20200701

Kebaktian PA Imamat, Rabu 1 Juli 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 24:1-4

24:1 TUHAN berfirman kepada Musa:

24:2 "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.

24:3 Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.

24:4 Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN."

 

Kita diperhadapkan oleh Tuhan aksi atau kegerakan Firman di dalam Imamat pasal 24. Pasal ini terbagi 3:

1.      Ayat 1-4 minyak tulen, murni atau jernih.

2.      Ayat 5-9 pengajaran yang murni atau yang sehat.

3.      Ayat 10 sampai selesai, pengajaran campur. Orang yang memiliki pengajaran campur terancam dilempar oleh batu (dihukum).

 

Pada Imamat pasal 24 ini diperhadapkan jika umat Tuhan menganut pengajaran campur, maka resikonya akan menemukan Wahyu 16:21 yaitu dilempar dengan batu oleh Tuhan langsung.

Wahyu 16:21

16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

 

Jadi dimulai dengan minyak tulen, murni dan jernih yaitu pekerjaan Roh Kudus yang jernih dan murni, kemudian ditindaklanjuti dengan pengajaran yang murni dan diakhiri dengan pengajaran yang campur. Jangan sampai hal ini terjadi pada kita. Bagi hamba-hamba Tuhan sudah matang hal ini. Tetapi bagi kita jemaat Kristus Penebus di manapun kalian berada sekarang ini dan mendengarkan berita ini, perhatikan baik-baik.

 

Orang yang pertama yang bersentuhan langsung dengan minyak zaitun yang murni ini adalah pemimpin-pemimpin atau penghulu-penghulu.

Keluaran 35:27-28

35:27 Pemimpin-pemimpin membawa permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada,

35:28 rempah-rempah dan minyak untuk penerangan, untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian.

 

Ini adalah korban dari penghulu-penghulu.

Keluaran 35:27-28 (Terjemahan Lama)

35:27 Maka oleh segala penghulu dibawa akan permata unam dan permata pertatahan akan efod dan akan perhiasan dada itu,

35:28 dan rempah-rempah dan minyak akan pelita dan akan minyak siraman dan akan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya.

 

Jadi saya lebih dahulu sebagai pemimpin atau pemuka, kamilah yang bersentuhan langsung dengan minyak zaitun ini. Jadi kehidupan seorang pemimpin memiliki minyak yang murni dan ini diisikan ke pelita supaya pelita itu menyala. Pelita menyala berarti mengusir kegelapan. Maka pelita itu dinyalakan petang hari. Sebab siang hari pelita dibersihkan. Tetapi ini mengandung pengertian secara rohani. Bukan berarti siang kita tidak butuh, tetapi pada siang hari, itu ada pembersihan kaki dian dan pelita diisi. Kemudian petang hari dinyalakan karena ada kegelapan akan menyerbu dunia.

 

Hari-hari terakhir ini kita diperhadapkan dengan situasi petang yaitu bela sampar.

Mazmur 91:6

91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

 

Itu yang ditakutkan oleh Sulamit sehingga dia memohon kepada Salomo untuk menunjukan di mana dia menggembalakan sebab hari sudah mau petang. Berarti akan berhadapan dengan amukan belasampar, diikuti kelaparan dan perang. Kita tahu hal itu sebab sudah ada di dalam Firman.

Wahyu 6:8

6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

 

Karena ini ada hubungannya dengan minyak yang kontak langsung dengan pemimpin, yaitu gembala. Jadi Salomo memilikinya dan Sulamit bertanya di mana penggembalaan yang ada minyak yang murni. Dan itu memang yang dituntut oleh Tuhan kepada kami gembala-gembala. Tuhan menuntut agar kami memiliki minyak zaitun yang murni. Kalau minyak itu kotor maka terangnya tidak akan maksimal, pudar bahkan mati sendiri. Itu sebabnya minyak zaitun itu harus murni sehingga ketika dipasang dia menyala terus kecuali habis. Berarti jika saya sebagai seorang pemimpin atau gembala sidang jemaat Kristus Penebus, saya harus kontak langsung dengan minyak ini jangan sampai kotor. Berarti saya harus lebih dahulu berkobar-kobar, menyala-nyala.

 

Ini yang dianjurkan juga oleh rasul Paulus kepada Timotius supaya dia mengobarkan apa yang telah dia miliki dalam dirinya. Waktu itu Timotius menjadi gembala di Efesus yang menggembalakan ribuan jemaat. Gembala harus berkobar-kobar berarti dalam dirinya ada minyak zaitun. Namun berkobar-kobar itupun harus disaring. Jangan sampai berkobar-kobar karena daging, bukan karena minyak zaitun. Sebab kelak, lewat pelayanan yang berkobar-kobar maka orang yang sudah meninggalkan Yerusalempun akan ditarik kembali ke Yerusalem.

 

Kalau melihat apa yang terjadi sekarang ini, kalau tidak kita hadapi dengan berkobar-kobar maka kita akan meringkuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Sekarang ini adalah masa pra sengsara kemudian datang aniaya besar. Itu sebabnya lebih dahulu harus saya berkobar-kobar dan menyala-nyala. Membuktikan bahwa ada minyak yang murni. Dan itu harus diturunkan kepada Timotius, yang menunjuk generasi penerus.

 

II Timotius 1:6

1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

 

Jadi ada pelayanan lanjut, ada estafet. Rasul Paulus tahu dan sadar bahwa dia tidak mungkin melayani seterusnya sampai 2000 tahun atau 1000 tahun atau ratusan tahun, perlu dilimpahkan kepada generasi muda. Jadi generasi pendahulu ini berkobar dan ditindaklanjuti oleh generasi penerus juga harus berkobar. Tetapi dengan sistem yang benar, bukan berkobar karena persoalan yang lain. Karena tujuan antara lain berkobar-kobar ini adalah mengembalikan umat yang tadinya sudah menjauh dari Yerusalem untuk ditarik kembali ke Yerusalem.

Lukas 24:32

24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

 

Mereka berkobar-kobar waktu mendengar perkataan Yesus dan waktu berkobar-kobar itu masih dalam perjalanan menuju ke Emaus. Setelah Yesus memecah-memecahkan roti, ada kegerakan Firman di rumah Kleopas maka mereka sadar bahwa tadi ketika mendengarkan Firman di tengah jalan, hati mereka berkobar-kobar. Mereka ini berdiskusi dengan Tuhan Yesus di tengah perjalanan. Dalam pembicaraan di tengah jalan ini hati mereka berkobar-kobar. Namun mereka belum tahu, kalau hatinya berkobar-kobar. Nanti Yesus memecahkan roti lalu lenyap, baru mereka sadar bahwa hati mereka berkobar-kobar. Akibat hati yang berkobar-kobar ini maka tidak menunggu lama mereka langsung kembali ke Yerusalem.

Lukas 24:33

24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.

 

Mereka menemukan murid-murid berkumpul. Dalam Imamat pasal 23 disebutkan 8 kali mengadakan pertemuan kudus. Olehnya di sini mereka menemukan lagi murid-murid sedang berkumpul bersama-sama. Ternyata situasi Yerusalem adalah situasi berkumpul. Baik murid-murid yang berkumpul itu berkobar-kobar, baik yang sudah menjauh dari Yerusalem lalu kembali juga berkobar-kobar. Betapa maraknya ketika mereka mendengar berita dari sini dan dari situ, mereka betul-betul bernyala-nyala. Dalam perjalanan mereka, mereka bertukar pikiran. Waktu mereka bertukar pendapat, di situ mereka berkobar-kobar. Inilah pentingnya kalau ada minyak yang murni dalam pelayanan.

 

Kita lihat rasul Paulus, apakah dia tidak punya minyak yang murni.

Kisah Para Rasul 23:1

23:1 Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah."

 

Jika ada hati nurani yang murni berarti itu karena pekerjaan urapan Roh Kudus, minyak yang murni.

Kisah Para Rasul 24:16

24:16 Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

 

Ini tuntutan Tuhan kepada saya sebagai pemimpin, gembala, penghulu, pemuka yang dipercayakan oleh Tuhan seberapa jiwa yang menyatakan diri untuk digembalakan.

 

Sebelum bicara minyak, lebih dahulu bicara permata. Pada permata itu ditulis 12 nama anak Yakub lalu ditaruh di tapal bahu Imam Besar, di kanan 6 dan di kiri 6. Kemudian ditaruh juga di dada Imam Besar, 4 jajar. Jadi begitu anak Tuhan itu menyerahkan diri untuk digembalakan maka itu menjadi tanggung jawab gembala dan dia harus menatap mereka yang selalu ada di dada serta harus mengasihi. Itu sebabnya disebut harus ada minyak zaitun yang tulen.

 

Keluarga besar Kristus Penebus di manapun anda berada. Anda tidak sendirian, karena pelita ini ditangani langsung oleh Imam Besar.

Keluaran 30:7-9

30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.

30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

30:9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.

30:10 Sekali setahun haruslah Harun mengadakan pendamaian di atas tanduk-tanduknya; dengan darah korban penghapus dosa pembawa pendamaian haruslah ia sekali setahun mengadakan pendamaian bagi mezbah itu di antara kamu turun-temurun; itulah barang maha kudus bagi TUHAN."

 

Kalau ditangani langsung oleh Imam Besar, berarti ada keterlibatan dengan pemimpin, terlibat dengan gembala. Keluarga Kristus Penebus, anda tidak sendiri. Di manapun engkau berada sekarang ini, mata Tuhan melihat saudara. Tuhan ingin meluputkan kita dari apa yang sedang terjadi di petang ini. Di ruas jalan yang terakhir akan banyak timbul masalah. Tetapi hiduplah di dalam terang, hiduplah dengan hati yang berkobar-kobar dan bernyala-nyala di hadapan Tuhan. Jangan nanti dipaksa atau terpaksa.

 

Perjalanan Kleopas ini yang layak untuk hari sabat, berarti kurang lebih 15km. Akhirnya mereka kembali ke Yerusalem. Jadi dengan hadirnya Yesus di tengah-tengah mereka dan mereka bercakap-cakap maka mereka kembali ingat Yerusalem. Hampir kering tangan kanan mereka. Coba kalau Tuhan tidak datangi mereka di tengah perjalanan, apa yang akan terjadi. Di jalan Tuhan tidak menahan mereka dan menyuruh pulang ke Yerusalem. Tuhan biarkan saja sampai di rumah mereka. Tetapi percakapan di tengah jalan itu yang membuat hati mereka berkobar. Kalau Tuhan biarkan terus tanpa pemecahan roti, tanpa terjadi kegerakan Firman di rumah Kleopas maka tangan kanan mereka pasti kering, sebab tidak ada lagi hubungan dengan Yerusalem. Jadi tujuan berkobar-kobar agar kita terlibat dalam pembangunan kota besar Yerusalem Baru, itulah Mempelai Wanita Tuhan.

 

Mazmur 137:5

137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

 

Ini yang mencelakakan. Kalau saja Kleopas tidak dilawati Yesus di jalan, habislah Kleopas dan isterinya, sekalipun isteri Kleopas ada di dekat salib Yesus ketika Dia disalib. Isteri Kleopas melihat Yesus disalib, bersama wanita-wanita yang lain. Syukur kepada Tuhan, kehadirannya dekat salib. Mata Yesus melihat dan Yesus menelaah sedemikian rupa. Yesus mencintai mereka.

 

Arti Emaus adalah mata air panas. Di mana-mana kalau ada mata air panas, itu menjadi tempat wisata. Kadang manusia, anak Tuhan dan tidak menutup kemungkinan hamba Tuhan, seringkali kuat ditarik oleh daya tarik wisata. Apalagi sekarang dibuat lebih marak. Kalau anak Tuhan tidak melihat kemuliaan Firman dia akan merencanakan, minggu ini di sini, minggu depan di sana, bulan depan dia terbang ke Honolulu. Karena apa? Daya tarik air panas. Daya tarik air panas dunia ini akan membuat pudar api Roh Suci yang berkobar-kobar dalam dirimu. Jika saya dan saudara tidak segera memahami dan menyadari, akhirnya Roh Kudus padam, sehingga akan mencapai penghujatan.

 

Sangat indah cara Tuhan untuk memurnikan mulai kami hamba Tuhan.

Daniel 11:35

11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.

 

Diawali orang bijaksana akan ada yang jatuh. Siapa itu orang bijaksana? Itu gembala dan pemimpin yang menggembalakan orang banyak.

Daniel 12:3

12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

 

Yang bijaksana ini akan bercahaya bagaikan cahay bintang-bintang, tetapi sebagian akan jatuh. Di tahun 1988 saya mengalami depresi rohani, saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Mengapa? Orang yang bijaksana yang menggembalakan banyak jiwa, kemudian berpaling melawan pengajaran. Padahal dulu dia yang mengajarkan kepada saya tentang Kabar Mempelai. Di tengah depresi rohani, saya kebingungan. Syukur Tuhan cinta dan sayang saya. Pada tengah malam sekitar jam 1, dalam keadaan bingung, depresi, gelisah, saya dengar suara Tuhan “hambaKu Bernard Legontu bangun, baca Daniel 11:35”. Setelah saya baca ayat ini, kembali saya berkobar-kobar. Rasa kecewa saya hilang seketika dan diganti hati berkobar-kobar sampai saat ini.

 

Ternyata jika hal itu terjadi maka itu adalah penyaringan, pemurnian, pengujian sampai akhir zaman. Jadi jangan lagi takut, galau dan gelisah jika melihat pemimpin-pemimpin ada yang seperti ini. Karena sudah ditetapkan memang kami akan disaring, dimurnikan dan diuji supaya dilihat siapa yang murni. Saya berbahagia Tuhan ingatkan ketika mengalami hal semacam itu. Sekarang lebih runyam lagi. Bukan rohani yang diperbaharui, tetapi malah organisasi yang diotak-atik, seakan-akan organisasi ini kapal yang membawa kita masuk sorga.

 

Berarti dengan adanya minyak zaitun ini, maka langsung ditangani oleh imam atau pemimpin. Dalam perjalanan bangsa Israel minyak zaitun untuk lampu itu ditangani oleh Eleazar.

Bilangan 4:16

4:16 Tetapi Eleazar, anak imam Harun, bertanggung jawab atas minyak untuk penerangan, ukupan dari wangi-wangian, korban sajian yang tetap dan minyak urapan; ia bertanggung jawab atas segenap Kemah Suci dan segala isinya, yakni barang-barang kudus dan perabotannya."

 

Mestinya salah satu dari Nadab dan Abihu yang menangani ini. Tetapi karena mereka berkobar-kobar bukan dengan api Tuhan, melainkan dengan api asing, maka mereka dibakar oleh Tuhan. Jadi kalau berkobar-kobar tetapi dasarnya bukan minyak zaitun murni, itu membuat hati Tuhan sebal dan tidak mau melihat.

 

Salah satu tanggung jawab besar yang diberikan kepada Eleazar adalah menangani minyak untuk lampu. Arti namanya adalah yang dibantu oleh Tuhan. Tidak mungkin dia maksimal dalam melakukan pekerjaannya itu sebab terlalu berat. Apalagi Tabernakel ini 40 kali dibangun dan 40 kali dibongkar baru sampai di Kanaan. Perjalanan selama 40 tahun ini, bertanggungung jawablah Eleazar dalam menangani minyak untuk lampu. Pekerjaan Eleazar ini tidak  akan maksimal jika tidak dibantu oleh Tuhan. Ini pelajaran bagiku, jangan sampai karena kekuatan diriku sehingga tidak lagi bersandar kepada Tuhan, tidak memohon Tuhan membantu dan menolong.

 

Saya terkejut mendengar pengkhotbah mengatakan Petrus itu bodoh, jangan kita ikuti dia, kita harus berpendidikan. Dalam hatiku mengatakan Petrus itu gembala pertama yang diangkat oleh Tuhan dan menangani 3000 jemaat di Yerusalem. Pengkhotbah itu pikir dengan logikanya, dengan intelektualnya, dia bisa memimpin dan mengatasi segala masalah dalam sidang jemaat. Orang seperti ini tidak dilirik oleh Tuhan. Walaupun mungkin secara dunia dia jaya, tetapi Tuhan tidak akan pakai dia untuk membangun tubuh Kristus.

 

Kita lihat dahulu bagaimana hubungan 2 hamba Tuhan. Ini mewakili kami hamba-hamba Tuhan.

Zakharia 4:1

4:1 Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku itu, lalu dibangunkannyalah aku seperti seorang yang dibangunkan dari tidurnya.

 

Untuk menerima Firman dan mendapatkan lawatan Tuhan, harus benar-benar siuman, harus siap. Zakharia tidak tidur, tetapi dibangunkan seperti seorang yang dibangunkan dari tidur. Artinya dia harus siap maksimal baru bisa menerima Firman.

 

Zakharia 4:2

4:2 Maka berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada di bagian atasnya itu.

 

Kandil ini simbol jemaat.

Wahyu 1:20

1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

 

Lihat perhatian Tuhan kepada jemaat ini, ada corot yang mengisi pelita ini. Corot itu sejenis selang. Siapa yang dimaksud seperti selang ini? Itulah hamba Tuhan. Siapa yang akan menjadi saluran dari pohon zaitun itu? hamba Tuhan.

Zakharia 4:3-5

4:3 Dan pohon zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya."

4:4 Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semuanya ini, tuanku?"

4:5 Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"

 

Hamba Tuhan ini (Zakharia), selalu bertanya sebab ingin tahu. Jangan pura-pura tahu seperti tuturuga dalam perahu, padahal tidak tahu. Jadi dia terbuka, dia katakan tidak tahu karena memang tidak tahu.

Zakharia 4:6

4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

 

Ini yang akan membuat berkobar-kobar. Jadi dari tangki di atas, ada corot yang mengalirkan minyak ke pelita. Pelita itu menyala dan pelita itu ada di atas kandil atau kaki dian emas. Itulah jemaat yang harus terus menerus berkobar-kobar. Mengapa? Sebab ada pelita yang menyala. Cahaya pelita itu adalah ajaran.

Amsal 6:23

6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

 

Berarti anak Tuhan itu benar-benar menjunjung tinggi cahaya Firman pengajaran. Sebabnya jemaat Tuhan, jangan kurang hati kalau ditegur, karena kita ini adalah orang­-orang berdosa. Jangan sampai anda tidak rela ditegur.

 

Ini tugas saya. Makanya saya berjuang dan bergumul. Saya optimis, di depan ini pasti jemaat akan dipenuhkan Roh Kudus. Yang penting jangan saudara tinggalkan cahaya, jangan tinggalkan pengajaran. Satu saat saudara akan nikmati indahnya persekutuan dengan Roh Kudus.

 

Pada Imamat pasal 24 ini ada 3 hal.

1.      Ayat 1-4 persekutuan dengan minyak tulen, murni atau jernih, itulah Roh Kudus.

2.      Ayat 5-9 persekutuan dengan pengajaran yang murni atau yang sehat.

3.      Ayat 10 dan seterusnya adalah persekutuan campur, tidak murni.

 

Apalagi setiap beribadah berganti-ganti orang yang berkhotbah. Tidak tahu pengajaran apa yang dia bawa karena tidak tahu soal tahbisan. Yang penting dia sudah memimpin upacara, sudah berkohtbah padahal yang dia berikan adalah racun dan tinggal menunggu kapan masa inkubasinya muncul.

 

Tugas Eleazar ini memang berat. Salah satunya menjaga minyak untuk pelita di dalam perjalanan selama 40 tahun. Kita melihat bahwa Eleazar ini juga sampai di tanah Kanaan.

Yosua 21:1-2

21:1 Kemudian datanglah para kepala kaum keluarga orang Lewi menghadap imam Eleazar, menghadap Yosua bin Nun, dan menghadap para kepala kaum keluarga di antara suku-suku orang Israel

21:2 dan berkata kepada mereka di Silo di tanah Kanaan, demikian: "TUHAN telah memerintahkan dengan perantaraan Musa, supaya diberikan kepada kami kota-kota untuk didiami dan tanah-tanah penggembalaannya untuk ternak kami."

 

Ada 5 proses buah zaitun untuk menjadi minyak zaitun.

1.      Buah Zaitun di petik, dia harus keluar dari pohonnya.

Jika kita mau mendapatkan minyak zaitun yang murni, kita harus lepas dari jati diri lama dan datang kepada jati diri baru. Kadang kita tidak mau keluar dan kita pertahankan jati diri lama. Baru dari sisi itu saja bagaimana kita bisa mendapatkan minyak zaitun yang murni kalau tetap melekat pada jati diri lama. Kalau bicara tentang hidup lama, tentang masa lampau kita, itulah yang dimaksud.

Titus 3:1-3

3:1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.

3:2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.

3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.

 

Ini hidup lama, hidup jahiliah. Kenapa kalau disebut jahiliah malah dibilangi “jahiliah,-jahiliah terus!”. Itulah jati diri kita dulu. Kita harus dipetik keluar dari situ. Bukan berarti pohon Zaitun salah, tetapi ini pengertian rohani. Sudahkah kita keluar dari jati diri lama? Ini ada hubungannya menjadi hamba berbagai nafsu. Kita periksa dulu jati diri baru kita.

 

Ada ciri hamba dalam bahasa Ibrani dan bahasa Gerika:

1)      Ebed artinya ulet. Ini anak Tuhan, hamba Tuhan yang menghamba kepada majikan kita, itulah Yesus. Kita keluar dari majikan lama itulah nafsu daging kita, namun sekarang kita menjadi hamba kepada majikan kita yaitu Yesus. Makanya anak Tuhan jangan loyo-loyo, harus ulet, gesit, lincah. Jangan mengeluh dan mengatakan cuma saya yang gesit. Itu berkatmu karena sudah meninggalkan jati diri lama dan menerima jati diri yang baru.

 

2)      Abad artinya dapat dipercaya. Apakah bapak ibu di sini dapat dipercaya oleh majikan kita yang kita layani? Kenapa dapat dipercaya? Karena menyala-nyala dan berkobar-kobar sebab ada minyak yang murni. Saya harus sampaikan ini, bukan mengada-ada, tetapi supaya anak Tuhan di sini ulet dan dapat dipercaya. Jangan sampai kita tidak dapat dipercaya. Apalagi saya sebagai hamba Tuhan. Bukti dipercaya oleh Tuhan adalah ini:

I Korintus 4:1-2

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

 

Bukan mengada-ada atau mengedepankan diriku, tetapi ini ciri seseorang yang dapat dipercaya oleh Tuhan.

 

3)      Shakir artinya selalu siap sedia untuk memberi makan tuannya tepat pada waktunya. Kalau dia bisa memberi makan majikan, maka lebih lagi dia bisa memberi makan jemaat.

Matius 24:45-46

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

 

Jika saudara menyatakan diri digembalakan maka tugasku selalu siap memberi makan dan Tuhan yang menolong saya.

 

4)      Sarath artinya mengabdi hanya kepada satu majikan, tidak 2 majikan. Persoalan ini yang banyak diperbincangkan dan dihantam di mana-mana. Mereka katakan perpuluhan tidak perlu lagi, itu salah! Tujuan perpuluhan supaya umat Tuhan lepas dari majikan lain yaitu mamon. Waktu Abraham mengeluarkan perpuluhan, Firman Tuhan mengatakan suku Lewi sudah mengeluarkan perpuluhan, padahal 100 tahun kemudian dari kejadian itu baru Lewi lahir. Betapa dahsyatnya persoalan perpuluhan itu! Kenapa mereka katakan tidak perlu! Jadi mereka menganggap Tuhan mengajar supaya umatnya mengabdi pada 2 tuan, ini kekeliruan besar.

 

5)      Doulos

Ini yang selalu ditampil-tampilkan di mana-mana. Itu benar, tetapi yang 4 tadi jangan dilupakan. Daulos itu bukan cuma hamba tetapi hamba yang tulus. Tidak asal mengabdi tetapi tulus. Ketika ada tuannya dia kerja, ketika tidak ada tuannya dia juga kerja. Jangan ketika tidak ada tuannya dia malah naik di tempat tidur, ketika ada tuannya dia pura-pura kerja. Itu tidak tulus, bukan doulos namanya itu. Kalau seperti itu berarti masih tetap pada jati diri lama.

 

6)      Huperetas

Betul-betul dia rela mati bagi tuannya. Inilah kehidupan hamba Tuhan dan anak Tuhan yang sudah meninggalkan jati diri lama dan datang pada jati diri baru. Ayo bagaimana anak muda di sini, kalian sudah terlalu banyak dijejali Firman pengajaran!

 

Kalau zaman dahulu, huperetas ini adalah hamba yang masuk pada kapal bagian paling bawah untuk mendayung kapal. Kalau kapal tenggelam maka merekalah yang duluan tenggelam.

 

Ini jati diri lama.

Titus 3:3

3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam 1kejahilan: 2tidak taat, 3sesat, menjadi 4hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam 5kejahatan dan kedengkian, keji, 6saling membenci.

 

Ini ada hubungannya dengan jahiliah. Ini yang menjadi dasar hidup lama. 6 ini ciri kejahilan. Maka kita juga tampil 6, tetapi sudah dengan jati diri baru.

 

Lukas 16:13

16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

 

Itu sebabnya diajarkan perpuluhan supaya hatinya tidak terikat dengan mamon ini. Mamon artinya mendewakan dan kekikiran dan kepercayaan.

 

Lukas 16:14

16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.

 

2.      Sesudah dipetik, buah zaitun itu dijemur. Apa salahnya buah zaitun sehingga dia dijemur. Jika bisa bersuara dia akan mengatakan panas. Itulah saya dan saudara. Kita harus rela dijemur. Sehingga Sulamit berkata, jangan lihat dia yang hitam sebab dia bekerja di ladang.

Kidung Agung 1:6

1:6 Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga.

 

Sulamit hitam, bukan berarti berdosa. Dia dijemur sebab menjaga ladang. Sudah kena panas terik matahari, dimarahi lagi oleh putera-putera ibunya. Betapa sakitnya buah zaitun itu. Betapa sakitnya saya hamba Tuhan yang harus menyiapkan minyak zaitun murni. Betul-betul dia pribadi yang tidak egois. Kebun anggurnya sendiri dia tidak jaga, kebun anggur keluarga yang dia jaga. Itu sifat Sulamit, itu ciri mempelai wanita. Sudah kena terik matahari, kemudian dimarahi lagi. Jangan takut jika saudara dimarah dan dikejikan. Yang penting kita benar-benar ada dijemur dipanas matahari. Berarti kita ada dalam proses dari Sorga dan tidak dibiarkan begitu saja.

 

Sebabnya keluarga besar Kristus Penebus di manapun saudara berada, jangan sampai saudara kesal dan putus asa jika ditegur, sehingga mengatakan selamat tinggal Tuhan Yesus, selamat tinggal pengajaran. Sekalipun panas terik, saudara dimarah-marahi, terima itu! Kemudian dikunci tidak mementingkan diri. Itulah calon Mempelai Wanita yang disebut Sulamit. Sekalipun seperti itu, ternyata yang dia cari adalah penggembalaan bersuasana Mempelai, itulah penggembalaan Salomo.

Kidung Agung 1:7

1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

 

Tadinya dia dijemur, sekarang Sulamit mencari penggembalaan. Dia berada pada pengembalaan teman-teman Salomo. Teman-teman ini adalah orang-orang yang mengajar tetapi dia sendiri tidak melakukan.

 

Mazmur 91:6

91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

 

Makanya saudara bawalah diri dalam penggembalaan. Dalam penggembalaan inilah kita akan diupayakan oleh Tuhan lewat Firman, Roh dan Kasih Tuhan sehingga melekat dengan Tuhan. Jika kita melekat dengan Tuhan maka pasti Tuhan bentengi dan luputkan dari semua yang akan terjadi. Apa yang terjadi di ujung hidung kita ini adalah peringatan keras dari Tuhan agar saudara bawa diri berada di dalam penggembalaan yang sehat.

 

3.      Buah zaitun itu ditumbuk. Ini berarti kesengsaraan makin bertambah, tetapi itu semua untuk hancurkan daging. Oleh pekerjaan Firman maka daging kita dirobek pelan-pelan. Hidup lama di zaman jahiliah itu mengarah pada nafsu daging, itu semua dirobeksupaya nanti kita benar-benar menjadi hamba dengan 6 cirinya tadi.

 

4.      Diperas

 

5.      Disaring

Saringan pertama warnanya hijau. Saringan pertama itu tidak dipakai untuk menggoreng, tetapi di simpan untuk diminum oleh tuan rumah. Saringan akhir itulah yang murni minyak dan itulah yang dipakai untuk mengisi pelita. Kalau disebut kata terakhir, kita inilah yang harus diperas sampai keluar minyak yang tulen dan murni. Kita sekarang berada pada ruas jalan akhir, dimulai dari saya lebih dahulu. Saya tidak harus terkejut jika harus diperas dan disaring. Relakan supaya kita ini benar-benar menghasilkan minyak zaitun yang murni.

 

Bicara yang terakhir, kita inilah yang ada di waktu yang terakhir. Saya dan saudara harus menghasilkan minyak zaitun yang murni sehingg kita bisa berkobar-kobar. Yang tadi meninggalkan Yerusalem, bisa kembali ke Yerusalem. Yang tadinya tangan kanannya kering, dia bisa kembali ingat Yerusalem. Saudara dan saya ada pada waktu yang terakhir. Marilah kita berkobar-kobar. Apapun yang saudara kerjakan, apapun upaya yang saudara lakukan untuk mencari nafkah, kalau kita tidak menghargai penggembalaan, satu saat kita dikupas Tuhan. Kalau dikupas berarti tidak mendapatkan perlindungan. Siapa yang akan mengupas? Satu tangan yaitu antikristus yang akan mengkupas semua yang kita miliki.

 

Sebabnya marilah kita betul-betul hidup di dalam penggembalaan Firman dan dibina serta diajar oleh Tuhan. Jadilah jati diri baru. Jangan menjadi hamba segala nafsu tetapi jadilah Ebed, Abad, Shakir, Sarath, Daulos dan Hupertas. Kalau ini ada, maka Tuhan akan melindungi kita.

Mazmur 91:14

91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

 

Bagaimana dia mau melekat kalau tidak ada dalam penggembalaan. Bagaimana dia tahu untuk bersikap, bertindak, berbuat dan bisa diluputkan serta Tuhan bentengi kalau tidak melekat. Bagaimana melekat kalau tidak digembalakan. makanya jangan permainkan soal penggembalaan.

 

Daniel itu salah satu nabi besar. Tetapi dalam Daniel pasal 9 dia berdoa mohon ampun kepada Tuhan karena selama ini tidak dengar-dengaran kepada hamba-hamba Tuhan.

Daniel 9:4-6

9:4 Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!

9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,

9:6 dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.

 

Daniel seorang nabi, dia tahu kenapa mereka berada di Babel. Sebab mereka tidak taat kepada hamba-hamba Tuhan. Makanya jemaat Tuhan, belajarlah taat kepada hamba Tuhan di dalam penggembalaan. Jangan cuma melihat figurnya, tetapi dengarkan apa yang dia katakan dan doakanlah dia.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar