20210307

Kebaktian Umum, Minggu 7 Maret 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:4-6

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Di sini setan mau menghambat rencana Tuhan, mau menghambat pertumbuhan gereja Tuhan lewat 2 cara:

1.      Menggugurkan 1/3 bintang

2.      Menelan anak laki-laki

 

Kita masih membahas poin pertama yaitu menggugurkan 1/3 bintang. Bintang itu adalah kehidupan yang dipakai Tuhan dan sudah bermutu rohani yang tinggi. Tetapi harus hati-hati sebab bintang masih bisa gugur atau jatuh. Sebabnya kita harus waspada, jangan kita sombong kalau sudah dipakai oleh Tuhan. Kalau dilihat rohaninya sudah lebih dari yang lain, bukan menjadi suatu kebanggaan dan kesombongan tetapi harus ekstra hati-hati sebab bintang masih bisa gugur.

 

Ada 3 penyebab bintang gugur.

1.      Tidak tahan menghadapi angin pencobaan atau godaan. Seperti Yudas yang ketika digoda dengan uang, dia gugur.

2.      Kepahitan hati

3.      Ekor naga

 

Kita akan mempelajari poin yang kedua.

Wahyu 8:10-11

8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.

8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

 

Di sini ada bintang besar yang jatuh bernama apsintus. Ketika dia jatuh menimpa sungai dan semua air, maka semua menjadi pahit. Ini artinya kepahitan hati, termasuk di dalamnya iri hati, benci, dendam, berbantah-bantahan yang mengakibatkan pertengkaran. Ini jangan ada dalam diri kita. Yang gugur ini adalah bintang besar, berarti orang yang dipakai dalam pelayanan. Kalau bintang dengan bintang bertengkar, pelayan Tuhan dengan pelayan Tuhan bertengkar, itu sama halnya dengan bintang dengan bintang berbenturan, pasti jatuh, bisa salah satu yang jatuh, bisa dua-duanya. Makanya biarlah kita selalu berupaya untuk menghindari benturan. Kalau ada yang ajak ribut, ada yang ajak bertengkar kita sebisa mungkin hindari. Kalau tidak bisa hindari diam saja, tidak usah kita balas. Bisa lewat keluarga kita, suamikah, isterikah, sebisa mungkin kita berupaya hindari, tidak usah bereaksi daging. Kalau kita bereaksi itu memberikan kesempatan terjadi benturan dan akhirnya jatuh.

 

Kemarin sempat iblis mau ganggu saya dengan isteri padahal selesai doa puasa. Iblis mau buat berbenturan tetapi belajar diam, tidak usah bereaksi, akhirnya selesai. Saya peluk isteri saya, saya peluk anak saya dan kami berdoa sehingga tidak ada timbul pertengkaran. Kalau saya bereaksi daging maka doa puasa tadi nihil, tidak ada hasilnya dan hari ini saya tidak berani menyampaikan Firman karena saya gagal. Puji Tuhan, Tuhan berikan kemampuan dan kekuatan sehingga tidak terjadi benturan, bisa menahan diri bahkan kami bisa berdoa bersama-sama. Benturan yang paling banyak itu dalam nikah. Kalau sesama pelayan biasanya kita masih bisa bertahan. Tetapi kalau sudah benturan dalam nikah itu pukulan telak. Apalagi kami hamba Tuhan, kalau berbenturan dengan isteri atau berbenturan dengan anak, mau khotbah apa.

 

Sebisa mungkin belajar diam untuk menghindari benturan. Juga kalau kami hamba Tuhan belajar jangan campur urusan penggembalaan yang lain. Kalau saya campur itu membuat saya berbenturan dengan gembalanya, bisa dia gugur, saya juga gugur. Lebih baik mengurus kandang penggembalaan sendiri. Di Yerusalem Baru ada 12 pintu gerbang dan setiap malaikat mengawal satu pintu gerbang. Satu pintu satu malaikat, artinya urus penggembalaan sendiri. Saja juga tidak mau panggil-panggil jemaatnya “kalau gembalamu seperti itu lebih baik datang sama saya” lebih baik diam dan didoakan saja. Kalau memang gembalanya tidak berubah, dengan sendirinya Firman Tuhan katakan “Aku akan ambil domba-domba dari mulut gembala dan dipindah pada gembala lain”. Tetapi kalau dari saya yang mau bereaksi, mau datangi atau mau menelpon, itu membuat nanti berbenturan dan bisa gugur sampai jatuh.

 

Contoh bintang gugur karena pahit hati dari zaman ke zaman.

1.      Zaman permulaan/ Zaman Allah Bapa

Kejadian 4:3-8

4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?

4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

 

Kain iri kepada Habel sampai membunuh Habel. Kain adalah anak sulung sama dengan bintang besar, anak sulung itu mendapatkan warisan 2 bagian. Tetapi karena pahit hati, iri, sampai ada kebencian tanpa alasan, dia menjadi pembunuh, sama dengan bintang gugur. Ini awasan bagi kita, sekalipun kita hebat dalam pelayanan, orang angkat topi, orang puji, tetapi kalau ada pahit hati, pasti gugur, jatuh.

 

Tanda-tanda bintang gugur:

a)      Kejadian 4:6-7

4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?

4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

 

Ada Firman datang tetapi tidak direspon. Jadi tanda pertama menutup pintu hati terhadap Firman. Sudah sulit menerima Firman, tidak mau menerima penyucian, tidak mau menerima teguran dan nasihat, ini tanda-tanda sudah gugur. Apalagi kalau pahit hati kepada gembala, sudah sulit menerima Firman. Biar gembala khotbah sampai urat leher sudah mau putus, dia tidak akan bisa menerima. Pahit hati dengan sesama pelayan, begitu datang ibadah lalu ada orang itu dia langsung berpikir lagi “aduh ada dia!” akhirnya begitu hati sudah tidak enak dan tidak nyaman tidak bisa menikmati Firman.

 

Mazmur 133:1-3

133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

 

Embun itu sama dengan manna.

Keluaran 16:16

16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

Manna itu Firman penggembalaan.

Mazmur 78:24-25

78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Kalau hati sudah pahit, tidak rukun, tidak akan bisa menerima Firman penggembalaan, itu menyiksa diri, itu sebenarnya sudah gugur.

 

b)      Kejadian 4:9

4:9 Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"

 

Tanda kedua berdusta. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan kalau berdusta itu sudah gugur.

 

Sebenarnya kepahitan dan kebencian itu adalah produk dunia. Tetapi sekarang produk dunia dibawa masuk dalam gereja, gereja juga diisi roh kepahitan dan kebencian. Mengapa timbul pahit hati di dalam pelayan? Karena persembahan Kain tanpa tanda kesulungan sehingga ditolak Tuhan. Sedangkan persembahan Habel ditandai kesulungan dan diterima Tuhan.

Kejadian 4:3-4

4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

 

Penekanannya sulung, sulung ini yang utama. Artinya sekarang karena tidak sungguh-sungguh mengutamakan Tuhan. Itu penyebabnya timbul pahit hati. Ada beribadah tetapi tidak sungguh-sungguh mengutamakan Tuhan. praktek tidak sungguh-sungguh mengutamakan Tuhan:

a)      Tanpa tanda darah. Artinya tidak mau menderita dalam pelayanan. Baik pelayanan di gereja maupun pelayanan di dalam nikah. Masuk nikah itu melayani, bukan dilayani, rela menderita. Kalau mau masuk dalam nikah itu memang harus rela melayani dengan tanda darah, bukan hanya enak-enak. Di dalam nikah tidak akan mulus, akan saling bergesekan. Kalau hanya mau enak-enak itu yang membuat pahit hati “kau harus tunduk sama saya” sementara dia tidak mau mengasihi isteri. Itu yang membuat pahit hati karena tidak mau ada tanda darah. Kalau ada darah Yesus maka iblis lari, maka amanlah nikah kita, amanlah pelayanan kita.

 

Coba tanya yang sudah lama menikah. Kalau ditanya ada tanda darahnya? Sudah banjir! Dalam pelayanan juga bukannya enak-enak. Sekarang betul-betul saya alami, tidak ada istirahat. Betul-betul harus siap setiap saat melayani.

 

Nikah dan pelayanan seberat apapun kalau ada tanda darah iblis tidak akan bisa ganggu, aman kita. Kalau masih sendiri dalam penggembalaan, nikah belum utuh dalam penggembalaan, kesempatan kasih tanda darah. Jangan takut, iblis yang lari. Jangan kita yang lari dari penggembalaan.

 

b)      Tanpa lemak. Artinya:

1)      Tidak tahu mengembalikan miliknya Tuhan. Gara-gara perpuluhan bisa timbul kepahitan hati dan pertengkaran.

Imamat 3:16

3:16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.

 

Lemak jangan dimakan, secara jasmani kalau makan lemak bisa kolesterol. Kalau makan lemak secara rohani, rohaninya juga bisa bermasalah. Lemak secara rohani itu milik Tuhan. Ada 3 milik Tuhan:

Ø  Perpuluhan itu milik Tuhan paling kecil

Ø  Doa penyembahan. Orang malas menyembah itu paling gampang pahit hati, paling gampang marah.

Ø  Mempelai Wanita Tuhan. Ke sana kita mau diarahkan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

2)      Tidak bisa memberikan yang terbaik bagi Tuhan.

Lemak dalam bahasa Ibrani Cheleb artinya yang terbaik. Berikan yang terbaik untuk Tuhan. Kalau untuk Tuhan kita kasih tinggal yang sisa-sisa, itulah kenapa gampang muncul pahit hati, benci dan dendam. Apa yang terbaik untuk Tuhan?

Markus 12:30

12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

 

Sama dengan melayani Tuhan oleh dorongan kasih. Ngepel gereja kalau itu memang dasar hati mengasihi Tuhan pasti kita berikan yang terbaik. Berikan yang terbaik, segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan kalau kita melayani dengan dorongan kasih. Buktinya apa kita melayani dengan dorongan kasih? Taat dengar-dengaran pada Firman.

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Mari kita melayani dengan ketaatan pada Firman Tuhan, itu yang dimaksud dengan memberi yang terbaik. Kalau melayani tanpa ketaatan itulah yang menimbulkan pahit hati. Gembala suruh atau ibu gembala suruh malah mengomel “katanya perempuan tidak boleh memerintah!” padahal diakan pengerja harus dibina. Kalau ibu gembala suruh minta tolong harus dikerjakan. Kalau tidak bisa taat pasti pahit hati. Dalam penggembalaan dalam nikah mari kita belajar taat apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Sebenarnya Firman sudah datang kepada Kain memberi kesempatan Kain memperbaiki kesalahannya. Untuk kita sekarang, Firman sudah datang kepada kita memberi kesempatan bagi kita memperbaiki pelayanan supaya pelayanan kita bisa diterima oleh Tuhan dan kita diberkati oleh Tuhan. Jangan tutup pintu hati, jangan seperti Kain. Kain tutup pintu hati sehingga dia tidak bisa diperbaiki. Selama kita tutup pintu hati tidak bisa diperbaiki. Kalau sekarang menerima Firman memperbaiki nikah kita dan pelayanan kita, maka kita didorong masuk dalam perhimpunan jemaat anak-anak sulung.

Ibrani 12:22-23

12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

 

Kita mau dibawa ke sini, masuk perhimpunan jemaat anak-anak sulung, masuk Yerusalem Baru. Makanya buka hati terhadap Firman untuk kita diperbaiki, pelayanan diperbaiki, nikah diperbaiki, ada tanda sulung, selalu mengutamakan Tuhan lebih dari segalanya.

 

2.      Zaman pertengahan/ Zaman Anak Allah

Penggarap atau pekerja di kebun anggur.

Matius 20:10-15

20:10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga.

20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,

20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

20:13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?

20:14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.

20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

 

Pekerja kebun anggur ini sudah bersungut, mengkritik, iri lagi. Anggur itu kaitannya dengan nikah. Jadi kebun anggur itu sama dengan kebun mempelai. Pelayanan di kebun anggur menunjuk pelayan-pelayan di dalam kabar mempelai. Jadi kita tidak bicara yang di luar tetapi yang di dalam. Pelayan dalam kabar mempelai ini masih bisa gugur. Sudah dalam pelayan Kabar Mempelai, sebentar lagi memetik hasil yang manis di dalam pesta nikah Anak domba Allah, tetapi tidak mau bertahan, malah gugur. Mengapa timbul kepahitan di ladang Mempelai, dalam pelayanan yang dibina oleh Kabar Mempelai? Karena dinar mau dijadikan rupiah. Artinya motivasi pelayanan hanya untuk mendapat berkat-berkat jasmani, keuntungan jasmani. Kalau itu sudah menjadi motivasi pelayanan kita, pasti mudah pahit hati. Saya bersyukur papa selalu menekankan “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani, kalau motivasi yang jasmani pelayanan pasti hancur!”.

 

Iri hati artinya tidak menghargai berkat Tuhan, tidak menghargai pemakaian Tuhan. Sama dengan tidak menghargai kemurahan Tuhan. Masing-masing kita diberkati dengan berkatnya masing-masing. Jangan iri kalau ada yang diberkati melimpah dari kita. Belum tentu kalau kita diberkati melimpah seperti itu lalu kita bisa tetap sungguh-sungguh beribadah, jangan-jangan malah gereja dilewati begitu saja. “Tuhan berkati saya dengan motor, dengan mobil, saya rindu beribadah” begitu diberkati dengan mobil malah terus ke tempat wisata, tidak pergi beribadah. Sama kami gembala, berkatnya masing-masing. Saya tidak boleh iri dengan pelayan yang berkatnya lebih dari saya. Juga pemakaian, jangan iri. Kalau ada yang lebih dipakai berdoa dan teladani dia, bagaimana supaya bisa dipakai, jangan iri.

 

Kalau pahit hati, iri, mengkritik, bersungut ini dipertahankan, itu ibarat rubah-rubah kecil yang menggerogoti kebun anggur yang berbunga. Sebenarnya sebentar lagi mau berbuah, tetapi gara-gara rubah-rubah kecil ini tidak jadi berbuah, rontok bunganya. Kehidupan itu sebentar lagi rohaninya sudah mau berbuah memuaskan Tuhan, tetapi karena pahit hati akhirnya rontok.

Kidung Agung 2:15

2:15 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!

 

Sebentar lagi mau berbuah, sudah ada bunga, tetapi gara-gara pahit hati, tidak ada kemanisan, gugur bunganya. Disebut rubah-rubah kecil. Artinya kepahitan hati, iri, kritik, bersungut-sungut kadang-kadang kita anggap tidak apa-apa, tidak perlu diselesaikan, sehingga tidak pernah menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan.

 

Akibatnya kalau ada iri hati dan pahit hati dalam pelayanan:

Matius 20:16

20:16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

 

Yang terdahulu menjadi yang terakhir artinya ketinggalan, tidak pernah maju rohaninya. Yang jiwa baru sudah melejit maju rohaninya dari pada dia. Tetapi bangga “saya sudah lebih dulu dari kamu, sudah puluhan tahun di Kabar Mempelai” tetapi prakteknya tidak ada, tetap diam di tempat bahkan mundur. Mari kita yang sudah lama di dalam Kabar Mempelai, jangan menjadi terkemudian. Biarlah kita semua bersama jadi yang terdahulu masuk finish. Yang iri, pahit hati dalam pelayanan ini, ketika terjadi peristiwa penyingkiran gereja dia ketinggalan. Kalau ketinggalan apa akibatnya? Masuk aniaya antikristus. Ini yang saya takutkan. Memang pesan Tuhan kepada kami suami isteri “Aku akan berikan kamu anak, tetapi kamu harus jaga jangan masuk aniaya antikristus”. Pikiran saya langsung menyebar, Tuhan akan memberikan anak secara jasmani dan juga secara rohani. Sekarang bertambah anak secara rohani, jemaat di Tentena. Jangan sampai ada yang masuk aniaya antikristus, jangan ada yang ketinggalan karena pahit hati iri. Dianggap tidak apa-apa dan tidak pernah diselesaikan. Apalagi kalau sudah sempat terjadi pertengkaran dan tidak diselesaikan, ketinggalan kita. Dulu pernah bertengkar dengan siapa, apakah sudah diselesaikan. Kalau tidak diselesaikan itu menjadi penyebab tidak punya buah, bunganya rontok.

 

Melihat ke depan aniaya antikristus, itu bukan main-main. Tuhan bukan menakut-nakuti, memang akan terjadi. Coba lihat bangsa-bangsa sudah siap berperang. Virus corona sudah ada varian baru B117, besok-besok ada apalagi. Tanda-tanda zaman sudah semakin jelas kemudian kita masih bertahan dengan gengsi kita, harga diri kita, malah salah-salahkan orang, iri, sungut, kritik, stop semuanya!

 

Saudara-saudara daging saya, orang tua saya, sidang jemaat, secara usia banyak yang lebih jauh usianya dari saya. Tetapi secara rohani saya yang bertanggung jawab untuk keselamatan sidang jemaat, membawa sidang jemaat bertemu dengan Yesus. Makanya lewat Firman siang ini, ayo kepahitan, iri zaman dulu yang belum diselesaikan, selesaikan segera, jangan rontok bunganya, biar berbuah dan berkanan kepada Tuhan. Baik suami isteri, kakak beradik, orang tua anak, selesaikan semua.

 

3.      Zaman akhir/ Zaman Allah Roh Kudus

Itulah antikristus, orang yang tidak sungguh-sungguh ikut Tuhan.

I Yohanes 2:18-19

2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

 

Antikristus bukan dari luar, tetapi dari antara kita tetapi tidak sungguh-sungguh ikut Tuhan. Bukti tidak sungguh-sungguh, tidak pernah diselesaikan kepahitan hatinya. Ada 2 kemungkinan yang akan dialami kalau tidak pernah menyelesaikan kepahitan hati kita.

a)      Menjadi antikristus

b)      Menjadi sasaran amukan amarah antikristus

Kalau menjadi sasaran amarah antikristus lalu dia bertahan sampai dipancung, dia bisa dibangkitkan dalam kerajaan 1000 tahun damai. Masih ada kesempatan ditolong tetapi dengan darahnya sendiri.

 

Jadi kepahitan hati itu akan meningkat pada amarah antikristus.

Wahyu 12:17

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

 

Kita rindu untuk menjadi mempelai wanitanya Tuhan, masuk penyingkiran gereja, masuk pesta nikah. Mulai dari sekarang segala kepahitan, iri, dendam, benci, marah segera cabut dengan kekuatan darah Yesus. Lewat proses bagaimana? Berdamai.

Matius 5:23-24

5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

 

Tinggalkan persembahan, berdamai dulu baru kembali. Jadi bukan pelayanan yang ditinggalkan tetapi dosanya yang dibuang. Selesaikan dosa baru kita melayani. Ayat 23-24 itu berdamai dengan sesama. Ayat 25 berdamai dengan Tuhan.

Matius 5:25

5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

 

Yesus menjadi lawan bagi kehidupan yang tidak mau berdamai. Ayo segera berdamai lewat proses saling mengaku dan saling mengampuni. Yang benar mengampuni dan lupakan, jangan diungkit-ungkit. Kepada Tuhan mengaku dan setelah diampuni jangan berbuat lagi. Dosa kepahitan hati dan kebencian dipaku di kayu salib. Makanya ketika Yesus dipaku di kayu salib Yesus berseru “Aku haus” lalu air apa yang diberikan? Air anggur asam bercampur empedu. Empedu itu pahit, di kayu salib Yesus sudah teguk segala kepahitan kita,  sekarang selesaikan. Ada Korban Kristus, darah pendamaian, hilasmos, berdamai dengan Tuhan. Biar kepahitan hati dipaku di kayu salib.

 

Kehidupan yang berdamai, dia sama dengan garam asin.

Markus 9:49-50

9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.

9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

 

Kegunaan garam memberikan rasa enak. Kalau berdamai semua menjadi enak. Dalam nikah enak, dalam pelayanan enak, tidak ada yang mengganjal dalam hati. Karena pahit hati ada yang berkata “saya tidak suka kalau ada dia di gereja, malas saya datang!”. Kalau dia masuk sorga, jadi tidak suka juga masuk sorga? Itu bodohnya sendiri! Garam asin memberi rasa enak, di manapun berada semuanya jadi enak, nikah jadi enak, pelayanan jadi enak.

 

Garam juga mencegah kebusukan. Kalau berdamai kebusukan dosa tidak akan ada sehingga kita bisa menjadi persembahan yang berbau harum bagi Tuhan, berkenan diterima oleh Tuhan.

 

Kalau sudah menjadi garam asin dan sudah berdamai maka kita akan digarami dengan api. Artinya:

1.      Orang yang berdamai itu akan dipenuhi Roh Kudus sampai Roh Kudus meluap-luap dalam kehidupannya. Dengan berdamai maka Roh Kudus turun. Kalau hati tidak damai maka Roh Kudus tidak turun. Kenapa ada orang kepenuhan Roh Kudus dibanting ke sana, dibanting ke sini, dijungkir ke sana, di jungkir ke sini? Karena ada sesuatu dalam dagingnya yang belum dia selesaikan, makanya seperti ada kegoncangan yang hebat. Tetapi kalau dia selesaikan bisa tenang saat dipenuhi Roh Kudus. Sebisa mungkin berupaya hindari benturan, berdamai, maka Roh Kudus turun.

 

2.      Kalau bisa berdamai pasti tahan menghadapi nyala api ujian sengsara daging tanpa dosa. Orang membenci kita, kita bisa tetap damai, tidak membalas. Orang sudah ancam bahkan mau menganiaya kita namun kita bisa tetap tenang, kita sapukan dengan darah Yesus, iblis yang memperalat orang itu akan lari. Mungkin suami sudah marah “ngana keluar dari rumah ini!” jangan takut, strap dengan darah Yesus, setan pasti kalah. Tetapi jangan strap di mukanya, itu namanya tidak berhikmat.

 

Sebab itu dalam Ibrani pasal 12 dikatakan berupaya selalu untuk hidup damai.

Ibrani 12:14

12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

Berjuang untuk hidup damai. Dulu kerusuhan tanah poso diperjuangkan supaya damai. Musuh kita bukan daging dan darah, musuh kita penguasa di udara. Jadi kalau ada orang benci kita, itu bukan musuh, setan yang menjadi background orang itulah yang menjadi musuh. Berusaha tetap hidup damai. Orang tidak suka pada kita, tetap berusaha hidup damai. Upayakan hidup damai. Kejar dan upayakan kedamaian. Damai dan kesucian itu tidak bisa dipisah. Maka kita semakin diurapi dan meluap-luap Roh Kudus dalam hidup kita. Kalau ada damai dan ada Roh Kudus kita bisa saling membangun.

Roma 14:19

14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

 

Suami mungkin marah-marah, kejar apa yang mendatangkan damai sejahteraan, bagaimana supaya dia tidak marah. Isteri mungkin ribut sepanjang hari, kejar apa yang mendatangkan damai sejahtera, bagaimana supaya dia tidak mengomel. Kalau bisa mengejar damai, saling membangun, artinya dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, tetap menjadi bintang bercahaya. Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu dimulai dari nikah, dipakai dalam nikah. Mungkin masih sendiri dalam pengajaran, kesempatan, kejar, upayakan damai. Nanti dipakai pelayanan dalam nikah untuk membawa anggota keluarga yang lain. Kalau nikah itu kita isi dengan damai, maka Tuhan perintahkan berkat dalam nikah yang tidak dapat dihalangi oleh siapapun.

Mazmur 133:1-3

133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

 

Terutama berkat pembukaan rahasia Firman Tuhan perintahkan kepada kita. Kalau ada pembukaan rahasia Firman, nikah itu kuat, nikah itu satu. Setan mau hancurkan memperalat siapa di dalam nikah, tetapi karena kita sudah menikmati pembukaan rahasia Firman, kita kuat dan tetap satu. Walaupun diancam cerai, itu hanya di mulutnya. Nikah itu pasti terjaga. Pembangunan Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah.

 

Kalau kita memulai pertengkaran itu seperti membuka air bah.

Amsal 17:14

17:14 Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.

 

Amsal 17:14 (Terjemahan Lama)

17:14 Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora.

 

Kalau mulai bertengkar, air bah yang masuk dalam rumah tangga, bukan banjir biasa. Habis semua, mobil pecah kaca spion dihantam suami, lemari jebol ditendang isteri, kamar mandi pintunya peot keduanya yang tendang. Pembangunan Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, isilah dengan damai maka berkat Tuhan dicurahakan. Nikah dulu baru meningkat dalam penggembalaan. Kalau di rumah isteri atau suami tidak diperhatikan kemudian di dalam penggembalaan mau perhatikan orang lain, itu munafik.

 

Kisah Para Rasul 9:31

9:31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.

Semoga jemaat Kristus Penebus Tonusu, jemaat Kristus Penebus Tentena, jemaat Gosyen Diora ada dalam keadaan damai. Kalau ada sesuatu selesaikan, tidak usah dipertahankan, nanti bisa ketinggalan. Apa dampaknya kalau jemaat damai? Jumlahnya makin bertambah besar, jiwa bertambah dan kita menjadi terang kesaksian sehingga jiwa-jiwa Tuhan kirim. Mulai dari saya sebagai gembala, kalau tidak pernah damai dengan isteri, bagaimana jiwa bisa Tuhan giring. Kalau dari mimbar sudah menembak, turun mimbar marah-marah lagi, jemaat tidak pernah bertambah malah keluar satu persatu. Kita rindu jumlah bertambah, tetapi yang paling utama kita rindukan mutu rohani kita bertumbuh. Dan selalu ada pertolongan dan penghiburan oleh Roh Kudus. Baru meningkat antara penggembalaan tercipta kedamaian. Yang akan memuncak nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

Efesus 2:14-18

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",

2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

 

Israel dan kafir akan disatukan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Itulah Mempelai Wanita Tuhan, menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk kota Yerusalem Baru. Yerusalem itu artinya kota damai. Jadi tidak ada di sana orang yang mempertahankan kepahitan hati, di luar semua orang yang seperti itu.

 

Biarlah Firman Tuhan pada pagi siang ini mendorong kita untuk berdamai. Jangan ada kepahitan, kepahitan itu bagaikan bintang dengan bintang berbenturan, pasti jatuh. Sebisa mungkin hindari keributan, hindari pertengkaran, hindari perbantahan. Baik perbantahan langsung, maupun perbantahan lewat dunia maya. Biar kita disatukan. Kalau Israel dengan kafir bisa satu, yakinlah nikah kita juga Tuhan pasti bisa satukan. Sangat bisa, asalkan pelihara roh damai sejahtera. Upayakan dan kejarlah perdamaian.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu     :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar