20151101

Kebaktian PA, Minggu 1 November 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita sudah ada dalam pengajaran, jangan kita berulah. Kalau berulah, berpaling dan meninggalkan pengajaran yang besar maka itulah awal penderitaan saudara dan akan berakhir dengan penderitaan yang hebat.

Yehezkiel 48:30-35
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi -- sebab pintu-pintu gerbang kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel --.
48:32 Di sisi sebelah timur, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Yusuf, pintu gerbang Benyamin dan pintu gerbang Dan.
48:33 Di sisi sebelah selatan, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Simeon, pintu gerbang Isakhar dan pintu gerbang Zebulon.
48:34 Di sisi sebelah barat, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Gad, pintu gerbang Asyer dan pintu gerbang Naftali.
48:35 Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU."

TUHAN HADIR DI SITU atau Yehova Samma. Ini bagian Firman Tuhan yang harus kita terima supaya kita benar-benar mengkondisikan diri seperti suasana kota itu.

Kota yang disebutkan ini menubuatkan Yerusalem Baru. Yerusalem Baru seperti yang diperlihatkan kepada Yehezkiel yaitu kota segi empat. Berarti kota ini dibuka bagi orang yang ada di sebelah timur, bagi orang yang ada di barat, bagi orang yang ada di utara dan bagi orang yang ada di selatan. Ini menunjuk kemurahan Tuhan ditujukan kepada semua orang di keempat penjuru alam ini, tinggal tergantung orang itu mau atau tidak. Kalau semua orang ditanya pasti berkata “mau”. Tetapi bila ditunjuk untuk melibatkan diri dalam prakteknya belum tentu semuanya mau.

Tiap sisi ada 3 pintu, luas setiap sisi adalah 4500 hasta, jadi wilayah setiap pintu adalah 1500 hasta. 1500 adalah angka Taurat. Dalam Tabernakel ada layar yang menututup halaman Tabernakel. Layar itu panjangnya 300 hasta dan lebarnya 5 hasta, jadi luasnya 1500 hasta. Itulah suasana Taurat.

Taurat itu melatih kita, menuntun kita untuk bertemu dengan Tuhan Yesus.
Galatia 3:24 (Terjemahan Lama)
3:24 Dengan hal yang demikian syariat Taurat itu sudah menjadi suatu pelatih yang membawa kita kepada Kristus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman.

Semuanya mau masuk ke Yerusalem Baru, tetapi untuk masuk ke sana harus ada persyaratan yaitu harus ada pelatihan. Pelatihan itu ada di dalam ibadah. Kami hamba Tuhan pelatihan bukan hanya dalam ibadah tetapi ketika disodorkan genggaman-genggaman berisi uang yang disodorkan oleh umat, di situ juga kami dilatih. Bagaimana hamba Tuhan mau melatih jemaat kalau dia sendiri tidak lolos dari latihan tentang uang.
I Korintus 9:27
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

I Korintus 9:27 (Terjemahan Lama)
9:27 melainkan aku menyiksa tubuhku, dan aku memperhambakan dia, supaya jangan aku, yang sudah mengajar orang lain itu, sendiri akan terbuang.

Lebih dahulu sebelum melatih sidang jemaat, hamba Tuhan sudah harus melatih dirinya dan menguasainya. I Korintus pasal 9 ini banyak berbicara tentang korban atau uang. Kalau saya sebagai hamba Tuhan tidak bisa menguasai diri dan motivasi pelayanan hanya uang maka orang selamat dan saya malah ditolak. Ini bukan sombong-sombongan tetapi ini mengajar diri, daging sendiri yang harus ditekan.

Tembok itu disebut ukurannya.
Wahyu 21:17
21:17 Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.

Ø  Angka 100
Kalau diterapkan dalam latihan maka 100 itu angka nikah, angka kelengkapan tubuh. Bagaimana kalau si pelatih itu tidak paham angka 100, tidak paham bahwa dia sebagai hamba Tuhan tugasnya untuk membawa sidang jemaat masuk dalam kelengkapan Tubuh Kristus, masuk pada nikah yang rohani. Sebagai hamba Tuhan lebih dahulu kami harus ada dalam latihan penghargaan terhadap nikah. Waktu Saul menawarkan anaknya yang sulung untuk dijadikan isteri oleh Daud maka harganya harus dibayar dengan 100 kulit kathan orang Filistin. Namun Daud bukan hanya memberikan 100 tetapi 200.

Bagaimana kalau hamba Tuhan bermain curang soal nikah, tidak ada penghargaan terhadap nikah. Punya isteri tetapi ada juga isteri lain di hotel, itu curang! Gereja Tuhan harus handal tentang hal ini dan hamba Tuhan harus lebih paham soal hal ini. Hamba Tuhan memimpin ibadah bukan hanya sekedar upacara belaka, tetapi apakah mengarahkan jemaat pada satu sasaran yang jelas dan tepat.

Pelayan-pelayan Tuhan akhir zaman ini berguguran, ada yang hancur nikahnya ada yang hancur rohaninya karena uangnya. Bagaimana bisa lagi membawa gereja Tuhan masuk pada kelengkapan Tubuh Kristus. Lengkap di sini berarti sempurna, tanpa cacat dan kerut, ini tanggung jawab kami para gembala.

Kalau saya berteriak-teriak dari mimbar sebab saya rindu kita semua masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Hargai nikahmu, jangan main-main persoalan nikah. Jangan saudara sembarang mengatakan cerai sebab itu mengundang malapetaka. Mungkin secara jasmani orang melihat berbahagia, tetapi kalau bercerai maka suatu saat akan ada bisul di kakimu, di lututmu, dipahamu dan berakhir di kepalamu. Hukuman Tuhan bukan gertak sambal tetapi akan menjadi kenyataannya.

Inilah malapetaka yang terakhir:
Wahyu 15:1
15:1 Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.

Inilah awalnya sengsara:
Matius 24:8
24:8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Jadi ada akhirnya dan ada awalnya sengsara. Awal sengsara dimulai dengan munculnya roh penyesatan. Jadi kalau saudara diselewengkan oleh kuasa kegelapan lewat pengajaran yang sesat itulah awal sengsara saudara dan akan berakhir dengan hukuman tujuh bokor.

Ini bahaya dan bukan main-main. Ketika saudara meninggalkan ajaran yang benar maka itu sudah permulaan sengsara bagi saudara, itu sebabnya cepat kembali. Jangan berlarut-larut di situ.

Ø  Angka 40
Angka 40 adalah angka penghabisan daging. Itu adalah angka di mana suara daging telah berhenti. Pada zaman Nuh 40 hari hujan turun menghabisi semua yang hidup.
Kejadian 7:17
7:17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.

40 hari bangsa Israel berhadap-hadapan dengan orang Filistin dan pada hari yang ke 40 Goliat tumbang, berarti daging dikalahkan.
1 Samuel 17:16,51
17:16 Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan empat puluh hari lamanya.
17:51 Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.

40 hari Musa naik di gunung Sinai untuk berhadapan dengan Tuhan dan menerima kasih karunia Tuhan untuk disampaikan kepada umat Tuhan. Selama 40 hari 40 malan dia tidak makan dan minum, artinya suara dagingnya sudah tidak terdengar lagi. Secara rohani kita sudah harus memiliki ukuran ini. Artinya jangan ada sungutan, perbantahan, dll, ini suara daging.

Walaupun pelan kita harus melangkah pasti. Ini tidak terjadi secara instan. Kalau saudara membuka hati dan berkata “Tuhan saya mau” maka Tuhan yang akan beracara, Tuhan akan segera mengambil alih.

40 tahun Saul menjadi raja di Israel, Daud 40 tahun menjadi raja di Israel dan Salomo juga 40 tahun menjadi raja di Israel.. Setelah 40 tahun Saul hancur, berarti angka 40 bagi Saul itu negatif, tetapi bagi Daud angka 40 itu positif. Salomo mengakhiri angka 40 tahun pemerintahannya dengan negatif. Ini menunjukkan lebih banyak yang negatif dengan angka 40 ini dan hanya sedikit yang positif.

Ø  Angka 4
Jadi bukan hanya kota segi empat tetapi dikunci dengan angka 4 di belakangnya. Itu adalah angka 4 penjuru alam dan angka salib. Gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini diperhadapkan dengan suasana dunia yang memilukan, mengerikan dan menakutkan. Kalau kita masih hidup sekarang ini dan kelak Tuhan Yesus datang, jangan sampai kita tertinggal. Kita cepat kembali pada salib Golgota.

Kita yang hidup di akhir zaman ini buatlah tembok rohani saudara dan tancapkan serta kukuhkan itu, jangan kita main-main. Pada tembok itulah di situ pintu, pada dasar tembok itu ada dua belas permata dan ditulis nama rasul-rasul Anak Domba pada setiap permata.
Wahyu 21:11
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Kota Yerusalem bercahaya seperti permata Yaspis. Yerusalem Baru tidak lepas dengan Mempelai Wanita. Yang duduk di takhta itu juga bagaikan permata Yaspis. Jadi Mempelai Wanita adalah permata Yaspis, sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Mempelai Laki-laki Sorga juga adalah permata Yaspis. Jadi Tuhan Yesus berkobar-kobar, kita juga Mempelai WanitaNya berkobar-kobar. Ini berarti kita seirama dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau kita mau masuk Yerusalem Baru jangan kita leha-leha dan tidak ada aktivitas sebab itu tidak seirama dengan Mempelai Laki-laki Sorga.
Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Tuhan ingin menarik kita supaya kita ada gairah yang berkobar-kobar seperti permata Yaspis, seperti Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Wahyu 21:12-14
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
21:13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

Bicara rasul ada hubungannya dengan Firman pengajaran. Dasar tembok itu adalah 12 batu permata dan tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba. Berarti pengajaran itu mahal seharga permata.

Yang namanya tertulis pada permata itu hidupnya tidaklah mulus mengikut Tuhan. Petrus pernah menyangkal, Tomas pernah lari meninggalkan teman-temannya, Yohanes lari meninggalkan Tuhan Yesus dengan telanjang tetapi kenapa nama mereka ada tertulis di sana? Karena mereka tidak tetap tinggal dalam suasana seperti itu, mereka segera berubah untuk mendorong kita juga segera berubah.

Mungkin saudara juga pernah seperti itu atau bahkan lebih parah dari itu maka segeralah berubah. Kita harus membangun tembok, kita harus menghargai nikah kita, mematikan suara daging dan ada penghargaan terhadap Korban Kristus setinggi-tingginya supaya bangunan kita mantap, handal dan tidak bisa tergoncangkan.

Untuk apa kita datang di sini kalau bukan rencana Allah untuk membangun saudara dan saya. Untuk apa beribadah kalau hanya diisi dengan upacara belaka dan berakhir dengan malapetaka. Tetapi kita berbahagia sebab di dalam ibadah kita dilatih, di dalam ibadah kita dibina, di dalam ibadah kita dipulihkan dan disucikan sehingga kehidupan kita kelak bagaikan Yerusalem Baru/ mempelai wanita.

Pada permata itu tertulis nama rasul-rasul Anak Domba. Jadi kita lihat di sini mahalnya Firman pengajaran itu. Firman pengajaran itu mengarahkan kita pada Anak Domba, Dialah Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Pengajaran itu bukan hanya mahal tetapi juga indah.
II Timotius 1:13-14
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

II Korintus 4:7
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

Pada harta yang indah yang kita miliki ini terkandung kuasa Allah. Kuasa Allah inilah yang menggodok dan membina kita sehingga menjadi orang Kristen yang memiliki arah yang jelas. Jadi pengajaran yang kita terima mengarahkan kita pada Anak Domba Allah.
Wahyu 19:1
19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,

Kata “haleluya” ini sudah banyak yang mengutak-atik bahkan sampai ada yang merasa berdosa kalau berdoa dan mengatakan Haleluya. Haleluya ini memang artinya pujilah akan Dia, itu memang kata ajakan tetapi sekaligus itu bahasa penyembahan. Begitu yang lain mendengar maka mereka juga ikut menyembah Tuhan dengan kata haleluya, akhirnya suara penyembahan itu serempak bagaikan suara desau air bah. Berarti tidak ada terdengar suara yang lain selain bahasa “haleluya”. Kalau hanya sampai pada kata ajakan maka kalau sudah semua orang mengatakan haleluya siapa lagi yang mau dia ajak? Itu sebabnya kata haleluya ini adalah kata penyembahan.

Wahyu 19:2
19:2 sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."

Setelah kata haleluya pertama dan mau masuk pada kata haleluya kedua maka Tuhan tunjukkan gereja palsu yang mau disikat oleh Tuhan. Ini adalah kehidupan yang tidak menghargai nikah (angka 100), tidak mau mematikan dagingnya (angka 40) dan tidak menghargai angka penjuru salib (angka 4).

Wahyu 19:3-4
19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

Angka 24 adalah angka kedewasaan rohani. Selanjutanya diserukan Haleluya untuk ketiga kalinya.

Wahyu 19:5
19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"

Menjelang pesta digelar maka suara yang terdengar di Sorga adalah “Haleluya”. Saya adalah pekabar mempelai yang menggiring saudara masuk dalam pesta. Yang menggema menjelang pesta adalah kata Haleluya. bagaimana mau masuk ke dalam pesta kalau tidak mau mengatakan “Haleluya”. Bohong kalau mengatakan pada jemaat “ayo masuk pesta Anak Domba Allah” tetapi berkata “jangan bilang haleluya”, padahal yang bergema dalam pesta nikah Anak Domba Allah adalah kata haleluya.

Wahyu 19:6
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

Haleluya yang keempat ada hubungannya dengan status Tuhan Yesus sebagai Raja.

Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ke sanalah arahnya kita digiring. Itu sebabnya yang ditulis pada permata itu adalah nama rasul Anak Domba. Jadi pengajaran yang ditampilkan oleh Tuhan di dalam gereja adalah untuk menggiring kita kepada Anak Domba/ Mempelai Laki-laki Sorga.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

Akhir-akhir ini banyak pelayan penipu.
Roma 16:18
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Pelayan yang seperti ini bukan anggota Tubuh Kristus:
Filipi 3:2
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

Apakah orang-orang seperti itu anggota Tubuh Kristus? Mustahil mereka menjadi anggota Tubuh Kristus. Jadi jangan katakan semua anggota Tubuh Kristus. Masakan gembala yang tidak tahu menggonggong dan pekerja jahat bisa dikatakan anggota Tubuh Kristus.

Tiap sisi tembok itu ada tiga pintu, semua ukurannya sama. Baik di utara, barat, timur dan selatan Tuhan tawarkan dan kadarnya tidak berbeda. Hanya apakah kita menerima atau tidak. Jangan coba lecehkan pengajaran, itu harta yang indah, harta yang mahal sebab seharga Korban Kristus.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar