20230624

Kebaktian Doa, Sabtu 24 Juni 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:10-13

11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."

11:11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."

11:12 Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."

11:13 Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.

 

Lazarus yang sakit dan mati menunjuk rohani yang tertidur = hidup dalam kegelapan malam. Praktek rohani tertidur, berada dalam keadaan malam adalah mudah tersandung atau menjadi sandungan.

 

Ada 2 macam sandungan:

1.      Sandungan dari luar → ikatan akan uang.

2.      Sandungan dari dalam.

 

Kita belajar sandungan dari dalam.

Markus 9:43-48

9:43  Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;

9:44 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]

9:45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;

9:46 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]

9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,

9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.

 

Menyesatkan di sini diambil dari bahasa aslinya yaitu skandalon yang artinya memberi sandungan. Ada 3 sandungan di sini yaitu tangan, kaki dan mata. Sore ini kita belajar tentang tangan. Tangan menunjuk perbuatan dan juga menunjuk pelayanan, bisa menjadi sandungan.

Yehezkiel 18:21-22,30-32

18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

18:22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.

18:30 Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.

18:31 Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

18:32 Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"

 

Perbuatan dan pelayanan yang bagaimana yang menjadi sandungan? Perbuatan durhaka atau fasik. Orang durhaka atau orang fasik itu di hadapan Tuhan seperti sekam yang ditiupkan angin. Juga seperti ombak laut sehingga hanya akan diduduki perempuan Babel, akan dikuasai roh-roh jahat dan roh-roh najis.

Mazmur 1:4

1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.

 

Yesaya 17:12-13

17:12 Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!

17:13 Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.

 

Inilah orang durhaka, orang fasik. Sehebat, sepandai, sekaya apapun, di hadapan Tuhan dia sekam maka dia seperti ombak laut yang hanya akan diduduki oleh perempuan Babel. Perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya, air yang banyak itu menunjuk bangsa-bangsa.

Wahyu 17:1,15; 18:2

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

18:2  Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

 

Kalau disimpulkan perbuatan dan pelayanan itu akan menjadi sandungan jika hidup itu dikuasai roh jahat dan roh najis = dikuasai Babel. Prakteknya perbuatan dan pelayanan yang sudah dikuasai.

1.      Menggantung kecapi di pohon gandarusa di tepi sungai Babel.

Mazmur 137:1-3

137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.

137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.

137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"

 

Artinya tidak setia dan tidak tanggung jawab sampai tinggalkan ibadah pelayanan karena tertawan oleh dosa, tertawan oleh kesibukan-kesibukan dunia. Seharusnya dosa yang dibuang, ini dosa dipertahankan malah pelayanan yang dibuang. Seperti Yudas Iskariot, dia menyesal tetapi tidak bertobat, dia tidak akui dosanya malah gantung diri. Banyak kali hamba Tuhan dan pelayan Tuhan seperti itu, berbuat dosa dia menyesal, tetapi perasaan malunya terlalu kuat sehingga dia buang pelayanan, dosa dia pertahankan. Apalagi kalau itu hamba Tuhan atau pelayan Tuhan, dia menjadi sandungan bagi yang lemah.

 

Tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan itu perbuatan durhaka di dalam ibadah pelayanan.

Ibrani 10:26-27

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

Kita yang sudah melayani Tuhan, kalau pelayanan dikerjakan dengan tidak setia dan tidak tanggung jawab, hanya menjadi sandungan bagi orang lain, terutama orang yang lemah rohaninya. Apalagi kalau itu gembala, tidak melayani, malah plesir ke mana-mana” dia menjadi sandungan bagi orang lain.

 

Roma 14:20

14:20 Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!

 

Makanan yang dimaksud di sini bukan sebatas makanan secara jasmani, tetapi yang dimaksud adalah pelayanan. Karena pelayanan itu bagaikan kita memberi makan Tuhan, memberi santapan kepada Tuhan. Kalau melayani tidak setia, tidak tanggung jawab, menjadi sandungan bagi orang lain, Tuhan bilang “celakalah!”.

Imamat 21:6,8

21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.

21:8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.

 

Yohanes 4:34

4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Jangan karena makanan, kita menjadi sandungan. Bahkan merusak pekerjaan Tuhan. Tidak setia, tidak tanggung jawab itu malas dan jahat di hadapan Tuhan. Orang malas itu kawan si perusak.

Amsal 18:9

18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

 

Kita yang sudah melayani, ayo setia dan tanggung jawab di dalam pelayanan yang Tuhan sudah percayakan supaya tidak jadi sandungan. Orang lihat dia tampil melayani di depan “koq baru muncul lagi, di mana selama ini”. Akhirnya orang berkata “koq pak gembala tetap percayakan melayani, padahal bolong-bolong ibadahnya” sudah tersandung pada gembala. Ayo kita perbaiki tahbisan pelayanan kita supaya berkenan kepada Tuhan, baharui tahbisan pelayanan.

 

2.      Seperti rawa yang hanya menampung, menerima tetapi tidak bisa mengalirkan.

Yesaya 14:23

14:23 "Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.

 

Ini artinya egois, hanya mementingkan diri sendiri, tidak bisa mementingkan kepentingan Tubuh Kristus. Hanya menerima berkat tetapi tidak mau menjadi berkat bagi sesama. Padahal kita ini ditebus dan dipanggil oleh Tuhan tujuannya untuk menjadi berkat.

I Petrus 3:9

3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

 

Kita sudah menikmati berkat yang jasmani, mari menjadi berkat bagi sesama. Terutama menjadi berkat dalam hal yang rohani. Artinya kita sudah menerima pengajaran yang sehat, pengajaran yang benar, tugas kita saksikan dan bagikan kepada sesama. Baik lewat kesaksian perkataan, juga lewat kesaksian perbuatan yang sudah diubahkan oleh Firman pengajaran. Bukan malah jadi sandungan! Orang lihat “oh iya betul, dalam pengajaran dia berubah. Dulu dia suami yang kasar dan kejam, dia isteri yang melawan” lewat pengajaran dia dikerjakan, disucikan, ada keubahan sehingga jadi kesaksian, jadi berkat. Jangan sudah dalam pengajaran, sudah menikmati air yang jernih, kita keruhkan air itu dengan kaki kita. Kita sudah menikmati rumput yang hijau, sisanya malah diinjak-injak, sehingga domba-domba lain tidak mau minum, tidak mau makan.

Yehezkiel 34:18-19

34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?

34:19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?

 

3.      Jatuh pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Gembala kalau sudah jatuh dalam dosa, sudah jadi sandungan.

Wahyu 18:2

18:2  Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

 

Mungkin 3 hal ini pernah kita lakukan atau sementara kita kerjakan, Tuhan masih mau menolong. Firman Tuhan diperdengarkan kepada kita untuk memberi kesempatan kepada kita untuk bisa berubah, bisa bertobat, sehingga penghukuman tidak dijatuhkan. Tuhan bilang Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik/durhaka. Sebenarnya Tuhan tidak mau melihat kita binasa, Tuhan mau kita bertobat, kita berubah. Bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Itu sebabnya Firman diperdengarkan kepada kita, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik di dalam kebenaran.

 

Kalau sudah sempat melakukan perbuatan fasik dan durhaka, bagaimana jalan keluarnya?

Yehezkiel 18:31

18:31 Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

 

Jalan keluar dari Tuhan, harus mengalami pembaharuan hati dan roh = harus mengalami pembaharuan batin. Prosesnya:

1.      Buang semua yang durhaka =  bertobat. Tinggalkan kedurhakaan dan berpaling kepada Tuhan lewat mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Akui saya sudah tidak setia, tidak tanggung jawab, saya melayani tetapi sudah jatuh bangun dalam dosa, saya tidak menjadi berkat, saya egois, saya mementingkan diri.

Yehezkiel 18:21

18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

 

Jika orang fasik bertobat, segala perbuatannya yang jahat dan najis akan diampuni, dia diselamatkan.

 

Yehezkiel 18:26

18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

 

Sebaliknya jika orang benar, sudah beribadah melayani Tuhan dengan baik dan benar lalu berbuat dosa dan tidak mau bertobat, maka dia akan dihukum dan binasa. Jadi di sini ditunjukan oleh Tuhan untuk kita harus berjaga-jaga. Yang benar, yang lurus, yang suci, bisa berbalik dari kebenaran sehingga jatuh dalam dosa dan binasa. Tuhan juga mengajar kita jangan menghakimi, yang najis, yang jahat bisa berbalik dari kenajisannya kepada Tuhan sehingga dibenarkan dan diselamatkan.

 

Jadi kita periksa diri kita masing-masing, selama ini saya masih jahat dan najis, masih ada kesempatan berbalik kepada Tuhan dan diselamatkan. Kita yang sudah melayani Tuhan dalam kebenaran dan kesucian, jaga jangan sampai di tengah jalan berbalik dari Tuhan kepada dosa. Apalagi sudah mendekati garis finish lalu tersandung dan jatuh, ini harus kita jaga sungguh-sungguh. Puluhan tahun melayani, sudah banyak yang dikorbankan untuk Tuhan, lalu menjelang garis akhir berbuat dosa dan tidak bertobat.  Selama masih mendengar Firman pengajaran yang benar, masih ada harapan untuk tertolong, untuk disucikan.

 

2.      I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Yang kedua masuk bahtera Nuh secara rohani. Artinya:

a)      Masuk baptisan air yang benar menghasilkan hati nurani yang baik. Baptisan air yang benar menentukan punya hati nurani yang baik atau tidak.

b)      Bahtera Nuh dan Tabernakel punya kesamaan. Perintah membangun Bahtera Nuh “hendaklah”, membangun Tabernakel juga “hendaklah". Bahtera Nuh 3 tingkat, atas, tengah, bawah. Tabernakel juga kalau disusun menjadi 3 tingkat, halaman itu rohani paling bawah, ruangan suci itu tingkat tengah, baru ruangan maha suci tingkat atas. Jadi masuk Bahtera Nuh secara rohani adalah masuk ibadah pelayanan dengan pola Tabernakel atau dalam sistem kerajaan sorga yaitu dalam sistem penggembalaan, Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

1)      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci

2)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya.

3)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

 

Dari sini kita melihat kalau baptisan airnya benar maka akan memiliki hati nurani yang baik yang selalu rindu Firman pengajaran yang benar di dalam penggembalaan sehingga mengalami penyucian secara terus menerus. Kami hamba Tuhan ikut fellowship, selesai itu secepatnya kembali dalam penggembalaan, karena selalu rindu diisi Firman pengajaran.

 

I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Hati bayi itu selalu merindukan air susu yang murni dan rohani. Itu hati yang telah dibaharui, selalu rindu Firman pengajaran yang benar di dalam penggembalaan.

 

3.      Harus naik gunung penyembahan. Ayo naik gunung penyembahan, banyak menyembah, penyembahan itu menghasilkan pembaharuan hati.

Lukas 9:29

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Lewat penyembahan menghasilkan pembaharuan wajah. Pembaharuan wajah = pembaharuan hati, apa yang ada di dalam hati terpancar di wajah. Tadi dikatakan sesudah pengajaran. Jadi penyembahan yang benar didorong oleh Firman pengajaran yang benar. Kalau pengajarannya benar, penyembahannya pasti benar. Kalau pengajarannya sudah lain, penyembahannya pasti sudah salah sasara, bukan lagi kepada Yesus. Ini menghasilkan pembaharuan wajah, pembaharuan hati, kita bisa memiliki hati seperti hatinya Yesus yaitu hati yang taat. Taat pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Menyembah itu = mengulurkan tangan iman dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.

I Timotius 2:8

2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

Taat pada Firman juga mengulurkan tangan iman dan menyerah sepenuh kepada Tuhan. Saya mau lakukan Firman, terserah Tuhan, itu orang taat. Dalam menghadapi segala sesuatu, menghadapi pergumulan, menghadapi tantangan, menghadapi cobaan, tinggal menyembah dan taat, maka Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihanNya kepada kita. Tangan iman ketemu tangan Tuhan, terjadi mujizat, mujizat pasti terjadi.

 

Mujizat jasmani terjadi, Tuhan mampu menghapus segala kemustahilan. Di gunung itu ada Musa dan Elia. Musa divonis tidak boleh masuk tanah Kanaan dan dia sudah mati. Tetapi dalam Matius pasal 17, Markus pasal 9, Lukas pasal 9 dia ada di atas gunung di tanah Kanaan dalam tubuh kemuliaan. Apa yang mustahil kita hadapi, masalah nikah, masalah buah nikah, masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah pelayanan, masa depan semua sudah mustahil, tinggal angkat tangan, tangan iman, menyerah sepenuh, menyembah dan taat. Penyembahan itu Tuhan ajarkan 1 jam sehari tetapi sikap penyembahan itu 24 jam yaitu kita taat. Apapun yang dihadapi, taat saja pada Firman. Firman bukan untuk ditentang dan diperdebatkan tetapi untuk kita taati. Dan mujizat rohani juga pasti terjadi, kita dikembalikan pada gambar Allah Tritunggal, menjadi sama mulia dengan Yesus, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Ini soal hati. Tangan menjadi sandungan kalau hati tidak baik. Hati atau batin ini yang harus dibaharui. Prosesnya bertobat, berpaling dari durhaka kepada Tuhan. Masuk baptisan air yang benar, lanjutkan beribadah melayani dalam sistem penggembalaan, sistem kerajaan sorga, pola Tabernakel. Dan puncak pelayanan adalah penyembahan. Menyembah itu sakit bagi daging, bagaikan naik gunung. Tingkatkan penyembahan maka hati kita dibaharui dan perbuatan juga pasti dibaharui. Bukan menjadi sandungan, tetapi jadi berkat. Sikap kita hanya angkat tangan saja kepada Tuhan maka Tuhan turun tangan mengerjakan mujizat dalam hidup kita.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar