20120502

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 2 Mei 2012 Pdt. Yusuf Tambun




Yehezkiel 37:1-2
1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.

Tulang-tulang yang kering ini menunjuk keadaan gereja Tuhan yang mengalami kering rohani, ini merupakan nubuatan keadaan rohani gereja Tuhan di akhir zaman yang banyak berada dalam keadaan kering.

Ada 3 penyebab kekeringan.
1.      Imam-imam tidak ada hubungan lagi dengan Tuhan
Yeremia 2:8
Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

Akibat ulah para imam atau hamba Tuhan maka umat Tuhan harus mengalami kekeringan rohani. Oleh sebab itu sidang jemaat harus mendoakan hamba Tuhan supaya tetap memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan.

2.      Munculnya guru-guru palsu dengan ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan
II Petrus 2:17
Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

3.      Ranting tidak tinggal pada pokok
Yohanes 15:6
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Yang akan kita perhatikan pada kesempatan ini adalah point yang ketiga.
Carang yang tidak melekat pada pokok sudah dapat dipastikan akan mengalami kekeringan dan akhirnya dibakar, binasa selamanya. Carang yang melekat pada pokok sama dengan keledai yang tertambat.
Markus 11:1-2
1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.

Keledai yang tertambat berarti keledai yang tidak liar tetapi tergembala dengan baik. Sebab kalau keledai itu liar sudah dipastikan tidak tergembala dengan baik. Jadi kekeringan rohani bisa terjadi bila tidak tergembala dengan baik, benar dan sungguh-sungguh.

Tidak tergembala dengan baik = beredar-edar = pohon ara yang ditanam di pinggir jalan yang pasti mengalami kekeringan.
Matius 21:18-19
18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

Tidak tergembala dengan baik mengakibatkan kekeringan rohani. Oleh sebab itu supaya kita tidak mengalami kekeringan maka kita harus tergembala dengan baik, dengan benar dan dengan sungguh-sungguh. Bagaimana prakteknya tergembala dengan benar?

1.      Harus melekat pada pokok anggur yang benar, harus tergembala pada pokok anggur pilihan
Yohanes 15:1
1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

Keledai harus tertambat pada pokok anggur pilihan.
Kejadian 49:11
Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Pilihan di sini berarti tidak asal, harus baik, benar dan murni.
Pokok adalah Tuhan dan Firman Tuhan adalah pribadi Tuhan sendiri.
Yohanes 1:1-2
1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

Anggur erat kaitannya dengan pesta nikah dan yang menjadi fokus dalam pesta nikah adalah mempelai, jadi anggur ini berbicara tentang mempelai. Kalau tertambat pada pokok anggur artinya kita harus tertambat pada Firman Mempelai. Firman mempelai selalu dikaitkan dengan Tabernakel, Firman Mempelai dalam terang Tabernakel. Apakah sudah cukup bila kita sampai tertambat pada Firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel? Kita harus tergembala pada Firman pengajaran Tabernakel yang benar!

Apa tolak ukur pengajaran mempelai, pengajaran Tabernakel yang benar?
Itulah pengajaran Tabernakel yang diwahyukan oleh Tuhan kepada bapak Pdt. Van Gesel. Bila mengubah pengajaran berarti itu adalah pengajaran yang tidak benar sekalipun berbeda hanya sedikit.

2.      Harus masuk dalam kandang penggembalaan
Yohanes 10:1
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

Masuk ke dalam kandang berarti tidak lagi bebas seperti berada di luar kandang. Kehidupan yang masih suka mengikuti cara-cara dunia itu sudah pasti tidak tergembala dengan benar. Kalau sungguh-sungguh tergembala berarti ada batasan-batasan tertentu, aturan-aturan yang harus diikuti yang sesuai dengan Firman Tuhan dan tidak mengikuti lagi keinginan daging yang liar.

Jikalau sidang jemaat tidak mau masuk dalam kandang sebab ingin bebas mengikuti keinginan dagingnya yang liar maka kehidupannya sama seperti:
a)      kuda yang lepas dari kandang.
Keluaran 32:25
Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --

Kuda menunjuk pada hawa nafsu daging yang sangat besar. Kehidupan yang tidak mau tergembala pasti dikuasai oleh hawa nafsu yang buas. Jemaat yang seperti ini pasti tidak menjadi kesaksian bagi orang lain dan hanya menjadi sandungan.

b)      Anjing dan babi
II Petrus 2:22
Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Menjadi seperti anjing dan babi artinya jatuh bangun dalam dosa kenajisan dan kejahatan.

c)      Orang gila
Markus 5:1-5,15
1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.

Orang yang tidak mau masuk kandang penggembalaan adalah orang yang tidak waras. Arti rohani tidak waras ini adalah:
Ø  Suka tinggal di pekuburan artinya suka berada di tempat-tempat yang dekat dengan maut, tempat yang menyebabkan kita jatuh dalam dosa.
Ø  Suka berteriak-teriak.
Ø  Telanjang artinya keinginan dagingnya yang ditonjolkan.

Kehidupan yang tergembala berarti mau masuk dalam kandang artinya tekun dan setia dalam tiga macam ibadah penggembalaan yaitu ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahan. Kehidupan yang mengaku tergembala tetapi tidak setia dalam penggembalaan berarti bukan domba yang baik melainkan pencuri dan perampok.
Yohanes 10:1
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

Memanjat tembok berarti kadang di atas dan kadang di bawah, kadang datang dalam penggembalaan kadang tidak datang, ini adalah orang yang tidak setia. Mereka adalah pencuri dan perampok. Mencuri berarti merugikan, merampok artinya merusak. Ini sidang jemaat yang tidak menopang penggembalaan tetapi malah merugikan dan merusak penggembalaan. Yang dicuri dalam kadang penggembalaan adalah milik Tuhan.

Tuhan sudah menyediakan sarana untuk masuk dalam penggembalaan yaitu melalui pintu dan pintu yang Tuhan maksud adalah pintu yang sempit artinya harus mau merobek daging. Untuk setia dan tekun dalam tiga macam ibadah penggembalan memang sakit bagi daging tetapi itulah kehidupan yang benar berada dalam penggembalaan.

Setia dan tekun dalam ibadah penggembalaan sama dengan tetap tinggal di dalam pokok.
Yohanes 15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Kehidupan yang tidak melekat pada pokok tidak akan bisa berbuah, jangankan berbuah untuk hidup saja tidak akan bisa.

Kalau kita tetap tinggal pada pokok maka sudah ada kesempatan untuk hidup dan berbuah. Yang harus dijaga adalah sudah melekat pada pokok tetapi tidak berbuah! Buah adalah sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan itulah buah pertobatan, buah keubahan hidup. Jangan kita sudah setia dalam penggembalaan tetapi tidak mengalami keubahan. Akibatnya adalah suatu saat akan dipotong.
Yohanes 15:2
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Pengertian dipotong disini berarti suatu saat akan berakhir dengan kering juga dan menjadi sia-sia. Jangan sampai kita tidak berbuah.

3.      Harus rela dibersihkan
Yohanes 15:2
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Supaya carang yang telah melekat pada pokok bisa berbuah, supaya sidang jemaat yang telah setia dalam penggembalaan bisa berubah maka harus rela dibersihkan, harus rela mengalami penyucian secara terus menerus.

Dibersihkan berarti mengalami penyucian. Pembersihan atau penyucian dalam penggembalaan harus dikerjakan dengan pisau yang sangat tajam. Bila pisau tidak tajam maka bukan membersihkan tetapi malah merusak carang.
Yohanes 15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

Firman yang berkuasa menyucikan adalah Firman yang Tuhan katakan, Firman yang keluar dari mulut Tuhan Yesus. Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Wahyu 1:16
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Bagaimana cara kerja Firman Tuhan yang tajam?
Ibrani 4:12-13
12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Firman yang bagaikan pedang bermata dua menusuk amat dalam artinya FirmanTuhan mengoreksi sampai dosa yang tidak dilihat dan tidak diketahui oleh orang lain. Pedang yang tajam memisahkan sumsum dan tulang menunjuk pada pisau yang bagaikan pisau operasi yang mengeluarkan penyakit, mengeluarkan dosa untuk menyehatkan rohani kita. Firman Tuhan yang tajam itu tampil untuk menyehatkan rohani kita tetapi banyak dikritik dan ditolak.
II Timotius 4:3-4
3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Firman Tuhan yang tajam yang mengeroksi dosa ini hanya bisa kita dapatkan di dalam penggembalaan. Semakin kita disucikan maka pasti makin banyak menghasilkan buah pertobatan yang benar.

4.      Taat dan dengar-dengaran
Yohanes 10:11
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Tuhan Yesus teladan sempurna sebagai gembala yang baik yaitu menyerahkan nyawa, mati di kayu salib. Itu bukti bahwa Tuhan Yesus taat dan dengar-dengaran.
Filipi 2:6-8
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Kalau kita mau meneladani Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik supaya kita juga menjadi domba yang baik berarti kita harus taat dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan berarti kita mau diatur oleh Firman penggembalaan. Jangan terbalik, kita yang mau mengatur Firman penggembalaan.

Yehezkiel 20:37
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Hasilnya kalau mau masuk dalam penggembalaan, setia dalam penggembalan, mau disucikan dan taat dan dengar-dengaran maka hasilnya:
Ø  Kita diperhitungkan oleh Tuhan. Hanya domba yang masuk ke dalam kandang itu yang dihitung. Domba yang melompat tembok tidak dihitung.
Ø  Kita menjadi milik kesayangan Tuhan sampai suatu saat menjadi Mempelai wanita Tuhan.

Tergembala sudah baik tetapi bila kita pasif atau berdiam diri maka masih bisa kering juga. Oleh sebab itu harus aktif untuk terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Mazmur 32:3
Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;

Aktif dalam pelayanan sama dengan menjadi batu hidup, hidup berarti ada aktifitas dan tidak mati.
I Petrus 2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Bila kita memiliki jabatan pelayanan maka sama dengan memakai jubahYusuf yang maha indah. Kita akan terlihat indah di hadapan Tuhan bila kita aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jubuh Yusuf yang maha indah dipakainya untuk melakukan tugas atau perintah dari bapanya, itulah jubah pelayanan.

Tergembala dan melayani sudah baik tetapi masih bisa kering oleh sebab itu kita harus berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayanan.
Amsal 17:22
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Roma 12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Ini kerinduan hati Tuhan supaya kita juga beribadah dan melayani Tuhan dengan semangat dan gairah yang berkobar-kobar.

Supaya kita tidak bisa menjadi kering maka harus tekun dan setia dalam penggembalaan yang benar, setia di dalam pelayanan dan berkobar-kobar untuk beribadah dan melayani sehingga kita dibentuk menjadi satu pasukan yang besar, menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar