20190109

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 9 Januari 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 6:22-26
6:22 Beginilah firman TUHAN: "Sesungguhnya, suatu bangsa akan datang dari tanah utara, suatu suku bangsa yang besar akan bergerak maju dari ujung bumi.
6:23 Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis, tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Sion!"
6:24 Kami telah mendengar kabarnya, tangan kami sudah menjadi lemah lesu; kesesakan telah menyergap kami, kami kesakitan seperti perempuan yang melahirkan.
6:25 "Janganlah keluar ke padang, dan janganlah berjalan di jalan, sebab pedang musuh mengamuk -- kegentaran datang dari segala jurusan!"
6:26 Hai puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu! Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.

Jika kita mengikuti pembacaan ayat-ayat ini sangat menyeramkan. Walaupun ayat ini sudah digenapkan secara hurufian kepada bangsa Israel, namun ini bernubuat bagi kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini. Ini akan terjadi secara massal tetapi juga secara pribadi. Lebih dahulu kita belajar secara pribadi.

Menghadapi hal seperti ini, Tuhan masih memberikan tiga jalan keluar. Menghadapi keberingasan, menghadapi suara gemuruh seperti laut, mendengar derap langkah kuda, mendengar kabarnya saja kehidupan itu sudah letih lesu. Kemudian kehidupan itu seperti ada yang menyergap. Penyergapan itu seperti kesakitan perempuan yang melahirkan. Inilah pengalaman dan keadaan yang harus kita tangkis dan kita tangkal melalui ayat 22 sampai 26 ini.

Karena ini masih dalam bentuk ancaman, agar jangan sampai kena saya dan saudara maka Tuhan memberikan tiga solusi atau tiga jalan keluar. Saya katakan kepada Tuhan terima kasih. Jika kalimat ancaman ini benar-benar menyergap kehidupan kita, betapa mengerikan. Tetapi Tuhan memberikan tiga jalan keluar/solusi.
1.      Yeremia 6:1
6:1 Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar.

Yang diberi penekanan di sini adalah orang-orang Benyamin, mereka disuruh mengungsi. Kita tahu posisi atau status atau kedudukan Benyamin ini dalam arti namanya adalah tangan kananku. Sebetulnya nama yang diberi ibunya adalah Ben-Oni, artinya anak kesukaran. Tetapi oleh ayahnya dirubah menjadi Benyamin artinya tangan kananku.

Mengapa ini disebut solusi pertama atau jalan keluar pertama? Untuk kita tidak kena sergap bencana yang sudah Tuhan kemas begitu rupa, maka Tuhan tunjuk orang Benyamin. Artinya Tuhan mengajar kita untuk memposisikan diri bagaikan tangan kanan. Jika kita mengkondisikan diri atau menempatkan diri atau memposisikan diri bagaikan tangan kananku, berarti tangan kanan Tuhan, maka saudara yang diberkati Tuhan tidak bakal kena apa-apa yang walaupun sudah dirancang oleh Tuhan untuk menghancurkan.

Itu jalan keluar pertama. Posisikan dan kondisikanlah dirimu ada pada tangan kanan. Ini yang kita harus lebih dalami karena tangan kanan ini juga posisinya Yesus. Dari 10 hal yang dimiliki oleh Tuhan Yesus dalam Ibrani 1:5, salah satunya adalah Dia duduk di sebelah kanan.

Kalau gereja Tuhan mau terhindar dari bencana di depan yang mengerikan dan memang akan melanda seluruh dunia, maka harus memposisikan diri di sebelah kanan. Sebab bencana pertama disebutkan di sebelah utara, kemudian disebutkan seluruh bumi. Jadi bukan hanya di sebelah utara tetapi di seluruh bumilah datangnya perusak ini.

Jika kita mengkondisikan diri di sebelah kanan berarti kita membawa diri kita dalam persekutuan dengan pribadi Yesus karena Dia ada di sebelah kanan.
Ibrani 1:1-3
1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Kadang kita tidak sadar, sesungguhnya ada ancaman yang mengerikan yang akan terjadi di depan mata kita, tetapi manusia Kristen lenggang kangkung di rawa-rawa. Tidak ada kengerian sedikitpun. Jika ini dia pahami maka dia pasti mencari persekutuan dengan Pribadi yang sudah ada lebih dulu di sebelah kanan Allah Bapa. Jika itu ada pada kita berarti status Benyamin ada pada saudara. Tuhan punya perhatian serius khusus kepada Benyamin “ayo mengungsi”. Jika ada minat, ada ikhtiar kepada kita ingin bersekutu dengan Yesus yang ada di sebelah Bapa, maka dari sorga pandangan tertuju pada kita. Apapun yang terjadi di dunia ini, maka anda mendapat perhatian serius dari Tuhan.

Ibadah itu bukan hanya sekedar menjalankan ritual, ibadah itu bukan tempat upacara saja, tetapi dalam ibadah tempat kita dikemas, di sana kita dibina, di sana kita diberikan arahan-arahan oleh Tuhan. Ditunjuk “posisimu bahaya, maka harus beranjak dari situ”. Ketika ditunjuk posisi kita dalam bahaya, malah dijawab “memangnya cuma engkau yang benar!”. Di sinilah kesalahan kita. Ketika seseorang melihat posisi kita di tempat yang labil, berbahaya, kemudian dia tunjuk supaya anda memposisikan diri seperti Benyamin, cobalah dengan rendah hati “jiwaku terbuka bagimu Tuhan” dan itu kita terima. Bukan malah berkata “cuma kau yang betul” atau “cuma jemaatmu yang betul”. Ini harus menjadi pemikiran kita, justru kita mendapat perhatian Tuhan tetapi perhatian Tuhan malah ditanggapi dengan daging. Makanya derap kuda itu yang akan menerjang. Kuda adalah gambaran kegiatan daging, itulah yang akan menerjang orang itu. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Jadi tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Tetapi jangan lupa soal hal ini yaitu umur panjang.
Amsal 3:1-2
3:1 Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
3:2 karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.

Ingat, umur panjang itu terkait dengan ayat 1 yaitu “jangan engkau melupakan ajaranku”. Benyamin adalah orang seperti ini. Kalau kita seperti Benyamin maka perhatian khusus kepada kita “keluarlah!” ada himbauan. Kalau kita tidak memposisikan diri seperti ini, kemudian kita melupakan pengajaran, padahal Tuhan katakan “jangan engkau melupakan ajaranku” ketika dipaparkan pengajaran “jangan terjebak dengan cara begini” kenapa kita tidak mengambil sikap “terima kasih Tuhan, itu berarti perhatian Tuhan kepada saya”. Tetapi yang banyak terjadi kita kembali menepis, kembali menyerang. Sesungguhnya kita berbalik kena tipu oleh iblis jika kembali menyalahkan Firman Tuhan dan hamba Tuhan.

Makanya Amsal 3:2 disebut umur panjang, tetapi ayat 1 diingatkan jangan lupakan ajaran. Ini posisi sebelah kanan. Umur panjang itu berarti Yerusalem Baru.

Solusi ini diberikan oleh Tuhan, tetapi kenapa dipersalahkan. Tuhan tunjuk caranya adalah ini karena hal itu yang akan terjadi. Betapa jahat dan hebatnya yang akan terjadi, pertama adalah bengis. Kemudian suara gemuruh seperti laut. Lalu yang ketiga kendaraannya kuda, maju berperang. Kemudian baru kabarnya sudah lemah lesu.
Yehezkiel 6:23
6:23 Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis, tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Sion!"

Jadi Tuhan melihat manusia ini kalau melihat keberingasan di muka bumi ini, bahkan jika hal-hal itu menjadi pengalaman saudara, jalan keluarnya posisikan diri sebagai Benyamin. Jika dalam rumah tangga juga ada keberingasan muncul di situ, cepat ingat sebelah kanan.

Keberingasan ini bisa muncul dari isteri, bisa muncul dari suami, bisa muncul dari anak, bisa muncul dari berbagai pihak. Jika ini ada maka cepat kondisikan dirimu bagaikan Benyamin. Ingat sebelah kanan, renungkan sebelah kanan, itu tempatnya Yesus. Bila kita ingat maka kita tertolong menghadapi hal-hal seperti ini.

Salah seorang yang ditangkap oleh Tuhan dan diangkat jadi rasul adalah manusia yang beringas dan sadis. Itulah Paulus. Tadinya dia beringas dan sadis tetapi dirubah oleh Tuhan menjadi pelayan Tuhan yang lemah lembut.

Jadi keberingasan ini bisa saja muncul dalam diri kita sendiri. Ketika hal itu tampil, cepat merenung “saya sudah salah mengkondisikan diri, memposisikan diri, cepat berpaling dan lihat sebelah kanan ada Yesus”. Bagaimana keadaan Yesus yang ada di sebelah kanan? Dalam bentuk Firman pengajaran. Ingat Firman pengajaran, ingat pengajaran Firman. Maka akan tertolong semua, jadi liner kembali, jadi tenang kembali, jadi aman kembali.

Ini solusi pertama yang Tuhan tunjuk. Saya berterima kasih kepada Tuhan, ketika duduk merenung banyak hal yang Tuhan beritahu. Karena Tuhan tahu di manapun kita berada, roh bengis ini bisa menyelinap masuk. Di mana saja dan kapan saja itu bisa terjadi. Di mana saja kita berada dan kapan saja, roh beringas ini akan kita hadapi. Tetapi secara aklamasi, secara penggenapan sejarah memang di depan nanti dunia akan berhadapan dengan yang bengis ini.

Rasul Paulus sampai mengaku “dulu aku ganas, dulu aku bengis!”.
I Timotius 1:13
1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

Coba kalau saja dia tidak mendapat belas kasihan, apa yang terjadi. Kesimpulannya kalau kita di luar iman, keluar dari iman, pasti akan berubah menjadi bengis!

Seorang kekasih bersaksi kepada kami “saudaraku begini dan begitu. Sekarang ini berubah jadi bengis karena sudah meninggalkan iman. Dia tidak mau tahu keluarga. Pokoknya yang sudah tidak seide dengan dia patut dibinasakan, dia jadi bengis”. Kalau kita berada di sana, berarti sudah menghempaskan iman. Syukur kepada Tuhan, Paulus dulu bengis tetapi dirubah oleh Tuhan. Mestinya dari ganas dan bengis berubah menjadi ada belas kasihan. Tetapi kalau kehidupan yang tadinya ada belas kasihan kemudian berubah menjadi bengis, itu mengerikan. Karena bengis itu adalah rohnya antikristus, suasana dari Babel.

Kalau dalam rumah tangga kita tampil roh ganas dan roh bengis ini, itu berarti anda mau disudutkan dari kedudukan Benyamin, ingat dan mari cepat sadar. Kalau masih ada secercah roh Benyamin dalam diri saudara, maka segera bangkitkan lagi. Berarti sadar posisi kita dan kita kejar agar ada di sebelah kanan. Jemaat yang paling hancur saja masih ditawari takhta yang ada di sebelah kanan.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Ini solusi pertama dan dipertajam dengan solusi yang kedua. Padahal tadi Benyamin itu ada hubungannya dengan sebelah kanan, umur panjang, jangan lupakan pengajaran. Tetapi pada solusi kedua lebih digodok soal pengajaran.

2.      Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"

Yeremia 6:8 (Terjemahan Lama)
6:8 Biarkanlah dirimu diajari, hai Yeruzalem! asal jangan hatimu tersaraklah dari padamu, supaya jangan Kujadikan dikau akan kebinasaan dan akan negeri yang tiada diduduki.

Tetapi kadang kita lebih pandai dari Tuhan. Tuhan tawarkan “ini pengajaran” ini yang bisa mengkatrol rohanimu naik ke atas. Tetapi kita rasa kita lebih pandai dari Tuhan, kita cari solusi yang lain. Kita rasa itu tidak pas dan mencari yang lebih pas. Itu berarti kita merasa lebih pandai dari Tuhan.

Begitu pandainya orang Israel, pintarnya orang Israel, mereka tidak menghirau himbauan ini, maka akhirnya terang-terangan mereka menolak. Itu karena mereka terlalu pandai, layaknya orang Kristen sekarang terlalu pandai, dia tidak butuh pengajaran yang benar dan sehat dari Tuhan kemudian membentuk yang lain. Maka pengajaran yang benar dari Tuhan ditolak mentah-mentah oleh mereka.

Terlalu pandai orang Kristen akhir zaman. Pandai apa? Pandai menolak. Ditunjukkan kebenaran yang benar mereka katakan “tidak, aku yang begini”. Ditunjukkan ajaran yang sehat malah dia berkata “tidak, aku yang begitu”. Akhirnya terjadi penolakan. Orang seperti ini ngeri, dia akan berhadapan dengan yang tidak punya belas kasihan, bengis atau jahat/ antikrist.

Kemudian akan berhadapan dengan suara gemuruh laut. Secara hurufiah kita tahu gemuruh laut sekarang ini memang mengerikan, misalnya tsunami. Coba kalau tsunami, begitu gemuruhnya berhenti maka yang tampak adalah yang kotor dan berserakan tidak lagi beraturan. Ini yang Tuhan katakan suara gemuruh laut. Berarti benar-benar tidak ada tandingannya lagi. Padahal Tuhan mau suasana yang masuk dalam pesta nikah adalah suara desau air bah. Itu yang kita inginkan, bukan gemuruh laut. Kalau gemuruh laut, begitu selesai maka segala-galanya berserakan, yang tampil adalah yang kotor. Dan itulah yang akan terjadi.

Dalam kitab nabi Amos ada dua kali Tuhan bicara tentang tsunami. Memang tsunami itu bahasa Jepang. Tuhan katakan “Aku panggil air laut untuk melibas”.
Amos 9:6; 5:8
9:6 yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah nama-Nya.
5:8 Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah nama-Nya.

Jika sekarang ini kita tidak mau dipertajam telinga kita saat mendengar Firman seperti telinga seorang murid, maka ayat di atas ini yang akan terjadi, bisa dilanda tsunami. Kalau tsunami melanda rumah tangga, maka yang muncul adalah yang kotor. Jika air laut ini dicurah, yang nampak cuma yang kotor. Itu sebabnya saya lebih dahulu harus memahami ini dan berupaya jangan sampai gemuruh laut yang ada, sesudah itu yang ditinggal adalah sampah dan kotoran.
Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.

Ini jangan sampai terjadi. Yang kita dambakan adalah di sebelah kanan. Ada suara seperti desau air bah, itu suara sorak-sorak yang akan menghentar dua sejoli duduk di pelaminan. Ini yang kita nanti, ini sasaran kita yaitu bagaikan suara desau air bah yang menghentar dua sejoli duduk di pelaminan, menghentar Yesus dan Mempelai WanitaNya duduk di pelaminan. Orang yang di sebelah kanan tadi, itulah Mempelai Wanita.

Kalau itu yang kita cita-citakan, kita punya ikhtiar, kita punya minat seperti itu, maka desau air bah itu tidak menampilkan kotor tetapi kesucian. Alam yang suci, suasana yang suci di pelaminan Mempelai Laki-laki Sorga dan Mempelai WanitaNya. Tetapi kalau gemuruh laut yang tampak hanya yang kotor. Itu sebabnya bagaimana untuk mengatasi hal semacam ini? Mari kita pertajam Firman pengajaran supaya kita tidak kena.
Wahyu 19:6
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

Ini desau air Bah, bukan gemuruh laut. Kalau gemuruh laut itu berarti tsunami, baik tsunami jasmani maupun tsunami rohani.

Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ini mengarahkan saudara dan saya untuk masuk pada pesta. Suasana yang sangat-sangat indah dan tidak dapat dilukis dengan bahasa manusia, indahnya suasana itu. Coba saja kalau rumah reot seperti apapun, kalau orang datang mendekor dan ditaruh pelaminan, maka menjadi indah. Apalagi dekorasi dari atas, tidak ada yang dapat menandingi.

Olehnya gereja Tuhan hari-hari terakhir ini, coba bayangkan bagaimana kalau gemuruh laut yang muncul, maka yang kotor yang ada. Jadi kalau muncul hal-hal yang kotor dalam diri kita maka itu hasil gemuruh laut. Itu harus kita tanggapi dengan kekuatan Firman pengajaran untuk membersihkan kita.

Bagaimana kita bisa dibersihkan kalau kita menghindar dari Firman pengajaran dan merasa tidak butuh Firman pengajaran. Malah membangun pengajaran sendiri yang jelas menyeleweng dari Firman pengajaran yang sehat. Yang kotor ini hanya bisa dibersihkan lewat kekuatan Firman pengajaran yang sehat.

Jadilah Kristen yang bijak yang bisa memahami inilah Firman pengajaran yang bisa membersihkan saya. Atau ini firman yang cuma mengelus-elus saya. Kita sudah jelas kotor malah kita menghindar dari Firman pengajaran dan mencari yang meninabobokan kita. Kapan bisa bersih! Itu berarti tidak menyadari bahwa dirinya kotor kemudian malah melempar kesalahan pada orang lain. Sekali-kali ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.

Ketika Tuhan himbau “terima pengajaran supaya Aku tidak meninggalkan engkau”. Berarti kalau kita dengan Firman pengajaran maka Yesus ada bersama dengan kita. Tetapi kalau menolak Firman pengajaran itu sama dengan kita menolak Yesus. Kalau seperti itu maka nanti masalah-masalah yang kita hadapi tidak akan pernah pupus, tidak akan pernah selesai. Tetapi kalau kita ada pedang seperti Salomo ada pedang di tangannya, maka masalah dua ibu yang bertengkar persoalan anaknya bisa selesai. Ini untuk saya lebih dahulu sebagai hamba Tuhan. Apa yang dapat menyelesaikan masalahku? Hanya pedang Firman. Apa yang bisa menyelesaikan masalah saudara hanya pedang Firman, hanya pengajaran Firman, tidak ada yang lain.

3.      Yeremia 6:26,25
6:26 Hai puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu! Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.
6:25 "Janganlah keluar ke padang, dan janganlah berjalan di jalan, sebab pedang musuh mengamuk -- kegentaran datang dari segala jurusan!"

Seringkali kita berkabung alias puasa tetapi sukanya jalan-jalan! Puasa tetapi sebentar ada di sana, ketika orang suguhkan kopi dia berkata “maaf aku puasa”. Sebentar lagi di sini, ketika orang suguhkan teh dia berkata “maaf saya lagi puasa”. Ini bukan puasa yang berguling-guling di debu, ini tidak merendahkan diri serendah-rendahnya tetapi jalan sana jalan situ!

Pada ayat 26 benar-benar kita diajak dalam doa puasa merendahkan diri serendah-rendahnya karena menghadapi bencana. Ada di depan ini musibah yang mau atau tidak mau pasti akan menerjang. Kemudian dikatakan berkabung seperti menangisi seorang anak tunggal. Yang menangisi seorang anak tunggal adalah ibu janda dari Nain. Berarti kembali lagi pada kepala, kembali lagi pada pengajaran.

Datangnya pembinasa itu menyergap tanpa ada lampu peringatan. Ini sekonyong-konyong, tidak bisa dideteksi, tidak dapat diraba datangnya. Ini yang kita jaga. Ini dihubungkan dengan menangisi seorang anak tunggal. Kita tahu dalam Lukas pasal 7, yang menangisi anak tunggal itu adalah ibu janda.

Kemudian jangan kita tertipu dengan sorak-sorai, dengan nyanyian yang kita persembahkan padahal sebenarnya kita adalah kehidupan yang malang karena ada yang kematian di sana. Kita pikir kita hidup padahal ada yang mati di sana.
Amos 8:10
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Ini pas seperti Yeremia 6

Jangan kita ditipu dengan gegap gempita memuji Tuhan dengan musik menggelagar sampai menari-nari. Jangan-jangan ada anak tunggal mati di situ. Jangan-jangan yang memuji itu status rohaninya janda, putus hubungan dengan kepala, putus hubungan dengan Firman pengajaran, tanpa Firman pengajaran. Ini gawat! Itu sebabnya Tuhan ingatkan ini supaya kita raba. Berarti “kasihan kamu, kasihan nikah rumah tanggamu. Kamu tanpa kepala, tanpa Firman pengajaran walaupun nyanyianmu gegap gempita, Aku akan merubah menjadi ratapan”.

Kalimat dalam Amos 8:10 hampir sama persis dengan Yeremia 6:26
Yeremia 6:26
6:26 Hai puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu! Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.

Amos 8:10
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Tuhan tidak tega melihat kita seperti itu. Tuhan tidak sampai hati melihat saya dan saudara seperti itu. Itu sebabnya Tuhan tunjukkan solusinya. “itu berarti kamu sudah putus hubungan dengan suami”. Artinya gereja tanpa kepala, tanpa Firman pengajaran yang sehat.

Kita harus bergumul. Makanya Tuhan bicara tentang hal ini untuk saya dan saudara. Saya berdoa jangan sampai saudara putus, menjadi Kristen yang janda rohani. Jangan sampai anak Tuhan yang hadir malam ini kita janda rohani. Bagaimana keadaan janda rohani? Dia menangis.

Menghadapi hal seperti ini, maka Tuhan dari tempat Yang Maha Tinggi mengirimkan roh seperti ini. Firman ini kiriman Tuhan yang diurapi oleh Tuhan.
Zakharia 12:10
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Kalau dari utara tadi tampil yang bengis dan tidak kenal belas kasihan, di sini Tuhan mencurahkan roh belas kasihan. Di sini Tuhah kembarkan anak tunggal dan anak sulung. Tetapi lebih dahulu Tuhan sudah berikan solusi, Tuhan kirim roh pengasihan dan roh permohonan. Dan apa hasilnya? Memandang salib Yesus, salib Golgota. Yesus tertikam di Golgota. Yang disuruh pandang adalah Dia yang tertikam, ini berarti murni kepada kita bangsa kafir. Tuhan tidak katakan “pandang tangannya yang dipaku dan kakinya yang terpaku” sebab itu Israel punya. Tetapi lambung yang tertikam itu murni untuk kita bangsa kafir.

Kalau meratap seperti meratapi anak sulung, itu mengingatkan kita lepasnya Israel dari tanah Mesir. Israel anak sulungnya Tuhan keluar dari Mesir malam itu tetapi anak-anak sulung orang Mesir mati. Kita sekarang ada pada posisi yang mana, yang dibebaskan atau yang mati.

Bayangkan, memandang Dia yang ditikam. Di mana terjadinya pertemuan Yesus dengan janda ini? Di dekat pintu gerbang.
Lukas 7:12
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.

Rombongan besar keluar dari Nain. Nain itu padang rumput, mereka meninggalkan Firman penggembalaan dan menuju ke kubur. Siapa yang memimpin ke kubur? Anak tunggal tetapi mati. Siapa yang memimpin perjalanan dari luar menuju ke Nain? Anak tunggal tetapi hidup, itulah Yesus. Maka terjadi pertemuan di pintu gerbang Nain. Kalau dapat digambarkan arus kematian dan arus kehidupan berbenturan di pintu gerbang dan kita disuruh memandang rusukNya yang tertikam. Bayangkan, untuk menghadang arus kematian Yesus rela mati di Golgota. Untuk menahan arus kematian, untuk menghentikan ratap tangis janda ini, Yesus rela mati di Golgota, rela lambungNya ditikam. Ini adalah solusi bagi kita, olehnya gereja Tuhan sikapi ini dengan rendah hati, dengan penyangkalan diri, dengan penyaliban nafsu daging kita.

Benturan itu terjadi untuk mengarahkan kita pergi ke kota Nain, ke padang rumput ini. Jadi Tuhan bawa gereja Tuhan untuk menikmati padang rumput, Firman penggembalaan. Siapa yang mengarahkan ke sana? Anak tunggal yang hidup yang membawa kehidupan, itulah Yesus. Tetapi anak tunggal yang satunya mati. Mirip anak tunggal, mana yang kita pegang sekarang. Walaupun sama-sama anak tunggal tetapi belum tentu sama, bisa anak tunggal yang mati, bisa anak tunggal yang hidup. Yang mati ini yang meninggalkan Firman penggembalaan. Yang hidup ini yang membawa kita pada padang rumput penggembalaan.

Kita diberikan Tuhan solusi, solusi yang ketiga ada pada ayat 26 dan 25.
Yeremia 6:26
6:26 Hai puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu! Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.

Berarti diberitahu dulu oleh Tuhan. Kalau tidak diberitahu berarti Tuhan tidak sayang kita. Tetapi Tuhan sudah beritahu jalan keluarnya. Kalau kita kena itu berarti bodoh kita sendiri. Kalau Tuhan tidak memberitahu, kemudian kena pada kita, itu berarti Tuhan kejam. Tetapi apakah kita bisa berkata seperti itu, karena Tuhan tidak pernah mengerjakan sesuatu tanpa memberitahu kepada hamba-hambaNya. Sudah diberitahu tetapi kadang kita tidak percaya kalau hamba Tuhan itu menyampaikan apa yang akan terjadi. Kita katakan “memangnya dia itu Allah, memangnya dia Tuhan?”
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.

Tuhan beritahu dulu, maka tidak bisa kita katakan Tuhan itu bengis. Yang bengis itu justru kita! Tuhan tidak mungkin bengis.

Satu waktu dua kakak beradik yaitu Simeon dan Lewi berbuat bengis. Sehingga ketika penumpuangan tangan Yakub berkata “hai kalian berdua yang melakukan kebengisan. Kamu mengambil keputusanmu sendiri!”. Itulah Lewi dan Simeon. Walaupun kelihatan membela tetapi roh bengis ini Tuhan tidak sudi, Tuhan tidak suka!
Kejadian 49:5-7
49:5 Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan.
49:6 Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu.
49:7 Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.

Kalau bengis, tidak akan nyaman kehidupan seperti itu. Menghadapi ini kita harus berguling-guling, merendahkan diri serendah-rendahnya seperti debu.

Sifat bangsa dari utara:
1.      Keberingasan.
2.      Suaranya gemuruh seperti laut.
3.      Kendaraannya kuda maju berperang, siap yang dia perangi? Itulah Sion. Dalam surat Roma kita tahu bahwa kuda ini simbolnya daging. Tetapi ada juga kuda yang simbol Roh Kudus, tetapi dalam ayat ini kuda adalah simbolnya daging. Memang daging dan roh itu berseteru.
Roma 8:6-7
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Memang tidak mungkin baginya, makanya dia akan menyerang kita sekonyong-konyong.
Roma 8:8-9
8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Mau uji apakah Roh Kristus ada pada kita caranya:
I Korintus 12:3
12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

4.      Mendengar kabar saja sudah menakutkan:
a)      Sudah letih lesu
b)      Sudah sesak. Tidak bisa bernapas, serba salah, hatinya galau sehingga statusnya galau.
c)      Kesesakan itu seperti sakit melahirkan. Ada sesuatu yang baru diwujudkan tetapi bukan yang baik, tetapi yang jelek. Ini sudah bertentangan dengan Wahyu 12:1. Kelihatannya orang Kristen tetapi kesakitan di sini salah arah. Yang benar kita tuju adalah Wahyu 12:1 dan hasilnya Wahyu 12:14.
Wahyu 12:1,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Akibat dari kesakitan dalam Yeremia pasal 6 adalah:
Yeremia 25:8-9
25:8 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataan-Ku,
25:9 sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum dari utara -- demikianlah firman TUHAN -- menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku itu; Aku akan mendatangkan mereka melawan negeri ini, melawan penduduknya dan melawan bangsa-bangsa sekeliling ini, yang akan Kutumpas dan Kubuat menjadi kengerian, menjadi sasaran suitan dan menjadi ketandusan untuk selama-lamanya.

Dalam Yehezkiel, baru mendengar kabarnya mereka sudah terkencing-kencing ketakutan. Akhirnya mereka mencari imam (Firman pengajaran), nabi (Firman nubuatan) dan tua-tua (nasihat) tetapi sudah tidak ada lagi. Jangan tunggu ini terjadi.
Yehezkiel 7:17
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.

Tuhan gambarkan di sini betapa ngerinya kalau datang serbuan dari utara itu, yang beringas dan suara gemuruhnya seperti laut.
Yehezkiel 7:25-26
7:25 Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.

Baru mau cari nabi, cari Firman nubuatan sudah tidak ada. Cari imam, cari Firman pengajaran tidak ada. Cari tua-tua, mencari nasihat tetapi sudah tidak ada.

Yeremia 25:10
25:10 Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.

Akibatnya suara kegirangan hilang. Padahal suara sukacita atau suara kegirangan itu tidak bisa lepas dengan yang kedua yaitu suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan. Nabi besar yaitu Yohanes Pembaptis, dia ada kegirangan karena mendengar suara mempelai Laki-laki. Tetapi ini duluan tidak ada, kenapa? Suara Mempelai Laki-laki dan suara Mempelai perempuan tidak ada. Kalau tunggu yang seperti ini, maka celaka gereja Tuhan. Jangan suara kegirangan dan sukacita tidak ada lagi karena dihubungkan dengan suara laki-laki. Yohanes girang karena mendengar suara Mempelai Laki-laki.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Bunyi batu kilangan hilang berarti tidak ada lagi pelayanan dari hamba-hamba Tuhan. Sebab hamba-hamba ini yang selalu mengilang biji gandum sampai halus. Kemudian dia ciptakan adonan roti panggang dan disajikan pada jemaat. Itu tugas hamba Tuhan. Batu kilangan hilang suaranya berarti jangan harap lagi pelayanan hamba Tuhan. Tidak ada lagi Firman karena tidak ada hamba Tuhan yang bekerja. Di sini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya kita dilayani oleh hamba Tuhan, betapa pentingnya tampilnya hamba Tuhan di dalam sidang jemaat.

Cahaya pelita padam berarti gelap sama sekali= dosa merajalela.

Inilah akibat kalau tiga solusi tadi kita tidak hirau yaitu posisi seperti Benyamin, memperhatikan Firman pengajaran dan merendahkan diri serendah-rendahnya. Ini dianggap bahasan saja, ini hanya perkataan seorang pendeta. Tidak memahami bahwa itu suara Tuhan mengingatkan kita. Jangan tunggu batu kilangan tidak lagi berputar, berarti tidak ada lagi tangan hamba Tuhan melayani kita.

Banyak orang menjerit. Kerinduan hatinya “kapan hamba Tuhan melayani kami, kapan kami dilayani”. Banyak yang begitu, termasuk yang di Sulawesi Utara. Ada yang berkata “kapan opa utus hamba Tuhan melayani kami”. Betul-betul diharapkan hamba Tuhan yang tahu bermain dengan batu kilangan. Berarti tahu persis apa itu arti pelayanan, itu dibutuhkan oleh gereja.

Ini didengar juga dengan yang di Kalimantan/Samarinda, dia kalau menelpon hanya menangis saja. Kita ini jelas di depan kita ada hamba Tuhan dan hamba Tuhan begitu serius melayani saudara. Kalau saudara permainkan satu waktu saudara gigit jari, tidak ada lagi hamba Tuhan yang melayani. Jangan saudara anggap enteng. Sebab Tuhan Yesus katakan “Barang siapa menyambut kamu sama dengan menyambut Aku, sama dengan menyambut Bapa. Sebagaimana Bapa mengutus Aku, demikian juga Aku mengutus kamu”. Olehnya jangan sampai kita bermain-main.

Kemurahan Tuhan kami hamba-hamba Tuhan dihimpun supaya satu warna pelayanan kami, jangan beda. Jangan orang berkata “kalau di sana melayani begini, kenapa kau melayani begitu” itu berarti tidak satu warna.

Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Dari mana dapat bibir yang bersih? Bibir itu hubunganya dengan lidah. Bibir atau lidah yang bersih itu didapat dari sini:
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Bibir yang bersih bisa menguatkan orang yang lemah, bukan malah melemahkan. Makanya kita ke mana-mana jangan cuma melemahkan orang. Sialnya lagi mendiskreditkan orang yang jelas ada pemakaian Tuhan kepada dirinya.

Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Bukti bibir yang bersih adalah melayani Tuhan bahu membahu. Pribahasa dunia mengatakan “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”.

Akhirnya terjadi ibadah yang luar biasa.
Zefanya 3:10
3:10 Dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan membawa persembahan kepada-Ku.
Kita ini mau ke mana. Tuhan tunjuk solusinya, terserah saudara kalau mau memanfaatkan, maka saudara terima berkatnya. Jika saudara menolak akibatnya kena yang 4 tadi. Bodoh sekali kalau kita kena itu. Saya tidak mau saudara kena itu dan Tuhan tidak tega melihat itu. Saya sebagai hamba Tuhan tidak tega melihat saudara berhadapan dengan itu, makanya Firman Tuhan bukakan kepada kita, Tuhan sayang kita.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar