20210206

Kebaktian Doa, Sabtu 6 Februari 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 8:55-59

8:55 padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.

8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."

8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"

8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

 

Dalam terang Tabernakel, Yohanes pasal 8 terkena pada pelita emas. Dari ayat 12 sampai ayat 59 di situ Yesus menampilkan terang kebenaran. Ayat 1 sampai 11 itu terang kemurahan. Mulai dari ayat 48 Yesus menampilkan 3 wujud terang kebenaran:

1.      Ayat 51: Firman yang dikatakan oleh Yesus memberi hidup.

2.      Ayat 55: utusan Tuhan yang benar mengenal Tuhan dengan benar dan dikenal Tuhan.

3.      Ayat 58: Yesus telah ada sebelum Abraham jadi.

 

Yohanes 8:51

8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."

 

Firman yang dikatakan oleh Yesus memberi hidup. Firman yang dikatakan oleh Yesus adalah Firman yang dibukakan rahasianya, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Sama dengan Firman pengajaran yang benar, Firman pengajaran yang murni. Sebagai hamba Tuhan saya harus bergumul supaya Firman yang disampaikan bukan sekedar pidato tetapi benar-benar suara Yesus. Bagaimana prakteknya?

Mazmur 25:14

25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

 

Prakteknya bergaul karib dengan Tuhan lewat banyak tersungukur dibawah kaki Tuhan menyembah Tuhan. Sekalipun Firman yang dia sampaikan sederhana tetapi kalau dia banyak tersungkur menyembah Tuhan itu suara Yesus. Sebaliknya mungkin tata bahasanya baik, susunan katanya bagus, tetapi tidak disertai penyembahan itu hanya sekedar pidato. Suatu saat jemaat bosan karena hanya menjadi pengetahuan. Tetapi kalau banyak tersungkur di kaki Tuhan, sekalipun sederhana perkataannya namun itu adalah perkataan Tuhan.

 

Sidang jemaat juga harus banyak menyembah Tuhan supaya ketika mendengar Firman tidak dianggap hanya sebagai suara manusia, tetapi dengan keyakinan penuh menerima Firman sebagai suara Yesus.

I Tesalonika 2:13

2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

 

Kunci keberhasilan pemberitaan Firman adalah doa penyembahan. Harus banyak menyembah baik hamba Tuhan yang menyampaikan Firman maupun umat Tuhan yang mendengar Firman. Kalau kita yakini yang disampaikan itu suara Tuhan maka Firman Tuhan itu akan bekerja di dalam hidup kita yaitu menopang segala sesuatu di dalam hidup kita.

Ibrani 1:1-3

1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

 

Firman bekerja dalam hidup kita menopang segala sesuatu dalam hidup kita, baik secara jasmani juga secara rohani. Kita yakini ini suara Tuhan dan kita praktekan maka secara jasmani Firman mampu menjadikan hidup kita berhasil dan indah pada waktunya. Mungkin sekarang diizinkan Tuhan hancur karena kita hanya mendengar Firman sebagai suara opa atau suara pendeta A dan pendeta B. Sekarang yakini itu suara Tuhan dan praktekan, maka Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya.

 

Tuhan menopang secara rohani, berarti kita dijaga supaya kita tidak jatuh dalam dosa.

Mazmur 119:11

119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

 

Menopang pelayanan kita supaya tidak gagal, supaya kelak kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kalau sempat jatuh ayo perbaiki lewat Firman. Sikap mendengar Firman diperbaiki dan praktekan Firman. Siapa yang tidak pernah berbuat dosa, semua manusia telah berbuat dosa.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Berbuat dosa itu jatuh. Apa yang bisa mengangkat kita? Firman yang adalah suara Yesus. Makanya doa penyembahan penting, supaya pelayanan kita tidak gagal tetapi semakin maju sampai kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Firman yang merupakan perkataan Yesus atau Firman pengajaran yang benar, sangat berguna untuk masa sekarang dan juga untuk masa yang akan datang.

Yohanes 5:25-29

5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

5:26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.

5:27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

5:28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,

5:29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

 

Firman yang adalah suara Yesus membangkitkan orang yang mati. Orang mati yang dimaksud di sini adalah orang mati secara rohani, sama dengan hidup di dalam dosa. Tetapi kalau mau mendengar suara Yesus, mau mendengar Firman pengajaran yang benar dan membuka diri untuk disucikan, rohaninya bisa hidup kembali. Sekarang tergantung pribadi masing-masing membuka hati atau menutup hati. Jadi jangan putus asa yang sudah jatuh dalam dosa dan berkata “saya sudah hidup dalam dosa, biar saja saya jadi alas di neraka” jangan! Masih ada Firman pengajaran yang benar yang disampaikan hamba-hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan Yesus, dengar dan buka diri untuk disucikan maka rohani kita hidup.

 

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Firman Allah hidup, mampu menghidupkan rohani yang sudah mati. Jangan putus asa, di manapun kita berada, sekalipun sudah mati rohani, tetapi masih mau mendengar suara Yesus bisa seperti Lazarus. Lazarus sudah mati tetapi karena mendengar suara Yesus, dia bisa bangkit.

 

Ada 3 hal yang harus disucikan supaya rohani hidup.

1.      Hati dan pikiran yang adalah gudangnya dosa.

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

Ada 7 dosa dalam hati dan pikiran yang mematikan rohani. 7 dosa ini memadamkan pelita sehingga rohaninya mati dan hidup dalam kegelapan dosa. 7 dosa ini dibagi menjadi 3.

1)      Keinginan jahat mengarah pada cinta uang terikat akan uang dan itu mematikan rohani. Ketika terikat akan uang pelan-pelan rohani kita sekarat dan menuju pada kematian. Kalau dibiarkan mati rohaninya. Contohnya Akhan, waktu Israel masuk tanah Kanaan yang artinya kegerakan. Musuh utama kegerakan rohani adalah keinginan jahat, keinginan akan uang. Bayangkan, karena Akhan ada keinginan akan uang akibatnya bangsa Israel dikalahkan kota Ai yang kecil, Ai artinya reruntuhan. Ini sudah berkali-kali diterangkan tetapi kadang dilupakan karena tidak dipraktekan. Kalau sudah dipraktekan pasti tidak akan dilupakan.

 

2)      Keinginan najis, mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan sehingga mati rohani. Contohnya Hofni dan Pinehas mati rohani dan juga mati secara tubuh. Hati-hati terhadap keinginan jahat dan keinginan najis. Kalau terikat uang akhirnya ibadah pelayanan dikesampingkan asalkan dapat uang, itu sudah dekat ajal, dekat kematian rohani. Juga dosa makan minum, rokok, narkoba, judi, minuman keras, juga dosa seks dengan berbagai ragamnya, itu juga mengarah pada kematian rohani. Kalau dibiarkan busuk.

 

Mungkin dosa kejahatan dan kenajisan tidak ada. Tetapi ada yang ketiga yang juga mengakibatkan kematian rohani.

 

3)      Kepahitan hati, mengarah pada kebencian tanpa alasan. Apalagi dengan kita diperhadapkan kegoncangan ini, jangan ada akar pahit. Mungkin berkata “saya tidak ada akar pahit” tetapi akar pahitnya di jari, diketik sana sini. Buang itu, itu membuat mati rohani, penyembahan kering. Coba kalau dalam gereja kita pahit hati pada seseorang, ketika kita melihat mukanya, kita rasa tidak akan enak, penyembahan tidak enak, pujian tidak enak, semua tidak nyaman, itu gejala mati rohani.

 

2.      Sendi dan sumsum. Itu hubungan dua tulang. Sama dengan hubungan dengan Tuhan dan dengan sesama. Itu juga harus disucikan dari iri hati dan perselisihan. Kita tidak sadar rohani kita sakit, kalau tidak diobati kita mati.

I Korintus 3:3

3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

 

Manusia duniawi, manusia daging itu tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga.

I Korintus 15:50

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

 

Kalau ada perselisihan berarti dia manusia darah daging, berarti tidak masuk kerajaan Sorga, berarti mati rohani. Sadar tidak sadar kita sementara sekarat bila dianggap sepeleh persoalan ini dan berkata tidak apa-apa. Yang dikatakan tidak apa-apa itu bisa jadi apa-apa. Iri hati itu:

1)      Tidak menghargai berkat Tuhan. Berkat Tuhan tiap orang itu masing-masing sesuai kebutuhannya. Bedakan kebutuhan dengan keinginan. Ada yang hanya karena keinginan padahal sebenarnya tidak butuh.

2)      Tidak menghargai pemakaian Tuhan. Memang pemakaian Tuhan beda-beda, tetapi masing-masing dipakai. Kemuliaan bintang yang satu tidak sama dengan yang lain, tetapi sama-sama dipakai. Jangan iri, justru kalau ada yang lebih dipakai dari pada kita, kita doakan, bukan kita iri.

3)      Tidak menghargai kemurahan Tuhan. Berarti hubungan dengan Tuhan terganggu.

 

Kalau disucikan pasti bisa mengucap syukur. Berapapun berkat yang kita terima mengucap syukur. 5.000 kita terima lalu kita mengucap syukur, itu bisa memelihara hidup. 1 juta kita terima tidak mengucap syukur akan habis begitu saja. Dipakai dalam bidang apapun mengucap syukur sehingga semakin dipakai. Contohnya jalankan kolekte tetapi kalau dia lakukan dengan mengucap syukur maka semakin dipakai, semakin bertambah karunianya. Diizinkan sengsara, ayo mengucap syukur juga.

 

Kalau perselisihan karena dosa saling mengaku dan mengampuni, yang salah mengaku, yang benar mengampuni dan melupakan. Tidak usah diungkit-ungkit. Kalau karena pengajaran ayo kembali ke Alkitab. Soal baptisan, ayo baca Alkitab. Soal kedudukan wanita dalam pelayanan, ayo baca Alkitab. Semua selesai, tinggal mau buka hati atau tidak. Maka sendi dan sumsum baik. Kalau sumsum kering maka semangat patah. Semangat pudar itu tidak ada kemuliaan.

Amsal 17:22

17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

 

Ayo sekarang segera diobati, lewat apa? Ditusuk Firman yang tajam. Terima Firman pengajaran yang benar.

 

3.      Kerongkongan atau mulut

Mazmur 149:6

149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Kalau di tangan ada pedang, artinya ada Firman yang dipraktekan maka mulutnya disucikan. Kalau kerongkongan tidak disucikan sama dengan kuburan yang menganga. Apa isi kuburan? Kalau kuburan baru 4-5 hari banyak belatungnya, itu busuk. Mulut tidak disucikan perkataannya busuk, perkataan tidak membangun, perkataan sia-sia, hanya mematikan rohaninya. Perkataan busuk itu tanda orang itu rohaninya mati dan yang mendengar juga rohaninya mati. Sekarang ini sudah tidak dikeluarkan di mulut tetapi di jari ketik sana sini, itu mematikan. Marilah disucikan, kita mengaku ada dalam pengajaran, buktikan pedang Firman pengajaran harus ada di tangan. Berikan kesempatan seluas-luasnya Firman pengajaran bekerja menyucikan hidup kita, sehingga kerongkongan kita hanya untuk memuliakan Tuhan, bersaksi menyembah Tuhan.

 

Kerongkongan yang tidak disuckan itu seperti kuburan yang ternganga.

Roma 3:13

3:13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.

 

3 hal ini yang seringkali tidak kita sadari. Pertama dosa, utamanya kepahitan hati. Kedua penyucian sumsum dan sendi, iri hati dan kebencian. Ketiga kerongan mulut, gosip, cerita kejelekan orang, perkataan tidak baik. Rohani orang itu mati dan yang mendengar juga mati. Apalagi kalau hamba Tuhan seperti itu. Di dunia nyata gosip, di dunia maya gosip. Kalau 3 hal ini disucikan maka rohaninya hidup. Yang disebut hidup itu berarti aktif bergerak. Bukti rohani hidup adalah aktif bergerak dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sekarang tidak bisa datang di gereja maka dalam nikah praktekan pelayanan. Tidak bisa melayani lagi di gereja maka aktifkan doa syafaat. Aktif bergerak dalam pembangunan Tubuh Kristus. Jangan pasif, jangan nganggur.

 

Kegunaan Firman untuk masa yang akan datang adalah membangkitkan orang yang sudah berada dalam kubur dalam arti yang sesungguhnya.

Yohanes 5:28-29

5:28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,

5:29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

 

Saat Yesus datang kembali maka semua orang yang sudah meninggal akan mendengar suara Yesus dan dibangkitkan dalam 2 gelombang. Gelombang pertama adalah orang yang mati di dalam Yesus yang semasa hidupnya senang mendengar suara Yesus, senang mendengar suara Firman pengajaran yang benar, akan dibangkitkan untuk masuk kerajaan 1000 tahun, selanjutnya masuk dalam sorga yang kekal, Yerusalem Baru.

Wahyu 20:4

20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

 

Ini orang-orang yang tidak masuk penyingkiran, masuk aniaya antikristus dan mereka bertahan. Jangan tunggu keadaan kita seperti itu.

 

Wahyu 20:5-6

20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.

20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

 

Biarlah semasa hidup kita sekarang ini kita gunakan untuk banyak mendengar suara Yesus, Firman pengajaran yang benar.

 

Gelombang kedua adalah orang yang tidak percaya Yesus, tidak suka mendengar Firman, selalu melewatkan kesempatan untuk mendengar Firman akan dibangkitkan sesudah kerajaan 1000 tahun tetapi untuk dihakimi dan dihukum, menerima hukuman kekal.

Wahyu 20:13-15

20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.

20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

Jadi hidup atau mati bukan itu yang penting. Yang penting adalah selama hidup kita harus banyak mendengar dan dengar-dengaran pada suara Yesus, Firman pengajaran yang benar. Maka sasaran akhir hidup kita jelas, hidup kekal di Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu yang kita kejar, sasaran akhir, tujuan akhir hidup kita, masuk Yerusalem Baru, hidup kekal bersama dengan Tuhan Yesus.

 

Kita banyak mendengar suara Tuhan Yesus, tetapi Tuhan Yesus juga rindu mendengar suara kita. Suara apa? Suara doa penyembahan. Buktikan kita sudah menikmati Firman, bukan diri disucikan, ayo naikkan doa penyembahan. Jadi komunikasi 2 arah. Suara penyembahan kita digambarkan seperti suara merpati.

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

 

Suara penyembahan itu suara merpati, suara yang merdu yang Tuhan rindukan dari kita. Kita menghadapi banyak kegoncangan hari-hari terakhir ini, mari banyak menyembah. Tuhan ajarkan doa penyembahan 1 hari 1 jam, tambah doa puasa dan doa semalam suntuk. Sudah mendengar Firman, sudah disucikan, ayo naikkan suara penyembahan. Bahkan saat pengalaman sengsarapun, ayo naikan suara merpati, mari kita menyembah. Sekarang kita diperhadapkan suasana kegoncangan, orang katakan ini dan itu, ayo kesempatan banyak menyembah. Bukan saling mempersalahkan dan bersungut. Itu suara yang paling merdu yang Tuhan rindukan dari kita.

 

Nahum 2:7

2:7 Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.

 

Dalam penderitaan ayo mengadu, seperti perempuan dalam Wahyu 12:1 mengeluh mengerang. Itu kekuatan kita. Di saat derita sengsara kita bisa mengeluh mengerang menyembah Tuhan, pertolongan Tuhan pasti nyata, mujizat Tuhan pasti nyata, kemuliaan Tuhan pasti nyata. Tidak usah kecewa, tidak usah putus asa, menyembah saja. Di saat kita menyembah mujizat pasti nyata. Terutama kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan, menyambut Yesus di awan-awan permai dengan seruan haleluya. Banyak mengeluh mengerang kepada Tuhan, bukan mengeluh mengerah kepada manusia. Kita mengeluh mengerang kepada Tuhan. Di saat sengsara lalu kita menyembah Tuhanm, itu suara paling merdu yang Tuhan rindukan dengar dari kita. Di saat hati menyembah mujizat Tuhan ada.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar