20201024

Kebaktian Doa, Sabtu 24 Oktober 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Tuhan memberikan hikmat kepada saya untuk menyampaikan Firman Tuhan bervareasi, tidak monoton, misalnya ibadah raya disampaikan Injil Yohanes, dalam ibadah pendalaman Alkitab disampaikan Injil Yohanes, dalam ibadah doa penyembahan Injil Yohanes. Saya tidak mempersalahkan, itu terserah. Tetapi saya merasa kalau bervareasi maka kita bisa mengenal Yesus dalam Injil Matius, dalam kitab nabi Yoel, dalam kitab Hosea dan sebagainya. Kalau dalam 3 macam ibadah hanya disampaikan kitab nabi Amos, kapan mengenal keluhan Tuhan di dalam kitab Maleakhi, kapan kita mengenal apa yang akan terjadi dalam kitab nabi Zakharia. Itulah yang Tuhan berikan hikmat kepada kita untuk kita di sini. Untuk tempat lain itu terserah gembala masing-masing. Itu yang Tuhan berikan kepada kita di sini.

 

Yohanes 8:30-36

8:30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku

8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"

8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat  dosa, adalah hamba dosa.

8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.

8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

 

Ada 2 rangkai status Tuhan di sini yang kita perlu perhatikan. Dalam ayat-ayat dalam Alkitab banyak kita temukan, begitu status Yesus sebagai Anak maka digandeng dengan status Yesus sebagai Raja. Anak ini dalam hal ini memerdekakan. Berarti ada upaya untuk melepaskan kehidupan kita manusia dari perhambaan. Tentu perhambaan yang dimaksud ini adalah perhambaan dosa. Orang-orang yang dihadapi oleh Yesus saat itu menanggapi salah hal ini, padahal yang Yesus maksud adalah memerdekakan dari dosa. Karya Anak untuk membebaskan kita dari dosa, itu bukan pekerjaan enteng. Itu suatu pekerjaan yang sangat berat. Jika kita saksikan, itu sangat memilukan dan sangat menyedihkan. Itulah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sebagai Anak. Dia menyediakan tubuh untuk menyelamatkan kita. Mengajarkan kepada kita bagaimana ketaatan Anak kepada Bapa.

Ibrani 10:5

10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.

 

Ini status sebagai Anak Allah yang membawa tubuhNya sendiri. Tidak bakal ada tubuh tanpa penampilan Anak, berarti ada proses kelahiran. Itu sebab melalui kandungan Maria, Yesus dilahirkan. Dan Allah di sorga mengatakan “ini AnakKu” dan sekaligus digandeng Yesus sebagai Raja.

Mazmur 2:6-7

2:6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"

2:7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

 

Ada tubuh karena ada kelahiran. Kelahiran tentu lewat kandungan. Kehadiran Yesus di dunia ini melalui kandungan. Karena tidak cocok dikatakan menjelma, yang cocok adalah menjadi. Kalau menjelma itu tiba-tiba monyet berubah menjadi manusia. Persoalan menjelma itu beda dengan ajaran Kristen, jadi tidak bagus kalau dikatakan Yesus menjelma, itu jadi-jadian namanya. Kalau ada pendeta mengatakan menjelma, walaupun gelarnya doktor, jangan saudara telan saja. Kalau sempat saudara dengar, buang itu!

 

Yesus bukan menjelma, tetapi Firman menjadi manusia, itu ada dalam Yohanes 1:14, itulah bertabernakel.

Yohanes 1:14

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Bukan menjelma tetapi menjadi lewat proses dari kandungan. Kenapa dari kandungan? Karena dari dalam kandungan itu manusia sudah ada dalam dosa keturunan dari Adam dan Hawa.

Mazmur 51:7

51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

 

Makanya Yesus dari kandungan, dari mana dosa berawal Dia kejar di situ. Dan berakhir di alam bersah untuk merebut manusia dari kekuasaan maut.

 

Tubuh telah Tuhan sediakan, yaitu Anak. Dan Anak itulah adalah Raja.

Ibrani 10:5

10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.

 

Tidak ada tubuh tanpa kelahiran. Tidak ada kelahiran tanpa kandungan. Kandungan Maria bukan karena hubungan laki-laki dan perempuan, tetapi Maria mengandung karena kuasa Roh Kudus. Lukas 1:35

Ibrani 10:6-8

10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

10:8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.

 

Zaman Taurat dipersembahkan korban binatang yang halal yang tidak bercacat. Jadi dari miliaran binatang yang dulu pernah dikorbankan mulai dari Habel, dihentikan dengan datangnya Yesus. Tidak ada lagi korban binatang tetapi digantikan korban yang sempurna yaitu tubuh Yesus anak Allah. Di sinilah Dia disebut memerdekakan. Sebab memerdekakan dan membebaskan ini ada proses dan sarananya. Makanya kamipun hamba Tuhan berdoa bukan hanya selesai begitu, tetapi korban Kristus kami tawarkan. Damai dulu anda dengan korban Kristus baru kami berdoa. Tidak serta merta kami cabut, tidak! Tetapi lewat pengorbanan Yesus yang sangat memilukan dan mengerikan.

 

Jika mengakui Yesus adalah Anak dan kita melihat Dia berkorban bagi kita, maka Yesus mengatakan “Aku tidak malu mengatakan mereka saudaraKu”. Jadi yang diakui Yesus saudaraNya adalah orang yang lahir dalam keluarga Allah dan mengalami penyucian. Jadi kalau sudah mengalami lahir baru tanpa dilanjut penyucian, Yesus belum mengakui engkau saudaraNya.

Ibrani 2:11

2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

 

Kalau kita mengaku saudara Yesus atau sebagai anggota keluarga Allah tetapi tidak mau dikuduskan dan tidak mau disucikan, berarti sama saja menyandang terus dosa. Masuk dalam air dengan dosa kering, keluar dari air dengan dosa basah, sama saja!

Ibrani 2:11 (Terjemahan Lama)

2:11 Karena yang menguduskan dan yang dikuduskan itu pun sekaliannya daripada Satu juga asalnya; maka itulah sebabnya Ia tiada malu mengaku mereka itu saudara,

 

Yesus mengaku kita saudaraNya. Jadi kita tidak salah kalau berkata pada Yesus “saudara kita”.

 

Kita ini dimerdekakan oleh Anak. Anak Allah itu pekerjaannya tidak satu titik saja tetapi bekerja terus sampai titik akhir yaitu disempurnakan. Kita gereja Tuhan jangan hanya berhenti pada start awal dan sudah puas. Makanya menjadi terang kalau kita punya pola ibadah, lahir baru itu masih di halaman. Memang sudah lahir baru dalam keluarga Allah tetapi masih dalam halaman. Makanya harus melalui ruangan suci, di situ terjadi penyucian sehingga hasilnya kudus di ruangan maha kudus. Jadi melalui pola ibadah mudah kita mengerti dan mudah melihat diri kita sudah ada di mana. Masih ada di halaman atau sudah di ruangan suci.

 

Janganlah kita bertahan terus hanya di halaman. Di halaman itu masih bebas, yang menerangi adalah matahari, bulan dan bintang. Tetapi di ruangan suci sudah tidak terlihat matahari, bulan dan bintang, tetapi yang dilihat bercahaya adalah pelita emas. Itupun cahaya pelita emas api dari mezbah korban bakaran. Api itu diambil untuk menyalakan pelita dan membakar kemenyan di mezbah dupa emas. Itu adalah api dari sorga waktu pentahbisan Tabernakel.

Imamat 9:24

9:24 Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.

 

Kemudian di ruangan maha suci sudah lebih khusus. Di sana tidak ada api dari mezbah korban bakaran, betul-betul Shekina Gloria. Yang ada hanya asap yang membakar dupa, itu api dari mezbah korban bakaran. Tetapi api itu tidak menerangi ruangan maha suci, yang menerangi di sana adalah Shekina Gloria, kemuliaan Allah. Ke sana arah kita, makanya jangan berhenti Yesus sebagai Anak Allah. Okelah kita sudah lahir baru, sudah dibaptis, tetapi jangan berhenti di sana. Makanya status Yesus sebagai Anak selalu digandeng bahwa Dia adalah Raja.

Mazmur 2:7

2:7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

 

Tidak dalam pengertian saat itu ada ibu yang melahirkan anak.

 

Mazmur 2:6

2:6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"

 

Kita diperintahkan untuk menyembah. Karena Anak tadi mengerjakan pekerjaan pembebasan dan memerdekakan kita dari belenggu dosa, kemudian Dia tampil dalam status sebagai Raja untuk disembah.

Ibrani 1:5-6

1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"

1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

 

Kenapa disebut dalam status Anak sulung? Karena kita anak susulan yang sudah lahir dalam keluarga Allah. Kalau secara fakta Dia adalah Anak Tunggal Allah. Disebut sulung karena sudah ada yang lain yang disebut anak-anak Allah. Senangkan kalau disebut anak Allah. Kalau kita anak Allah, maka Tuhan mengakui kita saudaranya asalkan kita beri diri disucikan.

 

Ibrani 1:7

1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

 

Raja identik dengan kemuliaan dan patut disembah. Kalau mengakui Yesus adalah Anak Allah dan kita juga adalah anak Allah, maka harus mengakui Yesus pada status kedua yaitu sebagai Raja. Bahkan dikatakan satu-satunya Raja di bumi ini nantinya.

Zakharia 14:9

14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.

 

Raja-raja di bumi satu saat akan dikuasai oleh Yesus. Tidak ada raja di bumi yang bisa mengatasi Dia, Yesus adalah Raja yang mengatasi semua raja di bumi. Apakah kita menyembah Yesus? Sore ini kita datang menyembah, itu bagus secara bersamaan. Tetapi apakah ada roh penyembahan saudara secara pribadi? Kita membutuhkan roh penyembahan secara pribadi.

 

Tuhan bukan cuma mengatakan harus menyembah, tetapi kewajiban untuk menyembah, itu suatu keharusan. Kalau kita tidak mau menyembah, tidak ada roh penyembahan dan penyerahan dalam diri kita, bagaimana kita mau selevel dengan Dia kelak. Oleh korbanNya maka kita diangkat menjadi raja. Bukan serta merta menjadi raja, tetapi dalam diri kita harus ada roh penyembahan. Sebagai pengakuan bahwa Dia adalah Raja, maka kita menyembah, maka nanti kita setara dengan Dia, kita ikut memerintah bersama dengan Dia dalam kerajaan 1000 tahun. Kalau Raja ini tidak kita agungkan maka ini yang akan terjadi. Ini yang saya takutkan jangan sampai terjadi dalam diri kita.

Matius 27:27-28

27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.

27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.

 

Jubah ungu adalah jubah raja. Warna ungu adalah warna raja. Makanya di pintu gerbang ada warna ungu, di pintu kemah ada warna ungu, di pintu tirai ada warna ungu, di atas di tudung Tabernakel ada warna ungu. Berarti kita selalu diingatkan dan dikaitkan bahwa Yesus adalah Raja. Tetapi di sini mereka mengenakan Yesus pakaian ungu dengan maksud pengolokan. Tidak sedikit kita bersikap seperti tentara atau serdadu-serdadu ini yang mengolok-olok Yesus!

 

Matius 27:29-31

27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"

27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

 

Jadi penggunaan jubah ungu kepada Yesus, itu adalah pengolokan. Bukan mahkota yang indah yang disematkan pada raja ini, tetapi mahkota duri. Sebagi raja memang ada tongkat yang penuh wibawa. Tetapi di sini adalah tongkat bambu. Lalu tongkat itu dipakai memukul kepala sehingga darah bersimbah. Dari mana asal duri ini? Kita mengetahui dari mana datangnya ini duri. Kita mengakui Yesus sebagai Raja tetapi seringkali dalam tindakan kita, mengolok Dia. Apakah kita harus terus menerus melakukan seperti itu?

 

Kejadian 3:18

3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

 

Duri itu tumbuh sejak manusia jatuh dalam dosa. Jadi duri dan rumput duri ini adalah simbol dosa. Untuk memangkas dan menghancurkan ini, Yesus datang sebagai Anak dan sebagai Raja. Kadang kita tidak sadar, begitu kita, mengamalkan dosa, sama dengan kita mengolok Yesus sebagai Raja. Sama dengan kita tancapkan duri di kepalaNya! Sehingga pengakuan kita Yesus sebagai Raja itu buyar, sirna, habis.

 

Sayapun sebagai hamba Tuhan, begitu saya mengamalkan dosa, mengerjakan dosa, maka saat itu saya menancapkan duri lagi di kepala Yesus. Sory kalau ini keras, karena untuk menyucikan kita. Yesus rela menerima mahkota duri, walaupun mahkota itu sebagai olokan. Yesus rela menerima jubah ungu dalam pengolokan. Ditambah lagi dengan ludah, itu adalah kata-kata kita yang tidak wajar. Itu seringkali keluar dan itu menyayat hati Raja di atas segala raja. Tadi kita dibebaskan dan dimerdekakan. Coba kita renungkan proses kita dimerdekakan, tegakah kita harus mengulangi dosa!

 

Kita mengakui Yesus adalah Anak Allah dan Raja, tetapi penyucian kita tersendat-sendat. Bahkan bukan hanya tersendat-sendat tetapi terkerus! Karena kita bertindak dan berbuat dosa. Itu sama kita pukul dengan bambu. Itu sikap yang tidak boleh terjadi dalam diri kita. Mulai sekarang stop! Dalam nikah rumah tangga kita jangan lagi kita mengamalkan dosa, itu sama dengan Yesus kita ludahi dan kita pukul kepalanya. Tetapi yang paling penting adalah ini:

Yesaya 55:10

55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,

 

Hujan yang turun ini yaitu Firman pengajaran ini membawa paket benih dan roti. Saudara bangga sekali kalau terima paket dari Jakarta, dari Surabaya atau dari Makassar. Kenapa kita tidak senang ketika ada paket yang Tuhan berikan kepada kita. Ketika Firman Tuhan turun dalam gereja maka ada 2 paket yang Tuhan berikan yaitu benih dan roti. Benih adalah pemeliharaan Tuhan yang akan datang dan roti adalah pemeliharaan Tuhan sekarang. Itu adalah paket Tuhan, itu pemberian Tuhan. Sekaligus lihat kuasa benih dan roti ini.

Yesaya 55:11

55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

 

Semoga kita ada dalam lingkup ayat 11 itu. Berhasil di sini dalam arti berhasil mengangkat umat menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Yesaya 55:12

55:12 Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.

 

Pohon ini benda mati tetapi ikut bergembira dan bersukacita melihat anak Tuhan yang terangkum dalam ayat 11.

 

Yesaya 55:13

55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

 

Pohon sanobar itu menjadi papan di Bait Suci kaabah Sulaiman dan dilapisi dengan emas. Jadi kalau menerima Firman pengajaran maka duri dirubah menjadi papan yang dihiasi dalam Bait Allah. Kecubung ini daun gatal, sebagai gantinya muncul pohon murad, berarti mulia dan suci karena murad ini anti duri.

 

Kita dipanggil untuk memasyurkan nama Tuhan. Yesus Anak Allah, berarti Dia sediakan tubuh bagi kita dan dikorbankan di mezbah korban bakaran. Dia Anak yang membebaskan dan Dia juga adalah Raja yang memberikan kemenangan, sehingga diharapkan kita memasyurkan nama Tuhan. Pohon bertepuk tangan melihat kita digiring ke sana, bukit-bukit bersorak-sorak menyertai kita digiring ke tempat di mana Yesus berada. Keterlaluan kita! Saya pribadi berkata kepada Tuhan “ampuni saya, saya keterlaluan kalau saya mengamalkan dosa”. Lebih dari itu padahal kita sudah menerima hujan turun. Diberikan benih, itu pemeliharaan akan datang. Antikristus sudah mau datang, tetapi kita akan dipelihara. Virus corona ada sekarang, tetapi Tuhan berikan roti, itu pemeliharaan Tuhan sekarang. Apalagi yang kurang Tuhan lakukan. Kenapa kita membuat Yesus harus menangis dan berdarah terus. Katakan kepada Tuhan “tidak!” kami mau memasyurkan nama Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar