20230611

Kebaktian Umum, Minggu 11 Juni 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu



Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:5-6

13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Kitab Wahyu terdiri dari 22 pasal yang dibagi menjadi 2 bagian yang besar:

1.      Wahyu pasal 1-12 menampilkan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan gereja Tuhan yang sempurna Mempelai WanitaNya, masuk dalam nikah yang benar dan rohani, nikah yang sempurna.

2.      Wahyu pasal 13-22 menampilkan kristus palsu itulah antikristus dan gereja palsu masuk di dalam nikah yang palsu, nikah hujatan. Itu ditampilkan dalam Wahyu pasal 18, babel duduk di atas naga. Ada kesamaan antara naga dengan binatang yang keluar dari dalam laut di Wahyu pasal 13 ini.

 

Dalam bacaan kita di atas kita lihat penampilan antikristus, di mulutnya penuh kesombongan dan hujat. Ada 4 hal yang dihujat antikristus:

1.      Allah

2.      Nama Allah

3.      Kemah kediamanNya = Tabernakel

4.      Semua orang yang diam di sorga, itulah orang-orang kudus.

 

Sementara Roh Kudus sedang bekerja membentuk gereja menjadi Mempelai Wanita Tuhan, roh antikristus juga bekerja membelokkan dan menyesatkan gereja masuk di dalam pembentukan tubuh Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan. Itu yang ditakutkan oleh rasul Paulus.

II Korintus 11:3-4

11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

 

Siang ini kita lanjutkan tentang menghujat nama Allah. Dulu nama Allah dalam Perjanjian Lama Aku adalah Aku, juga disebut Yehova, Yehova Rapha, Yehova Jireh, Yehova Nishi dan seterusnya. Sekarang kita ada pada Perjanjian Baru. Dalam doaNya Yesus berkata “nama yang Engkau berikan kepadaKu”. Jadi nama Allah = Yesus yang sekarang kita kenal adalah Tuhan Yesus Kristus. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus ada kuasa pemulihan.

Yehezkiel 36:22 (Perikop: Pembaharuan Israel)

36:22  Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.

 

Tuhan mau memulihkan Israel supaya nama Tuhan tidak dinajiskan lagi. Jadi di dalam nama Allah ada kuasa pemulihan. Bangsa Israel setelah masuk di tanah Kanaan, berulang-ulang mereka menajiskan nama Allah lewat praktek-praktek pemberontakan terhadap Allah, terhadap Firman. Ketetapan-ketetapan Allah mereka langgar. Salah satunya tentang tahun sabat, tanah seharusnya diistirahatkan tetapi malah diolah oleh mereka. Banyak lagi yang mereka lakukan, menyembah baal asytoret, menyembah beelzebul, menyembah baal peor dan seterusnya. Terlalu banyak yang mereka lakukan menajiskan nama Allah = menghujat nama Allah. Mereka seharusnya dihukum dan dibinasakan, tetapi Tuhan masih menunjukan kasihNya kepada bangsa Israel, Tuhan mau memulihkan bangsa Israel.

 

Bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Kalau hukuman masih dijatuhkan itu karena dia tidak menghargai kesempatan yang Tuhan berikan untuk mengalami pengampunan dosa. Di dalam Yehezkiel pasal 36 Tuhan berikan sarana untuk pemulihan.

Yehezkiel 36:25

36:25 Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.

 

Sarana pemulihan adalah curahan air jernih, curahan air = hujan. Apa itu?

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Ini bukan pengajaran yang berangkat dari diri Musa tetapi ini pengajaran dari Tuhan yang Musa teruskan kepada bangsa Israel. Jadi curahan air jernih itu menunjukan hujan Firman pengajaran yang benar. Ini untuk membersihkan segala kenajisan kita, yang tidak benar semua disucikan dan dipulihkan semuanya. Tetapi sementara Tuhan sedang memulihkan gerejaNya lewat hujan Firman pengajaran, ada yang dipakai oleh setan untuk menghambat dan menghalang-halangi proses pemulihan, inilah orang yang menghujat nama Allah! Jadi kalau disimpulkan menghujat nama Allah itu adalah menghalang-halangi proses pemulihan Tuhan lewat hujan Firman pengajaran yang benar. Bisa berasal dari orang luar pengajaran karena mereka tidak mengerti, tetapi bisa juga berasal dari dalam, dari orang-orang pengajaran sendiri yang menghalangi-halangi. Seharusnya dipakai Tuhan untuk memuliakan dan menghiasi Firman pengajaran, ini malah menghalang-halangi proses pemulihan. Bisa pelayan Tuhan, bisa hamba Tuhan yang tadinya dipakai menyerukan Firman pengajaran.

 

Kita raba dan periksa apakah kita sedang masuk pemulihan atau justru menjadi penghalang proses pemulihan. Salah satu praktek menghalangi proses pemulihan:

Wahyu 13:5a

13:5a Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;

 

Binatang ini sudah punya mulut tetapi diberikan lagi mulut yang penuh kesombongan dan hujat, berarti mulut-mulut. Jadi salah satu praktek orang itu menghambat pemulihan adalah mulut-mulut, banyak mulut! Kalau logat kita di sini paling gampang, memang dia itu tukang ba mulut mulut! Di sana ngomong ini, cerita itu, suka cerita orang, kesalahan orang, kejelekan orang. Tidak pernah koreksi diri, lihat dirinya sendirinya. Pendeta tukang ba mulu-mulu, pelayan tukang ba mulu-mulu. Orang mau datang dengar pengajaran tetapi dengar orang di dalam pengajaran suka ba mulut-mulut akhirnya tidak mau dengar. Ini jangan ada lagi pada kita! Ini salah satu dari 11 dosa yang ada dalam II Korintus yaitu bisik-bisikan.

II Korintus 12:20

12:20  Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

 

Mulut-mulut= gosip sana gosip sini, gosip tetangga, gosip pelayan Tuhan, gosipkan hamba Tuhan. Hamba Tuhan gosipkan hamba Tuhan yang lain. Lebih baik kita kumpul-kumpul cerita Firman. Kami hamba Tuhan kalau kumpul lebih baik cerita pengalaman dalam pelayan, saling sharing supaya saling menopang.

 

Dahsyatnya bisik-bisikan ini akhirnya orang yang lemah hatinya tersandung, tidak mau terima pengajaran. Kalau sudah dalam pengajaran bisa dia tinggalkan.

 

Keadaan orang yang menghujat Tuhan lewat praktek suka gosip sana gosip sini, bisik sana bisik sini, sangat ngeri!

Yehezkiel 36:35

36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal 1tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah 2runtuh, 3sunyi sepi dan 4musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.

 

Akibatnya:

1.      Tandus, artinya rohaninya kering. Yang ba mulut-mulut kering, yang termakan orang ba mulut-mulut juga kering, sama-sama kering. Yang digosipkan semakin dipakai, dia melayani semakin diberkati! Siapa yang rugi? Yang menggosipkan lama-lama kering kerontang. Orang kering dideteksi dari perkataannya, suka gosip, suka fitnah, suka tengkar, suka ribut, bersungut-sungut, tidak puas, itu kering!

 

Saya tidak mau dengar gosip dari orang lalu jadi kering. Atau saya menggosipkan orang sehingga saya jadi kering, saya tidak mau. Guru saya katakan lapar sudah pernah alami, haus sudah pernah alami tetapi yang saya takutkan jangan sampai kering. Kasihan kalau melayani tetapi kering. Gembala kering, jemaat yang dilayani juga kering. Sudah datang beribadah ke sini dari jauh-jauh lalu kering. Tuhan tolong jangan terjadi pada diriku sebagai hamba Tuhan dan juga jangan terjadi pada sidang jemaat.

 

2.      Runtuh, rohani hancur karena jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa kawin mawin. Apa ini pendeta koq begini! Akhirnya jemaat ambruk, jatuh rohaninya, berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Yang salah gembala atau pendeta lain menggosipkan akhirnya dia buat betul seperti itu. Pernah terjadi, dia tidak berbuat itu, tetapi karena digosipkan dia bilang “yah saya bikin saja seperti itu!”. Jangan kita seperti itu.

 

3.      Sunyi sepi. Ini diterangkan dalam kitab Yeremia.

Yeremia 25:10

25:10 Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.

 

Sunyi sepi yaitu:

a)      Tidak ada suara pengantin laki-laki. Pengantin laki-laki itulah Yesus Mempelai Pria Sorga, suaranya itulah pembukaan rahasia Firman. Jadi tidak ada suara pengantin laki-laki artinya tidak ada lagi pembukaan rahasia Firrman. Kalau dia hamba Tuhan, tidak lagi Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman. Akhirnya khotbah apa? Sembarang saja ngomong cerita ini, cerita itu, pengalaman ini, pengalaman itu, serang sana serang sini, sudah tidak ada isi lagi Firman yang dia sampaikan. Kalau dia jemaat, dia tidak bisa mengerti lagi pembukaan Firman.

 

b)      Tidak ada suara pengantin perempuan yaitu seruan Haleluya.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Artinya sudah tidak ada lagi pujian penyembahan, kering! Penyembahan secara berjemaah sudah tidak serius dan tidak sungguh-sungguh, apalagi penyembahan secara pribadi.

 

c)      Tidak ada bunyi batu kilangan. Batu kilangan itu untuk menggiling gandum menjadi tepung. Kalau sudah ada tepung dibuat roti untuk dimakan. Bicara tepung atau gandum itu menunjuk Firman, kalau dimakan berarti bekerja dalam diri. Jadi tidak ada bunyi batu kilangan artinya Firman tidak bekerja lagi dalam dirinya, tidak terasa pekerjaan Firman dalam dirinya, tidak ada keubahan, begitu terus. Dari natal ke natal tetap nakal. Setahun, dua tahun, tiga tahun, tetap begitu saja keadaannya.

 

d)      Tidak ada lagi cahaya pelita. Artinya perjalanan hidup tidak lagi dituntun oleh Firman sehingga menjadi gelap, tersesat, tidak bisa mencapai Yerusalem Baru. Rohani gelap, jasmani juga gelap, masa depan gelap, semua gelap, susah dan menderita.

 

Jangan sampai kita menjadi sunyi sepi akibat ba mulut-mulut. Ngeri akibatnya! Kalau dulu dilakukan sekarang stop. Biarlah mulut hanya untuk memuji memuliakan Tuhan.

 

4.      Musnah, ini sedang binasa! Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Kalau pagi menjelang siang ini masih ada curahan hujan Firman pengajaran berarti Tuhan masih mau memulihkan keadaan kita sekalian asalkan kita mau menyerah kepada Tuhan untuk disucikan. Ada penyerahan sepenuh, “ini aku Tuhan, saya yang suka gosip, saya yang suka ba mulut-mulut” serahkan seluruh hidup kita, maka Tuhan akan membersihkan kita, memulihkan kita.

 

Yehezkiel 36:35

36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.

Tujuan akhir pemulihan adalah kita menjadi seperti taman Eden = masuk Firdaus, kita mau dikembalikan ke Firdaus. Itu yang dimohonkan oleh penjahat di sebelah Yesus. Yesus ingatlah aku jika Engkau datang sebagai Raja. Yesus katakan hari ini juga engkau berada bersama-sama Aku di Firdaus. Sehancur-hancurnya hidup kita, kalau kita datang dalam ibadah, mengalami curahan hujan Firman pengajaran untuk dipulihkan dikembalikan ke Firdaus. Dulu taman Eden diciptakan oleh Tuhan sebagai tempat bagi Adam dan Hawa sepasang nikah yang segambar dengan Tuhan. Tetapi karena mereka berbuat dosa, mereka diusir dari taman Eden. Sekarang Tuhan mau mengembalikan kita ke Firdaus. Artinya Tuhan mau membawa, mendorong dan menuntun kita masuk pada nikah yang rohani, nikah yang sempurna. Yesus Adam yang akhir dan kita gerejaNya Hawa yang akhir.

Kejadian 2:8,21-23

2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

 

Efesus 5:30

5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya (daging dan tulangNya).

 

Ephesians 5:30

5:30 For we are members of his body, of his flesh, and of his bones.

 

Kita ini daging dan tulangNya Yesus, sama seperti Hawa, daging dan tulangnya Adam. Yesus Adam yang akhir, kita gereja Tuhan mau dijadikan Hawa yang akhir.

I Korintus 15:45

15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

 

Dari sini kita melihat taman Eden itu tempatnya nikah. Sayang nikah manusia dirusak sehingga terbuang dari taman Eden. Sekarang Tuhan mau kembalikan kita ke taman Eden, ke Firdaus, masuk dalam nikah yang rohani dan sempurna. Jadi sasaran utama pemulihan adalah nikah kita yang jasmani. Nikah kita selama ini banyak ditandai ketandusan, kering, nikah yang runtuh hancur, sunyi sepi, nikah yang sedang musnah, tetapi Tuhan mau pulihkan. Perempuan Samaria hancur nikahnya, Yesus Mempelai Pria Sorga datang dengan Firman yang Dia sampaikan sehingga terjadi pemulihan, dia bisa bersaksi dan banyak jiwa dimenangkan. Jadi sehancur-hancurnya nikah kita, kalau masih mau mendengar pengajaran ada harapan untuk dipulihkan. Kalau sudah dipulihkan ayo tiup serunai, jadi kesaksian, kita saksikan pekerjaan Firman dalam hidup kita.

 

Jika hati suami, hati isteri, hati anak, sudah dipulihkan, maka nikah itu bersuasana taman Eden, suasana kesukaan sorga. Betapa bahagianya home sweet home. Kalau sudah menikah tidak ada lagi istilah me time, waktu untuk sendiri. Kalau sudah menikah family time terus. Jadi yang belum menikah, jangan pikir kalau sudah menikah masih ada waktu untuk sendiri, mau ini mau itu. Kalau sudah menikah waktu untuk keluarga semua.

 

Bukti sedang dipulihkan.

Yehezkiel 36:33-35

36:33 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.

36:34 Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu.

36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.

 

1.      Yang runtuh dibangun. Artinya kita dibawa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus = aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Itu orang yang dipulihkan, dia tidak nganggur tetapi mau melayani Tuhan. Kita renungkan, kita manusia berdosa ini sebenarnya hanya batu keras yang tidak ada bentuk! Kalau ditambah lagi batu keras yang terbuang di tempat yang kotor! Itulah keadaan kita manusia berdosa. Batu keras itu batu mati, tetapi oleh Korban Kristus, oleh darah Yesus kita diangkat menjadi batu hidup.

I Petrus 2:5

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Kita mau dipakai untuk pembangunan suatu rumah rohani, pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Memang prosesnya sakit bagi daging. Batu mau disusun dengan batu, kalau bentuknya tidak beraturan, tidak akan bisa. Batu ini menonjol sana sini tidak beraturan, tumpuk lagi batu di atasnya, susun lagi batu yang lain, semakin tinggi bangunannya semakin mengerikan.

 

Setelah kita ditebus oleh darah Yesus, kita sedang diproses menjadi batu hidup, dibentuk dengan palu Firman pengajaran. Bentuk-bentuk yang tidak berkenan, bentuk kenajisan, bentuk kecemaran, bentuk kejahatan disingkirkan dan dibuang semuanya supaya kita punya bentuk kebenaran dan kesucian. Datang ke gereja lalu kita kena palu memang sakit, tetapi itu untuk kita dibentuk, kita tidak mengamuk, tidak marah karena tahu kita mau dibangun menjadi Tubuh Kristus. Tetapi kalau kita mengomel dan marah “pendeta sentimen sama saya ini! Pendeta tidak ada bahan, saya terus yang dibage!” maka bentuk-bentuk yang tidak jelek tidak pernah keluar. Orang seperti itu tidak akan pernah terbentuk. Dia hanya merasa dipakai Tuhan padahal tidak. Dalam Matius pasal 7 mereka katakan kami mengusir setan, bernubuat, mengadakan mujizat demi namaMu” tetapi Tuhan bilang “Aku tidak pernah kenal kamu!”. Ini batu mati tetapi mengaku-ngaku batu hidup.

 

Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

Kalau membentuk selain pakai palu, juga pakai pahat, sesuatu yang tajam. Firman juga disebut lebih tajam dari pedang bermata 2.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Kalau namanya memalu dan memahat pasti diulang-ulang, itulah Firman penggembalaan. Orang yang mau dipulihkan dia berada dalam penggembalaan. Kalau di luar penggembalaan tidak terjadi pemulihan. Biarlah kita mau bertekun dalam penggembalaan, dipalu berulang-ulang. Minggu lalu tentang sandungan, pagi ini bicara lagi tentang itu, membuat hati orang lemah jadi tersandung. Ini dipalu terus, disingkirkan yang tidak beres dalam hidup kita.

 

Sudah dipalu, sudah dibentuk, tetapi kadang masih ada yang menonjol sedikit. Kalau mau dipalu lagi bisa pecah semuanya. Jadi caranya bagaimana? Batu dengan batu digosok. Sesudah menerima pengajaran jangan heran kalau kita digesek dan digosok dengan sesama. Itu harus terjadi supaya kita bisa dibangun menjadi Tubuh Kristus. Pergesekan itu memang perlu, benturan dengan sesama diizinkan terjadi. Yang kuat, dia akan dibawa ke Yerusalem Baru dibangun menjadi Bait Allah. Yang pecah ditinggal, tidak dipakai. Diizinkan dikasih baku gesek dengan sesama.

Amsal 27:17

27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

 

Seharusnya kita bersyukur kalau ada sesama yang dipakai menggesek kita. Kita bersyukur sebab tujuannya supaya kita bisa dibangun menjadi Tubuh Kristus. Berarti masih ada benjolan-benjolan yang tidak baik yang harus dibuang. Digesek satu dengan yang lain, terutama di dalam nikah, suami dikasih baku gesek dengan isteri. Kadang kita tidak mampu ketika digesek dengan sesama. Saat tidak mampu apa yang harus kita lakukan? Pandang Yesus bukit batu yang terpahat, pandang Korban Kristus supaya kita kuat kembali. Kalau Yesus tidak dipahat, kita tidak menjadi batu hidup. Di kayu salib Dia bagaikan bukit batu yang digali dan dipahat. Sekujur tubuhNya lubang karena cambuk berduri, paku, palu, tinju prajurit Romawi dan lain-lain, Dia rela terima.

Yesaya 51:1

51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

 

Siapa gunung batu itu?

I Korintus 10:4

10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

 

Saya tidak mampu digosipkan. Pandang saja Korban Kristus, Yesus dihina Dia diam, Yesus dicaci maki Dia diam. Tinggal pandang Korban Kristus, Yesus bukit batu yang rela dipahat dan digali untuk kita menjadi batu hidup. Ayo kuat kembali, semangat kembali, itu bukti kita sedang dipulihkan dan dibangun.

 

Batu yang sudah dipalu dan dipahat tinggal disusun, tidak ada bunyi perkakas besi. Artinya orang yang dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, dia menjaga hatinya tetap damai sejahtera. Memang hati ini daging yang paling keras yang harus dipalu. Hati yang gampang tersinggung, hati yang gampang tersandung, hati yang menyimpan dosa, hati yang cepat emosi dan lain-lain. Ini yang harus dipahat dan digesek dengan sesama. Pemakaian Tuhan itu soal hati, bukan soal otak, bukan kuatnya kita. Kalau hati damai, hati suci, dipakai oleh Tuhan. Mari kita jaga hati kita.

Kisah Para Rasul 1:24

1:24  Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,

 

Ini yang Tuhan lihat, HATI! Bukan lihat otaknya, ijazahnya dan lain-lain. Mohon maaf, saya bukan anti ijazah, tetapi yang Tuhan lihat adalah hati. Punya ijazah tinggi, hatinya damai dan suci, dia dipakai Tuhan luar biasa. Tidak punya ijazah tetapi hatinya bersih, suci, damai, dipakai juga oleh Tuhan luar biasa. Jadi bukan soal ijazah atau tidak tetapi soal hati.

 

2.      Didiami atau diisi, tidak dibiarkan kosong. Kehidupan yang melayani Tuhan mau dipakai Tuhan, jangan kosong. Kalau pribadi kita kosong, nanti setan datang, dia bawa roh-roh lain yang lebih jahat dari dia maka keadaan kita semakin jahat.

Matius 12:43-45

12:43 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.

12:44 Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.

12:45 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

 

Kita lihat di sini sasaran dari roh jahat dan roh najis yaitu:

a)      Tempat yang tandus, ini orang Kristen yang kering rohani. Kalau tidak pernah mengucap syukur, suka bersungut-sungut, gosip dan lain-lain, itu dikuasai roh najis.

b)      Rumah yang bersih tersapu, rapi teratur, tetapi kosong. Artinya sudah diselamatkan oleh darah Yesus, dipakai, tetapi tidak punya isi rohani. Isi rohani itu apa? Kita belajar dari Tabernakel. Diselamatkan itu daerah halaman, orang bersih tersapu, rapi teratur itu halaman Tabernakel. Dia percaya Yesus itulah pintu gerbang, bertobat itu mezbah korban bakaran, lahir baru oleh baptisan air itu bejana pembasuhan, baptisan Roh Kudus itu pintu kemah. Tetapi kosong, ruangan sucinya kosong. Tidak ada isi meja roti, pelita emas dan mezbah dupa emas. Jadi kehidupan yang menjadi sasaran roh jahat dan roh najis adalah orang yang sudah beribadah melayani tetapi tidak mau tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

1)      Meja roti itu ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, kita diisi dengan Firman pengajaran yang benar.

2)      Pelita emas itu ketekunan dalam ibadah raya, kita diisi dengan urapan dan karunia Roh Kudus.

3)      Mezbah dupa emas itu ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita diisi dengan kasih Allah.

 

Ini yang harus menjadi isi dalam kehidupan kita. Jadi sesudah kita dibangun dan dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, harus didiami dan diisi, harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok supaya diisi dengan Firman, diisi dengan Roh Kudus, diisi dengan kasih Allah. Itulah yang dimaksud dengan imam itu harus ada dalam ruangan suci.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Biarlah kita mau bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Pelayan Tuhan, hamba Tuhan harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Masuk kandang pengembalaan untuk diisi dengan Firman dalam ibadah pendalaman Alkitab, diisi dengan Roh Kudus dalam ibadah raya dan diisi kasih Allah di dalam ibadah doa penyembahan.

 

Tetapi masih diperiksa lagi. Orang yang sudah tekun 3 macam ibadah, sudah diisi dengan Firman, Roh Kudus dan kasih Allah, masih diperiksa lagi oleh Tuhan. Apa yang diukur di situ? Mezbah dupa emas, doa penyembahan. Sudah tekun 3 macam ibadah, doa penyembahan lagi masih diukur, harus memenuhi ukuran Tuhan. Inilah isi kita. Dari iman, pengharapan dan kasih, yang terbesar adalah kasih, itulah penyembahan kita. Hidup kita tidak boleh kosong, harus diisi dengan Firman, Roh Kudus dan kasih, terutama penyembahan ini harus kita tingkatkan.

Wahyu 11:1

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

 

Mezbah dupa diukur, penyembahan kita diukur oleh Tuhan, apakah sudah mencapai ukuran atau belum. Ukuran penyembahan itu sebatang buluh. Sebatang buluh ini kaitannya dengan penderitaan Kristus. Kita baca bagaimana Yesus dipukul dengan sebatang buluh.

Matius 27:29-30

27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"

27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

 

Jadi sebatang buluh ini menunjuk penderitaan Kristus, di mana Dia taat pada Allah Bapa di Sorga sampai Dia mati di kayu salib. Jadi ukuran penyembahan adalah taat sampai daging tidak bersuara. Itu berarti sedang didiami, diisi.

Bukti bahwa kita sedang dipulihkan, pertama tadi hati disucikan sampai damai sejahtera. Itu berarti sedang dibangun. Bukti kedua didiami dan diisi, itu adalah hati yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Semua tentang hati, makanya pemulihan dimulai dari hati.

Yehezkiel 36:26

36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

 

Semoga siang ini kita menerima curahan Firman pengajaran yang sedang memperbaiki hati kita. Hati yang najis, jahat, pahit menjadi hati suci, damai dan taat.

 

3.      Dibangun menjadi kubu. Kubu itu kuat. Ini menunjukan hati yang kuat dan teguh. Kenapa harus kuat teguh hati? Karena kita diperhadapkan dengan banyak halangan. Sementara Tuhan sedang memulihkan, ada orang yang dipakai setan menghambat proses pemulihan. Kita sedang menghadapi semua itu. Tantangan yang luar biasa, serangan setan luar biasa sekarang ini, kalau hati tidak kuat dan teguh, kalau tidak punya kubu perlindungan, hancur! Suatu kota yang luar biasa dibangun dan isinya lengkap, kalau tidak punya benteng atau kubu perlindungan, musuh gampang masuk. Kubu kita apa? Kuat teguh hati. Artinya menghadapi pencobaan dan masalah tetap menyembah, tetap percaya sepenuh kepada Tuhan. Menghadapi angin pengajaran yang palsu tetap pegang teguh pengajaran yang benar, apapun resikonya. Menghadapi godaan setan lewat media dunia ini, kita tetap setia beribadah melayani Tuhan. Itu kuat teguh hati! Kita periksa hati kita sekarang ini.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Kalau kita kuat teguh hati, kita memiliki modal utama menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Semoga kehidupan kita mau menerima pencurahan hujan Firman pengajaran, mau dibersihkan hatinya menjadi hati yang suci damai, hati yang taat, hati yang kuat dan teguh, maka Yesus menjadi kubu perlindungan kita.

Yesaya 49:16

49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

 

Tembok-tembok kita di ruang mata Tuhan, Tuhan melindungi kehidupan kita.

Zakharia 2:5

2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

 

Kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan. Belum keadaan dunia semakin tidak menentu. Virus-virus bertambah banyak. Sudah tidak boleh makan babi, sekarang sudah tidak boleh lagi makan ikan, bingung mau makan apa? Makan ini ada penyakit, makan itu ada penyakit. Apalagi semakin canggih teknologi, semakin banyak kita dapat info. Dulu bisa makan apa saja, sekarang sudah tahu golongan darah B tidak boleh konsumsi ini dan itu. Dulu tidak ada apa-apa, setelah tahu dari internet jadi ada apa-apa. Jadi bingung semuanya, manusia dibuat bingung hari-hari terakhir ini. Belum lagi berita ini, berita itu, resesi, krisis dan seterusnya. Tetapi orang yang hatinya suci damai, hatinya taat, hatinya kuat dan teguh, dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan. Sampai saat antikristus berkuasa orang yang suci, damai, taat, kuat teguh hati, dia dikaruniai dengan sayap burung nazar besar, disingkirkan dari mata antikristus.

Wahyu 12:4

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Bagaimana keadaan orang yang sedang dipulihkan? Kita lihat dari perempuan yang disingkirkan ini.

Wahyu 12:1-2,4b

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

 

Bagaimana keadaannya? Tidak enak! Keadaan orang yang dipulihkan digambarkan seperti perempuan hamil hendak melahirkan. Itu sudah suatu penderitaan, ditambah lagi ada naga di depannya mau menelan anaknya. Inilah keadaan orang yang sedang dipulihkan, menghadapi sengsara daging tanpa dosa. Dan menghadapi kebencian dari setan yang begitu hebat, memanfaatkan manusia-manusia yang tidak bertobat. Tantangan semakin luar biasa dan kita lemah tidak berdaya. Dalam I Petrus disebut perempuan itu wadah yang lemah. Apalagi dalam keadaan hamil hendak melahirkan, itu sangat lemah, betul-betul tidak berdaya. Jadi jangan heran, sudah tergembala, sudah menjaga hati suci damai, taat, tetap kuat teguh hati lalu menghadapi tantangan yang besar. Kenapa saya menderita, sengsara, rasanya sudah tidak mampu berbuat apa-apa. Itu Tuhan izinkan terjadi. Supaya apa? Supaya kita bisa mengeluh mengerang kepada Tuhan. Tuhan rindu suara penyembahan kita. Mempelai Pria yang Dia rindukan dari Mempelai WanitaNya adalah suaraNya.

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

 

Kita sudah berada di penghujung akhir zaman, kedatangan Yesus sudah di ambang pintu. Yang Tuhan rindukan dari kita suara penyembahan kita semakin kita perdengarkan kepada Tuhan. Hanya itu yang bisa kita lakukan, mengeluh mengerang kepada Tuhan dengan seruan Haleluya. Maka Tuhan akan menolong kita, kita mendapatkan kekuatan yang ekstra dari Tuhan, untuk bertahan dan juga menang. Sampai kemenangan terakhir kita bisa duduk bersanding dengan Yesus di Yerusalem Baru.

 

Hati yang Tuhan lihat siang hari ini:

1.      Hati suci dan damai. Kalau ada pergesekan dengan sesama tetap jaga hati damai.

2.      Hati taat, taat pada Firman apapun resikonya.

3.      Hati yang kuat dan teguh hati.

 

Banyak tantangan yang kita hadapi, orang yang kuat teguh hati hanya mengeluh mengerang kepada Tuhan. Maka ada naungan sayap Tuhan, tangan kasih kemurahan Tuhan diulurkan kepada kita, memberikan kekuatan, memberikan kemenangan sampai kemenangan terakhir kita duduk setakhta dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Bagaimana keadaan rohani kita, mungkin sudah tandus, sunyi sepi, runtuh, sedang musnah? Siang ini masih ada kesempatan untuk dipulihkan, ada Firman sudah kita dengar. Biarlah kita sambut Firman itu dengan penyembahan, menyeru kepada Tuhan dengan seruan haleluya, kita mau dijadikan Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar