20201014

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 14 Oktober 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 8:18-22

8:18 Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit pedih.

8:19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di dalamnya?" -- Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia? --

8:20 Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!

8:21 Karena luka puteri bangsaku hatiku luka; aku berkabung, kedahsyatan telah menyergap aku.

8:22 Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan luka puteri bangsaku?

 

Tuhan mengajukan kepada kita beradaan rohani Israel yang sudah sangat parah. Luka umat Tuhan sudah tidak tersembuhkan, sekalipun mencari pengobatan tetapi tidak kesampaian. Lalu ada penuaian sudah selesai, ada bahan pengobatan tetapi juga tidak bisa menyembuhkan. Dan lebih parah, patung-patung dan dewa-dewa bertebaran di negeri mereka. Inilah yang membuat hati hamba Tuhan sedih dan pedih, tidak tahan hati, karena melihat luka-luka yang tidak tersembuhkan. Luka menunjukan daging yang terbuka, daging yang menganga. Ini sudah menjadi warna umum dalam kehidupan umat Israel.

 

Firman ini bernubuat tentang kehidupan kita akhir zaman. Lebih nampak ketika bicara tentang penuaian. Ketika murid-murid bertanya kepada Yesus tentang kapan penuaian, Yesus mengatakan di akhir zaman. Coba kita lihat keadaan gereja Tuhan sekarang, kita lihat keadaan dunia sekarang, benar-benar bagaikan luka yang menganga, luka yang terbuka, daging yang menganga, nafsu daging dipertontonkan. Kalau kondisi seperti ini tidak segera ditolong oleh Tuhan, nanti kita dalam suasana seperti yang dikatakan Yeremia yaitu tidak tersembuhkan lagi alias terlambat. Ini yang jangan sampai terjadi, hanya siap dimangsa binatang buas/ antikrist.

Matius 13:39

13:39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.

 

Jangan tunggu sudah selesai penuaian artinya sudah selesai Tuhan bekerja baru orang itu bergegas-gegas mencari kesembuhan. Berarti baru sadar dagingnya menganga, terbuka di hadapan Tuhan dan ini tidak bisa ditolerir lagi oleh Tuhan. Mumpung sekarang ini kita masih menikmati Firman Tuhan dan masih dilawati oleh Tuhan. Jika saudara memahami dan menyadari daging saudara menganga, daging saudara terbuka, cepat segera cari balsam. Di dalam Alkitab dikatakan ada satu wilayah di mana kita bisa menemukan balsam yaitu di Gilead. Ini adalah wilayah yang didiami oleh suku Ruben, Gad dan setengah suku Manasye. Artinya alat yang bisa kita temukan obat untuk penyembuh hanya ada pada 2,5 suku. Angka 2,5 itu sama dengan angka 1,5 yaitu angka pengantara atau angka pendamaian. Kalau ini tidak berfungsi lagi, sudah distop oleh Tuhan maka tidak ada lagi pengantara. Saya bicara ini sudah double, tidak lagi separuh jalan. Jadi kita tidak bisa lagi bermain-main, Tuhan tidak terus menerus menawarkan ini.

I Yohanes 2:1

2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

 

Sekarang ini pengantara ini masih beraktifitas. Tetapi jangan kita ulangi lagi berbuat dosa, kalau sudah seperti itu sudah tidak bisa lagi. Pengantara adalah juru damai yang dalam aslinya disebut hilasmos. Kalau ini sudah distop oleh Tuhan dan tidak lagi Tuhan tawarkan maka tidak ada lagi pengampunan dosa. Makanya jangan diulang-ulang karena menggunakan kalimat “jika seorang berbuat dosa” lalu dia buat dosa lagi sebab berpikir ada hilasmos ini sama dengan mempermainkan Tuhan! Saya dan saudara tidak bisa menjadikan Tuhan itu tukang benatu atau tukang cuci baju atau laundry. Itu sama saja kita mempermainkan. Karena merasa sudah diampuni kemudian buat lagi, kita datang lagi kepada tukang cuci baju. Kalau memperlakukan Yesus seperti itu, itu berarti dalam hati kita tidak pernah lepas itu dosa.

 

Di dalam diri Yeremia kita lihat jeritan hatinya. Sebab dia melihat keadaan umat Israel, benar-benar dosa mereka menganga, daging mereka menganga, daging mereka terbuka, nikah nafsu menganga/ terbuka, serta seluruh line kehidupan dan tingkat sosial masyarakat Israel sudah seperti ini. Akhir zaman ini kita diperhadapkan hal seperti ini. Makanya nubuatan ini menyangkut soal akhir zaman, sebab menyangkut soal penuaian yang terjadi pada zaman akhir. Olehnya bagaimana kita menyikapi hal ini sebelum terlambat. Kita harus manfaatkan hal ini dan berkata “Tuhan ampuni saya, daging saya menganga”. Tetapi setelah diampuni dia berbuat lagi “Tuhan daging saya terbuka lebar semalam” itu berarti sudah memperlakukan Tuhan Yesus dengan tidak benar. Kalau pada tukang benatu kita bawakan bundelan baju kotor untuk dicuci, dia dapat duit. Tetapi apakah kita mau memperlakukan Tuhan Yesus seperti ini? Jangan sampai kita perlakukan Yesus seperti ini!

 

Ini menubuatkan tentang akhir zaman. Parah kalau ini dilakukan orang beriman, apalagi hamba Tuhan. Ini bencana rohani, sementara penuaian akan segera berakhir. Kalau sudah berakhir, bagaimanapun sikap orang itu mau mengejar sudah telat. Sebabnya mari kita perhatikan ini semua. Kita sudah tahu, sebab lewat mimbar ini selalu tandas dan tegas disampaikan kita sudah dekat penyingkiran gereja. Tetapi bagaimana kalau kondisi seperti ini? Bukannya tertolong, tetapi Yeremia mencari tempat untuk mengungsi. Berarti hamba Tuhan meninggalkan dan berhenti melayani manusia seperti itu! Inilah yang dikatakan anjing dan babi! Kehidupan seperti itu tidak dapat lagi dipulihkan. Babi dimandikan pulang lagi ke kubangannya. Memangnya Yesus mau mengurus babi dan anjing terus? Tidak!

II Petrus 2:22

2:2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

 

Dalam Yesaya pasal 28 dikatakan meja penuh muntah, tetapi coba lihat sikap mereka. Mereka mengatakan meja Tuhan pantas dihina!

Maleakhi 1:7

1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"

 

Coba lihat perbuatan mereka! dan ini terjadi dalam kehidupan anak Tuhan dan termasuk hamba Tuhan. Memangnya Tuhan mau terus mengurus babi dan anjing. Dijauhkan Tuhan, jemaat Kristus Penebus, jangan kita berperilaku seperti ini. Lihat tangan Tuhan sudah berlubang paku, masakan kita mau membuat tanganNya membasuh kita terus. Lihat kakiNya berlubang paku, masakan kita biarkan kakiNya berjalan terus mencari mana itu babi dan anjing.

 

Olehnya mari kita lihat bagaimana solusinya, karena kita menuju pada kesempurnaan tubuh Kristus yaitu membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, mencapai peristiwa pharusia yaitu penyingkiran gereja. Sebab kalau tidak maka nanti akan tertinggal.

Kolose 3:18

3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.

 

Isteri duluan diangkat sebab isteri yaitu Hawa yang menjadi penyebab manusia jatuh dalam dosa. Bukan direndahkan tetapi diangkat oleh Tuhan. Mana isteri-isteri di sini? Tunduklah pada suamimu dan itu suatu keharusan! Suami itu jangan selalu disudutkan!

 

Kolose 3:19

3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

 

Kebalikannya, suami-suami harus mengasihi isteri. Isteri itu bukan jongos, kemudian kita jadi cukong! Kalau aturan ini diabaikan maka itu sama dengan daging yang menganga dan luka yang terbuka. Itu berbau amis kalau hal ini tidak dibenahi. Puji Tuhan, sebelum terjadi peristiwa kedatangan Tuhan seperti pencuri ini, kita sudah mengerti hal ini. Dan jangan lagi dibuat menganga, bau amis dan busuk daging kita, hentikan kelakuan yang lampau itu!

 

Kolose 3:20

3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.

 

Tetapi Tuhan tidak sepihak hanya mengoreksi anak, tetapi orang tua juga. Jangan buat luka itu menganga, cepat balut! Harus dibebat.

Hosea 6:1

6:1 Mari kita bertobat kepada Tuhan, karena Ia yang sudah mencarik-carik kita, Iapun akan menyembuhkan kita, dan yang sudah menyesah kita, Iapun akan membebat kita.

 

Kalau itu terjadi dari pihak Tuhan, Tuhan yang menerkam dan memukul kita, maka Tuhan juga yang akan membalut kita.

 

Kolose 3:18-20 tidak pernah berhenti, ini aturan rumah tangga, karena kita menuju pada nikah yang rohani.

Kolose 3:20-21

3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.

3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

 

Kolose 3:21 (Terjemahan Lama)

3:21 Hai segala bapa, janganlah kamu menyakiti hati anak-anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

 

Kalau daging ini masih menganga, mumpung masih ada hilasmos, ada korban pendamaian ayo kita manfaatkan. Tidak ada ruginya orang tua minta maaf kepada anak, saya berapa kali minta maaf kepada anak, jadi timbal balik. Sehingga luka kita itu terbebat oleh Tuhan.

 

Yeremia 8:21-22

8:21 Karena luka puteri bangsaku hatiku luka; aku berkabung, kedahsyatan telah menyergap aku.

8:22 Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan luka puteri bangsaku?

 

Sudah tidak ada penyembuhan penyakit sebab sudah selesai penuaian. Itu sebabnya tidak ada salahnya kalau suami merendahkan diri kepada isteri sebab ada daging yang terbuka. Coba saudara sayat daging saudara, apakah tidak terbuka. Kalau dibebat maka tertutup kembali. Jangan lupa, orang tua kepada anak, anak kepada orang tua, tidak ada yang terkecuali. Kalau mau masing-masing lukanya terbebat dan jangan terbuka, segera datang dan minta dibebat oleh Tuhan. Dan kalau sudah dibebat jangan seperti anjing dan babi.

 

Jangan menggusari hati anak-anak, nanti dia tawar hati. Karena kita merasa kita ini bapak dan ibu, maka sesukanya kita memperlakukan anak kita dan kita buat dia tawar hati. Syukur kalau dia pergi ke tempat ada Firman pengajaran di sana. Tetapi kalau dia pergi ke tempat yang tidak ada Firman pengajaran, siapa yang akan menangis. Ini koreksi nikah yang kadang tanpa kita sadari luka dibiarkan bau amis dan tidak dibebat. Coba isteri datang pada suami dan suami datang kepada isteri. Dan tidak sepihak, anak datang kepada orang tua yang di sini diwakili oleh ayah. Kemudian orang tua kepada anak. Di sini ada luka yang menganga, bagaimana kita bisa masuk pada penyingkiran kalau luka ini tetap bau amis, tidak dibebat dan tidak diobat.

 

Dalam keadaan Israel seperti itu, mereka perlu balsem di Gilead. Gilead itu di wilayah 2,5 suku Israel. Kalau 2,5 dikali 2 maka menjadi 5, itu angka kemurahan. Angka 1,5 memang angka pengantara, tetapi karena Firman Tuhan hidup, maka ini sudah double, bukan cuma 1 tetapi sudah 2 kelimpahan.

 

Tuhan mau membenahi dan membebat luka-luka yang ada.

Yeremia 8:18

8:18 Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit pedih.

 

Pilu hati hamba Tuhan, tidak ada yang bisa menghibur. Jika umat Tuhan ada dalam keadaan pencobaan, yang paling banyak hamba Tuhan itu diajak untuk ikut menangis. Kapan hamba Tuhan itu diajak untuk tertawa? Begitu dapat berkat banyak dia diam. Begitu kehilangan 100 rupiah dia menangis minta didoakan. Tetapi begitu dapat 100 juta, dia lupa itu pak pendeta, cuma ingat air matanya. Ini kepedihan Yeremia yang sudah tidak tertahankan. Akhirnya dalam Yeremia 9:2 dia mengungsi. Kalau hamba Tuhan ditarik hatinya tidak mau lagi melayani, mau bagaimana. Siapa yang bisa mempertanggungjawabkan jiwa umat Tuhan.

Yeremia 9:1

9:1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh!

 

Yang dia lihat hanya pembunuhan yang sadis.

 

Yeremia 9:2

9:2 Sekiranya di padang gurun aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia.

 

Makanya sidang jemaat, jangan sepi hanya ego kita. Kapan kita ajak  pak gembala tertawa gembira “mari pak gembala kita tertawa, saya menerima berkat seperti ini”. Tetapi coba kalau ubinya dijungkir babi dia datang lagi “pak gembala saya sudah tidak punya ubi kayu, doakan maka dia ajak lagi pak gembala menangis. Coba kalau dia sudah berhasil,  datanglah kepada pak gembala dan kemudian pak gembala berdoa “puji Tuhan, terima kasih Tuhan, limpah coklatnya, limpah cengkehnya, limpah ubi kayunya”.

 

Yeremia 9:2 langsung dikaitkan persoalan nikah, ada perkumpulan yang tidak benar.

Yeremia 9:3

9:3 Mereka melenturkan lidahnya seperti busur; dusta dan bukan kebenaran merajalela dalam negeri; sungguh, mereka melangkah dari kejahatan kepada kejahatan, tetapi TUHAN tidaklah mereka kenal.

 

Tuhan mereka tidak mereka upayakan untuk dikenal dengan benar. Olehnya gereja Tuhan akhir zaman ini, biarlah Tuhan tolong kita. Termasuk saya gembala, biarlah Tuhan tolong agar tugas tanggung jawab untuk mengunjuk-unjuk sidang jemaat kami lakukan dan memang itu tugas tanggung jawab kami. Sehingga ketika peristiwa pharusia/ penyingkiran gereja  bersama-sama kita menyentak sayap lalu kita terbang ke padang belantara dan tidak ada yang tertinggal. Memang itulah pergumulanku sebagai hamba Tuhan. Didoakan satu persatu “keluarga ini kasihani Tuhan, ada di dalamnya yang tidak setia”.

Yeremia 9:2

9:2 Sekiranya di padang gurun aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia.

 

Ini berarti ditinggalkan oleh hamba Tuhan sebab mereka tidak setia. Memang sakit hamba Tuhan mengenang orang tidak setia, bahkan cuma memperlihatkan bokongnya, bukan wajahnya. Sekarang oke kehidupannya, tetapi satu saat akan dibalik oleh Tuhan! Dia mencari Tuhan tetapi hamba Tuhan hanya memperlihatkan bokongnya.

 

Apa yang terjadi? Dalam Yeremia 8:19 dikatakan bukankah ada raja di Sion? Apa tujuan Tuhan melantik raja?

I Samuel 10:27

10:27 Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.

 

Hadirnya Raja dan dilantiknya Raja adalah untuk menyelamatkan umat dari gempuran-gempuran musuh yang datang dari luar. Ini terkait dengan pembebasan atau penyelamatan, ini di bawah pimpinan raja dan memang tugas raja demikian.

I Samuel 11:11-13

11:11 Keesokan harinya Saul membagi rakyat itu menjadi tiga pasukan. Mereka itu masuk ke tengah-tengah perkemahan musuh pada waktu kawal pagi dan memukul kalah orang-orang Amon sebelum hari panas; dan terserak-seraklah orang-orang yang lolos itu, sehingga di antara mereka tidak ada tinggal dua orang bersama-sama.

11:12 Lalu berkatalah bangsa itu kepada Samuel: "Siapakah yang telah berkata: Masakan Saul menjadi raja atas kita? Serahkanlah orang-orang itu, supaya kami membunuhnya."

11:13 Tetapi kata Saul: "Pada hari ini seorang pun tidak boleh dibunuh, sebab pada hari ini TUHAN telah mewujudkan keselamatan kepada Israel."

 

Jadi jika kita mendapatkan pembebasan, kita mendapatkan penyelamatan, tidak ada kesempatan untuk membuat orang lain berdarah-darah atu harus dibunuh. Alias ada damai sejahtera yang dinikmati, karena musuh dari luar itu habis dihadang.

 

Ini yang dicari oleh Yeremia, tetapi Tuhan diam diri di sana, padahal ada raja di Sion.

Mazmur 2:6

2:6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"

 

Tetapi Raja di sana sudah berdiam diri, tidak lagi menjalankan tugasnya. Kenapa? Sudah pening kepalaNya melihat tingkah laku umat, sudah tidak bisa diatasi lagi.

 

Yeremia 2:33 (Terjemahan Lama)

2:33 Bagaimana engkau pandai mencahari jalan yang baik akan berkendak! Sungguh segala orang jahat dapat lagi belajar jahat kepadamu!

 

Umat Israel ini sudah jadi guru bagi orang lain untuk berbuat jahat. Orang lain itu justru belajar kepada orang Israel bagaimana cara berbuat jahat. Raja diam, hamba Tuhan diam, malah mau mengungsi, ini sudah parah! Ini akan kita hadapi di depan ini. Karena dalam II Timotius 3:13 ini sudah dibicarakan oleh Tuhan jauh-jauh hari. Ini ada pada zaman kita sekarang, tetapi jangan kita lakukan ini. Ini harus kita halau.

II Timotius 3:13

3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

 

Jangan tambah barisan penipu, jangan mengkibuli orang, itu daging membengkak, pikirnya itu bagus padahal itu amis di hadapan Tuhan. Jangan kita ditipu. Coba mereka sudah sesat kemudian disesatkan, bagaimana lagi bisa melihat jalan keselamatan. Jangan ada seorang bapak, ibu atau siapa saja yang seperti ini.

 

Ke manapun anda dan saya pergi, saudara tetap akan menghadapi musuh yang sama dan saudara tetap menghadapi Tuhan yang sama. Kita tidak bisa menghindar akhir zaman ini. Karena apa yang dinubuatkan dalam kitab Yeremia tadi, yaitu bicara penuaian, itu menunjuk akhir zaman. Ke manapun kita pergi, kita diperhadapkan hal seperti itu. Jika saudara salah melangkah dan tidak paham persoalan ini, berarti saudara membawa-bawa daging yang menganga dan luka yang terbuka, itu bau amis!

 

Di Gilead itulah mayat Saul digantung. Tetapi orang Yabes tidak tahan melihat itu, malamnya mereka pergi mengambil jenasah Saul. Besoknya dipuji oleh Tuhan sikap mereka sebab mereka tidak mau ada daging yang menganga. Natan tidak salah, tetapi dia terbunuh. Tetapi Saul bunuh diri, dia menjatuhkan diri di atas lembingnya. Tetapi keduanya diperlakukan sama, orang Yabes pergi mengambilnya, jangan dibiarkan daging menganga.

 

Banyak yang seperti ini. Ketika Abraham menawarkan kepada Tuhan “biarlah hambaku ini yang menjadi pewaris” Tuhan katakan tidak, dari kandungan isterimu itu yang akan mewarisi. Kemudian Tuhan uji dia, menggelar persembahan dari pagi. Domba di belah dua, kambing dibelah dua, burung tekukur tidak dibelah, ditaruh di atas para-para dan dijaga, jangan ada burung yang datang mengambilnya. Tetapi Abraham terkantuk-kantuk setelah sore hari, burung datang, tidak lagi bisa dia usir. Bau amis dari daging yang terbelah itu tercium burung-burung. Burung-burung atau demon-demon atau setan-setan yang berterbangan. Dia lihat daging yang terbuka dan menganga kalau dibiarkan. Akhirnya Tuhan dijatuhkan vonis kepada Abraham, keturunanmu akan diperhamba sebagai orang asing selama 400 tahun. Ini peringatan kepada kita, kesalahan ayah dan ibu, kasihan anak yang akan tanggung karena daging yang terbuka! Mari kita berjuang bersama di hadapan Tuhan. Gembala tetap eksis di hadapan Tuhan untuk mengunjuk-unjuk sidang jemaat supaya kita tidak berbau daging yang amis.

Kejadian 15:13

15:13 Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.

 

Kita beribadah di hadapan Tuhan harus terbuka. Entah daging kita terbuka, harus tetap kita buka dan mohon belas kasihan Tuhan. Awas, 400 tahun diperbudak dan dianiaya, itu sama dengan 144.000 hari. Kalau kita rela masuk sengsara daging ikut Tuhan, kita tidak akan masuk dalam persekutuan yang kudus di hadapan Tuhan.

 

2 Timotius 3:13, jangan lupa ayat 12.

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

 

Sengsara ini tidak serta merata sengsara 3,5 tahun aniaya, tetapi ini sengsara batinnya. Kita digosok satu dengan yang lain dan kita harus rela menerima.

 

II Timotius 3:13

3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

 

Dalam ayat 12 kita dihiburkan oleh Tuhan supaya sabar, dari pada masuk pada ayat 13.

II Timotius 3:14

3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.

 

Tidak hanya mengajak yang mengajar saudara selalu berdoa/ menangis. Tetapi pas kalau ada bakpao, saudara bawakan juga kepada yang mengajar saudara supaya dia ikut bahagia.

 

Jika saudara perhatikan, hubungan persoalan Saul sebagai raja yang dilantik saat itu, dikaitkan juga dengan persoalan patung dan dewa-dewa, kemudian dikaitkan dengan persoalan penuaian.

I Samuel 12:17

12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

 

Karena apa? Status Tuhan sebagai Raja mereka geser dan ditempatkanlah manusia dengan daging yang menganga.

 

I Samuel 12:21

12:21 Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka.

 

Tadi dalam Yeremia 8:21 juga disebutkan tentang dewa-dewa dan juga bicara tentang penuaian. Dalam I Samuel pasal 12 ini penuaian ini sudah selesai. Kemudian Samuel berdoa supaya turun hujan lebat disertai guntur dan guruh. Hujan itu benar datang dan tanaman mereka yang belum dituai itu hancur. Apa tujuannya? Supaya  mereka mengaku telah salah di hadapan Tuhan. Jadi bukan tanpa maksud.

I Samuel 12:17-19

12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.

12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini."

 

Di sini mereka sadar. Jika ada daging menganga, daging terbuka, maka Tuhan ada cara untuk menyadarkan. Dan mereka sadar, betul-betul sadar. Tetapi tahun ganti tahun, di zaman Yeremia, mereka tidak sadar lagi. Ini mengajar kita di akhir zaman ini, kalau penuaian ini sudah selesai, sebab di sini bicara lalang dan gandum. Mau apa kita kalau kita buang-buang kesempatan.

Matius 13:39

13:39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.

 

Waktu murid-murid mendengar Yesus menyampaikan perumpamaan, sampai di rumah mereka bertanya.

Matius 13:40-41

13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.

13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.

 

Saudara lihat, wilayah kerjanya ini di mana? Di dalam KerajaanNya. Tuhan tidak peduli dengan yang ada di luar, tetapi di dalam ini yang Tuhan mau bersihkan. Kita ini anak-anak Kerajaan Allah, janganlah kita menyesatkan dan melakukan kejahatan di dalam Kerajaan Tuhan. Stop, apa yang lampau yaitu daging yang menganga yang sudah diakui di hadapan Tuhan dan sudah Tuhan bebat. Tuhan mencari apa yang lampau, Tuhan lihat dan Tuhan ingin ada pengakuan dari diri kita.

Pengkhotbah 3:15

3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

 

Pengkhotbah 3:15 (Terjemahan lama)

3:15 Segala sesuatu yang telah ada itu, ia itu adalah sekarang juga, dan barang yang akan ada itu, ia itupun sedia sudah ada, maka dituntut Allah akan barang yang sudah lalu itu.

 

Kenapa pakai istilah Tuhan mencari? Supaya kita menyadari kita tidak bisa sembunyi sebab Tuhan menelusuri. Kita sudah akui, yang belum mengaku cepat minta pengampunan dari Tuhan. Kalau sudah mengaku, jangan diungkap lagi. Orang yang sudah mengaku, jangan sampai diumbar lagi!

 

Matius 13:43

13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

 

Ini penampilan Mempelai Wanita Tuhan. Mempelai ini yang berselubung matahari, kemudian berdiri di atas bulan dalam tanda darah, itu bicara penebusan. Kemudian ada mahkota 12 bintang di atas kepala, itu pekerjaan Roh Kudus yang harus ada pada pribadi hamba-hamba Tuhan.

 

Tuhan katakan kepada umat Israel di zaman Samuel, kemudian mereka takut kepada Tuhan dan takut kepada Samuel. Janganlah diremehkan penampilan hamba-hamba Tuhan yang ada di tengah-tengah saudara. Hamba-hamba Tuhan, di mana saudara melayani, kadang kasihan umat Tuhan yang kita alami tidak seperti ini. Tadinya memang berat, tetapi akhirnya mereka takut kepada Tuhan dan takut kepada Samuel. Ini yang Tuhan inginkan di dalam kehidupan kita gereja Tuhan.

1 Samuel 12:18

12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.

 

Tadi dikatakan dikumpulkan orang yang melakukan kejahatan di dalam KerajaanNya. Saya sebagai hamba Tuhan, jangan sampai hatiku tawar. Tetapi saya memuji Tuhan, alangkah menyenangkan jika menyaksikan umat Tuhan seperti rasul Yohanes melihat encik Siti dan Gayus yang mana kehidupan mereka ini benar-benar takut akan Tuhan.

II Yohanes 1:1

1:1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran,

 

II Yohanes 1:1 (Terjemahan Lama)

1:1 Daripada aku, seorang ketua, kepada encik Sitti yang terpilih, dengan anak-anaknya yang kukasihi dengan sebenarnya; dan bukan aku ini sahaja, melainkan juga segala orang yang sudah mengenal kebenaran itu,

 

II Yohanes 1:2-4

1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya.

1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.

1:4 Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.

 

Tetapi belum seluruhnya, karena baru separuh yang hidup dalam kebenaran. Kalau 2 anaknya, berarti satu yang hidup dalam kebenaran.

 

II Yohanes 1:5 (Terjemahan Lama)

1:5 Hai encik Sitti, bukannya seolah-olah hukum baharu yang kusuratkan bagimu, melainkan hukum yang sudah ada pada kita dari mulanya, sekarang aku mintalah engkau, supaya kita berkasih-kasihan sama sendiri.

 

I Yohanes 1:5-6

1:5 Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu -- bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya -- supaya kita saling mengasihi.

1:6 Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

 

Ini berarti ditutup segala luka yang menganga dan dibalur dengan kasih, tidak dibiarkan lagi.

 

III Yohanes 1:1-4

1:1 Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran.

1:2 Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.

1:3 Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran.

1:4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

 

Ini menghibur Yeremia. Kapan lagi kita mau membalut luka yang menganga, kita mau menunggu kapan!

Hosea 6:1

6:1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.

 

Hosea 6:1 (Terjemahan Lama)

6:1 Mari kita bertobat kepada Tuhan, karena Ia yang sudah mencarik-carik kita, Iapun akan menyembuhkan kita, dan yang sudah menyesah kita, Iapun akan membebat kita.

 

Karena kejahatan maka Tuhan murka, karena mereka menggalakan dosa terus. Mereka bau amis terus, akhirnya Tuhan tawarkan kasih karunia untuk membebat kembali.

Hosea 6:2

6:2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.

 

Membaca ayat 2 ini kita terkenang pada penyaliban Yesus, hari ketiga Dia bangkit. Inipun bahasa Tuhan Yesus kepada orang yang diutus Herodes untuk membunuh Dia “katakan pada si serigala itu, hari ini dan besok Aku bekerja dan lusa Aku selesaikan”.

Lukas 13:32

13:32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.

 

Itulah yang Yesus kerjakan. Lihat hari kedua, itu penderitaan dalam pergumulanNya. Yesus datang pada seorang hamba Tuhan dan bertanya “tahukah hambaKu apa yang Aku lakukan di alam barzakh/maut?”. Tuhan Yesus lanjutkan “Aku bergumul melawan maut” mendengar itu hamba Tuhan itu menangis. Untuk apa Yesus harus mati dan bangkit? Supaya kita terbebat. Janganlah kita saling melukai. Kalau Firman melukai kita itu wajar, karena memang kita salah dan perlu dibenahi.

 

Hosea 6:3

6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

 

Ini sudah kebangkitanNya, fajar menyingsing. Siapa yang Dia temukan? Maria Magdalena. Siapa yang Dia temukan di tepi danau? Petrus bersama kawannya. Itu untuk memulihkan mereka kembali. Hati yang lara, hati yang luka, hati yang begitu sedih dan pilu, dibenahi oleh kuasa kebangkitan.

 

Ini hujan akhir yang mematangkan buah yang dihasilkan oleh tanaman. Kita sekarang ini didirus oleh Tuhan dengan hujan akhir, hujan Firman pengajaran. Jangan tunggu sudah selesai penuaian baru kita bergegas mencari hujan akhir namun sudah tidak ada. Bahkan Yeremia sudah ikut mengungsi, biarpun di cari di mana hamba Tuhan itu sudah tidak ada.

 

Saya kadang bercakap-cakap dengan isteri. Kalau saya ucapkan yang kurang bagus di hadapannya “barangkali saya ini tidak umur panjang” langsung diprotes oleh isteri “papa ini kenapa bicara begitu, kitakan sudah berdoa supaya masuk penyingkiran”. Tuhan sudah katakan gereja ini sudah berjalan pada jalur yang benar dan sudah dekat pada finish. Sidang jemaat yang diberkati, kita perhatikan Firman Tuhan. Mumpung tangan Tuhan sudah siap membalut kita lewat turunnya hujan Firman pengajaran (kasih). Itu cara Tuhan utnuk membebat kita supaya nikah kita daging yang menganga dan luka menganga itu semua habis di hadapan Tuhan. Tuhan Yesus sangat mengasihi saya dan sidang jemaat Tuhan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar