20201017

Kebaktian Doa, Sabtu 17 Oktober 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Saya memuji Tuhan sebab Tuhan mengetuk beberapa kekasih untuk mengunjungi kekasih kita yang ada di Korondoda. Kepada bapak-bapak yang akan pergi bersama isteri, Tuhan Yesus memberkati kalian. Terus terang saya terperanjat pada waktu saya ditelpon tentang pembicaraan beberapa bapak-bapak mengenai inisiatif ini. Ini membuktikan bahwa sidang jemaat telah bertumbuh kasih persaudaraan fileo. Ini yang ada pada sidang jemaat Filadelfia yang berasal dari fileo yaitu kasih persaudaraan. Ini akan meningkat pada Agape yaitu kasih Allah.

 

Yohanes 8:30-31

8:30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku

 

Sudah percaya tetapi pemahaman itu masih perlu lebih dipacu. Jadi jangan kiranya saudara hanya sampai “saya sudah percaya” tetapi hanya sampai pada ayat 30. Ditekankan kamu harus tinggal di dalam firman-Ku. Ingat kata Ku, sebab banyak Firman tetapi bukan dari Tuhan. Kalau dicampur dengan Firman yang bukan dari Tuhan maka itu yang membuat manusia jatuh dalam dosa. Hawa jatuh dalam dosa karena menerima firman yang bukan dari Tuhan yaitu ada yang ditambah dan ada yang dipreteli. Dikatakan kalau sudah di dalam Firman Tuhan maka benar-benar adalah muridnya Tuhan. Kalau sudah jadi murid berarti sudah ada pada jalur untuk menjadi sama dengan Guru yaitu Yesus.

Lukas 6:40

6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

 

Di mana-mana orang yang punya KTP Kristen dia bangga. Tetapi apakah saudara mempedulikan dan memperhatikan bahasa Tuhan ini “jika tetap dalam Firman maka kamu adalah benar-benar adalah muridKu”.

 

I Timotius 6:2b-3

6:2b Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini.

6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,

 

Firman Tuhan yang disampaikan itu adalah perkataan sehat. Jadi bukan cuma koreksi kepada umat tetapi kepada yang mengajarkan. Apakah dia mengajarkan ajaran sehat. Sebab pengajaran itupun masih disaring. Sebab ada ajaran lain, berarti itu bukan ajaran dari Tuhan. Kalau ini sudah campur baur, sudah tambal sulam, maka ini yang terjadi.

I Timotius 2:4

6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,

 

Saya dikoreksi Tuhan, jangan sampai saya berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Dari mana dikatakan berlagak tahu? Karena ajarannya tidak sehat. Kalau ajarannya sehat, itu bukan berlagak tahu. Saya mau katakan pada saudara, apakah salah Tuhan mempromosikan kita sampai di London dan kepada 2 hamba Tuhan dari Australia, apakah salah doa puasa hamba-hamba Tuhan di GPPS, apakah salah Tuhan menyuruh saya menggali sumur dan mengambil roti yang besar-besar dan hangat? Kalau saudara belum yakin padahal Tuhan sudah nyata memberi penyataan bukan cuma lewat perkataan tetapi lewat penyataan Tuhan.

 

Penyataan itu menyatakan bahwa sah hamba Tuhan itu adalah pelayaan Tuhan. Kalau saudara masih ragu dan longgar dari tempat duduk saudara, apa boleh buat, saya juga tidak biswa mengikat sajdara. Yang mengikat saudara dengan hamba Tuhan adalah Firman pengajaran. Jangan saudara katakan di tempat saudara pergi “oh dikatakan cuma di Tentena yang benar” tidak! Tetapi Tuhan sudah membuka telinga dan mata saudara untuk melihat, kalau saudara masih angkat pantat berarti saudara merasa belum sesuai ucapanmu. Sudah ditolong Tuhan, direkrut Tuhan, ditarik Tuhan, ditetapkan oleh Tuhan tetapi masih mau pergi juga, apa boleh buat. Sebabnya saya harus mengulangi ini.

Ibrani 2:4

2:4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.

 

II Timotius 4:1

4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

 

Apakah masih kurang penyataan Tuhan di tempat ini! Kalau orang yang tidak digembalakan di sini tidak percaya itu terserah mereka. Tetapi keterlaluan kalau saudara yang digembalakan di sini merasa ini masih kurang! Sampai Pdt. Dr. Panji mengatakan “jenis makanan apakah Tentena ini sampai dipromosikan ke seluruh dunia!”. Kemudian dia berkata kami satu kereta dengan pendeta dari London, orang yang mengerti cerita itu langsung mengerti ini tentang gereja kita di Tentena.

 

Ini untuk menggaris bawahi dan meyakinkan saudara bahwa saudara ada pada tempat yang pas! Bukan mengada-ada. Orang lain bisa berkata “ah sombong amat” itu terserah dia, saya menikmati. Bagi yang menikmati puji Tuhan, kalau ada yang tidak menikmati terserah mereka. Kalau kita juga masih ragu-ragu, saya sanksi dengan dengan orang itu. Tuhan sudah sampaikan dalam bentuk perkataan, sudah disaksikan dalam bentuk penyataan, kenapa masih ragu!.

 

Saya pernah mengikuti satu pemberitaan Firman, dia mengatakan Kain itu tidak salah karena mempersembahkan hasil tanaman. Tuhan persalahkan, lalu pendeta itu katakan tidak salah. Tuhan salahkan karena tanaman tidak ada tanda darah, sementara Tuhan sudah tentukan darah itu untuk keselamatan. Kalau pendeta ngomong seperti itu saya ragu dia hamba Tuhan! Baca saja dulu Imamat pasal 17 dan Ibrani pasal 9, tanpa darah tidak ada pengampunan. Kalau cuma sayur-sayuran yang di bawa oleh Kain, itu tanpa darah. Tetapi Habel mempersembahkan anak sulung domba. Saya katakan pendeta itu aneh, kasihan domba di belakangnya. Mungkin anda tidak menyadari ketika mengikuti ibadah natal yang dia layani, tetapi saya menyadari!

Imamat 17:11

17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

 

Ibrani 9:22

9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

 

Mana ada Kain menumpahkan darah? Tidak ada! Jadi menerangkan dari Kejadian 1:1 sampai Wahyu 21:21 harus sinkron. Ini pergumulan saya sebagai hamba Tuhan.

 

Kita datang beribadah ibarat datang makan Firman. Adakah di dunia ini orang yang mau makan tetapi diwakilkan oleh orang lain? Tidak ada di dunia ini orang makan diwakilkan. Orang makan itu masing-masing. Kalau hari ini pagi saya wakilkan kepada si A “makankan saya punya sarapan”. Saya mau makan siang saya suruh si B “wakilkan saya makan siang”, malamnya saya suruh si C “wakilkan saya makan malam”. Kalau 1 minggu saya begitu mau jadi apa saya, karena saya tidak makan dan cuma diwakilkan makan kepada orang lain. Ini yang banyak muncul dalam kehidupan gereja Tuhan, diwakil-wakilkan sehingga tidak jadi! Ibadah itu jangan dijadikan kelakar! Kalau persoalan makan tidak bisa diwakilkan, ibadah tidak bisa diwakilkan, persoalan makan itu masing-masing, menyembah itu masing-masing, berkorban itu masing-masing, itulah mengerjakan keselamatan itu masing-masing. Namun jangan lupakan, ikut menentukan siapa yang menyiapkan makanan.

 

Matius 24:45-46

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

 

Jadi kami hamba Tuhan harus mengerti penempatan waktu, waktu apa sekarang. Kita sekarang ada pada akhir hari keenam minggu ketebusan.

 

Dalam hal ini, kita mau didorong oleh Tuhan berada pada rel yaitu rel murid. Karena murid itu pasti akan dijamin sama dengan guru.

Yohanes 8:31

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku

 

Jadi kelas murid itu tetap mempertahankan pengajaran yaitu pengajaran yang sehat. Itu adalah jalur atau rel yang benar yang membawa murid itu sama dengan guru.

Lukas 6:40

6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

 

Murid ini kaitannya dengan pengajaran, pengajaran itu menyucikan. Jadi murid tidak lebih dari gurunya dalam soal kesucian, tetapi soal pemakaian bisa lebih dari guru.

Yohanes 14:12

14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

 

Contoh konkrit yang nyata dalam Alkitab, dalam Kisah Para Rasul diceritakan bagaimana Petrus jika lewat di jalan, kemudian bayangannya kena pada orang sakit yang duduk di pinggir jalan, orang sakit itu sembuh. Rasul Paulus hanya sapu tangannya dikirim pada orang sakit, orang sakit itu sembuh. Rasul Paulus pakaiannya saja dibawa pada orang sakit dan orang sakit itu sembuh. Yesus tidak pernah melakukan seperti itu, tetapi soal kesucian mereka tidak bisa melebihi Tuhan Yesus.

 

Murid yang ada status murid berarti menerima pengajaran, adalah kehidupan yang merelakan diri untuk disucikan. Kalau kita mengaku murid tetapi tidak merelakan diri untuk disucikan lewat Firman pengajaran, otomatis tidak bisa sama seperti Guru. Kalau kita mau menempatkan diri sebagai murid maka resikonya harus kita bayar, yaitu rela dibenahi oleh Firman pengajaran. Oleh pekerjaan Firman pengajaran kita disucikan tahap per tahap sampai kepada kesempurnaan dengan Yesus. Jadi ada bayaran harga jika kita mau disebut murid, berarti menerima pengajaran. Resikonya relakan diri untuk disucikan. Kalau mengatakan diri murid tetapi tidak mau disucikan, mau apa kita! Itu berarti tidak ada pada rel murid. Tetapi kalau ada pada rel murid, pasti ujung-ujungnya kita akan bertemu dengan guru.

 

Yohanes 8:32

8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

 

Dengan adanya status murid berarti kita mengetahui kebenaran dan kebenaran itu yang menyucikan.

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Ini ayat populer diucapkan tetapi sulit dipraktekan. Mau mengenal kebenaran harus ada pada status murid. Kalau murid mau menerima kebenaran maka hasilnya hidup dimerdekakan, dilepaskan, dibebaskan, hidupnya betul-betul bebas dalam segala hal. Kalau ada dalam kebenaran, tidak usah susah-susah dilihat buktinya. Kalau tidak ada dalam kebenaran maka persoalan yang sepeleh susah sekali dia lepaskan, rasanya berat sekali. Saya mau tanya, satu batang rokok itu berapa gram beratnya, apakah ada 1kg atau 2kg atau 100kg, kenapa berat sekali dilepaskan! Itu berarti tidak ada dalam kebenaran, tidak dibebaskan, tidak dimerdekakan, padahal mengaku percaya. Itu berarti tidak menikmati Firman Tuhan, itulah kebenaran yang menyucikan.

 

Lukas 8:33

8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"

 

Ini salah kaprah, pikirnya Yesus bicara penjajahan secara fisik, padahal double kesalahan mereka. Ini sama dengan Gehazi ketika ditanya oleh Elisa. “Gehazi dari manakah engkau? Dijawab “saya tidak ke mana-mana”. Elisa berkata “tidakah hatiku hancur melihat orang itu turun dari kereta dan memberikan ini itu kepadamu?”. Sudah berbuat tetapi menipu dan berbohong, double kesalahan Gehazi. Akhirnya apa yang Elisa katakan? Kusta Naaman akan kena kepadamu dan keluargamu. Maka keluarlah Gehazi dengan kusta putih di dahinya.

 

Mereka mengatakan “kami tidak pernah menjadi hamba siapapun” padahal saat itu mereka dijajah oleh bangsa Romawi, masih juga mereka menyangkal. Sudah dijajah oleh perasaannya, hatinya, pikirannya dan kesalahan yang dia buat, masih jug berkata tidak dijajah. Kesalahan yang dia buat sudah menjajah pikirannya, hatinya dan perasaannya tetapi masih berkata tidak dijajah. Kalau seperti ini caranya, maka lepaslah status murid dari dirinya. Mau ke manapun kita pergi, ke balik gunung, ke lembah, ke bukit, ke bawah laut, ke gua, tetap perasaanmu dijajah, pikiran dijajah, jiwamu dijajah, hatimu dijajah. Saya punya pengalaman kalau soal hati yang dijajah. Ketika saya melakukan sesuatu yang kurang pas, walaupun isteri saya tidak tahu, saya terjajah dan tersiksa. Akhirnya tanpa dia menuntut, saya datang minta maaf. Walaupun waktu saya buat di mukanya dia tidak merasa apa-apa, tetapi saya sudah tersiksa dan terjaga.

 

Jangan katakan kita tidak pernah dijajah, kita bangsa Indonesia dijajah 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang. Sekarang kita tidak terjajah secara fisik tetapi hati, pikiran, perasaan kita seringkali terjajah. Apa yang menjajah? Perbuatan dan ucapan kita. Bagaimana solusinya kalau kita merasa terjajah? Kita selesaikan di mana kita pernah melakukan. Tidak bisa kita selesaikan di Hongkong, di Holand atau di Papua tetapi di mana tempat kita merasa terjajah.

 

Saya katakan pada pasangan yang mau menikah, saya tidak bisa membeda-bedakan orang. Kalau saya katakan pada yang lain jangan pakai tutup muka, maka tidak boleh yang lain pakai tutup muka, tidak ada yang diistimewakan karena sesuai Firman, jangan minta dispensasi! Di dalam Tuhan tidak ada dispensasi atau kelonggaran. Kalau A yah A, kalau B yah B

 

Kalau ketetapan dan keputusan Tuhan yang membuat kita hidup tidak kita terima maka Tuhan akan memberikan ketetapan dan keputusan yang mematikan! Bukankah Firman itu menghidupkan kita? Benar dan amin! Tetapi kalau ini ditolak maka Tuhan memberikan Firman yang membinasakan dan mematikan.

Yehezkiel 20:25

20:25 Begitulah Aku juga memberi kepada mereka ketetapan-ketetapan yang tidak baik dan peraturan-peraturan, yang karenanya mereka tidak dapat hidup.

 

Kalau ketetapan Tuhan yang membawa pada hidup kita tolak, nanti ada ketetapan yang membuat mati. Bayangkan ucapan kutuk di Ebal lebih banyak dari pada ucapan berkat di Gerizim yang hanya 15 ayat. Ucapan kutuk itu lebih 30 ayat, itu lipat kali ganda. Mana yang kita mau pilih, kutuk atau berkat? Tuhan katakan karena mereka gemar akan kutuk maka kutuk akan datang, karena mereka menolak yang baik maka kutuk yang datang seperti minyak masuk ke tulang-tulangnya.

Mazmur 109:18

109:18 Ia memakai kutuk sebagai bajunya -- biarlah itu merembes seperti air ke dalam dirinya, dan seperti minyak ke dalam tulang-tulangnya;

 

Yohanes 8:34-35

8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.

8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.

 

Mereka tersentak, ini yang dimaksud oleh Tuhan. Jadi yang membebaskan manusia dari belenggu dosa hanya Tuhan Yesus. Siapapun manusia yang dilahirkan oleh seorang ibu, semua sudah berdosa

Mazmur 51:7

51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

 

Dari bayi sudah membawa dosa keturunan dari darah Hawa dan Adam. Yang bisa membebaskan kita dari belenggu dosa, hanya Anak Allah yaitu Yesus.

 

Yohanes 8:36

8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Yang memerdekakan kita hanya Anak, itulah Yesus. Yang mengaku Yesus AnakNya bukan orang Kristen, bukan pendeta atau siapapun di dunia ini. Tetapi Tuhan sendiri yang mengakui Yesus AnakNya. Sekarang pertanyaannya, apakah saudara percaya kepada Allah? Amin! Tetapi kenapa kesaksian Allah Bapa bahwa Yesus adalah AnakNya malah kita lawan?. Itu berarti mau masuk sorga tetapi dari bumi menantang terus Tuhan.

Mazmur 2:7

2:7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

 

Anak ini adalah Raja di Sion.

Mazmur 2:6,8

2:6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"

2:8 Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.

 

Tidak mungkin Anak minta kepada Bapa dan Bapa tidak memberikan. Itu sebabnya Dia minta dan jawabannya Dia terima. Siapa yang menjadi jawabannya? Anda dan saya! Coba saudara berpikir bahwa saudara adalah jawaban permohonan Yesus kepada Bapa.

Yohanes 17:9-10

17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu

17:10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.

 

Tadi dikatakan mintalah bangsa dan Aku akan beri. Tuhan Yesus sudah meminta dan diberikan oleh Bapa, jawabannya adalah anda dan saudara. Coba bayangkan, kita ada bersama di sini, ini adalah jawaban permohonan Yesus kepada Bapa. Masakan kita mau entengkan dan remehkan! Saya mau berterima kasih kepada Yesus, sebab saya telah menerima ajaran Bapa dan dibawa kepada Yesus putera Allah yang tunggal.

 

Bukan manusia Kristen yang menyebut Yesus itu Tuhan, tetapi Tuhan sendiri.

Matius 3:15

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

 

Orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat tidak mau memberikan dirinya dibaptis, karena menolak kehendak Allah. Padahal memberi diri dibaptis itu untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah.

 

Matius 3:16

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

 

Siapa yang mau protes bahwa Yesus Anak Allah. Silahkan protes pada Allah Bapa di Sorga yang mengatakan Yesus adalah AnakNya. Jangan protes kepada saya, protes saja kepada Tuhan! Kita baca ayat ini supaya jangan lagi kita longgar leher.

Matius 17:5

17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

 

Ada penekanan lebih jauh dari sorga. Siapa berani protese sorga. Saya mau masuk sorga tetapi memprotes sorga, kalau seperti itu tidak bakal sorga terbuka bagiku! Dengarkan Yesus, bukan yang lain, sebab Dia yang membebaskan kita dari belenggu dosa.

Jangan sampai hati pikiran kita terjajah. Dan kalau saudara merasa hidupmu tidak nyaman, engkau salah, engkau merasa terhukum karena ucapan dan perbuatanmu maka selesaikan di mana kampak itu jatuh. Elisa berkata kepada orang yang merasa berdosa dan sudah salah, karena tidak dengar-dengaran kepada Tuhan, sebab Tuhan katakan orang yang dengar-dengaran tidak akan meminjam tetapi akan meminjamkan. Berarti murid yang meminjam itu tidak dengar-dengaran. Elisa bertanya di mana kampak itu jatuh dan dia tunjuk di sini. Jadi di mana kita melakukan kesalahan, di mana kita melakukan hal yang tidak terpuji, di situ kita selesaikan. Anda tidak akan bisa menyelesaikan kalau sudah di Papua atau di mana-mana, tetapi di mana kampak itu jatuh.

 

II Raja-Raja 6:6-7

6:6 Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.

6:7 Lalu katanya: "Ambillah." Orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.

 

Elisa ambil sepotong kayu dan kampak itu langsung mengapung. Ini berlawanan dengan ilmu alam. Ini besi yang lebih berat dari air tetapi bisa jadi ringan sehingga terapung karena kuasa salib yang mengangkat beratnya. Salib bisa mengangkat beratnya pergumulan dosa. Sebabnya manfaatkan salib itu.

 

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar