20221022

Kebaktian Doa Puasa Sesi 2, Sabtu 22 Oktober 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ada 60 tiang halaman menunjuk 60 pahlawan iman yang menjadi jalur datangnya Yesus pertama kali. 56 tiang halaman menunjuk 56 orang dari Abraham sampai Yusuf ayahnya Yesus. 4 tiang pintu gerbang menunjuk 4 penulis Injil.

 

Keluaran 27:9-16

27:9 "Haruslah engkau membuat pelataran Kemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.

27:10 Tiang-tiangnya harus ada dua puluh, dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya harus dari perak.

27:11 Demikian juga pada sebelah utara, pada panjangnya, harus ada layar yang seratus hasta panjangnya, tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya harus dari perak.

27:12 Dan pada lebar pelataran itu pada sebelah barat harus ada layar yang lima puluh hasta, dengan sepuluh tiangnya dan sepuluh alas tiang itu.

27:13 Lebar pelataran itu, yaitu bagian muka pada sebelah timur harus lima puluh hasta,

27:14 yakni lima belas hasta layar untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;

27:15 dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu lima belas hasta layar, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;

27:16 tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya — tenunan yang berwarna-warna — dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.

 

60 tiang pada halaman Tabernakel, secara rohani menunjuk tiang iman.

I Timotius 3:15

3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

 

Keluarga Allah itu tiang penopang. Jadi baru di halaman kita sudah dibawa masuk dalam rencana Allah menjadi keluarga Allah dan dari keluarga Allah ini akan dipilih yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Menjadi tiang iman artinya memiliki iman yang teguh yang tidak gampang tergoncang baik oleh dosa-dosa, oleh dunia maupun oleh angin pengajaran palsu, sebab tiang-tiang itu memiliki alas. Kalau disimpulkan tiang iman itu adalah hidup oleh iman.

Praktek hidup oleh iman.

1.      Terbuat dari tembaga, itu menunjuk penghukuman.

Ulangan 28:23

28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi.

 

Menghukum daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Begitu menuruti daging kita berarti tiangnya roboh. Tiang itu terkait satu dengan yang lain, satu roboh maka bisa ikut yang lain. Sebab itu kalau ada yang roboh yang lain bertahan dan doakan supaya yang roboh ini kembali kokoh kembali. Tetapi kalau kita kuat, satu roboh kita tidak ikut roboh.

 

2.      Kepala tiang disalut dengan perak.

Keluaran 38:17

38:17 Alas-alas untuk tiang-tiang itu adalah dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak, juga salut kepalanya dari perak. Dihubungkanlah dengan penyambung-penyambung dari perak segala tiang-tiang pelataran itu.

 

Bicara perak menunjuk penebusan oleh darah Yesus. Kepala adalah pikiran. Jadi praktek hidup oleh iman adalah ditebus oleh darah Yesus sehingga yang terutama dia pikirkan adalah soal yang rohani, soal keselamatan. Kami gembala melayani yang dipikirkan adalah keselamatan jiwa jemaat, bukan perpuluhannya. Sidang jemaat juga bekerja di luar tetapi ingat dan pikirkan selalu perkara yang rohani, pikirkan soal ibadah.

 

Kolose 3:1-2

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

 

Bukan berarti tidak memikirkan lagi perkara yang jasmani, tetap dipikirkan juga. Tetapi yang terutama dipikirkan adalah keselamatan, ibadah dan pelayanan yang rohani. Biarlah pikiran kita disalut penebusan oleh darah Yesus.

 

3.      Pada tiap tiang ada kaitan perak dan penyambung perak supaya bisa dihubungkan satu dengan yang lain, tidak berdiri sendiri. Perak menunjuk penebusan oleh darah Yesus. Artinya penebusan oleh darah Yesus menyatukan kita dengan yang lain dalam satu tubuh Kristus yang sempurna. Israel dan kafir saja bisa disatukan oleh Korban Kristus, itu penyatuan terbesar. Penyatuan Tubuh Kristus terkecil dimulai dari nikah kita, membesar dalam penggembalaan, antara penggembalaan, sampai antara Israel dan kafir.

Efesus 2:14-16

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Yang dimaksud dengan keduanya adalah Israel dan kafir, Israel yang dekat, kafir itu yang jauh.

 

Kalau disimpulkan orang yang hidup oleh iman adalah orang yang menjaga kesatuan Tubuh Kristus mulai dari dalam nikah. Jangan ada perseteruan dan pertengkaran. Kadangkala kita berargumen lagi, namanya orang menikah pasti ada gesekannya. Memang betul, menyatukan 2 orang, beda kepala, 2 hati, 2 karakter, tidak gampang. Tetapi kembali kita lihat darah Yesus menyatukan Israel dan kafir. Israel dan kafir saja bisa menyatu, masa nikah kita tidak bisa menyatu. Kita ini suami isteri, sama-sama orang kafir, sama-sama orang Indonesia. Memang akan ada pergesekan, tetapi ketika ada pergesekan segera berdamai, yang salah minta ampun mengaku dosa setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Yang benar mengampuni dan melupakan. Begitu juga di dalam penggembalaan, sesama pelayan ada pergesekan? Pasti ada! Namanya kita sedang berada di lubang penggalian, penggembalaan itu tempat penggalian batu yang nanti mau dibawa ke Yerusalem. Yang utuh dibawa ke Yerusalem untuk disusun menjadi Bait Allah, yang pecah ditinggalkan. Pasti ada pergesekan tetapi segera berdamai, jangan diteruskan, itu keluarga Allah.

 

Kalau ada pertengkaran lalu tidak berdamai, diteruskan sampai timbul kebencian itu berarti keluarga iblis, tiangnya tidak punya kaitan, itu tiang di luar bukan tiang di halaman Tabernakel. Mari kita jaga perdamaian, begitu ada pergesekan segera berdamai, ingat hilasmos, darah pendamaian.

 

Hasilnya kalau kita mau berdamai, mau menjaga kesatuan Tubuh Kristus.

a)      Mazmur 133:1-3

133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

 

Hasilnya ada minyak urapan Roh Kudus. Kalau ada minyak urapan maka pasti ada karunia ajaib dari Tuhan sehingga pelayanan semakin meningkat. Kadang kita berpikir kalau mengaku nanti kita dipermalukan, itu salah! Justru kalau mau mengaku dan berdamai justru urapan bertambah dan karunia bertambah.

 

Kalau kita hidup di zaman Petrus, kita tahu Petrus menyangkal Yesus, kemudian Yesus angkat Petrus menjadi gembala lalu kita tidak mau digembalakan Petrus, padahal dia sudah berdamai. Dalam Yohanes pasal 21 itu perdamaian Petrus, dia akui dia tidak punya kasih dan dia dipakai Tuhan. Petrus menyangkal Yesus, orang yang menyangkal Yesus itu seharusnya disangkali Yesus di hadapan Bapa, berarti binasa. Seharusnya dosa Petrus itu membawa dia kepada kebinasaan, tetapi dengan dia mau berdamai dia dipakai dan hebat pemakaian Tuhan terhadap Petrus. Dari Kisah Para Rasul pasal 1 sampai 12 dia tokoh sentral dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal. Kemudian tongkat estafet dilanjutkan oleh Paulus dan seterusnya.

 

Contoh lain lagi Markus. Karena Markus meninggalkan pelayanan sehingga Paulus dan Barnabas berselisih tajam. Sebenarnya Markus itu sudah tidak dipakai, tetapi karena dia mau berdamai maka dia dipakai menulis Injil Markus.

 

Jadi kalau mau berdamai masih ada harapan, ada minyak urapan, ada karunia Roh Kudus, ada kemampuan ajaib untuk dipakai Tuhan, semakin bertambah dan meningkat pemakaian Tuhan.

 

b)      Kalau berdamai berkat datang. Kalau dalam nikah bertengkar terus maka air bah yang datang, piring hancur, belanga hancur, tempat tidur hancur, televisi hancur sampai surat nikah hancur, bercerai. Tetapi kalau berdamai berkat yang datang, berkat jasmani terlebih berkat rohani. Kalau gembala semakin nyata pembukaan rahasia Firman. Kalau dia sidang jemaat dia semakin mengerti pembukaan rahasia Firman Allah. Menerima berkat jasmani, berkat rohani, sampai berkat hidup kekal.

 

Ayo mari, sekarang masih ada darah Yesus, korban pendamaian, siapa yang tidak pernah salah, siapa yang tidak pernah berbuat dosa, tetapi mari segera berdamai. Hubungan dalam nikah segera berdamai, hubungan dalam penggembalaan berdamai, hubungan antara penggembalaan juga berdamai maka semakin dipakai oleh Tuhan.

 

4.      Keluaran 38:20

38:20 Segala patok untuk Kemah Suci dan untuk pelataran itu, sekelilingnya, adalah dari tembaga.

 

Pada tiap tiang ada 2 tali dan 2 patoknya. 60 tiang sama dengan 60 pahlawan iman, lalu 2 talinya itu apa?

Kidung Agung 3:7-8

3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

 

Tali pertama membawa pedang, tali kedua terlatih dalam perang. Kenapa tali pertama dibilang pedang, lalu tali kedua terlatih dalam perang? Kita periksa satu persatu.

a)      Hosea 11:4

11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.

 

Tali pertama itu pedang, pedang menunjukan Firman pengajaran yang benar dan juga makanan keras. Soal makan Firman ini kita harus setia, mulai dari saya sebagai gembala setia memberi makan sidang jemaat dan jemaat setia makan. Setiap Firman diberitakan sebenarnya Yesus sedang membungkuk memberi makan kepada kita. Membungkuk itu sikap menghormati. Kalau tidak menghormati pemberitaan Firman nanti jadi orang bungkuk 18 tahun = dicap antikristus 666. Orang bungkuk yang dia lihat terus:

1)      Tanah = hanya lihat yang duniawi.

2)      Lihat perut = pikirannya hanya untuk kepentingan perut.

3)      Lihat yang di bawah perut, kelaminnya = jatuh dalam dosa kenajisan.

 

Tuhan tolong jangan terjadi pada kehidupan kita, mari setia makan Firman dan saya gembala setia memberi makan Firman. Jadi dasar kesetiaan itu adalah setia terhadap Firman pengajaran yang benar. Kalau sudah setia terhadap Firman pengajaran yang benar maka ada harapan setia dalam segala hal. Sebaliknya kalau sudah tidak setia dalam soal pengajaran tidak bisa diharapkan dalam hal-hal yang lain.

 

b)      Tali kedua terlatih berperang, ini tali kasih lewat doa penyembahan. Menyembah itu hubungan kasih dengan Tuhan. Menyembah itu pergumulan, mempelai wanita Tuhan itu memiliki roh pergumulan.

Wahyu 12:2

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Ada ibu-ibu di sini melahirkan sambil tertawa-tertawa? Tidak ada! Malah menangis. Kalau di gereja diajar tertawa-tertawa itu bukan mempelai wanita Tuhan. Kita ikut Tuhan banyak pergumulan serta tantangannya dan kita bertekun dalam penyembahan, itulah Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jadi kalau digabung hidup oleh iman itu tekun makan Firman dan tekun dalam doa penyembahan ditambah doa puasa dan doa semalaman. Terutama doa penyembahan secara pribadi mari kita tekuni. Kadang saya pukul diri di hadapan Tuhan masih kurang dalam doa penyembahan, tolong saya Tuhan, saya mau meningkat dalam doa penyembahan. Terus dipacu, bukannya malah kalau tidur dalam penyembahan dibiarkan saja. Hari ini tidur, besok harus dipacu. Kalau mengantuk harus dilawan, jangan tidur, jangan kendor talinya.

Yesaya 33:23

33:23 Tali-talimu sudah kendor, tidak dapat mengikat teguh tiang layar di tempatnya, tidak dapat membentangkan layar. Pada waktu itu orang akan membagi-bagi rampasan banyak-banyak, dan orang-orang lumpuh akan menjarah jarahan.

 

Mungkin siang ini kita kendor, ayo kesetiaan terhadap Firman pengajaran, ketekunan dalam doa penyembahan dikuatkan lagi. Kesetiaan dalam ibadah kita kuatkan kembali, jangan kendor! Kalau kita kendor, kita menjadi jarahan, sudah tidak punya pagar, musuh masuk menjarah, imannya dijarah merosot sampai gugur dari iman. Pengharapan dijarah, kasih dijarah sampai tidak menjadi Mempelai wanita Tuhan. Tidak punya iman tidak punya pijakan bulan, tidak punya pengharapan tidak punya mahkota 12 bintang, tidak punya kasih tidak ada pakaian matahari, gelap, tidak menjadi Mempelai wanita Tuhan, berarti binasa.

 

Supaya tidak kendor tali harus diikat di patok dan patoknya ditancap di pasir. Patok dari tembaga itu hukuman, pasir itu bicara dunia. Supaya kesetiaan kita terhadap pengajaran kuat, doa penyembahan kita kuat, maka segala sesuatu yang duniawi kita hukum, jangan terikat dengan segala sesuatu yang duniawi. Jangan mau terpengaruh dengan dunia ini. Dunia ini menawarkan kesenangan, dunia ini menawarkan kemewahan, dunia ini menawarkan semua yang baik dari setan, tetapi itu membawa pada kebinasaan. Tetapi di sisi lain dunia ini penuh air mata dan kesulitan, jangan terpengaruh!

 

Hasilnya kalau kesetiaan kita terhadap pengajaran dan ketekunan dalam penyembahan tidak kendor dan semakin kuat:

a)      Menang menghadapi pergumulan. Terutama pergumulan nikah. Tadi 60 pahlawan mengelilingi joli salomo. Joli itu sama dengan tempat tidur, bicara tempat tidur itu menunjuk nikah. Memang banyak pergumulan menghadapi nikah dan buah nikah. Siang ini lewat doa penyembahan kita kuatkan kesetiaan terhadap pengajaran dan ketekunan dalam doa penyembahan, yakin pasti menang. Masalah nikah dan masalah buah nikah pasti selesai. Kalau ada masalah dalam nikah dan buah nikah itu pukulan telak.

 

b)      Yesaya 33:20

33:20  Pandanglah Sion, kota pertemuan raya kita! Matamu akan melihat Yerusalem, tempat kediaman yang aman, kemah yang tidak berpindah-pindah, yang patoknya tidak dicabut untuk seterusnya, dan semua talinya tidak akan putus.

 

Kalau talinya kencang, patoknya tertancap kuat maka dihubungkan dengan Yerusalem. Hasil kedua kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna sehingga layak masuk Yerusalem Baru. Mata kita bisa memandang Yesus di awan-awan dan nanti bisa masuk di Yerusalem Baru, masuk pada kemah abadi yang talinya tidak pernah putus.

 

Pembukaan rahasia Firman itu penyataan Allah yang nanti akan menjadi kenyataan. Sekarang penyataan-penyataan Allah diberikan kepada kita, nanti menjadi kenyataan kita menjadi Mempelai WanitaNya masuk di Yerusalem Baru.

Wahyu 21:2-3

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Pada sesi 2 ini kita kuatkan tali-tali kita. Kaum muda mungkin dulu setia, sekarang sudah mulai kendor. Orang-orang tua mungkin karena kesibukan dunia patoknya sudah terlepas, ayo tancapkan lagi dan ikat tali-talinya. Setialah dalam pengajaran dan ibadah pelayanan, serta tekun dalam doa penyembahan maka kita akan menang dalam pergumulan nikah dan kita masuk kemah abadi, Yerusalem yang Baru. Itu yang kita rindukan dan idam-idamkan yang akan menjadi kenyataan.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar