20230820

Kebaktian Umum, Minggu 20 Agustus 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Siang ini ibadah kita sekaligus penataran imam-imam dan calon imam-imam. Bagi bapak ibu saudara sekalian yang rindu melayani Tuhan, ikutilah penataran imam sepanjang minggu ini untuk bisa memahami bagaimana seorang imam itu, bisa melayani Tuhan sungguh-sungguh dan pelayanannya berkenan kepada Tuhan. Bagi kita yang sudah melayani Tuhan biarlah disegarkan kembali. Kalau mungkin selama ini pelayanan kita mulai kendor, lewat penataran imam ini kita semangat kembali untuk melayani Tuhan.

 

Wahyu 13:8

13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

 

Antikristus itu mau disembah sebagai Allah dan banyak orang yang menyembah antikristus yaitu orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan.

Keluaran 32:32-33

32:32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu — dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."

32:33 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.

 

Penyebab nama tidak tertulis dalam kitab kehidupan adalah berbuat dosa kepada Tuhan yaitu menyembah anak lembu emas. Ini adalah ibadah palsu, tahbisan yang rusak. Kita periksa, selama ini kita sudah melayani, tahbisan kita bagaimana? Benar atau rusak. Kalau rusak Tuhan mampu memperbaiki tinggal mau atau tidak.

 

Tuhan melihat Israel menyembah anak lembu emas dan Tuhan juga melihat mereka rusak lakunya.

Keluaran 32:7

32:7 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.

 

Rusak lakunya dalam hal ini rusak ibadahnya, rusak tahbisannya. Jadi penyebab nama tidak tertulis dalam kitab kehidupan adalah ibadah dan tahbisannya yang rusak. Sekali lagi periksa ibadah dan tahbisan kita, kalau rusak masih bisa mendengar Firman, masih ada kesempatan untuk di perbaiki, tinggal mau atau tidak.

 

Praktek ibadah pelayanan dan tahbisan yang rusak.

1.      Keluaran 32:2

32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."

Perempuan yang tampil di depan mau mengajar dan memerintah laki-laki. Dalam nikah kalau isteri sudah mau mengatur, memerintah, mengajar suami dan suami tidak tegas, itu sudah rusak. Dalam Alkitab dari permulaan zaman sampai zaman akhir ditunjukan di situ contoh-contoh pemimpin atau suami yang tidak tegas sehingga perempuan yang tampil mengajar dan memerintah. Salah satunya Adam, jelas sekali waktu Tuhan mengutuk Adam “karena engkau mendengarkan suara isterimu, terkutuklah engkau!” Adam dikutuk Tuhan karena tidak tegas sehingga perempuan yang tampil mengajar, Hawa yang mengajar dan memerintah.

 

Kemudian contoh lain lagi dalam Alkitab, raja Ahab dia yang memerintah tetapi yang selalu mengambil keputusan adalah isterinya, Izebel. Di akhir zaman sudah dikatakan perempuan tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki, tetapi itu juga yang dilakukan akhir zaman ini, yang lebih dominan perempuan yang tampil.

 

2.      Anak lembu itu terbuat dari emas, emas itu mahal. Jadi praktek kedua adalah motivasi pelayanan hanya untuk mencari berkat-berkat yang jasmani.

 

3.      Orang Israel membangun atau membuat anak lembu emas. Kenapa anak lembu emas?

Yeremia 46:15

46:15 Mengapa Apis melarikan diri, tidakkah sanggup sapi jantanmu bertahan? Sungguh, TUHAN telah menundukkan dia!

 

Ini ucapan Ilahi tentang Mesir, salah satu dewa orang Mesir adalah Apis, sapi jantan, lembu. Jadi orang Israel mengingat dewa orang Mesir sehingga mereka membuat anak lembu emas. Mesir itu gambaran dunia. Jadi praktek ketiga adalah beribadah melayani Tuhan dengan cara-cara dunia. Ibadah seperti ini yang digemari banyak orang dari pada ibadah dengan sistem Tuhan, banyak yang tidak suka. Mulai dari menyanyinya, memuji Tuhannya, main musiknya, penampilannya semua yang duniawi. Membangun gereja dengan cara-cara dunia, mau menggelar ibadah persekutuan malah cara-cara dunia yang dipakai.

 

4.      Keluaran 32:1

32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir — kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."

Bukan mengerumuni Yesus tetapi mengerumuni manusia. Yesus itu pengajaran. Jadi artinya tidak mau mendengar Firman pengajaran yang benar, tidak mau disucikan atau tanpa kesucian, sehingga pelayanannya hanya untuk menyenangkan hati manusia, bukan menyenangkan hati Tuhan.

 

Ini 4 praktek ibadah dan tahbisan yang rusak yang dulu dilakukan oleh orang Israel dan jangan kita lakukan. Kalau sempat kita lakukan, ada Firman yang bisa memperbaiki semuanya.

 

Melihat bangsa Israel menyembah lembu emas, Musa sangat marah, dia tidak ikut-ikutan menyembah lembu emas. Perbandingannya sangat jauh berbeda, Musa dengan Yosua berbanding dengan Harun serta seluruh Israel saat itu. Memang yang tahbisannya benar hanya sedikit dibandingkan yang tahbisannya rusak. Tuhan Yesus mengatakan tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit. Kalau mau dihitung jumlah pendeta di seluruh dunia sebenarnya banyak, tetapi Alkitab mengatakan pekerja sedikit. Sedikit yang dimaksud di sini yang tahbisannya benar, yang tahbisannya rusak itu banyak. Nomor induk saya masuk Lempinel sudah 1000 lebih. Kalau semua yang sudah lulus itu tahbisannya benar, sudah dahsyat kegerakan Firman pengajaran ini. Tetapi sayang yang tahbisannya benar hanya sedikit. Bahkan kami diwanti-wanti oleh guru kami karena angkatan kami angkatan 30 “ingat Yudas mengkhianati Yesus dengan 30 keping perak”. Jadi diingatkan awas jangan jadi Yudas. Guru kami mengatakan kalau 25% saja yang jadi itu sudah Alkitabiah. Bayangkan dari 32 siswa siswi ¼ nya berapa? 8 orang. Dan kenyataannya yang masih eksis di ladang Tuhan melayani Tuhan dalam binaan pengajaran yang benar tinggal sedikit.

Keluaran 32:19

32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

 

Musa adalah hamba Tuhan yang memiliki tahbisan yang benar. Jika kita memiliki tahbisan yang benar, maka kita tidak akan ikut kebanyakan orang yang menjalankan ibadah dan tahbisan yang tidak benar. Biarpun kita hanya sedikit seperti Musa dan Yosua, tidak mau ikut-ikutan. Sama juga 12 pengintai, 10 menyampaikan yang tidak baik, hanya 2 yaitu Yosua dan Kaleb menyampaikan yang baik, tidak mau ikut-ikutan dengan yang 10 ini. Yusuf seorang diri menghadapi kakak-kakaknya, dia juga tidak ikut-ikutan.

 

Kepada kita diperhadapkan 2 pilihan:

1.      Tahbisan yang rusak, nama tidak tertulis di dalam kitab kehidupan, tetapi enak bagi daging. Dulu kita ini orang yang rusak, tidak mengerti tahbisan, tidak mengerti bagaimana ibadah yang benar. Tetapi Tuhan sudah tolong dibawa pada ibadah pelayanan dan pengajaran yang benar supaya jadi baik. Sekarang jangan rusak lagi.

2.      Tahbisan yang benar, nama tertulis dalam kitab kehidupan, tetapi sakit bagi daging.

 

Kalau saat itu bangsa Israel memberontak, habislah Musa. Tetapi dari sini kita lihat kalau tahbisan kita benar, ada wibawa Kristus. Biar banyak orang yang menentang, kita ada wibawa Kristus, tidak bisa dikalahkan. Ketika saya diperhadapkan dengan serangan-serangan saya periksa diri, kalau saya salah, biar Tuhan yang ingatkan dan menegur. Tetapi kalau saya benar maju saja, tidak ada yang bisa kalahkan! Sekalipun cuma sedikit, dibandingkan yang banyak itu tetapi Musa tidak takut. Biarlah kita memilih tahbisan yang benar.

 

Siang ini kita belajar proses memiliki tahbisan yang benar supaya bisa dipakai Tuhan. Kita belajar dari pengutusan Musa.

Keluaran 3:1-5

3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

 

Musa harus tergembala dan mengalami penyucian oleh api Tuhan baru bisa diutus Tuhan. Begitu juga kita. Untuk memiliki tahbisan yang benar, syaratnya harus tergembala dan mengalami penyucian oleh api Tuhan.

 

Api itu ada di semak duri tetapi semak duri tidak terbakar. Berarti api ini dari Tuhan, kalau api dari dunia pasti sudah terbakar. Inilah yang memproses Musa sehingga dia bisa diutus oleh Tuhan.

 

Api Tuhan adalah:

1.      Api Firman pengajaran yang benar. Ini kita dapatkan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Dalam Tabernakel terkena meja roti sajian, di atas roti ada dupa yang dibakar, ada api. Roti itu bicara Firman, jadi ini api Firman pengajaran.

Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

2.      Api Roh Kudus. Dalam Tabernakel terkena Pelita emas. Api Roh Kudus kita dapatkan dalam ibadah raya. Di atas kaki dian itu ada 7 pelita yang menyala, berarti ada api, itu menunjuk api Roh Kudus.

 

3.      Api kasih. Dalam Tabernekal terkena mezbah dupa emas. Api kasih Allah kita dapatkan dalam ibadah doa penyembahan. Di atas mezbah dupa ada dupa yang dibakar, ini api kasih Tuhan.

 

Untuk menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang memiliki tahbisan yang benar kita harus tergembala dan disucikan oleh api Tuhan. Bukan pandai, bukan kaya, bukan kuat tetapi tergembala dan suci.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Suara panggilan itu terdengar dari tengah-tengah semak duri yang ada nyala apinya tetapi tidak terbakar. Terdengar suara “Musa, Musa” dan dia menjawab ya Allah. Jadi suara panggilan Tuhan itu berasal dari kesucian. Makin kita disucikan panggilan Tuhan makin jelas dalam hidup kita. Mungkin dipanggil sebagai gembala, sebagai hamba Tuhan sepenuh, sebagai pemain musik, sebagai paduan suara, makin suci panggilan Tuhan makin jelas sehingga kita pasti mampu menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan, kita bisa menerima penyerahan tugas dari Tuhan. Bisa mengerjakannya dengan setia sampai garis akhir.

 

Mengapa ada yang meninggalkan pelayanan dan merosot? Karena kesuciannya merosot. Bukan karena gembalanya terlalu kasar dan keras. Misalnya dia pelayan Tuhan dalam bidang apa saja, lalu tidak melayani, itu karena kesuciannya merosot. Gembala sudah malas khotbah karena kesucian merosot. Panggilan Tuhan semakin kabur sampai dia sudah abaikan panggilan Tuhan, tidak dia dengar lagi panggilan Tuhan. Tuhan katakan tentang orang Israel, makin Ku panggil mereka makin keras hati. Itu kalau kesucian sudah merosot, malah melintangkan bahu berarti melawan.

 

Yang sudah melayani Tuhan lalu pelayanan mulai merosot, periksa kesuciannya! Biasanya kalau sudah merosot mulai cari alasan, bagaimana yang sering dipakai dalam gereja cuma si A dan si B. Itu cuma cari alasan saja, pembenaran diri, sebenarnya itu karena kesuciannya makin merosot. Mulai dari pikirannya, pandangannya, perbuatannya, mulai coba-coba lagi berbuat dosa yang lalu sudah dia buang. Kembali pada dosa makan minum dan kawin mawin. Sekarang masih diberikan kesempatan, dalam ibadah doa semalam suntuk sesi 1 dikatakan kembalilah. Ayo yang sudah kendor-kendor kembali bergairah, kembali pada kesucian supaya dipakai oleh Tuhan.

 

Musa mengalami penyucian oleh api Tuhan sampai menanggalkan kasut. Artinya sampai menjadi seperti bayi yang baru lahir. Tidak ada bayi baru lahir keluar dari perut ibunya sudah pakai kasut atau sepatu. Semuanya polos, itulah bayi. Biarlah kita tampil seperti bayi yang baru lahir, inilah yang membuat kita kuat melayani sampai garis akhir.

 

Tanda-tanda bayi yang baru lahir.

1.      I Petrus 2:1-2

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Tanda pertama adalah membuang dosa. Penyucian itu sampai kita bisa membuang dosa, sampai membuang dusta. Fitnah itu di mulut. Kita melayani Tuhan bukan menambah dosa, layani Tuhan dengan membuang dosa. Dosa itu beban, pelayanan itu menjadi berat kalau ada beban dosa yang tidak kita buang, masih kita bawa-bawa. Buang semua dusta lewat proses mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama, setelah diampuni jangan ulangi lagi. Buang dosa sendiri, dosa orang lain juga kita buang, ampuni dan lupakan supaya kita bisa dipakai oleh Tuhan maka beban itu menjadi enak dan ringan.

Matius 11:28-30

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

 

Belajar kepada Yesus yang rendah hati dan lemah lembut. Rendah hati itu mengaku dosa, lemah lembut mengampuni dan melupakan, maka kuk yang Tuhan beri menjadi enak dan ringan. Kalau dosa ditanggalkan maka pelayanannya menjadi enak dan ringan, nikmat terus melayani.

 

Saya pernah salah, saya tidak mau melayani di Tentena. Lebih baik saya di Tonusu dan di Diora, jangan tambah lagi di sini, terlalu banyak air matanya. Sampai saya bilang “saya ingin bahagia Tuhan!”. Tetapi Tuhan ingatkan kalau melayani rela sengsara maka air mata ditampung di kirbatnya Tuhan, kembali menjadi kuat melayani Tuhan. Seringkali yang membuat berat itu kalau kita sayang diri “saya sudah baik, saya sudah tolong dia tetapi koq dibalas begini!”. Tetapi kalau kita melayani yang penting Tuhan puas, Tuhan senang, kita pasti kuat, orang mau perlakukan apapun yang penting Tuhan senang. Saya dikuatkan, kalau Tuhan yang suruh layani di Tentena tetap layani. Itu tahbisan yang benar, jangan sayang diri, jangan cari-cari pembelaan, biarlah Tuhan yang membela.

 

Buang segala dosa, lupakan dosanya orang yang berbuat jahat pada kita, tidak usah diungkit-ungkit, doakan saja.

 

2.      I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Selalu rindu air susu yang murni dan rohani, itulah Firman penggembalaan dalam urapan Roh Kudus. Gembala itu seperti ibu yang mengasuh anak-anaknya. Kita butuh itu lebih dari segala sesuatu. Bayi itu kekuatannya hanya air susu. Kalau sudah mulai kendor dalam pelayanan, periksa sikap dalam mendengar Firman.

 

Kita ini bayi, tidak ada kekuatan apa-apa, kita butuh Firman. Karena kalau merasa hebat, saya bisa menyanyi, bisa main musik, bisa khotbah, tetapi tidak mau Firrman! mau berbuat apa? Kita ada di tengah-tengah padang gurun, berhadapan lagi dengan naga, dari mana kekuatan kita? Dari Firman Tuhan. Ayo kembali sungguh-sungguh bergairah mendengarkan Firman lebih dari segala sesuatu. Jadikanlah Firman penggembalaan dalam urapan Roh Kudus kebutuhan utama kita.

 

3.      I Petrus 2:3

2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

 

Hidup tidak bergantung pada apa yang ada di dunia ini tetapi bergantung pada kebaikan dan kemurahan Tuhan.

Mazmur 23:6

23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 

Kebajikan dan kemurahan Tuhan itu adalah 2 tangan Tuhan. Bayi buang kotoran tidak bisa dia bersihkan sendiri, 2 tangan orang tuanya yang dia butuh. Itu yang kita butuhkan sehingga kita tidak gampang bangga, kita hanya hidup dari kemurahan Tuhan mau bangga apa. Juga tidak gampang sombong, kalau dipakai Tuhan tidak sombong.

 

Biarlah kita disucikan sampai seperti bayi. Makanya Tuhan katakan jangan larang anak-anak itu, merekalah yang empunya kerajaan sorga. Kalau kita menjadi seperti bayi yang baru lahir maka kitalah yang empunya kerajaan sorga. Tidak apa-apa kita tidak punya apa-apa di dunia ini, tetapi kita punya kerajaan sorga.

 

Kuat dan semangat kembali, yang sudah kendor dan mundur kembali semua, kembali pada kesucian, kembali pada Firman, kembali pada kemurahan dan kebaikan Tuhan. Sesudah disucikan, Musa menerima panggilan dan pilihan Tuhan. Kita juga kalau sudah disucikan, menerima panggilan dan pilihan Tuhan. Untuk apa panggilan dan pilihan Tuhan?

Roma 8:30

8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

 

Panggilan pilihan Tuhan supaya kita dimuliakan. Sakit rasanya disucikan, sakit rasanya direndahkan orang, tidak apa-apa! Tetapi nanti kita dimuliakan oleh Tuhan. Dimuliakan oleh manusia saja sudah bangga, apalagi dimuliakan Tuhan. Makanya kita bermegah.

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Dimuliakan Tuhan artinya:

1.      Dipakai untuk kemuliaan Tuhan. Biarlah kita semua dipakai untuk kemuliaan Tuhan, bukan memalukan Tuhan. Yang sudah dipakai Tuhan jangan memalukan Tuhan! Jangan sampai orang berkata “bukannya dia itu hamba Tuhan, bukannya itu anggota paduan suara, bukannya itu pemain musik, tetapi kenapa kelakuannya begitu?”. Itu memalukan Tuhan. Biarlah kita memuliakan Tuhan di dalam segala hal.

 

2.      Dimuliakan artinya disempurnakan menjadi sama mulia dengan Tuhan. Inilah tujuan kita dipanggil dan dipilih Tuhan, kita mau disempurnakan. Makanya jangan bertahan pada kekurangan, kita semua punya kekurangan tetapi kita tidak mau mempertahankan itu. Kita perlu Firman untuk diperbaiki, kekurangan-kekurangan itu ditanggalkan. Saya selalu berteriak kepada Tuhan, saya tidak mau bertahan pada kekuranganku, saya mau berubah, saya mau lepas dari kekurangan itu. Kekurangan yang saya rasakan berat untuk dilepaskan adalah tempramen, orang yang tidak bisa tahan emosi. Pelan tetapi pasti mulai dilepaskan. Makanya Tuhan izinkan orang ngomong ini itu supaya jangan bangkit lagi tempramennya, buang semua, jangan ada lagi. Syukur kepada Tuhan, Firman mulai bekerja dan bisa ditanggalkan.

 

Tuhan memanggil “Musa, Musa” artinya

1.      Panggilan Tuhan itu datang secara pribadi. Bukan dipanggil secara berkelompok atau diwakilkan kepada orang lain. Tuhan memanggil siapa yang dikehendakiNya.

Markus 3:13

3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.

 

Tuhan memanggil sesuai kehendakNya. Oleh sebab itu kita layani Tuhan sesuai kehendak Tuhan, bukan maunya kita.

 

Panggilan saya dengan yang lain berbeda. Memang sudah lama saya rasa panggilan Tuhan tetapi saya lari jauh dari panggilan Tuhan. Panggilan saya yang paling jelas ketika dibangunkan malam hari, terdengar suara baca I Korintus 1:18.

I Korintus 1:18

1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

 

Saya bertanya kepada gembala, jawaban gembala saya dan papa sama “kamu itu menolak salib untuk jadi hamba Tuhan”. Langsung Tuhan ingatkan 2 saksi mensahkan 1 perkara. Dari situ saya serahkan pada Tuhan, kalau Tuhan mau memanggil saya menjadi hamba Tuhan semakin perjelas panggilanMu. Kemudian saya masuk Lempinel. Selama jadi pengerja saya berdoa “Tuhan pertajam panggilan dan pilihanMu saya mau jadi apa”. Kalau mau jadi pengerja sampai Tuhan datang tidak apa-apa, kalau mau jadi penginjil pertajam panggilan dan pilihan Tuhan. Tuhan taruh di hati jadi gembala.

 

Panggilan Tuhan ini juga menunjuk Firman Tuhan menunjuk keadaan dan dosa kita secara pribadi. Jadi kalau kita dengar Firman lalu dosa kita ditunjuk itu berarti Tuhan sedang memanggil kita.

 

2.      Tuhan mengenal dengan jelas siapa yang dipanggilNya. Kalau Tuhan panggil kita menjadi hamba Tuhan sepenuh, Tuhan tahu keadaan kita, Tuhan tahu kita bisa kalau menyerah. Seperti saya dulu, saya tidak tahu berdoa bagaimana bisa jadi hamba Tuhan. Tetapi Tuhan kenal dengan jelas siapa kehidupan saya.

Roma 8:28-30

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

 

Jadi Tuhan itu tidak sembarang memanggil kita, Dia kenal siapa kita. Tuhan memanggil kita sesuai rencana dan kehendakNya. Rencana dan kehendak Tuhan kita tahu di dalam Firman. Jadi saat-saat kita mendengar Firman seperti siang ini, Tuhan sedang memanggil kita. Jangan pura-pura tuli, ayo buka telinga untuk Tuhan, Tuhan sedang memanggil.

Yohanes 10:3

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

 

Ia ini adalah gembala, kemudian Yesus memperkenalkan diri “Akulah Gembala yang baik”. Jadi suara gembala itulah suara Firman. Saat kita mendengar Firman, saat itu kita sedang dipanggil Tuhan. Ketika Firman menunjuk dosa kita, kita sedang dipanggil untuk dibenarkan dan disucikan. Tanggapi panggilan Tuhan.

 

Kalau Firman menggerakan kita untuk melayani Tuhan, kita sedang dipanggil Tuhan untuk dimuliakan. Kalau kita tanggapi panggilan Tuhan maka Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Jangan tutup telinga, jangan keras hati, jangan palingkan muka dari Tuhan.

 

Keluaran 3:4

3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

 

Jawaban paling tepat untuk panggilan Tuhan hanya satu kata “ya Tuhan”. Ayo tanggalkan dosamu, ya. Ayo layani Aku, ya. Ayo berkorban, ya. Menjawab ya Tuhan artinya:

1.      Taat pada Firman apapun resikonya. Kalau Tuhan yang panggil dan kita mau taat maka Tuhan yang tanggung resikonya. Tetapi kalau kita dipanggil lalu kita tidak mau taat, tanggung sendiri resikonya!

 

2.      Ya itu salah satu nama dari Tuhan.

Wahyu 22:13 (Terjemahan Lama)

22:13 Maka Aku inilah Alif dan Ya, Yang terdahulu dan Yang terkemudian, Yang awal dan Yang akhir.

 

Alif itu yang awal, Ya itu yang akhir. Jadi menjawab Ya Tuhan artinya mau menjadi pelayan Tuhan dari awal sampai garis akhir, tidak ada istilah pensiun. Saya dipanggil Tuhan dari tahun 2007 sampai garis akhir terus melayani. Tuhan yang panggil, Tuhan yang bekerja, maka Tuhan akan mengakhiri segala sesuatu dengan baik bahkan sempurna di dalam hidup kita.

Filipi 1:5-6

1:5 Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.

1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

 

Kalau dikaitkan dengan pelayanan, pelayanan dari hari pertama sampai saat ini. Sampai hari Kristus Yesus itu sampai sempurna. Kalau Tuhan terjunkan di Tonusu melayani dari 2012, di Diora 2018, di Tentena 2021 akan Tuhan akhiri sampai sempurna. Jangan mengakhiri sendiri, biar Tuhan yang menyelesaikan semuanya. Ayo layani Tuhan sungguh-sungguh. Biarpun kita mau melayani, betul-betul mau menghargai panggilan Tuhan.

 

Siapa kita, kalau kita renungkan hidup kita, kita orang yang kotor, orang yang hina, orang yang buruk, tetapi Tuhan panggil. Tuhan tidak lihat hebatnya kita, tetapi Tuhan lihat bagaimana hidup kita yang dulu begitu hina. Musa secara jasmani dia hebat, tetapi secara rohani dia bobrok, dia membunuh orang, tetapi Tuhan panggil. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menolak panggilan Tuhan. Tuhan panggil sesuai rencana dan sesuai kehendakNya. Biarlah kita mau taat pada Firman dan mau melayani sampai garis akhir.

 

Tanda-tanda melayani Tuhan karena panggilan dan pilihan Tuhan:

1.      Keluaran 3:6b

3:6b Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

 

Menutupi muka artinya

a)      Melayani Tuhan dengan rasa takut akan Tuhan. Sehingga ada gembala, tidak ada gembala, tetap takut akan Tuhan, melayani tidak mau main-main. Terutama takut akan Tuhan itu membenci dosa.

Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Ketika ada dosa tidak mau dia sentuh itu, benci, tidak mau berbuat dosa. Kaum muda layani Tuhan dengan rasa takut akan Tuhan. Jangan takut sama gembala, takutnya sama Tuhan, jadi kita tidak akan main-main melayani. Tuhan ada di mana saja, Tuhan ada kapan saja. Jadi mau di tempat tersembunyipun ada Tuhan di situ, sehingga kita tidak akan berani menyentuh dosa.

 

b)      Di muka ada mata, hidung, telinga, mulut, kulit. Musa tutup semua itu, artinya melayani bukan dengan pandangan daging apalagi bisikan setan. Kalau daging pasti mau yang enak. Jadi melayani bukan dengan pandangan daging artinya kita melayani hanya untuk memuaskan majikan kita, bukan memuaskan daging kita. Pandangan kita pandangan yang rohani, telinga kita telinga yang rohani. Biarpun orang ngomong apa tutup telinga saja, yang kita mau dengar suara Tuhan, tidak terpancing emosi kita mendengar omongan orang yang macam-macam. Mata kita pandangan yang rohani, hanya melihat pelayanan kita yang hanya untuk memuaskan Tuhan sebagai majikan kita, apa yang bisa kita balas untuk Tuhan. Sebenarnya tidak bisa kita balas kebaikan Tuhan dengan harta kita dengan apapun yang kita miliki. Tetapi kalau kita dipanggil untuk melayani, layanilah untuk menyenangkan dan memuaskan hati Tuhan.

 

Memang seringkali untuk menyenangkan hati Tuhan itu rasanya sakit bagi daging. Layani Tuhan saja, bukan mau menyenangkan daging kita. Maunya daging ini yang enak, saya juga maunya punya waktu banyak untuk keluarga. Saya pingin rekreasi, pingin jalan-jalan, pingin ini, pingin itu, itu daging! Tetapi Tuhan mau saya harus melayani Tuhan, bukan mau menyenangkan daging.

 

2.      Keluaran 3:7-10

3:7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.

3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.

3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

 

Kita melayani dengan hati terbeban untuk melepaskan orang lain dari penindasan dosa. Itu berarti diri kita dulu yang lebih dahulu harus lepas dari penindasan dosa baru kita melayani sesama kita supaya terlepas dari dosa. Jangan sampai kita melayani justru jadi beban bagi sesama, menjadi sandungan bagi sesama.

 

Saya nyanyi untuk jadi berkat. Lirik lagu saya nyanyikan sungguh-sungguh menjadi berkat bagi yang mendengar. Ada lirik lagu yang menyentuh hati, kutipan dari Firman menunjuk kesalahan kita. Sesama yang mendengar bisa tersentuh karena menyanyi dengan sungguh-sungguh. Jadi berkat, jangan jadi beban.

 

3.      Keluaran 3:8

3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

 

Tuhan katakan “Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari Mesir”. Tuhan mampu melepaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir dengan tanganNya sendiri tanpa Musa. Tanpa kita, Tuhan bisa melakukan semuanya. Tetapi Tuhan mau memakai Musa, Tuhan mau memakai kita, itu kepercayaan Tuhan. Jadi tanda ketiga melayani atas dasar kepercayaan Tuhan. Melayani Tuhan itu dapat dipercaya oleh Tuhan. Biarlah kita dapat dipercaya. Dalam bidang apa? Paduan suara, dapat dipercaya. Main musik, dapat dipercaya. Pimpin pujian, dapat dipercaya oleh Tuhan. Apa itu dapat dipercaya?

Matius 25:14

25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

 

Apa bukti dapat dipercaya?

Matius 25:20-21

25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.

25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

 

Jadi bukti dapat dipercaya adalah setia dan tanggung jawab dalam pelayanan kepada Tuhan. Setia itu sudah baik, tetapi tanggung jawabnya mana. Kita melayani dalam bidang apa saja. Alat-alat di gereja yang kita pakai untuk melayani Tuhan, dirawat baik-baik, itu uangnya Tuhan. Biarlah kita melayani apa yang kita pakai itu seakan-akan milik kita. Kenapa paduan suara yang lain seragamnya pink, dia sudah mendekati abu-abu. Itu karena tidak dirawat, entah tidak dicuci atau jemurnya di bawah matahari langsung.

 

4.      Ini kunci kita bisa dipakai sampai garis akhir, ini penentunya.

Keluaran 3:11

3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

 

Tanda melayani karena panggilan pilihan Tuhan adalah bisa mengenal diri dalam segala kelemahan dan kekurangan sehingga merasa tidak layak, merasa tidak mampu, yang mendorong kita menyerah sepenuh kepada Tuhan. Kalau merasa saya layak, saya bisa, saya mampu, tidak akan dipakai Tuhan. Kalau merasa tidak mampu menyerah sepenuh kepada Tuhan. Sebelum melayani dosa sungguh-sungguh, sesudah melayani berdoa melapor kepada Tuhan “terima kasih saya sudah dilayakkan melayani”. Sebagai paduan suara latihan sungguh-sungguh. Pemain musik kalau dirasa kurang mantap latihanlah, ada waktu latihan bersama seragamkan kunci-kuncinya. Supaya pelayanan kita semakin berkenan kepada Tuhan. Maka Tuhan akan memberikan kemampuan yang ajaib untuk melayani Tuhan.

 

Jika 4 tanda ini sudah ada maka hasilnya:

Keluaran 3:12

3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

 

Dalam pelayanan yang kita lakukan Tuhan pasti menyertai kita, Tuhan bersama dengan kita. Kenapa perlu penyertaan Tuhan? Sebab kita diperhadapkan dengan tantangan yang bukan kecil, tantangannya semakin besar. Tetapi kalau Tuhan menyertai tantangan yang besar menjadi kecil, yang kecil menjadi tidak ada. Selesai semuanya.

 

Waktu papa dipanggil Tuhan saya takut sekali, mau melayani bagaimana, sudah tidak ada sandaran. Dulu kalau bingung soal pembukaan Firman tinggal telpon, kalau ada masalah curhat, sudah ada jawaban semuanya. Sekarang Tuhan izinkan itu semua supaya bisa menyerah. Dan Tuhan ingatkan Tuhan panggil saya melayani di Tentena, Tuhan pasti sertai. Bapak ibu dipanggil melayani dalam bidang apa saja Tuhan pasti menyertai. Dan penyertaan Tuhan itu adalah penyertaan yang sempurna, penyertaan kepala atas tubuhnya, penyertaan Mempelai. Tidak mungkin Tuhan meninggalkan kita. Kepala dan tubuh tidak bisa pisah.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Dia Mempelai Pria Sorga, Dia kepala dan kita mempelai wanita Tuhan, kita tubuhNya. Dia menyertai terus sampai kita boleh masuk ke kota Yerusalem Baru. Kalau Tuhan menyertai, yakinlah ada pembelaan, pemeliharan pasti ada, perlindungan pasti ada, pertolongan secara ajaib pasti terjadi, mujizat pasti terjadi. Kita tidak mampu, tinggal berseru, Tuhan ku merasa lemah, saya sungguh-sungguh tak berdaya, saya butuh Engkau. Dalam marabahaya, dalam pencobaan, pegang terus tangan kami Tuhan sampai kami mencapai Yerusalem yang baru.

 

Bapak ibu kekasih dalam Tuhan layanilah Tuhan. Kalau Tuhan sudah panggil jangan keraskan hati. Layanilah Tuhan dalam bidang apa saja sesuai gerakan Tuhan dan Tuhan pasti menyertai kita.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar