20120418

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 18 April 2012 Pdm. Handri Legontu



Yehezkiel 37:1-3
1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
3 Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!"

Tulang-tulang ini menunjuk keadaan bangsa Israel dan sekarang menunjuk keadaan gereja Tuhan di akhir zaman. Keadaannya berada di lembah dan bagaikan tulang-tulang yang kering artinya berada dalam keadaan rohani yang merosot, kering dan mati.

Gereja Tuhan yang sempurna ditampilkan Tuhan di atas gunung yang besar lagi tinggi.
Wahyu 21:9-10
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Di mana posisi kerohanian kita sekarang, apakah sedang menanjak naik sampai ke gunung yang tinggi untuk tampil sebagai mempelai wanita Tuhan yang sempurna atau sedang merosot sampai kering. Bila kering rohani maka pasti tidak akan bisa menyatu.

Di dalam Alkitab pertama kali disebutkan tulang adalah saat penciptaan sepasang nikah dimana Hawa dibentuk dari tulang rusuk Adam.
Kejadian 2:21-23
21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

Alkitab dimulai dengan kisah sepasang nikah dan akan diakhiri juga dengan sepasang nikah antara Kristus dan gerejaNya. Gereja Tuhan juga disebutkan sebagai tulang dari tulangnya Tuhan Yesus.
Efesus 5:29-30
29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Efesus 5:30 (terjemahan Inggris)
For we are members of his body, of his flesh, and of his bones. (daging dari dagingNya dan tulang dari tulangNya)

Berarti tulang kering yang dikisahkan di dalam Yehezkiel 37 bukanlah orang di luar Tuhan atau orang kristen umum tetapi ini merupakan sidang jemaat yang adalah tulangnya Tuhan Yesus, sidang jemaat yang sudah menerima kabar mempelai. Namun Tuhan tidak membiarkan sidang jemaat tetap dalam keadaan rohani yang kering, Tuhan mengutus hambaNya dalam tahbisan yang benar di tengah-tengah sidang jemaat.

Bila sudah berada di dalam pengajaran dan mendapat pelayanan hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan dalam tahbisan yang benar tetapi masih kering, berarti itu terjadi karena kesalahannya sendiri.

Tuhan mau kita menjadi tulang dari tulangnya Tuhan Yesus sendiri. Artinya adalah tulang yang melekat pada Tuhan Yesus, kehidupan yang melekat pada Firman Kehidupan.
Filipi 2:16
sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Firman Tuhan itulah pribadi Tuhan sendiri.
Yohanes 1:1,14
1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Bila tidak melekat pada Firman Kehidupan pasti kering sehingga mudah terombang ambing oleh pengajaran lain dan meninggalkan ibadah karena mengejar perkara-perkara jasmani.

Bagaimana keadaan dari tulang-tulang kering ini?
Yehezkiel 37:11
Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.

Tulang kering yaitu gereja Tuhan yang kering ini hidup tanpa pengharapan. Pengharapan tentang apa yang dimaksud di sini?
Ibrani 6:18-20
18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Pengharapan yang dimaksud disini adalah pengharapan yang dilabuhkan di belakang tabir artinya pengharapan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan. Ada sebagian orang yang telah menerima kabar mempelai tetap tidak menaruh pengharapan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan, ini berarti tetap berada dalam keadaan kering.

Banyak kehidupan Kristen tidak mengerti tujuan akhir hidupnya sebab tidak memahami rencana Tuhan yang mau menjadikan mereka mempelai wanita Tuhan. Bahkan sebagian malah mengolok saat ada penyampaian Firman tentang kabar mempelai. Mungkin kita tidak mengolok dengan bibir mulut kita tetapi mengolok dengan hati, artinya kita bisa datang beribadah tetapi di hati tidak dapat menerima Firman Pengajaran mempelai. Kehidupan yang memiliki pengharapan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan bisa dilihat dari caranya mendengarkan Firman Tuhan. Kalau mendengar Firman dengan sungguh-sungguh dan disertai dengan kerinduan maka ia memiliki pengharapan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan.

Jadi tulang kering artinya kehidupan tanpa harapan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan, atau kehidupan yang tidak mengkaitkan diri masuk dalam rencana Allah pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

Supaya kita tidak menjadi tulang kering maka kita harus menjadi tulang hidup artinya kita harus melekat pada Firman kehidupan supaya kita dibentuk menjadi bala tentara yang besar.
Yehezkiel 37:10
Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.

Siapa bala tentara Tuhan yang besar? Itulah mempelai wanita Tuhan dan ini adalah arah perjalanan kerohanian kita.
Kidung Agung 6:10
"Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"

Apa bukti kehidupan anak Tuhan yang dalam keadaan kering dan tanpa pengharapan?
I Yohanes 3:2-3
2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Kehidupan yang tidak ada pengharapan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan pasti tidak akan membawa dirinya untuk mengalami penyucian. Bila kita tidak mau disucikan berarti sama dengan tidak ada pengharapan, sama dengan tulang kering.

Penyucian memang sakit buat daging tetapi bila ingin menjadi tulang yang hidup maka harus menerima penyucian.

Ada 4 sarana penyucian.
1.      Darah Yesus
I Yohanes 1:7,9
7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Darah Yesus menyucikan kita dari dosa-dosa yang kita lakukan di masa lampau. Bagaimana cara kita memanfaatkan darah Yesus untuk menyucikan kita? Lewat mengaku dosa dengan jujur dan secara tuntas kepada Tuhan dan juga sesama.

Tuntas berarti harus bisa mengaku kepada Tuhan dan juga sesama. Seringkali mengaku dosa ini dientengkan tetapi sebenarnya sulit. Mungkin bisa mengaku dosa kepada Tuhan tetapi sulit untuk mengaku kepada sesama.

Jujur berarti berani mengatakan yang sebenarnya dan rela untuk menanggung resikonya. Kadangkala saat kita mau mengaku dosa iblis tampil dengan suaranya yang bagaikan auman singa sehingga kita takut mengaku. Padahal seringkali setelah kita mengaku apa yang kita takutkan tidak terjadi.

Bila kita mengaku dengan tuntas dan jujur maka darah Yesus mengampuni kita dari dosa bahkan mencabut akar-akar dosa itu sampai kita tidak dapat berbuat dosa lagi. Mengapa banyak orang yang telah mengaku dosa tetapi kembali lagi jatuh ke dalam dosa yang sama? Sebab akar-akar dosa tidak tercabut karena saat mengaku tidak dengan tuntas dan jujur. Mungkin mengaku hanya kepada Tuhan tetapi tidak mengaku kepada sesama.

Manfaatkan korban Kristus selama korban Kristus itu masih berlaku untuk menghapus dosa kita. Kapan korban Kristus tidak berlaku lagi untuk menghapus dosa? Saat sengaja berbuat dosa.
Ibrani 10:26
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Bila Firman Tuhan sudah tampil menunjuk dosa dan kita tidak mau memanfaatkan korban Kristus dengan mengaku dosa maka kerohanian pasti akan merosot dan hati akan semakin keras. Makin mempertahankan dosa maka kehidupan tersebut akan makin merosot sampai akhirnya tenggelam dan binasa dalam lautan api sama seperti Firaun yang harus tenggelam karena mempertahankan kekerasan hatinya.

Orang yang terus mengeraskan hati suatu saat akan sengaja berbuat dosa tanpa hati nuraninya tertuduh lagi sebab dosa sudah tertukik dalam hatinya, tidak bisa dihapuskan lagi.

2.      Firman Tuhan
Yohanes 15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman yang mempunyai kuasa untuk menyucikan adalah Firman yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, Firman yang adalah perkataan Tuhan Yesus yaitu ayat menerangkan ayat.

Untuk bisa menerima penyucian Firman Tuhan hal pertama yang harus dilakukan adalah mendengarkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dengan suatu kebutuhan. Firman Nubuatan dan Firman Pengajaran bagaikan pelita. Di dalam kegelapan dosa di dunia ini kebutuhan utama kita adalah pelita yaitu Firman Tuhan.

Bila tidak mendengar Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh maka tidak akan memiliki kesempatan untuk disucikan.

Setelah mendengar dengan sungguh-sungguh selanjutnya Tuhan memberikan pengertian dan kita bisa percaya serta mendapat kekuatan oleh Roh Kudus untuk mempraktekkan Firman.

Lukas 5:1
Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
Kalau mau mendengarkan Firman Tuhan maka harus datang kepada Tuhan Yesus, untuk kita sekarang harus datang dalam ibadah. Kalau tidak setia di dalam ibadah atau selalu menentang Firman Tuhan yang disampaikan dalam ibadah maka tidak mungkin disucikan. Firman Tuhan yang disampaikan adalah untuk dipraktekkan bukan untuk diperdebatkan apalagi ditentang.

Ulangan 6:6-9
6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Firman Tuhan harus menjadi lambang di dahi artinya Firman Tuhan tertulis dipikiran berarti bisa dimengerti. Firman Tuhan tertulis pada pintu rumah dan pintu gerbang artinya Firman Tuhan tertulis pada pintu hati kita berati Firman menjadi iman. Firman Tuhan tetulis pada tangan artinya Firman Tuhan yang didengar, dimengerti dan dipercayai harus dipraktekkan. Oleh sebab itu Firman Tuhan harus diulang-ulang.

Kalau Firman tertulis di pikiran, di hati dan di tangan berarti Firman Tuhan telah mendarah daging dalam diri kita dan akan menjadi rem supaya kita tidak berbuat dosa lagi.
Mazmur 119:9-11
9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
10 Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Yohanes 15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
“Kamu memang sudah bersih” berarti Firman Tuhan membersihkan kita dari kotoran-kotoran. Kotoran apa yang dibersihkan?

Yohanes 13:11
Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Yang tidak bersih di sini adalah Yudas. Jadi Firman Tuhan membersihkan kita terutama dari dosanya Yudas. Apa dosa Yudas ini?
Ø  Mencuri miliknya Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus
Yohanes 12:5-6
5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

Tuhan hanya meminta 1/10 untuk kita kembalikan dan 9/10 untuk kita nikmati. Tetapi masih ada anak Tuhan yang serakah dan tetap merampas 1/10 yang menjadi milik Tuhan. Dalam perjanjian lama, kehidupan yang serakah dan suka mengambil milik Tuhan digambarkan dengan raja Eglon.
Hakim-hakim 3:16-17, 21-22
16 Dan Ehud membuat pedang yang bermata dua, yang panjangnya hampir sehasta, disandangnyalah itu di bawah pakaiannya, pada pangkal paha kanannya.
17 Kemudian ia menyampaikan upeti kepada Eglon, raja Moab. Adapun Eglon itu seorang yang sangat gendut.
21 Kemudian Ehud mengulurkan tangan kirinya, dihunusnya pedang itu dari pangkal paha kanannya dan ditikamkannya ke perut raja,
22 sehingga hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemak menutupi mata pedang itu, sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja. Lalu keluarlah ia melalui pintu belakang.

Eglon perutnya penuh dengan lemak. Lemak ini adalah milik Tuhan.
Imamat 3:16
Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.

Eglon mengambil milik Tuhan dan hal inilah yang harus ditusuk dengan pedang bermata dua yaitu Firman Tuhan. Kehidupan yang berat untuk mengembalikan perpuluhan harus mau menerima Firman Tuhan supaya dapat disucikan dari dosa Yudas yang mencintai uang dan berarti di dalam hatinya ada akar kejahatan.

Ø  Tidak setia dalam ibadah pelayanan
Markus 14:10-11
10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Yudas suka meninggalkan persekutuan yang benar dimana ada Firman pengajaran yang benar di dalamnya dan masuk pada persekutuan yang salah untuk mengejar perkara jasmani. Jangan tinggalkan ibadah pelayanan karena mengejar perkara jasmani sebab akhirnya nanti pasti berkhianat dan tinggalkan Firman pengajaran, meninggalkan Tuhan Yesus.

Orang yang tidak memanfaatkan kesempatan untuk beribadah pasti suatu saat akan mencari-cari kesempatan untuk menyerahkan Tuhan Yesus. Setia beribadah dan melayani sudah bagus tetapi tidak cukup, harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayan. Kalau hanya setia tetapi tidak berkobar-kobar lagi maka suatu saat akan berkobar-kobar di dalam kenajisan. Orang yang tidak setia dan berkobar-kobar melayani Tuhan di dalam hatinya tumbuh akar kenajisan.

Roma 1:27
Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

Apakah kita menyala-nyala melayani Tuhan atau malah saling menyalahkan sebab ada kekurangan di dalam pelayanan?
Roma 12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Ø  Pendusta
Matius 26:23-25
23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

Kehidupan yang suka mengelak dari Firman adalah orang yang menipu diri sendiri. Bila diri sendiri bisa ditipu apalagi orang lain. Dusta adalah salah satu dosa yang langsung membawa ke neraka, penutup dari segala dosa.
Wahyu 21:8
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Kalau Firman Tuhan telah menyucikan kita dari kaki yang kotor (perjalanan hidup yang kotor) maka Firman Tuhan itu menjadi pelita yang menuntun kita ke kota terang Yerusalem Baru.

3.      Hajaran
Wahyu 3:19
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Ibrani 12:10-11
10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Bila darah Yesus ditolak, Firman Tuhan juga ditolak maka Tuhan datang dengan hajaran. Hajaran akan selesai jika kita kembali pada kesucian. Saat mengalami hajaran dan kita sadar lalu kembali untuk hidup suci maka hajaran pasti akan berhenti. Namun adalah lebih baik kita menerima Firman dan pekerjaan darah Yesus untuk menyucikan kita dari pada harus menerima hajaran dari Tuhan. Kalau sudah dihajar habis-habisan dan tetap tidak mau berbalik maka suatu saat akan Tuhan biarkan.

4.      Percikan darah
Imamat 16:14-16
14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

Tuhan Yesus telah menerima 7 percikan di atas tutup pendamaian. Kita gereja Tuhan yang mau menerima kemuliaan bersama Tuhan Yesus Kristus harus menerima percikan darah. Inilah penyucian yang terakhir.

Seringkali Tuhan ijinkan kita menerima percikan darah sebab dalam diri kita masih ada dosa yang tidak kita sadari. Contohnya Ayub yang telah hidup benar dan suci namun harus mengalami sengsara sebab masih ada dosa yang tidak ia sadari itulah dosa kebenaran diri sendiri.
Ayub 32:2
Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

Kebenaran diri sendiri ini yang menghambat kita untuk dipulihkan, menghambat kita untuk menerima sinar kemuliaan.
I Petrus 2:19
19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Bila kita mengalami percikan darah itulah kasih karunia Tuhan, itu adalah perhatian Tuhan kepada kita untuk memulihkan kita dari tulang yang kering menjadi tulang yang hidup.
Mazmur 11:4
TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

Saat kita mengalami percikan diri maka kita harus merendahkan diri seperti Ayub yang merendahkan diri sampai di tanah artinya merasa diri tidak mampu dan tidak layak. Bila kita merendahkan diri maka kita seperti tanah liat yang ada di tangan Tuhan. Tangan Tuhan sanggup memulihkan kita secara jasmani terlebih lagi rohani. Tangan Tuhan akan menciptakan kita kembali menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar