20130721

Kebaktian Umum, Minggu 21 Juli2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Matius 25:6
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Anak dara pada perumpamaan dalam Matius 25 menggambarkan gereja Tuhan. Disebutkan semua gereja tidur, baik yang bijak maupun yang bodoh dan satu-satunya Kabar yang bisa membangunkan orang tidur adalah Kabar Mempelai.

Kabar Mempelai di dalam Tabernakel digambarkan dengan Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian menunjuk persekutuan Mempelai. Tabut Perjanjian terdiri dari dua komponen.
1.      Tutup Peti yang terbuat dari emas murni. Pada tutup peti ada 2 kerub dimanakerub pertama menunjuk Allah Bapa) dan kerub kedua menunjuk Roh Kudus, tutup peti yang di atasnya ada percikan darah menunjuk Yesus yang kemudian menjadi pengayom peti perjanjian, itulah gereja Tuhan.
2.      Peti Perjanjian (Gereja Tuhan).

Pada awal pembangunan Tabernakel yang pertama dibuat adalah peti perjanjian dan itu juga yang diletakkan paling belakang/paling akhir. Jadi Peti Perjanjian/Kabar Mempelai adalah berita awal dan yang akhir. Manusia pertama yang diciptakan ada sepasang yaitu suami istri dan diakhiri sepasang nikah antara Kristus dan gerejaNya itulah nikah yang rohani. Dengan kata lain kabar ini mau mengarahkan kita dari nikah jasmani kepada nikah yang rohani. Kalau nikah jasmani tidak mau dibentuk oleh pekerjaan Firman bagaimana kita mau dibentuk untuk masuk pada nikah yang rohani. Itu sebabnya nikah yang jasmani ini yang harus lebih dahulu dibenahi untuk bisa menuju pada nikah yang rohani. Itu sebabnya Alkitab dimulai dengan nikah yang jasmani dalam kitab Kejadian dan diakhiri dalam kitab Wahyu dengan nikah yang rohani.
Wahyu 22:13
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."

Kita sebagai umat Tuhan harus memprioritaskan Firman Allah itulah Yesus, Mempelai Laki-laki Sorga supaya kita siap menyongsong Dia lewat pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel. Jadi tidak ada kabar yang bisa membawa kita untuk menjadi bagian Tubuh Kristus yang sempurna yang siap menyongsong Mempelai Laki-laki Sorga kalau tidak dengan kabar ini.

Bagaimana supaya kita sebagai peti bisa sama nilainya dengan tutup peti? Kita harus disalut dengan emas yang sama (emasmurni/ sifatIlahi). Kalau tutup peti dibuat dari emas murni maka peti yang terbuat dari kayu penaga juga harus disalut dengan emas murni. Artinya tidak boleh lagi ada kedengaran suara daging. Kita gereja Tuhan mulai dari sekarang harus mulai disalut dengan emas murni/sifat keIlahian supaya suara daging suatu saat tidak lagi terdengar.

Sekarang ini memang masih seringkali kedengaran suara daging, tetapi tidak harus kita kembangkan suara daging. Justru kita harus menekan suara daging lewat penyalutan emas murni. Jangan sampai sudah lama kita di dalam Kabar Mempelai tetapi suara daging malah lebih banyak muncul di dalam diri kita. Kalau yang selalu lebih banyak yang muncul adalah suara daging itu berarti saudara tidak disalut dengan emas/tabiat Ilahi. Kalau mau menyongsong Mempelai Laki-laki Sorga sudah harus menghentikan suara daging dan penyalutan itu harus berjalan.

Kita sekarang sedang didorong untuk masuk pada persiapan kegenapan waktu. Waktu sudah mau berakhir, sudah mau digenapkan untuk kita menjadi satu dengan Kepala.

Dalam rentang waktu yang awal dan yang akhir ini ada yang di tengah yang perlu kita perhatikan.
Yang awal:
Efesus 5:25-26
25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
26 untukmenguduskannya, sesudahIamenyucikannyadenganmemandikannyadengan air danfirman,

Wahyu 4:8
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Tiga kali kata kudus menunjuk Kudus Bapa, Kudus Roh dan Kudus Anak, itu menunjuk penutup peti.

Yang sudah ada itu yang awal yaitu Korban Kristus yang menjadi landasan kita.Itulah:
Efesus 5:25
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Yang ada itulah yang sekarang/yang di tengah.
Efesus 5:26
untukmenguduskannya, sesudahIamenyucikannyadenganmemandikannyadengan air danfirman,

Yang akan datang itulah yang akhir yaitu kedatangan Tuhan kedua kali sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Efesus 5:27
supayadengandemikianIamenempatkanjemaat di hadapandiri-Nyadengancemerlangtanpacacatataukerutatau yang serupaitu, tetapisupayajemaat kudus dantidakbercela.
Landasannya sudah ada yaitu Tuhan sudah berkorban untuk kita. Untuk kita bisa mencapai yang akhir yaitu menyongsong Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga maka kita harus berada pada apa yang ada sekarang itulah Firman Pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Firman inilah yang memandikan dan mempersiapkan kita menyongsong kedatangan Tuhan kedua kali.

Inilah yang dilihat oleh Yesaya kurang lebih 2700 tahun yang lalu. Yang dilihat nabi Yesaya dalam Yesaya pasal 6 menubuatkan hal yang akan terjadi 2700 tahun yang akan datang. Dia melihat betapa luar biasanya gereja Tuhan yang menjadi satu dengan Tuhan (Satu jubbah dengan Allah).

Kalau kita rela mau mandi air Firman Allah maka relakan dirimu ditelanjangi oleh Tuhan supaya kita bersih, jangan kita menolak. Kita bagaikan dipingit dan dimandikan oleh Tuhan supaya kelak kita siap menyongsong kedatangan Tuhan kedua kali.
Efesus 5:11-13
11 Janganlahturutmengambilbagiandalamperbuatan-perbuatankegelapan yang tidakberbuahkanapa-apa, tetapisebaliknyatelanjangilahperbuatan-perbuatanitu.
12 Sebabmenyebutkansaja pun apa yang dibuatolehmereka di tempat-tempat yang tersembunyitelahmemalukan.
13 Tetapisegalasesuatu yang sudahditelanjangiolehterangitumenjadinampak, sebabsemua yang nampakadalahterang.

Wahyu 22:20
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Sebenarnya terlalu indah rencana Tuhan bagi kita yang masalalu hidupnya sudah tidak karu-karuan tetapi Tuhan rela mengangkat kita lewat korban-Nya dan Ia mandikan dengan Firman-Nya supaya kita siap menjadi mempelai wanita-Nya= (sempurnasamasepertiDia).

Semua ini kita peroleh di dalam penggembalaan, kita tidak akan menemukan di luar penggembalaan. Gembala tidak mungkin membawa korban untuk persembahan kepada Tuhan dari binatang liar tetapi dari binatang yang digembalakan. Itu sebabnya kita harus membawa diri di dalam penggembalaan sehingga kita bisa tampil beda.
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Ø  Korban persembahan yang hidup
Tidak disebut korban persembahan yang mati. Mengapa korban itu hidup? Dahulu kita mati sebelum bersama Tuhan.
Efesus 2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Kolose 2:12
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Jadi korban yang hidup adalah kehidupan yang dikuasai oleh Tuhan, atau berada di bawah pengaruh Firman.
I Yohanes 1:1
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Bukan hanya berada di bawah pengaruh Firman tetapi juga harus ada di bawah pengaruh urapan Roh Kudus.
Yohanes 6:62
62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Korban persembahan yang hidup berarti ada aktivitas. Kalau berada di bawah pengaruh Firman dan pengaruh Roh Kudus  maka aktivitasnya pasti mengarah pada Tubuh yang kudus. Tapi bila tidak berada di bawah pengaruh Firman dan Roh Kudus sekalipunada aktivitas tetapi mati. Aktivitas itu harus berada di dalam terang yang digambarkan dengan Kaki Dian.

Ø  Yang kudus
Kudus sebab mengalami pekerjaan Firman pengajaran yang menyucikan, berarti berada di bawah meja roti pertunjukkan.

Ø  Yang berkenan
Berkenan karenadisinari oleh kasih Allah lewat doa penyembahan. Petrus, Yohanes dan Yakobus mendengar suara yang berkata kepada Tuhan Yesus “Inilah AnakKu yang Ku kasihi, kepadaNyalah Aku berkenan”, mereka mendengarnya ketika berada dalam suasana penyembahan.

Jadi kesimpulannya korban persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan adalah kehidupan yang di bawah pengaruh Firman dan urapan Roh Kudus dalam doa penyembahan dan selalu merindukan hubunganyang harmonis dengan Tuhan lewat doa penyembahan.

Tuhan Yesus mengajak murid-muridNya ke tempat yang sunyi untuk beristirahat. Istirahat hamba Tuhan adalah di dalam doa penyembahan,
Markus 1:35
Pagi-pagibenar, waktuharimasihgelap, Iabangundanpergikeluar. Iapergiketempat yang sunyidanberdoa di sana.

di situ kita merasa ketenangan dan damai sejahtera. Ketika saudara diperhadapkan problem dan masalah, duduklah di kaki Tuhan untuk menyembah maka hasilnya adalah ketenangan.

Contoh penggembalaan Tuhan di dalam Alkitab ditampilkan dalam 2 kali pemecahan roti.
Bagaimana seharusnya sikap umat Tuhan menerima pemecahan roti?
Markus 6:39-40
39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
40     aka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

Sikap anak Tuhan dalam menyambut Firman pengajaran adalah harus duduk di atas rumput berkelompok 100 dan 50. 100 adalah panjang Tabernakel, 50 adalah lebar Tabernakel dan rumput berbicara penggembalaan. berarti duduk di rumput adalah:
Mazmur 23:2
Iamembaringkanaku di padang yang berumputhijau, Iamembimbingakuke air yang tenang;

1.      Menikmati Firman pengajaran dalam suasana Tabernakel Sorgawi dengan rendah hati
Tabernakel dibangun seperti apa yang dilihat di Sorga. Jadi Tabernakel adalah gambaran Sorga mini secara rohani bagaimana dijadikan manusia rohani agar pantas untuk masuk Sorga. Kita dilahirkan ibu hanya cocok untuk hidup di dunia dan tidak cocok hidup di Sorga. Itu sebabnya kita harus dilahirkan kembali supaya tidak cocok hidup di dunia tetapi cocok hidup di Sorga.

Nikmatilah Firman penggembalaan dalam terang Tabernakel dengan segala kerendah hati, bukan sebaliknya.
Mazmur 16:11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Yesaya 55:1-2
1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.

Seringkali orang mendengar Firman tetapi mendengar juga suara asing. Suara daging termasuk suara asing. Kalau mendengar Firman lalu muncul roh kritik itu suara asing yang lahir di dalam daging dan itu mencelakakan kehidupan orang tersebut dan juga orang lain. Orang yang suka mengkritik adalah bukti dia tidak duduk di atas rumput dan tidak menikmati suasana Sorga.

Mengkiritik gembala dan Firman penggembalaan berarti tanpa sadar sudah mendengar suara asing. Musuh dari penggembalaan yang benar adalah suara asing. Suara asing itu tidak mutlak datang dari luar tetapi bisa juga dari dalam diri kita yaitu suara daging.
Yohanes 10:4-5
4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Kalau mengkritik gembala berarti merasa lebih dari gembala dan tidak butuh gembala padahal gembala itu diutus oleh Tuhan untuk menggembalakan dia. Ini jangan terjadi di dalam diri kita.

2.      Duduk di rumput berarti berada di dalam tangan Gembala Agung.
Di dalam tangan Gembala Agung berarti kita dipelihara.
I Petrus 2:25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Gembala itu adalah pemelihara jiwa. Tetapi suatu saat Tuhan melarang Yeremia sebagai hamba Tuhan untuk tidak mendoakan bangsa Israel sebab Tuhan begitu murka.
Yeremia 11:14, 7:16
11:14 Adapun engkau, janganlah engkau berdoa untuk bangsa ini dan janganlah naikkan permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku tidak akan mendengarkan pada waktu mereka berseru kepada-Ku karena malapetaka mereka.
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.

Terlepas dari doa penyahutan gembala berarti lepas dari pemeliharaan Allah.
Yeremia 14:10-11
10 Beginilah firman TUHAN tentang bangsa ini: "Mereka sangat senang mengembara dan tidak menahan kakinya. Sebab itu TUHAN tidak berkenan kepada mereka; tetapi sekarang Ia mau mengingat kesalahan mereka dan mau menghukum dosa mereka."
11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!

Ada gembala yang menaikan doa penyahutan supaya kita domba-domba dikaitkan dalam pembangunan Tabernakel/Tubuh Kristus.

3.      Duduk di rumput berarti mantap dalam Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel
Markus 6:40
Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

Pemecahan roti yang kedua yaitu 7 roti untuk 4000 orang.
Markus 8:5-6
5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."
6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

Untuk duduk di rumput yang tergembala ada 5000 orang. Tetapi ketika duduk di tanah dan jumlah roti sudah bertambah tetapi yang tergembala hanya 4000 orang, di mana yang 1000? 7 roti menunjuk Firman pengajaran yang menghentar kita pada kesempurnaan.

Kita duduk ditanah adalah supaya paham bahwa hidup kita ini hanya tanah liat yang bisa menjadi molek dan mulia kalau ada di tangan Gembala yang adalah Penjunan yang membentuk kita yaitu Tuhan Yesus. Tujuannya kita dibentuk supaya meraih kekudusan Tuhan, sempurna sama seperti Dia. Angka 1000 sebenarnya bukti kesucian tetapi 1000 orang yang undur ini menolak kesucian Allah (menolakFirmanPengajaran yang keras).

Kejadian 20:16
Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

1000 adalah angka 1000 tahun damai. Kehilangan angka 1000 berarti kehilangan damai sebab tidak mau duduk di tanah. Orang yang kehilangan kesucian otomatis juga kehilangan kedamaian, begitu juga sebaliknya.

Kita mendapat kemurahan Tuhan berada dalam penggembalaan Firman Allah yang begitu jelas, tidak ada yang Tuhan sembunyikan kepada kita supaya kita masuk dalam persiapan kegenapan waktu kedatangan Tuhan kedua kali.
Efesus 1:8-10
8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Kalau ada pembukaan rahasia Firman sebenarnya itu adalah kehendak Tuhan yang dicurahkan kepada kita. Siapa yang bisa tahu kehendak Tuhan kalau bukan Tuhan yang menyatakan. Semoga kita adalah orang-orang yang masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus Mempelai Wanita Tuhan. Jangan lepaskan diri dari rencana kehendak Tuhan.


Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar