20210320

Kebaktian Doa, Sabtu 20 Maret 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Dalam kebaktian ini kita mau membuka hati pikiran kita serta seluruh hidup kita untuk diisi dengan Firman Tuhan, sebab kita yakin di dalam Firman ada kuasa untuk menolong kehidupan kita. Saat kita datang dalam keadaan terjepit, kuasa Firman memberikan kemenangan dan kelegaan. Dalam keadaan susah, kuasa Firman memberikan penghiburan. Dalam suasana hancur oleh karena dosa, kuasa Firman mampu memulihkan kita. Itu sebabnya mari, biarlah kita mau membuka hati kita untuk diisi oleh Firman Tuhan.

 

Kadang kala kita manusia Kristen, saat menghadapi tantangan pergumulan, kita menggunakan cara dan jalan kita sendiri, sehingga bukan jalan keluar yang kita dapatkan tetapi jalan buntu yang menuju pada kebinasaan. Sebab itu mari sore ini kita cari jalan keluar hanya di dalam Firman. Sebab tidak ada yang mustahil bagi Firman Tuhan dan bagi kita yang percaya kepada Tuhan.

 

Yohanes 8:56-59

8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."

8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"

8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

 

Dalam Yohanes 8:48-59 ini ada 3 wujud terang kebenaran yang ditampilkan oleh Yesus.

1.      Ayat 51 Firman yang dikatakan Yesus memberi hidup.

2.      Ayat 55 Utusan Tuhan yang benar mengenal dan dikenal Tuhan dengan jelas.

3.      Ayat 56-58 Yesus telah ada sebelum Abraham ada.

 

Kita bahas poin ketiga, Yesus telah ada sebelum Abraham ada. Ini menunjukan bahwa Yesus adalah Allah. Abraham sudah mati, tetapi Yesus mengatakan Abraham bersukacita melihat hari Yesus. Berarti Abraham adalah orang hidup, kehidupan yang tidak dikuasai oleh maut. Yesus adalah Allah orang hidup dan Dia ingin supaya kita menjadi orang hidup, orang yang tidak dikuasai maut. Kita belajar dari 3 contoh orang hidup.

Markus 12:26-27

12:26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?

12:27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

 

Yesus adalah Allah orang hidup, bukan orang mati. Hidup di sini artinya tidak dikuasai maut. Kalau toh diizinkan meninggal dunia, dia akan dibangkitkan masuk kerajaan 1000 tahun damai dan masuk kerajaan Sorga yang kekal.

 

Minggu lalu kita sudah pelajari praktek orang hidup dari Abraham, sekarang kita belajar dari Ishak.

Kejadian 26:1

26:1 Maka timbullah kelaparan di negeri itu. -- Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.

 

Ishak diancam dengan kelaparan = maut. Begitu juga gereja Tuhan hari-hari terakhir ini, kita diancam dengan kelaparan atau maut. Ada 2 macam kelaparan atau maut:

1.      Kelaparan secara jasmani. Sekarang dunia menuju ke sana. Sekarang teknologi semakin canggih meningkatkan hasil pertanian tetapi Firman Tuhan mengatakan akan ada kelaparan dahsyat secara jasmani, mengakibatkan kematian tubuh atau maut secara tubuh. Kelaparan yang pertama ini sudah sangat dahsyat dan sangat hebat. Di belahan dunia lain sudah banyak terjadi. Misalnya di Etiopia, pernah dilanda kelaparan yang hebat. Kelaparan akan semakin hebat hari-hari terakhir ini.

2.      Kelaparan secara rohani, ini lebih hebat lagi yaitu kelaparan akan Firman, mengakibatkan kematian rohani. Kalau dibiarkan masuk kematian kedua yaitu neraka.

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Menghadapi 2 macam kelaparan ini maka kita harus menjadi orang hidup, orang yang tidak dikuasai maut. Prakteknya bagaimana? Menghadapi kelaparan yang dilakukan Ishak bukan malah nganggur.

1.      Kejadian 26:12

26:12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.

26:13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.

 

Praktek pertama aktif dalam penaburan benih, sekarang menunjuk benih Firman. Dikatakan penaburan Ishak berbuah 100 kali lipat. Pada ayat 13 kita lihat perlipatan gandanya dibandingkan dalam Injil Markus.

Markus 4:20

4:20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."

 

Menjadi kaya =  30 kali lipat

Kian lama kian kaya = 60 kali lipat

Menjadi sangat kaya = 100 kali lipat

 

Jadi aktif dalam penaburan benih yang berbuah 30 kali lipat, 60 kali lipat dan 100 kali lipat. Artinya harus gemar mendengar Firman pengajaran yang benar, sampai dengar-dengaran atau praktek Firman, bagaikan menabur benih di tanah yang baik. Jadi mendengar sampai praktek Firman supaya luput dari maut, kelaparan yang mengancam sekarang baik kelaparan jasmani, terutama kelaparan rohani. Kalau kita lihat sekarang mencari Firman semakin mahal, susah. Nanti suatu saat sama sekali tidak ada Firman, itu sudah masa kelaparan yang dahsyat. Sekarang masih ada Firman, mari kita cari Firman. Di rumah upayakan mendengarkan Firman secara online. Jangan sudah masa pandemi begini malah tidak mau cari Firman, Itulah orang yang akan masuk kelaparan rohani yang hebat. Dia bukan orang hidup tetapi orang mati yang dikuasai maut.

 

Mari kita gemar mendengar Firman sampai dengar-dengaran atau praktek Firman. Kalau sikap kita seperti ini, tidak ada lagi waktu untuk mendengar gosip, mendengar fitnah apalagi ajaran-ajaran lain. Karena dia sudah gemar mendengar suara Firman dan gemar mempraktekan, sudah menjadi praktek hidup. Dalam Tabernakel ini kena pada alat meja roti sajian.

 

Sekian lama kita dalam pengajaran, tidak mungkin kita bisa mengingat semua Firman yang sudah kita dengar. Jangan dulu Firman minggu-minggu yang lalu, Firman yang baru disampaikan ini juga tidak bisa kita mengingat seluruhnya. Tetapi sepatah kata saja Firman, kalau kita dengar dan tangkap dalam urapan Roh Kudus dan mau kita praktekan, itu sama dengan ujung jari Tuhan yang menyentuh kita. Baru ujung jari Tuhan sudah ada kuasa di dalamnya. Berarti kita dengan Tuhan ada kontak, kalau ada kontak berarti ada kuasa Tuhan dan mujizat pasti terjadi. Seorang perwira hambanya sakit dan datang kepada Yesus “Guru katakan saja sepatah kata maka hambaku pasti sembuh”. Ini yang harus kita perhatikan.

 

Makanya aktiflah dalam penaburan benih. Sepatah kata Firman saja kita tangkap dan kita praktekan dalam urapan Roh Kudus, itu sudah bersentuhan dengan ujung jari Tuhan, ada kuasa Tuhan terjadi dalam hidup kita. Hasilnya:

1)      Berbuah 30 kali lipat. 30 ini menunjuk 30 keping perak harga Yudas menjual Yesus, jadi 30 ini menunjuk penebusan oleh darah Yesus. Hasil pertama ada iman yang benar yang menghasilkan pertobatan atau kelepasan dari dosa. Penebusan itu berarti kelepasan. Dengan kita mendengar Firman, timbul iman.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Terutama kami hamba Tuhan, menyelenggarakan kebaktian tetapi ada dosa dipertahankan itu berat, tidak akan jadi pelayanannya. Biarlah kita banyak membaca dan mendengar Firman untuk kita mengalami kelepasan dari dosa.

 

2)      Berbuah 60 kali lipat

Kidung Agung 3:7-8

3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

 

Ini ada iman yang teguh yang menghasilkan kesucian, terutama kesucian nikah. Jadi menghadapi kelaparan rohani, banyak dengar Firman dan praktek Firman. Itu menghasilkan iman yang teguh, menghasilkan kesucian terutama kesucian nikah. Ekor naga menyabet menghancurkan nikah karena iblis tahu rencana Tuhan mau membawa nikah jasmani mencapai nikah yang rohani. Makanya iblis rusak mulai dari perjalanan nikah supaya gagal masuk dalam nikah yang rohani. Sebabnya itu kita hadapi penguasa maut itu dengan banyak dengar Firman, aktif dalam penaburan benih Firman sehingga ada iman, ada kesucian, terjaga kesucian nikah kita.

 

3)      Berbuah 100 kali lipat. Artinya ada iman yang permanen yang menghasilkan kesempurnaan.

 

Ini praktek orang hidup, aktif dalam penaburan benih Firman. Ini kita butuh karena menghadapi kelaparan di depan ini.

 

2.      Kejadian 26:18-19

26:18 Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.

26:19 Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.

 

Praktek kedua adalah menggali sumur yang berbual-bual airnya. Artinya mengalami pekerjaan Roh Kudus. Mata air yang berbual-bual itu menunjuk Roh Kudus. Dalam Yohanes pasal 4, Yesus berbicara dengan perempuan Samaria “datanglah kepadaKu maka padamu ada mata air yang akan memancar sampai kepada hidup yang kekal” itu Roh Kudus. Dalam Tabernakel kena pada pelita emas. Dulu Ishak menggali sumur, dia dapat air berbual-bual. Sekarang kita menggali tanah sampai mendapatkan Yesus sebagai batu hidup.

Lukas 6:47-48

6:47 Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya -- Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan --,

6:48 ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.

 

Menggali dalam-dalam sampai kita temukan Yesus sebagai batu hidup, itulah pekerjaan Roh Kudus. Dari sini kita bisa belajar bagaimana mengalami proses pekerjaan Roh Kudus. Menggali sumur yang membual-bual artinya mengalami pekerjaan Roh Kudus. Dalam Lukas pasal 6 yang kita lakukan sekarang bukan menggali sumur lagi tetapi menggali tanah untuk menemukan Yesus batu hidup. Dari 2 ayat ini kita pelajari proses mengalami pekerjaan Roh Kudus yang tidak bisa lepas dari pribadi Yesus batu hidup.

 

I Petrus 2:1-4

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

 

Ishak menggali sumur dalam-dalam sampai menemukan air yang berbual-bual. Artinya bagi kita mengalami pekerjaan Roh Kudus. Dalam Lukas pasal 6 menggali sumur itu sama dengan menggali tanah dalam-dalam sampai menemukan batu hidup. Dari ayat-ayat ini kita belajar bagaimana proses untuk mengalami pekerjaan Roh Kudus.

 

1)      Membuang dosa, sama dengan bertobat. Dalam I Petrus pasal 2 tadi kejahatan itu akar. Tipu muslihat, kemunafikan dan kedengkian itu pohonnya dosa. Fitnah itu buahnya dosa. Buang dosa sama dengan bertobat, yang tidak berkenan kepada Tuhan dibuang, selesaikan semuanya.

 

2)      Menjadi seperti bayi yang baru lahir. Artinya lahir baru lewat baptisan air yang benar yang menghasilkan hati nurani yang baik. Di situ kuncinya baptisan airnya benar atau tidak. Benar di sini sesuai Firman, syaratnya dan pelaksanaannya harus benar. Maka kita mendapatkan hati nurani yang baik, hati bayi yang baru lahir, hati yang polos. Hati yang selalu rindu Firman, selalu ingin air susu yang murni dan rohani. Apa yang ada di dalam hati kita? Ingin apa, rindu apa? Kalau ingin berbuat dosa, itu bukan hati bayi. Ingin marah, ingin berontak, itu bukan hati bayi. Hati bayi itu hanya ingin air susu yang murni. Sekarang menunjukan selalu rindu Firman penggembalaan. Jadi bisa dilihat orang ini baptisan airnya benar atau tidak. Kalau benar, setelah selesai dibaptis dia pasti cari penggembalaan yang benar sebab dia rindu Firman. Kalau baptisannya hanya ikut-ikutan, disuruh, dipaksa atau tidak sesuai Firman, setelah dibaptis dia hilang, tidak ada lagi dalam gereja, tidak tergembala.

 

3)      Mengecap kebaikan Tuhan. Inilah yang dimaksud kepenuhan Roh Kudus.

Ibrani 6:4

6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

 

Roh Kudus adalah roh kebenaran yang memampukan kita untuk hidup benar dalam segala hal. Bukan karena kekuatan kita tetapi karena kekuatan Roh Kudus.

 

Kita sudah lewati prosesnya mulai dari bertobat, lahir baru, tergembala, mengalami kepenuhan Roh Kudus. Sekarang apa pekerjaan Roh Kudus? Dikaitkan Lukas dan I Petrus, pekerjaan Roh Kudus menolong kita datang kepada Yesus sebagai batu hidup.

I Petrus 2:4

2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

 

Datang kepada Yesus sebagai batu hidup artinya apa?

I Petrus 2:5

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Ini maksudnya, kita mau menjadi batu hidup yaitu mau menjadi imam dan raja-raja. Sama dengan hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang aktif dalam pembangunan rumah rohani, pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Jadi kalau disimpulkan, menggali sumur yang membual-bual airnya artinya aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dengan kekuatan Roh Kudus, bukan kekuatan daging.

 

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Waktu imam-imam ditahbiskan, ada minyak urapan dicurahkan ke atas mereka. Sekarang menunjuk Roh Kudus. Kalau tanpa Roh Kudus, tahbisannya pasti tidak akan benar. Jadi kita bisa tahu orang itu ada Roh Kudus atau tidak. Kalau ada Roh Kudus, maka dia melayani dalam tahbisan yang benar. Kalau pelayanannya tahbisannya tidak benar, saya tidak tahu roh apa itu. Roh Kudus itu Roh kebenaran dan memimpin kita dalam seluruh kebenaran. Jadi tahbisannya harus benar kalau mengaku ada Roh Kudus. Ayo terus aktif menggali sumur, terus aktif melayani dalam urapan Roh Kudus, dalam tahbisan yang benar.

 

Kita belajar sumur-sumur yang digali oleh Ishak. Ada 4 sumur yang digali oleh Ishak. Kita terus menggali sumur sampai mendapatkan sumur Rehobot dan sumur Syeba.

Kejadian 26:22,32-33

26:22 Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini."

26:32 Pada hari itu datanglah hamba-hamba Ishak memberitahukan kepadanya tentang sumur yang telah digali mereka, serta berkata kepadanya: "Kami telah mendapat air."

26:33 Lalu dinamainyalah sumur itu Syeba. Sebab itu nama kota itu adalah Bersyeba, sampai sekarang.

 

Sebelum mendapatkan sumur Rehobot dan sumur Syeba, Ishak sudah menggali  2 sumur yang lain tetapi ditinggalkan. Namanya sumur Esek dan sumur Sitna. Karena ketika mereka menggali, hamba-hamba Ishak bertengkar dengan orang Filistin.

Kejadian 26:20-21

26:20 Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami." Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.

26:21 Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.

 

Yang dicari oleh Ishak adalah sumur yang tanpa pertengkaran yaitu sumur Rehobot dan sumur Syeba. Artinya bagi kita:

1)      Dalam melayani Tuhan, tinggalkan roh pertengkaran dan roh perselisihan. Tidak akan jadi kalau melayani sambil bertengkar dan berselisih.

 

2)      Rehobot artinya lapang atau luas. Artinya dalam pelayanan harus punya hati yang lapang, hati yang luas.  Buktinya apa? Mau menerima teguran Firman yang keras dan tegoran dari sesama yang bermuatan Firman. Apalagi kalau memang salah, kalau ditegur jangan marah.

 

Ayo perhatian dalam pelayanan. Jangan anggap ini rumah siapa, ini rumahnya
Tuhan, jadi fokus sungguh-sungguh dalam melayani seperti merawat rumahmu sendiri. Kalau saat menjadi pengerja tidak sungguh-sungguh, Tuhan tidak akan kasih gereja, Tuhan tidak akan kasih pelayanan. Kalau mendapat teguran yang keras jangan mendongkol, lebih baik berhenti jadi hamba Tuhan kalau teguran seperti itu saja tidak bisa diterima! Tuhan mau pakai kalian melayani, hati harus lapang. Nanti di ladang Tuhan lebih tajam lagi serangan-serangan yang akan dihadapi. Kalau waktu jadi pengerja hati sempit, hati kecil, kemudian ketika jadi hamba Tuhan berkhotbah jemaat berkomentar miring bisa-bisa langsung minta pulang dan tidak tahan. Harus punya hati yang lapang dan luas. Jangan sakit hati kalau ditegur dengan keras. Begitu jadi hamba Tuhan, jangan mental kerupuk, didik dengan keras apalagi kalau salah. Pelayanan harus ditingkatkan, kalau salah minta maaf.

 

Kalau hati lapang dan luas,  teguran Firman dan teguran dari sesama yang bermuatan Firman bisa dia terima, pasti rohaninya berkembang dan bertumbuh. Karunia-karunia semakin bertambah.

 

3)      Dalam melayani harus dalam suasana damai sejahtera. Jangan semakin melayani semakin hilang damainya. Semakin melayani harus semakin damai sejahtera sampai masuk kerajaan 1000 tahun damai. Di dalam kerajaan 1000 tahun damai kita menjadi imam dan raja yang melayani terus.

 

Hasilnya kita menerima sumur Syeba sama dengan sumur janji. Artinya kita akan menerima janji-janji Tuhan yang pasti digenapi. Janji pemeliharaan pasti digenapi, janji pertolongan pasti digenapi, janji masa depan yang indah pasti digenapi. Terutama janji yang terbesar dan mulia kita mau segambar dengan Allah, mau dibawa satu kodrat dengan Allah, memiliki kodrat Ilahi.

II Petrus 1:4

1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

 

3.      Kejadian 26:25

26:25 Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ.

 

Praktek orang hidup yang ketiga adalah mendirikan mezbah. Artinya ada ibadah pelayanan yang memuncak pada doa penyembahan kepada Tuhan. Ayo aktif mendengarkan Firman, aktif melayani, aktif menyembah Tuhan. Jadi kelihatan praktek orang hidup atau tidak. Waktu dia mendengar Firman serius berarti dia orang hidup. Kalau dalam mendengar Firman dia mengantuk berarti orang setengah hidup. Kemudian dalam pelayanan dia serius, sungguh-sungguh, dalam urapan Roh Kudus, tidak ada perselisihan, hati lapang menerima teguran Firman, kemudian hati damai, berarti dia orang hidup. Tetapi kalau melayani mengomel dan bersungut, kena tegur sedikit marah, berarti itu belum orang hidup. Kemudian dikunci dengan penyembahan.

 

Supaya kita gemar mendengar Firman dan dalam pelayanan kita baik, tidak salah, upayakan tidak ada kesalahan. Bukan berarti saya sudah hebat, tidak, saya juga ada kekurangan. Tetapi berupaya lebih baik lagi. Makanya penting ada teguran supaya lebih baik.

 

Poin ketiga ini penentu, banyak menyembah Tuhan. Untuk menggali sumur dibutuhkan damai. Untuk mendirikan mezbah, berdoa dan menyembah, yang dibutuhkan kesucian. Kalau ada damai, ada suci, bisa melihat Tuhan, bisa menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Ibrani 12:14

12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

Bisa melihat Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Dalam wujud nyata kita belum melihat Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Tetapi sekarang kita bisa merasakan aktivitasNya. Jadi dengan damai dan suci kita bisa melihat Tuhan lewat merasakan aktivitasNya. Sekarang kita merasakan aktivitas Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. apa itu aktivitas Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga?

 

1)      Mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Hidup Yesus makin nyata dalam kita yang bisa dilihat oleh semua orang. Jadi bukan hidup Handri Legontu lagi yang kelihatan, yang orang lihat Yesus, sudah semakin nyata ada keubahan hidup. Jadi dengan hati damai dan suci kita menyembah Tuhan maka aktivitas Yesus semakin nyata, kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Hidup Yesus semakin nyata dalam kita dan bisa dilihat oleh orang lain lewat perkataan dan perbuatan kita serta seluruh tingkah laku kita. Apalagi kami hamba Tuhan, dilihat semua orang. Jemaat panggil om, panggil brur, panggil pak, ayo tunjukan bahwa kita memang layak dipanggil seperti itu, hidup Yesus nyata dalam kita, ada keubahan hidup yang semakin nyata dipandang jemaat.

 

2)      Kejadian 26:24

26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu."

 

Aktivitas Yesus yang kedua adalah menyertai dan memberkati. Kan enak, damai, suci, melihat Tuhan. Disertai dan diberkati. Tuhan tidak bekerja separuh jalan, kalau hanya diberkati tanpa disertai, habislah berkatnya. Didalamnya sudah termasuk membela dan melindungi dengan tangan kemurahan Yesus yang kuat.

 

Kejadian 26:26-27,29-31

26:26 Datanglah Abimelekh dari Gerar mendapatkannya, bersama-sama dengan Ahuzat, sahabatnya, dan Pikhol, kepala pasukannya.

26:27 Tetapi kata Ishak kepada mereka: “Mengapa kamu datang mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh aku keluar dari tanahmu?”

26:29 bahwa engkau tidak akan berbuat jahat kepada kami, seperti kami tidak mengganggu engkau, dan seperti kami semata-mata berbuat baik kepadamu dan membiarkan engkau pergi dengan damai; bukankah engkau sekarang yang diberkati TUHAN.”

26:30 Kemudian Ishak mengadakan perjamuan bagi mereka, lalu mereka makan dan minum.

26:31 Keesokan harinya pagi-pagi bersumpah-sumpahanlah mereka. Kemudian Ishak melepas mereka, dan mereka meninggalkan dia dengan damai.

 

Bukti penyertaan Tuhan, Tuhan menjamah orang-orang yang membenci kita untuk tidak mengusik dan tidak mengganggu kita. Itulah pernyertaan Tuhan. Mungkin suami atau isteri atau keluarga sering mengusik karena benci pada saudara karena saudara pegang pengajaran dan tergembala sungguh-sungguh. Ayo mari tetap aktif penaburan benih, aktif menggali sumur, aktif mendirikan mezbah menaikan doa penyembahan maka Tuhan akan jamah orang-orang itu untuk tidak mengganggu dan mengusik kita.

 

Menyertai itu juga sama dengan tangan Tuhan menuntun sampai ke Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sambil menuntun, Dia menghapus segala air mata kita. Segala masalah pergumulan kita selesai, segala kegagalan dijadikan berhasil dan indah pada waktunya.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Inilah aktivitas Yesus, Mempelai Pria sorga, Dia mengubahkan kita, Dia menyertai dan memberkati kita, Dia menuntun sampai ke Yerusalem Baru. Sambil menuntun Dia menghapus air mata kita, segala masalah dan pergumulan diselesaikan, yang gagal jadi berhasil. Semua dipulihkan oleh Tuhan sampai kita masuk Yerusalem Baru, di sana tidak ada lagi air mata. Ayo, ada tangan Tuhan yang kuat. Kita belum melihat wajahNya secara langsung tetapi aktivitasNya, boleh kita rasakan. TanganNya yang kuat selalu menuntun dan menggendong kita sampai ke Yerusalem Baru.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar