20230816

Kebaktian PA Imamat, Rabu 16 Agustus 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Dalam Imamat pasal 26 ada 3 macam berkat yang bisa kita terima jika taat pada Firman Tuhan:

1.      Ayat 4-5,10 berkat pemeliharaan.

2.      Ayat 6-8 berkat perlindungan dan damai sejahtera.

3.      Ayat 9 berkat nikah dan buah nikah.

 

Kita masih membahas poin kedua, berkat perlindungan dan damai sejahtera.

Imamat 26:6-8

26:6 Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.

26:7 Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas di hadapanmu oleh pedang.

26:8 Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus, dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan tewas di hadapanmu oleh pedang.

 

Perlindungan dan damai sejahtera adalah hasil tergembala dengan benar dan baik.

Yehezkiel 34:15,24-25,28

34:15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

34:24 Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya. 

34:25 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka dan Aku akan meniadakan binatang buas dari tanah itu, sehingga mereka dapat diam di padang gurun dengan aman tenteram dan dapat tidur di hutan-hutan.

34:28 Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi bangsa-bangsa dan binatang liar tidak akan menerkam mereka, sehingga mereka akan diam dengan aman tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apa pun.

 

Dalam Imamat 26 juga dikatakan mereka akan berbaring dengan tenang, binatang buas ditiadakan, tidak dikejutkan oleh apapun. Ini hasil tergembala dengan benar dan baik.

 

Kita sudah belajar tentang penggembalaan Tuhan di dalam Yehezkiel pasal 34 ini. Sore ini kita belajar praktek tergembala dengan benar dan baik. Ini yang menghasilkan berkat perlindungan dan damai sejahtera.

Yehezkiel 34:23-24

34:23 Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya.

34:24 Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.

 

Prakteknya digembalakan oleh 1 orang yaitu Daud. Yang dimaksud dengan Daud di sini adalah Yesus yang disebut Anak Daud. Jadi digembalakan oleh Yesus (Yesus adalah logos, Firman yang lahir menjadi manusia), bukan digembalakan oleh organisasi. Apa pengertian digembalakan oleh satu orang yaitu Daud?

1.      Mau diatur oleh 1 Firman pengajaran yang benar = hanya mendengar dan dengar-dengaran pada 1 Firman pengajaran yang benar.

Yohanes 10:3-5,16,27-28

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Kalau sudah 1 Firman pengajaran yang benar, 1 rumput penggembalaan, pasti bisa menjadi 1 kawanan = satu tubuh Kristus yang sempurna. Hanya satu yang mau kita dengar yaitu satu Firman pengajaran yang sehat, ajaran yang benar, yang tertulis dalam Alkitab, yang dibuka rahasianya oleh Tuhan ayat menerangkan ayat, tajam menyucikan, menunjukan mana nikah yang benar mana nikah yang salah dan dipraktekan oleh pembicara. Hanya itu yang mau kita dengar maka kita bisa menjadi satu kawanan = 1 tubuh Kristus yang sempurna.

 

Suara asing itu adalah ajaran asing, jangan didengar, kita harus lari dari padanya. Artinya tegas untuk menghindar, menolak ajaran yang lain, ajaran yang tidak senada dengan yang kita terima. Perhatikan suara yang satu yaitu suara Firman pengajaran yang benar. Tidak usah perhatikan suara-suara yang lain, ajaran-ajaran yang lain.

 

Itulah tergembala dengan benar dan baik, hanya mendengar 1 Firman pengajaran yang benar dan tidak mau membuka diri terhadap ajaran yang lain. Kalau sudah tidak senada, sudah berbeda, hindari, harus ada ketegasan untuk menghindar.

 

Memang beresiko kalau kita hanya mau menerima 1 Firman pengajaran yang benar.

Yesaya 51:4,7

51:4 Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.

51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.

 

Resikonya kita dinista dan diaibkan oleh orang lain. Tidak apa-apa, yang penting bukan Tuhan yang mengaibkan kita. Kalau kita mendengar suara Firman pengajaran yang benar maka aib dosa kita dihapus. Kalau orang aibkan kita tidak apa-apa, orang mau nista kita tidak apa-apa, yang penting aib dosa kita sudah dihapus, kita disucikan, kita mau dibawa pada kesempurnaan, sama sempurna seperti Yesus.

 

Kalau kita mau memegang dan menerima pengajaran yang benar, membuat hidup kita bersuasana taman Eden sekalipun berada di padang gurun yang tandus dan ada pemeliharaan melimpah dari Tuhan.

Yesaya 51:1-3

51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.

51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

 

Dunia sekarang semakin sukar, sulit, tandus, sumber-sumber kering. Tetapi kalau kita mengejar pengajaran yang benar, berjuang berpegang pada Firman pengajaran yang benar, maka kita hidup di dunia seperti di taman Eden, ada sukacita, ada pemeliharaan.

 

Hanya 1 Firman pengajaran yang benar dan Tuhan sendiri yang mengatakannya.

Yehezkiel 34:24

34:24 Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya

 

Jadi Tuhan itu tidak berdusta, kalau Tuhan mengatakan hanya 1 Firman pengajaran yang benar, jangan ragu berarti benar-benar hanya satu. Apa yang sudah kita terima dari pendahulu yang sudah memberkati dan membenahi hidup kita, pegang itu! Suara-suara asing banyak, tetapi suara Yesus itulah pengajaran yang benar hanya satu. Seringkali orang yang memberitakan Firman pengajaran yang benar dicap penyesat, yang menerima dianggap sudah disesatkan. Padahal Firman Tuhan katakan pendusta itu adalah orang yang menambah dan mengurangi Firman, yang mengotak atik pengajaran ini, rombak sana rombak sini, ubah sana ubah sini, itulah pendusta.

Amsal 30:5-6

30:5 Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.

30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.

 

Dalam surat Timotius dikatakan menyesatkan dan disesatkan, betapa dahsyatnya penyesatannya.

 

Ini pengertian digembalakan oleh Daud, artinya mau diatur oleh satu Firman pengajaran yang benar, hanya memperhatikan satu suara yaitu suara Firman pengajaran yang benar, tidak mau mendengar suara asing. Sama seperti Boas menasihati Rut, perhatikan saja gandum atau jelai di ladang Boas, jangan pergi ke ladang lain supaya tidak disusahi. Kalau pergi ke ladang lain kita disusahi, artinya masuk dalam kesusahan besar yaitu aniaya antikristus.

 

2.      Tergembala atau berfellowship itu mewarisi tabiat. Berarti digembalakan oleh Daud artinya memiliki tabiat Daud. Antara lain:

II Samuel 7:2

7:2 berkatalah raja kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda."

 

I Tawarikh 22:19;28:2-3

22:19  Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu. Mulailah mendirikan tempat kudus TUHAN, Allah, supaya tabut perjanjian TUHAN dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama TUHAN."

28:2 Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: "Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya. 

28:3 Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah.

 

Di sini Daud punya kerinduan besar untuk mendirikan rumah Tuhan atau Bait Allah. Untuk kita punya kerinduan besar untuk masuk di dalam pelayanan pembangunan rumah Tuhan secara rohani yaitu Tubuh Kristus yang sempurna. Kerinduan besar itu diwujudkan! Bukan cuma kerinduan tetapi tidak ada wujudnya. Akhir bulan di Palu ada ibadah pembangunan Tubuh Kristus, kerinduan kita wujudkan dengan kehadiran, pengorbanan waktu, tenaga, harta dan lain sebagainya. Persekutuan ini akan terus membesar, yang pasti kegerakan ini akan semakin membesar. Tujuannya satu yaitu pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Biarlah itu yang ada di hati. Saya ikut untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau itu tujuannya maka kita akan berkoban segala-galanya, tidak akan ragu. Untuk mendirikan gerejaNya, Yesus rela mati. Rombak Bait Allah ini, dalam 3 hari Aku akan membangunnya kembali. 3 hari itu pengorbanan Yesus, Dia berkorban nyawa!

Harus ada gairah, ada kerinduan dan kita wujudkan. Seperti Daud, dia wujudkan dengan menyediakan bahan-bahan untuk pembangunan Bait Allah. Memang bukan dia yang membangun karena Tuhan katakan engkau seorang prajurit, tanganmu sudah banyak menumpahkan darah, nanti anakmu yang membangun. Daud menyediakan bahan dan Salomo yang mendirikan.

 

Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

a)      Rencananya. Kita mau membangun rumah kita, kita ada rencanakan anggarannya, modelnya, kekuatannya. Begitu juga pembangunan Tubuh Kristus, ada rencana pembangunannya.

I Tawarikh 28:11,19

28:11 Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian.

28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

 

Rencana pembangunan berdasarkan ilham Allah, itulah pembukaan rahasia Firman. Kita mau membangun modelnya bagaimana? Lewat pembukaan rahasia Firman. Bagaimana caranya? Ditunjukan lewat pembukaan rahasia Firman. Kalau kita beribadah seperti sore ini, kemudian ada pembukaan rahasia Firman, berarti kita sedang didorong untuk masuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jangan pasif, aktif, bergairah semuanya.

 

Itu sebabnya yang sudah melayani Tuhan, yang sudah menjadi imam dan raja, hamba Tuhan, pelayan Tuhan, lalu tidak suka dengar Firman, main-main saat dengar Firman, tidak ada gunanya pelayanan itu! Tidak berkenan kepada Tuhan. Mau melayani tetapi tidak ada kekuatannya, bagaimana bisa! Menyanyi paduan suara, main musik, tetapi tidak suka dengar Firman, bagaimana bisa dipakai oleh Tuhan. Tidak ada kata maaf soal pemberitaan Firman! Kalau main-main saat pemberitaan Firman, tidak ada gunanya pelayanan kita. Biar hebat main musik, kalau main-main saat dengar Firman, tidak fokus saat mendengar, tidak menghargai Firman, itu tidak ada gunanya. Saya sebagai hamba Tuhan, mungkin saya hebat menyampaikan Firman tetapi kalau saya tidak mau praktek itu tidak ada gunanya.

 

Biarlah kita sungguh-sungguh menghargai pembukaan rahasia Firrman, terima dengan iman, praktekan itu supaya kita punya kekuatan melayani sampai garis akhir. Elia harus makan 2 kali, makan Firman dan perjamuan suci maka dia kuat berjalan sampai di gunung Allah.

 

Kaum muda jangan main-main saat mendengar Firman! Bertobat kaum muda, hargai pembukaan rahasia Firman! Tidak ada gunanya kalian berdiri menyanyi tetapi tidak serius, itu hanya menipu, munafik! Mohon maaf kalau sore ini saya keras untuk kaum muda, karena kaum muda ini generasi akhir, setelah ini sudah tidak ada generasi selanjutnya. Yang mau ditunggangi oleh Yesus adalah keledai muda, kalau tidak makan bagaimana bisa ditunggangi.

 

Orang tua juga perhatikan dan nasihati terus anak-anaknya. Gadget ini kalau dimanfaatkan dengan baik itu bagus. Tetapi kalau salah gunakan membuat malas dengar Firman. Saya sudah seperti rasul Paulus yang kehabisan kata. Menghadapi jemaat Galatia sampai rasul Paulus berkata apakah aku harus tampil dengan suara orang lain karena aku sudah habis akal. Apakah kamu sebodoh itu, kamu sudah memulai dengan roh tetapi kamu akhiri dengan daging, begitu cepat kamu berpaling dari ajaran sehat kepada ajaran lain. Kepada jemaat Korintus Paulus sampai berkata “jangan tunggu aku datang dengan cambuk!”. Bukan cuma untuk kaum muda, kita semua ayo hargai pembukaan rahasia Firman.

 

Kita mau membangun bagaimana kalau tidak ada rencananya, nanti ngawur pembangunannya, makanya melayaninya ngawur, asal melayani, timbul tenggelam, datang, hilang. Jangan seperti itu! Tuhan sudah mau datang, kita berpacu dengan waktu.

 

b)      Siapa yang boleh membangun.

1)      Bangsa Israel asli. Daud memimpin rakyatnya mengumpulkan bahan-bahan pembangunan Bait Allah. Salomo memimpin rakyatnya membangun Bait Allah.

2)      Bangsa kafir dilibatkan dalam pembangunan Bait Allah. Kita lihat 2 contoh bangsa kafir yang dilibatkan masuk dalam pembangunan Bait Allah.

 

Ornan, orang Yebus, bangsa kafir, bukan bangsa Israel.

II Tawarikh 3:1

3:1 Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.

 

Huram, raja Tirus.

II Tawarikh 2:3

2:3 Lalu Salomo mengutus orang kepada Huram, raja negeri Tirus, dengan pesan: "Perbuatlah terhadap aku seperti yang kauperbuat terhadap ayahku Daud, ketika engkau mengirim kayu aras kepadanya, sehingga ia dapat mendirikan baginya suatu istana untuk tinggal di situ.

 

Tuhan mengikut sertakan kita bangsa kafir masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ini merupakan kemurahan Tuhan. Ayo jangan main-main dalam pelayanan. Kemurahan Tuhan jangan dijadikan murahan, hargai kemurahan Tuhan, layani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan serius. Kalau kita renungkan kasih Tuhan kepada kita, bagaimana bangsa kafir bisa selamat, itu karena darah Yesus yang tercurah dari lambungnya. tombak itu menusuk sampai ke jantungnya Yesus, dari jantung itu keluar darah dan air. Jadi Yesus berikan jantungNya kepada kita bangsa kafir supaya kita bisa melayani Tuhan. Kalau kita katakan tidak bisa, tidak tahu saya apa yang mau saya perbuat. Sebenarnya banyak yang bisa kita perbuat. Kalau istilahnya saya sudah menerima donor jantung dari Yesus, sehingga bisa hidup, masa tidak bisa melayani. Padaku ini ada darah Yesus yang mengalir, masa melayani tidak sungguh-sungguh. Mana balasan kasih kita kepada Yesus! Bagaimana Dia mengasihi kita, kita juga mau mengashi Yesus, kita mau melayani Dia dengan sungguh-sungguh, hargai kemurahan Tuhan!

 

Roma 11:22

11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

Perhatikan kemurahan Tuhan, tetapi ingat ada kekerasan Tuhan. Kalau kemurahan Tuhan dijadikan murahan maka berhadapan dengan kekerasan Tuhan.

 

c)      Langkah-langkah atau tahap pembangunan Tubuh Kristus.

1)      Membangun dasar. Kalau membangun rumah bukan langsung tiang, harus dasar dulu. Dasarnya harus kuat supaya bangunan di atasnya mantap

 

Ada 2 macam dasar. Ini harus ada pada kita supaya betul-betul kita dipakai oleh Tuhan.

II Samuel 24:18,24-25

24:18 Pada hari itu datanglah Gad kepada Daud dan berkata kepadanya: "Pergilah, dirikanlah mezbah bagi TUHAN di tempat pengirikan Arauna, orang Yebus itu."

24:24 Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal perak.

24:25 Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Maka TUHAN mengabulkan doa untuk negeri itu, dan tulah itu berhenti menimpa orang Israel.

 

v  Pembangunan Bait Allah itu di tempat pengirikan Ornan atau Arauna orang Yebus. Ayat di atas menceritakan bagaimana sampai Bait Allah bisa dibangun di tempat pengirikan Ornan. Waktu itu Daud berbuat dosa sombong, dia menghitung jumlah orang Israel untuk menjadi suatu kebanggaan. Akhirnya Tuhan menulahi bangsa Israel. Supaya tulah itu berhenti, Daud harus mendirikan mezbah dan mezbah itu didirikan ditempat pengirikan Ornan. Tetapi Daud tidak mau mendirikan mezbah dengan gratis, dia mau beli dengan 50 syikal perak lalu dia dirikan mezbah di situ. Setelah itu tulah berhenti. Apa maknanya bagi kita? Bagaimana bisa membangun kalau ada tulah. Jadi harus ada mezbah dulu supaya tulah berhenti dan di situlah dibangun bait Allah.

 

Mezbah yang dimaksud di sini adalah mezbah korban bakaran, secara rohani artinya pertobatan. Dasar membangun Tubuh Kristus adalah pertobatan. Mau melayani dasarnya adalah bertobat, bukan punya skill. Para pelayan Tuhan, imam-imam, perhatikan! Mungkin ada yang melayani tetapi belum bertobat, saya tidak tahu, saya tidak punya drone memata-matai saudara. Sekalipun ada yang lihat dan suka melapor. Masing-masing sadar diri, saya ini melayani bagaimana. Melayani kalau belum bertobat hanya mendatangkan tulah hukuman.

 

Daud membayar 50 syikal, ada harga yang harus dibayar. Memang untuk bertobat harus bayar harga, sakit bagi daging. Mau mengaku kepada Tuhan dan sesama, malu, gengsi. Apapun resikonya harus siap menerimanya. Orang luar Sebaliknya kalau tidak bertobat lalu tetap melayani, akan membayar harga yang lebih mahal yaitu harus dianiaya antikristus dan siap menerima 3x7 penghukuman dari Tuhan Tritunggal, menerima tulah sampai binasa. Lebih baik sekarang kita bayar untuk bertobat, berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan, supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan.

 

Memang di mana-mana yang kelihatan hebat dipakai, tetapi sesungguhnya tidak dipakai oleh Tuhan, adalah orang-orang yang tidak bertobat dan tidak disucikan. Ingat perjalanan Tabut Perjanjian sampai di rumah Abinadab, kemudian yang dikuduskan Eleazar anak Abinadab untuk melayani di situ. Tetapi yang dipakai membawa tabut ke Yerusalem adalah Uza dan Ahyo yang tidak dikuduskan, Eleazar sudah tidak dipakai! Mereka kelihatan dipakai Tuhan padahal sebenarnya tidak. Makanya dalam Matius 7:21-23 banyak yang ditolak oleh Tuhan. Kami sudah mengusir setan demi namaMu, mengadakan mujizat demi namaMu. Yesus bilang Aku tidak pernah mengenal kamu, enyahlah kamu pembuat kejahatan.

 

Tadi ada angka 50. Angka 50 menunjuk Pentakosta, Roh Kudus. Sesudah bertobat harus lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, menghasilkan hidup baru, hidup dalam kebenaran. Hidup benar ini juga harus bayar harga, memang sakit bagi daging. Kita berupaya hidup benar mulai dari perkara-perkara kecil. Sebaliknya kalau tidak benar lebih mahal harga yang harus dibayar. Ada hukuman yang sudah Tuhan siapkan 3x7 penghukuman. Tinggal pilih mana, bayar harga untuk bertobat dan hidup benar atau lebih besar harga yang mau dibayar karena tidak bertobat dan tidak hidup benar.

Jadi dasar pertama adalah bertobat dan hidup benar. Ini sudah harus kuat supaya pembangunan di atasnya mantap. Ini baru asas-asas pokok, ini dasar.

 

v  Dibangun di tempat pengirikan. Tempat pengirikan ini tempat memisahkan bulir gandum dan sekam. Sekam itu menunjuk Kristen kulit, artinya hanya puas dengan berkat-berkat jasmani tetapi tidak mau diisi dengan Firman pengajaran yang benar. Kalau cuma kulit, tidak ada isi, mudah sekali ditiup oleh angin pengajaran palsu. Semua diterima sehingga campur ajarannya sehingga nanti ditiup ke tempat pembakaran api neraka.

 

Gandum itu punya isi, punya isi Firman pengajaran, tidak kosong. Diwujudkan dengan sikapnya mendengar Firman. Betapa ruginya kalau kita datang beribadah lalu tidak bisa menikmati Firman. Bapak ibu datang ke sini membuang waktu, tenaga, belum lagi hartanya, untuk persembahan, untuk bensin dan sebagainya. Lalu dalam ibadah tidak mendengar Firman, atau mendengar namun tidak fokus, tidak menikmati Firman, rugi! Biarlah setiap kita datang beribadah itu adalah kesempatan untuk diisi Firman pengajaran yang benar. Manfaatkan itu, jangan terganggu dengan hal-hal yang lain.

 

Jadi dasar kedua adalah rohani yang berisi Firman pengajaran yang didengar dan dipraktekan. Kalau rohani sudah berisi inilah hasilnya:

Mazmur 33:6,9

33:6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.

33:9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

 

Kalau rohani berisi maka Firman itu sanggup menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Kita mau terlibat dalam kegerakan. Setiap kita menggelar event ibadah yang kita doakan pembukaan rahasia Firman supaya kita ada isi. Kalau sudah ada isi Firman maka dari yang tidak ada menjadi ada, Tuhan menyediakan semuanya. Firman itu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada.

 

Jadi dasar pertama bertobat dan hidup benar, dasar kedua punya rohani yang berisi. Kalau dasar sudah kuat dan kokoh baru pelaksanaan mendirikan bangunannya.

 

2)      Pelaksanaan pembangunan Bait Allah.

I Raja-raja 6:7

6:7 Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besi pun selama pembangunan rumah itu.

Artinya pelaksanaan pembangunan Tubuh Kristus dalam suasana damai sejahtera dan suci. Damai dan suci ini tidak bisa dipisah. Kita mau melayani Tuhan dalam penggembalaan, ayo damai dan suci. Jangan ada pahit hati, benci, iri dendam. Membesar lagi antara penggembalaan, tetap damai dan suci. Jaga hati, jaga mulut.

Ibrani 12:14

12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

Kalau sudah damai dan suci maka dalam pelayanan kita melihat kemuliaan Tuhan, bukan dipermalukan! Dalam penggembalaan ada kemuliaan Tuhan, persekutuan antara ibadah ada kemuliaan Tuhan di dalamnya. Sebaliknya kalau melayani tanpa damai sejahtera, tanpa kesucian, itu sama dengan Hofni dan Pinehas memikul tabut. Apa akibatnya? Ikabod, kehilangan kemuliaan Tuhan. Mari jaga hati damai sejahtera, suci. Makanya dasarnya kuat yaitu rohani berisi Firman, ini yang menyucikan, Firman ini yang membuat damai.

I Samuel 4:21-22

4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" — karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.

4:22 Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."

 

Kalau tidak damai dan tidak suci maka tabut dirampas, artinya tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman, kering semuanya, rohani kering jasmani ikut kering. Kalau penggembalaan damai suci maka rohaninya semakin berkobar-kobar. Antara penggembalaan damai dan suci maka akan semakin menyala-nyala. Jangan dalam penggembalaan tidak damai, tidak suci, datang beribadah jadi kering. Ikut persekutuan juga pulang malah kering. Makanya kita periksa hati, damai dan suci.

 

Batu-batunya dipersiapkan di tempat penggalian. Tentu itu batu yang keras. Sebelum dibawa di Yerusalem dan disusun menjadi Bait Allah, harus digali dulu, dibentuk dulu di penggalian. Namanya batu tidak beraturan bentuknya, menonjol sana, menonjol sini, lubang sana, lubang sini. Tempat penggalian menunjuk kandang pengggembalaan. Kita mau keluar pada persekutuan antara penggembalaan maka dalam kandang penggembalaan kita harus dibentuk dulu. Untuk bisa damai dan suci, harus dibentuk dulu dalam penggembalaan. Dibentuk dengan apa? Dengan Firman pengajaran yang benar. Makanya Firman itu harus diperhatikan, Firman itulah rencana pembangunan. Firman itu juga yang menjadi isi bagi kita sehingga punya dasar. Firman itu juga yang membentuk kita untuk bisa dibangun.

 

Firman itu lebih tajam dari pedang bermata dua, Firman pengajaran itu juga disebut seperti palu. Untuk memahat tentu menggunakan palu dan alat pahat yang tajam. Itu semua menunjuk Firman pengajaran yang benar

Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

Manusia daging digambarkan seperti batu keras yaitu:

v  Keras hati mempertahankan dosa. Banyak contoh dalam Alkitab bagaimana manusia itu keras hati. Dimulai dari Adam dan Hawa, sudah jatuh dalam dosa bukannya mengaku tetapi malah saling mempersalahkan sampai mempersalahkan Tuhan, salahkan ular.

v  Mudah tersandung dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Makanya dalam penggembalaan dipalu dulu baru keluar supaya tidak tersandung dan menjadi sandungan.

v  Jatuh dalam dosa Babel, puncaknya dosa.

Wahyu 18:21; 17:5-6

18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.

 

Babel bagaikan batu kilangan. Ini Babel sundal besar, pemuncakan dosa itulah dosa makan minum dan kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuk dan modelnya.

 

Inilah keadaan manusia daging, kalau dibiarkan pasti binasa. Kalau mempertahankan kekerasan hati maka hidup orang itu makin hari makin tenggelam. Secara rohani makin merosot, secara jasmani ikut merosot sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang di neraka. Makanya harus dipalu, harus disucikan dengan Firman pengajaran yang keras. Kalau namanya memalu itu berulang-ulang. Sebab itu Firman pengajaran disampaikan berulang-ulang untuk menghancurkan bukit batu itu, menghancurkan kekerasan hati kita. Lain kali sudah disampaikan dengan keras, semakin diulang semakin keras, semakin tajam untuk menghancurkan bukit batu itu, kekerasan hati kita. Jangan marah! Tetapi kalau kita sudah melembutkan hati, biarpun Firman keras bisa kita terima menjadi nasihat.

 

Jangan bosan mendengar Firman yang diulang-ulang, sebagai hamba Tuhan juga jangan saya bosan mengulang-ulang Firman. Kalau bosan berarti keras hati. Tadinya batunya sudah mau licin tetapi karena tidak diulang tidak selesai, tidak bisa disusun. Biarlah kita mau menerima Firman Tuhan yang merupakan wujud kasih Tuhan. Firman yang diulang-ulang itu adalah wujud kasih Tuhan kepada kita.

II Tawarikh 36:18

36:18 Seluruh perkakas rumah Allah, yang besar dan yang kecil, serta harta benda dari rumah TUHAN, harta benda raja dan harta benda para panglimanya, semuanya dibawanya ke Babel.

 

Ini kasih sayang Tuhan, tetapi sayang banyak orang Kristen bersikap seperti ini:

II Tawarikh 36:15-16

36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.

36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

 

Kalau Firman sudah ditolak dan dihina, tidak mungkin lagi mengalami pemulihan. Pemulihan itu artinya dikembalikan pada keadaan semula. Keadaan kita semula segambar dengan Allah. Kalau Firman ditolak, pemberitanya dihina, tidak mungkin kembali segambar dengan Allah.

 

Mari terimalah Firman Tuhan, biarlah kita mau dipalu dan digembleng oleh Firman pengajaran yang benar, batu keras dihancurkan dan kita tampil sebagai batu hidup.

I Petrus 2:1-3

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

 

Ayat 1 3 ini proses penggemblengan, proses penyucian oleh palu Firman pengajaran yang benar. Ayat 4 dan 5 ini hasilnya.

I Petrus 2:4-5

2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Kita menjadi batu hidup, itulah yang disebut imam dan raja. Kenapa disebut raja? Raja itu orang yang menang. Jadi hamba Tuhan pelayan Tuhan itu adalah orang yang menang atas dosa, itulah raja. Imam adalah orang yang mau melayani. Jadi hamba Tuhan pelayan Tuhan adalah kehidupan yang menang atas dosa dan mau melayani Tuhan. Maka Tuhan percayakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Karunia setiap orang berbeda-beda, tetapi tujuannya untuk menjadi satu tubuh Kristus. Dalam kita mendirikan bangunan ada batu, ada paku, kerikil, pasir, besi, semuanya berbeda-beda tetapi tujuannya untuk menjadi satu bangunan. Batu bata tidak iri kepada besi, kerikil tidak iri kepada batu bata, karena semua dipakai untuk menjadi satu bangunan yang rohani.

 

Sebagai hamba Tuhan pelayanan Tuhan mari lepas dari dosa, menang atas dosa dan kita mau melayani Tuhan dalam tanda kesucian. Karunia boleh berbeda-beda tetapi semua untuk menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, bukan untuk iri, dengki dan benci.

 

Jangan berdoa untuk menjadi hamba yang kecil, nanti kalau melihat orang lain dipakai oleh Tuhan dengan luar biasa, bisa iri. Juga jangan berdoa menjadi hamba yang besar, nanti dipakai Tuhan luar biasa bisa lupa diri. Berdoalah supaya menjadi hamba yang berguna. Untuk menjadi hamba yang berguna perlu palu. Apa yang tidak baik bentuknya yang tidak beraturan dalam diri kita, mungkin nikah dan pelayanan kita masih banyak yang tidak beres, dipalu semua. Dosa kejahatan dan kenajisan buang semuanya, sehingga kita menjadi hamba yang berguna yang dipakai Tuhan. Jangan menganggur, aktif semua dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

 

Hasilnya kalau kita mau dipalu, mau disucikan menjadi batu hidup:

v  Efesus 2:20-22

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

 

Tuhan sedang menyusun rapi hidup kita. Jadi dipakai Tuhan bukan untuk disengsarakan oleh Tuhan, bukan untuk dibuat susah, tetapi justru supaya disusun rapi, hidup kita dijadikan indah. Tuhan menjadikan semua indah pada waktunya. Mulai dari nikah, yang tadinya berantakan, begitu mau melayani Tuhan jadi indah. Kalau tidak mau dipakai Tuhan, tidak mau tergembala, hidupnya kembali berantakan. Tetapi kalau mau tergembala, mau melayani Tuhan, yang berantakan disusun menjadi indah dan rapi di hadapan Tuhan.

 

v  Hidup, kalau menjadi batu hidup pasti hidup. Di mana saja, kapan saja, situasi kondisi apa saja pasti hidup oleh kemurahan Tuhan. Kaum muda mungkin ada yang dipanggil Tuhan untuk melayani sepenuh, jangan lari. Dulu saya lari, tidak mau jadi hamba Tuhan karena membayangkan susahnya hidup waktu kecil, saya pikir mau jadi hamba Tuhan mau makan apa! Saya lari padahal sudah dipanggil Tuhan. Setelah menyerahkan diri melayani Tuhan, hidup saya dijadikan indah dan hidup. Biarlah kita mau setia tanggung jawab sampai garis akhir.

 

3)      Penyelesaian

I Tawarikh 28:20

28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

 

Kita ada dalam masa penantian, dalam masa penantian ini banyak yang tidak tekun menanti, banyak yang tidak sabar menanti kedatangan Yesus. Sudah dinubuatkan dalam kisah anak lembu emas itu. Musa mengulur-ulurkan diri turun dari gunung, bangsa Israel tidak sabar menanti, akhirnya membangun anak lembu emas. Yesus belum datang, kita harus perlu kuat teguh hati yaitu:

v  Tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar apapun yang dihadapi.

v  Tetap hidup benar dan suci apapun yang dihadapi.

v  Tetap melayani Tuhan apapun yang dihadapi.

v  Tetap berharap kepada Tuhan, menyembah Tuhan apapun yang dihadapi.

 

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Kita berada dalam saat-saat penantian, ini adalah masa yang riskan. Saat-saat penantian ini adalah saat yang beresiko, kalau tidak kuat teguh hati bisa terbawa arus kematian rohani. Karena semakin deras arus kematian rohanini, dosa semakin hebat, betapa banyak pelayan Tuhan yang jatuh. Mau kaum muda, mau orang tua, tidak peduli umur, jatuh! Ini karena tidak kuat teguh hati. Dasarnya perbaiki, pertobatan hidup benar, rohaninya ada isi Firman. Pembangunannya diperhatikan, terima palu Firman pengajaran yang benar. Maka pasti bisa sampai penyelesaiaan tahap akhir, kuat dan teguh hati. Kalau kuat dan teguh hati maka Tuhan menyertai dan menyelesaikan semuanya bagi kita, kita selesai terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna dan sudah dibuktikan, di depan kita ada perjamuan suci. Seruan Yesus di kayu salib ketika Dia menyerahkan nyawaNya “sudah selesai”. Seruan ini juga yang terdengar di Yerusalem Baru ketika tubuh Kristus selesai terbangun, gereja sudah menjadi mempelai wanita Tuhan, terdengar suara “semuanya telah terjadi” berarti sudah selesai.

Yohanes 19:30

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Wahyu 21:6

21:6  Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

 

Mari kita bergairah, kaum muda yang sudah kendor mari bergairah. Yang sudah kendor, sudah mundur, sudah berantakan lagi hidupnya, dosa sudah membuat hidupnya tidak beraturan, ayo kembali perbaiki dasarnya, pertobatan, hidup benar, isi rohani dengan Firman. Kemudian bangunlah bangunan itu, jadilah imam dan raja, batu hidup, kehidupan yang mau ditempa dengan Firman pengajaran, mau disucikan lewat Firman pengajaran yang benar sekalipun harus bayar harga. Dan kuat teguh hati maka Tuhan menyelesaikan semuanya bagi kita. Kita selesai terbangun menjadi tubuh Kristus dan masalah apapun juga diselesaikan oleh Tuhan.

 

Memang semuanya bayar harga. Tetapi sebaliknya kalau dasar tidak diperbaiki, tidak menjadi batu hidup tetap batu keras, tidak kuat dan teguh hati, tetap hidup dalam dosa, tidak mau berpegang pada Firman pengajaran yang benar maka akan mendengar bahasa yang sama tetapi dalam suasana yang lain.

Wahyu 16:17

16:17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."

 

Ini suasana penghukuman. Tinggal mau pilih yang mana. Tuhan menyampaikan isi hatiNya kepada kita, memberitakan FirmanNya kepada kita, tinggal kita mau menerima atau tidak. Kalau mau kita terima maka akan menerima sudah selesai dalam suasana yang positif, menjadi mempelai wanita Tuhan, masuk Yerusalem Baru. Tetapi kalau tidak mau terima maka akan mendengar kata sudah terlaksana tetapi dalam suasana penghukuman. Pilihlah yang baik, pilihlah yang benar.

 

Mari perbaiki dasarnya. Yang sudah melayani dasarnya diperbaiki, yang rindu melayani juga dasarnya diperhatikan yaitu pertobatan, hidup benar dan menjadi rohani yang berisi, jangan kosong.

 

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Dalam saat-saat penantian ini biarlah kita tetap kuat dan teguh hati. Tuhan sudah mau datang, kita rindu bersama dengan keluarga kita bisa menyongsong Yesus di angkasa bersama dengan orang-orang yang kita kasihi yang sudah mendahului kita. Asalkan kita punya dasar yang kuat, kita mau dibangun menjadi tubuh Kristus, kita menjadi kehidupan yang kuat dan teguh hati.

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar