20230805

Kebaktian Doa, Sabtu 5 Agustus 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:15-16

11:15 tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."

11:16 Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

 

Di sini Tuhan Izinkan Lazarus sakit sampai mati. Ini sesuatu yang tentu menimbulkan kepedihan di hati, tidak enak bagi daging. Tetapi tujuannya supaya kita bisa belajar percaya kepada Yesus. Pelajaran dari kisah Lazarus ini, jika Tuhan izinkan sesuatu yang tidak enak terjadi pada kita, diizinkan sakit, diizinkan merosot secara jasmani dan sebagainya itu supaya kita belajar percaya kepada Yesus. Terutama supaya kita percaya kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman.

Yohanes 5:24

5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

 

Kalau percaya perkataan Yesus, dia pindah dari maut kepada hidup. Jadi dalam perkataan Yesus yaitu Firman ada kuasa kebangkitan. Namun banyak orang Kristen ketika menghadapi penderitaan dan sengsara daging, menjadi tidak percaya kepada Firman Tuhan. Dosa tidak percaya pada Firman merupakan salah satu dari 8 dosa yang langsung menenggelamkan manusia ke dalam lautan api dan belerang.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

8 dosa ini yang menonjol di akhir zaman ini, salah satunya tidak percaya. Waktu segalanya berhasil “luar biasa Tuhan dahsyat, Tuhan hebat”. Begitu terjadi sesuatu yang kian buruk, sudah berdoa tetapi tidak ditolong, mulai tidak percaya pada Tuhan dan pada Firman pengajaran yang benar.

 

Kalau tidak percaya pada Firman maka rohani tenggelam, sedang merosot dan jasmani ikut merosot. Kalau dibiarkan akan terus merosot sampai tenggelam di dalam lautan api dan belerang.

 

Dosa tidak percaya ini diawali dengan dosa penakut. Penakut = tidak tenang, berarti tidak ada kebenaran. Di mana ada kebenaran tumbuh damai sejahtera dan ada ketenangan.

Yesaya 32:17

32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Jadi penakut = tidak ada kebenaran. Kebenaran itu apa?

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Kebenaran adalah Firman yang menguduskan, Firman penyucian, Firman pengajaran yang benar. Jadi penakut di sini adalah orang yang menolak Firman pengajaran yang benar karena takut sesuatu di dunia ini. Mungkin takut dipecat dari pekerjaan, takut tidak dapat kedudukan, takut dikucilkan. Apalagi kalau sudah diancam keluarga, tidak ada yang kasih sumbangan kalau anakmu menikah. Ancaman terakhir kalau kamu mati tidak ada yang mau kubur.

 

Bagaimana bisa percaya Firman kalau takut menerima Firman. Kalau ada 2 dosa ini akhirnya rohani semakin merosot dan dosa-dosa berikut ikut masuk. Kita periksa 1 persatu.

1.      Tidak percaya

2.      Takut

3.      Keji, Ada 2 pengertiannya:

a)      Ulangan 25:14-16

25:14 Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil.

25:15 Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat — supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

25:16 Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

 

Keji di sini adalah berbuat curang soal efa. Efa itu takaran untuk gandum. Bicara gandum menunjuk Firman. Jadi keji ini berbuat curang soal Firman.

Titus 2:10

2:10  jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Titus 2:10 (Terjemahan Lama)

2:10 dan dengan tiada mencuri, melainkan menunjukkan setia yang sempurna, supaya di dalam segala perkara mereka itu menjadi suatu perhiasan bagi pengajaran Allah, Juruselamat kita.

Jadi berbuat curang soal efa artinya praktek hidupnya memalukan Firman pengajaran yang benar atau memalukan Tuhan. Mulai dari perbuatannya, perkataannya. Dalam bermasyarakat memalukan. Dalam sekolah memalukan. Dalam lingkungan pekerjaan memalukan Firman pengajaran, memalukan Tuhan. Itu keji di hadapan Tuhan, sedang tenggelam!

 

b)      Kejadian 46:34

46:34 maka jawablah: Hamba-hambamu ini pemelihara ternak, sejak dari kecil sampai sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami — dengan maksud supaya kamu boleh diam di tanah Gosyen." — Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir.

Orang Mesir gambaran orang dunia. Jadi bagi orang dunia, tergembala itu dianggap hal yang merugikan dan menjijikkan. Tetapi bagi Tuhan orang yang menghina dan tidak menghargai penggembalaan, dialah orang yang keji. Jadi pengertian keji yang kedua adalah menghina dan tidak menghargai penggembalaan. Harga penggembalaan itu seharga Korban Kristus, jangan kita hina, jangan tidak kita hargai. Mungkin di mulut tidak menghina, tetapi lewat perbuatan tidak tergembala, sudah dengar Firman tidak mau tergembala, dianggap tidak penting.

 

4.      Pembunuh

I Yohanes 3:15

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

 

Pembunuh = dosa kebencian sampai benci tanpa alasan. Itu produk dunia!

Yohanes 15:18,25

15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.

 

Seharusnya kita menjadi terang di dunia ini, bukan kegelapan di dunia masuk dalam kita! Kita bicara Firman, kita melayani tetapi kalau ada kebencian berarti kita bukan orang yang rohani tetapi orang dunia, sehingga tidak mungkin masuk kerajaan sorga karena dunia ini sedang lenyap. Jangan ada kebencian, mulai dari pahit hati sama orang, jengkel, tidak suka, selesaikanlah. Kalau benci orang itu berarti pelayanan sedang merosot dan tenggelam dalam lautan api dan belerang.

 

Kalau perselisihan terjadi karena dosa, saling mengaku saling mengampuni. Kalau perselisihan terjadi karena pengajaran, kembalilah ke Alkitab, mana yang tertulis dalam Alkitab itu yang kita ikuti. Sampai Paulus katakan kalau masih ada perselisihan dan pertengkaran bukankah itu tanda kamu orang duniawi. Itu jangan sampai ada lagi.

 

5.      Orang-orang sundal. Ini menunjukan dosa kenajisan, baik secara jasmani terutama secara rohani. Mungkin tidak melakukan dosa kenajisan yang jasmani, tetapi tanpa disadari banyak yang berbuat najis yang rohani. Apa itu?

Yehezkiel 16:13

16:13 Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.

 

Yerusalem ini gambaran gereja yang sudah siap menjadi mempelai wanita Tuhan, yang menerima asupan yang terbaik, itulah Firman pengajaran yang sehat. Tetapi sayang mereka bersundal.

Yehezkiel 16:25-26

16:25 Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.

16:26 Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.

 

Persundalan secara rohani adalah membuka diri menerima benih yang lain yaitu ajaran-ajaran campur, ajaran-ajaran palsu. Bahkan memasukan cara-cara dunia ke dalam gereja, dalam ibadah pelayanan. Ini tanpa disadari sudah bersundal secara rohani! Merenggangkan paha itu berarti membuka diri ajaran lain masuk, ajaran campur, ajaran dunia, filsafat-filsafat dunia. Sampai rasul Paulus katakan apakah kamu sebodoh itu, kamu telah memulai dengan roh, masakan mau mengakhiri dengan daging. Itu karena ada filsafat dunia masuk di situ!

 

Tuhan tolong jangan kita seperti itu. Kita sudah menerima asupan Firman pengajaran yang benar dan sehat, jangan campur-campur dengan ajaran dunia. Sidang jemaat Galatia sampai memelihara hari-hari tertentu, itu sudah masuk yang dunia!

Galatia 3:1-3; 4:3,9-11; 1:6-7

3:1 Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?

3:2 Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?

3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

4:3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.

4:9 Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?

4:10 Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.

4:11 Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

 

Ini orang Galatia yang bersundal secara rohani. Mereka tadinya sudah mengikuti Injil yang benar, pengajaran yang sehat, sudah dapat makanan sehat, tetapi kenapa melirik injil yang lain yang bukan injil, menerima Firman yang diputar balik! Injil lain ini Firman yang ditambah kurang, yang diputar balik. Jangan heran, ini dulu terjadi pada gereja mula-mula, mereka begitu cepat berbalik, seakan-akan tidak ada bekas Firman pengajaran yang benar itu dalam dirinya dan langsung beralih pada ajaran lain. Mereka mengikuti roh-roh dunia, salah satunya adalah ajaran dunia. Masih hitung-hitung hari yang baik. Kalau ada yang meninggal masih hitung 7 hari, 40 hari, 100 hari, itu roh-roh dunia! Jangan kita ikut-ikut.

 

6.      Tukang sihir

Kisah Para Rasul 8:9-11,18-24

8:9 Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting.

8:10 Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."

8:11 Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.

8:18 Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,

8:19 serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."

8:20 Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.

8:21 Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.

8:22 Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;

8:23 sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."

8:24 Jawab Simon: "Hendaklah kamu berdoa untuk aku kepada Tuhan, supaya kepadaku jangan kiranya terjadi segala apa yang telah kamu katakan itu."

 

Dari ayat yang kita baca ini ternyata banyak pelayan Tuhan yang tampil seperti membawa kuasa Allah padahal tukang sihir. Kalau dia berdoa orang sakit sembuh, kelihatan seperti kuasa Allah, padahal tukang sihir. Apa tandanya dia tukang sihir?

a)      Melayani hanya diukur dengan uang. Dia pikir karunia Roh Kudus bisa dibeli dengan uang. Melayani main musik, diberikan uang. Karunia pimpin pujian dibayar sekian, karunia khotbah dibayar sekian.

b)      Melayani kelihatan berubah tetapi bagian luar tok, bagian dalam tidak berubah. Itulah sihir!

 

7.      Penyembahan berhala

a)      Keras hati

I Samuel 15:23

15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

 

Kalau dosa-dosa di atas dipertahankan menjadi keras hati. Apalagi kalau melayani kelihatan ada kuasa Allah, buktinya begini begitu, padahal tidak berubah, cuma kelihatan berubah di luar tetapi di dalam tidak.

 

b)      Serakah

Efesus 5:5

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

 

Kolose 3:5

3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

 

Serakah itu merampas milik sesama, merampas milik Tuhan, sampai merampas hormat kemuliaan yang diberikan kepada Tuhan. Coba saya bilang sama jemaat “berikan kemuliaan bagi Tuhan” sebenarnya bukan untuk Tuhan tetapi untuk saya! Kalau banyak orang yang tepuk tangan saya yang senang, saya yang bangga. Itu sudah merampas kemuliaan Tuhan! itu sudah masuk ketegori penyembahan berhala, serakah!

 

8.      Dikunci dengan dusta

 

Sikap kita kepada Tuhan seharusnya percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, kepada Firman Tuhan =  mendengar sampai dengar-dengaran pada Firman.

Mazmur 119:66

119:66 Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.

 

Kalau bisa percaya, mempercayakan hidup pada Tuhan, pada Firman Tuhan maka rohani kita naik, rohani meningkat bagaikan naik gunung, sampai nanti naik gunung Yerusalem Baru.

 

Ada 3 gunung yang kita daki.

1.      Gunung Golgota. Orang yang percaya pada Firman Tuhan bisa mendaki gunung Golgota. Prakteknya:

a)      I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa =  rela sengsara daging untuk bertobat. Mau mengaku dosa itu sakit! Ada rasa malu, ada rasa takut dan sebagainya. Mengaku sama sesama, mengaku sama orang tua, mengaku sama anak, sama suami, sama isteri, gembala mengaku kepada jemaat dan jemaat mengaku kepada gembala itu bagaikan naik gunung Golgota.

 

b)      I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Rela sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena ibadah dan karena pengajaran. Kita mau diapa-apakan, kita rela sengsara. Sengsara yang kita alami karena Yesus bukan untuk menghancurkan kita, justru untuk memuliakan Tuhan. Artinya sengsara daging ini membawa kita pada proses keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang memuliakan Tuhan. Saat kita sengsara kita diubahkan, membawa kita pada kemuliaan Tuhan.

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Makanya Yesus katakan belajarlah percaya sebab sengsara yang kita alami membawa kita pada kemuliaan, kita diubahkan dari hari ke hari, dari kemuliaan sampai pada kemuliaan yang lebih besar. Salah satu tanda keubahan hidup adalah tidak tawar hati = kuat dan teguh hati.

 

Supaya tahan naik gunung Golgota, ada gunung kedua yaitu gunung penyembahan.

 

2.      Gunung penyembahan. Yesus naik gunung menyembah, di atas gunung Yesus bertemu dengan Musa dan Elia, bercakap-cakap tentang salib yang akan dialami Yesus. Menghadapi salib, menghadapi sengsara kita tidak mampu. Sebab itu mari banyak menyembah Tuhan. Bawa diri kita di bawah kaki Tuhan, menyembah untuk kita bisa melakukan kehendak Allah. Dalam doanya Yesus berkata “ya Abba ya Bapa, sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari padaKu, tetapi bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendakMu yang jadi”. Dan Yesus bisa tahan menghadapi salib sampai mempermuliakan Tuhan. Ayo banyak menyembah, biar kehendak Tuhan saja yang jadi.

 

Dulu waktu belum punya anak kami banyak dapat hinaan dan ejekan juga. Awalnya saya paksa Tuhan “katanya beranak cucu dan bertambah banyak, mana!” saya marah-marah sama Tuhan. Tetapi saya rubah doa “Tuhan saya rindu mendapat buah nikah, biar kehendakMu yang jadi”. Isteri tidak terima, dia bilang seperti tidak mau punya anak saja. Akhirnya kami berdua merubah doa kami “biar kehendakMu yang jadi” yah sudah terserah Tuhan, sekarang dapat 2 anak.

 

Jadi dalam menghadapi sengsara kita banyak menyembah Tuhan, cuma itu kekuatan kita. Menghadapi orang yang membenci kita, kita mau balas membenci? Menghadapi orang yang memusuhi kita, mau kita balas musuhi? Menghadapi orang yang menyakiti kita mau kita balas sakiti? Kalau seperti itu berarti sama saja kita dengan dia! Tinggal menyembah Tuhan “Tuhan biarlah kehendakMu yang terjadi”.

 

3.      Gunung Yerusalem Baru, gunung yang besar lagi tinggi.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Kita bisa naik gunung Golgota, naik gunung penyembahan, sampai naik gunung Yerusalem Baru, kita tampil sebagai mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Dibalik penderitaan ada kemuliaan kekal Tuhan sediakan yaitu menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Menghadapi gunung Golgota jangan menyerah, kita hadapi dengan gunung penyembahan, nanti kita akan sampai pada gunung Yerusalem yang baru. Tuhan tidak pernah berjanji jalan selalu rata, tetapi Tuhan berikan kekuatan untuk mendaki gunung itu, jangan pernah menyerah!

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar