20190105

Kebaktian Doa, Sabtu 5 Januari 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 5:19-20
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:20 Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

Ini ucapan Tuhan Yesus setelah Dia ditantang karena mengadakan penyembuhan di hari sabat. Di mana orang yang lumpuh 38 tahun itu ditemukan oleh ahli Taurat sedang mengangkat tempat tidurnya dari serambi Betesda keluar, sebagai bukti ada pekerjaan kuasa ajaib Tuhan yang menyembuhkan dia. Dan pekerjaan baik ini ternyata tidak diterima oleh ahli-ahli Taurat. Sehingga Tuhan Yesus dalam jawabanNya menghadapi para penentang ini antara lain “sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jika tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak”.

Di sini Yesus Kristus mengajar saya dan mengajar kita semua untuk bekerja meneladani bagaimana Bapa bekerja. Jadi Tuhan ingin apa yang kita buat supaya menurut teladan dari Bapa. Yang harus kita kerjakan adalah mencontoh atau meneladani Bapa. Ini yang Tuhan berikan kepada kita umat Tuhan. Karena Tuhan dalam mengerjakan segala sesuatu selalu mencontoh diriNya sendiri. Kedengarannya memang aneh tetapi itu yang Bapa kerjakan. Ketika Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, itu mencontoh diriNya, menurut peta dan teladan Allah.

Di sini Yesus berkata “Aku tidak mengerjakan sesuatu dari diriku, tetapi apa yang kulihat dan dikerjakan oleh Bapa, itu yang Aku kerjakan”. Jadi meneladani apa yang Dia lihat dari Bapa. Bapa mengerjakan Adam dan Hawa mencontoh diriNya, menurut peta dan teladan Allah.

Begitu juga ketika Tuhan menyuruh Nuh membangun Bahtera. Tuhan sudah berikan bagan, tidak boleh Nuh membuat sedikit saja selisih. Tuhan perintahkan dia membuat seperti yang Tuhan suruh. Begitu juga ketika Musa membangun Tabernakel, tidak boleh ada selisih, harus seperti yang Tuhan perlihatkan kepadanya. Begitu juga ketika ada kerinduan hati Daud untuk membangun Bait Allah, Tuhan memberikan contoh kepada Daud dan jangan sampai menyeleweng.

Contohnya:
1.      Kejadian 1:26
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Tuhan sendiri yang menjadikan manusia menurut gambar dan teladanNya. Di sini memakai kata jamak, kata kita. Ini menunjukkan bahwa tidak hanya satu.

Kejadian 1:27-28
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Jika yang dilakukan oleh Tuhan yaitu menciptakan menurut peta dan teladannNya, Tuhan berkuasa atas semua ciptaanNya. Demikian juga Tuhan memberikan kuasaNya itu kepada Adam dan Hawa untuk menguasai ikan-ikan, burung-burung di udara dan segala binatang yang merayap di bumi, kalau mereka ikut teladan Tuhan. Tetapi Adam dan Hawa toh akhirnya hancur karena digoda oleh iblis. Tetapi awalnya seperti itulah Tuhan bekerja menurut keteladanan diriNya. Gambar dan teladan Tuhan, wibawa Allah ada pada manusia.

Untuk kita, apa sebabnya Tuhan menyuruh kita bekerja menurut gambar dan teladanNya? Ujung-ujungnya supaya kita mendapat wibawa sorga. Kalau kita mengerjakan tidak seperti yang Tuhan kerjakan, tidak meneladani yang Tuhan kerjakan, maka wibawa sorga itu jauh dari orang itu. Itu sebabnya Tuhan mengajar saya supaya mencontoh Tuhan bekerja.

Maksudnya pertama agar Tuhan karuniakan kita wibawa yaitu kuasa dalam perkataan dan kuasa dalam perbuatan. Hal ini yang sering saya minta dalam doa yaitu kuasa dalam perkataan dan kuasa dalam perbuatan. Sebenarnya hal ini walaupun tidak diminta akan Tuhan berikan asalkan kita bekerja sesuai dengan teladan Tuhan. Di sinilah kelemahan dan kekurangan kita nampak, sebab apa yang kita kerjakan syukur kalau 50% atau 70% sudah meneladani Tuhan, belum 100%. Itu sebabnya kelemahan itu masih nampak dalam pengiringan kita kepada Tuhan. Wibawa kuasa Tuhan dalam perkataan dan perbuatan belum nyata. Padahal Tuhan sudah memberikan arahan bagaimana untuk mencapai ini.

Kedatangan Yesus di dunia pada kali yang pertama, kembali Dia memberikan keteladanan kepada kita untuk mengembalikan apa yang belum berhasil diperoleh oleh generasi yang lama, supaya diterima oleh kita, utamanya generasi akhir ini. Dan saya optimis hal ini pasti digenapkan oleh Tuhan menjelang finish.

Kalau dulu begitu nabi muda menegur Yerobeam yang naik tangga mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah bagi Tuhan, lalu Yerobeam menunjuk nabi muda itu namun tangannya sudah tidak bisa ditarik kembali. Setelah Yerobeam mohon-mohon ampun maka hamba Tuhan itu berdoa supaya tangannya bisa ditarik kembali. Begitu tangannya ditarik kembali maka mezbah itu pecah. Ini kuasa dalam perkataan dan kuasa dalam perbuatan. Ini akan menjadi nyata di hari-hari terakhir ini. Saya menikmati ini sedikit demi sedikit  dan saya percaya ini akan dipenuhkan di dalam gereja Tuhan. Olehnya itu mari kita mencontoh bagaimana Tuhan bekerja.

Bukan berarti hamba Tuhan (nabi) muda ini lolos. Dia ditipu lagi oleh nabi tua. Selesai dia mengerjakan hal itu, ada orang melapor kepada nabi yang tua di negeri itu. Mereka katakan “ada nabi muda yang melakukan ini dan itu” maka nabi tua itu berkata “panggil dia kemari”. Maka datanglah nabi muda itu “mari silahkan duduk, ada anggur dan ada roti silahkan makan”. Tuhan katakan sebelum dia pergi menegur“ kau tidak boleh makan apa-apa di negeri itu”. Alasannya itu dia sampaikan kepada yang tua. Tetapi yang tua itu berkata “Tuhan sudah memberi tahu kepada saya, mari makan” padahal dia dibohongi. Jadi pendeta tua ini ternyata lebih banyak bohongnya dari pada pendeta muda. Akhirnya karena dikatakan Tuhan yang suruh, dia kunyah roti itu dan dia telan serta minum. Sesudah dia makan maka dikatakan “engkau akan disergap oleh singa di jalan karena sudah melawan Firman Tuhan”.

Jadi kita harus hati-hati. Ketika kita sudah melihat kuasa Tuhan dalam perkataan dan perbuatan, ingat iblis akan menggoda. Dan iblis akan menggunakan orang yang seharusnya menjadi panutan, ternyata berbohong. Maka berjalanlah nabi muda itu dan singa datang menerkam. Matilah dia dicekik singa dan mayatnya ada di situ. Singa tetap ada di situ, singa tidak makan nabi muda itu.

Akhir zaman ini akan ada generasi muda dan generasi tua. Generasi tua menggunakan Firman padahal Firman bohong. Ini untuk kami, jangan sampai bohong. Yang muda yang benar, tetapi kemudian dia percaya juga yang bohong sehingga akhirnya dia kena musibah. Ini pelajaran bagi saya, makanya saya harus belajar keteladanan Yesus bekerja dengan meneladani Bapa. Tuhan ingin kita bekerja menurut teladan, menurut acuan yang Tuhan berikan kepada kita.

2.      Kejadian 6:3
6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
120 x 50 yobel = 6000 tahun.

Kita sekarang ada di zaman penggenapannya dan hampir mau berakhir. Roh Kudus tidak akan berbala-bala lagi dengan kita, Dia akan diam. Kita ada di zaman akhir di mana Roh Kudus berhenti bekerja. Istilah Pendeta-pendeta menurut kalender international kita sudah menerima tahun bonus, sudah dapat bonus 19 tahun. Tetapi kita tidak tahu menurut Tuhan yang punya hari. Waktu  sudah mau berakhir. Kalau pemberita tidak menekankan kepada umat Tuhan, bahaya kita.

Kejadian 6:15-16
6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

Jadi pintu ada di tengah. Yesus adalah pintu, dasarnya Allah Bapa, tingkat atas adalah Roh Kudus dan ada jendela di atas. Tidak boleh Nuh menambah 1 meter atau mengurangi 1 meter. Ini keteladanan yang harus kita lakukan.

Jika kita membaca Wahyu 22:18-19 lengkaplah sudah. Salah satu dari tujuh nasihat Tuhan Yesus yang terakhir adalah jangan menambah dan jangan mengurangi. Jadi keteladanan kita kepada Tuhan, kita mengupayakan dengan pertolongan Tuhan sampai pas ukurannya sama. Sampai peti dan tutup peti ukurannya sama, tidak boleh selisih sedikit. Ini keteladanan

Saudara perhatikan bagaimana Yesus mengatakan “Aku tidak melakukan pekerjaan yang tidak Aku lihat dari Bapa. Aku hanya mengerjakan apa yang Kulihat dan Kudengar dari Bapa”. Ini juga yang Tuhan titipkan kepada kami generasi penerus.
Yohanes 20:21
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Kalau Yesus diutus Bapa dan Yesus melakukan apa yang Bapa perintahkan, maka kami sebagai penerus harus meneladani. Kadang kala kami cuma meniru kuasaNya, kami jamah orang buta dan dia sembuh. Lalu beranggapan “berarti benar kami diutus seperti Yesus diutus”. Padahal bukan sedangkal itu. Yesus bekerja tidak melakukan apa yang tidak Dia lihat dan Dia dengar dari Bapa. Tetapi yang Yesus lakukan adalah apa yang Dia dengar dan Dia lihat dari Bapa. Begitu juga kami dan kami harus sampaikan kepada jemaat supaya jemaat juga termotivasi dengan hal yang sama.

Makanya susah sekali gereja menjadi satu. Karena masing-masing melakukan justru yang tidak menurut yang disuruh. Mereka mengerjakan bukan yang diperintah, yang tidak dilihat, yang tidak ada dalam Alkitab. Makanya porak-poranda gereja. Siapa yang bertanggung jawab? Kami hamba Tuhan. Makanya ayat 21 tadi “sebagaimana Bapa mengutus Aku, demikian Aku mengutus kamu”. Ini ucapan Yesus setelah bangkit dari kubur.

Tuhan menciptakan manusia dengan mencontoh diriNya, meneladani diriNya. Kemudian kita lihat lagi, Tuhan memerintahkan Nuh membangun bahtera sesuai yang sudah Tuhan rancang. Ukurannya tidak bisa dirubah, sudah itulah yang disebut oleh Tuhan bahtera keselamatan. Bahkan keselamatan Nuh disebut keselamatan mempelai, sebab yang masuk di sana berpasang-pasangan. Itu sebabnya keselamatan zaman Nuh disinggung dalam Lukas pasal 17. Maka kita sekarang mengarah ke sana, keselamatan mempelai. Mempelai Laki-laki dan Mempelai perempuan sudah satu ukuran.

Makanya kita pacu diri kita. Saya juga memacu diriku, apa yang Tuhan berikan kepada saya itu yang saya sampaikan. Makanya ibadah ini bukan cuma kita memenuhi ibadah hari sabtu, hari rabu dan hari  minggu, tidak. Itu adalah upaya kita memacu diri untuk sama dengan Tuhan, karena keteladanan. Sesudah kita melihat cara Nuh membangun Bahtera, panjangnya 300 hasta. 300 adalah angka sisa yang setia. 50 lebarnya, itu angka Pentakosta dan 30 tingginya itu adalah angka korban Kristus. Di situlah wilayah keselamatan.

Jika kita tidak ada dalam angka 300 yaitu angka sisa yang setia maka tidak bisa masuk dalam keselamatan mempelai. Jika kita tidak ada pada koridor angka 50 yaitu angka Pentakosta dalam pekerjaan kuasa Roh Kudus dan angka 30 yaitu angka Korban Kristus, maka kita tidak bisa mengalami keselamatan Mempelai dan bisa tertinggal.

Lihat sekarang ini upaya-upaya untuk menekan orang Kristen itu semakin nampak dan semakin hebat. Sekarang ini tiap hari orang Kristen yang mati dibunuh sekitar 10 orang. Makanya ada angka 300, sisa yang setia. Apakah kita setia? Keselamatan Mempelai, itu yang kita kejar. Ada janji keselamatan Mempelai dari Tuhan. Makanya teladanilah bagaimana Nuh membangun bahtera.

Tuhan bekerja tidak serampangan, Tuhan bekerja ada teladannya. Kita diajar oleh Tuhan bekerja ada teladannya.
Yohanes 5:19,30; 6:38; 14:31
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

Ada banyak tempat Yesus berkata seperti ayat di atas. Ada maksud Tuhan memberikan Firman kepada kita. Itu sebabnya kita berdoa. Kita sekarang jangan bangga kalau kita mayoritas dan toleransi. Selagi kucing itu masih kecil dan tikusnya lebih besar, kucing itu toleransi dengan tikus. Tetapi ketika kucingnya besar, tidak ada toleransi lagi! Kita harus waspada.

Makanya pelihara keselamatan saudara. Saya sebagai hamba Tuhan berkewajiban mendorong saudara melalui Firman. Karena itu tanggungjawab seorang gembala untuk mengarahkan kita supaya kita selamat. Bukan cuma selamat dalam pengertian dangkal tetapi keselamatan mempelai. Bahkan hewan dibawa masuk berpasang-pasangan. Yang haram 1 par, yang halal 7 par. Jadi pengertian masuk bahtera Nuh adalah masuk dalam keselamatan mempelai.

3.      Keluaran 25:1-3
25:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;

Emas perak dan tembaga itu rangka, yang membuat bangunan kokoh. Ini menunjuk pendirian, harus kokoh. Kita harus melihat keteladanan pendirian Kristus Yesus, bagaimana Dia tunduk kepada Bapa.

Keluaran 25:2
25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.

Jadi tidak dipaksa, tidak ada unsur paksaan. Seandainya ada unsur paksaan, maka ketika Hawa mengulurkan tangan menyentuh buah yang dilarang maka Tuhan akan langsung menahan “jangan Hawa!”. Tetapi tidak seperti itu, Tuhan biarkan. Dari mimbar ini tidak ada unsur paksaan, sebab itu sistem Tuhan. Tidak ada paksaan, hanya hamba Tuhan harus memberitakan. Terdengar seperti paksaan tetapi keputusan ada di tangan kita masing-masing.

Keluaran 25:4-5
25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;
25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;

Kalau dibaca di sini semua binatang yang menyusui.

Keluaran 25:6-9
25:6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Pertama Tuhan minta pendirian kita ini jangan sampai lemah, kita mencontoh keteladannya pendirinya Tuhan. Kedua ada jenis tumbuh-tumbuhan, itu menunjuk ibadah. Ketiga ada binatang menyusui, ini menunjukkan kepada kita bahwa kita ini harus bisa untuk memberi, bukan hanya untuk menerima. Keempat dikunci dengan permata. Jika yang pertama, kedua dan ketiga ada maka kita bisa tampil elok seperti permata. Ini teladan yang harus kita bangun, inilah suasana Tabernakel.

Keluaran 25:9
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Tadi kita lihat Tuhan menciptakan Adam dan Hawa mencontoh diriNya. Kita ini keturunan Adam dan Hawa, Tuhan membangun mencontoh diriNya supaya kita belajar bagaimana mencontoh Allah. Kemudian contohnya membangun bahtera, membangun tabernakel, kemudian membanggun Bait Allah.

4.      Membangun Bait Allah itu juga datang dari Tuhan walaupun Tuhan tidak minta karena permintaan datang dari Daud. Kemudian Tuhan restui maka Tuhan berikan bagannya.
I Tawarikh 28:19
28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

Ini bukan maunya Daud, bukan seleranya Daud, atau sesukanya Salomo membangun, tidak seperti itu. Sudah ada tulisan yang diilhamkan Tuhan kepada Daud “begini kau harus membangun. Tingginya 30 hasta, lebarnya sekian, panjangnya sekian, berapa tingkat dan ada serambi -serambinya lagi”. Makanya pembangunan Bait Allah Salomo 7 tahun lama. Dalam membangun Istana 13 tahun. Totalnya 20 tahun.

Dari Kejadian pasal 1, Kejadian pasal 6, Keluaran pasal 25 dan I Tawarikh pasal 28, itu adalah contoh bagaimana pembangunan Tubuh Kristus. Kita harus mencontohi ini, saya lebih dahulu mencontoh sebagai hamba Tuhan.

Kita perhatikan bagaimana Yesus berbiara menanggapi roh sinis, roh perlawanan dari ahli-ahli Taurat. Yesus tunjuk bagaimana Dia bekerja hanya mengikuti teladan dari sorga. Yesus melakukan kehendak Dia yang mengutusNya.
Yohanes 5:30,19
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Apa maksud Tuhan berkata seperti itu? Tentu ada maksud-maksud Tuhan. Yesus mengatakan bahwa apa yang Dia lakukan itu menurut kehendak Bapa. Ini adalah petunjuk bahwa Yesus benar-benar datang dari atas.

Yohanes 3:31-32
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.
3:32 Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu.

Tidak mudah untukmembuat orang percaya. Yesus sudah mengaku “Aku datang dari atas” tetapi tidak semudah itu orang percaya. Ini tantangan bagi kami pemberita. Orang berkata “kalau dia benar utusan Tuhan, kenapa tidak banyak orang di situ”. Kalau berita dan utusan itu benar-benar utusan sorga, tidak mudah dan tidak gampang orang menerima, tidak semulus kita berpikir. Tetapi bukan berarti kelasnya rendah, tetap di dari atas. Inilah yang Tuhan Yesus katakan.

Apa tujuannya?
1.      Padahal dikatakan Yesus dari atas, Dia melakukan apa yang Dia lihat dan Dia dengar dari Bapa, tujuannya supaya orang percaya kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, tetapi di sini tidak mudah orang percaya.
Yohanes 14:10
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Tujuannya supaya mereka percaya kepada Yesus, tetapi kita lihat saja. Yesus sudah mencontoh Bapa, Yesus melakukan apa yang dilihat dan didengar dari Bapa, namun tidak semudah itu dipercaya orang. Kadang kita ini maunya instan.

Pada hamba Tuhan, Yesus berkata “Aku mengutus kamu sebagaimana Bapa mengutus Aku”. Yesus saja tidak mudah dipecaya, apalagi tinggal hamba Tuhan yang netto manusia yang ada dosa. Dari tidak percaya supaya mereka percaya.

2.      Kedua supaya mereka mengasihi Yesus.
Yohanes 14:24,23
14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

Tujuan kedua supaya mengasihi Yesus. Yesus sudah memberi pelayanan seperti apa yang Dia lihat dan yang Dia dengar dari Bapa, tujuannya supaya mereka percaya kepada Yesus. Yesus bicara seperti ini, tetapi bagaimana fakta dilapangan? Sebagian besar tidak percaya, hanya segelintir yang percaya. Apalagi kami, walaupun kami ngotot sudah melihat ini dan memberi itu, belum tentu dipercaya. Yesus saja tidak dipercaya apalagi cuma kami. Makanya kami mengerti kalau kami tidak dipercaya. Yesus saja tidak dikasihi apalagi kami.

3.      Tujuan yang ketiga supaya dunia tahu bahwa Yesus mengasihi Bapa. Jadi Yesus melakukan apa yang dikerjakan oleh Bapa, apa yang Dia lihat dan Dia dengar dari Bapa, itu menunjukkan bahwa Dia mengasihi Bapa.
Yohanes 14:31
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

Tujuannya di sini supaya dunia tahu bahwa Yesus mengasihi Bapa. Untuk kita, supaya dunia tahu bahwa kita mengasihi Tuhan.

Apa kekurangan Yesus? Tidak ada tetapi toh tidak dipercaya. Padahal tujuannya “kalau kamu mengasih Aku seperti Aku mengasihi Bapa, maka Aku dan Bapa akan diam bersama dengan kamu”. Tetapi fakta di lapangan tidak dipercaya.

Apakah kita mencontoh orang-orang model tidak percaya, apakah kita harus meneladani orang-orang yang seperti itu? Tidak, saya tidak mau lihat orang-orang model seperti itu. Saya mau mengasihi Tuhan, saya mau mencontoh apa yang diteladankan oleh Tuhan kepada kita.

Bapa di sorga menciptakan manusia mencontoh diriNya. Kemudian bahtera diberi gambarnya, Tabernakel diberi gambarnya, Bait Allah diberikan gambarnya supaya jangan kurang. Sampai ukuran-ukurannya diberi begitu nyata, tidak boleh dikurangi dan tidak boleh ditambah. Ini yang harus kita lakukan di akhir zaman ini.

Kita adalah generasi akhir. Hanya 120 tahun Roh Allah berbantah-bantah. Ini nubuatan 120 Yobel. Sekarang sudah mau berakhir angka 120 Yobel itu. Kita ada pada Yobel terakhir dari 120 Yobel itu. Tidak lanjut Roh Kudus berbantah-bantah dengan manusia. Satu waktu Roh Kudus diam, tidak akan bekerja lagi.

Tuhan tolong, jangan sampai kami gereja Tuhan tertinggal. Ayo sisa yang setia, adakah penghargaan terhadap Korban Kristus, adakah Roh Kudus menjamah hatimu?

Kalau melihat dalam Alkitab, orang mencari Roh Kudus tidak ada rangsangan. Waktu dalam Kisah Para Rasul, Roh Kudus turun tidak ada yang dirangsang dengan musik menggelegar seperti dipaksa emosinya orang. Waktu Petrus khotbah di rumah Kornelius mereka dipenuhi dengan Roh Kudus, tidak ada dirangsang-rangsang dan diajak “ayo kita nyanyi haleluya, haleluya, haleluya”. Tetapi kita ini sekarang seperti dirangsang, dipancing emosi kita supaya dipenuhi Roh Kudus, padahal cuma dirangsang emosinya. Yang benar tidak seperti itu.

Saya berdoa dan memohon supaya kita mengalami seperti di Alkitab. Kita sementara menyembah lalu turun Roh Kudus tanpa harus diteriak-teriaki dan musik menggelegar. Saya tidak katakan itu salah, tetapi mari kita kembali ke Alkitab, kita mohon Roh Kudus.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar