20210213

Kebaktian Doa, Sabtu 13 Februari 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 8:55-59

8:55 padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.

8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."

8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"

8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

 

Injil Yohanes pasal 8 dalam terang Tabernakel terkena pelita emas. Dari ayat 12 sampai ayat 59 Tuhan Yesus menampilkan terang kebenaran. Mulai ayat 48 sampai 59, Tuhan Yesus menampilkan 3 wujud terang kebenaran:

1.      Ayat 51 Firman yang disampaikan oleh Yesus memberikan hidup.

2.      Ayat 55 utusan/ pelayanan Tuhan yang benar mengenal Tuhan dengan jelas dan dikenal Tuhan.

3.      Ayay 58 Yesus telah ada sebelum Abraham jadi.

 

Kita akan membahas poin yang pertama “Firman yang disampaikan oleh Yesus memberi hidup. Firman yang dikatakan oleh Yesus sama dengan Firman yang dibukakan rahasianya, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Sama dengan Firman pengajaran yang benar.

Yohanes 8:52,57

8:52 Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.

8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"

 

Orang Yahudi menunjukan sikap yang salah terhadap Firman pengajaran yang benar yaitu menilai Firman menurut ukuran daging atau ukuran manusia. Memang dalam pelayanan Yesus selama 3,5 tahun di dunia ini berkali-kali diperhadapkan orang Farisi serta orang Yahudi yang menentang Dia. Contohnya ketika pertama kali melayani di Nazaret, Yesus sampai heran karena orang Yahudi menolak Dia. Mereka takjub mendengar Firman yan disampaikan Yesus tetapi mereka menolak Yesus dan berkata “bukankah saudara-saudaranya ada di tengah-tengah kita?”.

Markus 6:1-3, 6a

6:1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.

6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?

6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

6:6a Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.

 

Di daerah asalnya Yesus ditolak sebab orang Nazaret menilai Firman menurut ukuran manusia atau daging. Apa yang terjadi pada orang Yahudi menjadi pembelajaran bagi kita. Prakteknya:

1.      Menganggap Firman hanya sebagai perkataan manusia. Memang mereka takjub mendengar perkataan Yesus tetapi menganggap Firman itu hanya perkataan manusia. Apalagi kalau yang memberitakan hanya keluarganya sendiri, dianggap oh itu hanya papa saya, akhirnya tidak bertobat. Ini adalah sikap yang benar:

I Tesalonika 2:13

2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

 

2.      Menilai hamba Tuhan dari segi jasmani. Tamatan apa? Sarjana atau tidak. Kalau sarjana tamatan dari mana. Asalnya dari mana?

 

3.      Mencocokan Firman dengan dagingnya. Kalau cocok dengan dagingnya diterima, kalau tidak cocok ditolak.

 

Ini sikap yang salah yang banyak terjadi dalam gereja Tuhan. Kalau sikap ini ada pasti menerima Firman dengan pikiran daging, bukan dengan iman sehingga menjadi keras hati. Jangan sampai kita didapati Tuhan sebagai kehidupan yang keras hati. Firaun keras hati dan tidak mau bertobat, akhirnya Tuhan yang keraskan hatinya sampai binasa. Sebab itu dalam kita beribadah dan mendengarkan Firman, taklukan pikiran kita kepada Kristus.

II Korintus 10:5

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Kristus artinya yang diurapi. Artinya pikiran kita harus diurapi Roh Kudus sehingga bisa mengerti Firman. Kalau tidak maka pandangannya pasti pandangan daging, pikirannya pikiran daging. Makanya dalam ibadah ada doa pembukaan, doa masuk Firman, doa setelah Firman, doa penutup, terutama dalam doa pembukaan dan doa masuk Firman kita mohon “urapi kami Tuhan”. Jadi kita dalam doa pembukaan dan doa masuk Firman, sungguh-sungguh minta urapan Roh Kudus sehingga pikiran kita ditaklukan oleh Roh Kudus. Jangan dianggap biasa itu, jangan main-main dengan doa pembuka dan doa masuk Firman. Doa setelah Firman kita mengucap syukur. Doa penutup dan doa berkat itu mengunci semua berkat yang sudah kita terima dalam ibadah, kita mendapatkan berkat yang utuh. Kadang saat doa pembukaan belum datang, ketika doa penutup dia sudah pulang, akhirnya tidak dapat berkat apa-apa. Pikirannya tidak dalam urapan, mendengar Firman pikiran kesana kemari, begitu pulang tidak dikunci dengan berkat. Ini datang terlambat dan pulang lebih awal. Sekarang di rumah, jadi tidak ada istilah terlambat. Jam 4 sudah mulai diatur baik-baik. Masa sudah dalam rumah saja masih terlambat, doa pembukaan tidak ada, doa penutup tidak ada. Itu sebabnya bertahun-tahun mengikut Tuhan tetapi jamahan tangan Tuhan tidak terasa, ini rugi sekali.

 

Jika mendengar Firman menggunakan pikiran daging dan keras hati maka akan menimbulkan akibat. Apa akibatnya?

1.      Dalam Markus 6:1-3 mereka bertanya-tanya. Jadi akibat pertama adalah menimbulkan pertanyaan, pergumulannya tidak terjawab. Firman Tuhan itu sebenarnya kalau dibuka rahasianya itu merupakan jawaban dari segala pergumulan hidup kita. Di sini mereka malah banyak pertanyaan. Berarti tidak mendapat jawaban dari pergumulan hidupnya, sama dengan tidak mendapat pertolongan dari Tuhan. Itu karena Firman selalu ditanggapi dengan daging, makanya tidak ada jawaban dan pertolongan dari Tuhan.

 

Apa pertanyaan yang paling banyak muncul? Bagaimana! Bagaimana sekolahku, bagaimana pekerjaanku, bagaimana jodohku, bagaimana kesehatanku. Maria waktu pertama kali didatangi oleh malaikat Gabriel dan mengatakan dia akan mengandung seorang Anak laki-laki yang akan menjadi pelepas, maka Maria bertanya “bagaimana mungkin sementara aku tidak bersuami”. Itu pertanyaan pada kedatangan Yesus pertama kali. Pada kedatangan Yesus kedua kali juga muncul pertanyaan bagaimana. Bagaimana nanti, saya tersingkir atau tidak.

Lukas 1:30-31,34

1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

 

Firman datang mau menjawab pergumulannya malah dikatakan tidak mungkin “bagaimana bisa sempurna, kesempurnaan hanya milik Tuhan”. Itu karena menerima Firman hanya dengan pikiran dagingnya. Jawaban Firman dari pertanyaan Maria dan dari pertanyaan kita adalah “bagi Allah tidak ada yang mustahil”.

Lukas 1:37

1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

 

Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil kalau Firman itu kita terima dengan iman, bukan dengan pikiran daging. Mungkin pertanyaannya bagaimana jodohku, bagaimana masa depanku, bagaimana pekerjaanku, bagaimana kesehatanku, jawaban Tuhan bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Makanya terimalah dengan iman, bukan dengan pikiran dan pandangan daging.

 

Sikap Maria terhadap jawaban Firman ini juga yang harus menjadi sikap kita.

Lukas 1:38

1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

 

Malaikat ini menyampaikan Firman, jadi perkataanmu itu maksudnya perkataan Firman. Sikap yang benar terhadap Firman, kita posisikan diri sebagai hambanya Tuhan maka pasti bisa menerima Firman Tuhan. Memposisikan diri sebagai hamba Tuhan artinya:

1)      Percaya dan yakin pada firman sekalipun bertentangan dengan daging kita. Maria harus mengandung sebelum menikah, resikonya menurut hukum taurat harus dilempari batu sampai mati. Tetapi dia percaya dan yakin pada Firman sekalipun bertentangan dengan dagingnya. Memang kadang Firman itu datang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Seperti orang kaya yang datang kepada Yesus “apa yang harus aku lakukan untuk bisa masuk kerajaan Allah?”. Tuhan Yesus jawab dengan menyampaikan 10 hukum. Tetapi belum selesai Tuhan Yesus beberkan dia sudah langsung potong “semua itu sudah kulakukan sejak masa mudaku”. Lalu Tuhan Yesus katakan lagi “pulanglah jual seluruh hartamu, bagikan kepada orang miskin lalu datang ikutlah Aku”. Itu tidak sesuai logika, tidak sesuai akalnya. Apa yang dia lakukan? Dia pergi, sedih, kecewa dan tinggalkan Yesus. Sampai Yesus katakan lebih mudah unta masuk lubang jarum dari pada orang kaya masuk dalam kerajaan Sorga. Memang Firman tidak sesuai logika, tidak sesuai kehendak kita, tetapi ayo posisikan diri sebagai hamba, yakin kepada Firman Tuhan sekalipun bertentangan dengan daging.

 

2)      Menerima Firman dengan tulus, sekalipun bertentangan dengan daging, tidak cocok dengan dagingnya. Mari kita belajar seperti itu. Kepada para hamba Tuhan muda, belajar disuruh ini dan diperintah itu biarpun tidak cocok menurut daging kita lakukan saja. Jangan malah berkata tidak bisa.

 

3)      Praktek Firman. Sesungguhnya aku ini hanya seorang hamba, jadilah padaku seperti yang engkau kehendaki. Praktek Firman sekalipun bertentangan dengan daging kita dan rela menerima resikonya. Kalau Tuhan yang suruh dan perintahkan, Tuhan pasti bertanggung jawab. Kalau Tuhan perintahkan jawabannya hanya satu “iya”. Nanti Tuhan yang memberikan kemampuan.

 

Kalau kita mau memposisikan diri sebagai hamba maka hasilnya:

Lukas 1:46-49

1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,

1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,

1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,

1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

 

1)      Hasil pertama kita mengalami kebahagiaan sorga yang tidak bisa diukur dengan perkara dunia. Kita sengsara tetapi bahagia. Ada kebahagian sorga. Orang yang melihat kita, mereka rasa kasihan. Tetapi kita sebenarnya berbahagia. Sulit dijelaskan tetapi semoga menjadi pengalaman.

 

2)      Tuhan melakukan perbuatan besar dan ajaib bagi kita. Baik secara jasmani dan juga perbuatan besar secara rohani. Apa perbuatan besar secara rohani?

Wahyu 12:1-2

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Perbuatan besar secara rohani kita disucikan dan dibaharui sampai sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Ayo posisikan diri sebagai hamba Tuhan, terima Firman dengan yakin dan tulus sekalipun bertentangan dengan daging dan praktek saja. Maka ada kebahagian sorga, ada perbuatan Tuhan yang besar dan ajaib secara rohani maupun secara jasmani.

 

2.      Banyak bersungut

Yohanes 6:60-61

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

 

Banyak bersungut berarti tidak ada kepuasan, kering. Kalau sudah tidak puas nanti mencari kepuasan di dunia. Tidak puas lagi maka dia mencari kepuasan dengan berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Kepuasan sejati itu di dalam Firman. Kalau kita memposisikan diri sebagai hamba, terima Firman, Firman diisi dalam hati kita dan di dalam seluruh hidup kita, itulah kepuasan yang sejati.

Yohanes 6:35

6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

 

Tidak lapar dan tidak haus artinya puas dan itu hanya ada dalam Firman. Semoga kita mau menerima dan praktek Firman. Jangan dengan pikiran daging, jangan dengan kekerasan hati, nanti yang rugi kita. Tuhan sudah berikan roti tetapi tidak mau, itu rugi sendiri.

 

3.      Imannya tergoncang

Tadinya takjub “ini pengajaran luar biasa”. Tetapi ketika melihat manusia “yah ternyata hanya anak tukang kayu” imannya goncang. Makanya lihat Firman, jangan hanya melihat dari segi manusianya.

 

4.      Kalau iman tergoncang dibiarkan, setiap dengar Firman selalu ditanggapi dengan pikiran daging dan keras hati maka akibatnya:

Yohanes 6:66

6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

 

Akibat keempat mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Yesus. Akhirnya meninggalkan Firman pengajaran yang benar dan mencari yang cocok bagi dagingnya. Yang dia ikuti bukan lagi Yesus tetapi dagingnya sendiri.

 

Yohanes 6:66, kalau ditulis berderet 666, 6 pertama tubuhnya daging, 6 kedua jiwanya, pikiran dan perasaannya daging, 6 ketiga rohnya daging, semuanya daging. Secara jasmani memang belum dicap 666 oleh antikristus. Tetapi secara rohani sudah dicap 666, berarti sudah menjadi miliknya antikristus. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Jangan ada yang mundur dari pengajaran yang benar. Orang yang mundur itu orang yang binasa.

Ibrani 10:38-39

10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

 

Dalam mama Tuhan Yesus jangan ada yang mundur dari pengajaran ini. Terhadap orang yang mundur ini Tuhan tidak berkenan dan dicap sebagai orang yang binasa.

 

Sebelum semuanya terjadi, sebelum penghukuman antikristus, sebelum terlambat, bersikaplah seperti Maria, posisikan diri seperti Maria. Terima Firman, percaya dan praktek Firman sekalipun bertentangan dengan daging kita. Apa buktinya kita bisa menerima Firman? Bisa menyembah Tuhan. Hati percaya terhadap Firman dan mulut mengaku serta menyembah Tuhan. Ayolah banyaklah menyembah Tuhan, itu tanda kita ada kepuasan sejati dari Tuhan.

Yesaya 55:11

55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

 

Firman Tuhan itu tidak akan kembali dengan sia-sia. Kalau ada yang tolak, Firman itu tidak akan kembali dengan sia-sia kepada Tuhan. Apa buktinya? Bagi yang menolak Firman itu menjadi pentung, menjadi hajaran.

Ayub 37:11-13

37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,

37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.

37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

 

Bagi yang menerima, Firman itu menyatakan kasih setia dalam kehidupan kita. Firman itu tidak sia-sia, tidak pernah gagal, selalu berhasil menurut kehendak Tuhan. Kalau kita mau menerima Firman sampai mempraktekan Firman kita pasti berhasil. Dalam artian di sini kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Itu keberhasilan yang kita rindukan bersama. Jadi keberhasilan dalam hidup kita tergantung bagaimana sikap kita terhadap Firman. Kalau negatif maka gagal bahkan dapat pentung. Kalau positif maka kita akan berhasil, ditambah lagi berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, bagi kita yang percaya dan mau praktek juga tidak ada yang mustahil. Mujizat masih terjadi dalam kehidupan kita, pasti terjadi. Mujizat terakhir kita diubahkan sama seperti Yesus menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar