20201104

Kebaktian PA Imamat, Rabu 4 November 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam damai sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 24:10-15

24:10 Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki, ibunya seorang Israel sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan orang Israel; dan orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan.

24:11 Anak perempuan Israel itu menghujat nama TUHAN dengan mengutuk, lalu dibawalah ia kepada Musa. Nama ibunya ialah Selomit binti Dibri dari suku Dan.

24:12 Ia dimasukkan dalam tahanan untuk menantikan keputusan sesuai dengan firman TUHAN.

24:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

24:14 "Bawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan dan semua orang yang mendengar haruslah meletakkan tangannya ke atas kepala orang itu, sesudahnya haruslah seluruh jemaah itu melontari dia dengan batu.

24:15 Engkau harus mengatakan kepada orang Israel, begini: Setiap orang yang mengutuki Allah harus menanggung kesalahannya sendiri.

 

Kitab Imamat adalah kitab peraturan ibadah bagi bangsa Israel. Sekalipun orang berkata, inikan ibadah sistem Taurat. Benar ibadah kita tidak diatur oleh sistem Taurat. Tetapi surat Galatia mengatakan Taurat itu sebagai pelatih untuk membawa kita datang kepada Kristus. Masakan pelatihnya dibuang lalu Kristus saja kita terima.

Galatia 3:24-25

3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.

3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.

 

Galatia 3:24-25 (Terjemahan Lama)

3:24 Dengan hal yang demikian syariat Taurat itu sudah menjadi suatu pelatih yang membawa kita kepada Kristus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman.

3:25 Tetapi setelah datang iman itu, maka tiadalah lagi kita di bawah perintah pelatih itu.

 

Kita sudah ada pada iman kepada Kristus jadi kita sudah tidak ada dibawa perintah pelatih, itu ya dan amin. Kalau begitu tidak usah baca-baca kitab Taurat. Yesus saja menyimpulkan Taurat itu bukan hanya 5 kitab Musa tetapi sampai kitab nabi-nabi. Yesus katakan itu kitab Taurat yang dalam bahasa sana disebut Torah artinya pengajaran. Itulah ajaran untuk ibadah. Antara lain kitab Imamat, itu adalah kitab ibadah bagi bangsa Israel.

Roma 15:4

15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

 

I Korintus 10:6,11

10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,

10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

 

Dalam Imamat pasal 1 sampai pasal 10, di sana ada kejadian yang memilukan. Masuk pasal 11 sampai pasal 24, tiba pada pasal 24 ayat 10 sampai 15 ada kejadian yang memilukan. Ini ditulis oleh Musa untuk menjadi peringatan bagi kita. Ada 2 peristiwa yang memilukan dalam kitab ibadah ini. Termasuk yang kita baca itu, itu adalah peristiwa kedua yang memilukan. Lepas dari peristiwa yang memilukan itu, itu adalah tatanan bagaimana dulu orang Israel beribadah. Sampai pada pasal 27 diakhiri dengan perpuluhan.

 

Jadi ibadah-ibadah yang kita jalankan hari-hari terakhir ini, yang perlu kita perhatikan dalam Imamat 24:10-15, jangan lupakan Imamat 10:1-7 di mana Nadab dan Abihu disambar oleh Tuhan dengan api dari sorga. Jadi kasus pertama yang terjadi dalam kitab ibadah yang harus kita waspadai justru kena pada pelayan-pelayan Tuhan. Dalam Imamat 24:10-15 kasus kedua ini adalah umat Tuhan. Jadi yang lebih dahulu ditampilkan oleh Tuhan adalah kasus Nadab dan Abihu/ pelayan Tuhan.

 

Nadab artinya dermawan, Abihu artinya Tuhan itu kepunyaanku. Secara fakta, melihat nama ini, mustahil bisa terjadi hal seperti itu. Tetapi mengapa terjadi? Padahal dalam Keluaran 24:1-9 yang diajak oleh Musa sesuai perintah Tuhan adalah Nadab dan Abihu yaitu imam, lalu disebut 70 tua-tua ikut naik gunung. Mereka melihat kaki Tuhan yang berpijak di atas batu pualam. Itu adalah pendirian Tuhan.

Keluaran 24:1,6-8

24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.

24:6 Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu.

24:7 Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan."

24:8 Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini."

 

Ini diselipkan dalam kisah ini, seakan-akan Musa ketika naik ke gunung dia menyembelih korban, padahal tidak seperti itu. Tetapi itu diselipkan di dalamnya untuk menunjukan bahwa Musa, Harun, Nadab, Abihu dan 70 tua-tua telah menerima percikan darah perjanjian.

 

Keluaran 24:9-10

24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.

24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

 

Jika melihat ini, mustahil bisa terjadi seperti dalam Imamat 10:1 di mana Nadab dan Abihu mati disambar api dari Tuhan. Mengapa pendirian mereka berubah? 2 kasus ini ditunjukan dalam kitab peraturan ibadah. Artinya 2 hal ini sadar atau tidak sadar mewarnai ibadah pelayanan umat Tuhan dan hamba Tuhan. Kalau ini terjadi, itu adalah pelajaran Tuhan bagi saya. Karena ternyata Nadab dan Abihu dalam pelayanannya mengundang bencana atau petaka bagi diri mereka. Ini pelajaran bagi saya. Kalau ini ditaruh pada urutan awal dalam kitab ibadah, ini adalah wanti-wanti Tuhan kepada kami hamba Tuhan agar tidak melakukan hal seperti ini. Ini bicara kasus atau kejadian yang dicatat dalam kitab Ibadah. Itulah kasus atau kejadian yang terjadi dalam ibadah orang Kristen hari-hari terakhir ini.

Imamat 10:1-3

10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.

10:2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.

10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.

 

Ternyata dengan kejadian ini, Nadab dan Abihu tidak menjaga kekudusan pelayanan. Dengan kata lain dalam diri kita sebagai pelayan Tuhan, dituntut untuk melayani di dalam kekudusan! Kalau ini ada maka Tuhan katakan “Kuperlihatkan kemuliaanKu”. Jadi kalau arah pelayanan dalam kekudusan, maka tidak tanggung-tanggung, Tuhan akan memperlihatkan kemuliaan kepada yang karib yang belajar hidup dalam tanda kekudusan.

 

Imamat 10:4-5

10:4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."

10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.

 

Jadi, di sini pakaian pelayanan masih terpakai tetapi mereka sudah mati, sudah dibawa keluar dari perkemahan. Arti rohani bagi kita, jika dalam pelayanan tidak menekankan kekudusan Tuhan dan kekudusan dirinya, maka dia mati! Walaupun masih memakai pakaian pelayanan. Dan dibawa keluar dari kemah/ keluar dari tubuh Kristus. Artinya bagi kita, apalah arti saya melayani dan melayani, masih pakai pakai pelayanan tetapi saya tidak ada hubungan lagi dengan kemah, rohaniku sudah mati. Ini yang dijaga oleh Tuhan jangan terjadi. Karena ini adalah kasus di dalam kitab Ibadah. Di dalam pelayanan masih pakai pakaian jabatan pelayanan tetapi sebenarnya sudah mati dan pelayannya sudah lepas dari pembangunan tubuh Kristus. Melayani-melayani sudah lepas dari rencana Allah, itu berarti mati rohaninya. Melayani-melayani tetapi lepas dari pembentukan Tubuh Kristus, berarti pelayanan itu mati! Kasus ini harus kita jaga jangan terjadi pada diri kita. Makanya Tuhan taruh ini pada peringatan awal. Mengapa? Sebab hamba Tuhan yaitu gembala menentukan selamat tidaknya jemaat.

I Timotius 4:16

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

Hamba Tuhan pegang peran dalam ibadah. Makanya tidak asal kita jemaat menyerahkan diri untuk digembalakan. Andaikata saya jemaat yang digembalakan oleh gembala yang tidak benar, saya takut mati bersama dengan dia. Itu sebabnya kemurahan Tuhan bagi kita diberi kesempatan berbenah diri, berarti terjadi pemulihan.

 

Kitab Imamat ada 27 pasal. Dalam pasal 27 ada ajaran Tuhan dan Tuhan perlihatkan pecahan seperlima. Ini peringatan Tuhan karena kita sudah dekat kedatangan Tuhan pada kali kedua. Jangan saya melayani bukan untuk membawa umat Tuhan masuk rencana Allah, tetapi arahnya salah. Kegenapan rencana Allah akan digenapkan Tuhan di atas bumi dengan segera dan sempurna.

Roma 9:27

9:27 Dan Yesaya berseru tentang Israel: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan.

 

Sisanya ini menunjuk ujung akhir zaman. Sekarang kita ada di ujung akhir zaman. Coba saudara bayangkan, ingat kita ada di ujung akhir zaman.

Roma 9:28

9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."

 

Sempurna itu dalam bahasa gerika teloyohi, dalam bahasa Ibrani salem. Segera dalam bahasa gerika artinya takista. Olenya sekarang kita tidak bisa santai-santai saja. Harus berusaha bagaimana untuk kehidupan kita berbenah diri dan kita masuk pada pemulihan. Karena Tuhan akan bekerja sempurna dan dengan kecepatan full, sempurna dan segera. Dengar sidang jemaat, doakan gembalamu. Ibadah itu bukan enteng, bukan sebatas upacara. Jangan katakan “saya sudah upacara tadi, sejam, dua jam, saya sudah puas”. Tetapi apakah Tuhan puas. Mari kita membawa diri kita masuk pada pemulihan, berbenah dirilah. Jika ada hal yang kurang pas, cepat berbenah diri di hadapan Tuhan. Israel yang sisa itu jelas menunjuk ujung akhir zaman. Yang sisa ini mendapat kesempatan.

 

Dalam Imamat 10:1-7 yang harus berbenah diri lebih dahulu adalah kami hamba Tuhan. Gembala tidak bisa mendesak sidang jemaat “ayo berbenah diri, ayo penyucian” kalau gembala tidak ada pada gerakan itu dan berjalan di depan. Dan pasti kalau gembala berbenah diri dan menyucikan diri, akan Tuhan sertai dengan kemuliaan Allah. Ada 2 macam kemuliaan, yang pertama adalah kemuliaan Allah, itulah yang kita pelajari. Kemuliaan Allah yang Tuhan mau berikan kepada kita, sudah Tuhan simpan sebelum bumi diciptakan. Ini kado yang besar dan berharga. Dan itu akan dinyatakan pada akhir zaman. Itu hanya dapat diterima oleh orang yang matang rohaninya.

I Korintus 2:6

2:6 Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.

 

Hikmat ini adalah Roh Allah yang pertama dari 7 Roh Allah. Hikmat itu membukakan rahasia Allah dan itu diberikan pada yang matang. Jangan menjadi Kristen jalanan, tidak akan matang. Apalagi kalau hamba Tuhan jalanan, gawat itu.

 

I Korintus 2:7

2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

 

Makanya ketika Tuhan sambar Nadab dan Abihu dengan api, mereka untung nama tetapi tidak seperti itu. Nadab artinya dermawan. Memang kalau namanya dermawan, dia dipuji manusia. Tetapi harus waspada. Walaupun kami dermawan, tetapi kami harus waspada. Apalagi Abihu artinya Tuhan itu kepunyaanku. Jangan hanya sebatas ucapan, mana bukti persekutuan Abihu dengan Tuhan, mana bukti persekutuan dengan Allah Yang Maha Kudus itu! Ini untuk saya lebih dahulu. Mana bukti persekutuanku dengan Tuhan? Hanya Tuhan dan saya yang tahu. Anak-anak tidak tahu, karena persekutuan saya di kamar, tersembunyi di mata anak-anak. Bagaimana sikap kami merendahkan diri di hadapan Tuhan. Makanya jangan cuma dermawan, bisa memberi supaya dipuji. Itu bahaya juga, itu namanya Nadab kalau seperti itu. Kita sudah harus pasang kuda-kuda, harus waspada, karena ini bekerja justru di wilayah ibadah.

 

Tuhan menyambar Nadab dan Abhiu dengan api dari Sorga. Kita lihat api dari sorga ini.

Mazmur 104:4

104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

 

Jadi jangan terkejut kalau pelayanan yang satu yang seperti api itu menyambar, sebab bisa saja dia dipakai oleh Tuhan. Ini koreksi bagi saya, makanya kalau saya pergi mengikuti KKR, saya tahu hamba Tuhan yang melayani bagaikan api yang menyambar saya, bukan untuk mematikan saya. Jika saya siap menerima dan tidak seperti Nadab dan Abihu maka saya pasti akan tertolong dan akan lebih menyala lagi. Olehnya mari kita dengarkan Firman Tuhan dengan rendah hati. Api itu bisa dalam bentuk pelayan Tuhan yang menegur kita.

 

Ada 2 kemuliaan:

1.      Kemuliaan Tuhan lewat firmanNya. Itu tidak umum. Yang mengejar ini orang khusus, orang yang suka berbenah diri, orang yang benar-benar mau dipulihkan. Ini yang dia kejar.

2.      Ada kemuliaan dunia, itu dikejar oleh manusia duniawi.

 

Kemuliaan yang mana yang harus kita kejar? Kemuliaan Tuhan. Kalau kemuliaan Tuhan kita kejar, pasti ada efeknya juga secara jasmani, pasti! Cukup lama juga saya jalan kaki dari sini ke Sulewana dan ke Kelei. Dari Kelei 10 Km sampai di gereja. Tetapi pernah ±4 jam baru saya sampai di sini. Dari jam 8 berjalan, hampir jam 12 baru sampai di sini. Hanya kalau ada kilat baru bisa lihat jalan, tunggu lagi kilat baru kami jalan. Saya tahu kalau melayani Tuhan, Tuhan tidak akan biarkan, pasti pertolongan Tuhan tepat pada waktunya dan Tuhan adakan. Namun bukan itu yang dibanggakan, tetapi kemuliaan Tuhan ini yang saya buru dan saya dorong sidang jemaat, ayo kita kejar itu. Bukan mengejar kemuliaan dunia, itu hanya efek samping. Itu yang harus kita kerjakan dan alami, supaya jangan sampai masih memakai pakaian pelayanan tetapi rohani sudah mati karena disambar api dari sorga.

 

Mazmur 104:4

104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

 

Ayat ini banyak ktia dengar dalam ibadah KKR. Kalau pelayan Tuhan bagaikan api, kalau ada api yang asing datang, akan dia sambar. Bukan untuk membunuh orang yang membawa api asing itu tetapi untuk memperingati orang itu, untuk dibenahi/ dipulihkan.

 

Ternyata hukuman Nadab dan Abihu serta hukuman anak yang menghujat itu adalah hukuman maksimal, hukuman mati. Tidak ada amnesti di situ, kalau sudah jatuh vonis maka habislah dia. Sebabnya mari kita berbenah diri hari-hari terakhir ini dan memacu diri karena waktu cepat. Jika kita terlambat maka habislah cerita kita seperti Nadab dan Abihu. Jangan kita seperti itu. Nadab dan Abihu itu sesungguhnya model hamba Tuhan yang melayani supaya umat selamat dari murka Tuhan, tetapi sayang mereka salah kaprah.

 

Kita kembali pada bacaan kita Imamat 24:10-15 di mana ada anak yang menghujat Tuhan. Kalau Nadab dan Abihu adalah hamba Tuhan, anak ini adalah jemaat. Jemaat ini adalah hasil produk ibu Israel dan ayah orang Mesir. Apa yang terjadi di sini? Anak ini ternyata sifatnya kekerasan, berkelahi. Jadi kalau ini kita dengar, kadang sensitif daging kita dan tersinggung. Kalau tersinggung kemudian berubah positif, puji Tuhan. Kalau tersinggung kemudian diakhir pemberontakan/ negatif, itu yang tidak bisa diterima oleh Tuhan. Kalau tersinggung dengar Firman, itu bukti manusia itu masih hidup. Kalau kena sentuh Firman tidak tersinggung, ada 2 kemungkinannya, dia menerima atau dia memang sudah mati.

 

Hukuman yang dialami anak ini luar biasa, ini yang harus kita jaga jangan terjadi pada diri kita.

Imamat 24:10

24:10 Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki, ibunya seorang Israel sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan orang Israel; dan orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan.

 

Kalau perempuan yang berkelahi, itu lain lagi. Tetapi yang berkelahi ini adalah laki-laki. Artinya apalah artinya saya kuat tetapi tidak dipakai untuk mempermuliakan dan membesarkan nama Tuhan, tetapi malah berkelahi. Ini kekerasan yang terjadi hasil dari produk Mesir dan Israel.

 

Nehemia 13:23

13:23 Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.

 

Seperti inilah yang terjadi, padahal dalam Bilangan pasal terakhir disebutkan orang Israel menikah dengan suku lain saja tidak boleh apalagi dengan bangsa lain. Bilangan 36:8-9

 

Nehemia 13:24

13:24 Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.

 

Saudara tahu apa yang ada di Asdod. Di sana ada rumah ibadah, ada kuil, tetapi kuil dewa Dagon. Jadi bahasa antara suami Mesir, isteri Israel atau suami Amon, suami Moab atau suami bangsa lain, nanti hubungannya dengan Asdod. Berarti ibadah pelayanannya menyeleweng, bukan lagi kepada Tuhan. Dewa dagon yang di Asdod itu bagian atas wujud manusia dan bagian bawah bentuk ikan. Jadi kalau produk ini tidak diarahkan lagi pada jalur yang tepat, akhirnya ke Asdod. Kalau di Asdod apa yang mereka lakukan? Bagaimana ibadah di Asdod? Saudara ingat Simson? Apa yang dia lakukan pada ibadah di Asdod itu? Suasananya melawak, ibadah yang disertai dengan melawak. Tetapi itu yang paling disuka oleh manusia Kristen. Itu ciri kehidupan yang digarap oleh pelajaran campur. Kalau pelajaran campur suasananya tidak bisa dihindari lagi, warnanya antara lain melawak. Apa yang terjadi? 3000 manusia mati di kuil Dagon. Angka 3000 adalah angka suasana rohani. Berarti suasana rohani mati. Mungkin di hadapan manusia terlihat hebat, tetapi tidak di mata Tuhan.

 

Ini yang kita jaga. Kalau di dalam gereja Tuhan yang dikonsumsi anak Tuhan dan yang muncul dari mimbar adalah pelajaran gado-gado, pelajaran campur, akibatnya bukan hidup. Kelihatan di muka manusia seperti hidup dan bersemangat, tetapi arahnya sudah salah. Justru yang mengalami dan kena getahnya adalah jemaat. Banyak kali kita mendengar dan mengikuti berita ini.

 

Kita akan melihat perjalanan peti perjanjian yang Tuhan perlihatkan di Sorga. Dengan kata lain Tuhan perlihatkan “hai anak Tuhan, di situ tempatmu”. Tetapi bagaimana caranya mau ke sana? Kalau Tuhan promosikan peti perjanjian maka dengarkan suara Firman sebab yang keluar dari peti perjanjian adalah suara Firman untuk mengatur umat Tuhan di dalam perjalanan menuju Kanaan. Walaupun suara yang keluar dari peti perjanjian itu ada tanda darah namun itu yang mengatur kita menuju Kanaan Samawi.

 

Sempat peti itu ada di kuil dagon. Makanya jatuh dan patah kepala patung dagon. Itu diceritakan oleh Firman dan saya tidak bermaksud ke sana.

 

Nehemia 13:24

13:24 Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.

 

Bahasa Yahudi itu artinya bahasa yang rohani, namun di sini sudah tidak ada lagi. Nehemia sampai mengutuk.

Nehemia 13:25

13:25 Aku menyesali mereka, kukutuki mereka, dan beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya dan kusuruh mereka bersumpah demi Allah, demikian: "Jangan sekali-kali kamu serahkan anak-anak perempuanmu kepada anak-anak lelaki mereka, atau mengambil anak-anak perempuan mereka sebagai isteri untuk anak-anak lelakimu atau untuk dirimu sendiri!

 

Nehemia ini nabi sekaligus Bupati. Dari 12 rasul, yang pernah mengutuk adalah rasul Paulus. Bahaya kalau sampai mulut hamba Tuhan itu tidak ada remnya lagi dan dia mengutuk!

Galatia 1:6-10

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

 

Sampai 2 kali rasul Paulus mengutuk. Pemberita itu bukan mencari kesukaan manusia tetapi kesukaan Allah. Artinya dia melayani demi memenuhi selera Tuhan walaupun benturan dengan selera manusia. Dia hanya melayani untuk memenuhi selera Tuhan, kalau hanya untuk menyenangkan hati manusia, Paulus katakan dia bukan hamba Kristus.

 

Nehemia 13:25

13:25 Aku menyesali mereka, kukutuki mereka, dan beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya dan kusuruh mereka bersumpah demi Allah, demikian: "Jangan sekali-kali kamu serahkan anak-anak perempuanmu kepada anak-anak lelaki mereka, atau mengambil anak-anak perempuan mereka sebagai isteri untuk anak-anak lelakimu atau untuk dirimu sendiri!

 

Nehemia tahu akibatnya, dia sudah tahu apa yang ada dalam kitab Imamat pasal 24. Sampai Nehemia angkat tentang Salomo. Siapa yang lebih dari Salomo, dia luar biasa, tetapi dia hancur karena mengambil isteri dari bangsa lain. Jadi apa yang dilakukan oleh Nehemia ini sampai mengutuk dan memukul. Paulus dan Petrus tidak pernah memukul. Tetapi Paulus pernah mengancam “mana yang kamu mau, aku datang dengan kata atau dengan rotan” berarti ada niat untuk memukul juga jika mereka tidak mau sadar. Yesus pernah bertindak keras dalam pembersihan/ penyucian Bait Allah.

 

Mari kita melihat dan memperhatikan bagaimana gebrakan Tuhan untuk pemulihan gereja Tuhan supaya kita berbenah diri melihat kemuliaan Tuhan. Rencana Tuhan untuk memuliakan kita bersama dengan Dia sudah di ambang pintu. Jangan saya tidak ada di dalamnya dan tidak masuk di sana. Tuhan katakan “jangan tahan rotan terhadap anakmu tetapi jangan kehendaki dia mati”. Pukul tetapi jangan kehendaki dia mati. Bagaimana kalau diterapkan dalam sidang jemaat?

 

Dulu saya terapkan itu. Waktu saya gembala di Daya, di kilo 13 Makasar, saya cambuk jemaat. Satu waktu sudah dekat jam ibadah, biasanya mereka sudah hadir, ini masih sepi. Saya datang dan bertanya “kawan-kawan kalian di mana” dijawab “mereka nonton band di pasar. Tapi nanti mereka akan datang”. Saya bilang dalam hati “tunggu kamu!”. Begitu saya dengar mereka sudah datang, saya sembunyi di belakang pintu dengan rotan. Saya pukul betisnya dan mereka berteriak “ampun om”. Saya tanya “dari mana kamu!” dijawab “nonton band om”. Pokoknya sampai biru-biru betis mereka. Ternyata mereka terima pukulan saya. Ada yang menjadi hamba Tuhan akhirnya berkata “om terima kasih dulu om keras pada kami, jika tidak saya tidak tahu saya mau jadi apa”. Jadi ada juga manfaatnya kalau pakai rotan.

 

Jadi 2 kejadian ini adil diperlihatkan oleh Tuhan. Imamat pasal 10 itu hamba Tuhan, Imamat 24:10-15 itu umat Tuhan. Jadi 2 bagian ini menjadi peringatan dari Tuhan. Dengan kata lain supaya kita tidak seperti Imamat 10:1-7 dan Imamat 24:10-15. Kita ambilah pembelajaran. Sebab Amsal Sulaiman berkata “ketika aku lalu di ladang si pemalas, maka aku ambil pembelajaran”.

Amsal 24:30-31 (Terjemahan Lama)

24:30 Pada sekali peristiwa berjalanlah aku lalu dari pada bendang seorang pemalas, dan dari pada kebun anggur orang yang tiada berakal.

24:31 Maka sesungguhnya bertumbuhlah duri di mana-mana dan tanahnyapun penuh dengan jelatang dan rusaklah segala pagar batunya.

 

Amsal 24:30-32

24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.

24:31 Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.

24:32 Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran.

 

Jadi apa yang ada di sini dititip oleh Tuhan agar kita mengambil pelajaran supaya berbenah diri, masuk dalam pemulihan dan kelak diterima oleh Tuhan jika kita membuka hati terhadap Firman Tuhan. Jangan sampai hal ini terjadi di dalam gereja Tuhan.

 

Imamat 24:14

24:14 "Bawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan dan semua orang yang mendengar haruslah meletakkan tangannya ke atas kepala orang itu, sesudahnya haruslah seluruh jemaah itu melontari dia dengan batu.

 

Dibawa keluar perkemahan berarti lepas dari pembangunan Tubuh Kristus. Sayang kalau saya hamba Tuhan dan jemaat Kristus Penebus lepas dari pembangunan Tubuh Kristus, jangan sampai kita keluar.

 

Imamat 10:5

10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.

 

Betapa ngerinya nasib seperti itu, saya bicara pembangunan Tubuh Kristus, kemudian saya lepas dari pembangunan Tubuh Kristus. Jemaat mendengar suara Firman untuk masuk dalam pembangunan Tibuh Kristus tetapi ternyata malah keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Sidang jemaat, jangan sampai kita keluar. Bukan cuma sidang jemaat yang diperingatkan oleh Tuhan, tetapi saya lebih dahulu. Jangan sampai saya lepas dari perkemahan artinya jangan lepas dari pembangunan Tubuh Kristus. Jadi Tuhan adil, ditunjuk dua-duanya.

 

Kenapa jemaat alami seperti itu? Sebab tidak sadar dia sudah menerima ajaran campur. Olehnya jemaat kalau mau pergi ke mana-mana, jangan saudara sembarang masuk gereja. Ternyata dalam kitab ibadah ini, yang pertama ditampar oleh Tuhan adalah hamba Tuhan. Kemudian yang kedua ditampar oleh Tuhan adalah umat Tuhan karena menganut ajaran campur. Kita mengetahui dalam kitab Yehezkiel pasal 4, beratnya kalau mengkonsumsi pelajaran campur. Tuhan katakan pada Yehezkiel “engkau harus berbaring di kiri 390 hari. Saya akan ikat kau sehingga tidak bisa berbalik”. Yehezkiel disuruh menyediakan roti dari bahan campur dan dibakar dengan kotoran manusia. Tetapi Yehezkiel tidak mau kotoran manusia dan Tuhan ganti dengan kotoran hewan. Tadinya kotoran hewan itu harus dibakar di luar perkemahan bersama dengan kulitnya serta kepalanya, tetapi malah dibiarkan.

 

Kemudian Tuhan katakan “engkau harus baring 40 hari di sebelah kanan”. Berarti setahun lebih ia harus tidur di sebelah kiri. Total jumlahnya 430 hari. Kalau ini Tuhan orbitkan 430 hari, sebenarnya Tuhan mengingatkan betapa ngerinya dulu kamu 430 tahun di Mesir. 30 tahun masih enak bersama dengan Yusuf, 400 tahun itu yang parahnya.

Yehezkiel 4:9

4:9 Selanjutnya ambillah gandum, jelai, kacang merah besar, kacang merah kecil, jawan dan sekoi dan taruhlah dalam satu periuk dan masaklah itu menjadi roti bagimu. Itulah makananmu selama engkau berbaring pada sisimu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari.

 

Coba lihat bahan roti, itu sudah campur, tidak lagi hanya gandum. Apa kata Firman persoalan sebelah kiri.

Amsal 3:16

3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

 

Kalau mengejar kekayaan dan kehormatan yang sifatnya fana di dunia ini, maka berarti yang dominan bergerak adalah tangan kiri. Umur panjang yang berarti Yerusalem Baru itu hanya sedikit, boleh dikatakan 10:1. Coba lihat makanan yang dikonsumsi ini. Orang yang hanya mengejar kekayaan dan kehormatan di dunia ini, dia cenderung pada pengajaran campur. Makanya tidak jelas siapa yang menjdi gembala, siapa yang seharusnya jadi penuntut. Hari ini lain yang berkhotbah, hari berikutnya lain lagi yang memimpin ibadah, dari belanda, dari new zeland, dari papua nugini, sudah tidak tahu siapa gembala, sudah campur semuanya. Itu karena hanya mengejar tangan kiri. Kita harus mengejar tangan kanan. Pada tangan kanan umur panjang, itulah  Yerusalem Baru, itu status Mempelai Wanita Tuhan.

 

Wahyu 21:1-2,9

21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

 

Malaikat/ gembala harus melihat dan tahu bagaimana kondisi Mempelai Wanita. Jadi malaikat sidang jemaat atau gembala harus tahu bagaimana menampilkan gereja Tuhan menjadi Mempelai Laki-laki Sorga.

 

Wahyu 21:10

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Ini tugasku di sini, maafkan kalau Firman Tuhan di sini tajam saudara dengar, bagaikan kena sambar petir, dipukul dan dicambuk, itu tidak menjadi masalah bagi saudara kalau tahu tujuan akhirmu ke mana. Jangan mengeluh, jangan berontak dan melawan jika pengajaran tampil keras. Tujuannya bukan untuk mempermalukan saudara tetapi untuk membawa kita sampai pada Yerusalem Baru.

 

Mazmur 137:5

137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

 

Tangan kanan kering jika kita tidak mengarahkan diri kita ke Yerusalem Baru, artinya menjadi Mempelai Wanita. Kalau tangan kiri kering itu tidak menjadi masalah, asal jangan tangan kanan.   

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar