20201108

Kebaktian Umum, Minggu 8 November 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Setelah kita mengangkat hati memuja dan memuji Tuhan, kiranya hal-hal seperti ini kita tingkatkan di hari-hari yang akan datang. Gegap gempita memuji Tuhan itu perlu karena itu persiapan untuk menerima penaburan Firman Tuhan. Kalau hati beku memuji Tuhan maka otomatis beku mendengar Firman. Memuji Tuhan itu sama dengan kita memberi kepada Tuhan. Bagaimana Tuhan memberi kita berkat yang besar jika kita tidak memberi kepada Tuhan. Namun memberi kepada Tuhan beda dengan memberi kepada manusia. Kalau memberi kepada manusia, manusia tidak perduli siapa yang memberi ini. Tetap kalau memberi kepada Tuhan, Tuhan melihat hati orang yang memberi, apakah dia disucikan atau tidak.

 

Wahyu 11:19

11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

 

Untuk melihat kemuliaan Allah maka lebih dahulu perlu Bait Suci Allah terbuka. Ini telah dilakukan oleh Tuhan. Ketika Yesus disalib di Golgota, maka Bait Allah terbuka dan orang bisa melihat Peti Perjanjian di ruangan maha suci.

Matius 27:51

27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

 

Tirai terbelah, itu berarti Bait Allah terbuka. Tanpa Bait Allah terbuka, kita tidak akan melihat apa yang ada dalam ruangan maha suci, itu tetap menjadi rahasia. Ketika Kristus Yesus telah mengerjakan apa yang disebut dalam Matius 27:31 maka terkenanglah murid-murid perkataan Tuhan Yesus ini:

Yohanes 2:19-21

2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"

2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

 

Matius 27:31

27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

 

Jadi harus Dia berkorban membuka diriNya.

Yohanes 2:22

2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

 

Jadi tujuan membuka Bait Allah untuk melihat peti Perjanjian agar keragu-raguan siapapun dihempaskan dan dibuang jauh-jauh. Mungkin dari yang hadir saat ini masih ada yang ragu dengan kabar besar ini. Mari perhatikan, kabar besar ini adalah kabar yang keluar dari peti perjanjian. Peti perjanjian itu 2 komponen yaitu 2 tetapi 1. Itu sebabnya kabar yang keluar dari peti perjanjian ini adalah kabar 2 menjadi satu yang disimpulkan Kabar Mempelai. Jika ada yang masih ragu tentang kabar ini, lihat dulu pengorbanan Kristus. Kalau saudara ragu akan pengorbanan Kristus, tidak heran kalau saudara ragu akan rencana Allah yang besar ini. Saya sebagai hamba Tuhan tidak kaget kalau ada orang ragu akan kabar dua menjadi satu. Berarti dalam dirinya dia belum mengerti pekerjaan Korban Kristus. Sebab oleh Korban Kristus maka Bait Allah terbuka dan Bait Allah itu adalah diriNya sendiri. Dengan penyaliban Yesus Kristus maka Bait Allah terbuka. Dan di situ disebut gempa bumi. Dalam Wahyu 11:19 juga disebut gempa bumi.

 

Jika kita sudah bicara tabut perjanjian tidak akan lepas dari 3 faktor.

1.      Tabernakel, kemah sembayang atau yang dalam skala besar disebut Bait Allah. Ini gambar sorga, gambar perjalanan rohani kita. Bicara Tabut Perjanjian tidak boleh lepas dari Tabernakel karena Keluaran 25:1-9 itu rancangan Tuhan mau membangun Tabernakel agar Dia diam bersama dengan umat. Dan itu digenapi dalam Wahyu 21:3.

Wahyu 21:3

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Sesudah Tuhan bicara kerinduan hatiNya, maka Dia meminta 16 bahan. Pengertian rohaninya adalah dengan Tuhan menyuruh membangun Tabernakel maka Tuhan buka rahasia diriNya, keinginanNya. Sesudah permintaan Tuhan ini maka disusul dengan perintah membuat peti perjanjian. Bicara peti perjanjian tidak pernah lepas dengan Tabernakel. Jika bicara 2 menjadi satu yaitu pernikahan gereja dengan Kristus, maka ibadah kita harus ada pola tabernakel.

 

Jadi ibadah itu tidak asal digelar tanpa pola ibadah. Pola ibadah itu mulai dari pintu gerbang, menerima dan percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kemuidian melangkah masuk halaman, ada mezbah korban bakaran itu bicara pertobatan. Kemudian beberapa langka ada bencana pembasuhan, artinya kita memberi diri dibaptis. Itulah pola perjalanan rohani kita. Jadi jangan bicara peti perjanjian kalau tidak mengerti pola ini. Makanya banyak orang yang bicara 2 menjadi 1, gereja mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi tanpa pola akhirnya tidak akan sampai. Karena pasti akan menyimpang sebab tidak ada rel yang hrus kita jalani.

 

Kemudian ada pintu kemah, persekutuan dengan Allah Roh Kudus. Untuk masuk dalam wilayah penggembalaan, persekutuan kita dengan Yesus Anak Allah yang tunggal lewat Firman dan perjamuan kudus, itulah meja roti sajian. Persekutuah kita dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya, itulah yang ada di sebelah selatan yaitu kaki Dian Emas. Kenapa Tuhan harus bicara tentang mata angin? Jangan ini kita anggap hal biasa.

 

Di depan ada mezbah dupa emas, itu persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Berarti Bapa, Anak dan Roh Kudus harus kita dalami. Kita harus ada persekutuan dengan Yesus sebagai Anak dalam Firman pengajaran dan perjamuan kudus. Kita harus mengenal Roh Kudus lewat pelita emas. Bersekutu dengan Roh Kudus dengan karuni-karuniaNya di dalam ibadah, itulah yang kita lakukan seperti siang ini. Mezbah dupa emas adalah ibadah doa penyembahan seperti kemarin sore. Ke 3 ibadah ini adalah bukti persekutuan kita dengan Tritunggal Allah. Itu akan menjadi permanen di dalam Peti Perjanjian.

 

1)      Dalam peti Perjanjian ada buli-buli emas berisi manna. Isinya 1 gomer. 1 gomer artinya 1/10 efa. Ini menunjuk pemeliharaan Tuhan kepada bangsa Israel. Bangsa Israel dari hari pertama sampai kelima dijatah 1 gomer 1 orang. Jadi setiap hari mereka bersekutu dengan roti manna. Dalam Yohanes pasal 6  Tuhan Yesus berkata Akulah roti yang turun dari sorga. Jadi begitu kita mengkonsumsi Firman, berarti kita bersekutu dengan pribadi Yesus yang telah berkorban bagi kita.

 

Kalau dulu umat Israel dipelihara dengan 1 gomer, berarti 1/10 efa. Umat Israel dipelihara dengan 1 gomer, itu menunjukan umat Israel itu dipelihara sebab mereka miliknya Tuhan. Kita dipelihara oleh Tuhan lewat Firman Tuhan sekarang ini. Kalau Tuhan memelihara saya dan saudara, itu menunjukan bahwa saudara adalah milikNya. Coba saudara punya ternak peliharaan yang saudara beri makan, kalau orang bertanya itu siapa punya, tentu kalian menjawab “itu saya punya makanya saya beri makan”. Jadi kalau kita diberi makan, itu membuktikan kita milik Tuhan.  Sekalipun mengaku milik Tuhan tetapi tidak mau dengar Firman, tidak suka ibadah, tidak senang dengan ibadah, berarti anda bukan milik Tuhan! Saya harus serukan ini sebab sudah terlalu banyak orang mengentengkan ibadah. Pikirnya enak di dunia ini. Sudah susah di dunia, masuk lagi dalam neraka. Kenapa? Sebab bukan miliknya Tuhan.

 

Kalau milik Tuhan pasti dipelihara oleh Tuhan dari sekarang sampai waktu yang akan datang. Bukti anda adalah milik Tuhan, saudara ada persekutuan dengan Firman yang dibuktikan dengan buli-buli emas berisi manna. Itu perkembangan dari meja roti sajian berkembang kepada buli-buli emas berisi manna, itulah pribadi Yesus.

 

2)      Di dalam peti perjanjian ada tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah. Itu menunjuk pekerjaan Roh Kudus. Ini perkembangan dari pelita emas, persekutuan dengan Roh Kudus di dalam ibadah Raya. Kayu yang sudah dipotong kemudian diraup mengapa bisa bertunas, berbunga dan berbuah, itu karena pekerjaan Roh Kudus.

 

Pelajarannya bagi kita, kalau benar kita adalah peti perjanjian yang ada isi tongkat Harun maka tongkat Harun itu membungkemkan roh persungutan dan roh pemberontakan. Jadi kalau gereja Tuhan ada tongkat Harun, tidak mungkin dia ada roh pemberontakan kepada Tuhan dan tidak mungkin dia akan bersungut-sungut. Sebab tongkat Harun mencegah pemberontakan dan persungutan. Jadi gereja Tuhan jaga baik-baik. Jangan sampai kita masih banyak bersungut, banyak mengomel dalam mengiring Tuhan. Kalau seperti itu berarti tongkat Hrusn belum dia miliki, belum ada persekutuan dengan Roh Kudus. Padahal sekarang kita ada pada zaman Roh Kudus, namun persekutuannya dengan Roh Kudus belum kuat.

 

Ketika ada pemberontakan dari Korah, Datan dan Abiram lalu diikuti persungutan orang banyak, maka Tuhan perintahkan ambil tongkat dari masing-masing suku, dari suku Lewi tulis nama Harun lalu taruh semua tongkat itu di depan peti perjanjian. Keesokan harinya maka Musa masuk, dia lihat tongkat Harun sudah bertunas, berbunga dan berbuah badam. Setelah Musa ambil 12 tongkat itu, dia perlihatkan pada orang Israel bahwa tongkat Harun itu yang bertunas, berbunga dan berbuahkan buah badam. Berarti stop persungutan dan pemberontakan. Kalau anak Tuhan masih berontak, berarti isi kehidupan saudara masih belum lengkap, tongkat masih belum punya. Makanya tidak alami keajaiban kuasa Roh Kudus. Tongkat yang sudah mati itu bagaimana bisa bertunas, berbunga dan mengeluarkan buah yaitu buah badam.

Itulah keajaiban Tuhan.

 

3)      Kemudian ada 2 loh batu, itu perkembangan dari mezbah dupa emas, itu gambaran kasih kepada Allah. Gereja Tuhan mengasihi Allah sehingga giat dalam beribadah kepada Tuhan, melayani dan mengasihi sesama.

 

Inilah isi dari peti Perjanjian. Kita harus tahu polanya, jangan sampai salah.

Ibrani 9:3-4

9:3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.

9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

 

Ini isi Peti Perjanjian. Karena langkah kehidupan itu dimulai dari pintu gerbang. Tidak akan sampai pada Peti Perjanjian tanpa melalui pintu gerbang yaitu percaya dan beriman kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. kemudian bertobat, memberi diri dibaptis, diberikan Tuhan Roh Kudus. Kemudian kita ada dalam wilayah penggembalaan yaitu 3 macam ibadah, bukan 3 kali ibadah. Sebab ada orang yang sudah merombak, mestinya 3 macam tetapi sudah menjadi 3 kali, sudah tidak ada macamnya, semua ibadah ada perjamuan. Padahal pada mezbah dupa emas, Tuhan sendiri yang larang jangan ada perjamuan. Jadi kalau ada orang beralasan “di mana ada pemberitaan Firman di situ harus ada perjamuan”. Namun di dalam Keluaran 30:9, Tuhan larang.

Keluaran 30:9

30:9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.

 

Korban curahan itu perjamuan kudus. Firman Tuhan sudah melarang, kenapa kita tabrak saja. Ada 3 macam ibadah dan ini yang kita lakukan secara pribadi untuk mengisi kehidupan kita sehingga bagaikan peti yang mengisi 3 macam alat di dalamnya. Kalau 3 macam ibadah maka yang dilayani itu sama saja, tidak ada buli-buli emas dengan isi roti manna, tinggal ada dua loh batu saja.

 

2.      Suara Firman Kabar Mempelai, suara 2 menjadi satu.

Dari situ keluar suara. Berarti suara yang di dengar itu adalah suara2 menjadi 1, itulah suara mempelai. Kalau sekarang ini gereja Tuhan tidak diperdengarkan, tidak diberitakan, tidak disampaikan bagaimana gereja mau dibawa dua menjadi satu dalam pernikahan gereja dengan Kristus, itu berarti bukan suara dari peti perjanjian. Kalau suara dari peti perjanjian, dia pasti akan mengutamakan, tidak akan berhenti dan tidak akan pernah surut, dia akan mengutamakan gereja Tuhan untuk didorong 2 menjadi satu. Olehnya janganlah terkejut dan keget jika kehidupan baik suami, baik isteri digarap oleh Firman. Bukan cuma supaya nikah jasmani enak, elok, nyaman bagaikan sorga mini, tetapi untuk masuk dalam nikah yang rohani.

 

Makanya dalam Alkitab banyak bicara tentang Mempelai. Ketika Yesus ditanya soal puasa, Yesus jawab tentang penampilkan Mempelai. Ketika Yohanes Pembaptis berkhotbah, akhir khotbahnya tentang Yesus Mempelai Laki-laki. Nabi Yesaya berkata Allah itu suamimu.

Yesaya 54:5; 62:5

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

 

Hosea 2:18

2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

 

Olehnya bicara kabar Mempelai ini tidak mengada-ada. Itu membuktikan suara yang keluar dari tutup pendamaian.

 

Juga bicara tentang mempelai.

Yeremia 2:2-3

2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

 

Dalam Yeremia pasal 3, isteri Tuhan ini jadi pemberontak, tidak setia, mereka pergi kepada berhala, berarti berzinah.

 

Dalam kitab Yeremia pasal 25 dikatakan Tuhan akan menyetop suara mempelai, pelita padam dan tidak ada lagi orang menggiling gandum. Berarti 3 hal di ruangan maha suci distop oleh Tuhan. Kenapa? Karena umat Israel menggalakan pemberontakan, hidup bersungut, sibuk bamutung. Tuhan akan menghentikan suara mempelai, padahal suara mempelai itu membuat hati girang. Ketika saudara masih bertunangan, saat tunanganmu datang apakah saudara bersembunyi di kamar mandi? Tidak! Apalagi kalau ibunya katakan, sudah datang calon suaminya, pasti hatinya girang.

 

Calon mempelai wanita itu pasti girang kalau mendengar suara mempelai laki-laki Sorga. Itu bukti saudara ada ciri Tabut Perjanjian. Ada 2 nabi yang girang luar biasa kalau mendengar suara Tuhan. Kalau anak Tuhan tidak girang, apalagi kalau kami hamba Tuhan kalau dihantam Firman mulutnya atau telinganya lalu langsung marah, dia bukan calon memplai. Tetapi kalau dia berkata puji Tuhan saya dikoreksi, itu calon mempelai wanita Tuhan.

1)      Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Perkataan Tuhan adalah palmoni, artinya pembilang segala rahasia Allah dan pembilang segala ajaibnya Tuhan. Ketika saudara diserahkan saat masih bayi, dimeterai nama Tuhan. Ketika saudara dibaptis nama Tuhan diserukan atasmu sebagai bukti anda milikNya. Mengapa kita tidak girang dan bersukacita.  Tuhan pemilik alam ini, masakan Dia tidak akan memberikan labu, udang, cumi-cumi dan telur ayam.

 

Kalau kita mendengar perkataan Tuhan yang isinya segala pembilang rahasia dan ajaibnya Tuhan maka kita bergirang, menikmati dan bersukacita. Ayo kenapa tidak bersukacita dengar Firman, kenapa mengeluh dengar Firman. Kita bukan cuma bertemu, tetapi setiap saat kita nikmati dan kita terima perkataan Tuhan. Sekarang kita dengar suara Tuhan dari atas tutup peti pendamaian lewat FirmanNya, masakan kita tidak girang.

 

Dulu belum ada handphone, jadi saya suka menulis surat pada kekasih saya. Kita mendapat surat dari kekasih kita di sorga, kenapa kita tidak girang. Itu karena belum paham bahwa saudara mau dibawa untuk menjadi kekasihNya, menjadi milikNya untuk selama-lamanya. Mengapa tidak paham? Sebab tidak pernah diajarkan.

 

Itu perkataan Yeremia, walaupun Yeremia banyak pergumulan. Berkali-kali dimasukan di sumur buta. Pernah juga di sel dan diberi makan sedikit. Tetapi dia tidak memberontak, tidak melawan Tuhan, tidak mengomel, tidak bersungut, dia nikmati dan dia bergirang.

 

2)      Yohanes 3:29

3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

 

Yohanes ini status sahabat Mempelai, tetapi dia sudah bersukacita. Apalagi kita ini calon mempelai wanitaNya, seharusnya lebih bersukacita.

 

Yohanes 3:30

3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

 

Kepada orang kecil, akan Tuhan beri kesempatan mendengar Firman dan mengerti. Bukan sekedar mendengar tetapi sampai mengerti.

 

3.      Peti Perjanjian adalah tempat di mana Tuhan selalu bertemu dengan Musa

Bilangan 17:4

17:4 Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.

Orang yang disebut calon mempelai wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, dia membiasakan diri bertemu Tuhan. Bukan membiasakan diri makin menjauh. Berarti selalu digalakan persekutuan dengan Tuhan, tidak longgar, tetapi semakin merapat sehingga satu ketika menjadi satu dengan Dia.

 

Ini kewajiban kami hamba Tuhan. Jika hamba Tuhan tidak membiasakan diri bertemu dengan Tuhan yang bersuara lewat tutup pendamaian yang sudah satu dengan tabut, saya kira itu sudah lain perkara. Coba ketka saudara masih bertungan dulu, sering bertemu atau tidak. Atau berkata “sekali setahun kita bertemu”. Biarpun orang tua larang, biarpun hujan deras, jendela dia lompati. Kenapa? Mau ketemu dengan si doi, dengan si Joni. Kenapa? Sudah perjanjian, sering dan selalu membiasakan ketemu. Itu jasmani. Kenapa dengan Tuhan kita tidak biasakan ketemu dengan Dia! Tetapi bertemu dengan Tuhan itu suasanya di dalam kesucian.

Ibrani 10:25

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Jangan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah sebab di situ kita bertemu dengan Tuhan, di situ kita mendengar suara Tuhan, di situ kita mendengar suara Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau ada orang menista dan tidak mau peduli, itu terserah dia. Tetapi kalau saudara girang dan bersukacita maka akan sering  kita dengarkan suara Mempelai karena itu membersihkan dan menyucikan kehidupan kita.

 

Peti Perjajian ini tidak stagnan. Yang dilihat rasul Yohanes itu, peti perjanjian sudah diam di sorga. Dalam perjalanan Peti Perjanjian, perjalanan Kabar dua menjadi satu ini, tidak semulus yang diharapkan. Ada waktu dia menanjak, ada saat dia turun tetapi kembali menanjak dan tidak turun untuk selama-lamanya. Kabar yang besar ini, yang akan menggerakan dan bisa membawa maju peti Perjajian ini tentu ada yang memikul.

Ulangan 10:8-9

10:8 Pada waktu itu TUHAN menunjuk suku Lewi untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN, untuk bertugas melayani TUHAN dan untuk memberi berkat demi nama-Nya, sampai sekarang.

10:9 Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-sama dengan saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang difirmankan kepadanya oleh TUHAN, Allahmu.

 

Dikhususkan suku Lewi dan lebih dipersempit kaum Harun, merekalah yang dipilih.Bicara peti perjanjian ada hubungannya dengan penyelenggara kebaktian. Jadi penyelenggara kebaktian ini adalah suku Lewi, artinya yang 100% kerja buat Tuhan. Bukan 50% kerja untuk Tuhan dan 50% kerja untuk dunia. Kalau itu ada itu terserah orang itu. Tetapi jangan berpikir untuk bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, sebab 3,5 tahun aniaya menjadi bagiannya.

 

Kita perhatikan perjalanan Peti Perjanjian ini, dia bergerak karena ada yang memikul, ada yang bertanggung jawab. Dalam ibadah ini saya yang bertanggng jawab dan dituntut oleh Tuhan untuk menggerakan supaya rohani saudara bergerak dan maju. Jika tidak maka saya yang akan dihajar oleh Tuhan.

 

1.      Bilangan 10:33

10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.

 

Dasar perjalanan pertama adalah 3 hari. Itu menunjuk pengorbanan Kristus. Dasar perjalanan kita adalah 3 hari ini. Ini perjalanan kita, ini perjalanan Tabut Perjanjian. Perjalanan kita Mempelai Wanita Tuhan, dasarnya harus Korban Kristus. Lepas dari itu perjalanan kita tidak akan menuju ke Kanaan, salah arah kita nanti.

 

Kalau saya pribadi bisa berjalan karena Korban Kristus, saya berterima kasih kepada Tuhan. Jika tidak ada korban Kristus, mau ngomong apa kita. Mau ngomong sorga, omong kosong kalau tanpa korban Kristus.

 

2.      Yosua 3:3

3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --

 

Lagi ditekankan suku Lewi, betapa pentingnya matamu harus melihat siapa yang berdiri di depanmu. Apakah ada ciri suku Lewi atau tidak. Kalau kalian melihat saya yang berdiri di mimbar ini besok lusa ada di bawah pohon cengkeh, kita bubar saja, sebab rugi saudara.

 

Pergerakan Peti Perjanjian ini justru pada perbatasan padang belantara dan tanah Kanaan ada sungai Yordan. Sungai Yordan saat itu lagi banjir bandang. Dengan kata lain. Perjalanan gereja Tuhan menghadapi arus kematian rohani yang membludak hari-hari terakhir ini. Olehnya jangan lepas dari berita Kabar Mempelai dua menjadi satu yang bisa menyelamatkan kita dari kematian rohani. Kalau ada yang bermain-main sehingga mati rohaninya, bukan lagi salah pemberita, tidak ada lagi yang bisa dipersalahhkan tetapi salahnya sendiri. Itu jangan sampai terjadi.

 

3.      Setelah mereka menyeberang.

Yosua 6:6

6:6 Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut TUHAN."

 

Jadi tabut disertakan dengan suara sangkakala yang ditiup oleh imam. Ada 7 imam meniup 7 sangkakala, ini menunjuk akhir zaman. Ini suara bagaikan komando.

Yesaya 58:1

58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

 

Suara Firman diibaratkan suara sangkakala. Suara sangkakala ini diibaratkan suara hamba Tuhan. Ini yang di depan saat mereka berjalan dan ada peraturan di sini. Tiap hari 1 kali mengitari dan tidak boleh ada suara. Itu hari pertama sampai keenam. Kemudian hari ketujuh, 7 kali mereka kitari dan nanti kali yang ketujuh baru bersuara. Jumlah tidak boleh bersuara adalah 12 kali keliling. Yang terdengar hanya suara sangkakala, tidak boleh berisik. Angka 12 adalah angka persekutuan kita dengan Firman. Makanya anak Tuhan yang benar-benar adalah pilihan Tuhan, tidak ada suara daging yang terdengar, hanya suara sukacita. Yang dibicarakan di sini jangan ada suara daging. Ketika kita duduk mendengarkan suara Firman Tuhan, iblis itu seperti demon-demon. Dia akan ganggu otak dan pikiran kita, sehingga ketika mendengar Firman mulai muncul suara daging, ada suara tidak setujunya kita, suara pemberontakan, suara keluhan, suara omelan. Ketika kita diajar oleh Firman Tuhan, usahakan suara daging jangan terdengar! Ini terjadi di Kanaan, Kanaan itu menunjuk kegerakan rohani.

 

Nanti mengitari yang ke-13 baru mereka bersorak. Kenapa? Angka 13 adalah angka kehancuran. Angka 13 juga angka pemberontakan. Tetapi mereka bukan memberontak kepada Tuhan, mereka menghancurkan pemberontakan yang ada di sana.

 

Calon Mempelai Wanita Tuhan ketika dengar Firman, suara dagingnya dia redam dan dia tekan. Jangan sampai ketika dengar Firman, suara daging malah lebih dominan. Seperti yang saya baca di satu buku, ada 2 orang bersahabat yaitu si A dan si B. Begitu datang di geraja, si A matanya menggeranyangi dari mimbar dan pemain musik, mulai bahasanya “apa ini pemain musik seperti ini”. Begitu dengan pemimpin pujian dia katakan “apa itu pimpinan pujian tidak benar bicaranya”. Dengar zangkoor dan grup koor menyanyi, dia kritik semua. Pulang dia tidak dapat berkat apa-apa. Tetapi si B begitu tiba dia tutup mata dan berdoa “Tuhan berikan saya hati tulus ikhlas untuk beribadah”. Dia tidak terganggu dengan apa yang terjadi. Dia dengarkan Firman Tuhan, dia nikmati, girang dan bersukacita. Walaupun ada kata yang salah diucapkan oleh pendeta, pemain musik salah bermain, dia tetap haleluya. Pulangnya dia yang dapat berkat. Karena apa? Angka 12, angka persekutuan dengan Firman itulah yang membuat kehidupannya tidak bersuara.

 

Ini adalah kesempatan akhir bagi kita untuk meredam suara daging sampai tidak terdengar lagi. Kalau masih ngomel dan bersungut, itu msaih tanda tanya akan disingkirkan atau tidak.

 

Perjalanan tabut menurun. Jadi jangan kaget kalau di sisi lain ada penurunan tetapi jangan sampai rohani kita menurun, karena itu pekerjaan kuasa kegelapan. Di mana-mana saudara lihat pekabar mempelai ada yang turun, jangan itu membuat saudara jadi turun juga.

1.      I Samuel 4:3-4

4:3 Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita."

4:4 Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu.

 

Hofni artinya tukang tinju. Pinehas artinya mulut ular.

 

I Samuel 4:5

4:5 Segera sesudah tabut perjanjian TUHAN sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar.

 

Ini awal menurunnya perjalanan Tabut. Kenapa? Itu karena pemberita modelnya seperti Hofni dan Pinehas, hidup tidak disucikan, hidup dalam kenajisan! Kita tahu apa yang dilakukan oleh Hofni dan Pinehas dalam I Samuel pasal 2. Ini adalah teguran Tuhan bagi kita, utamanya saya sebagai pemikul yang bertanggung jawab. Olehnya apa yang salah, apa yang kurang, apa yang tidak terpuji, apa yang bercela pada hari-hari yang lampau harus diselesaikan! Sebab kalau tidak, hanya akan membuat hilang kemuliaan Allah. Ketika didengar bahwa Hofni dan Pinehas mati, tabut perjanjian dirampas, dan Eli jatuh dari kursi sehingga patah lehernya, itu menunjukan putus hubungan dengan Tuhan dan isteri dari Pinehas melahirkan, anaknya diberi nama ikabot, artinya kemuliaan Allah hilang. Dengan kata lain kalau pemberita modelnya seoperti Hofni dan Pinehas, itu hanya membuat putus hubungan dengan Tuhan. Walaupun berteriak “peti perjanjian ada di pundak saya” tetapi kelakuannya, hidupnya dalam tanda najis, tidak benar, maka hanya menyebabkan putus hubungan dengan Tuhan dan terjadi ikabod artinya kemuliaan Allah hilang.

 

Ini awalnya turun perjalanan Peti Perjanjian. Makanya jangan heran, dulu si pemberita A berapi-api, kenapa tiba-tiba berubah. Periksa nikahnya, pasti ada yang tidak beres dalam nikahnya! Ini sengaja saya teriakan supaya didengar oleh orang yang seperti itu! Kalau kemuliaan Allah hilang itu karena pemikul peti tidak betul, kehidupan pemberita itu pasti ada permainan di dalam nikah. Ketika pemberita itu nikahnya sudah tidak karu-karuan, sudah main mata dengan orang lain, itu sudah awal kehancuran. Mungkin dalam sisi lain ada ini ada itu, tetapi di mana Tuhan dia sudah kehilangan kemuliaan Tuhan. Ini yang harus saya jaga sebagai hamba Tuhan.

 

2.      I Samuel 5:1-4

5:1 Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod.

5:2 Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon.

5:3 Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya.

5:4 Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal.

 

Siapa yang melakukan ini? Ini membuktikan Kabar ini tidak dibiarkan oleh Tuhan diganggu-gugat oleh siapapun, Tuhan tetap membela! Lewat kabar ini nikah kita dibenahi dan hidup kita disucikan, Tuhan tidak membiarkan kabar ini dipermainkan.

I Samuel 5:5-7

5:5 Itulah sebabnya para imam Dagon dan semua orang yang masuk ke dalam kuil Dagon tidak menginjak ambang pintu rumah Dagon yang di Asdod, sampai hari ini.

5:6 Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya.

5:7 Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita."

 

Peti Perjanjian tidak boleh ada di tangan orang yang tidak berkenan pada Tuhan. Apalagi di kuil dagon di Asdod ini Simson pernah melawak. Simson dipanggil orang Filistin untuk melawak dan dia melawak. Orang-orang berseru kepada dewa dagon. Sesudah melawak, Simson turun dari panggung dituntun oleh anak kecil, dia pergi ke tiang paling di tengah. Rambutnya sudah mulai tumbuh setelah digunting oleh mereka. Dia berdoa kepada Tuhan supaya dikembalikan kepada kekuatan kepadanya. Lalu dia peluk tiang itu dan dia hancurkan kuil itu sehingga 3000 orang yang ada di sana mati semuanya. Biarlah kita beribadah tidak perlu dengan lawak. Memang menarik sekali kalau pendeta melawak. Kenapa menarik? Karena iblis senang.

 

Arti Asdod adalah bagian yang kuat, arti lainnya benteng. Yang kuat dalam gereja dalam gereja adalah organisasi. Ini yang harus kita waspadai. Pendiri organisasi Gereja Pantekosta Tabernakel ada 7 orang. Ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagai bukti organisasi itu benar-benar di hargai oleh pemerintah. Dan didaur begitu rupa agar siapapun yang duduk di sana, tidak diberi hak untuk menekan hamba Tuhan lain, sifatnya otonom. Coba saudara lihat gereja yang organiasinya ketat dan bagaikan benteng, apakah ada kemuliaan? Ini yang sekarang diupayakan oleh iblisdan sedang gencar-gencarnya. Sekarang ini sudah mulai seperti Asdod, sudah seperti kuil dagon. Ini yang berbahaya akhir zaman ini. Lihat organisasi yang kuat aturannya, mudah sekali memindahkan pendetanya. Orang­-orangnya menjilat yang ditaruh di sana. Bahkan ada organisasi yang mengatur siapa yang khotbah di sini, siapa yang khotbah di sana, tidak ditahu  lagi siapa yang menjadi gembala. Inilah dagon akhir zaman yang tanpa disadari!

 

Ketika membaca Firman Tuhan ini, saya terkesima, seperti saya masih mendengar suara para pendahulu yang mengatakan ini. Sekalipun ada kekuatan organisasi yang mau memaksa orang untuk menyembah kepadanya, saya tidak mau! Makanya kalau saudara mendengar organisasi goncang-gancing, doakan kami. Banyak dari antara kami yang mempertahkan tetap otonomi. Coba kalau tidak otonomi, sewaktu-waktu saya bisa dipecat atau saya dipindahkan dan gereja ini diberikan pada orang lain.

 

3.      I Samuel 5:8-9

5:8 Sebab itu mereka memanggil berkumpul kepadanya semua raja kota orang Filistin dan berkata: "Apakah yang akan kita lakukan dengan tabut Allah Israel itu?" Lalu kata mereka: "Tabut Allah Israel harus dipindahkan ke Gat." Jadi mereka memindahkan tabut Allah Israel itu ke sana.

5:9 Tetapi setelah mereka memindahkannya, maka tangan TUHAN mendatangkan kegemparan yang sangat besar atas kota itu; Ia menghajar orang-orang kota itu, anak-anak dan orang dewasa, sehingga timbul borok-borok pada mereka.

 

Betul-betul Peti Perjanjian yang menunjukan Kabar Mempelai ini, tidak pernah Tuhan biarkan, Tuhan selalu membela. Gat artinya nafsu uang, berarti kekayaan. Sekarang ini peti perjanjian ini mulai tercemar dengan motivasi kami pendeta-pendeta untuk mencari uang atau kekayaan. Ini berbahaya. Kalau gereja Tuhan sudah dihinggapi nafsu uang untuk mengejar kekayaan, itulah Gat.

I Timotius 6:10

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Ini yang saya harus jaga, kalau kami menikmati berkat Tuhan bukan karena kami kejar.  Kita tidak bisa mengejar uang karena uang itu 4 kakinya kalau menurut huruf cina. Dia lebih cepat lari, kita tidak bisa buru. Biarkan uang yang mengejar kita. Tidak ada nafsu mengejar uang, saya beritakan saja dan berkat itu datang. Bukan saya kejar tetapi berkat yang kejar saya. Tidak mustahil itu bisa kita alami. Jika saudara tekun dalam pelayanan ibadah pelayanan, lalu yang engkau kerjakan itu dinilai bagus oleh masyarakat maka bukan engkau yang kejar order tetapi order yang kejar saudara.

     

Orang yang memburu uang itu malah jengkel mendengar Firman Tuhan, mereka sakit hati.

Lukas 16:13-14

16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.

Ada pemberita dengan nafsu uang, ini tidak boleh ada pada gembala.

II Korintus 2:17

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

 

4.      I Samuel 5:10

5:10 Lalu mereka mengantarkan tabut Allah itu ke Ekron. Tetapi sesampai tabut Allah itu di Ekron, berteriaklah orang Ekron itu, demikian: "Mereka memindahkan tabut Allah Israel itu kepada kita untuk mematikan kita dan bangsa kita."

 

Ekron artinya persamaan. Kalau ada yang mengatakan kita sama saja dengan yang lain maka  orang itu ada di Ekron. Jangan coba samakan kabar ini dengan yang lain, peti perjanjian tidak sama dengan yang lain. Orang Moab mengatakan orang Yehuda sama saja dengan yang lain, hal itu Tuhan dengar! Kabar yang kita dengar di sini mengarahkan kita untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Yehezkiel 25:8

25:8 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Oleh karena Moab berkata: Sungguh, kaum Yehuda adalah sama dengan semua bangsa lain,

 

Saya terkenang perkataan bapak Pdt. In Yuwono “kalau ada di sini yang mengatakan sama saja, orang itu dangkal!”.

Yehezkiel 25:9-11

25:9 oleh sebab itu, sungguh, Aku akan membiarkan dataran tinggi Moab terbuka dengan runtuhnya kota-kotanya, ya, kota-kotanya tanpa terkecuali, yaitu kepermaian negeri itu: Bet-Yesimot, Baal-Meon dan Kiryataim.

25:10 Aku akan menyerahkan dia bersama bani Amon kepada orang dari sebelah Timur menjadi miliknya, supaya bani Amon jangan diingat-ingat lagi di antara bangsa-bangsa.

25:11 Aku akan menjatuhkan hukuman kepada Moab dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

 

Jadi orang yang menyamaratakan itu dimurkai Tuhan. Tuhan tolong saya supaya saya bisa membedakan bahwa peti perjanjian beda dengan yang lain!

 

5.      I Samuel 6:1-7

6:1 Setelah tujuh bulan lamanya tabut TUHAN itu ada di daerah orang Filistin,

6:2 maka orang Filistin itu memanggil para imam dan para petenung, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang harus kami lakukan dengan tabut TUHAN itu? Beritahukanlah kepada kami, bagaimana kami harus mengantarkannya kembali ke tempatnya."

6:3 Lalu kata mereka: "Apabila kamu mengantarkan tabut Allah Israel itu, maka janganlah kamu mengantarkannya dengan tangan hampa, melainkan haruslah kamu membayar tebusan salah kepada-Nya; maka kamu akan menjadi sembuh dan kamu akan mengetahui, mengapa tangan-Nya tidak undur dari padamu."

6:4 Sesudah itu bertanyalah mereka: "Apakah tebusan salah yang harus kami bayar kepada-Nya?" Jawab mereka: "Menurut jumlah raja-raja kota orang Filistin, lima borok emas dan lima tikus emas, sebab tulah yang sama menimpa kamu sekalian dan raja-raja kotamu.

6:5 Jadi buatlah gambar borok-borokmu dan gambar tikus yang merusak tanahmu, dan sampaikanlah hormatmu kepada Allah Israel. Mungkin Ia akan mengangkat dari padamu, dari pada allahmu dan dari pada tanahmu tangan-Nya yang menekan dengan berat.

6:6 Mengapa kamu berkeras hati, sama seperti orang Mesir dan Firaun berkeras hati? Bukankah mereka membiarkan bangsa itu pergi, ketika Ia mempermain-mainkan mereka?

6:7 Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah sebuah kereta baru dengan dua ekor lembu yang menyusui, yang belum pernah kena kuk, pasanglah kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali ke rumah, supaya jangan mengikutinya lagi.

 

Di sini ada pedati baru yang mereka buat. Tanpa disadari hari-hari terakhir juga ada seperti itu. Pedati baru itu menunjukan cara yang lebih modern yaitu tidak dipikul. Artinya ini modernisasi gereja. Mungkin kita katakan “kita harus lebih modern, lebih canggih, harus begini dan begitu” tetapi yang akan terjadi justru mencelakakan. Memang saat itu berhasil peti perjanjian kembali ke Israel. Tetapi apa yang dilakukan manusia Kristen sekarang. Yang dilakukan untuk memodernisasi gereja itu adalah memperbaiki, memperindah, memodernkan liturgi dalam gereja, itu pedati baru. Kalau kita disuruh memikul peti perjanjian harus kita pikul, harus kita rasakan bobotnya, bukan pakai sistem modern. Itu juga yang berbahaya, ibadah seperti ini sangat berbahaya.

 

Singkatnya sampailah peti perjanjian di Israel, di Betsemes, mereka lagi panen gandum, lagi menuai. Begitu mengangkat mata, mereka melihat di jalan raya ada sepasang lembu tanpa ada joki yang bawa, menghela roda dan mereka lihat ada peti perjanjian di atasnya.

I Samuel 6:19

6:19 Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya.

 

Di sini orang Israel, dibunuh oleh Tuhan 70 orang. 70 ini angka keberhasilan. Mereka dihancurkan oleh Tuhan. Keberhasilan apapun yang kita raih di dunia ini, jika kita bersikap seperti orang Bet-Semes, kita dibunuh oleh Tuhan. Apa yang dilakukan orang Bet-Semes? Mereka mengingtip apa yang ada di dalam tabut. Mengntip ini berarti tanda penghinaan, tanda pengolokan. Sekarang ini banyak orang mengolok dan menghina Kabar Mempelai. Jika ini dilakukan, walaupun ada keberhasilan-keberhasilan maka itu akan dihancurkan oleh Tuhan. Jangan kita olok/nista, kita intip, coba bawa nikahmu pada Kabar Mempelai. Jangan olok Kabar Mempelai lewat perbuatanmu, ini berbahaya, sangat berbahaya. Nanti keberhasilan yang sudah kita raih, ekonomi yang sudah berhasil, itu hancur karena mengintip, mengolok lewat perbuatan kita. Jaga kehidupan kita dua menjadi satu lewat kabar Mempelai. Itu kabar puncak, kabar kepala yang akan menghentar saudara masuk pada nikah yang rohani. Olehnya jangan saudara olok/nista ini kabar.

 

6.      I Samuel 6:20-7:2

6:20 Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?"

6:21 Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: "Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu."

7:1 Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.

7:2 Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.

 

Cukup lama Tabut Perjanjian di sana yaitu selama 20 tahun di jaga oleh Eliazar. Ada saudara Eliazar yaitu Uza, tetapi dia tidak dipercaya. Angka 20 adalah angka kesetiaan Tuhan menanti. Akhirnya genap 20 tahun, tabut itu dibawa kembali ke Yerusalem oleh Daud. Tetapi kali pertama dia melakukan seperti orang Ekron, dia pakai pedati. Makaya Tuhan hancurkan, Tuhan gagalkan dan Uza mati. 3 bulan peti itu ada di rumah Obed Edom dan Daud merenung. Ternyata dia salah dan dia kembali kepada Firman. Dia panggil imam-imam, “kuduskanlah kamu, ambil peti, pikul! Jangan pakai pedati” dan itu berhasil dibawa ke Yerusalem.

 

Mungkin secara pribadi kita seperti menurun pelayanan kita. Jangan sampai kemuliaan Tuhan hilang. Peti Perjanjian memang nampak menurun tetapi tetap Tuhan bela. Orangnya tidak dipeduli lagi, tetapi suasananya, beritanya dua menjadi satu tetap Tuhan pertahannkan. Karena apa? Rencana Tuhan untuk membawa kita 2 menjadi 1. Dari sisi ini saya berterima kasih kepada Tuhan. Kadang hati saya pilu melihat kondisi perbuatan manusia yang memperlakukan Kabar Mempelai ini tidak wajar. Saya berdoa “Tuhan tolong supaya saya memperlakukan kabar ini seperti apa yang Tuhan inginkan” agar jemaat terangkat menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan dan kita lolos dari 3,5 tahun aniaya antikristus. Oleh sebab itu dengarkan Firman Tuhan. Bergiranglah dan bersukacitalah. Jangan bersungut dan memberontak. Kabar ini satu saat akan tertampak di sorga.

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Peti Perjanjian dilihat di sorga, kemudian tampak aslinya secara fakta yaitu Mempelai Wanita Tuhan ada di antara langit dan bumi. Sudah satu dengan Bapa, Anak dan Roh. Ke sana kita dibawa oleh Tuhan lewat Peti Perjanjian, kabar dua menjadi satu. Marilah kita selesaikan masalah-masalah yang ada dalam kehidupan kita, dalam nikah rumah tangga kita dan kita menuju ke sana. Jangan seperti Bet-Semes, Asdod, Gat dan Ekron.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar