20230819

Kebaktian Doa, Sabtu 19 Agustus 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 11:17-19,39

11:17 Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur.

11:18 Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya.

11:19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.

11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."

 

Lazarus sudah mati 4 hari berarti sudah busuk. Bagi Tuhan 1 hari = 1000 tahun. Jadi 4 hari = 4.000 tahun. 4000 tahun itu perhitungan waktu sejak Adam jatuh dalam dosa sampai kedatangan Yesus pertama kali. Yesus adalah Adam yang akhir yang menyelamatkan manusia dari dosa atau maut.

I Korintus 15:45,54-57

15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

15:54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. 

15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"

15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Karena 1 orang itulah Adam, dosa masuk ke dalam dunia dan maut menjalar pada semua orang.

Roma 5:12

5:12  Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

 

Namun oleh 1 orang juga itulah Yesus Adam yang akhir, menyelamatkan manusia dari dosa, maut dikalahkan.

Roma 5:15,17-19

5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.

5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.

5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.

5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

 

Dosa ini mengakibatkan maut, kematian rohani. Dan kalau diteruskan, tidak diselesaikan maka akan menjadi busuk sampai berulat. Berulat itu artinya sudah binasa di dalam neraka.

Yesaya 66:24

66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

 

Untuk mencegah kebusukan ini, mencegah ulat itu maka Yesus Adam terakhir datang sebagai kebangkitan dan hidup. Orang yang sudah mati karena berbuat dosa diberikan kesempatan untuk bangkit dan hidup dalam kebenaran.

Yohanes 11:25

11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

 

Mungkin sore ini kita datang dalam keadaan sudah mati karena dosa yang kita lakukan, Tetapi Yesus tampil sebagai kebangkitan dan hidup, Dia mau memberikan hidup kepada kita asalkan kita mau percaya kepadaNya. Percaya bukan sebatas percaya, percaya dan mempercayakan hidup kepada Yesus.

 

Kepada kita diperhadapkan 2 pilihan:

1.      Maut atau kematian. Jika kita terus berbuat dosa berarti kita memilih maut kematian yang akan berakhir pada maut kekal, ulat, kebinasaan kekal di neraka.

2.      Kehidupan, itulah Yesus. Biarlah kita memilih Yesus maka kita pasti mengalami kuasa kebangkitan.

 

Sekarang periksa, kita memilih apa. Kalau pilih maut, berbuat dosa terus biar sudah dihajar Tuhan, sampai binasa di neraka. Tetapi kalau memilih Yesus kita akan memperoleh kehidupan kekal. Bukti memilih Yesus:

1.      Roma 4:25

4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

 

Yesus dibangkitkan untuk membenarkan kita. Jadi bukti pertama memilih Yesus adalah hidup dalam kebenaran. Semua manusia telah berbuat dosa, tidak ada yang benar.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Prosesnya bagaimana supaya kita bisa hidup dalam kebenaran?

a)      Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi maka kita dibenarkan oleh darah Yesus.

b)      Kebenaran itu Firman.

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Jadi proses kedua menghargai Firman. Sungguh-sungguh dalam mendengar Firman dan hidup sesuai Firman. Saat-saat pemberitaan seperti ini kita berikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap Firman, sungguh-sungguh mendengar Firman dan sesudah itu kita hidup menurut Firman, praktekan Firman. Jika kita hidup dalam kebenaran maka Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Tuhan memelihara kita, Tuhan yang memberkati sampai di masa depan dan kita menjadi berkat bagi sesama. Kalau mengaku orang benar jadilah berkat. Bisa diraba ini orang benar sungguhan atau cuma merasa benar. Kalau hanya merasa benar dia menjadi duri menusuk sana menusuk sini, di dunia nyata menusuk orang, di dunia maya menusuk orang. Kalau orang benar di dunia nyata dia menjadi berkat, di dunia maya menjadi berkat.

 

Sebaliknya orang yang memilih maut dari ujung rambut sampai ujung kakinya bahkan perasaannya tidak ada yang benar, dia tidak takut akan Tuhan.

Roma 3:9,13-18

3:9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,

3:13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.

3:14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,

3:15 kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.

3:16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,

3:17 dan jalan damai tidak mereka kenal;

3:18 rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

 

Orang seperti ini ada di bawah kuasa dosa, dosa itu maut. Prakteknya:

1)      Mulutnya atau kerongkongan mengeluarkan perkataan yang munafik seperti kubur. Kubur itu dikeramik, ditehel, bagus luar biasa. Tetapi di dalam busuk, penuh tulang belulang dan kotoran. Itulah perkataan munafik, seperti manis, seperti rohani tetapi mengandung bisa yang mematikan rohani orang lain. Sebagai contoh adalah kesaksian yang palsu. Dia bersaksi tetapi sebenarnya apa yang dia lakukan tidak seperti apa yang dia saksikan itu. Puji Tuhan saya seperti ini, padahal kenyataannya tidak seperti itu, jauh panggang dari api. Jadi mari kita bersaksi apa yang sudah terjadi, apa yang sudah kita alami bersama dengan Yesus. jangan yang tidak pernah dan belum pernah kita alami. Termasuk juga ajaran-ajaran palsu, tidak ada yang benar. Kalau ajarannya tidak benar bagaimana mungkin hidup sehari-hari bisa benar.

 

2)      Perkataan yang kotor dan busuk. Ini sama seperti kuburan yang menganga. Betul-betul menebarkan bau busuk.

 

3)      Kaki atau perjalanan hidup yang tidak cinta damai. Cepat sekali menumpahkan darah. Baru akur sedikit sudah ribut lagi, bikin ulah lagi. Memang orang seperti ini lebih baik hindari saja dari pada kita ikut terganggu.

 

2.      Kolose 3:1-2

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

 

Mencari dan memikirkan perkara yang di atas, yang rohani = mengutamakan perkara rohani lebih dari perkara yang jasmani. Perkara rohani itu adalah ibadah pelayanan dan Firman pengajaran. Jadi mengutamakan perkara rohani artinya mengutamakan penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar lebih dari perkara yang jasmani.

 

Kalau kaum muda datang mau pamitan mau sekolah, mau kuliah, mau kerja, nasihat saya cuma satu, tergembala dalam pengajaran yang benar, bukan asal tergembala. Itu berarti kita memilih Yesus maka kita di pihak Tuhan dan Tuhan di pihak kita. Memang sakit bagi daging kalau mau tergembala dalam binaan Firman pengajaran yang benar, tetapi kita mau mengutamakan itu.

 

Sebaliknya orang yang memilih maut tidak mempedulikan perkara rohani, dia tidak mempedulikan hidup rohaninya, hanya perkara jasmaninya yang dia perjuangkan sungguh-sungguh, tetapi hidup rohani dia biarkan. Orang seperti ini memposisikan dirinya sebagai musuh salib, musuhnya Yesus.

 

 

Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Jangan sampai kita menjadi musuh salib, biarlah kita memposisikan diri sebagai calon mempelai wanita Tuhan sampai kelak sungguh-sungguh kita menjadi mempelai wanita Tuhan.

 

Praktek musuh salib:

a)      Beribadah melayani Tuhan hanya untuk mencari perkara jasmani, perkara dunia. Pikirannya hanya yang dunia yaitu hiburan. Dalam gereja itu sekarang yang dicari. Lalu mencari uang, hormat, kedudukan dan sekarang yang paling banyak dicari oleh hamba Tuhan adalah popularitas, ini sudah musuh salib. Kalau cari popularitas itu babel namanya! Biar tidak terkenal di dunia tetapi di hadapan Tuhan di kenal. Kalau pendeta terkenal bukan cuma pendeta itu yang bangga, jemaatnya juga bangga “gembalaku populer”. Kalau sudah seperti ini maka cara-cara dunia begitu gampangnya dimasukan dalam gereja karena yang dia cari perkara dunia, perkara yang jasmani.

 

b)      Bertuhankan perut = selalu kuatir akan kebutuhan jasmaninya sehingga begitu dia tidak dapat di dalam ibadah pelayanan, dia akan tinggalkan itu untuk mencari di dunia. Terlalu gampang meninggalkan ibadah pelayanan untuk mencari keuntungan-keuntungan jasmani, perkara dunia.

 

Apa yang kita cari dan kita pikirkan menentukan kita memilih apa dan siapa, memilih maut atau memilih Yesus. Kalau yang kita cari dan pikirkan adalah perkara yang rohani sudah pasti memilih Yesus. Kalau yang dicari dan dipikiran yang duniawi, dia memilih maut.

 

Hasil mencari dan memikirkan perkara yang rohani, kita akan mengalami pelayanan Yesus Imam Besar.

Ibrani 2:16-18

2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

 

Apa itu pelayanan Yesus Imam Besar?

a)      Mendamaikan dosa kita =  menyucikan kita sampai tidak bercela, sampai tidak ada lagi dosa, penyucian terjadi dalam hidup kita.

b)      Menolong kita tepat pada waktunya, dari segala pencobaan dan masalah-masalah yang kita hadapi. Jadi waktu ada masalah pencobaan jangan jauh dari ibadah pelayanan. Jangan kita lebih fokus memikirkan jalan keluar menghadapi masalah ini, fokus memikirkan yang rohani, nanti Tuhan sendiri yang bekerja, berperang ganti kita. Yesus Imam Besar menolong kita tepat pada waktunya dari segala pencobaan, dari segala masalah.

 

3.      I Petrus 1:3-4

1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

 

Bukti ketiga adalah mengalami kelahiran baru = mengalami keubahan hidup. Sekian lama kita mengaku memilih Yesus, beribadah, melayani Tuhan, tergembala, mari periksa sudahkah kita mengalami keubahan hidup atau hidup lama masih terbawa-bawa. Seperti dalam Yehezkiel pasal 16, sudah lahir tetapi tali pusarnya masih belum dipotong, hidup lama masih terbawa-bawa.

 

Tanda-tanda mengalami keubahan hidup:

a)      Hidup penuh pengharapan. Artinya hanya berharap dan bersandar kepada Tuhan dalam menghadapi segala persoalan dan masalah. Hanya itu yang bisa saya lakukan menghadapi segala masalah, tinggal bawa di kaki Tuhan. Doa semalaman, ditambah doa puasa, terus itu dilakukan karena tidak mampu lagi melakukan apa-apa. Mau pakai kekuatan sendiri tidak bisa, mau adu argument tidak akan masuk, tinggal bawah di kaki Tuhan, menyembah Tuhan, hidup penuh pengharapan.

 

b)      Hidup tersimpan di sorga = memiliki jenis kehidupan sorga. Periksa, saya ini jenis kehidupan dunia atau jenis kehidupan sorga. Jenis kehidupan sorga adalah:

1)      Tubuh yang tidak dapat binasa = tubuh yang hidup, itu dikuasai oleh Roh Kudus sehingga mampu mematikan perbuatan-perbuatan dagingnya.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Hidup sorga berarti sudah ada dalam pengaruh Roh Kudus, dia mematikan perbuatan-perbuatan dagingnya.

 

2)      Tubuh yang tidak dapat cemar = tubuh yang kudus. Ini kehidupan yang dikuasai Firman sehingga sekalipun di sekeliling kita telah cemar oleh dosa, kita tidak mau tercemar, tetap hidup suci apapun resikonya. Kaum muda mari perhatikan ini, pilih Yesus, jangan pilih yang jasmani. Miliki hidup sorga, hidup yang tidak bisa dicemari oleh dosa, dikuasai oleh Firman. Hanya Firman yang bisa menyucikan kita.

Yohanes 17:17; 15:3

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Mazmur 119:9-11

119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

119:10 Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

 

3)      Tubuh yang tidak dapat layu = tubuh yang berkenan kepada Tuhan. Ini kehidupan yang dikuasai oleh kasih Allah. Kasih Allah itu kekal, kasih itu yang memberikan daya tahan menghadapi himpitan tekanan apapun. Tantangannya luar biasa, semakin hebat tantangan kita hadapi, tetapi kalau kita adalah kehidupan yang mengalami keubahan hidup, kita tidak akan layu.

Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Tantangan semakin hebat, semakin berat, tetapi kita tidak layu karena kasih Tuhan. Saya juga pernah sayang diri karena tantangan begitu hebat, sebelum melayani ada air mata sesudah melayani ada air mata. Sampai saya bilang sama Tuhan “Tuhan saya ingin bahagia! Tidak bisakah saya bahagia!”. Tetapi Tuhan ingatkan untuk masuk kerajaan sorga harus menderita aniaya. Harus rela menerima sengsara. Musa sudah dewasa, dia rela menerima sengsara karena Tuhan. Tuhan tunjuk saya, selama ini kau rela atau tidak! Mungkin kita bisa menerima sengsara tetapi tidak rela. Seperti saya bilang sama Tuhan saya mau bahagia, saya tidak rela! Tetapi akhirnya sudah Tuhan jawab kemarin dalam ibadah doa, rela sengsara. Kasih Tuhan yang memberi daya tahan sehingga kita tidak layu. Sekalipun banyak air mata tertumpah namun Tuhan tampung di kirbatNya. Nanti tegak kepala kita menghadapi musuh-musuh.

Mazmur 27:6

27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

 

Orang yang kuat teguh hati, orang yang tidak layu, biarpun musuh sekeliling dia hanya menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan, menyembah Tuhan.

 

Ketika kita diperhadapkan dengan sengsara, pertanyaannya apakah kita rela atau tidak. Apakah kita bisa tetap bahagia atau tidak bahagia. Mari alami keubahan hidup sampai kita bisa rela sengsara, itu tidak layu. Tidak usah bereaksi, biarlah kita terima saja dan berserah kepada Tuhan.

Ibrani 11:24

11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

 

Lebih suka mana? Dengan Yesus kita sengsara. Atau suka dengan dosa, dunia, daging senang.

 

Ibrani 11:26

11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

 

Ada upah yang Tuhan sediakan bagi kita. Upahnya besar, bukan kekayaan, bukan duit. Upahnya pribadi Yesus sendiri. Kekasihku kepunyaanku, aku kepunyaan Kekasihku, itulah upah kita. Jadi tidak usah tanya-tanya “kenapa terjadi begini, kenapa terjadi begitu, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak baik”. Sekarang ditanya lebih suka sengsara bersama Yesus atau lebih suka senang bersama dunia ini, senang berbuat dosa. Kita yang pilih, pilihannya cuma 2.

 

Roma 12:1

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

 

Kalau kita bisa memiliki jenis kehidupan sorga, tubuh yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, tidak dapat layu, maka ibadah kita adalah ibadah yang sejati, pelayanan kita adalah persembahan yang berbau harum bagi Tuhan. Maka hasilnya kita hidup dari kemurahan Tuhan sehingga di mana saja, kapan saja, dalam situasi kondisi apa saja pasti hidup.

 

Bapak ibu kekasih dalam Tuhan pilihlah Yesus, jangan pilih maut. Bukan cuma di mulut pilih Yesus tetapi dengan praktek hidup kita pilih Yesus. Mau hidup benar, mau mengutamakan penggembalaan dalam binaan pengajaran lebih dari perkara jasmani dan mengalami keubahan hidup. Punya pengharapan kepada Tuhan, memiliki jenis kehidupan sorga, sampai kita rela sengsara, lebih suka sengsara karena Yesus dari pada kesenangan sementara di dunia ini dengan berbuat dosa. Kita hidup dari kemurahan Tuhan, sekarang kita hidup, masa depan juga hidup, sampai hidup yang kekal kita bisa menjadi Mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar