20210321

Kebaktian Umum, Minggu 21 Maret 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Biar kita membuka hati selebar-lebarnya, izinkan Tuhan menolong kita sekalian. Mungkin kita datang dalam keadaan susah, datang dalam kelemahan tubuh, datang dengan keadaan ada ikatan, tetapi kalau kita mau menerima Firman dengan sungguh-sungguh dan membuka hati selebar-lebarnya, maka sepatah kata Tuhan saja sangat mampu mengadakan mujizat dalam kehidupan kita.

 

Wahyu 12:4-6

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Ada 3 penyebab bintang gugur.

1.      Karena angin pencobaan atau godaan.

2.      Karena kepahitan hati.

3.      Ekor naga yang menyeret 1/3 bintang dan menjatuhkan ke bumi.

 

Bintang adalah kehidupan yang sudah dipakai Tuhan dan bermutu rohani tinggi, tetapi masih bisa dijatuhkan jika lengah.

 

Ada 2 pengertian ekor naga.

1.      Pada ekor naga terdapat alat reproduksi, itu menunjuk dosa kenajisan menghancurkan nikah. Masalah nikah, buah nikah banyak menjadi penyebab gugur dan tidak mengikut Tuhan lagi.

2.      Ajaran-ajaran palsu

 

Kita akan membahas poin yang kedua.

Yesaya 9:14

9:14 Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.

 

Ekor itulah ajaran palsu, dia mau menyeret dan menjatuhkan 1/3 bintang ke bumi. Artinya yang sudah meningkat rohani akhirnya jatuh rohani sehingga memeluk bumi, terikat dengan dunia. Dia hanya menjadi bagian antikristus, masuk aniaya antikristus.

 

Sekarang kita belajar bentuk-bentuk ekor naga atau ajaran palsu.

1.      Ulangan 12:29-31

12:29 "Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya,

12:30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Aku pun mau berlaku begitu.

12:31 Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka.

 

Kalau disimpulkan ini adalah ibadah kafir. Ini masih sering dilakukan oleh orang Kristen. Kalau lihat perkembangannya sekarang ini justru semakin hebat. Tuhan sudah jelas larang jangan dilakukan, jangan ditanya-tanya caranya. Sekarang justru dipelajari dan semakin hebat dipraktekan dalam gereja. Prakteknya bagaimana?

1)      Beribadah kepada Tuhan tetapi masih disandingkan dengan adat istiadat nenek moyang. Alasannya supaya selamat, supaya nikah selamat, supaya pertumbuhan anak tidak ada yang ganggu, supaya rumah dilindungi, supaya hasil panen melimpah dan sebagainya.

2)      Firman dibanding-bandingkan dengan ajaran agama lain. Ini masuk dalam sekolah Alkitab, mempelajari ajaran agama lain. Sementara Firman Tuhan katakan tidak boleh kita tanya-tanya. Sekarang justru dipelajari katanya untuk memenangkan jiwa. Mohon maaf kalau bahasa saya kasar, jadi, kalau mau memenangkan pelacur kita harus melacur! Logikanyakan begitu. Bawa saja ajaran Yesus. Yesus tidak pernah bawa ajaran lain. Waktu Yesus bicara dengan Nikodemus, Yesus tidak bawa ajaran Nikodemus tetapi membawa ajaran Firman kebenaran. Sekarang ini malah ajaran aturan lain dibawa dalam gereja, di sini kita harus hati-hati.

 

Adat istiadat itu selalu dikaitkan dengan berhala karena itu adalah aturan-aturan ketika belum mengenal Yesus.

II Raja-raja 17:33-34,38-41

17:33 Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.

17:34 Sampai hari ini mereka berbuat sesuai dengan adat yang dahulu. Mereka tidak berbakti kepada TUHAN dan tidak berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang diperintahkan TUHAN kepada anak-anak Yakub yang telah dinamai-Nya Israel.

17:38 Janganlah kamu melupakan perjanjian yang telah Kuadakan dengan kamu dan janganlah kamu berbakti kepada allah lain,

17:39 melainkan kepada TUHAN, Allahmu, kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan semua musuhmu."

17:40 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat mereka yang dahulu.

17:41 Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka; baik anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka melakukan seperti yang telah dilakukan nenek moyang mereka, sampai hari ini.

 

Sama juga sekarang, sudah diajarkan tetapi mereka tidak mau mendengarkan. Inilah bentuk ibadah kafir waktu kita belum mengenal Yesus. Sekarang kita sudah mengenal Yesus, yang harus mengatur kita adalah Firman Tuhan. Kalau ibadah masih dicampur dengan kekafiran/adat istiadat itu adalah kekejian. Biarpun bagus kelihatannya tetapi di hadapan Tuhan itu keji, Tuhan tidak mau terima. Kagum saja pada ibadah kafir, itu imannya sudah gugur.

II Raja-raja 12:31

12:31 Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka.

 

Ibadah kafir itu kekejian, Tuhan tidak mau. Orang Kristen malah ngotot mempertahankan dan berkata tidak apa itu adat, itu hanya vas bunga penghias meja. Kalau itu vas bunga penghias meja, Tuhan tidak akan katakan itu kekejian. Dalam Injil Matius pasal 15 persoalan adat ini Tuhan suruh cabut sampai ke akar-akarnya. Di sana hanya persoalan cuci tangan, sudah Tuhan Yesus katakan tanaman lain. Apalagi kalau sudah menyangkut nikah, kematian, membangun rumah. Sekarang ini harus ini, harus itu, mau diajar aturan Firman yang sederhana malah mau yang memusingkan kepala.

 

Kagum saja walaupun hanya sedikit itu imannya sudah gugur. Iblis begitu licik, dia masukan sedikit demi sedikit. Dia masukan aturan nenek moyang, dia masukan ajaran agama lain dalam gereja, sekalipun tidak pindah agama, tetapi aturan agama lain sudah masuk dalam gereja. Itu sudah kena sabetan ekor naga dan gugur. Dengar saja Firman pengajaran yang benar, baca Alkitab dan lakukan supaya selamat. Bukan yang lain yang menentukan selamat atau tidak, Firman yang membawa kita pada keselamatan bahkan kesempurnaan.

 

2.      Ulangan 13:1-5

13:1 Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat,

13:2 dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,

13:3 maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.

13:4 TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.

13:5 Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan -- dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

 

Nabi palsu atau pelayan palsu yang disertai mujizat-mujizat jasmani dan mimpi! Kalau dalam gereja ada yang bilang “saya mimpi ini” malah itu yang digemari! Sampai Firman dikesampingkan yang penting ibu yang tukang mimpi itu bersaksi tiap minggu. Biar Firman tidak ada yang penting mimpinya ada. Kalau dalam gereja hanya gemar dengan mujizat-mujizat jasmani dan mimpi-mimpi tanpa disadari kehidupan seperti itu sudah terbujuk dan terseret jatuh pada ibadah palsu dan penyembahan palsu. Lihat apa yang dilakukan dalam penyembahan palsu.

Wahyu 13:11-13

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

 

Sampai api dia turunkan, apalagi cuma menyembuhkan orang buta. Kalau kita hanya berkanjang pada mimpi-mimpi dan mujizat-mujizat jasmani, mudah sekali jatuh dalam ibadah dan penyembahan palsu. Bukan berarti saya anti pada mujizat jasmani, tetapi lebih dari pada itu adalah mujizat rohani yaitu keubahan hidup. Sembuh dari sakit tetapi setelah sembuh malah tambah berbuat dosa, apa artinya! Yang paling utama adalah mujizat rohani. Sebab itu jangan terpukau dengan mujizat jasmani.

 

Dari mana kita bisa ketahui hamba Tuhan itu benar atau palsu? Tuhan Yesus katakan dari buah pelayanannya kita bisa mengetahui. Apa buahnya?

1)      Tahbisannya, kalau tidak serius melayani berarti pasti palsu.

2)      Lihat nikahnya.

3)      Lihat perilakunya sesuai Firman atau tidak.

 

Pemabuk tetapi bisa sembuhkan orang, apakah kita mau percaya? Matius 7:21-23 kan jelas, banyak orang mengusir setan dan melakukan mujizat demi nama Tuhan, tetapi Tuhan katakan “enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Kenapa bisa mereka melakukan mujizat? Karena Tuhan tidak mau namaNya dipermalukan. Tapi kita lihat tahbisannya, nikahnya, perilakunya, cocok atau tidak dengan Firman Tuhan. Sekalipun demi nama Tuhan dia bisa melakukan mujizat tetapi tidak bisa memangkas dagingnya, daging malah diumbar, sehingga tahbisan, nikah dan perilakunya rusak, itu jangan dipercaya. Banyak orang melakukan mujizat, bahkan dari televisi bisa lakukan mujizat. Tetapi setelah diselidiki tahbisannya tidak benar. Makanya yang kita lihat mujizat rohani, itu yang utama.

 

3.      Ulangan 13:6-11

13:6 Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,

13:7 salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi,

13:8 maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya,

13:9 tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat.

13:10 Engkau harus melempari dia dengan batu, sehingga mati, karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

13:11 Maka seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut, sehingga mereka tidak akan melakukan lagi perbuatan jahat seperti itu di tengah-tengahmu.

 

Kata bunuhlah di sini untuk kita sekarang menunjuk ketegasan. Praktek ketiga adalah keluarga daging yang dipakai setan sebagai ujung tombak untuk membelokan kita dari iman yang benar, pada ajaran lain bahkan pada agama lain. Iblis coba masuk lewat ibadah kafir, dia berhasil lolos dan tidak kena. Iblis datang dengan mujizat-mujizat jasmani dan mimpi-mimpi untuk membelokan iman, dia mampu menghadapi dan menang. Kemudian iblis datang dengan keluarga jasmani, yang membujuk kepada ajaran lain, untuk menganut agama dan keyakinan yang lain. Biasanya ketika menghadapi keluarga daging, sikap yang muncul adalah sungkan. Dan sikap kedua adalah takut. Saya takut pada suami saya, saya takut pada isteri saya, saya takut pada orang tua saya, sehingga mau diajak mendengar ajaran lain bahkan menganut kepercayaan yang lain, itu sudah bintang gugur. Waktu masih muda pegang pengajaran yang benar. Begitu sudah tua, sudah diurus anak-anak lalu anak-anak sudah tercemar ajaran lain, lalu ancam-ancam orang tua “papa mama harus ikut kami!” orang tuanya sudah takut dan sungkan lalu ikut anaknya yang salah.

 

Sikap kita harus tegas, pertahankan yang benar apapun resikonya, jangan mau mengalah. Soal kebenaran jangan pakai perasaan daging. Kalau pakai perasaan daging kita akan terseret keluar dari kebenaran. Di sini Israel disuruh bunuh keluarganya yang menyesatkan. “saya tidak tega, saya takut nanti ribut dengan suami/isteri saya”. Kalau pertahankan kebenaran, Tuhan Yesus pasti bela. Pikiran itu tidak akan terjadi kalau kita pertahankan yang benar.

 

Yang ketiga ini yang banyak membuat gugur. Saya mau mengalah dulu, saya ikuti dia dulu. Nanti tunggu waktu saya kembali ulang dan saya yakin bawa dia. Ini salah! Jangan mengalah. Pertahankan yang benar itu harga mati, jangan pakai perasaan daging. Termasuk menghadapi organisasi, kebenaran harga mati. Mau diapa-apakan tetap pegang yang benar.

 

4.      Ulangan 13:12-15

13:12 Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diam di sana, kaudengar orang berkata:

13:13 Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal,

13:14 maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu,

13:15 maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya.

 

Praktek keempat ini orang dursila. Dia bisa gembala, bisa juga jemaat. Siapa dia? Dia tampil dari tengah-tengahmu.

I Yohanes 2:18

2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

 

Antikristus itulah orang dursila. Siapa mereka? Mereka adalah orang yang tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita. Atau dengan kata lain tidak sungguh-sungguh tergembala, tidak sungguh-sungguh pegang pengajaran yang benar. Termasuk gembala juga bisa jadi orang dursila kalau tidak pegang pengajaran yang benar. Makanya kami diajar di Lempinel, kalau mau menyampaikan Firman harus yakin dulu baru sampaikan! Bagaimana kalau dia sampaikan harus begini, harus begitu, tetapi dia sendiri tidak lakukan, tidak yakin. Itulah yang tidak sungguh-sungguh. Mungkin sampaikan pengajaran tetapi tidak yakin sebab belum jadi pengalaman.

 

Penekanannya sudah harus sungguh-sungguh, Tuhan sudah mau datang. Kalau perlu ditambah ekstra sungguh-sungguh tergembala, sungguh-sungguh pegang pengajaran, sungguh dipraktekan. Kaum muda ayo sungguh-sungguh. Kalau tidak sungguh-sungguh nanti jadi orang dursila dan dia dipakai setan mengajak orang lain keluar dari pengajaran yang benar “jangan di situ, ayo keluar, ada di sana ajaran yang lebih bagus”.

 

Banyak murid-murid mengikut Yesus hanya karena melihat mujizat-mujizat, 5 roti memberi makan 5.000 orang. Begitu Yesus sampaikan pengajaran yang keras, karena mereka tidak sungguh-sungguh akhirnya keluar. Tidak sungguh-sungguh ini roh antikristus.

Yohanes 6:60-61,66

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

 

Orang yang tidak sungguh-sungguh itu banyak! Alumni Lempinel sudah lebih 1.000. Kalau masih 25% yang pegang pengajaran yang benar itu sudah Alkitabiah! Karena tanah yang baik itu hanya 1/4. Jangan sampai kita yang sudah tergembala malah tidak sungguh-sungguh, pasti nanti keluar. Rugi, sekian tahun dalam pengajaran tetapi tidak sungguh-sungguh. Jangan-jangan dari lahir sampai tua di pengajaran, itu rugi sekali. Nanti jadi orang dursila, membawa orang lain keluar dari pengajaran yang benar untuk mengikuti ajaran yang cocok bagi dagingnya. Orang seperti ini yang menjadi penyebar gosip dan fitnah dalam penggembalaan. Mereka berjalan di antara sidang jemaat mencabut pengajaran yang benar yang disampaikan gembala, menjadi penghasut dalam penggembalaan.

 

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Penyelusup ini sudah ditentukan oleh Tuhan untuk dihukum. Papa selalu mengatakan biarlah kita menjadi orangnya Tuhan, orang yang ditentukan dalam arti yang positif. Jangan jadi orang ditentukan untuk dihukum. Sama dalam kitab imamat, ada orang yang dikhususkan untuk ditumpas.

Menghadapi orang dalam penggembalaan yang dursila, bagaimana caranya? Harus dengan hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik lebih suka mendengar pengajaran yang benar dari pada suara asing. Kalau ada yang gosip, fitnah, menghasut, jangan mau, dengar saja pengajaran yang benar. Kalau terganggu perasaan, apalagi soal gembala, coba datang dan tanya. Kalau saya salah, saya akan minta ampun. Kalau saya benar, maka saya akan doakan jangan sampai kena hasutan orang dursila. Termasuk para tua-tua dan pembantu-pembantu mimbar, biarlah kita semua adalah orang yang sungguh-sungguh di dalam penggembalaan.

 

Sikap menghadapi ekor naga:

1.      Firman Tuhan katakan jangan, harus kau hapuskan, bunuh! Ini menunjukan sikap ketegasan. Ketegasan bukan dengan ketegasan daging. Apa lagi menghadapi keluarga yang mengajak menyimpang dari ajaran benar, bukan dengan ketegasan daging. Kalau kita hadapi dengan ketegasan daging, kita juga hancur. Hadapinya dengan ketegasan di dalam  urapan Roh Kudus.

I Timotius 4:1-2

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

Pesan bapak Pdt. Widjaja Hendra kepada saya, jangan plin plan seperti kebanyakan hamba Tuhan! Mari kita tegas dalam urapan Roh Kudus. Kalau hamba Tuhan tanpa urapan Roh Kudus pasti plin plan. Tegas dalam Roh Kudus. Roh Kudus memampukan kita untuk tegas dalam 2 hal:

1)      Tegas menolak ajaran yang lain apapun resikonya. Siapapun dia, bahkan Paulus katakan “sekalipun malaikat membawa ajaran lain, terkutuklah dia!”. Itu sikap tegas, bukan sok suci atau sok hebat. Makanya Tabernakel itu warna warni, artinya ada ketegasan, tampil beda dengan yang lain. Tabernakel itu ada pagar, ada ketegasan tampil beda dengan orang dunia di luar, di padang gurun. Masuk di ruangan suci semakin tertutup lagi, ada pintunya, ada papan jenang, ada tudung, itu berarti ada ketegasan, tidak mau ikut-ikut yang lain. Biar mau dibilangi apa, yang benar saja kita pegang. Yesus karena pertahankan kebenaran Dia ditinggal sendiri di kayu salib. Waktu Dia mati kepala pasukan berkata “sesungguhnya Dia ini orang benar”. Karena kebenaran Yesus sampai mati di kayu salib. Kalau karena kebenaran sehingga kita ditinggalkan keluarga sendiri, tidak apa-apa karena ada Yesus bersama dengan kita. Dari pada kita mau lepaskan kebenaran supaya orang bersama dengan kita, tetapi Tuhan tidak ada, rugi. Harus tegas menolak ajaran lain apapun resikonya.

 

2)      Tegas berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang benar apapun resikonya dan yakin Tuhan pasti bela. Saya sangat yakin Tuhan pasti bela, yang penting saya ada pada jalur yang benar, tidak akan Tuhan biarkan jatuh tergeletak.

 

2.      Pusatkan perhatian pada Firman pengajaran yang benar.

II Petrus 1:19

1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

 

Pusatkan perhatian seperti memandang pelita yang bercahaya di tempat yang gelap. Pusatkan perhatian kita pada Firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran dan Firman nubuatan itu tidak bisa dipisah! Kalau bicara Firman nubuat itu kaitannya dengan pengajaran, bicara pengajaran ada nubuatan di dalamnya, itu satu mata uang yang tidak bisa dipisah. Pusatkan perhatian pada Firman pengajaran sama dengan menjadikan Firman pengajaran yang benar itu kebutuhan utama kita. Maka kita tidak akan terseret oleh ekor naga.

 

Cara Tuhan untuk membuat kita menjadikan Firman menjadi kebutuhan utama, seringkali tidak bisa kita terima. Salah satu yang sering terjadi, Tuhan izinkan sesuatu yang dahsyat terjadi dalam kehidupan kita, masalah yang luar biasa, penderitaan yang luar biasa, supaya kita bisa menikmati Firman, menjadikan Firman itu sebagai suatu kebutuhan. Karena ketika semuanya enak-enak saja, kita dengar Firman cuma sekedar sebagai pengetahuan. Tetapi begitu ada masalah, jangankan dengarkan Firman, baru menyanyi pembukaan saja sudah menangis-menangis. Apalagi kalau lagunya pas dengan pengalamannya.

 

Ulangan 32:11

32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

 

Perlu digoyang dulu sarangnya baru mau cari Tuhan sungguh-sungguh. Rajawali ini umumnya bersarang di tempat yang tinggi. Supaya anaknya kuat terbang dikasih makan dulu.  Setelah itu digoyang-goyang sarangnya supaya anaknya jatuh dan belajar terbang. Kalau belum mampu terbang ditampung lagi dan dibawa lagi ke sarang lalu dikasih makan. Karena ketika dikasih makan Firman dia biasa-biasa saja maka digoyang Tuhan. Digoyang apa? Goyang nikahnya, ekonominya, kesehatannya, baru bisa menikmati Firman. Baru bisa sadar, ternyata kebutuhan utama saya adalah Firman. Jadi, jangan heran kalau Tuhan izinkan itu terjadi.

 

Mungkin pagi siang hari ini kita mengalami seperti itu. Kita mengalami kegoncangan yang sama, orang tua rohani kita dipanggil Tuhan. Mungkin karena selama kita dengar Firman biasa-biasa saja. Termasuk kami anak-anaknya, oh cuma suara papa, suara suami, suara kakak, suara kakak ipar, suara om. Sekarang digoyang supaya kita butuh Firman lebih dari segalanya. Kita butuh Firman, jadikan Firman sebagai kebutuhan utama. Jangan tunggu nanti digoncang, biar sementara diberkati dan dalam keadaan baik, biar Firman tetap menjadi kebutuhan utama. Kalau toh diizinkan Tuhan digoncang, jangan mundur! Jadikan Firman sebagai kebutuhan utama.

 

Hasilnya kalau menempatkan Firman sebagai kebutuhan utama:

1)      II Korintus 4:3-6

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

 

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus atau terang Firman pengajaran yang benar menerangi hati kita untuk mengusir segala kegelapan dosa yang ada di dalam hati dan pikiran kita. Kalau Firman menjadi kebutuhan utama seperti kita memandang pelita di tempat yang gelap, kegelapan itu pasti sirna. Banyak kegelapan dosa tetapi dibagi 3.

Ø  Keinginan jahat mengarah pada cinta uang yang membuat kikir dan serakah.

Ø  Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum, kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuk.

Ø  Kepahitan hati.

 

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

Pelita emas punya 7 lampu. Kalau ada 7 dosa tadi maka pelitanya padam, maka gelaplah seluruh hidupnya. Lewat terang Firman pengajaran yang benar menyucikan 7 dosa tadi, maka pelita menyala dan teranglah seluruh hidup kita. Hati ini adalah sumber kehidupan rohani. Kalau hati gelap maka hidupnya gelap, hatinya terang maka hidupnya terang. Kalau Firman dijadikan kebutuhan utama, pasti ada penyucian. Seluruh hidup disucikan, semuanya terang, tidak ada lagi kegelapan dosa. Kita menjadi bintang bercahaya yang bisa menuntun orang kepada kebenaran. Bisa menjadi kesaksian membawa jiwa kepada Tuhan.

 

Siapa yang perlu kita menangkan? Mulai dari dalam nikah rumah tangga kita. Jadi bintang bercahaya dulu di dalam nikah. Dimana-mana gelap pasti kalah melawan terang. Suami mungkin gelap, isteri gelap, tetapi kalau kita menjadi terang, yakin pasti bisa memenangkan kehidupan mereka. Menuntun orang pada kebenaran, itulah tugas kita sekarang.

Daniel 12:3

12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

 

Bijaksana itu berarti mendengar dan dengar-dengaran pada Firman. Kalau menjadi bintang ada jaminan hidup kekal. Apalagi cuma hidup sehari-hari, sangat mampu Tuhan beri. Masa depan bisa Tuhan beri. Kaum muda silahkan kejar cita-cita, sekolah dengan giat, kerja dengan keras, tetapi yang terutama jadi bintangnya Tuhan, hidup dalam kebenaran, pertahankan kebenaran. Itu sudah mampu dan sudah cukup menerangi sampai masa depan yang indah. Berhasil sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

2)      II Korintus 4:7

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

 

Harta itulah Firman pengajaran, bejana tanah liat itu hidup kita. Isi hidup kita dengan harta indah yaitu Firman pengajaran yang benar.

 

II Korintus 4:8-9

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

 

Yakin kita tidak akan binasa! Orang berbuat apa-apa kepada kita, kita tidak akan binasa.

 

II Korintus 4:10-11

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

 

Kalau Firman itu kita jadikan sebagai kebutuhan utama, sekalipun kita hanya bejana tanah liat yang mudah retak dan mudah hancur, tetapi mau diisi Firman pengajaran yang benar, maka kita memiliki kekuatan yang melimpah, kekuatan ekstra dari Tuhan untuk mampu menghadapi tekanan dan himpitan. Biar dihempaskan tidak hancur! Coba ambil bejana, ambil vas bunga lalu hempaskan, pasti hancur. Tetapi kalau kita diisi Firman pengajaran yang benar sampai melimpah, biar dibanting tidak akan hancur.

 

Hamba Tuhan muda, isi hidup dengan Firman, banyak dengar Firman, banyak menyembah. Nanti dalam pelayanan banyak yang mau membanting kita lewat kata-kata, lewat cacian, tetapi kalau ada Firman bisa kuat. Raja Saul waktu dalam urapan, masih ada bekal Firman dari Samuel, orang dursila mengejek dia, dia pura-pura tuli dan tidak mau dengar. Itu orang yang punya Firman, dia kuat. Tekanan himpitan dari mana saja, dari siapa saja, kapan saja, kita mampu menghadapi karena Firman. Tidak hancur, terus bertahan sampai Tuhan Yesus datang.

 

II Korintus 4:11

4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

 

Semakin hebat tantangannya, semakin luar biasa tantangannya, kita semakin diubahkan oleh Tuhan. Itu kalau ada Firman pengajaran menjadi kebutuhan utama kita. Hidup Yesus semakin nyata dalam hidup kita, menggusur segala kedagingan kita. Sampai suatu saat kita menjadi sama seperti Yesus, bukan saja menjadi bintang bercahaya tetapi menjadi seperti Yesus bintang timur yang gilang gemilang. Kita juga mau dibawa pada posisi seperti itu

 

Dulu awal-awal kami melayani, tidak kuat. Dengan isteri banyak menangis karena sayang diri. Semakin berserah kepada Tuhan, semakin diisi hidup ini dengan Firman, lebih banyak menangis di kaki Tuhan supaya ada pembukaan Firman, bukan menangis sayang diri lagi.

 

Tantangan itu dari mana saja, dari siapa saja, kapan saja, dalam Markus pasal 4 sekonyong-konyong angin badai menerpa. Kalau ada Firman kita tahan, diam tenang. Kalau tidak ada Firman tambah kacau, tambah tenggelam, tambah hancur. Seperti pengalaman yang kita alami, baru sakit beberapa hari, papa sudah meninggal. Siapa yang merasa tidak kehilangan! Tetapi kalau ada Firman kita kuat. Ini latihan untuk menjadikan Firman sebagai kebutuhan utama. Karena Tuhan mau kita bukan hanya menjadi bintang yang bercahaya tetapi menjadi bintang timur yang gilang gemilang.

Wahyu 22:16

22:16 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."

 

Bantahan yang luar biasa Yesus sudah tanggung dan Dia menang. Makanya disebut bintang timur yang gilang gemilang. Gilang gemilang artinya ada kemuliaan Roh Kudus, kemuliaan mempelai, itu yang akan kita raih. Semua yang kita hadapi tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita untuk membawa kita sebagai Mempelai WanitaNya. Untuk menderita bagi Tuhan saja sebenarnya kita tidak layak! Tetapi kalau diizinkan kita menderita karena Yesus, berarti Tuhan anggap kita layak, Tuhan kuatkan dan mampukan kita.

Kisan Para Rasul 5:41

5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

 

Yesus sudah mati di kayu salib, tinggal kita ikuti jejakNya. Dia sudah menang, Dia bintang timur yang gilang gemilang, kita juga mau menjadi bintang timur yang gilang gemilang, ada dalam kemuliaan Roh Kudus, kemuliaan mempelai.

 

Gilang gemilang juga adalah tanda kemenangan. Ayo jangan mengalah, bersama Yesus pasti menang, perkara besar sedang menanti kita. Apa itu? Pembangunan Tubuh Kristus, kita mau dibangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Mari jangan mundur, ini sudah pengajaran puncak, tidak ada yang lain. Pegang teguh, Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus akan memberi kemenangan yang gilang gemilang kepada kita.

 

Saat kita sudah tidak berdaya, sudah begitu sesak, begitu pedih, begitu terhimpit, tidak ada jalan keluar, tidak bisa berbuat apa-apa kemudian kita tetap bertahan berpegang pada Firman pengajaran yang benar lalu kita bisa menang, itu adalah kemenangan yang gilang gemilang. Tahun ini adalah tahun kemenangan, inilah tahun kemenangan gilang gemilang. Kita diperhadapkan dengan himpitan apapun, ada kemenangan gilang gemilang kita akan raih, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Firman ini khusus untuk kita dan untuk saya secara pribadi. Memang seperti kehilangan arah waktu ditinggal papa. Sudah tidak tahu berbuat apa, tidak ada tempat sandaran, tidak ada tempat mengeluh dan mengadu. Sekarang dilatih langsung kepada Tuhan. Saudara-saudara saya secara daging dan juga mama dukunglah dan topanglah supaya kita bisa meraih kemenangan yang gilang gemilang bersama-sama. Papa sudah menang, kita juga akan menerima kemenangan itu.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar