20210317

Kebaktian PA Imamat, Rabu 17 Maret 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 Imamat 24:17-23

24:17 Juga apabila seseorang membunuh seorang manusia, pastilah ia dihukum mati.

24:18 Tetapi siapa yang memukul mati seekor ternak, harus membayar gantinya, seekor ganti seekor.

24:19 Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya:

24:20 patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya.

24:21 Siapa yang memukul mati seekor ternak, ia harus membayar gantinya, tetapi siapa yang membunuh seorang manusia, ia harus dihukum mati.

24:22 Satu hukum berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli, sebab Akulah TUHAN, Allahmu."

24:23 Demikianlah Musa menyampaikan firman itu kepada orang Israel, lalu dibawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan, dan dilontarilah dia dengan batu. Maka orang Israel melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

 

Ada 2 dampak dari persekutuan ajaran campur.

1.      Ayat 10-11 ada roh hujat.

2.      Ayat 10,17-21 ada roh kekerasan.

 

Roh kekerasan ini yang sementara kita pelajari. Ada 3 bentuk roh kekerasan di sini:

1.      Ayat 17 & 21b membunuh manusia

2.      Ayat 18 & 21a membunuh ternak

3.      Ayat 19-20 membuat orang lain cacat

 

Kita masih membahas poin yang pertama. Membunuh manusia pengertian pertama berarti merusak gambar Allah. Prakteknya tidak mau digarap kerjakan oleh Firman pengajaran yang benar, tidak mau berdoa menyembah dan tidak menghargai Korban Kristus atau Perjamuan Suci.

 

Kita lanjut membahas pengertian membunuh manusia.

I Yohanes 3:15

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

 

Pengertian kedua membunuh manusia adalah membenci sesama. Itulah dampak ajaran campur, menimbulkan roh kekerasan. Jadi kehidupan yang sudah kena ajaran campur mudah kena roh kebencian. Kalau ajaran benar dipraktekan menimbulkan kasih persaudaraan.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Ajaran benar menghasilkan kasih persaudaraan, kalau ajaran campur menghasilkan roh kebencian. Roh kebencian ini yang jangan terjadi dalam hidup kita.

 

Apa faktor utama yang menjadi penyebab timbulnya kebencian. Mungkin kita berkata karena disakiti maka kita benci dia, orang dunia juga tahu itu. Atau mungkin karena orang merugikan kita maka kita benci dia, orang dunia juga tahu itu. Di dalam kebun mempelai apa penyebab utama timbulnya kebencian?

Amos 5:10

5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

 

Karena ada tegoran sehingga timbul kebencian. Contoh yang jelas dalam Alkitab adalah Herodias yang dendam kepada Yohanes Pembaptis, karena Yohanes Pembaptis menegur nikahnya, menegor Herodes “kenapa mengambil Herodias, diakan isteri saudaramu!” sehingga Herodias dendam. Jadi sebenarnya bukan apa-apa, tetapi karena tegoran yang keras yang menimbulkan kebencian.

Markus 6:17-19

6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.

6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"

6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,

 

Jadi, yang menyebabkan timbul kebencian adalah tegoran. Tegoran Yohanes di sini menyangkut soal nikah. Sekarang menunjukan Firman yang keras dan tajam mengoreksi nikah, itulah Kabar Mempelai atau Firman pengajaran yang benar.

 

Dari Amos pasal 5 dan Injil Markus pasal 6 ini kita bisa petik 2 hal:

1.      Kalau kita mau hidup menuruti Kabar Mempelai atau Firman pengajaran yang benar, harus siap untuk dibenci, bahkan sampai dibenci tanpa alasan. Sudah betul kalau kita pegang pengajaran yang benar kemudian kita dibenci. Itu memang resikonya, tetapi bukan berarti kita mundur, malah kita harus bertahan dan bersaksi menghadapi kebencian itu.

 

2.      Kalau sudah disusupi ajaran campur, pasti benci teguran Firman dan benci kepada orang yang mau hidup suci, hidup sesuai Firman, mau benar, mau lurus. Ini jangan ada pada kehidupan kita.

 

Kalau sudah ada kebencian, suatu saat pasti membunuh Firman seperti Herodias sekeluarga membunuh Yohanes. Membunuh Firman artinya Firman tidak dibiarkan tumbuh di dalam dirinya. Kita raba dan periksa diri kita, kalau mulai tidak senang teguran Firman, itu sudah disusupi ajaran campur. Suatu saat akan benci sampai membunuh Firman.

 

Praktek membunuh Firman.

1.      Yang dibunuh di sini adalah Yohanes Pembaptis. Tugas Yohanes Pembaptis memberitakan tentang pertobatan dan kelahiran baru.

Markus 1:4

1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."

 

Jadi praktek pertama membunuh Firman adalah tidak bertobat. Ada di dalam penggembalaan, mungkin melayani, tetapi tidak bertobat. Kalau dalam Tabernakel itu menyingkirkan mezbah korban bakaran. Dalam Perjanjian Lama raja Ahas menyingkirkan mezbah korban bakaran dan dia ganti dengan mezbah tiruan dari Damsyik, sampai akhirnya dia tutup Bait Allah.

 

Dosa yang membuat kita malas untuk bertobat adalah dusta. Apalagi kalau kami hamba Tuhan, jangan sampai diisi roh dusta.

Yeremia 9:5-6

9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.

 

Dusta ini hanya menimbun dosa, sama dengan menindas diri sendiri. Kalau diri sendiri ditindas apalagi orang lain. Dosa yang ditimbun ini suatu saat akan ditulis di tanduk mezbah korban bakaran dengan pena besi, artinya sudah tidak bisa bertobat lagi, sudah sama dengan setan yang hanya menunggu dihukum Tuhan.

Yeremia 17:1

17:1 "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka

 

Ketika Adonia mengangkat diri menjadi raja, ternyata raja Daud sudah menyuruh imam Zadok mengangkat Salomo sebagai raja yang sah. Adonia ketakutan dan dia lari ke dalam Bait Allah, dia pegang tanduk mezbah. Jadi bertobat dan mengaku dosa itu bagaikan kita memegang tanduk mezbah, itu sikap kesatria, berarti masih ada kuasa pengampunan di situ.

I Raja-raja 1:50

1:50 Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah.

 

Dalam Yeremia 17:1 dosa sudah ditulis di tanduk mezbah, berarti sudah tidak bisa bertobat. Bahkan sudah dihukum dihajar Tuhanpun tidak bertobat, malah tambah menghujat.

Wahyu 16:11

16:11 dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.

 

Inilah kalau dosa sudah ditutupi dengan dusta. Dia timbun dosa, tutup dengan dusta, timbun lagi tutup dengan dusta, sampai tidak bisa bertobat, dihukumpun tidak bisa bertobat seperti setan. Ada 8 dosa yang langsung menenggelamkan ke dalam neraka dan dikunci dengan dusta. Pendusta ini hanya siap dibakar di api neraka.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

2.      Menggampangkan soal kelahiran baru lewat baptisan air (bejana pembasuhan) dan baptisan Roh Kudus (pintu kemah).

Yehezkiel 16:4-5

16:4 Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin.

16:5 Tidak seorang pun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.

 

Kelahiran dipandang enteng, sekarang menggampangkan kelahiran baru, yaitu:

a)      Syarat dan pelaksanaannya tidak sesuai Firman. Syarat untuk masuk baptisan air, menguburkan hidup lama untuk bangkit dalam hidup baru adalah mati dalam dosa. Syarat pertamanya harus bertobat, tetapi orang tidak bertobat malah dibaptis saja! Saya berupaya kalau membaptis orang saya selidiki dulu, saya tanya sampai ke akar-akarnya. Kalau sudah sungguh-sungguh bertobat baru saya laksanakan baptisan air. Kalau belum mati lalu dikubur, itu jadi pemberontak. Syarat harus benar, pelaksanaan harus benar seperti Firman. Seperti Yesus dibaptis, begitu juga kita dibaptis. Dan dikubur di dalam air untuk bangkit bersama Yesus. Meterai namanya harus jelas dan benar di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan yang menangani harus benar dan jelas tahbisannya, jangan sembarang. Seperti Yesus memberi diriNya dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Itu memberikan teladan kepada kita bahwa tahbisan yang membaptis itu tidak boleh diabaikan.

Baptisan Roh Kudus juga harus sesuai sistem Firman, jangan asal. Kalau ada orang yang membuat minyak urapan tiruan, dia harus mati.

Keluaran 30:33

30:33 Orang yang mencampur rempah-rempah menjadi minyak yang semacam itu atau yang membubuhnya pada badan orang awam, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya."

 

Sekarang kepenuhan Roh Kudus banyak ditiru, tidak sesuai Firman Tuhan lagi, malah digampangkan. Ada yang bilang cukup tiru kata pendeta atau beli minyak urapan sudah ada Roh Kudus, kalau seperti itu gampang sekali! Minyak urapan tidak boleh ditiru, sekarang malah Roh Kudus ditiru! Kalau Roh Kudus tinggal beli minyak, berarti hanya orang kaya yang punya Roh Kudus.

 

b)      Hasil baptisannya tidak ada.

Yehezkiel 16:4

16:4 Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin.

 

1)      Tali pusar tidak dipotong. Waktu bayi masih dalam kandungan, dibungkus dengan ari-ari, dia menerima makanan dari ibunya lewat tali pusar. Setelah dia lahir, tali pusar dipotong dan dia dapat makanan dari asi. Artinya tetap terikat dengan hidup lama. Katanya sudah dibaptis, katanya ada Roh Kudus, tetapi tetap hidup lama. Tetap berdosa, tetap berdusta, tetap fitnah, tetap bergosip, hidup lamanya tetap ada. Kita raba dan kita periksa, kapan kita dibaptis, kapan kita dipenuhkan Roh Kudus, jangan-jangan tali pusarnya masih dibawa-bawa, hidup lamanya masih melekat. Lepaskan semua itu, jangan lagi ada. Apalagi kepercayaan nenek moyang, jangan lagi dibawa-bawa! Kalau masih ada yang seperti itu sore ini potong dengan pedang Firman, jangan dibawa-bawa. Tali pusat masih dibawa-bawa artinya tidak hidup benar.

 

2)      Tidak tergembala

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Kalau tali pusarnya sudah dipotong, berarti sudah hidup benar, pasti tergembala. Sekarang ambil kebalikannya, kalau tali pusar masih dibawa-bawa berarti dia tidak hidup benar, pasti tidak tergembala. Sudah dibaptis tetapi tidak tergembala, banyak yang seperti itu. Kalau ditanya sudah lahir baru dijawab sudah, tetapi tidak ada dalam kandang penggembalaan.

 

Kita raba dalam diri kita, kalau sore ini kita datang dalam ibadah lalu mulai bosan dalam penggembalaan, periksa diri mungkin hidup lamanya belum terlepas. Masih ada yang tidak benar yang disembunyi. Mulai dari saya sebagai hamba Tuhan, kalau mulai bosan menggembalakan, doa mulai bosan, persiapan mulai jenuh, apalagi doa penyahutan sudah bosan, berarti ada sesuatu yang tidak benar disembunyi. Selesaikan dulu itu baru bisa tergembala.

 

Kalau benar pasti tergembala. Kalau tidak benar pasti tidak tergembala. Kalau ditanya kenapa tidak tergembala, mungkin alasannya jauh atau sibuk dan sebagainya. Sebenarnya alasan yang paling tepat karena ada yang tidak benar yang dipertahankan.

 

Bukti orang tidak tergembala:

Yehezkiel 16:4

16:4 Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin.

1)      Tidak dibasuh dengan air. Artinya tidak mau disucikan oleh air Firman pengajaran yang benar. Sama dengan tidak tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab itu adalah kesempatan yang luas untuk kita dibersihkan lewat mandi air Firman Allah. Semoga kita menggunakan waktu yang sisa ini untuk bertekun dalam penggembalaan.

 

2)      Tidak digosok dengan garam. Garam untuk mencegah kebusukan, artinya mencegah ketidakbenaran. Itu menunjuk Roh Kudus. Roh Kudus itu roh kebenaran yang memimpin kita kepada seluruh kebenaran.

Yohanes 16:13

16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

 

Tidak digosok dengan garam berarti tidak ada persekutuan dengan Allah Roh Kudus. Sama dengan tidak tekun dalam ibadah raya. Itu bukti tidak tergembala sehingga hidupnya tidak benar karena tidak ada yang pimpin pada kebenaran. Benar mulai dari yang kecil-kecil. Jangan bilang yang besar kalau yang kecil-kecil tidak benar.

 

3)      Tidak dibedungi dengan lampin. Artinya dagingnya telanjang atau menonjol. Sama dengan tidak tekun dalam ibadah doa penyembahan. Doa penyembahan itu proses merobek daging supaya daging kita tidak menonjol, proses menutupi daging yang telanjang. Sebab dalam doa penyembahan kita bersekutu dengan Allah yang adalah kasih. Kasih Allah menutupi segala sesuatu.

I Korintus 13:7

13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

 

Kalau daging sering telanjang, sering menonjol, hawa nafsunya mau dituruti terus, perbuatannya daging, ayo robek dan matikan lewat doa penyembahan, tambah doa puasa, tambah doa semalaman. Apa artinya pimpin ibadah doa kalau saya sendiri telanjang karena tidak ada doa penyembahan secara pribadi, itu berarti kasih tidak menutupi ketelanjangan. Jadi biarpun capek gunakan kesempatan untuk berdoa merobek daging. Tugas sebagai gembala itu tidak gampang, harus banyak menyembah, sujud di kaki Tuhan.

 

Ini 3 bukti tidak tergembala. Jika bersikap seperti Herodes membunuh Firman, maka Tuhan juga akan merubah pedang Firman menjadi pedang penghukuman bagi kita. Jangan sampai kita kena pedang penghukuman, lebih baik sekarang kita pedang Firman. Daging dirobek untuk kelak kita tampil seperti Yesus. Jangan tunggu pedang Firman sudah Tuhan rubah menjadi pedang penghukuman.

Wahyu 1:16

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

 

Ada pedang di mulut Yesus, tetapi pedang itu berubah fungsi untuk memerangi.

Wahyu 2:16

2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

 

Masih Tuhan berikan waktu perpanjangan sabar Tuhan, gunakan waktu yang sisa ini untuk tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Kita yang sudah lahir baru, ayo bawa diri kita bertekun dalam kandang penggembalaan. Mau disucikan, mau hidup benar, ada Roh Kudus mencegah kebusukan, kemudian tutupi daging, robek daging lewat doa penyembahan kita. Maka saat Yesus datang kita tidak berbau daging lagi, tidak telanjang lagi tetapi berpakaian mempelai, berpakaian pesta, siap menyambut Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Itu kerinduan kita bersama.

 

Herodes secara jasmani hidup makmur, hidup melimpah. Namun secara rohani dia seperti bayi yang dibuang ke ladang, sekarat bahkan sedang menuju pada kematian. Mungkin secara jasmani bapak ibu diberkati dengan melimpah, hidup jaya, tetapi kalau mengentengkan kelahiran baru, tidak bertobat, itu seperti bayi yang dibuang ke ladang, sekarat dan sedang menuju kepada kematian rohani. Jadi jangan dulu bangga “saya punya segalanya, usaha saya diberkati, segalanya makmur” tetapi kalau tidak bertobat, tidak lahir baru, buat apa! Itu seperti bayi yang sekarang menuju kematian rohani, kalau dibiarkan menuju pada kematian kedua yaitu neraka. Tuhan tidak rela kita mati rohani dan binasa, Dia datang untuk merawat kita.

Yehezkiel 16:6

16:16 Engkau mengambil dari pakaian-pakaianmu untuk membuat bukit-bukit pengorbananmu berwarna-warni dan engkau bersundal di situ; seperti itu belum pernah terjadi dan tidak akan ada lagi.

 

Sore ini mungkin ada yang sudah sekarat rohaninya. Kalau kita masih datang kepada Tuhan, masih bisa beribadah dan mendengar Firman, Yesus masih datang melawat kita. Dia mau merawat kita dan Dia berkata “Engkau harus hidup. Dia tidak mau kita mati, Dia mau menghidupkan kita untuk dibawa sampai pada level “engkau Aku punya”. Itu lawatan kasih Tuhan yang besar kepada kita. Luar biasa kasih Tuhan, Dia mau melawat kita, bahkan Dia mau memungut kita yang sudah terbuang di ladang. Terbuang di ladang itu artinya sudah melayani tetapi tidak bertobat dan lahir baru. Tuhan mau pungut dan mau menjadikan kita sebagai kepunyaanNya, Mempelai WanitaNya.

 

Ada 2 kali lawatan Tuhan.

1.      Yehezkiel 16:6-7

16:6 Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu: Engkau harus hidup

16:7 dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.

 

Ini menunjuk lawatan Tuhan lewat Firman penginjilan yaitu Firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali, yang rela mati di kayu salib untuk menebus manusia berdosa yang sudah mati sehingga bisa hidup.

Yohanes 3:16

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Firman penginjilan ini mau membawa kita lepas dari dosa, mengalami penebusan. Bukti rohani hidup atau bukti mengalami penebusan:

a)      Buah dadanya sudah montok, artinya ada kesediaan untuk melayani, tidak nganggur, sama dengan punya kasih mula-mula. Dulu sedia melayani, sekarang bagaimana. Kalau Tuhan datang yang Tuhan lihat yang sekarang. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melayani ketika tuannya datang. Bukan berbahagialah hamba yang dulu melayani sekarang tidak melayani.

Matius 24:45-46

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

 

Karena pandemi ini paduan suara tidak menyanyi lagi, tetapi semua meningkat menjadi pendoa syafaat. Ayo melayani lagi, jangan nganggur, ayo aktif kembali. Siap sedia untuk melayani kapanpun dibutuhkan oleh Tuhan. Seorang ibu kalau bayinya menangis minta susu, kapanpun itu dia akan bangun sebab siap menyusui anaknya setiap saat.

 

b)      Rambut sudah tumbuh

I Korintus 11:10

11:10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.

 

I Korintus 11:10 (Terjemahan Lama)

11:10 Sebab itulah perempuan itu wajib memakai di kepalanya suatu tanda ia takluk, oleh sebab segala malaekat.

 

Jadi rambut sudah tumbuh itu artinya ada penundukan, ada ketaatan kepada Firman Tuhan.

 

Siap sedia setia melayani dan taat, jadi setia dan taat itu tanda rohani hidup. Tetapi lawatan pertama ini belum cukup, belum bisa menutupi ketelanjangan. Saya sudah menerima penginjilan, saya sudah melayani, saya sudah belajar taat pada Firman, itu baik. Tetapi ingat kalau hanya puas pada penginjilan berarti masih telanjang, artinya daging masih kelihatan. Kalau masih pada level Firman penginjilan, daging masih terbuka, belum ada perlindungan, masih rawan kena serangan iblis.

 

Ingat penebaran pukat waktu Yesus melayani di dunia, ada 2 kali penebaran pukat. Penebaran pertama dalam Lukas pasal 5 itu menunjuk Firman penginjilan, penebaran kedua dalam Yohanes pasal 21 itu Firman pengajaran. Waktu penebaran pukat pertama, jalanya masih koyak, ikan-ikan masih cemplung lagi ke air. Berarti masih bisa kembali ke hidup lama, daging masih telanjang, masih rawan kena serangan setan. Kalau sudah meningkat pada pukat kedua, jala tidak koyak. Jumlah ikannya sudah ditentukan yaitu 153 ekor. 100 panjang Tabernakel, 50 lebar Tabernakel, 3 ruangan Tabernakel.

 

Kenapa banyak penginjil sudah dipakai, hebat, tiba-tiba hilang? Karena baru sampai pada tahap penginjilan, tidak mau ditingkatkan pada lawatan kedua.

 

2.      Yehezkiel 16:8-14

16:8 Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.

16:9 Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.

16:10 Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.

16:11 Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu.

16:12 Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu.

16:13 Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.

16:14 Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

 

Dalam lawatan pertama Tuhan berkata “engkau harus hidup”. Dalam lawatan kedua penekanannya “engkau Aku punya” ini adalah lawatan Tuhan lewat Firman pengajaran yang benar yaitu Firman tentang kedatangan Yesus sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga dalam kemuliaan untuk menyucikan dan menyempurnakan kita sehingga layak menjadi kepunyaan Tuhan, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Kita sudah hidup, buktinya sudah siap sedia melayani Tuhan. Kalau ada yang belum siap, ayo sekarang lewat Firman sudah harus siap sedia melayani. Kemudian taat dan tunduk kepada Firman Tuhan. Kemudian dilanjutkan pada Firman pengajaran, jangan puas hanya pada penginjilan. Jangan lagi kita bertahan pada ajaran dasar, itu penginjilan. Kita sekarang sudah hidup, harus ditingkatkan pada Firman pengajaran.

Ibrani 6:1-3

6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,

6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.

 

Ibrani 6:1 (Terjemahan Lama)

6:1 Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,

 

Bukan berarti penginjilan itu tidak penting. Penginjilan penting tetapi kita sudah harus meningkat pada ajaran yang membawa pada kesempurnaan yaitu Firman pengajaran yang benar. Jadi jangan puas cuma penginjilan. Sudah lahir baru itu baik, sudah selamat. Apa bukti sudah selamat? Sedia melayani, sudah belajar taat, tunduk dan patuh pada Firman. Tetapi jangan puas pada tahap itu, harus langsungkan pada kesempurnaan, pengajaran yang membawa pada kesempurnaan.

 

Memang di ayat 3 kadang kita diizinkan untuk menginjil lagi. Diizinkan memberitakan Firman penginjilan kalau ada jiwa-jiwa baru, diterangkan ajaran dasar dulu yaitu soal pertobatan dan baptisan air, baptisan Roh Kudus. Kalau sudah mantap baru ditingkatkan pada pengajaran.

 

Apa prakteknya bahwa kita sudah menerima Firman pengajaran yang benar?

a)      Yehezkiel 16:9

16:9 Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.

 

Praktek pertama mau dimandikan. Sama dengan mau menerima penyucian seluruh hidup. Kalau orang mandi seluruhnya disucikan, kecuali istilah mandi tedong (kerbau) atau mandi seperti burung tengko yang hanya terbang celup ke air. Apalagi kalau mau pergi ke kondangan, mandi semuanya digosok, bukan cuma menit jangan-jangan bisa sampai berjam-jam. Karena manusia ini semuanya kotor, di telinga ada kotoran, mata ada kotoran, di hidung, di gigi, belum yang di belakang.

 

Kalau kita mengaku “saya ini kepunyaan Tuhan” tidak akan berkomentar ketika dimandikan, apalagi protes. Tetapi hanya berserah sepenuh kepada Tuhan. Disuruh angkat tangan, yah angkat tangan dan digosok ketiaknya. Waktu Firman Tuhan katakan Yerusalem dibasuh dengan air tidak ada dikatakan Yerusalem berkomentar atau protes. Firman datang  “Kamu anjing babi!” diterima “iya betul Tuhan”. Seperti pada perempuan Siro Fenesia “tidak patut mengambil roti untuk anak-anak lalu dilemparkan kepada anjing”. Kalau bahasa kasarnya “kau perempuan anjing!” Namun dia tidak berkomentar miring. Apa yang dia katakan? “Benar Tuhan” berserah, akui itulah dosa saya, itu kekurangan saya. Bukan malah berkata “Siapa yang lapor! Jangan-jangan dia lagi yang lapor. Pantas tadi saya kena tembak terus dari mimbar.”. Justru kalau kena teguran Firman itu karena kasih Tuhan kepada kita. Teguran Firman itu untuk membawa rohani kita maju, kalau membenci teguran rohaninya mundur, malah binasa.

 

Ini praktek menerima Firman pengajaran, jangan marah saat dimandikan, tidak usah berkomentar, terima saja, rela ditelanjangi. Namanya dimandikan memang seperti dipermalukan, siaplah untuk kita dibersihkan dari noda dan darah.

Efesus 5:11-13,26

5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

 

Rela ditelanjangi apa yang sudah kita perbuat. Mungkin sudah puluhan tahun yang lalu, lewat Firman ditelanjangi “ini yang kamu lakukan!” itu untuk diselesaikan supaya kita mengalami penyucian seluruh hidup, penyucian hidup masa lalu, penyucian hidup masa sekarang dan yang akan datang. Apa yang salah masa lalu disucikan, masa sekarang ada rem untuk tidak berbuat dosa dan penyucian yang akan datang jangan sampai terkena jerat dosa. inilah penyucian dari Tuhan. Ayo berserah saja sepenuh kepada Tuhan.

 

b)      Yehezkiel 16:8

16:8 Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.

 

Praktek kedua ditutupi auratnya dengan kain dari Tuhan dan dihiasi. Artinya mau menutupi daging, sama dengan mau mengalami keubahan hidup dari manusia daging yang telanjang, yang penuh dengan noda darah, menjadi manusia rohani yang memiliki pakaian mempelai dan memiliki perhiasan mempelai.

 

Praktek pertama tadi kita mau menerima penyucian seluruh hidup, tidak ada komentar. Firman Tuhan tampil keras dan tajam katakan “terima kasih, itu untuk saya”. Bukan malah berkata “oh itu untuk dia!” atau “kenapa tembak-tembak saya, sentimen dengan saya!”. Dilanjutkan mau berubah, memiliki pakaian mempelai dan memiliki perhiasan mempelai. Sekarang kita raba diri kita, sudahkah kita memiliki perhiasan mempelai? Apa itu perhiasan mempelai?

I Petrus 3:4-5

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

 

3 perhiasan ini harus ada pada kita:

1)      Lemah lembut, artinya:

ü  Kemampuan untuk menerima Firman sekeras apapun demi keselamatan jiwa kita.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Jadi Firman yang keras itu demi keselamatan jiwa kita, jangan malah ditolak.

 

ü  Kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa sesama.

 

Lemah lembut itu bukti kita siap menyambut kedatangan Yesus. Dalam Markus pasal 12 Yesus berkata perihal kedatanganNya kedua kali, tariklah pelajaran dari pohon ara, kalau sudah melembut dan bertunas, itu menandakan kedatangan Tuhan sudah dekat, sudah di ambang pintu. Kalau sudah lemah lembut, bisa menerima Firman, bisa mengampuni dan melupakan dosa sesama kita, berarti kita sudah siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali yang sudah di ambang pintu.

Markus 13:28-29

13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

 

Waktu Tuhan sudah dekat, sudah di ambang pintu, belajar melembut. Melembut itu pasangannya rendah hati. Rendah hati artinya kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, kalau sudah diampuni jangan diulangi lagi. Belajar lemah lembut dan rendah hati. Belajarnya pada siapa? Pada Yesus di kayu salib.

Matius 11:28-30

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

 

Waktu Yesus masuk Yerusalem mengendarai keledai muda, orang-orang berseru “Ia lemah lembut”. Jadi kalau belajar rendah hati dan lemah lembut berarti siap masuk di Yerusalem Baru.  Belajarnya kepada Yesus di kayu salib. Saya masih belajar sampai sekarang, proses belajarnya belum selesai. Kalau sudah lulus berarti sudah sempurna, sudah sama dengan Guru.

Matius 21:5

21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

 

Dalam nikah belajar rendah hati dan lemah lembut. Kadang suami di depan isteri kelihatan kuat dan tegar padahal sebenarnya hatinya sudah hancur, cuma dia belajar untuk lemah lembut, belajar tidak mau meledak di depan isteri. Kadang juga isteri kelihatan bisa menerima semua padahal sebenarnya hatinya sudah hancur karena dia juga belajar lemah lembut. Ayo sama-sama belajar lemah lembut dan rendah hati pada Yesus di kayu salib. Hiasan ini harus ada pada kita.

 

Kalau mau dipakai Tuhan, izinkan Tuhan menunggangi kita. Biarlah karakter dari Tuhan Yesus itu juga ada pada kita, lemah lembut. Dulu Yesus masuk Yerusalem secara jasmani, kita kelak masuk Yerusalem Baru.

 

2)      Tentram atau pendiam. Ini sama dengan sabar menunggu waktu Tuhan, sabar di dalam penderitaan, tidak banyak komentar. Ditunjukan contohnya Sara, Sara itu lemah lembut. Memang satu saat kedagingannya muncul sehingga lahirlah Ismael melalui Hagar, sampai Abraham terpisah dengan Tuhan kurang lebih 13 tahun, tidak ada hubungan dengan Tuhan. Tetapi kita belajar bagaimana Sara lemah lembut, 2 kali Abraham menyerahkan dia kepada laki-laki lain, kepada Abimelekh raja Gerar dan Firaun raja Mesir. Tetapi Sara belajar mengampuni. Dia tidak balas “sekarang saya isteri raja, tangkap Abraham!”. Dan dia juga diam, sabar menunggu waktu Tuhan, sabar di dalam penderitaan.

Yakobus 5:7,10-11

5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.

5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

 

3)      Tunduk, ini ketaatan yang sempurna. Seperti Sara, diserahkan pada laki-laki lain ia tunduk. Artinya sabar dalam penderitaan dan menghadapi percikan darah tetap taat. Kita sekarang diperhadapkan dengan sengsara, pencobaan yang semakin hebat sampai nanti praaniaya antikristus. Dengan 3 perhiasan ini kita bisa menghadapinya.

 

c)      Diberikan makanan tepung yang terbaik, ada madu ada minyak. Artinya karakternya sudah halus. Tidak lagi meledak-ledak, tidak kasar lagi. Madu itu untuk kekuatan, artinya rohaninya kuat menghadapi penderitaan, tantangan apapun, tidak mundur, tidak tinggalkan pengajaran. Dan muka berseri, damai. Minyak itu membuat muka berseri.

Mazmur 104:15

104:15 dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.

Damai dalam rumah tangga nikah, dalam penggembalaan, gembala dengan jemaat, antara jemaat. Inilah bukti kita sudah menerima pekerjaan Firman.

 

Ini praktek kita sudah menerima pekerjaan Firman. Pertama mau  menerima penyucian seluruh hidup. Kedua mengalami keubahan hidup, punya perhiasan mempelai yaitu lemah lembut, rendah hati, pendiam, tunduk dan taat. Ketiga ada tepung  yang terbaik, madu dan minyak, karakternya halus, rohaninya kuat serta selalu ada damai sejahtera di hati. Maka Yesus berkata “engkau Aku punya” dan kita juga berkata “Yesus aku punya”. Kita saling memiliki dengan Yesus, Yesus memiliki kita dan kita juga memiliki Yesus.

 

Di mana tempat kita diberi pakaian dan mendapat perhiasan sehingga bisa berkata “Engkau aku punya dan aku kepunyaan kekasihku”? Di dalam kandang penggembalaan.  Setelah menerima penginjilan, bertobat, lahir baru, baptisan air, baptisan Roh Kudus, masuk ruangan suci, ketekunan dalam 3 macam ibadah penggembalaan. Di situlah tempat kita dimandikan, tempat kita diberikan pakaian dan diberikan perhiasan sehingga kita bisa berkata “Engkau aku punya dan aku kepunyaan kekasihku”.

Kidung Agung 2:16; 6:3

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Ini tempat kita untuk dimandikan, untuk diberi pakaian, tempat untuk kita dihiasi. Kalau rohani kita begitu diperhatikan Tuhan, yakinlah jasmani juga Tuhan pasti perhatikan. Ada makanan, ada pakaian, ada papan, pasti semua Tuhan sediakan, Tuhan tidak pernah menipu. Dia menghiasi kita secara rohani, Dia juga akan menghiasi kita secara jasmani,  memberikan yang terbaik kepada kita.

 

Tadi dalam Yehezkiel pasal 16 semua yang terbaik diberikan. Cuma awasan yang harus kita jaga Yehezkiel 16:37-41 itu kejatuhan Yerusalem. Ketika kita sudah menerima pengajaran, sudah digiring masuk dalam penggembalaan, jangan kita permainkan. Yerusalem sudah layak menjadi ratu, sudah siap menjadi mempelai, mendadak berubah. Begitu cepat berubah, jatuh sebab mempermainkan kemurahan Tuhan. Kita sudah menerima pengajaran, sudah digiring masuk dalam penggembalaan, jangan permainkan pengajaran, jangan permainkan penggembalaan, sebab akibatnya nanti dipermalukan Tuhan dan pasti akan hancur dan binasa. Biarlah kita betul-betul dalam penggembalaan ini ada kesiapan menyambut kedatangan Yesus sampai kita dapat berkata “Engkau aku punya, aku kepunyaanmu” berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Untuk melawat kita di depan kita ada perjamuan suci. Yesus rela mati di kayu salib, mencurahkan darahNya dan memberikan dagingNya menjadi makanan kita supaya kita layak menjadi Mempelai WanitaNya. Biarlah kita mempersiapkan hidup kita untuk menjadi Mempelai WanitaNya.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar