20230823

Kebaktian PA Imamat, Rabu 23 Agustus 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
 

Kita mau menikmati Firman Tuhan. Biarlah hidup kita semakin disucikan, pekerjaan Firman Tuhan betul-betul kita alami sehingga kita kembali tidak dengan hati yang kosong, tetapi satu kehidupan yang dipuaskan oleh Tuhan dengan FirmanNya untuk mengalami banyak kuasa dari Firman itu sendiri, kuasa penyucian, kuasa pembaharuan, kuasa pertolongan dari segala pergumulan yang kita hadapi. Mari kita membuka hati kita, kita mau datang kepada Tuhan, kita pusatkan hati kita kepada Tuhan.

 

Imamat 26:6-8

26:6 Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.

26:7 Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas di hadapanmu oleh pedang.

26:8 Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus, dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan tewas di hadapanmu oleh pedang.

 

Ini adalah berkat kedua yang kita terima kalau mau taat pada Firman Tuhan yaitu berkat perlindungan dan damai sejahtera.

Ibrani 12:14

12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Damai sejahtera itu berkaitan erat dengan kesucian dan kesucian itu merupakan bagian dari Tahbisan. Sore ini adalah penataran imam-imam yang baru yang mau melayani Tuhan dan juga bagi kita yang sudah melayani Tuhan. Ini adilnya Tuhan, semua diberikan kesempatan untuk melayani Tuhan dengan syarat kesucian. Kalau syaratnya kepandaian, kekayaan, kedudukan dan lain-lain, berarti Tuhan tidak adil, hanya yang pandai dan kaya yang bisa melayani. Tetapi Tuhan adil, Tuhan berikan kesempatan kepada semua orang untuk melayaniNya asalkan dengan syarat suci.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Kalau disimpulkan, berkat perlindungan dan damai sejahtera ini adalah hasil dari tahbisan yang benar. Kita mau memberi diri kita disucikan untuk bisa dipakai oleh Tuhan di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna sebagai imam dan raja atau sebagai hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan. Biar kita beri diri kita, serahkan hidup kita untuk melayani Tuhan, menyerahkan anggota tubuh kita untuk menjadi senjata kebenaran.

 

Jadi melayani Tuhan itu bukan disusahkan tetapi justru dilindungi oleh Tuhan dan menerima berkat damai sejahtera. Ada yang pernah berkata kalau jadi anggota paduan suara nanti disusahkan, orang lain sudah pulang tetapi anggota zangkoor masih latihan. Salah kalau mengatakan disusahkan, itu berarti tidak mau dilindungi, tidak mau mengalami damai sejahtera. Yang sudah melayani jangan lepaskan pelayanan. Lepaskan pelayanan berarti lepas dari perlindungan Tuhan dan tidak mengalami damai sejahtera.

 

Keuntungan seorang imam adalah dipagari Tuhan, dilindungi oleh Tuhan supaya jangan kena pada yang najis, sehingga bisa mencapai sehidangan atau semeja dengan Tuhan di kota Yerusalem Baru, dalam kerajaan Sorga yang kekal.

Matius 26:29

26:29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."

 

Yang Tuhan Yesus maksud di sini adalah murid-murid = hamba-hamba Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan. Kita mau dibawa ke Yerusalem yang baru.

 

Tahbisan imam ini ditulis di dalam Imamat pasal 22. Hak Tuhan yaitu persembahan yang dikuduskan bagi Tuhan, diberikan kepada imam-imam.

Imamat 22:1-6

22:1 TUHAN berfirman kepada Musa:

22:2 "Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya, supaya mereka berlaku hati-hati terhadap persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi-Ku, agar jangan mereka melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus; Akulah TUHAN.

22:3 Katakanlah kepada mereka: Setiap orang di antara kamu turun-temurun, yakni dari antara segala keturunanmu yang datang mendekat kepada persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi TUHAN, sedang ia dalam keadaan najis, maka orang itu akan dilenyapkan dari hadapan-Ku; Akulah TUHAN.

22:4 Seseorang dari keturunan Harun yang sakit kusta atau yang mengeluarkan lelehan, janganlah memakan persembahan-persembahan kudus, sebelum ia menjadi tahir; dan orang yang kena kepada sesuatu yang najis karena orang mati atau orang yang tertumpah maninya

22:5 atau orang yang kena kepada seekor binatang yang merayap yang menajiskan dia atau kepada salah seorang manusia yang menajiskan dia, dengan kenajisan apa pun ia menjadi najis,

22:6 orang yang kena kepada yang demikian itu menjadi najis sampai matahari terbenam dan janganlah ia makan dari persembahan-persembahan kudus, sebelum ia membasuh tubuhnya dengan air.

 

Persembahan khusus untuk Tuhan diberikan kepada imam-imam untuk dimakan imam-imam. Tetapi imam-imam yang kudus, bukan imam-imam yang najis. Kalau imam-imam yang najis memakan persembahan kudus, hukumannya mati, harus dilenyapkan! Jadi betul-betul kita dipagari Tuhan supaya jangan kena pada yang najis karena kita mau dibawa sehidangan dengan Yesus di Yerusalem Baru, kerajaan Sorga.

 

Mulai dari sekarang ini kita diberikan kesempatan untuk menikmati makanannya Tuhan.

Yesaya 25:6

25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.

 

Seorang imam harus memakannya tetapi dengan syarat kekudusan, kesucian. Makanan itu sekarang wujudnya adalah Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Tadi dikatakan di gunung Sion disediakan makanan, itu diterangkan dalam kitab nabi Yesaya.

Yesaya 2:1-3

2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.

2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

 

Di gunung Sion ada perjamuan, perjamuan itu menunjukan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Diberikan kesempatan kita makan untuk kita bisa dibawa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba Allah. Kalau imam dalam keadaan najis lalu makan persembahan kudus untuk Tuhan, dia akan dilenyapkan oleh Tuhan. Untuk kita sebagai imam dan pelayan Tuhan, kalau dalam keadaan najis lalu makan perjamuan suci maka rohaninya akan mati. Sebab itu sebelum makan perjamuan suci, koreksi diri dulu. Kita diberikan kesempatan makan Firman dulu, periksa diri, kalau ada dosa diselesaikan. Sehingga ketika makan perjamuan suci bukan untuk mendatangkan kebinasaan atau kecelakaan bagi kita tetapi untuk mempermanensikan Firman dalam hidup kita, Firman semakin mendarah daging dalam kita.

 

Imam-imam yang sudah melayani Tuhan, kenapa pelayanan semakin merosot, semakin kotor, semakin jahat dan semakin najsi? Sebab ketika diberikan kesempatan makan perjamuan suci, dia tidak mengoreksi diri, tidak menguji dirinya dengan Firman, dia masih dalam keadaan yang najis, masih ada dosa yang dia lakukan yang tidak dia selesaikan, sehingga rohaninya lemah, sakit sampai rohaninya mati, akhirnya pelayanan dia tinggalkan.

I Korintus 11:28-31

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.

11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.

11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.

 

Mengakui tubuh Tuhan ini artinya mengaku dosa. Perhatikan bapak ibu kekasih dalam Tuhan, juga saya sebagai gembala dan pengerja, kenapa melayani makin merosot, jemaat rasa kering. Karena ada sesuatu yang disembunyikan. Kesempatan mengoreksi diri lewat Firman Tuhan tidak dimanfaatkan, tetapi makan perjamuan suci. Kalau begitu karena saya najis, saya tidak makan perjamuan suci. Itu juga salah, kenajisannya yang dibuang, perjamuan sucinya yang diterima.

 

Kita makan Firman supaya disucikan dari kenajisan, makan perjamuan suci maka Firman mendarah daging, sehingga kita dipersiapkan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah.

 

Lewat Firman pengajaran ini kenajisan yang bagaimana yang harus disucikan dari kita supaya nanti kita bisa makan perjamuan suci dan tidak mendatangkan hukuman dan kecelakaan bagi kita. Pada Imamat pasal 22, di sini ada 6 hal yang harus disucikan:

1.      Imamat 22:4-5

22:4 Seseorang dari keturunan Harun yang sakit kusta atau yang mengeluarkan lelehan, janganlah memakan persembahan-persembahan kudus, sebelum ia menjadi tahir; dan orang yang kena kepada sesuatu yang najis karena orang mati atau orang yang tertumpah maninya

22:5 atau orang yang kena kepada seekor binatang yang merayap yang menajiskan dia atau kepada salah seorang manusia yang menajiskan dia, dengan kenajisan apa pun ia menjadi najis,

 

Jangan ada kusta supaya kita bisa makan perjamuan suci. Pengertian kusta:

a)      Kusta itu putih. Jadi kusta adalah kebenaran diri sendiri, kebenaran yang didapat dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan atau Firman, sampai menyalahkan setan. Ini harus disucikan, merasa benar tidak ada dosanya. Seperti perumpamaan yang disampaikan Yesus, 2 orang datang berdoa di Bait Allah, yang satu pemungut cukai yang lain orang Farisi. Orang Farisi berdiri menengadah ke atas, aku berpuasa, aku ini, aku itu, semua yang hebat-hebat yang dia katakan. Aku tidak sama seperti si pemungut cukai ini. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh dan berkata aku orang berdosa. Tuhan Yesus katakan siapa yang kembali sebagai orang yang dibenarkan. Pemungut cukai dia kembali sebagai orang yang dibenarkan. Orang Farisi tetap berada dalam kebenaran diri sendiri, dia tidak mengalami pembenaran. Dia tidak dibenarkan oleh Tuhan berarti dia tetap dalam keadaan najis, tidak bisa makan perjamuan suci.

 

b)      Kusta itu menunjuk dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

Imamat 13:45-46

13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!

13:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

 

Orang yang sakit kusta itu najis. Kenajisan di sini menunjuk dosa makan minum (merokok, narkoba, minuman keras) dan dosa kawin mengawinkan dengan berbagai bentuknya. Kalau itu dilakukan lalu tidak diselesaikan kemudian makan perjamuan suci, makanya rohaninya makin lemah, sakit, kalau dibiarkan bisa mati. Kalau tidak ditolong dia menuju kematian kekal di neraka.

 

Mulai dari cara pakaian diperhatikan. Imam-imam itu memperhatikan pakaiannya. Keluaran pasal 28 bicara pakaian imam, baru pasal 29 bicara tahbisan imam. Pakaian dan tahbisan itu sejalan, seorang imam memperhatikan pakaiannya, jangan pakaian yang menonjolkan daging, berarti tahbisannya tidak benar itu. Terutama kaum wanita, pakaian bukan untuk mengumbar daging, tetapi untuk menutupi daging.

 

Kusta awalnya tidak kelihatan, setelah beberapa tahun baru kelihatan ternyata ada kusta. Kusta itu adalah dosa yang awalnya dilakukan sembunyi-sembunyi dan akhirnya dilakukan terang-terangan. Kalau ada yang kusta ada Firman yang bisa menyucikan kita, buang kustanya. Dosanya dibuang, pelayanannya dipertahankan.

 

Dulu tidak kelihatan, sembunyi-sembunyi, lama-lama di depan gembalapun berani. Mungkin tidak di depan gembala, tetapi di depan pelayan Tuhan yang lain sengaja dia tunjukan, sampai posting di media sosial, itu sudah tidak malu-malu lagi, itu kusta! Kalau makan perjamuan suci, rohaninya semakin lemah, sakit bahkan mati. Ayo bertobat, kembali kepada Tuhan dan terima Firman. Selagi masih ada Firman masih ada kesempatan untuk kita disucikan dari kenajisan. Supaya rohani kita sehat, kuat, rohani kita bertumbuh sampai pada kedewasaan, sampai pada kesempurnaan.

 

2.      Lelehan, yang dimaksud ini adalah darah yang keluar dari tubuh. Di dalam darah ada jiwa. Jadi lelehan di sini artinya tanda-tanda menuju kematian rohani = rohani yang mulai merosot. Sore ini rohani kita diperiksa, mungkin sudah mengeluarkan lelehan, rohani menuju pada kematian. Rohani merosot, ibadah pelayanannya mulai merosot. Dulu semangat, sekarang mulai kendor. Dulu takut kalau salah dalam pelayanan, Sekarang biar salah sudah merasa tidak apa-apa. Itu mulai kering. Sudah dalam pengajaran tetapi mulai merosot, mulai melirik yang lain. Apalagi kalau hamba Tuhan seperti itu, sekian tahun dengan pengajaran Tabernakel jiwa masuk 1 keluar 2, akhirnya mulai membuka diri pada ajaran yang lain. Itu yang dimaksud dengan lelehan.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Tabernakel adalah miniatur kerajaan sorga. Pengajaran Tabernakel adalah kunci kerajaan sorga. Seharusnya dengan kita ada dalam pengajaran ini rohani kita semakin bergairah karena kita pegang kunci kerajaan sorga, dalam beribadah melayani semakin semangat, semakin bernyala-nyala, sebab kita yakin ada jaminan kepastian bahwa kita akan masuk kerajaan Sorga lewat Firman pengajaran Tabernakel ini, Kabar Mempelai.

 

Sebenarnya yang membuat kendor dalam pelayanan bukan karena banyaknya pelayanan, padatnya pelayanan tetapi karena ada kusta, ada kebenaran diri sendiri, ada kenajisan, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Itu yang membuat mulai kendor, merasa pelayanan itu berat, mulai ditinggalkan, mulai jenuh, mulai bosan melayani Tuhan, itu sudah mengeluarkan lelehan.

 

Orang yang mengeluarkan lelehan itu pasti mengganggu orang lain. Jadi bisa dideteksi orang itu mulai kendor, mulai merosot rohaninya, mulai merosot pelayanannya, bisa dideteksi dari perkataannya yang hanya mengganggu dan melemahkan orang lain. Baik perkataan langsung, perkataan di media sosial, selalu melemahkan dan mengganggu orang lain. Dan dia menghasut, mempengaruhi orang lain untuk melawan kebenaran. Kebenaran di sini adalah Firman pengajaran yang benar, kebenaran juga adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang benar tahbisannya. Istilah sekarang membunuh karakter. Perkataannya membunuh karakter, hasut sana hasut sini, fitnah sana fitnah sini. Hamba Tuhan itu hanya mengasihi, bukan menyakiti. Ayo kita jaga perkataan kita, kalau mulai menggosip, memfitnah, mempengaruhi orang lain melawan kebenaran itu berarti sudah mengeluarkan lelehan. Ini harus segera ditangani, kalau tidak nanti seperti perempuan yang 12 tahun mengeluarkan lelehan. Dia sadar keadaannya yang semakin memburuk, dia berjuang untuk memegang ujung jubah Yesus.

 

Orang yang mengeluarkan lelehan ini akan membentuk suatu persekutuan yang di dasari dengan kebencian. Tetapi sebenarnya itu bukan persekutuan, itu persekongkolan. Yang tadinya tidak sepaham, tetapi karena mau melawan pengajaran yang benar, hamba Tuhan yang benar, mereka ngumpul jadi satu. Seperti carang dan ranting kering, berkumpul menjadi satu. Berkumpul di mana? Di tempat sampah untuk dibakar.

Yohanes 15:6

15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

 

Hati-hati kalau sudah ngumpul-ngumpul lalu mulai gosip hamba Tuhan yang benar, melawan Firman, itu sedang mengeluarkan lelehan! Itu persekutuan kering, persekutuan di tempat sampah yang akan dibakar. Kalau persekutuan yang benar itu mau menerima penyucian, kita bersaksi kelemahan kekurangan kita yang diubahkan oleh Firman. Kalau kumpul-kumpul cerita orang, itu sudah lelehan. Saya juga dikoreksi Tuhan, jangan sampai saya khotbah tetapi saya mengeluarkan lelehan, kering, melemahkan orang, menghasut orang melawan kebenaran.

 

3.      Kena pada orang mati. Artinya masuk persekutuan yang mati. Kita periksa persekutuan kita adalah persekutuan yang mati atau persekutuan yang hidup. Persekutuan yang mati itu persekutuan yang ditandai maut. Kita periksa persekutuan kita, jangan persekutuan yang mati. Apa itu persekutuan yang mati?

Efesus 2:1-2,4-5

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan --

 

Tadinya kita orang yang mati karena dosa. Akui jujur di hadapan Tuhan, tidak ada kita yang baik di hadapan Tuhan, dulu hidup kita hancur-hancuran. Kita telah mati karena dosa tetapi telah dihidupkan oleh korban Kristus. Korban Kristus memperdamaikan dosa kita sehingga kita lepas dari maut dan dihidupkan. Jadi persekutuan yang mati adalah persekutuan yang tidak menghargai korban Kristus. Periksa, kita bersekutu sore ini dasarnya apa? Cuma sekedar kumpul-kumpul? Sekedar rutinitas kebiasaan atau karena menghargai Korban Kristus. Dalam Efesus pasal 2 dikatakan kita dulu jauh, sekarang menjadi dekat, diperdamaikan oleh korban Kristus, dipersekutukan dalam tubuh Kristus.

 

Tanda-tanda persekutuan yang mati:

a)      Yesaya 28:15

28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"

 

Cemeti ini menunjuk cemeti Firman, penyucian yang keras dari Firman pengajaran yang benar. Jadi, tanda pertama adalah menolak atau mengelak dari Firman pengajaran yang benar. Saya sebagai hamba Tuhan kalau tidak berani menampilkan Firman pengajaran yang benar, berarti saya memimpin persekutuan yang mati. Lalu jemaat yang datang tidak mau menerima Firman pengajaran yang benar berarti masuk dalam persekutuan yang mati.

 

Jadi kalau disimpulkan, tanda pertama adalah tanpa Firman pengajaran yang benar. Jadi yang mempersekutukan bisa hal-hal lain yang jasmani, bukan lagi Firman. Salah satunya karena organisasi. Organisasi itu buatan manusia, itu fana. Aturan organisasi mengharuskan harus bersekutu tetapi tanpa pengajaran yang benar, itu persekutuan yang mati. Kita bersekutu dasarnya apa? Pokok organisasi atau pokok organisme. Kalau pokoknya organisasi mati, kalau pokoknya organisme, Yesus, Firman pengajaran yang benar, itu persekutuan yang hidup.

 

b)      Membuat bohong sebagai perlindungannya. Berkebalikan tadi kalau kita mau disucikan kita mendapat perlindungan dari Tuhan. Bohong atau dusta itu kaitannya dengan iblis, iblis bapa pendusta. Jadi ini sama dengan sudah enjoy dengan iblis, sudah menikmati berbuat dosa. Tidak ada penyucian, pulang dari persekutuan malah tambah berdosa.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Kalau pulang dari satu persekutuan malah tambah semangat berbuat dosa, dipertanyakan persekutuan apa ini. Lain kali persekutuannya sudah benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar, tetapi yang bersekutu itu motivasinya lain, untuk yang jasmani, mungkin jalan-jalan, atau untuk apa. Akhirnya orang yang datang bersekutu itu malah semakin menikmati berbuat dosa, karena dia tidak menikmati Firman.

 

Jadi periksa, kita datang motivasinya apa? Kalau motivasinya untuk menikmati Firman pengajaran maka kita menikmati penyucian, pulang kita disucikan. Tetapi kalau motivasinya hanya untuk menikmati fasilitas yang jasmani, pulangnya semakin berbuat dosa.

 

c)      Yesaya 30:1

30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,

 

Kalau persekutuan bukan dorongan Roh Kudus tetapi karena motivasi yang lain, pulangnya nanti dosanya malah bertambah-tambah. Yang mau ikut persekutuan di Palu periksa hati, kalau cuma motivasi yang lain bukan karena dorongan Roh Kudus, nanti pulang dosa malah bertambah-tambah.

Yesaya 30:2

30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.

Mesir itu adalah dunia. Persekutuan yang mati itu hanya perkara duniawi yang ditampilkan.

 

Ini yang harus disucikan, jangan ada persekutuan yang mati. Jangan tertarik, jangan kita ikuti. Daya tariknya memang luar biasa, dosa dibiarkan makanya orang senang. Yang datang berkata dahsyat luar biasa, Firmannya lucu. Bukan Firman menyucikan.

 

4.      Jangan kena kepada orang yang tertumpah maninya. Ini yang perlu dan harus disucikan!

Kejadian 38:8-10

38:8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu."

38:9 Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.

38:10 Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga.

 

Tertumpa maninya ini adalah perbuatan yang dilakukan oleh orang yang sudah dewasa, bukan anak-anak = orang yang rohaninya beranjak dewasa. Kita sekarang digembleng oleh Firman pengajaran supaya rohani kita dewasa. Tetapi banyak terjadi orang yang rohaninya sudah beranjak dewasa berbuat seperti Onan anak Yehuda. Mani itu adalah benih kehidupan. Secara rohani benih kehidupan itu adalah Firman pengajaran, disebut Firman kehidupan, Firman yang hidup.

I Yohanes 1:1

1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

 

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

I Petrus 1:23

1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

 

Jadi benih kehidupan secara rohani adalah Firman hidup, Firman pengajaran yang benar. Jadi pengertian rohani membiarkan mani tertumpah adalah membuang Firman pengajaran yang benar yang telah mendewasakan rohaninya dengan alasan apapun. Kaum muda jangan karena jodoh sehingga membuang pengajaran yang benar, karena pekerjaan buang pengajaran yang benar, jangan terjadi! Kami sebagai hamba Tuhan waktu masih merintis motto Lempinel dipegang teguh, lebih baik ditolak bersama Firman pengajaran yang benar dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar. Begitu sudah diberkati mulai berkata apa itu pengajaran.

 

Kalau membuang pengajaran yang benar itu perbuatan yang jahat di mata Tuhan yang berakibat dibunuh oleh Tuhan.

Kejadian 38:9

38:10 Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga.

 

Kita bertahun-tahun sudah diberkati oleh pengajaran ini. Kalau direnungkan kami dididik di Lempinel cuma-cuma, tidak dipungut biaya. Sudah menikmati gemblengan Firman pengajaran yang benar, lalu begitu diterjunkan di ladang Tuhan, Firman pengajaran yang benar malah dibuang, jangan seperti itu! Sidang jemaat sudah diberkati, nikahnya dibenahi, diberkati pekerjaannya, kaum muda diberkati sampai bisa kuliah, bisa bekerja, lalu mau membuang pengajaran ini, itu jahat di mata Tuhan. Baru berniat keluar dari pengajaran yang benar saja sudah jahat di hadapan Tuhan, apalagi yang keluar meninggalkan pengajaran.

 

Tuhan ceritakan dalam satu perumpamaan, pengertiannya sama.

Matius 7:6

7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

 

Membuang pengajaran yang benar = memberikan barang yang kudus kepada anjing atau melemparkan mutiara kepada babi. Mutiara itu ada kaitannya dengan Yerusalem Baru.

Wahyu 21:21

21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

 

Jadi barang kudus mutiara ini menunjukan Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Membuangnya = melemparkan kepada anjing dan babi. Artinya keadaan orang yang membuang pengajaran yang benar adalah seperti anjing dan babi. Tadinya kita dari keadaan seperti itu, tetapi oleh Firman Tuhan kita diangkat. Perempuan Siro Fenesia mengakui dia anjing. Melalui perkataan Yesus, lewat remah-remah roti dia diangkat menjadi dombanya Tuhan. Dalam nama Yesus jangan buang pengajaran yang benar yang telah kita terima dari para pendahulu.

 

Bagaimana keadaan anjing dan babi?

a)      Jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa. Anjing muntah dia jilat kembali. Babi yang sudah mandi berkubang lagi di lumpur.

II Petrus 2:2

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Nanti semakin jahat dan semakin najis hidupnya. Ingat orang gila di Gerasa yang dirasuk roh-roh jahat. Setelah roh jahat diusir oleh Yesus, mereka masuk ke mana? Ke babi. Jadi kalau sudah membuang pengajaran ini, betul-betul hidupnya dikuasai oleh roh-roh jahat.

 

b)      II Petrus 2:1,12

2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

2:12 Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

 

Mulutnya menghujat Firman pengajaran yang benar, berbalik melawan. Orang yang membelot ini yang berbahaya. Makanya raja Zedekia paling takut menghadapi orang-orang yang membelot dan berpihak kepada Babel. Yang sudah mengecap pengajaran kemudian meninggalkan pengajaran, dia melawan betul-betul sampai menghujat pengajaran yang benar.

 

Guru kami dengan tegas mengatakan kepada kami, kalau kamu besok-besok meninggalkan Firman pengajaran yang benar, jangan bilang kamu muridku! Tapi kalau besok-besok kamu melihat om meninggalkan pengajaran yang benar, jangan akui om gurumu! Ayo kita tegas soal pengajaran.

 

Poin keempat ini jangan kena pada orang yang tertumpah maninya, jangan mau berurusan dengan orang seperti itu, apalagi mau bersekutu dengan orang semacam ini! Saya ditelpon disuruh datang mau ditahbiskan menjadi pendeta penuh tetapi saya tidak mau datang karena yang jadi pembicara di situ guru yang meninggalkan kami di tengah jalan sementara kami Lempinel. Konsekuensinya saya tidak dikasihkan kartu jabatan, tidak apa-apa. Jangan kita mau berurusan dengan orang semacam itu. Kita doakan, siapa tahu bisa kembali. Tetapi Pdt. Pong mengatakan 1:1000 kalau bisa kembali pada pengajaran yang benar itu kemurahan Tuhan dan akan besar harga yang dia bayar.

 

5.      Jangan kena binatang merayap yang menajiskan. Kalau merayap itu ada di darat. Ini menunjukan roh nabi palsu. Jangan kita kena roh nabi palsu yaitu ajaran palsu dan dusta. Pasangan binatang merayap adalah burung dan ikan.

Kejadian 4:17-18

4:17 Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.

4:18 Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh.

 

Jadi binatang merayap, burung di udara dan ikan di laut menunjuk trio setan. Binatang yang merayap itu nabi palsu, itulah binatang yang keluar dari dalam bumi. Ikan menunjuk antikristus, binatang yang keluar dari dalam laut. Burung di udara menunjuk naga, setan dengan roh jahat dan najisnya. Ini yang kita hadapi sekarang. Jangan bersentuhan dengan trio setan. Orang yang berdusta itu tidak bisa dipegang, dia racun! Ajaran palsu itu racun, jangan berurusan dengan itu.

 

Lalu antikristus dengan roh kebencian dan ikatan uang, ini yang menajiskan kita. Kemudian burung di udara itu roh jahat dan roh najis, dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kita jangan bersentuhan dengan itu. Kalau sudah membuka diri mendengar ajaran lain maka masuklah ikatan uang di situ dengan ikatan-ikatan yang lain. Atau kalau kita sudah ada dalam pengajaran yang benar lalu masih ada ikatan-ikatan uang, ikatan-ikatan dosa yang lain pasti tinggalkan pengajaran yang benar dan menerima pengajaran yang lain, arahnya ke situ. Inilah yang perlu disucikan.

Kolose 2:8

2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

 

Ajaran palsu itu adalah Firman tetapi dicampur dengan filsafat dunia yang kosong. Pengetahuan dunia itu omongan yang kosong dan tidak suci. Memang kedengaran mantap, bagus, terdengar enak, tetapi dicampur dengan filsafat dunia.

I Timotius 6:19-20

6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

 

Tanda-tanda kalau sudah dicampur filsafat dunia adalah diseminarkan, dipertanyakan kebenarannya, diselidiki kebenarannya. Tuhan Yesus sudah mau datang lalu baru mau menyelidiki serta mendiskusikan kebenaran Firman. Kapan mau kita praktekan, terlambat nanti kita! Sekarang waktunya membaca, mendengar dan menuruti, mempraktekan Firman. Bukan lagi berdiskusi mencari tahu kebenarannya. Kalau ada yang mau ajak berdebat tidak usah, biarpun kita dibilangi penakut tidak usah berdebat. Urusan kita sekarang mempraktekan Firman, bukan mau didiskusikan lagi.

Mazmur 12:7

12:7 Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.

 

Alkitab dimulai dengan pernyataan dan diakhir dengan kenyataan. Kita percaya pengajaran yang benar ini tertulis dalam Alkitab, berarti dimulai dengan penyataan dan diakhiri dengan kenyataan, kita menjadi mempelai wanita Tuhan untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Yang kita pegang ini pengajaran yang nyata, benar dan murni, bukan yang abstrak yang mau diragukan kebenarannya.

 

1935 pengajaran ini dibuka oleh Pdt. Van Gessel, sekarang sudah tahun 2023 berarti sudah 88 tahun. Banyak pengajaran tetapi tidak lama hilang, pondok Daud sudah hilang, wanita bijak, pria sejati hilang. Tetapi Kabar Mempelai tetap eksis, jangan ragukan! nanti akan diakhiri dengan kenyataan.

 

Sebaliknya filsafat kosong itu dimulai dengan pertanyaan dan diakhiri dengan pertanyaan juga.

 

Firman pengajaran bukan diterima dengan logika, tetapi diterima dengan iman. Iman lebih tinggi dari logkia. Kalau iman bisa menerima maka logika pasti bisa menerimanya.

 

Seorang imam harus disucikan dari kenajisan. Jangan mau dicampur-campur. Kalau pengajaran dicampur-campur akibatnya ngeri.

Yehezkiel 4:9,12

4:9 Selanjutnya ambillah gandum, jelai, kacang merah besar, kacang merah kecil, jawan dan sekoi dan taruhlah dalam satu periuk dan masaklah itu menjadi roti bagimu. Itulah makananmu selama engkau berbaring pada sisimu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari.

4:12 Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus membakarnya di atas kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka."

 

Ajaran campur itu dimasak atau dipanasi dengan sesuatu yang sudah dibuang. Itulah yang sudah dibuang oleh Paulus malah itu yang mau dipungut oleh pendeta-pendeta yang mau dapat gelar. Gelar-gelar itu dipakai untuk memanas-manasi Firman.

 

Yehezkiel 4:13

4:13 Selanjutnya TUHAN berfirman: "Aku akan membuang orang Israel ke tengah-tengah bangsa-bangsa dan demikianlah mereka akan memakan rotinya najis di sana."

Jadi roti campur ini makanan orang Israel yang terbuang. Jadi kalau sedang mengkonsumsi ajaran campur-campur bukannya membangun Tubuh Kristus tetapi malah terbuang dari Tubuh Kristus. Sekalipun dia kelihatan melayani tetapi yang dia bangun adalah tubuh Babel.

 

6.      Jangan kena dengan kenajisan apapun. Kalau 5 poin di atas kita pahami, maka kita tidak akan kena kenajisan apapun. Sekecil apapun itu di mata manusia, kalau itu najis harus hati-hati. Seorang hamba Tuhan betul-betul dilindungi oleh Tuhan, dipagari supaya tetap hidup kudus untuk bisa masuk pesta kawin Anak Domba Allah.

 

Mungkin dari 6 poin itu salah satunya masih ada pada kita. Semua kenajisan bisa ditahirkan. Lewat apa?

Bilangan 19:12,19 (Perikop: air pentahiran)

19:12 Ia harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh.

19:19 orang yang tahir itu haruslah memercik kepada orang yang najis itu pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh, dan pada hari yang ketujuh itu haruslah ia menghapus dosa orang itu; dan orang yang najis itu haruslah mencuci pakaiannya dan membasuh badannya dengan air, lalu ia tahir pada waktu matahari terbenam.

 

Bisa ditahirkan dengan air pentahiran. Dulu orang Israel yang sudah bersentuhan dengan hal-hal di atas yang najis, lalu membasuh dirinya dengan air pentahiran maka dia menjadi tahir. Sekarang air pentahiran ini secara rohani ada 2:

1.      Air pentahiran pada hari ketiga. Ini penentu hari ketujuh dia tahir. Kalau hari ke-3 dia tidak tahir maka hari ke-7 dia juga tidak tahir. Angka 3 menunjuk kematian dan kebangkitan Yesus. Jadi ini menunjukan baptisan air yang benar. Kita mati terhadap dosa, dikubur bersama Yesus untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Ini bukan hanya tata cara gereja tetapi ini sungguh-sungguh menentukan pada hari ketujuh kita tahir atau tidak. Pada hari ketujuh itu ada pesta kawin Anak Domba. Menunjukan kita masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah atau tidak. Sebab itu pentahiran hari ketiga ini harus sungguh-sungguh kita perhatikan. Baptisan air harus sungguh-sungguh diperhatikan. Yang sudah dibaptis perhatikan, syaratnya bagaimana, pelaksanaannya benar atau tidak, hasilnya harus benar.

 

2.      Air pentahiran pada hari ketujuh, ini menunjuk air Firman pengajaran.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Penyucian oleh air Firman pengajaran yang benar menyucikan kita sampai tidak bercacat cela, sampai sempurna, sehingga kita layak masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah. Ada 2 perjamuan Allah yang besar di akhir zaman.

a)      Perjamuan kawin Anak Domba Allah, hanya bisa dimasuki oleh kehidupan yang mau disucikan, mau ditahirkan dari segala kenajisan.

b)      Perjamuan atau pesta pembantaian daging. Yang masuk di sini adalah orang-orang yang tidak mau ditahirkan, orang-orang yang tidak mau disucikan.

 

Kita diperhadapkan dengan 2 pilihan, mati atau hidup. Malam ini juga diperhadapkan dengan 2 pilihan perjamuan kawin Anak Domba Allah atau pesta pembantaian daging. Kalau mau ditahirkan dari kenajisan kita masuk pesta kawin Anak Domba Allah. Kalau tidak mau ditahirkan, masuk pesta pembantaian daging. Tinggal tergantung kita, pilihan ada pada kita masing-masing. Tuhan tidak memaksa, Tuhan berikan kebebasan kepada kita untuk memilih. Sebagai hamba Tuhan saya menghimbau kita untuk memilih ditahirkan dari kenajisan. Sekarang kita ditahirkan oleh air Firman pengajaran yang benar, lalu kita terima perjamuan suci maka Firman mendarah daging. Tetapi kalau sekarang ini tidak mau ditahirkan lalu terima perjamuan suci maka akibatnya semakin lemah, sakit, sampai mati rohani.

 

Memang sekarang mau ditahirkan kita rasa menderita, tidak boleh jamah ini, tidak boleh jamah itu, sakit bagi daging. Tetapi nanti pesta kawin Anak Domba menjadi kenyataan, kita bisa masuk ke sana. Biarlah kita dihina, memang sakit bagi daging, tetapi kita akan masuk puncak kebahagiaan. Dalam kitab Wahyu ada 7 kebahagiaan dan pesta nikah Anak Domba Allah itu kebahagiaan ke-4. Kalau dijadikan pelita maka pelita ke-4 itu pokoknya.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Untuk sekarang semakin kita disucikan semakin damai sejahtera. Bertambah penyucian kita semakin damai, semakin tenang, kita mendapat perlindungan. Damai sejahtera itu artinya tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging. Orang boleh hina kita, orang boleh gosipkan kita, memfitnah kita, menganiaya batin kita karena pengajaran ini, tetapi kita tetap damai, tidak merasa lagi apa yang dirasakan oleh daging. Kalau masih bereaksi daging berarti masih kurang penyuciannya. Disucikan terus sampai kita tidak merasa lagi apa yang dirasakan oleh daging. Dengar omongan orang lain tentang kita, kita ketawa saja, malah kita prihatin, kita tunjukan kasih Allah pada orang itu, doakan dia.

 

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Dibicarai begini damai tenang, dibicarai begitu tetap damai tenang. Kalau saya renungkan dari kami 6 bersaudara saya paling tempramen. Tidak bisa tersentuh, gampang emosi. Tetapi Tuhan tolong seiring penyucian, bukan kekuatan manusia, itu kekuatan dari Tuhan. Kalau kita mau disucikan, kita ada kemauan maka Yesus berikan kemampuan. Semakin suci, semakin damai sejahtera, semakin bahagia, semakin tenang dan akan memuncak dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Mari kita mau menerima perjamuan suci. Kesempatan diberikan kepada kita untuk mengoreksi diri lewat Firman Tuhan. Sehingga ketika kita menerima perjamuan suci bukan menjadi kecelakaan, kebinasaan, tetapi untuk mempermanensikan Firman di dalam kita.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar