20210224

Kebaktian PA Imamat, Rabu 24 Februari 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Terima kasih kepada bapak-bapak gembala dari beberapa tempat yang boleh hadir beribadah  pada sore hari ini. Mohon doanya selalu untuk kehidupan yang masih muda ini supaya bisa dipakai melayani dan mengasihi Tuhan sampai garis akhir serta diberikan kerendahan hati untuk melayani. Salah satu yang selalu dipesankan papa kepada kami “doakan papa supaya papa rendah hati”. Begitu juga kami hamba Tuhan, yang kami butuhkan kerendahan hati untuk semakin dipakai oleh Tuhan sampai garis akhir. Saya tidak ada apa-apanya, saya menyadari kehidupan saya masih banyak yang perlu dipelajari lagi dan lebih digali lagi untuk bisa menghentar jemaat yang Tuhan percayakan bertemu Yesus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Juga pada kesempatan ini saya berterima kasih kepada seluruh sidang jemaat dan kepada hamba-hamba Tuhan yang sudah mendoakan sehingga isteri saya pada pukul 7:36 telah melahirkan puteri yang kedua. Mau putera atau puteri yang penting pesan Tuhan “Aku akan memberikan kamu anak tetapi harus kamu jaga jangan masuk aniaya antikristus”. Beban kepercayaan Tuhan bertambah untuk semakin sungguh-sungguh lagi melayani. Doakan supaya isteri saya dalam pemulihan pasca melahirkan bisa berlangsung dengan cepat untuk kembali mendampingi saya dalam pelayanan yang Tuhan sudah percayakan. Tuhan membalas memberkati doa dari bapak ibu yang diberkati Tuhan bersama seluruh hamba Tuhan.

 

Imamat 24:10-14,20-22

24:10 Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki, ibunya seorang Israel sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan orang Israel; dan orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan.

24:11 Anak perempuan Israel itu menghujat nama TUHAN dengan mengutuk, lalu dibawalah ia kepada Musa. Nama ibunya ialah Selomit binti Dibri dari suku Dan.

24:12 Ia dimasukkan dalam tahanan untuk menantikan keputusan sesuai dengan firman TUHAN.

24:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

24:14 "Bawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan dan semua orang yang mendengar haruslah meletakkan tangannya ke atas kepala orang itu, sesudahnya haruslah seluruh jemaah itu melontari dia dengan batu.

24:20 patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya.

24:21 Siapa yang memukul mati seekor ternak, ia harus membayar gantinya, tetapi siapa yang membunuh seorang manusia, ia harus dihukum mati.

24:22 Satu hukum berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli, sebab Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Ayat 10 sampai 23 ini berbicara persekutuan ajaran campur. Ada 2 dampak dari persekutuan ajaran campur.

1.      Ayat 10-11 ada roh hujat.

2.      Ayat 10,18-21 ada roh kekerasan.

 

Kalau Minggu lalu kita pelajari secara keseluruhannya, sekarang kita akan pelajari perpoinnya. Pertama ada roh hujat. Ada anak hasil perkawinan campur yang menghujat Tuhan. Dari sini bisa kita melihat bahwa roh hujat diwujudkan dengan nikah hujatan. Mungkin mulut tidak menghujat tetapi lewat praktek nikah hujatan yaitu menggampangkan soal nikah, dari permulaan nikah, perjalanan nikah, semua digampangkan. Pokoknya mau menikah dengan siapapun, biar tidak satu pengajaran bahkan tidak satu keyakinan. Sudah menikahpun, nikah diisi dengan perilaku yang tidak sesuai dengan Firman. Nikah hanya dijadikan tempat pelampiasan hawa nafsu daging. Pelampiasan hawa nafsu daging ini tidak melulu hubungan suami isteri. Pelampiasan hawa nafsu ini bisa saja suami menjadikan isteri tempat pelampiasan amarah dan kejengkelan di tempat kerja atau sebaliknya. Orang tua kepada anak, anak kepada orang tua. Ada masalah di luar dibawa dalam nikah dan dilampiaskan di situ. Ini mengarah pada nikah palsu antara gereja palsu dengan setan.

 

Setan selalu meniru. Ada nikah rohani yang sempurna antara Yesus dengan gereja yang sempurna. Tetapi ada nikah palsu, gereja palsu, gereja daging dengan setan, yang digambarkan dalam Wahyu 17 dan 18. Di situ ditunjukan perempuan Babel itu duduk di atas binatang. Ini menunjukan sudah terjadi penyatuan atau nikah yang palsu antara gereja palsu dengan setan.

Wahyu 17:3-5,9

17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

17:9 Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk,

 

Ini mau meniru bahkan mau menyaingi Yerusalem Baru. Bahkan di sini kelihatan lebih hebat, perempuan itu berada di atas 7 kepala yang menunjuk 7 gunung. Yerusalem Baru ditampilkan di atas gunung, cuma bedanya Yerusalem Baru itu gunung yang besar lagi tinggi. Di sini perempuan itu kelihatan lebih hebat, 7 berbanding 1. Ini menunjukan nikah hujatan ini banyak penggemarnya, gereja palsu banyak penggemarnya, tetapi kalau gereja yang benar sedikit.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Memang banyak yang masuk ke gereja palsu. Satu berarti satu pengajaran, tujuh berarti ajarannya campur. Kalau ajarannya sudah campur pasti mengarah ke Babel, gereja palsu, mempelai setan. Tuhan tolong jangan sampai kita mengarah ke sana.

           

Kita lihat ciri-ciri Babel, bukan untuk kita ikuti tetapi menjadi awasan bagi kita supaya jangan kita masuk ke sana.

1.      Wahyu 17:2

17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

 

Ada percabulan di dalamnya, baik secara jasmani, terutama secara rohani. Percabulan secara jasmani kita sudah tahu yaitu dosa kenajisan, makan minum dan kawin mengawinkan. Di dalam gereja dianggap biasa kalau ada kejatuhan. Kalau ada yang menikah, lalu bercerai kemudian menikah lagi dianggap biasa. Malah dianggap hebat “itu pendetanya menolong, pendetanya penuh kasih, kasihan dia masih muda sudah cerai jadi dinikahkan lagi”.

 

Terutama percabulan secara rohani. Ini yang banyak kali sadar atau tidak sadar gereja Tuhan banyak lakukan.

Ibrani 12:16

12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

 

Apa percabulan Esau? Apakah Esau merusak perempuan-perempuan? Bukan! Percabulannya merusak hak sulung untuk sepiring makanan. Artinya terlalu gampang menukar perkara rohani untuk mendapat perkara yang jasmani. Kebenaran ditukar hanya untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan yang jasmani, itu sudah percabulan! Perkara rohani itu apa? Ibadah. Terlalu gampang ditukar untuk pekerjaan atau perkara yang jasmani. Perkara rohani itu apa? Pengajaran yang benar. Terlalu mudah ditukar dengan jodoh. kelihatannya memang dapat semua, tetapi ingat dalam Wahyu pasal 18 dikatakan Tuhan balaskan 2 kali lipat sebanyak kemewahan yang dia dapatkan dan dia nikmati. Menjual yang rohani untuk mendapatkan yang jasmani memang dia bisa mendapatkan banyak, tetapi mendapat balasan dari Tuhan 2 kali lipat. Seorang mendapat 2 hukuman, ini karena dia tidak mau masuk 2 menjadi satu yang benar.

Wahyu 18:6-7

18:6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Ingat kedatangan Tuhan sudah dekat, ini jangan terjadi dalam diri kita. Waktu ditegur malah berkata “saya tetap pengajaran, saya tidak putus dengan Yesus” padahal pengajaran sudah dia jual! Ini harus kita waspadai hari-hari terakhir ini, termasuk saya sebagai hamba Tuhan. Jangan karena perkara jasmani sehingga perkara rohani dikorbankan, dijual!

 

2.      Ada roh menghujat di dalamnya

Wahyu 17:3

17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

 

Menghujat itu berarti ada roh antikristus di dalamnya. Apa yang dihujat?

Wahyu 13:6

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

1)      Menghujat Allah sama dengan menghujat kepala.

Menghujat Allah di sini dipraktekan dengan struktur nikah yang terbalik yaitu perempuan atau isteri mau menjadi kepala di dalam nikah, mau mengajar dan memerintah laki-laki/suami. Dan juga di dalam ibadah sebab nikah dan ibadah satu kesatuan, tidak bisa dipisah. Kalau nikah terbenahi maka ibadah terbenahi, ingat perempuan Samaria.

I Korintus 14:34

14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.

 

Kalau kita mengaku jemaat orang-orang kudus, maka perempuan tahu posisinya.

 

I Korintus 14:35-37

14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

14:36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?

14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.

 

Ini perintah Tuhan yang malah banyak dilanggar!

I Korintus 14:38-40

14:38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.

14:39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.

14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

 

Ini salah satu contoh dalam Alkitab, tidak sopan perempuan berbicara dalam jemaat. Berbicara di sini bukan soal bersaksi tetapi mengajar. Kecuali di antara sesama kaum wanita. Kalau secara umum itu tidak sopan, tidak boleh. Dalam I Timotius pasal 2 itu jelas, dikaitkan dengan kejatuhan Hawa. Tuhan katakan semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya, tetapi satu yang tidak boleh yaitu pohon yang ada di tengah-tengah. Kalau dikaitkan dengan pelayanan, semua pelayanan boleh dikerjakan oleh perempuan tetapi satu tidak boleh yaitu mengajar di dalam ibadah umum. Kalau di antara sesama perempuan boleh. Kalau di sekolah Minggu boleh? Yah boleh, itukan orang tua mendidik anak.

 

Di dalam nikah dijaga, jangan sampai perempuan mau tampil dominan. Silahkan memberi usul, tetapi tetap suami yang mengambil keputusan, jangan dibalik. Perempuan sudah diajar oleh Alkitab untuk tunduk. Makanya perempuan punya tanda wibawa, rambut itu tanda wibawa tunduk. Bagaimana mau tunduk dalam nikah kalau suami jahat?

Efesus 5:22

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

 

Penekanannya seperti kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah mengajak umatNya berbuat dosa dan berbuat jahat. Jadi kalau suami mengajak untuk berbuat jahat, maka isteri berdoa, diam dan jangan lakukan. Itu bukan melawan, itu berarti tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Sebagai timbal balik, suami harus lebih rohani dari pada isteri. Jangan malah suami berkata “saya Tuhan, apa yang saya bilang lakukan semua” bukan begitu! Kalau isteri diajak suami berbuat jahat, doa dan diam. Dengan diam sudah dapat memenangkan suami yang jahat. Contoh dalam Alkitab adalah Abigael dan Nabal. Nabal jahat, Abigael tidak melawan, dia bertindak bijaksana. Karena suaminya tidak mau bertobat maka Tuhan yang hajar. Jadi suami jangan berkata pada isteri “kau tunduk pada saya, lakukan ini” padahal jahat, tidak sesuai Firman.

 

Ingat, seperti kepada Tuhan, berarti suami harus lebih rohani dari isteri. Kadang isteri sudah sembayang, suaminya malah tarik selimut dan tidur. Isteri sudah mau ke gereja, suami tidak mau. Jangan paksa-paksa isteri tunduk tetapi suami tidak rohani. Itu yang sesuai dengan Firman Tuhan, jangan sampai nikah kita menjadi nikah hujatan, nikah yang terbalik. Kalau memaksa yang tidak sesuai Firman itu kekerasan dalam nikah. Dia tidak melakukan kewajiban dalam nikah tetapi bertindak sewenang-wenang. Rencana Allah mau membawa nikah jasmani kita masuk nikah rohani. Sebabnya jangan bahwa nikah kita menjadi nikah hujatan.

 

Ada yang pernah bertanya Ester itu menyuruh Mordekhai dan orang Yahudi untuk berdoa puasa. Saya balik bertanya apakah Ester berkhotbah dan mengajar di situ? Tidak! Kalau isteri mengusulkan yang rohani kepada suami, bolehkah diikuti? Kalau untuk yang rohani boleh mengusulkan. Tetapi yang mengambil keputusan tetap suami. Sama seperti Ester hanya mengusulkan dan Mordekhai yang memutuskan untuk puasa.

 

2)      Menghujat namaNya

Nama Tuhan adalah Yesus, di dalam nama Yesus ada pengampunan dosa.

Lukas 24:47

24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.

 

Kisah Para Rasul 10:43

10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

 

Jadi menghujat nama Yesus prakteknya mengulang-ulang dosa yang sudah diakui, mempermainkan pengampunan. Setelah mengaku, sebentar diulang lagi. Sampai gembala sudah hafal “oh dia maju lagi pasti dosa yang sama” eh ternyata betul. Ayo yang sudah kita akui, sudah ditutup oleh darah Yesus, jangan diperbuat lagi. Batal pengampunan kalau dosa diperbuat lagi, sama dengan membuka meterai nama Yesus.

 

3)      Menghujat kemah kediamanNya

Menghujat Tabernakel, sama dengan menghujat pengajaran yang benar. Yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar dan didukung mati-matian.

 

4)      Menghujat semua mereka yang diam di sorga

Salah satu yang diam di sorga adalah Henokh yang terangkat hidup-hidup ke sorga. Pada zaman Allah Bapa, ada satu orang yang terangkat hidup-hidup ke sorga, itulah Henokh. Pada zaman Anak Allah, ada seorang yang terangkat hidup-hidup ke sorga, itulah Elia. Pada zaman Allah Roh Kudus, bukan cuma satu orang, tetapi banyak yang akan terangkat hidup-hidup ke sorga, itulah Mempelai Wanita Tuhan, gereja Tuhan yang sempurna.

I Tesalonika 4:17

4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

 

Jadi apa itu menghujat semua yang diam di sorga? Tidak percaya kuasa pengangkatan. Sama dengan tidak berubah. Dalam I Korintus 15 diterangkan kita semua akan diubah sekejap mata, itu yang akan terangkat hidup-hidup saat sangkakala terakhir dibunyikan. Ikut Tuhan bertahun-tahun, mungkin sudah dalam pengajaran, tetapi puluhan tahun ikut pengajaran dia tidak pernah berubah, itu menghujat. Oleh pengajaran kita mau diangkat ke awan-awan masuk pesta nikah Anak Domba Allah, pertemuan di udara, oleh kuasa Firman, bunyi sangkakala, itu yang mengangkat. Namun itu tidak dipercaya, berarti tidak berubah.

I Korintus 15:51-52

15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

 

3.      Wahyu 17:4

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

 

Hanya membanggakan dan menonjolkan perkara-perkara jasmani. Puas dengan kemewahan, kemakmuran dan hiburan secara jasmani. Dalam gereja yang ditekankan kemakmuran dan hiburan jasmani. Dosa tidak pernah disinggung-singgung yang penting happy dalam gereja.

 

4.      Wahyu 17:6

17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.

 

Jangan coba-coba bicara kesucian pada mereka sebab mereka benci pada kesucian bahkan benci pada orang-orang yang mau hidup suci. Dikatakan malah sok suci. Tetapi kalau dosa dielus-elus malah mereka katakan “ini yang benar”. Kalau Firman penyucian ditampilkan dalam ibadah malah dimarah dan tidak disenangi. Ada orang masuk pengajaran dimarahi dan dibentak luar biasa. Kalau ada yang pindah keyakinan malah dinasihati lakukan ajaran ibadahmu dengan baik, tuhan kita tetap sama cuma namanya beda, apa itu!

 

Akibatnya orang menghujat itu di mana tempatnya? Dibawa keluar perkemahan, tidak masuk dalam kemah, tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Berarti Tuhan tidak berdiam dalam dirinya, dia terpisah dari Tuhan. Sementara dalam kitab Keluaran Tuhan perintahkan kepada Musa “bangun kemah suci, bangun Tabernakel, supaya Aku diam di tengah-tengah kamu”. Ketika Tabernakel dibangun bangsa Israel berkemah di sekeliling Tabernakel. Dibawa keluar, berarti dibawa keluar dari Tabernakel, berarti Tuhan tidak berdiam dengan mereka, terpisah dengan Tuhan.

 

Keluaran 25:8

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

 

Mungkin bangga dengan gereja besar, jiwa banyak tetapi Babel, tidak ada Tuhan di situ, terpisah dari Tuhan. Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia terpisah dari Tuhan. Tetapi kerinduan hati Tuhan diam di tengah-tengah manusia sangat besar. Makanya Tuhan katakan kepada Musa “bangun Tabernakel, Aku mau diam di tengah-tengahmu”. Sayangnya bangsa Israel tidak memanfaatkannya. Sampai dalam kitab Yeremia dan Mazmur Tuhan katakan “Aku buang bangsa Israel dan Tabernakel yang ada di Silo”. Itu tidak dimanfaatkan oleh bangsa Israel, mereka banyak memberontak terhadap Tuhan. Salah satu praktek memberontak kepada Tuhan adalah kawin campur, persekutuan ajaran campur.

Yeremia 7:13-15

7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,

7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;

7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

 

Dilemparkan berarti dibuang.

Mazmur 78:60

78:60 Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia;

 

Hati-hati, ajaran campur itu mengakibatkan kita dibuang Tuhan, Tuhan tidak mau berdiam. Bangsa Israel tidak menghargai Tabernakel secara jasmani, sehingga Tuhan buang mereka dan Tuhan buang juga Tabernakel.

 

Kerinduan hati Tuhan untuk diam di tengah-tengah umat manusia masih teramat besar. Kalau bangsa Israel tidak menghargai, sekarang Tuhan beralih kepada kita bangsa kafir, bangsa di luar Israel. Tuhan mau membangun kita bukan Tabernakel jasmani lagi, tetapi Tuhan mau membangun kita menjadi Tabernakel yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna supaya Dia diam di tengah-tengah kita, Dia kepala mau menyatu dengan kita. Semua ini Tuhan lakukan untuk membangkitkan cemburu bangsa Israel. Ketika mereka mau kembali kepada Tuhan dan mau dibangun juga menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, pintu kemurahan Tuhan sudah tertutup bagi bangsa kafir. Tujuan Tuhan beralih kepada kita bangsa kafir untuk dibangun menjadi Tabernakel rohani sehingga Dia berdiam di tengah-tengah kita, untuk membangkitkan cemburu Israel supaya mereka kembali kepada Tuhan. Suatu saat mereka akan kembali dan Alkitab mencatat inti Mempelai Wanita Tuhan dari bangsa Israel ada 144.000 di luar suku Dan. Suku Dan tidak masuk dan diganti dengan Manasye dan Efraim.

 

Bangsa Israel dibuang, Tabernakel dibuang. Sekarang kita Tuhan mau bangun menjadi Tabernakel rohani, Tuhan diam di tengah-tengah kita untuk membangkitkan cemburu Israel supaya mereka kembali kepada Tuhan. Sekarang di tengah-tengah kita bangsa kafir ada kegerakan pembangunan Tabernakel rohani dan itu akan menuju kepada mereka. Kalau mereka sudah menerima maka pintu kemurahan tertutup bagi kita.

Roma 11:11

11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.

 

Keselamatan telah sampai kepada kita bangsa kafir dan nanti bangsa Israel akan cemburu sehingga kembali menerima. Ayo kita yang sudah menikmati pengajaran ini, terus bertahan, manfaatkan waktu selagi masih ada kesempatan. Selagi pintu terbuka lebar, bawa hidup masuk Tabernakel yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna, supaya Tuhan diam di tengah-tengah kita, Dia Mempelai Laki-laki Sorga dan kita menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Bagaimana bukti kita mau dibangun menjadi Tabernakel rohani? Kita pelajari dari 7 sebutan Tabernakel secara jasmani.

1.      Kemah kesaksian

Kisah para Rasul 7:44

7:44 Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya.

 

Jadi buktinya kita harus bersaksi. Kita ini Bait Allah, kita ini Bait Roh Kudus, Roh Kudus diam di dalam kita. Roh Kudus itu bersaksi tentang Yesus. Kalau kita mengaku kita ini Bait Roh Kudus mari kita juga harus bersaksi. Itu bukti kita dibangun menjadi Tabernakel. Apa yang kita mau saksikan?

I Petrus 2:9-10

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kita saksikan perbuatan Tuhan yang besar. Dalam hal apa? Yang sudah memindahkan kita dari gelap pada terang. Jadi bukan berarti salah bersaksi tentang perkara jasmani, tetapi yang utama disaksikan apa yang Firman Tuhan sudah kerjakan pada kita, yang dahulu gelap sekarang terang. Perempuan Samaria, perbuatannya sudah tidak karu-karuan, sangat berlawanan dengan Firman. Tetapi setelah dia dibenahi oleh Firman, Yesus tampil sebagai Mesias, dia terbenahi maka dia bersaksi. Yang dia saksikan adalah apa yang dia sudah perbuat yang dibenahi oleh Firman sehingga dia memenangkan banyak jiwa.

 

Jadi kalau mau bersaksi, praktek Firman dulu dan sudah ada kemenangan dengan Firman. Jangan belum menang sudah disaksikan. Contohnya “saya akan bertobat, saya akan melayani” itu masih akan, belum menang. “Sekalipun tantangan saya hadapi, saya akan melayani” tetapi begitu pulang, iblis sabot. Apa yang dia saksikan tadi, malah lebih besar lagi tantangannya sampai dia kalah, tidak jadi apa yang dia katakan “saya akan”. Saksikan “saya sudah!” bukan saya akan. Kalau saya sembuh saya akan melayani Tuhan, kalau itu komitmen di hati puji Tuhan. Tetapi kalau belum menang jangan dulu saksikan sebab iblis itu selalu mengincar, dia akan disabotase.

 

Apalagi kami hamba Tuhan, khotbah tetapi belum praktek. Nanti setelah khotbah dia langsung diperhadapkan. Tadi kamu bilang mengasihi isteri, setelah ibadah isteri berulah. Dia lupa yang dia sampaikan “kau jangan pancing-pancing saya! Tadi yang saya sampaikan itu memang Firman Tuhan, tetapi saya ini masih manusia daging! Awas kau!”. Kalau sudah praktek Firman itu sudah ada tanda darah, berkuasa menyucikan. Kalau belum praktek walaupun memang bagus, tetapi cuma jadi pengetahuan, lama-lama sidang jemaat bosan.

 

Kesaksian itu mulai dari yang kecil-kecil, bukan nanti besar-besar. Apa yang sudah kita alami dengan Firman itu yang kita saksikan.

 

2.      Kemah pertemuan

Keluaran 40:34

40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

 

Bukti kita dibangun menjadi kemah Tuhan adalah jangan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah. Sama dengan cinta ibadah, cinta persekutuan yang benar. Jangan sampai kelihatan beribadah tetapi hatinya jauh. Ayo yang ibadah di rumah lebih giat, lebih sungguh-sungguh lagi. Jadikanlah rumah kita sebagai rumah doa.

Ibrani 10:25

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Justru semakin giat menjelang hari Tuhan yang mendekat, jangan jauh.

 

Imamat 1:1

1:1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:

 

Tuhan berfirman dari dalam Kemah Pertemuan. Jadi kita harus tekun beribadah dan yang menjadi pokok ibadah kita adalah Firman. Ada orang bertekun beribadah tetapi karena dia mendapat sesuatu yang jasmani di situ, dia digaji dan dibayar. Kita sudah tekun dalam ibadah, itu baik. Tetapi pokok dalam ibadah itu kita cari Firman pengajaran yang benar, bukan cari yang lain. Persekutuan juga pokoknya Firman, bukan yang lain.

 

3.      Kemah suci

Keluaran 25:8-9

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

 

Jadi bukti mau dibangun menjadi Tabernakel rohani adalah mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar dan terus menjaga kesucian. Kesucian pribadi kita jaga, juga kesucian nikah kita jaga karena itu yang dikehendaki Tuhan. Mau disucikan dan setelah disucikan harus kita jaga. Ada orang mau disucikan tetapi dia tidak jaga kesuciannya. Kita jaga kesucian pribadi kita dan nikah kita.

 

I Petrus 1:15-16

1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,

1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

 

Kekudusan itu kehendak Tuhan yang tidak bisa ditawar-tawar. Melayani tanpa kekudusan itu pembuat kejahatan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Kaum muda, dalam masa muda jangan diisi dengan perkara yang cemar. Kalau sudah terlanjur, minta ampun, masih terbuka pintu kemurahan. Jangan tunggu pintu kemurahan sudah tertutup. Ayo gunakan waktu yang sisa, mau disucikan, jaga kesucian baik kesucian pribadi maupun kesucian nikah.

I Tesalonika 4:3-5

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,

 

Kekudusan nikah ini kita jaga, sebab nikah jasmani ini mau dibawa pada nikah yang rohani. Jangan kita rusak nikah, akar kejahatan dan akar kenajisan kita cabut semua supaya nikah kita terjaga kekudusannya, kesuciannya. Sebagai suami, isteri, anak, jaga kesuciannya. Kami yang tinggal di dalam pastori, anak-anak muda jaga kesucian, sebab banyak terjadi kejatuhan justru di pastori. Saya pesankan pada mereka, biarpun kamu sudah punya pacar, sudah punya pasangan, tetap jaga kesucian. Setan itu tidak akan memilih siapa. Sedangkan isteri orang, suami orang bisa jatuh, apalagi hanya status pacar. Jaganya dengan apa? Firman dan doa penyembahan.

 

Kalau menjaga kesucian maka arah kita jelas.

Keluaran 40:34

40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

 

Jaga kesucian, jaga kekudusan maka arah kita menuju pada kemuliaan Tuhan. Harus ekstra kita menjaga, ekstra waspada. Bintang gugur karena ekor naga. Ekor naga itu apa? Salah satunya adalah kenajisan. Saya juga sebagai hamba Tuhan menjaga, walaupun di Tonusu, ibu-ibu sudah lansia saya tetap menjaga, saya tidak mau bicara jor-joran, saya bicara seperlunya saja. Bukan berarti saya sudah super suci, tidak, tetapi saya berupaya menjaga kesucian. Apalagi saya sebagai hamba Tuhan muda saya menjaga, isteri saya juga menjaga. Kalau berbicara dengan lawan jenis seperlunya saja, kecuali dengan sesama. Makanya saya katakan pada ibu-ibu kalau mau curhat, curhat saja kepada ibu gembala atau kepada oma, jangan curhat sama saya, nanti dia sampaikan sama saya.

 

Kesucian itu harus dijaga. Iblis itu sudah ribuan tahun pengalamannya, soal menjatuhkan orang itu dia sudah hebat. Apa lagi kaum muda belum ada status ikatan suami isteri sudah boncengan, jangan! Jaga, ada jerat iblis dipasang di situ. Kekudusan itu harus benar-benar kita jaga, itu kehendak Tuhan!

 

4.      Rumah Tuhan

Keluaran 34:26

34:26 Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu. Janganlah engkau masak anak kambing dalam susu induknya."

 

Rumah Tuhan, dikaitkan dengan hulu hasil, buah bungaran. Buah bungaran ini yang diunjuk-unjuk, ditimang-timang.

Imamat 23:10-11

23:10 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam,

23:11 dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.

 

Bukti mau dibangun menjadi Tabernakel rohani adalah menyerahkan diri untuk digembalakan oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Tugas kami hamba Tuhan adalah mengunjuk-unjuk sidang jemaat di hadapan Tuhan. Menaikan doa penyahutan kepada Tuhan untuk keselamatan jiwa sidang jemaat. Makanya jemaat kalau mau berpergian coba bilang sama gembala, supaya jangan saya salah berdoa “Tuhan umatMu ada di Diora” padahal sudah tidak ada di sana.

 

Mengunjuk-unjuk juga menggerakan rohani jemaat. Jadi gembala yang gerakan, hamba Tuhan yang arahkan, bukan jemaat yang mau menggerakan gembala, itu terbalik. Sekarang banyak jemaat yang mau menggerakkan gembalanya. “Bapak gembala harus begini dan begitu” jangan seperti itu. Kalau soal pekerjaan jasmani, karena saya tidak paham soal bangunan boleh mengusul dan bisa saya pertimbangkan. Tetapi soal pelayanan itu kapasitas hamba Tuhan, bukan jemaat yang mengatur. Seperti itu kalau dia mengerti bahwa dia diunjuk-unjuk. Apa lagi kalau isteri dan anak yang mengatur “salah itu, keliru itu, harus begini, jangan begitu”. Tugas hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk, yang menggairahkan sidang jemaat, bukannya malah dibalik.

 

5.      Kemah sembayang

Keluaran 38:21 (Terjemahan Lama)

38:21 Maka inilah bilangan segala perkara kemah sembahyang, yaitu kemah assyahadat, yang dibilang dengan pesan Musa oleh orang-orang Lewi, di bawah perintah Itamar bin Harun yang imam.

 

Bukti mau dibangun menjadi rumah Tuhan, menjadi Tabernakel rohani adalah cinta doa penyembahan. Sebagai rasa syukur kita karena pintu kemurahan masih dibuka bagi kita. Saya bangsa kafir yang seharusnya terpisah dari Tuhan sekarang mau dibangun menjadi Tabernakel rohani untuk Tuhan bisa diam di tengah-tengah kita. Kalau ada dalam diri kita “puji Tuhan saya bisa direkrut masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, hanya karena kemurahan Tuhan” pasti bisa menyembah, cinta sembayang. Kalau rasa syukurnya hanya sebatas berkat-berkat jasmani, waktu diberkati dia menyembah, waktu tidak diberkati dia mengomel. Tetapi kalau karena rasa syukur kita dibawa masuk dalam pembangunan Tabernakel rohani maka pasti cinta sembayang, cinta doa penyembahan. Minimal 1 hari 1 jam. Di mana saja bisa menyembah, kapan saja bisa menyembah, dalam situasi kondisi apa saja bisa menyembah. Pernah diizinkan sakit tidak bangun, bisa menyembah. Dibonceng pengerja mau melayani bisa menyembah.

 

Biarlah kita selalu mengucap syukur karena pintu kemurahan dibukakan padahal sebenarnya kita tidak layak. Sekarang kita dilibatkan dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka kita banyak isi hidup ini dengan doa penyembahan kepada Tuhan. Itu yang Tuhan inginkan, dupa yang harum Tuhan cium dari kita.

 

6.      Kemah hukum

Bilangan 18:2

18:2 Suruhlah juga saudara-saudaramu, suku Lewi, suku bapa leluhurmu, mendekat bersama-sama dengan engkau, supaya mereka menggabungkan diri kepadamu dan melayani engkau, apabila engkau ini beserta anak-anakmu ada di depan kemah hukum.

 

Kemah hukum, dikaitkan dengan pelayanan imam dari suku Lewi. Jadi bukti dibangun menjadi Tabernakel rohani adalah pelayanan kita harus dalam tahbisan yang benar, harus sesuai hukum Tuhan. Kalau Firman bilang A yah A, kalau Firman bilang B yah B, jangan buat yang lain. Banyak orang melayani dengan hebat tetapi asal, tidak sesuai dengan Firman. Tidak sesuai selera Tuhan, Tuhan maunya A dia maunya B. Bahkan mungkin giat melayani, kalau kita lihat tidak salah dia, dia giat dan gigih melayani. Tetapi tidak sesuai kebenaran.

Roma 10:1-3

10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.

10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

 

Yang mereka lakukan hukum manusia, hukum organisasi, bukan aturan Firman, kalau tidak dilakukan ditindaki. Ini disebut kemah hukum. Kalau tidak sesuai selera Tuhan, dihukum Tuhan. Giat tetapi dihukum, ini tragis, sudah giat tetapi dihukum. Makanya melayani Tuhan harus sesuai selera Tuhan, sesuai kehendak Tuhan, tidak usah diputar balik lagi, tidak usah berkata “logikanya begini” sudahlah! Jangan, ikuti saja kehendak Tuhan, Tuhan bilang A yah A, bilang B yah B. Jangan seperti Bileam nabi aspal, asli tapi palsu. Tuhan sudah bilang “jangan kau pergi dengan utusan Balak” eh dia tanya lagi, akhirnya Tuhan katakan “pergi saja!”. Tetapi di tengah jalan ada malaikat Tuhan dengan pedang terhunus mau membunuh dia. Kalau sudah dibilang A yah sudah, jangan dirombak sana rombak sini. Pengajaran Tabernakel yang sudah kita terima dari pendahulu yang sudah kita alami, kita praktekan, membenahi kita, membenahi tahbisan kita, kita sudah tahu mana tahbisan yang benar, itu kita lanjutkan. Bukan kita buat lagi aturan-aturan kita sendiri.

 

7.      Kemah

Ulangan 31:15

31:15 Dan TUHAN menampakkan diri di kemah itu dalam tiang awan, dan tiang awan itu berdiri pada pintu kemah.

 

Kemah ini sifatnya sementara, sebentar dibangun, sebentar dibongkar. Jadi bukti bahwa kita dibangun menjadi Tabernakel rohani adalah menyadari bahwa hidup kita di dunia ini hanya sementara, sehingga tidak mau terikat dengan dunia. Bapak ibu boleh kerja, kaum muda mau sekolah setinggi-tingginya, silahkan, tetapi jangan terikat dengan dunia ini.

 

Hidup kita ini hanya seharga setengah syikal. Dalam kitab Keluaran setengah syikal itu diberikan sebagai harga pembayaran nyawa. Setengah syikal itu kecil, tidak berarti, tidak berharga. Kalau kita terikat dengan dunia, kita tidak berarti, sebentar lagi lenyap seperti uap. Tetapi kalau setengah syikal itu kita serahkan pada Tuhan dipakai dalam pembangunan rumah rohani, itu sangat berarti, sangat berguna. Punya title tinggi itu baik, puji Tuhan tetapi ingat, itu hanya setengah syikal. Punya pekerjaan mapan, ekonomi maju, ingat itu hanya setengah syikal. Kalau hanya dipakai untuk kepentingan sendiri, tidak mau dilibatkan dalam pembangunan Tubuh Kristus, nanti habis seperti uap.

Keluaran 30:15

30:15 Orang kaya janganlah mempersembahkan lebih dan orang miskin janganlah mempersembahkan kurang dari setengah syikal itu pada waktu dipersembahkan persembahan khusus itu kepada TUHAN untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian.

 

Jadi harga nyawa itu hanya setengah syikal, kecil tidak berharga dan tidak berarti. Tetapi kalau dipersembahkan kepada Tuhan, maka itu dipakai sebagai keperluan pembangunan Tubuh Kristus. Setengah syikal dari orang-orang yang didaftar dipakai sebagai keperluan perak dalam pembangunan Tabernakel. Jadi jangan bangga, jangan sombong, kalau punya ini dan itu, itu hanya setengah syikal, jangan terikat. Setengah syikal itu serahkan kepada Tuhan. Punya kekayaan, punya kepandaian, punya kedudukan, serahkan semua untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, bukan hanya untuk diri sendiri. Ingat kita ini hanya orang asing di dunia. Ini hanya tempat tinggal sementara. Tempat tinggal kita ada di kemah sejati, kemah sorgawi. Kemah di dunia ini akan dibongkar tetapi kita akan beralih pada kemah sejati.

 

Contohnya Abraham, mereka tinggal di kemah dan mereka merasa asing di dunia ini.

Ibrani 11:9-10,13

11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.

11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

Kita hanya orang asing di dunia ini, jangat terikat. Silahkan bekerja dan sekolah dengan giat, ingat kita hidup di dunia hanya sementara. Tempat kita bukan di dunia ini. Sebab itu, karena kita tahu kita hanya sementara di dunia ini, maka apa yang sudah kita terima dari Tuhan, kita sudah diberkati oleh Tuhan dengan perkara-perkara yang ada di dunia ini, ayo kita persembahkan untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kaum muda persembahkan hidupmu untuk Tuhan. Orang tua apa yang kita miliki di dunia ini bukan kita pakai untuk memuaskan daging kita. Tetapi terutama kita pakai untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Kalau kita paham kita hanya sementara di dunia ini dan nanti mau pindah ke sorga, ayo segera berpindah dari kemah jasmani ke kemah sorgawi. Artinya harus berupaya mengalami keubahan hidup. Membongkar kemah jasmani untuk pindah pada kemah sorgawi.

II Korintus 5:1

5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

 

Artinya harus berupaya mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Prosesnya bagaimana? Prosesnya lewat sengsara daging tanpa dosa atau percikan darah.

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Jadi untuk bisa menjadi Tabernakel rohani harus dikunci dengan rela sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus. Rela masuk percikan darah supaya kita diubah dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Jadi 6 poin di atas mantap kita lakukan dan dikunci dengan poin 7 rela sengsara sampai daging tidak bersuara lagi. Jadi itulah kehidupan yang mau dibangun menjadi Tabernakel rohani. Jadi jangan heran kalau alami sengsara, saya mau bersaksi tentang kebenaran tetapi saya dibenci, itu sudah betul. Saya mau cinta ibadah, tetapi tantangan yang saya hadapi luar biasa, itu sudah betul. Saya mau hidup suci tetapi banyak yang membenci saya, itu sudah betul. Sekarang kita mau dipindah dari kemah jasmani kepada kemah rohani. Mari bongkar yang jasmani dan beralih pada kemah rohani. Berpindah dari manusia daging kepada manusia yang rohani lewat proses keubahan hidup, lewat sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus atau karena pengajaran yang benar.

 

Kalau 7 hal ini ada pada kita maka Tuhan akan diam di antara kita untuk selama-lamanya di Yerusalem Baru.

Wahyu 21:3

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Kenapa jadi kemah kesaksian, kemah suci, kemah sembayang, kemah pertemuan, kemah hukum dan sebagainya? Supaya kita diam bersama dengan Tuhan di Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Tuhan diam berarti Dia kepala dan kita menyatu menjadi tubuhNya. Yesus Mempelai Pria dan kita Mempelai WanitaNya, menyatu dalam pesta nikah Anak Domba Allah, untuk selanjutnya masuk kerajaan 1000 tahun damai, selanjutnya masuk kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru. Itu nanti, untuk sekarang Tuhan juga diam bersama-sama dengan kita dalam bentuk namaNya, mataNya, hatiNya diam bersama-sama dengan kita.

I Raja-raja 9:3-4

9:3 Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.

9:4 Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku,

 

Nama Tuhan diam di tengah-tengah kita, mata Tuhan dan hati Tuhan tertuju kepada kita. Nama Tuhan berarti kita mengalami kuasa nama Yesus. Kuasa nama Yesus mengalahkan trio iblis sumbernya masalah dan pergumulan. Mungkin banyak masalah kita hadapi, hari-hari terakhir ini, bawa hidup kita dibangun menjadi Tabernakel rohani, maka kuasa nama Yesus kita alami, menjadi bagian kita. Mata Tuhan itu berbicara perlindungan Tuhan, mata Tuhan mengawasi dari hujan awal sampai hujan akhir. Kita dilindungi oleh Tuhan dari virus-virus penyakit terutama virus dosa, virus ajaran palsu. Hati Tuhan tertuju pada kita berarti belas kasih Tuhan selalu tertuju pada kita. Kalau disimpulkan kalau kita mau dibangun menjadi Tabernakel rohani maka perhatian Tuhan tertuju kepada kita. Nama, mata dan hati Tuhan itu semua ada perhatian Tuhan tertuju pada kita. Siapa kita yang begitu Tuhan perhatikan, sesungguhnya kita tidak layak tetapi Tuhan perhatikan kita. Sebagai buktinya di depan kita ada perjamuan suci, ini tanda perhatian Tuhan yang besar. Khusus kepada kita bangsa kafir ada luka Tuhan yang kelima di lambung yang mengeluarkan darah dan air, tanda Tuhan sayang kita. Sebagai timbal balik kita juga perhatikan Tuhan, bawa hidup kita dibangun menjadi Tabernakel yang rohani.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar