20230618

Kebaktian Umum, Minggu 18 Juni 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:5-6

13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Ada 4 hal yang dihujat antikristus:

1.      Pribadi Allah

2.      Nama Allah

3.      Kemah kediamanNya → Tabernakel

4.      Semua orang yang diam di sorga → orang-orang kudus.

 

Sekarang kita bahas poin ketiga, menghujat kemah kediaman Allah.

Keluaran 25:8

Keluaran 25:8  Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

 

Tempat kudus itu kemah kesaksian, disebut juga kemah pertemuan atau kemah suci dan dalam bahasa Inggris disebut Tabernacle/Tabernakel. Itulah istilah yang kita pakai. Jadi yang dihujat adalah Tabernakel. Secara jasmani merupakan tempat kediaman Allah di tengah-tengah orang Israel. Sejak manusia jatuh dalam dosa manusia terpisah dengan Tuhan, tetapi Tuhan selalu rindu untuk diam di tengah-tengah manusia. Setelah manusia terpisah dari Allah karena manusia berbuat dosa, Tuhan yang berinisiatif memanggil mereka “Adam di manakah engkau?”. Kemudian mereka mengatakan apa yang telah mereka lakukan dan mereka dikutuk oleh Tuhan. Kemudian Tuhan mengorbankan seekor binatang yang tidak diketahui binatang apa. Diambil kulitnya dan dibuat menjadi pakaian untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa. Sesudah itu manusia diusir dari taman Eden.

 

Setelah diusir dari taman Eden, di dunia ini manusia tidak pernah berhenti berbuat dosa, terus berbuat dosa. Kemudian Tuhan menyediakan hewan kurban untuk memperdamaikan dosa manusia dengan Allah yaitu ada domba, lembu jantan, burung merpati dan burung tekukur. Tetapi korban itu hanya berlaku untuk satu bangsa itulah bangsa Israel. Bangsa di luar Israel disebut bangsa kafir, termasuk kita, tidak ada hubungan dengan Tuhan.

Tuhan sangat rindu untuk diam di tengah-tengah manusia, itu sebabnya Tuhan memerintahkan Musa untuk membangun Tabernakel supaya Tuhan bisa diam di tengah-tengah umatNya. Sekali lagi, ini hanya berlaku untuk 1 bangsa. Sebab itu sekarang Tuhan menyatakan kerinduanNya bukan cuma untuk 1 bangsa. Tuhan rindu untuk diam di tengah-tengah semua manusia. Kalau dulu untuk bangsa Israel disediakan korban pendamaian dalam bentuk hewan kurban, kepada kita seluruh bangsa, Tuhan menyediakan kurban yang sempurna untuk pendamaian dosa kita, itulah kurban Kristus Yesus di kayu salib supaya manusia berdosa diperdamaikan dengan Allah dan Allah bisa diam di tengah-tengah kita.

 

Dulu Tuhan diam di kemah jasmani, sekarang Tuhan mau diam di kemah yang rohani. Dulu Tabernakel jasmani, sekarang Tuhan mau diam di dalam Tabernakel rohani itulah Tubuh Kristus yang sempurna. Tuhan kepala dan Tuhan mau menyatu dengan tubuhNya. Dulu Musa yang diutus, sekarang Tuhan mengutus banyak hamba-hamba Tuhan untuk mempersiapkan sidang jemaat menjadi Tabernakel rohani, menjadi Tubuh Kristus yang sempurna sehingga Tuhan bisa diam di tengah-tengah umatNya.

Wahyu 21:2-3

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Sekarang bagaimana caranya supaya Tuhan bisa diam di tengah-tengah kita, kita bisa dibentuk menjadi Tabernakel rohani, bisa menjadi Tubuh Kristus yang sempurna? Kita lihat ada kemah Allah dan Tuhan diam di situ. Jadi untuk Tuhan bisa diam di tengah-tengah kita tidak bisa lepas dari kemah ini. Tabernakel secara rohani sudah hancur semuanya, sekarang dalam bentuk pengajaranNya, pengajaran Kerajaan Sorga, pengajaran Tabernakel. Ini bukan hanya milik 1 organisasi gereja tetapi milik semua gereja sebab tertulis dalam Alkitab. Tinggal mau menerima atau tidak.

 

Pengajaran Tabernakel ini bukan suatu ilmu pengetahuan tetapi wahyu atau ilham yang diturunkan Allah. Dulu diilhamkan kepada Pdt. Van Gessel, beliau menerima wahyu ini tahun 1935 di Pacet. Kemudian beliau menyusun Alkitab dalam terang Tabernakel dan beliau selesai menyusunnya di Abipura Papua dan meninggal di sana. Sempai sekarang masih ada kuburnya di sana. Dari 1935 sampai sekarang ini berarti sudah 88 tahun.

 

Pengajaran Tabernakel adalah pengajaran Alkitabiah yang menerangkan rencana keselamatan Allah bagi umatNya yang sasarannya untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau kita membaca Keluaran 25 40 Tabernakel itu tidak bisa lepas dari 2 loh batu. Waktu naik ke gunung Sinai Musa menerima 2 hal yaitu:

1.      2 loh batu

2.      Perintah untuk membangun Tabernakel.

 

2 loh batu menunjuk kasih. 2 loh batu sekarang sudah tidak ada lagi, sekarang dalam bentuk pengajaran yaitu pengajaran Alkitabiah yang menerangkan hubungan kasih Allah dengan umatNya yang akan memuncak pada hubungan nikah antara Yesus Mempelai Laki-laki Sorga dengan gereja yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan. Kalau digabungkan pengajaran mempelai dan pengajaran Tabernakel = kabar mempelai.

Matius 25:6

25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

 

Ini nubuatan Yesus akan datang. Kedatangan Yesus tengah malam, tidak bisa diduga waktunya. Dunia akhir zaman ini memang sudah seperti tengah malam, gelap, sulit, krisis di berbagai bidang, kemudian kegelapan dosa semakin pekat! Satu-satunya suara yang dibutuhkan adalah seruan Mempelai, Kabar Mempelai. Itu yang kita butuhkan supaya kita tetap terjaga, tidak tidur rohani kita, kita tidak terantuk karena gelapnya malam, kita bisa bertahan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Ini adalah tingkatan dari penginjilan, Kabar Baik. Kita butuh kabar baik. Manusia berdosa bagaikan orang yang ada di padang gurun, yang dibutuhkan adalah air. Kabar baik, Firman penginjilan itu bagaikan air yang dibutuhkan orang yang kehausan di padang gurun.

Amsal 25:25

25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

 

Negeri yang jauh itulah sorga, kabar baik itu disampaikan kepada kita. Dalam Injil Lukas malaikat-malaikat datang menyampaikan Kabar Baik “hari ini telah lahir bagimu Juruselamat”. Itu Kabar Baik, penginjilan yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali sebagai Juruselamat. Kalau Yesus tidak datang ke dunia kita tidak selamat, kalau Yesus tidak berkorban nyawa kita tidak selamat. Kita sudah lewati itu, sekarang harus ditingkatkan pada pengajaran. Kabar baik itu susu, pengajaran itu makanan keras yang meningkatkan dan menumbuhkan rohani kita sampai dewasa. Ini yang dihujat oleh antikristus. Tujuan antikristus menghujat pengajaran yang sehat ini untuk menghalangi penyebaran pengajaran dan pekerjaan pengajaran supaya gereja tidak bisa terbangun menjadi tempat kediaman Allah tidak bisa menjadi Tubuh Kristus, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Ibaratnya orang mau pesta lalu undangannya tidak disebarkan, dihalangi supaya orang tidak datang. Jadi Kabar Mempelai ini tertulis di dalam Alkitab, jangan kita hujat. Dan Tabernakel ini sangat penting, kalau tidak ada kemah kediaman Allah, Tuhan tidak bisa diam di tengah-tengah kita. Harus ada pengajaran ini dalam gereja supaya Tuhan diam di tengah-tengah kita umatNya.

 

Jadi mulai dari sekarang kita sudah harus mantap dalam pengajaran ini, sehingga ketika kita diperhadapkan dengan gempuran-gempuran/serangan-serangan dari luar, fitnah, gosip, ajaran-ajaran yang lain, kita sudah tidak tergoyahkan. Kita sudah harus mantap dengan pengajaran ini supaya kita disucikan, diubahkan, dibentuk menjadi tempat kediaman Allah. Buktinya apa kita mantap dalam pengajaran?

Keluaran 25:9

25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

 

Keluaran 25:9 (Terjemahan Lama)

25:9 Setuju dengan segala yang akan Kutunjuk kepadamu, setuju dengan teladan kemah dan teladan segala perkakasnya hendaklah mereka itu memperbuatkan dia.

 

Perintah untuk membuat Tabernakel adalah “hendaklah”. Jadi bukti kita mantap di dalam pengajaran, kita melakukan kehendak Allah. Banyak kehendak Allah di dalam Alkitab. Tetapi kalau kita belajar dalam Tabernakel ada 3 macam kehendak Allah yang utama yang harus kita perhatikan:

1.      I Yohanes 3:7

3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

Benar seperti Yesus benar. Bukan benar menurut organisasi atau benar menurut manusia. Dalam Tabernakel ini wilayah halaman. Tabernakel terdiri dari 3 wilayah yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.

 

Ukuran kebenaran adalah Yesus. Kenyataannya semua manusia telah berbuat dosa, berarti tidak ada yang benar.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Termasuk rohaniawan, apakah ada yang berani mengaku sejak lahir tidak pernah berbuat dosa? Semua telah berbuat dosa, baik pikirannya, perbuatannya, terlebih perkataannya. Tetapi manusia berdosa dibenarkan oleh iman kepada Yesus.

Roma 3:28

3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

 

Proses dibenarkan karena iman.

Kisah Para Rasul 2:36-38

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

 

a)      Tahu dengan pasti siapa Yesus = iman, percaya kepada Yesus bahwa Dialah satu-satunya Juruselamat, lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Kalau dalam Tabernakel itu masuk pintu gerbang. Ada 4 tiangnya, 3 tirainya. 4 tiang itu menunjuk 4 Injil, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. 3 tirai menunjukan Tuhan, Yesus, Kristus. Jadi lewat Injil, lewat Firman, kita percaya bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan Kristus. Ini iman yang benar, dari mendengar bukan dari melihat. Banyak yang karena melihat mujizat sehingga percaya Yesus, itu iman yang rapuh karena hanya dari melihat. Iman yang kuat itu dari mendengar Firman. Semakin banyak mendengar Firman semakin kuat imannya. Jadi bisa raba diri kita, saya ini orang Kristen yang sudah dibenarkan dan diselamatkan atau belum. Kalau malas dengar Firman dipertanyakan keselamatannya. Kalau betul-betul dibenarkan karena iman, iman itu dari mendengar Firman maka dia pasti bergemar mendengar Firman, bersukacita.

 

b)      Firman menunjuk dosa sehingga hati mereka terharu = menyadari dosa, menyesali dosa dan mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama. Diselesaikan sampai tuntas, kepada sesama itu horisontal, kepada Tuhan itu vertikal, dosa dipaku di kayu salib dan darah Yesus dari kayu salib menghapus dosa kita sampai tidak berbekas, seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa itu. Di dalam Tabernakel itu kena mezbah korban bakaran. Dulu di situ ada binatang kurban dibakar dan dipersembahkan untuk pengampunan dosa dan pendamaian dosa bangsa Israel. Tetapi kita tidak perlu bawa lembu di sini. Semua hewan kurban itu sudah digenapkan oleh 1 kurban yang sempurna itulah kurban Kristus, itu sarana bagi kita untuk menyelesaikan dosa, berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama, itu yang disebut bertobat.

 

Jadi mendengar Firman itu bukan untuk tertawa terpingkal-pingkal. Mendengar Firman itu sampai hati terharu. Jadi tidak boleh sampaikan Firman ada lucu-lucunya? Yang penting tidak dibuat-buat, tidak dikonsep. Mungkin kesaksiannya lucu lalu orang ketawa, tidak apa-apa. Tetapi kalau jadi konsep, mau jadi stand up komedi di sini, janganlah, bukan seperti itu! Di mana tempat ibadah yang orang ketawa sampai ribuan yang datang tetapi hanya untuk dengar orang melawak? Di kuil Dagon! Panggillah Simson untuk melawak. Simson itu gambaran Roh Kudus. Ini Roh Kudus mereka paksa melawak di gereja. Akibatnya 3.000 orang mati. Angka 3.000 adalah ukuran ruangan suci + ruangan maha suci. Berarti tidak bisa mencapai  ukuran yang rohani.

 

c)      Beri diri dibaptis, masuk baptisan air yang benar seperti Yesus dibaptis.

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Dikubur dalam baptisan bersama Yesus. Tidak usah berdebat lagi harus begini, harus begitu. Bagaimana Yesus dibaptis itu yang kita teladani. Baptisan itu menguburkan hidup lama yang berdosa untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Dalam Tabernakel itu bejana pembasuhan. Dulu imam-imam kalau mau melayani di ruangan suci mereka harus mencuci tangan dan mencuci kaki di bejana pembasuhan ini baru boleh masuk, kalau tidak mereka mati. Begitu juga kita mau melayani Tuhan, baptisan air harus benar supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, diterima dan tidak mati rohani kita.

 

Baptisan air itu kuburan hidup lama yang berdosa. Sebenarnya Yesus tidak perlu dibaptis, karena Yesus tidak ada dosanya. Tetapi kenapa Yesus dibaptis? Untuk memberi teladan kepada kita mana baptisan air yang benar. Jadi tidak usah bingung baptisan yang benar seperti apa, gereja ini bilang begini, organisasi itu bilang begitu, buka Alkitab saja dan baca bagaimana Yesus dibaptis? Ada istilah keluar dari air, berarti sebelum itu Yesus masuk dalam air. Sedalam apa airnya? Sedalam kuburan.

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

d)      Setelah itu kita bisa menerima baptisan Roh Kudus, dalam Tabernakel terkena pintu kemah. Pintu kemah menunjuk kepenuhan Roh Kudus.

 

Bertobat dan lahir baru itu perbuatan iman. Iman tanpa perbuatan itu mati. Kita sudah percaya Yesus, beriman, perbuatan iman harus ada yaitu bertobat dan dilanjutkan menguburkan hidup lama dalam baptisan air yang benar. Sekarang kita periksa hidup kita masing-masing, sudah lahir baru, bagaimana tanda lahir baru:

a)      I Yohanes 3:9

3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

 

Kan sudah kita kubur hidup lama kita dan bangkit bersama Yesus, yah jangan dibuat lagi! Tidak berbuat dosa lagi = hidup di dalam kebenaran. Sesudah hidup benar lanjutkan melayani Tuhan menjadi senjata kebenaran.

Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Serahkan untuk menjadi senjata kebenaran, artinya beribadah melayani Tuhan dengan benar = sesuai Firman. Ada orang beribadah melayani tetapi tidak sesuai Firrman. Surat Roma mengatakan ada orang giat beribadah tetapi tanpa kebenaran karena mereka membangun kebenaran diri sendiri, tidak mengerti rencana Allah.

Roma 10:1-3

10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.

10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

 

Banyak orang yang giat beribadah, subuh, pagi, siang, sore, malam tetapi tanpa pengertian yang benar. Sesuai Firman, apa yang ditulis Alkitab A, buatlah A. Jangan tafsir-tafsir sendiri, seharusnya begini, seharusnya begitu, harus sesuai perkembangan zaman. Alkitab ini sudah menembusi zaman ke zaman, tidak pernah ketinggalan zaman Alkitab ini. Kalau bilang ayat ini cuma untuk jemaat Korintus, yah robek saja surat Korintus. Ayat ini untuk jemaat Efesus, robeklah surat Efesus. Alkitab untuk orang Israel, yah jangan baca Alkitab kalau begitu. Semua yang tertulis dalam Alkitab untuk kita, apa yang terjadi pada orang Israel itu pelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman ini.

 

b)      Tidak dapat berbuat dosa. Mau diapa-apakanpun tidak dapat berbuat dosa, biar digoda, diancam, dipaksakan, sudah tidak mau berbuat dosa. Ini berarti sudah benar seperti Yesus benar, ini yang sedang kita perjuangkan. Sesudah masuk baptisan air, menerima baptisan Roh Kudus, roh kebenaran, berjuanglah sampai tidak dapat berbuat dosa lagi, kita hidup dari iman.

 

2.      I Petrus 1:15-16

1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,

1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

 

Kudus seperti Yesus kudus, suci seperti Yesus suci. Di dalam Tabernakel itu kena ruangan suci, daerah kesucian, wilayah kesucian. Di situ tempat kita disucikan. Kesucian adalah buah dari kebenaran yang sudah diuji. Tempat penyucian di ruangan suci, di situ ada 3 macam alat, menunjuk 3 macam ketekunan.

 

Kisah Para Rasul 2:41-42

2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.




Di zaman Musa orang Israel disuruh membangun Tabernakel dan di ruangan suci ada 3 macam alat.

a)      Pelita emas, sekarang ini sudah hancur, sudah tidak ada. Pada gereja mula-mula mereka bertekun dalam persekutuan. Bagi kita di akhir zaman itu adalah ketekunan dalam ibadah raya, bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia dan urapannya. Roh Kudus itu aliran air kehidupan, kita diberi minum.

b)      Meja roti sajian, itu juga sudah hancur. Pada gereja mula-mula mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti. Bagi kita sekarang ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan kurbanNya. Kita diberi makan secara rohani.

c)      Mezbah dupa emas. Pada gereja mula-mula mereka bertekun dalam doa. Bagi kita sekarang ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Di sini ada udara segar untuk kita bernafas.

 

Dalam 3 macam ibadah ini kita melekat pada Allah Tritunggal. Sehingga Allah Tritunggal menyucikan kita sampai tidak bercacat cela.

 

Allah Bapa menyucikan kita:

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Yesus Anak Allah menyucikan kita:

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Allah Roh Kudus menyucikan kita:

Roma 15:16

15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

 

Jadi lengkap Allah Tritunggal menyucikan kita. Inilah pentingnya kita masuk kandang penggembalaan. Kandang penggembalaan secara jasmani boleh berbeda-beda yaitu organisasi yang legal yang diakui oleh pemerintah. Secara rohani tidak boleh beda, hanya 1 kandang penggembalaan yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Allah Bapa menyucikan, Anak Allah menyucikan, Allah Roh Kudus menyucikan kita sekalian. Kita ini berada di dunia yang bagaikan padang gurun yang bertebaran debu pasir. Kalau tidak disucikan kita kotor, harus terus dibersihkan. 3 macam ibadah menyucikan tubuh, jiwa dan roh kita. Ketika pulang, beberapa hari kemudian sempat diterpa debu pasir dosa, datang lagi rabu disucikan dalam ibadah pendalaman Alkitab. Pulang lagi kena debu pasir, hari sabtu disucikan dalam ibadah doa penyembahan. Terus disucikan sampai nanti tidak ada cacat celanya lagi.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Untuk kita bisa kudus tidak bercela itu tidak instan, butuh waktu, butuh proses. Proses itu di dalam penggembalaan, kita digodok dan disucikan. Yang pertama mau dibersihkan adalah hati kita, karena ini gudangnya dosa. Dari hati terpancar kehidupan.

Amsal 4:23

4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Hati disucikan dari keinginan-keinginan dosa. Kalau tidak disucikan maka keinginan itu menyeret kita dalam perbuatan dosa dan perkataan dosa.

Di dalam hati ada 7 keinginan jahat, najis dan kepahitan.

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

7 ini angka pelita. Kalau hati itu tidak disucikan maka hati itu gelap, pelitanya padam, sehingga akhirnya hidup di dalam dosa. Semua gelap, ditabrak saja, mau isteri orang, suami orang, harta orang ditabrak saja karena hatinya sudah gelap. Kalau tidak disucikan sudah membabi buta di dalam dosa. Sekarang ini sembarang saja, temannya bukan pacar dimakan, suami orang dimakan, isteri orang dimakan, vanili orang diambil, cengkeh orang diambil, sawit diambil. Tetapi kalau disucikan maka hati kita berisi Roh Kudus dengan 7 perwujudannya.

Yesaya 11:1-3

11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.

11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

 

Inti dari semuanya adalah takut akan Tuhan. Kalau hati sudah disucikan maka kita menjadi kehidupan yang takut akan Tuhan. Bernafas di dalam takut akan Tuhan. Selama masih bernafas, jantung masih berdetak, terus berupaya supaya takut akan Tuhan.

Yesaya 11:3 (Terjemahan Lama)

11:3 Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.

 

Takut akan Tuhan adalah benci dosa, sampai membenci dusta.

Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Ini tidak instan, butuh proses. Makanya butuh kadang penggembalaan, kita terus disucikan, Roh Kudus memenuhi kita dan Roh Kudus yang memampukan kita untuk membenci dosa. Dalam Yehezkiel dikatakan sampai nanti kita mual melihat dosa yang dulu pernah kita lakukan.

Yehezkiel 36:31

36:31 Dan kamu akan teringat-ingat kepada kelakuanmu yang jahat dan perbuatan-perbuatanmu yang tidak baik dan kamu akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena kesalahan-kesalahanmu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji.

 

Hasil kalau kita disucikan:

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Semakin kita mengalami penyucian, semakin dipelihara oleh Tuhan, semakin damai sejahtera, tenang. Kenapa menghadapi keadaan dunia yang goncang ini kita bisa ikut goncang, galau, stress dan sebagainya? Periksa penyucian hati.

 

1.      Matius 5:48

5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Sempurna seperti Yesus sempurna. Dalam Tabernakel ini kena ruangan maha suci. Ini yang masih kita perjuangkan, belum ada yang sempurna. Kalau sudah ada yang sempurna pasti sudah terangkat. Henokh dan Elia sudah terangkat ke sorga, Musa mati dibangkitkan dan naik ke sorga, semoga nanti kita terangkat ke sorga, kehidupan yang disempurnakan. Kesempurnaan itu dikaitkan dengan kasih.

Matius 5:43-45

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

 

Jadi yang menyempurnakan itu kasih Allah.

Kolose 3:14

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Dari mana kita bisa memperoleh kasih Allah? Dari ketaatan kepada Firman.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Jadi kasih itu dari kesucian. Kaum muda ingat, kasih itu dari kesucian. Kalau baru pacaran, masa tunangan sudah minta yang najis-najis untuk membuktikan kasih, itu bukan kasih! Itu gombal! Itu najis, kasih eros. Kasih yang benar dari kesucian.

 

Firman ini akan bermanfaat kalau kita praktekan. Firman yang dipraktekan menghasilkan kasih dan kasih ini yang membawa pada kesempurnaan. Dalam nikah praktekan kasih, dalam penggembalaan praktekan kasih. Saya berterima kasih juga kepada jemaat yang saling memperhatikan satu dengan yang lain. Saling memperhatikan, saling membantu dan saling mendoakan itu semua dari kesucian. Manfaatkan waktu yang sisa ini untuk mendengar dan melakukan Firman. Mari kita berupaya mempraktekan Firman, mulai dari saya sebagai hamba Tuhan, praktekan dulu baru ajar. Jangan mengajar tanpa praktek, seperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Tuhan Yesus katakan kamu meletakan beban yang berat atas umatKu tetapi dengan satu jaripun kamu tidak sentuh. Harus berkorban, jaga kesucian, harus begini, harus begitu. Padahal dia sendiri tidak praktek. Praktek dulu baru ajarkan.

 

Setelah praktek Firrman, timbul kasih. Buktinya apa kita memiliki kasih?

a)      Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Beribadah melayani, mengutamakan Tuhan lebih dari segala sesuatu. Itulah loh batu pertama, 4 hukum kasih kepada Tuhan.

b)      Mengasihi sesama seperti diri sendiri. Apa yang kita ingin sesama perbuat, pikirkan, sesama katakan tentang kita lakukanlah itu kepada sesama. Kita mau sesama kita berkata yang baik tentang kita, tidak mau menggosipkan kita, jangan gosipkan orang! Kita ingin sesama membantu kita, yah bantu sesama. Kita ingin sesama mendoakan kita, ya doakan sesama. Itu mengasihi sesama seperti diri sendiri. Mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi musuh, orang yang membenci kita, orang yang tidak senang kepada kita. Itulah loh batu kedua, 6 hukum kasih pada sesama.

 

Mengasihi musuh mulai dari mendoakan yang baik, biar Tuhan yang bekerja.

Matius 5:44

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

 

Mengampuni orang yang menyakiti kita itu suatu percikan darah, apalagi sampai mendoakan sampai berpuasa bagi musuh, itu suatu percikan darah. Di ruangan maha suci ada percikan darah:

v  7 percikan darah di atas tutup pendamaian, itu menunjuk Yesus Mempelai Pria Kepala gereja. Dia sudah mengalami percikan darah dari taman Getsemani sampai di kayu salib. Di kayu salib apa yang Yesus katakan? Ampunilah mereka. Dia tidak mengutuk, tidak mencaci maki. Itu doa yang baik.

 

v  7 percikan darah di depan tabut perjanjian. Tabut itu menunjuk gereja yang sempurna, mempelai wanita Tuhan, diperhadapkan juga dengan percikan darah, sengsara bagi daging. Memang sakit bagi daging, disakiti orang, dibenci, namun kita doakan, sehingga kita mau dibawa pada kemuliaan kekal. Dibalik percikan darah, dibalik salib ada Shekina Glori, sinar kemuliaan Tuhan.

 

Jadi untuk menjadi sempurna seperti Yesus sempurna harus menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Kenapa saya ikut Tuhan sudah tidak mau berbuat dosa, sudah tergembala, tekun ibadah, kenapa menderita batin saya, menderita dianiaya dengan kata-kata dan sebagainya. Itu sudah betul, kita harus menerima itu.

Imamat 16:14

16:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.

 

Saya berbahagia mendengar nasihat bapak gembala “perkataan orang tidak dipajak jadi biarkan saja”. Saya belajar untuk tidak menanggapi. Dia mau ngomong apa terserah dia. Tetap saya doakan yang baik. Dari pada kita mau balas dan simpan di hati, cuma bikin habis waktu, bikin habis energi. Lebih baik doakan di bawah kaki Tuhan.

 

Imamat 16:12

16:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.

 

Untuk bisa bertahan menghadapi percikan darah hanya lewat doa penyembahan. Ada dupa, ada darah. Tidak mampu karena disakiti terus, yah menyembah. Mungkin terngiang-ngiang bahasanya di telinga, ingat matanya yang melotot tadi, tinggal berdoa menyembah saja “Yesus, haleluya”. Tuhan kasih kekuatan dan kemampuan. Dan dibalik itu ada sinar kemuliaan Tuhan.

 

Inilah yang harus kita hadapi hari-hari terakhir ini. Memang untuk benar seperti Yesus benar adalah suatu perjuangan dan penderitaan. Suci seperti Yesus suci, perjuangan dan penderitaan. Sempurna seperti Yesus sempurna, lebih lagi perjuangan dan penderitaannya tetapi ada kemuliaan Tuhan sediakan.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Kemuliaan hanya bisa kita peroleh kalau melewati salib, sengsara bersama Yesus. Yesus tanpa salib itu Yesus yang palsu. Gereja yang menolak salib itu juga gereja palsu. Yesus yang benar Yesus bersama salib. Gereja yang benar adalah gereja yang mau menerima salib, sengsara daging dalam bentuk apa saja. Ada yang diizinkan harus kehilangan orang yang dikasihi, itu percikan darah yang dia alami. Ada yang harus kehilangan pekerjaan karena kebenaran Firman. Ada yang harus kehilangan kesempatan untuk memperoleh kedudukan tinggi di dunia karena kebenaran Firman. Tidak apa-apa, Tuhan ganti semua dengan kemuliaan kekal, kemuliaan yang tidak terkatakan ganti dukacita di dunia ini.

 

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Kenapa disebut penderitaan ringan? Karena lebih ringan dibandingkan penderitaan Yesus di kayu salib. Dan karena kepada kita diberikan Roh kemuliaan, makanya kita kuat. Kalau tidak ada roh kemuliaan memang tidak mungkin bisa bertahan. Ayat ini sangat menguatkan saya, kalau menghadapi segala sesuatu saya ingat ini penderitaan ringan, karena tidak sebanding dengan kemuliaan yang besar yang Tuhan sediakan. Kita mau dijadikan gereja yang sempurna, Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, ini suatu kemuliaan yang besar. Ketika orang kata-katai itu penderitaan ringan. Dikucilkan dan diizinkan Tuhan menderita penyakit bahkan sudah divonis oleh dokter, selalu ingat itu penderitaan ringan. Karena kemuliaan yang akan kita terima jauh lebih besar dari pada itu. Tuhan berikan Roh kemuliaan kepada kita. Jangan takut, Tuhan tidak meninggalkan kita. Pulang nanti langsung diperhadapkan dengan praktek! Tetapi ingat selalu itu penderitaan ringan.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Bersama dengan orang-orang yang kita kasihi yang sudah mendahului, kita akan bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai. Itu sukacita yang tidak terkatakan. Orang mau nista kita terserah dia, itu penderitaan ringan. Orang mau bilang apa tentang kita, katakan saja puji Tuhan. Ada Roh Kudus yang menguatkan kehidupan kita sekalian.


Tuhan Memberkati.



GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar