20210626

Kebaktian Doa, Sabtu 26 Juni 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 9:4-7

9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi

9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

 

 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku” berarti Yesus menempatkan diri sebagai hamba sekaligus Imam Besar. Di sini kita melihat yang dibutuhkan oleh orang buta adalah pribadi Yesus sebagai hamba atau sebagai Imam Besar. Untuk mengalami pencelikan mata, maka kita harus beribadah dan melayani Tuhan. Namun ibadah pelayanannya tidak sembarang, ibadah pelayanan harus benar. Bagaimana ibadah pelayanan yang benar? Di sini Tuhan tunjukan selama hari masih siang maka kita harus bekerja. Artinya selama masih ada matahari bersinar kita harus bekerja. Sinar matahari itu menunjukan kasih Allah.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Kasih Allah itu digambarkan matahari yang bersinar baik bagi orang yang baik maupun orang yang jahat.

Matius 5:43-45

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

 

Jadi, ibadah pelayanan yang benar adalah selama hari masih siang, artinya ibadah pelayanan yang dikerjakan atas dasar kasih Allah. Sekarang kita periksa apakah ibadah pelayanan kita selama bertahun-tahun ini berdasarkan kasih Allah atau tanpa kasih. Prakteknya:

1.      Kita beribadah melayani karena mengasihi Tuhan. Bukan karena ingin dapat sesuatu maka kita beribadah melayani. Kaum muda jangan karena ingin jumpa si doi. Kita harus beribadah melayani karena kita mengasihi Tuhan. Sebagaimana Tuhan mengasihi kita lebih dahulu sampai mengorbankan nyawa untuk kita, maka kita juga beribadah melayani Tuhan sampai berkorban apapun. Korban waktu, korban harta, korban tenaga, korban perasaan sampai korban nyawa. Banyak orang yang mati martir karena ibadah pelayanan.

 

Ini tanda ibadah pelayanan karena mengasihi Tuhan:

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Tandanya taat dengar-dengaran pada Firman, sama dengan kehendak Tuhan, sesuai Firman. Sehebat apapun ibadah pelayanan yang kita kerjakan kalau tidak sesuai kehendak Tuhan, kalau tidak taat, kita dihadapan Tuhan dicap pembuat kejahatan. Berarti ibadah pelayanan kita ditolak oleh Tuhan karena tidak sesuai kehendaNya. Bukan hanya ibadah pelayanan yang ditolak, tetapi kita juga ditolak. Banyak orang beribadah tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak taat pada Firman, Firman katakan A dia lakukan B, Firman katakan B dia lakukan C, tetapi kelihatan hebat. Contohnya Musa dan Harun, dia kumpulkan banyak orang. Orang Israel yang laki-laki 20 tahun ke atas saat itu 503.500, ditambah perempuan dan anak-anak sudah juta itu, mereka berhasil dikumpulkan Musa dan Harun. Musa berhasil mengeluarkan air, terjadi mujizat, tetapi Tuhan menolak Musa dan Harun, tidak boleh masuk tanah Kanaan karena tidak taat. Tuhan suruh katakan pada gunung batu supaya keluar air, tetapi Musa pukul gunung batu, keluar mujizat tetapi tidak taat, maka ditolak.

 

Dalam perjanjian baru lebih ngeri lagi:

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Sudah adakan mujizat tetapi Tuhan bilang enyahlah kamu pembuat kejahatan. Kenapa? Karena tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, di hadapan Tuhan dicap pembuat kejahatan. Ayo kita periksa ibadah pelayanan kita, apakah berdasarkan kasih atau tidak. Kalau berdasarkan kasih prakteknya kita beribadah melayani Tuhan karena mengasihi Tuhan lewat tanda taat dengar-dengaran pada Tuhan, sesuai Firman, sesuai kehendak Tuhan. Tidak usah dilawan, tidak usah diperdebatkan, ikuti saja.

 

2.      Prakteknya bisa mengasihi sesama sampai mengasihi musuh. Musuh ini bukan kita memusuhi orang lain, tetapi dia yang memusuhi kita, dia tidak senang kepada kita, tidak suka kepada kita. Tetapi kita bisa mengasihi sesama sampai mengasihi musuh seperti matahari yang bersinar bagi orang baik maupun orang jahat. Dimulai dari kita doakan yang baik. Makanya pelayanan pembangunan Tubuh Kristus disebut pelayanan pendamaian.

II Korintus 5:18

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

 

Coba kita lihat diri kita, tidak ada yang saling menyakiti. Kalau toh ada seperti anggota tubuh yang kurang bagus, tidak dipotong. Contohnya kaki ada yang tulang kakinya lebih menonjol, tidak mungkin dibetel, tetap dirawat, diatur baik. Mari kita beribadah melayani dalam tanda perdamaian. Makanya Alkitab katakan berusahalah hidup damai, karena ini yang mau diganggu oleh setan. Ada-ada saja triknya dia ganggu supaya kita tidak damai, ada pertengkaran satu dengan yang lain. Kalau seperti itu berarti bukan tubuh, kalau satu tubuh tidak mungkin saling menyakiti. Kalau satu tubuh pasti saling memperhatikan. Kalau kaki tersandung lalu kuku jempol kaki tercabut tidak mungkin jempol kita marahi, pasti kita obati. Mari kita melayani Tuhan berdasarkan kasih. Ada-ada saja cara iblis mau mengganggu hati kita, pikiran kita, perasaan kita, jangan mau diganggu iblis setan! Kita kalahkan dia! Kalahkanlah iblis, kalahkan yang jahat itu dengan perbuatan yang baik. Jangan ada lagi kepahitan hati, kebencian, sandungan. Bahaya, yang menyandung dan tersandung sama nasibnya. Orang yang menyandung diikat lehernya dengan batu kilangan, orang yang tersandung sama, begitu juga nasibnya.

 

Kalau ada kebencian itu buta.

I Yohanes 2:11

2:11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

 

Kalau kita melayani tanpa kasih kita rugi besar. Tetapi kalau kita beribadah melayani berdasarkan kasih kita untung besar. Apa keuntungannya?

Markus 12:32-34

12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."

12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

 

Ini hasil yang akan kita raih:

1.      Kita memiliki kebijaksanaan atau hikmat sorga. Ini tidak bisa diukur dengan kebijaksanaan di dunia ini. Banyak orang pintar secara dunia, tetapi tidak punya hikmat sorga. Sebaliknya ada orang secara dunia tidak punya hikmat, tidak punya kepandaian, terbatas kepandaiannya, tetapi kepadanya ada hikmat sorga. Kenapa? Karena beribadah melayani berdasarkan kasih. Luar biasa lagi kalau punya hikmat sorga, ditambah lagi hikmat dunia. Jangan kecil hati yang di dunia ini tidak punya ijazah, yang penting kita punya hikmat sorga.

 

Kegunaan hikmat sorga:

a)      Pengkhotbah 10:10

10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

 

Menjamin keberhasilan menghadapi krisis dunia. Makanya saya katakan belum tentu orang yang pintar secara jasmani dia akan berhasil, belum tentu orang yang punya ijazah dia akan berhasil, belum tentu juga yang tidak punya ijazah akan gagal. Yang menentukan keberhasilan adalah hikmat sorga, melayani dengan kasih. Bagi orang dunia, saat terjadi krisis dia menambah tenaga, tambah modal, tambah sekolahnya dan lain sebagainya. Bagi Tuhan bukan begitu caranya, melayani dengan kasih sudah lebih dari cukup untuk menjamin keberhasilan.

 

Krisis dunia merupakan cara setan supaya orang Kristen memusatkan perhatiannya, memberikan waktunya hanya untuk perkara-perkara yang duniawi, perkara yang jasmani sehingga mengabaikan yang rohani. Itu sudah dinubuatkan jauh sebelumnya yaitu waktu bangsa Israel mau keluar dari Mesir. Sekarang menubuatkan menjelang gereja Tuhan terangkat dari dunia ini. Apa yang terjadi? Firaun memerintahkan kepada perwiranya supaya menyuruh bangsa Israel membuat batu batanya tidak boleh berkurang, jeraminya harus dia cari. Supaya apa? Supaya jangan mereka percaya perkataan dusta, kata Firaun. Perkataan dusta yang dimaksud Firaun adalah perkataan Musa. Firman dianggap dusta.

Keluaran 5:9-11

5:9 Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."

5:10 Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: "Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu.

5:11 Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikit pun tidak boleh kurang."

 

Dengan adanya krisis di dunia ini, orang Kristen menjadi terikat dengan dunia dan mengabaikan perkara yang rohani. Sampai Firman pengajaran yang benar dianggap dusta “apa itu 3 macam ibadah, dusta itu, cuma untuk kepentingan pendeta itu supaya banyak kolekte masuk”. Banyak yang berpikir seperti itu. Tergembala adalah sistem paling canggih di dunia, itu dianggap dusta. Lebih parah lagi hamba Tuhan yang benar dianggap menyusahkan dan merugikan.

Kejadian 5:17-21

5:17 Tetapi ia berkata: "Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN!

5:18 Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan."

5:19 Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: "Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."

5:20 Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa dan Harun, yang sedang menantikan mereka,

5:21 lalu mereka berkata kepada keduanya: "Kiranya TUHAN memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena kamu telah membusukkan nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan demikian kamu telah memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh kami."

 

Hamba Tuhan yang benar dianggap menyusahkan, dihina, dicaci maki, sampai membawa-bawa nama Tuhan, kutip-kutip Firman, merasa dia benar.

 

Cara Tuhan untuk mengatasi krisis, milikilah hikmat sorga, beribadah melayani Tuhan bersadarkan kasih Tuhan.

 

b)      Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Kegunaan hikmat untuk menghadapi antirkistus, krisis terbesar. Kalau kita punya hikmat, punya kebijaksanaan sorga maka kita bisa luput dari aniaya antikristus dan tidak bisa dicap 666.

 

2.      Markus 12:34

12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

 

Tidak ada lagi pertanyaan, artinya:

a)      Tidak ada lagi keraguan terhadap Firman pengajaran yang benar. Kalau melayani dengan kasih, kita tidak akan ragu terhadap Firman pengajaran yang benar. Sekarang ini kita sudah harus mantap, jangan ragu lagi. Tidak usah lagi mau dipertanyakan, diperdebatkan, didiskusikan mana yang benar, mana yang salah. Sementara Tuhan sudah mau datang kita baru berdiskusi mana yang benar dan mana yang salah. Makanya sistem pengajaran tidak ada seminar. Seminar itu mendiskusikan sesuatu untuk mengambil kesimpulan mana benar dan mana yang tidak benar. Kita sudah harus yakin Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel itu pengajaran yang benar yang mampu membawa kita mencapai garis finish menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Tidak usah ragu lagi, diperdebatkan lagi, dipertanyakan lagi. Kalau masih dipertanyakan lagi, itu masalah besar. Diseminarkan lagi itu menambah masalah. Apalagi mau didiskusikan dengan ajaran agama lain, buang-buang energi! Yakinlah pengajaran benar yang sudah membenahi hidup kita sungguh-sungguh dari Tuhan. Tidak usah lagi berdebat, kalau ada orang ajak berdebat hindari saja. Tidak apa-apa dibilangi pengecut, biarkan saja, tidak usah galau. Biar mereka ngomong macam-macam. Tidak usah tanya-tanya, kalau bertanya-tanya, berdiskusi-diskusi nanti malah kena jerat.

Ulangan 13:30

12:30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Aku pun mau berlaku begitu.

 

Tidak usah berdebat soal pengajaran, yang penting kita pegang teguh dan praktekan. Yakin pengajaran ini yang membawa kita untuk bertemu Yesus, Mempelai Pria Sorga. Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel itu kunci untuk membuka pintu sorga untuk kita, maka pintu-pintu di dunia ini juga pasti terbuka. Coba kunci dikikis sedikit saja, baru kasih masuk di lubang kunci, coba buka pintu, pasti sudah tidak bisa. Jadi, kalau pengajaran ini ditambah atau dikurangi sedikit sudah tidak bisa membuka pintu sorga, maka pintu-pintu di dunia juga tertutup.

 

Ulangan 12:32

12:32 Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.

 

b)      Tidak ada lagi masalah, tidak ada lagi persoalan, air mata dihapuskan oleh Tuhan. Tidak ada lagi masalah bukan artinya hidup kita sudah mau happy-happy terus. Memang kita masih ada masalah, tetapi maksudnya di sini sekalipun kita diperhadapkan dengan masalah, diperhadapkan pergumulan, kita tenang menghadapinya, yakin pasti ada jalan keluar dari Tuhan. Tidak ada lagi tangisan mengeluh dan penderitaan. Kalau menangis menyembah Tuhan, itu harus.

 

Apa penyebab utama tangisan penderitaan?

Yohanes 20:13

20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

 

Tuhanku telah diambil orang artinya terpisah dari Tuhan. Itu penyebab tangisan, ketika kita terpisah dari Tuhan. Jangan jauh dari ibadah, jangan jauh dari penggembalaan, jangan tinggalkan pengajaran ini, itu terpisah dari Tuhan. Saya dikejutkan dengan satu berita, orang yang dulu dalam pengajaran, karena dia main-main dan tinggalkan pengajaran, hancur nikahnya, sampai dia dipenjara karena masalah dalam nikah. Jadi betul-betul air mata penderitaan kalau kita terpisah dari Tuhan, tinggalkan ibadah, tinggalkan penggembalaan, tinggalkan pengajaran. Kalau dibiarkan akan terpisah selamanya, Tuhan di sorga dan orang itu di neraka. Ini yang kita jaga, biar kita beribadah melayani dengan dasar kasih Tuhan.

 

Air mata penderitaan tidak nanti terjadi kalau tidak punya uang, tidak punya apa-apa. Maria di sini adalah orang yang kaya yang melayani Tuhan dengan hartanya.

Lukas 8:2-3

8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,

8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

 

Kekayaan, kedudukan, kepandaian tidak bisa melepaskan kita dari air mata dan penderitaan. Orang yang harta kekayaan luar biasa kaya, banyak juga masalah penderitaannya. Bahkan kebanyakan orang-orang kaya itu nikahnya hancur. Jadi kekayaan dan kedudukan tidak bisa melepaskan kita dari air mata dan penderitaan. Tetapi kalau kita beribadah dan melayani dengan kasih yang mendalam kepada Tuhan, pasti bisa mengasihi sesama sampai mengasihi musuh, maka segala air mata dihapuskan oleh Tuhan. Tuhan mampu menyelesaikan segala masalah pergumulan penderitaan kita. Terutama kita diberikan ketenangan damai sejahtera dalam menghadapi pergumulan.

Yohanes 20:15

20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

 

Ini bukti memiliki kasih yang mendalam kepada Tuhan. Di sini Maria mencari di mana Yesus untuk mendapatkan Yesus. Sekarang bagi kita bukti kita memiliki kasih yang mendalam kepada Tuhan adalah hati merindu untuk mencari dan mendapatkan serta mendengar Firman pengajaran yang benar. Kita datang beribadah untuk mencari dan mendengar apa? Kalau hanya untuk mencari yang jasmani, mendengar lawak, itu salah. Nonton saja stand up comedy kalau mau suka ketawa, bukan di gereja. Kalau mau mencari Firman pengajaran yang benar, itu sudah tepat kita datang di gereja.

 

Yohanes 20:16

20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

 

Di ayat 15 Tuhan berkata “ibu” tidak diucapkan namanya. Setelah Maria ungkapkan bahwa dia mau mencari Yesus, mau menemukan Yesus, maka Yesus menyapa dia dengan namanya “Maria” berarti Yesus mengenal dia dan dia juga mengenal Yesus. Begitu dia mendengar namanya dipanggil, dia berpaling dan mengenal Yesus, dia sapa dengan guru. Tadi dia pikir Yesus penunggu taman yang memindahkan mayat Yesus. Artinya bagi kita, lewat pemberitaan Firman pengajaran yang benar dan kita mau dengar sungguh-sungguh, maka Yesus mengenal kita sedalam-dalamnya. Dia tahu apa yang menjadi pergumulan dan keadaan kita, bahasa air matapun Dia tahu. Kalau kita mau mendengar dan dengaran pada Firman pengajaran yang benar, kita juga mengenal Yesus sedalam-dalamnya dan air mata dihapuskan.

 

Betapa bahagianya Maria setelah mengenal Yesus, sampai dia mau memegang Yesus.

Yohanes 20:17

20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Yesus dan Maria sudah satu Bapa. Artinya Firman pengajaran yang benar membuat kita setara dengan Yesus, menjadi mempelai wanita Tuhan. Makanya jangan ragu lagi, pegang teguh Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel yang mampu membawa kita setara dan sama mulia dengan Yesus. Kita boleh masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal, tidak ada lagi air mata, ratap tangis dukacita, yang ada kebahagiaan kekal bersama Yesus.

 

Inilah keuntungan kalau kita melayani dengan kasih. Ada hikmat sorga yang menjamin keberhasilan di dunia ini. Juga tidak ada lagi pertanyaan berarti kita yakin pada Firman pengajaran, kita pegang teguh, maka masalah kita diselesaikan Tuhan. Bukti kita mengenal Yesus sedalam-dalamnya adalah kita menyembah Yesus, mau mengagungkan Yesus karena kita kenal Dia. Ayo, layanilah Tuhan dengan dasar kasih. Kita beribadah karena kita mengasihi Tuhan, kita beribadah karena mengasihi sesama, sampai mengasihi musuh. Jangan ada kepahitan, kebencian dan menjadi sandungan. Biarlah kita mengasihi Tuhan, mau melayani atas dasar kasih kepada Tuhan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar