20151111

Kebaktian PA Imamat, Rabu 11 November 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 14:1-2,14-18
14:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
14:2 "Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam,
14:14 Imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan salah itu dan harus membubuhnya pada cuping telinga kanan dari orang yang akan ditahirkan dan pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya.
14:15 Imam harus mengambil sedikit dari minyak yang satu log itu dan menuangnya ke telapak tangan kiri imam sendiri;
14:16 ia harus mencelupkan jari kanannya ke dalam minyak yang di telapak tangan kirinya itu dan sedikit dari minyak itu haruslah dipercikkannya dengan jarinya tujuh kali di hadapan TUHAN.
14:17 Dari minyak selebihnya imam harus membubuh sedikit pada cuping telinga kanan orang itu, pada ibu jari tangan kanannya dan pada ibu jari kaki kanannya, di tempat mana darah tebusan salah dibubuhkan.
14:18 Dan apa yang tinggal dari minyak itu haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN.

Ini adalah prosesi pentahiran orang yang kena kusta. Di sini disebutkan bagian-bagian anggota tubuh dari yang sakit kusta dan yang akan ditahirkan ini, yang langsung dijamah atau disentuh oleh tangan imam. Tangan imam yang bekerja ini bukan hanya tangan kanan tetapi juga tangan kiri. Tangan kiri berfungsi menampung minyak dan tangan kanan berfungsi mengambil minyak yang ada di tangan kiri dan dibubuhkan di tempat yang ada darah. Jadi tidak di tempat yang lain tetapi di mana ada darah yang telah dibubuhkan lebih awal maka di sana juga minyak dibubuhkan oleh imam setelah imam menuang sedikit minyak di tangan kirinya.

1.      Telinga
Di sini  imam yang mengerjakan sudah lebih dahulu punya pengalaman dengan darah dan minyak. Cuma perbedaannya minyak tidak ditaruh di telinga tetapi lamgsung dipercikkan pada pakaian dan badannya.

Yang menangani pentahiran sakit kusta ini adalah imam yang punya pengalaman dengan darah dan minyak yang ditaruh pada telinga kanan, ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanan. Orang seperti ini yang dipercayai Tuhan untuk menangani.

Ini tantangan bagi saya sebagai imam Tuhan yang dipercayai Tuhan untuk menangani umat Tuhan, sidang jemaat yang Tuhan percayakan untuk saya gembalakan. Pengalaman ini sudah harus ada pada saya sebab kalau tidak buat apa saya mau mengorek telinga orang, buat apa saya harus mengorek ibu jari tangan kanan, untuk apa saya menyentuh ibu jari kaki kanan dari orang yang ditahirkan kalau saya sendiri tidak ada pengalaman.

Tempat darah yang ditaruh di cuping telinga itu, di situ juga minyak dikenakan. Minyak dan darah ini tidak berseberangan atau tidak memiliki tempat yang berbeda. Kenapa minyak juga harus ditaruh di situ? Minyak berbicara urapan Roh Kudus untuk memampukan orang itu. Lebih dahulu untuk memampukan hamba Tuhan. Lebih dahulu dia harus punya pengalaman telinga yang disentuh dengan darah. Darah itu berbicara derita sengsara/ korban Kristus.

Tujuan Tuhan menciptakan telinga yaitu untuk menguji kata-kata. Sebab kata-kata itu ada dua arus atau dua sumber.
1.      Kata-kata Firman.
2.      Kata-kata yang bukan bersumber dari Firman.

Kalau kata-kata yang kita dengar dari pemberitaan Firman Allah tujuannya supaya orang itu bisa membedakan ajaran yang benar atau tidak benar, membedakan ajaran sehat atau tidak sehat apalagi palsu. Tetapi kata-kata yang bukan bersumber dari Firman yang keluar dari mulut seseorang itu diizinkan Tuhan untuk menguji hati saudara.

Kalau pengajaran yang disampaikan yang kadang-kadang datang seperti menusuk hati kita tidak sanggup kita dengar apalagi kalau mendengar kata-kata yang tidak berangkat dari Firman yang mau tidak mau akan muncul untuk menguji karakter saudara.

Hamba Tuhan lebih dahulu. Apakah ketika mendengar Firman yang menusuk hatinya itu bisa dia terima atau tidak. Kalau itu tidak bisa dia terima apalagi kalau menerima kata-kata yang tidak berangkat dari Firman yang menyakiti telinganya. Kalau hamba Tuhan belum bisa menerima itu maka dia harus mulai belajar dari nol. Kenapa? Sebab nanti hamba Tuhan itu tidak dipercaya oleh Tuhan.

Kalau mendengar kata-kata yang menyakiti hati lalu kita belum sanggup, berarti kita belum mengalami pengalaman telinga kita disentuh dengan darah. Untuk memampukan kita mendengar kata-kata yang tidak enak bagi daging kita maka Tuhan imbangi dengan berikan urapan Roh Kudus pada kita.

Ayub 12:11
12:11 Bukankah telinga menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan?

Dalam proses ini maka Tuhan dahului untuk menaruh darah. Itu mengingatkan bahwa kata-kata Firman Allah yang diarah tujukan pada kita itu menusuk hati kita atau tidak. Kalau kata-kata Firman Allah menusuk hati kita berarti ada tanda darah, berarti tangan kasih sayang Tuhan sudah sampai pada kita.

Kita tahu bahwa perkataan itu mengandung darah. Artinya hati kita harus betul-betul ada darah. Kita meneladani Tuhan Yesus yang berdarah. Kalau tidak sanggup dan tidak mampu maka akan menemukan dirinya di luar rencana Allah.

Itu sebabnya telinga kita menguji kata-kata. Kalau itu dasarnya Firman Allah berarti kita sedang dibersihkan hati kita. Kalau kata-kata yang lain yang datang berarti itu ujian apakah saya mampu atau tidak.

Kami ini hamba Tuhan, jangan sampai baru mendengar selentingan kata-kata sudah langsung mengamuk. Kalau seperti itu harus kembali pada titik nol sebab kalau seperti itu tidak akan dipercayai Tuhan untuk menangani jiwa. Kalau masih suka mengamuk berarti daulos saja tidak sanggup, apalagi menjadi huperetas. Daulos itu hamba yang tidak menuntut upah, huperetas itu hamba yang siap mati bagi tuannya. Kalau menjadi daulos saja tidak sanggup apalagi menjadi huperetas.

Akhir zaman ini kita sudah mau masuk pada peralihan waktu. Zaman yang lama sudah mau berakhir dan di sini hebatnya iblis berkiprah karena dia tahu kita sudah mau masuk pada zaman yang baru. Di akhir zaman ini dia menghadang.

Saya pribadi tidak bisa mengacungkan jempol atau memuji seseorang kalau baru mendengar kata-kata sedikit sudah tidak tahan dan langsung loyo.

Kata-kata Firman itu sudah harus menusuk hati kita, sudah harus ada tanda darah.
Kisah Para Rasul 5:33
5:33 Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.

Pada siapa rasul Petrus menyampaikan Firman? Kepada imam-imam, tua-tua. Sebenarnya kalau mereka paham itu adalah tangan kasih Tuhan yang sampai kepada mereka, tetapi sayang mereka menanggapi salah.

Kisah Para Rasul 7:54
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

Seharusnya mereka berterima kasih, inilah kasih sayang Tuhan sampai kepada mereka sebab Tuhan tidak ingin mereka bergerak dan bekerja dengan cara yang salah. Di mana-mana kita menemukan hal seperti itu, semoga ini jangan ada pada diri saudara.
Pada pasal 7 dan seterusnya, orang-orang yang tertusuk hatinya ini langsung mencari kawan untuk melawan Stefanus. Mereka menghimpun orang bukan untuk mengagungkan Firman tetapi mereka menghimpun dan mempengaruhi orang banyak untuk melawan Stefanus yang berbicara benar.

Telinga itu harus kena darah. Berarti pengorbanan Kristus, kasih sayang Tuhan sampai kepada saya. Harusnya berprinsip seperti itu.

Setelah tertusuk hati mereka, mereka berniat membunuh Petrus. Mereka juga menyambut Firman yang disampaikan Stefanus dengan kertakan gigi dan dilanjutkan membunuh Stefanus.

Memang ada resiko kalau saudara menyampaikan kebenaran. Firman yang kita sampaikan adalah Firman yang ada tanda darah, ada tanda sengsara. Kalau saudara menyampaikan Firman yang adalah kebenaran Allah, sudah pasti arus balik yang akan kita terima. Tetapi ingat, telingamu sudah harus kena tanda darah. Yang melawan ini adalah orang yang tidak mau telinganya kena tanda darah.

Makanya telinga itu ditaruh darah. Ada perkataan Firman yang bernuansa derita sengsara.
Bilangan 7:89
7:89 Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.

Suara Firman itu terdengar dari atas tutup peti perjanjian. Di atas tutup pendamaian ada 7 kali percikan darah. Jadi Firman itu ada tanda darah. Tuhan ingin menguji saudara, apakah kita tahan uji. Orang yang tahan uji itulah yang Tuhan puji.
2 Korintus 10:18
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Kadang suami tidak tahan mendengar suara isteri, kadang isteri tidak tahan mendengar suara suami. Padahal itu sebenarnya ujian, seperti batu yang saling bergesekkan satu dengan yang lain. Bila ada yang pecah itu ditinggalkan dan tidak dibawa ke gunung Moria, tidak bisa dibangun menjadi Bait Allah.

Mazmur 141:5
141:5 Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.

Malah dia beserah dipalu orang benar. Berarti kalau ada yang memalu atau memukul kawannya maka yang dipukul ini harus berpikir “berarti dia mengasihi saya”. Dipalu seperti dipermalukan tetapi sebenarnya itu tanda kasih. Lebih baik seperti itu dari pada licin karena minyak orang fasik.

Sekalipun babak belur dan memar karena dipukul atau dipalu seharusnya kita berterima kasih. Kalau seandainya tidak dipalu maka kita sudah jatuh, sudah diterkam ular, sudah diterkam oleh singa. Walaupun sakit itu demi menyelamatkan kita dari bencana. Ini yang kadang tidak dipahami. Petrus menyampaikan Firman dan imam-imam kepala, ahli taurat serta orang-orang besar dalam rumah ibadah itu dipalu oleh Tuhan lewat Petrus, tetapi mereka salah menerima padahal Tuhan cinta mereka, Tuhan mengasihi mereka.

Ibu jari tangan kanan ada darah adalah tanda saya berpegang pada Firman pengajaran yang benar.

Kita berada pada masa peralihan, sudah mau habis hari yang keenam dan mau masuk hari yang ketujuh. Sayang kalau kita tidak bisa masuk di sana karena kandas pada hari yang keenam. Jangan sampai kita kandas.

Sebagai hamba Tuhan kami mengerjakan kebenaran, bukan melawan kebenaran.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Walaupun masih terseok-seok tetapi ada minat, ada ikhtiar untuk ke situ. Itu karakter hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan untuk membawa gereja menuju pada kesempurnaan.

Amsal 27:5-6
27:5 Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
27:6 Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.

Amsal 27:5-6 (Terjemahan Lama)
27:5 Peneguran yang nyata itu terlebih baik dari pada pengasihan yang tersembuni.
27:6 Jikalau dipalu oleh sahabat, ia itulah tanda setia, tetapi cium seteru patut ditangkiskan dengan doa.

Telinga ada tanda darah. Di mana ada darah di situ juga ditaruh minyak. Kenapa? Derita sengsara kalau tidak ditolong oleh urapan Roh Kudus di situ kita kepayahan.

Kalau saudara sedang dibawa pada suasana seperti itu berarti saudara dibawa oleh Tuhan pada pengalaman untuk naik kelas. Jangan dijadikan itu moment untuk menggerutu, itu adalah ujian untuk mengangkat mutu rohani saudara. Kalau punya pandangan dan prinsip seperti itu maka rohanimu tidak akan undur. Jangankan undur, saudara tinggal di tempat atau tidak maju, sudah salah di hadapan Tuhan.

Telinga ini hubungan erat dengan lidah. Ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang tuli dan bisu, Dia menaruh jariNya di lubang telinga orang itu kemudian meludah dan dengan menarik nafas Tuhan Yesus menarik lidah orang itu dan berkata “Efata” dan lidah orang itu langsung berucap dengan baik, telinganya mendengar dengan baik. Tuhan Yesus sampai menarik nafas panjang karena Dia tahu ini karena pekerjaan kuasa kegelapan sehingga orang ini bisu dan tuli. Kuasa hembusan nafas Tuhan itu yang mampu menolong dan mengusir iblis yang menunggangi yang menyebabkan bisu dan tuli orang itu.
Markus 7:33-35
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.

Ayub 36:10
36:10 dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan.

Jadi telinga itu ditangani supaya nantinya ajaran Tuhan tembus ke dalam. Itu sebabnya imam itu harus menangani secara bertahap, taruh darah pada telinga orang itu. Kemudian dituangkan minyak pada tangan kiri dan jari kanan mengambil minyak itu lalu ditaruh pada telinga orang itu. Kalau tidak ada darah menjadi sarana, tidak ada minyak menjadi sarana maka apalah jadinya kita ini.

Orang kusta ini mau ditahirkan. Kusta ini dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Tuhan sangat serius ingin menangani. Kalau sampai ketika mendengar Firman kita merasa seperti tertusuk hati kita maka itu sebenarnya kasih Tuhan sudah sampai kepada kita. Seharusnya kita berterima kasih. Kalau mendengar lalu marah biasanya sasarannya kepada pendeta yang menyampaikan Firman Allah, padahal pendeta itu berbicara atas dasar mengasihi.

Menguji kata-kata ini berarti menguji pengajaran. Jangan salah, jangan sembarangan pengajaran masuk dalam telinga. Telinga ada hubungannya dengan lidah. Kalau telinga mendengar yang salah maka akan merusak lidah sehingga akan berkhotbah, akan menyampaikan pengajaran yang sudah campur aduk, yang sudah tidak benar lagi.

Mazmur 78:1
78:1 Nyanyian pengajaran Asaf. Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku.

Tuhan ingin telinga kita dikuasai oleh Tuhan. Tanda darah Kristus inilah cara Tuhan menguasai. Dia memberi minyak itu berbicara urapan Roh Kudus. Itu berarti benar orang itu sudah dimiliki dan dikuasai oleh Tuhan.

Kalau bersikap lain ketika ditusuk hatinya oleh Firman Tuhan itu sama dengan kehilangan kebijaksanaan. Kalau kehilangan itu apa yang mau diharapkan.
Yeremia 8:9
8:9 Orang-orang bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada mereka?

Ini jangan terjadi pada diriku. Di belakang kami hamba Tuhan ada jiwa-jiwa, mau ke mana jiwa ini dihentar kalau tidak ditandai dengan kebijakan.

2.      Ibu jari tangan kanan
Ini berbiara perbuatan dan pelayanan. Ini juga berbicara pegangan. Memegang Firman ada tanda darah dan kita tidak bisa mengelak dari resiko. Tuhan tahu sejauh mana kemampuan kita untuk berpegang pada ajaran Firman itu sebabnya Tuhan berikan minyak untuk memampukan (Roh Elkudus).

Apa yang kita pegang itulah dasar perbuatan kita. Apa yang kita pegang itulah dasar pelayanan kita. Bagaimana nasihat Tuhan pada jemaat Tiatira?
Wahyu 2:25
2:25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.

Anjuran ini disampaikan pada orang Tiatira yang tidak mengikuti ajaran Izebel dan tidak mempelajari seluk beluk iblis.

Ini tidak gampang sementara mayoritas sudah menjilat Izebel dan membelakangi gembala, tetapi ada segelintir yang kecil yang masih berpegang pada yang benar. Mereka seakan-akan terhimpit dari pihak Izebel dan pengikut-pengikutnya. Tuhan melihat yang terhimpit ini, yang tinggal sedikit ini lalu Tuhan berkata pada mereka “peganglah itu sampai Aku datang”. Ini berarti mereka benar-benar dalam pergulatan dan ada tanda darah. Jumlah mereka tinggal sedikit, yang mayoritas sudah menjadi pengikut Izebel.

Yang sedikit ini mendapat tekanan, ejekan dan olokkan. Seperti utusan raja Babel mengolok apa yang dipegang oleh bangsa Israel. Jadi akhir zaman ini apa yang saudara pegang akan mendapat olokkan dari Babel. Bagaimana sikap kita, apakah mau kita lepas? Jangan kita lepas!
Yesaya 36:4
36:4 Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: "Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini?

Perkataan raja Asyur ini ditimpali oleh raja Babel. Sebetulnya roh Asyur dan roh Babel kedua-duanya satu roh.

Iblis begitu lihai dan licik. Dia adalah musuh yang begitu nyata di depan kita. Dia kadang bersuara lembut dan kadang bersuara lantang, itulah tipuan dari iblis untuk membuat kita melepas apa yang kita pegang. Tetapi kalau kita memegang Firman pengajaran kita harus ingat itu ada tanda darah maka kita juga harus siap masuk dalam derita sengsara. Jangan kita takut walaupun dicerca dan dinista, itu adalah tanda darah.

Wahyu 3:11
3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.

Ini kelihatan agak aman sebab mayoritas jemaat Filadelfia ini adalah orang yang tidak longgar leher. Mereka tetap stabil pandangannya. Itupun diharuskan Tuhan dikatakan “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu”. Jemaat Filadelfia sudah mendapat pujian luar biasa tetapi kenapa masih disuruh “peganglah apa yang ada padamu”? Karena Tuhan tahu, walaupun sudah mendapat pujian yang luar biasa dari Tuhan, tetapi iblis tidak akan tinggal diam, itu sebabnya tetap pegang yang ada padamu.

Ini pertanda bahwa melepaskan ajaran itu terlalu mudah terjadi, terlalu gampang terjadi. Sedikit saja permasalahan sudah bisa membuat kita melepas pengajaran dan Tuhan tahu itu. Apalagi kalau ada godaan dari minyak orang fasik. Itu sebabnya jemaat Filadelfia diingatkan.

Kalau berpegang pada ajaran yang benar, kita akan mengalamai banyak tantangan dan berhadapan dengan derita sengsara. Tetapi lebih baik derita sengsara karena pengajaran daripada masuk derita sengsara aniaya antikristus selama 3,5 tahun.

Jemaat Tiatira masih ada segelintir yang berpegang makanya Tuhan katakan “peganglah” masih ada hiburan dari Tuhan.

Kita ini mau masuk pada zaman yang baru. Di ujung dari zaman lama iblis tampil dengan gayanya dengan penyesatan yang luar biasa untuk menghalangi kita masuk pada zaman baru.

3.      Ibu jari kaki kanan
Apakah kita bisa bertahan di dalam perjalanan dalam menapaki langkah-langkah kehidupan. Apakah pendirian kita tetap teguh dan kuat terhadap panggilan Tuhan, terhadap arahan-arahan Tuhan atau terhadap ajaran Firman Tuhan yang sehat?.
Justru Tuhan anjurkan kepada jemaat yang sudah goyah sama sekali dari ajaran yang disampaikan oleh Paulus supaya mereka tetap berpendirian yang benar.
Galatia 5:10,12
5:10 Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapa pun juga dia.
5:12 Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!

Ternyata ada orang-orang yang menghasut dan menggoncang. Ini ujian apakah mereka tetap pada pendirian semula.

Galatia 5:12 (Terjemahan Lama)
5:12 Biarlah segala orang yang menggoncang hatimu itu kudung.

Artinya tidak ada pelayanannya yang berhasil. Ketika dibacakan surat ini di dalam sidang jemaat ada orang yang bergerak mengacaukan, kira-kira tersingung atau tidak? Pasti akan ada perlawanan. Yang mengacaukan akan kena hukuman.

Hukuman itu mulai dari kepala, tubuh dan kaki. Ini harus kita waspadai. Kenapa hukuman itu Tuhan nyatakan dari kepala, tubuh lalu kaki? Kalau tidak memperhatikan darah pada cuping telinga, pada jempol tangan dan pada jempol kaki maka akan ada tiga hukuman yang datang. Kepada orang-orang yang mengacau, orang-orang yang melepaskan tangan untuk tidak berpegang pada kebenaran sehingga pendiriannya hancur, pada mereka Tuhan perhadapkan hukuman.

a)      Hukuman dari mulut
Wahyu 2:15-16
2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

Telinga ada hubungannya dengan mulut, itu sebabnya pedang ini datang dari mulut. Pedang ini sebenarnya Firman yang harus kita dengar dengan telinga kita. Firman itu ada tanda darah dan ketika ditolong itu berubah menjadi pedang yang memerangi. Itu sebabnya telinga yang ada hubungannya dengan lidah kita harus ada tanda darah. Terima dengan hati terbuka, tidak usah kesal. Kalau sekarang ini kita seperti diacak-acak maka itu sudah benar, dari pada nantinya pedang itu berubah. Pedang Firman yang seharusnya menyucikan hati kita tetapi akhirnya Tuhan keluar pedang dari mulutNya untuk membinasakan..

Ini ditujukan kepada orang yang berpendirian labil, berpendirian tidak teguh. Orang ini akan diparang oleh Tuhan lewat pedang dari mulutNya. Kepada kita disampaikan Firman Tuhan seperti ini maksudnya supaya kita mengelak dan jangan sampai kita kena. Dengan arti kata izinkan telingamu kena darah, izinkan telingamu kena minyak. Jangan tolak Firman Pengajaran yang benar walaupun sakit bagi daging tetapi ada minyak (Roh Elkudus) yang menguatkan saudara.

Kalau orang yang kusta itu ditahirkan maka minyak yang satu log ada sedikit yang di taruh di tangan sebelah kiri, dibubuhkan di telinga, ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanan. Minyak yang masih sisa di telapak tangan itu akhirnya harus dipakai untuk keramas. Artinya kalau kita sudah ada tanda darah, ada minyak di telinga, ibu jari tangan dan kaki maka minyak dibubuhkan di kepala supaya pikiran dan perasaan kita benar-benar kita taklukkan kepada Tuhan. Setelah ini terjadi baru tuntas.
Imamat 14:18
14:18 Dan apa yang tinggal dari minyak itu haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN.

Ini maunya Tuhan yaitu supaya kita takluk kepada Kristus.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Kalau telinga tidak mau mendengar Firman maka pedang keluar dari mulut untuk menghukum.

b)      Di tangan ada gada besi
Mazmur 2:9
2:9 Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."

Kalau ibu jari tangan tidak mau menerima darah dan minyak, artinya tidak mau masuk dalam praktek Firman dalam pelayanan kita dan berpegang pada kebenaran Firman maka Tuhan akan datang dengan gada besi. Itu sebabnya biarlah tangan kita memegang apa yang ada pada kita. Kebenaran Firman Allah jangan mau digoyang.

Kalau tembikar sudah dihancurkan dengan gada besi, apa lagi gunanya? Orang itu sudah tidak ada manfaatnya lagi. Mumpung sekarang kita masih diberi kesempatan mari kita manfaatkan.

Wahyu 2:26-27;19:15
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --
19:15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

c)      Kaki menginjak-injak
Yesaya 63:3
63:3 "Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar.

Jangan hal ini kita tunggu. Izinkan telinga kita menguji kata-kata. Izinkan telinga kita walaupun sakit mendengar kata Firman tetapi kita terima untuk membersihkan hati kita dari pada kita tunggu pedang dari mulut Tuhan, gada di tangan Tuhan dan kaki yang menginjak-injak. Itu masih ditambah dengan bonus hujan batu dan gempa bumi yang dahsyat menimpa saudara.


Mari kita sikapi bagaimana kita mendengar Firman di hari-hari terakhir ini. Ada tiga hal yang dibicarakan dalam Keluaran pasal 16.

1.      Satu gomer untuk satu orang pada hari pertama sampai hari kelima.
Keluaran 16:16
16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

Orang Israel menerima 1 gomer manna untuk 1 orang selama 5 hari. Angka 5 ini adalah angka kemurahan untuk menguasai kepala kita supaya kita taat menghadapi ujian. Jangan tunggu besok sebab besok sudah berulat. Ketaatan ini yang ditunggu Tuhan, mendengar itu tujuannya untuk kita taat. 5 adalah angka kemurahan. Setiap hari menerima 1 gomer. Ini Firman yang diberi untuk menguasai kepala kita supaya kita hidup dalam ketaatan.

2.      Dua gomer untuk satu orang pada hari yang keenam.
Keluaran 16:22-30
16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
16:24 Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya.
16:25 Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang.
16:26 Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu."
16:27 Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.
16:28 Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?
16:29 Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."
16:30 Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.

Dua gomer untuk tiap-tiap orang. Ini pelayanan di dalam nikah, dua yang menjadi satu. Ini tangan kita yang harus dikuasai Firman untuk masuk dalam pelayanan, perbuatan dan berpegang pada kebenaran Firman untuk membawa kita dua menjadi satu (nikah yang rohani).

3.      Manna diisi pada buli-buli
Keluaran 16:32-35
16:32 Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."
16:33 Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
16:34 Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan.
16:35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

Manna diisi pada buli-buli menunjukkan pendirian yang tidak berubah.

Hari-hari ini kita sedang diperhadapankan upaya iblis sehingga membuat kepala kita tidak tunduk, tidak taat kepada Tuhan. Iblis berupaya membuat kita tidak masuk dalam pelayan dua menjadi satu. Iblis berupaya supaya jangan pendirian teguh.

Dari kepala diwakili telinga, sampai tubuh dan sampai telapak kaki, semuanya Tuhan ingin menguasai. Tidak ada sepenggal tubuh kita yang diizinkan Tuhan untuk dikuasai oleh anjing, oleh babi, oleh kuasa kegelapan. Tuhan ingin tubuh kita utuh dimiliki oleh Dia. Biarlah kita mau menyerahkan kepala sampai telapak kaki kita untuk dikuasai oleh Tuhan. Biarlah Tuhan membubuhkan kepala kita dengan minyak tetapi itu adalah kebahagian kita karena mengajar kita untuk tunduk dan takluk kepada Tuhan, berarti Roh Kudus sepenuh menguasai kita.

Mazmur 133:1-3
133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Tidak rugi saudara sebab ada minyak dan embun yang Tuhan berikan. Ada pelayanan Imam Besar, Tuhan berikan kepada kita. Ini yang sedang Tuhan beri kepada kita.

Saya rindu menjadi hamba Tuhan yang punya pengalaman sehingga pengalamanku bisa menolong orang lain. Bahaya kalau tidak punya pengalaman. Telinga itu menguji perkataan. Orang tidak punya pengalaman percaya semua perkataan. Akhirnya semuanya dia ambil karena tidak ada pengalaman mendengar perkataan yang benar.
Amsal 14:15
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar