20221022

Kebaktian Doa Puasa Sesi 3, Sabtu 22 Oktober 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 35:18, 38:20

35:18 patok Kemah Suci dan patok pelataran dan talinya;

38:20 Segala patok untuk Kemah Suci dan untuk pelataran itu, sekelilingnya, adalah dari tembaga.

 

Ada 60 tiang pada halaman Tabernakel kemudian diikat dengan 2 tali, lalu tali-tali itu diikatkan pada patok yang terbuat dari tembaga dan ditancapkan ke pasir. Maksudnya supaya tiang-tiang itu jangan miring apalagi roboh. Tembaga bicara penghukuman. Kalau bangsa Israel tidak taat maka langit menjadi tembaga. Pasir menunjuk dunia. Jadi supaya memiliki keteguhan iman maka kita harus menghukum segala sesuatu yang menyangkut keduniawian. Dengan kata lain supaya iman kita teguh tidak boleh terpengaruh dengan dunia. Dunia ini sudah dibawah kuasa si jahat, dimanfaatkan oleh setan untuk menggoyahkan iman kita bahkan sampai gugur iman kita. Pengaruh dunia berupa kesukaan dunia, kesulitan dunia, kesibukan dunia, semua mau menggugurkan iman kita. Kapan iman mulai goyah bahkan sedang menuju pada gugur? Ketika kita sudah tidak setia karena terpengaruh dengan dunia.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Kalau terpengaruh dengan dunia sehingga tidak setia dalam ibadah pelayanan, itu berarti tiang sedang miring dan sebentar lagi roboh. Sebagai contoh pengaruh dunia begitu kuat sehingga membuat tidak setia adalah bangsa Israel di zaman nabi Amos. Saat itu mereka makmur, jaya secara jasmani. Tetapi kemakmuran yang mereka dapatkan justru membuat mereka tidak peduli dengan Tuhan.

Amos 6:1-6

6:1 "Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!

6:2 Menyeberanglah ke Kalne, dan lihat-lihatlah; berjalanlah dari sana ke Hamat yang besar itu, dan pergilah ke Gat orang Filistin! Adakah mereka lebih baik dari kerajaan-kerajaan ini, atau lebih besarkah daerah mereka dari daerahmu?

6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka, tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan;

6:4 yang berbaring di tempat tidur dari gading dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak domba dari kumpulan kambing domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan binatang yang tambun;

6:5 yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;

6:6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!

 

Yang membuat Tuhan marah kepada bangsa Israel, ketika mereka sudah makmur mereka tidak peduli dengan Tuhan, yang dibuktikan dengan tidak peduli keturunan Yusuf hancur. Yusuf itu secara rohani gambaran sidang mempelai, rencana Tuhan mau menjadikan kita mempelai wanita Tuhan. Jadi orang Israel yang makmur sehingga tidak peduli keturunan Yusuf hancur artinya karena pengaruh dunia apapun bentuknya, gereja Tuhan sudah tidak peduli lagi dengan rencana Tuhan, bahkan tidak tahu rencana Tuhan yaitu mau menjadikan gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau dikatakan tentang mempelai mereka tidak tahu, pikir mereka mau menikah secara jasmani dengan Yesus. Tetapi roh ini juga bisa masuk dalam gereja Tuhan yang sudah menerima Kabar Mempelai yang sudah tahu rencana Tuhan karena begitu jelas dipaparkan.

 

Tadi dikatakan celaka atas orang yang merasa aman di Sion, Sion itu tempat keluarnya pengajaran. Ini awasan bagi kita, sudah di dalam pengajaran dan mengerti rencana Tuhan tetapi tidak peduli karena terlalu sibuk dengan dunia. Tidak peduli soal ibadah, kesucian, pelayanan, seperti orang Israel. Hati-hati, jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian. Kalau di sini Israel makmur, lain kali dalam keadaan sulit mereka juga mengabaikan dan tidak peduli akan rencana Tuhan.

 

Jangan kaget kalau Tuhan bertindak kejam terhadap orang seperti itu.

Amos 7:1-3

7:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku: Tampak Ia membentuk kawanan belalang, pada waktu rumput akhir mulai tumbuh, yaitu rumput akhir sesudah yang dipotong bagi raja.

7:2 Ketika belalang mulai menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah, berkatalah aku: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"

7:3 Maka menyesallah TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.

 

Tuhan sudah mengancam di sini akan mengirim belalang menghabiskan semua tumbuhan di tanah. Rohani orang yang sudah tidak peduli dengan rencana Tuhan bahkan mengabaikan rencana Tuhan, rohaninya makin habis dimakan belalang sampai betul-betul habis dan hancur. Berarti sudah siap untuk dihukum oleh Tuhan, 3x7 penghukuman di akhir zaman ini.

 

Ini baru ancaman, belum menjadi kenyataan, syukur ada seorang nabi yang pasang badan yaitu nabi Amos sehingga Tuhan tidak jadi menghukum. Syukur kalau masih ada dalam penggembalaan karena masih ada doa penyahutan dari seorang gembala supaya hukuman tidak dijatuhkan. Alkitab katakan karena hukuman tidak segera dijatuhkan maka orang semakin berbuat jahat. Dia berpikir saya berbuat jahat tidak dihukum-hukum juga malah semakin diberkati. Kalau hukuman belum dijatuhkan itu karena ada gembala yang menaikan doa syafaat.

Pengkhotbah 8:11

8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

 

Saya berbuat jahat dan najis tetap diberkati, tokoku tetap ramai, usaha makin lancar, sehingga dalam hati semakin penuh niat berbuat jahat. Orang Israel seperti itu, sudah diancam, Firman datang tetapi tidak takut. Tuhan tolong jangan kita seperti ini.

 

Dalam kitab Yoel ada 4 jenis belalang.

Yoel 1:4

1:4 Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.

 

Jangan sampai Tuhan sudah kirim 4 belalang ini karena sudah dalam pengajaran tetapi tidak peduli dengan rencana Tuhan sehingga habis semuanya. Kita bahas satu persatu.

1.      Belalang pengerip adalah belalang yang memakan buah. Kita adalah ladang Tuhan dan bangunan Allah. Namanya ladang berarti tempat menghasilkan buah. Tuhan rindu kita menghasilkan buah bagi Tuhan. Dimulai dari buah pertobatan.

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Gereja yang tidak peduli dengan rencana Tuhan dan tidak mau masuk dalam rencana Tuhan, sudah tidak ada lagi roh pertobatan. Kalau buah pertobatan sudah dimakan maka hubungan dengan Tuhan sudah terputus dan dengan sesama juga demikian. Sebab dosa membuat kita terpisah dengan Tuhan dan dengan sesama. Bertobat itu berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan, perbaiki hubungan dengan Tuhan, perbaiki hubungan dengan sesama. Mulai dari dalam nikah mulai renggang. Kita bisa raba diri kita, kita masih ada di dalam rencana Tuhan, masih peduli rencana Tuhan atau tidak. Kalau sudah mulai renggang hubungan dalam nikah, dalam penggembalaan mulai renggang, mulai sendiri-sendiri itu karena ada dosa di dalamnya. Tadinya bergaul tetapi mulai merasa asing di dalam penggembalaan. Dalam nikah juga seperti itu, mulai suami pegang uang sendiri, isteri pegang sendiri, tidak satu lagi. Makan mulai sendiri padahal tadi makannya sama-sama. Saya alami begitu waktu SMA belum bertobat, dengan papa mama terpisah, malah senang kalau orang tua pergi pelayanan ke Sulewana atau ke mana. Kalau mereka datang mulai memisahkan diri, hubungan mulai renggang.

 

2.      Belalang pindahan memakan daun. Daun tempat beraktivitas, tempat memasak makanan untuk disebarkan ke seluruh tumbuhan. Jadi belalang pindahan memakan daun artinya sudah tidak ada minat lagi untuk kegiatan yang rohani. Kalau diajak beribadah mulai malas dan tidak bergairah, itu sudah mulai digerogoti belalang pindahan. Isteri ajak suami sudah tidak bergairah malah membentak dan marah. Kalau anak diajak ibadah sudah tidak bergairah, tinggal diancam-ancam, itu sudah dimakan belalang pindahan.

Jangan cuek dengan ibadah pelayanan, jangan cuek dengan Tuhan. Kalau kita cuek dengan Tuhan, nanti ketika hukuman dijatuhkan Tuhan juga cuek. Di dalam Amsal pasal 1, karena tidak mau mendengar hikmat maka begitu hukuman datang Tuhan sudah cuek juga, tidak mempedulikan lagi. Bahkan Alkitab katakan Tuhan mengolok-olok atas hari celakanya. Ini jangan terjadi pada kita.

 

Kaum muda kalau sudah tidak minat beribadah melayani harus hati-hati, itu sudah dimakan belalang pindahan itu. Mulai dosa masuk, buah pertobatan juga sudah dimakan. Tidak mungkin masuk Yerusalem Baru kalau ibadah sudah tidak bergairah, karena di Yerusalem Baru kegiatan kita beribadah melayani Tuhan selamanya, bukan seperti di dunia ini yang dalam seminggu hanya 3 hari.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Kadangkala dengan kecanggihan teknologi kalau salah gunakan jadi cuek soal yang rohani, sibuk saja dengan handphonenya. Baca Alkitab sudah tidak peduli lagi, tidak bergairah, apalagi mau disuruh sembayang benar-benar sudah tidak bergairah.

 

3.      Belalang pelompat memakan batang pohon atau kayu. Artinya sudah tidak teguh lagi pendiriannya terhadap:

a)      Firman pengajaran yang benar. Begitu diterpa angin pengajaran palsu apalagi mendatangkan keuntungan jasmani, mulai goyang, tiang miring dan condong ke angin pengajaran palsu. Sampai akhirnya ambruk dan gugur.

I Korintus 15:58

15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

 

Kita beribadah ini tidak sia-sia, pegang teguh pada pengajaran itu tidak sia-sia. Mungkin orang katakan kita fanatiklah, sombong rohani, tidak apa-apa terserah mereka ngomong seperti itu, yang penting kenyataaannya tidak. Tidak sia-sia jerih payah kita. Yesus berjuang sampai mati di kayu salib dan Dia dapat upah yaitu gerejaNya yang sempurna yang dia pertontonkan, dalam Wahyu pasal 12 ada tanda besar di langit itulah Mempelai Wanita Tuhan yang dipertontonkan. Begitu juga kita, kita berjerih payah dalam ibadah pelayanan, berjerih payah berpegang teguh pada pengajaran ini, nanti kita menikmati hasil akan bertemu dengan Yesus, upah kita memiliki Yesus.

 

Kalau sudah tidak kuat menghadapi angin pengajaran maka ketika ditiup angin pengajaran bisa ambruk.

Efesus 4:14

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Bagaimana bisa melihat keteguhan terhadap pengajaran itu mulai kendor? Kalau sudah mulai menganggap semua ajaran sama saja, sudah tidak tahu membedakan warna mana pengajaran yang benar mana yang tidak. Itu roh Moab! Mulai dari saya sebagai gembala diperiksa oleh Tuhan, kayu atau batang masih kuat atau sudah digerogoti oleh belalang pelompat. Seorang gembala harus mengawasi dirinya dan mengawasi ajarannya. Kalau gembala sudah mulai bimbang dan bingung tentang ajarannya, bagaimana dengan jemaat. Doakan saya sebagai gembala untuk terus berpegang pada Firman pengajaran yang benar ini.

I Timotius 4:16

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

Sebagai gembala saya mengawasi diri dan mengawasi juga pengajaran, jangan sampai pengajaran sudah campur, kasihan jemaat. Gembala itu bagaikan batu tempat perlindungan sidang jemaat dari angin pengajaran lain.

 

b)      Korban Kristus. Kalau pendirian sudah tidak teguh dengan korban Kristus bisa dilihat mulai enjoy dan menikmati berbuat dosa. Hati-hati! Tadinya digerogoti buah pertobatannya, mulai jatuh dalam dosa. Kalau belalang pelompat memakan batang berarti pendiriannya tidak teguh lagi terhadap Korban Kristus. Sudah menikmati berbuat dosa, bikin dosa malah baterek, sengaja kasih tunjuk! Kalau sekarang tereknya di media sosial.

 

4.      Belalang pelahap memakan akar. Bicara akar itu bicara iman, hendaklah imanmu berakar di dalam Tuhan.

Kolose 2:6-7

2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

 

Kalau sudah gugur dari iman itu sudah murtad! Orang murtad itu sudah kenyang dengan jalannya. Mau diapa-apakan, mau diingatkan sudah tidak bisa karena sudah kenyang dengan jalannya, sudah itu pilihannya. Sampai sudah jatuh hukuman dari Tuhanpun dia anggap tidak apa-apa.

Amsal 14:14

14:14 Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.

Ini berarti habis sudah riwayat rohaninya. Jangan diharapkan lagi orang seperti itu. Kalau orang murtad bisa kembali itu suatu kemurahan Tuhan yang besar. Ayo berakar di dalam Tuhan, jangan gugur. Ingat ini tahun kemuliaan, sebentar lagi kita akan mengalami kemuliaan, jangan sampai gugur, jangan sampai buah pertobatannya dimakan, jangan sampai daunnya dimakan tidak ada gairah lagi dalam perkara yang rohani. Jangan sampai batangnya dimakan, sudah tidak berdiri teguh pada pengajaran, tidak berdiri teguh pada Korban Kristus. Apalagi kalau akarnya di makan, sudah murtad, habis riwayat rohaninya dan tinggal menunggu dilempar ke dalam neraka.

 

Kalau yang rohani sudah habis, nanti yang jasmani juga ikut habis.

Amos 7:2

7:2 Ketika belalang mulai menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah, berkatalah aku: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"

 

Syukur masih ada nabi seperti nabi Amos, begitu melihat belalang sudah mau menghabisi rohani bangsa Israel dia berseru “Tuhan berikanlah kiranya pengampunan”. Roh ini harus ada pada seorang gembala. Melihat keadaan sidang jemaat sementara digerogoti oleh belalang, sedang menuju pada kebinasaan, seorang gembala harus pasang badan mohon belas kasihan dan pengampunan dari Tuhan. Saya belajar begitu ada terjadi sesuatu ambil waktu puasa, Tuhan tolong terangi hatinya dan jamah. Gembala sudah berusaha, kalau memang sudah tidak mau bertobat, sudah seperti dalam surat Yudas dia menjadi penyelusup di tengah sidang jemaat itu sudah urusannya dengan Tuhan. Gembala sudah menasihati, sudah mengingatkan, sudah pasang badan, supaya jangan sampai rohani sidang jemaat dihabiskan. Doakan supaya sebagai gembala roh ini terus ada. Bukan langsung mengutuk, begitu jemaat berbuat seperti ini “oh Tuhan hajar, hukum!”. Kasihan jemaat kalau berulah, apalagi yang sudah dibina dari kecil. Didoakan terus supaya jangan sampai binasa dan bisa bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Sebagai gembala saya harus lebih dahulu mengoreksi diri, jangan sampai saya sudah digerogoti belalang.

 

Jemaat bisa menilai gembala yang melayani ini apakah yang berseru seperti Amos atau yang sudah dimakan belalang? Gembala yang sudah dimakan belalang itu adalah gembala yang hanya mengutamakan soal yang jasmani, tidak lagi memikirkan bagaimana supaya jemaat bisa selamat. Yang penting korbannya masuk, perpuluhannya masuk, bisa beli ini dan itu sampai seluruh jari sudah penuh cincin akik. Sebentar ganti ini ganti itu, beli ini beli itu. Sudah tidak memikirkan lagi bagaimana jemaat supaya bertumbuh rohaninya bahkan bisa bertemu dengan Yesus. Kita berdoa dan saling mendoakan, saya berdoa jangan sampai sidang jemaat digerogoti belalang sampai binasa. Jemaat juga doakan gembala supaya tetap memiliki roh seperti Amos ini, roh belas kasih dalam melayani. Kalau gembala sudah serius melayani, mari jemaat juga serius tergembala. Gembala serius mengurus domba, jemaat serius untuk diurus. Jangan mau diurus malah lari-lari. Jangan membuat gembala berkeluh kesah.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Gembala berjaga-jaga atas jiwa sidang jemaat. Kalau jemaat serius digembalakan maka  gembala bergembira berdoa bagi sidang jemaat. Tetapi kalau lari-lari ketika diurus, gembala malah berkeluh kesah. Coba orang tua yang punya anak kecil, waktu dikasih makan malah lari-lari, bisa-bisa marah.

 

Kalau ada hamba Tuhan yang diutus Tuhan seperti Amos, jangan kita jauh dari penggembalaan. Waktu Yesus datang gembala dan sidang jemaat saling bermegah.

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Gembala bermegah dan hatinya sangat bergembira melihat jemaat duduk di samping Yesus menjadi Mempelai. Jemaat juga bergembira karena penanganan dari gembala bisa berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Semoga ini menjadi kenyataan untuk kita bersama. Tugas seorang gembala tidak gampang, memberi makan sidang jemaat dan menaikan doa penyahutan bagi sidang jemaat, jangan bikin dia berkeluh kesah. Bukan berarti kalau ada pergumulan dan masalah jangan lapor kepada gembala, nanti dia berkeluh kesah. Lapor saja! Maksudnya gembala bekeluh kesah karena jemaat berulah terus, menanduk terus, dikasih makan lari-lari. Jangan kita seperti itu, biarlah saling menghargai. Sebagai gembala hargai pelayanan yang Tuhan percayakan. Sebagai sidang jemaat hargai juga Firman yang sudah disediakan. Maka ketika Yesus datang kita sama-sama bertemu Yesus, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, naik ke gunung yang besar lagi tinggi, gunung Yerusalem Baru. Dunia ini sudah lalu, kita tidak terikat lagi dengan dunia, buktinya kita sudah terangkat ke sorga. Mulai dari sekarang tidak terpengaruh lagi dengan dunia ini. Dunia di belakang dan sorga menjadi milik kita. Yesus menjadi milik kita dan kita menjadi milik Yesus untuk selama-lamanya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar