20210605

Kebaktian Doa, Sabtu 5 Juni 2021 Pdt. Handri Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 9:1-7

9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.

9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"

9:3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi

9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

 

Ini tentang orang buta yang disembuhkan. Kita sedang mempelajari pengertian buta secara rohani.

1.      Tidak mengalami lahir baru atau tidak mengalami kuasa baptisan air sehingga hidupnya membabi buta di dalam dosa, jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa. Ini sudah kita pelajari.

2.      Tidak bisa melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus. Sama dengan tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar, atau menolak Firman pengajaran yang benar, menolak penyucian. Ini yang akan kita pelajari.

 

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Tidak bisa melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, sama dengan tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar, berarti menolak penyucian.

 

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Firman pengajaran yang benar sama dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, tajam dan keras menyucikan dosa-dosa yang tersembunyi sampai di dalam hati dan pikiran. Kalau penyucian Firman pengajaran ini ditolak maka akibatnya:

1.      Hadirat Tuhan tersembunyi baginya sehingga tidak pernah mengalami pertolongan Tuhan, masalah tidak pernah selesai, pergumulan semakin bertambah dan tidak ada jalan keluar. Kalau ada dosa, Tuhan menyembunyikan diri.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

2.      Akibat kedua dosa tidak pernah diselesaikan sehingga membebani hidupnya mulai dari di dunia ini sampai nanti di neraka. Masalah apapun di dunia ini begitu meninggal dunia, itu selesai semua. Tetapi kalau dosa tidak diselesaikan itu membebani sampai di neraka.

 

Penyebab menolak Firman pengajaran yang benar, menolak penyucian karena ilah zaman ini, sama dengan berhala. Apa itu ilah zaman ini atau berhala? Kalau membaca II Korintus pasal 3 kita akan menemukan bagaimana Musa menyelubungi mukanya karena kemuliaan Tuhan yang dia terima waktu dia menerima 2 loh batu. Sekarang kita baca apa yang dimaksud dengan ilah zaman ini dikaitkan Musa waktu berada di gunung Sinai.

Keluaran 32:1,4

32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."

32:4 Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

 

Dalam II Korintus pasal 3 diceritakan wajah Musa bercahaya sehingga harus diselubungi. Sekarang itu menunjukan kepada kita, banyak orang yang tidak bisa menerima cahaya Injil kemuliaan Kristus karena ilah zaman ini, karena berhala. Apa itu? Dulu ketika bangsa Israel lama menanti Musa turun dari gunung Sinai, mereka meminta Harun membuat anak lembu emas. Ini menubuatkan, sekarang dalam menanti kedatangan Yesus kedua kali, banyak orang Kristen membuat anak lembu emas. Wujud anak lembu emas secara rohani:

1.      Ikatan uang yang membuat orang Kristen menjadi kikir, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Dan menjadi serakah, merampas milik Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus dan milik sesama juga dirampas. Serta memburu uang dengan berbagai macam cara. Ikatan uang ini yang membuat sulit menerima Firman pengajaran yang benar. Kalau sudah terikat uang maka iman gugur. Iman itu timbul dari mendengar Firman. Kalau sudah gugur berarti tidak bisa lagi menikmati, tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar.

I Timotius 6:10

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Menyimpang dari iman, iman yang benar timbul dari mendengar pengajaran yang benar. Kalau sudah terikat uang, sulit untuk menerima Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua sehingga imannya semakin merosot sampai gugur. Bukan hanya anak Tuhan, tetapi hamba Tuhan sendiri banyak yang sudah tidak mempunyai iman. Dan hamba Tuhan seperti ini yang menghalang-halangi orang untuk menerima pengajaran. Dia akan menakut-nakuti dan berusaha menghambat anak Tuhan untuk menerima pengajaran.

 

Hamba Tuhan itu seharusnya melayani Tuhan sepenuh, tidak ada milik pusaka, tidak ada pekerjaan sampingan, betul-betul melayani Tuhan 100%. Urusan kebutuhan hidupnya itu urusannya Tuhan. Hamba Tuhan yang tidak punya iman adalah hamba Tuhan yang masih punya pekerjaan sampingan. Bagaimana mau mengajar sidang jemaat hidup dari iman sementara dia sendiri tidak punya iman. Hamba Tuhan seperti ini yang menghambat anak Tuhan, ditakut-takuti supaya jangan dengar pengajaran.

 

Ini jaminan dari Tuhan dan jangan diragukan lagi.

Bilangan 18:19-20

18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."

18:20 TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.

 

Tuhan sudah jamin “Aku milik pusakamu” kenapa kita mau ragu lagi. Ini khusus buat saya hamba Tuhan dan pengerja di sini. Kita sudah terjun di ladang Tuhan, mari melayani Tuhan 100% sepenuhnya. Jangan sampai kami yang terikat uang. Bagaimana mau mengajar jemaat beriman kalau kami sendiri tidak punya iman. Dalam Ulangan jelas di situ betul-betul Tuhan jamin penghasilan imam itu luar biasa.

Ulangan 18:1-3

18:1 "Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.

18:2 Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.

18:3 Inilah hak imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan, kedua rahang dan perut besar.

 

Diberikan paha depan berarti didahulukan Tuhan, diberikan kedua rahang berarti pasti mengunyah. Kalau ini kami hamba Tuhan pahami pasti tidak akan bertuhankan perut, tidak akan melayani untuk mencari kebutuhan perut.

 

Ini Tuhan yang suruh, jadi bukan kami hamba Tuhan yang suruh. Ini sebagai balas jasa pelayanan hamba Tuhan di dalam kemah pertemuan, melayani pembangunan Tubuh Kristus.

Ulangan 18:4-8

18:4 Hasil pertama dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, dan bulu guntingan pertama dari dombamu haruslah kauberikan kepadanya.

18:5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya.

18:6 Apabila seorang Lewi datang dari tempat mana pun di Israel, di mana ia tinggal sebagai pendatang, dan dengan sepenuh hati masuk ke tempat yang akan dipilih TUHAN,

18:7 dan menyelenggarakan kebaktian demi nama TUHAN, Allahnya, sama seperti semua saudaranya, orang-orang Lewi, yang melayani TUHAN di sana,

18:8 maka haruslah mereka mendapat rezeki yang sama, dengan tidak terhitung apa yang ia peroleh dengan menjual harta nenek moyangnya."

 

Ini yang seringkali sudah dilanggar dengan alasan untuk membantu pelayanan. Saya juga pernah mendengar itu karena diprotes “memangnya mau dapat makan dari mana, dari sorga! Kalau melayani di tempat terpencil, masa tidak mau bekerja, tidak mau mencari, kan itu semua untuk membantu pelayanan!”. Ayat Firman Tuhan sudah jelas, Tuhan tidak pernah menipu, ada rahang, paha depan, perut besar, kenapa kita mau ragu.

 

Mari kita periksa, jangan sampai kita terikat dengan uang, mulai dari kami hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan sendiri tidak punya iman, sidang jemaat pasti juga tidak punya iman, sehingga ketinggalan saat Tuhan Yesus datang. Waktu Yesus datang kedua kali yang Dia cari adakah iman di bumi ini. Ikatan uang itu membuat kita menyimpang dari iman sampai gugur dari iman. Jangan ini kita anggap sepeleh, itu harus dilepaskan.

Lukas 18:8

18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

 

2.      Keluaran 32:9

32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

 

Tegar tengkuk, sama dengan keras hati. Ini yang membuat sulit menerima penyucian, sulit menerima Firman pengajaran. Bukan Firmannya yang keras tetapi hatinya yang keras. Dari 12 murid, Yudas hatinya keras sampai dia terbuang, bukan Firman Tuhan yang keras. Sampai Petrus mengakui ketika banyak murid meninggalkan Yesus karena menganggap perkataan Firman itu keras “ke mana lagi kami mau pergi, perkataanMu adalah perkataan yang hidup”. Firman Tuhan itu hidup. Yang membuat sulit menerima adalah kekerasan hati. Kekerasan hati itu semakin bertambah dari zaman ke zaman. Di zaman Musa, anak lembu emas yang mereka bangun ada satu. Kekerasan hati bangsa Israel saat itu sudah luar biasa. Di zaman raja Yerobeam, bukan cuma satu tetapi ada dua anak lembu emas, berarti semakin bertambah kekerasan hati.

I Raja-raja 12:28

12:28 Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

 

Di akhir zaman ini lebih banyak lagi, anak lembu emas sudah tidak terhitung banyaknya. Mengapa tidak terhitung? Kalau dulu hanya bangsa Israel yang membuat anak lembu emas. Sekarang bangsa kafir yang sudah dilayakan menjadi umatnya Tuhan, banyak juga yang membuat anak lembu emas, banyak yang keras hati seperti bangsa Israel.

 

Untuk menghadapi kekerasan hati yang semakin bertambah, maka dibutuhkan Firman pengajaran yang benar yang semakin keras. Bukan malah semakin lembek-lembek. Karena melihat kekerasan hati bangsa kafir semakin bertambah maka butuh Firman pengajaran yang benar yang semakin keras seperti palu yang menghancurkan bukit batu.

Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

Masa mau pakai roti menghancurkan bukit batu, rotinya yang hancur. Harus Firman tampil seperti palu, ini yang kita butuhkan sekarang ini. Jadi, jangan heran kalau sekarang penampilan Firman semakin keras, itu demi menolong kita. Kekerasan hati itu seperti batu, semakin keras hatinya batunya semakin menumpuk menjadi bukit batu. Firman Tuhan datang waktu ibadah, dia keraskan hati maka ada batu. Kemudian ibadah berikutnya datang lagi dengar Firman dan dia keraskan hati, bertambah lagi batunya. Terus dia datang ibadah, Firman datang dia terus keraskan hati, maka batunya makin bertambah sampai menjadi bukit batu. Masa Firman tampil hanya seperti roti saja, harus seperti palu. Untuk menghancurkan bukit batu harus dipukul berulang-ulang. Jadi yang dibutuhkan sekarang adalah pemberitaan Firman yang semakin keras yang diberitakan secara ulang berulang supaya bukit batunya hancur. Kalau mau mengikuti daging, berat mau menyampaikan Firman yang keras seperti mengangkat perang dengan sidang jemaat. Tetapi demi kekerasan hati itu hancur, perlu palu Firman yang diulang-ulang sampai kekerasan hati itu hancur.

 

Firman yang disampaikan berulang-ulang itulah Firman penggembalaan. Jadi, di dalam kandang penggembalaan ada kesempatan yang luas bagi kita untuk menghancurkan kekerasan hati kita, supaya kita bisa menerima Firman dengan lemah lembut, kita semakin disucikan dan dibaharui untuk dipersiapkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Keras hati itu juga sama dengan batu kilangan untuk menggiling. Orang yang keras hati memiliki hati buaya.

Ayub 41:15 (Lukisan tentang buaya)

41:15 Hatinya keras seperti batu, keras seperti batu kilangan bawah.

 

Siapa buaya? Seorang raja yang digambarkan seperti buaya adalah Firaun. Jadi orang yang keras hati itu memiliki hati buaya, memiliki hati Firaun. Siapa Firaun? Firaun gambaran setan. Kalau keras hati ujung-ujungnya menjadi sama dengan setan. Tuhan tolong jangan itu terjadi dalam kehidupan kita.

 

Kalau sudah keras hati pasti jatuhnya pada puncaknya dosa. Salah satu contoh puncaknya dosa:

Ayub 41:11

41:11 Dari dalam lubang hidungnya mengepul uap bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya.

 

Apa ini? Dari dalam mulut keluar suluh, berpancaran bunga api, ini perokok! Jadi perokok itu sama dengan buaya, hatinya keras. Kalau ditegur pasti banyak argumentnya.

 

Akibat keras hati lehernya dikalungi dengan batu kilangan dan dilempar ke laut.

Matius 18:6

18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

 

Artinya:

a)      Hidupnya tidak indah. Semakin mengeraskan hati terhadap Firman, semakin tidak indah hidup kita, semakin hancur.

 

b)      Semakin merosot rohaninya. Jasmaninya juga merosot. Batu kilangan untuk menggiling gandum, gandum itu makanan, ini menunjukan perekonomian. Jadi kalau kita melihat semua semakin merosot, periksa leher, apa yang ada di situ, batu kilangan atau kasih setia Tuhan. Jangan keraskan hati, lembutkan hati menerima Firman.

 

c)      Tidak bisa makan Firman. Batu kilangan ditaruh di leher, sementara batu kilangan untuk menggiling gandum menjadi tepung untuk membuat roti. Tidak ada batu kilangan berarti tidak ada tepung, tidak ada roti, berarti tidak ada Firman. Tidak bisa makan Firman sehingga masuk dalam kelaparan rohani yang dahsyat.

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Siapa yang disebutkan rebah? Anak-anak dara dan teruna, jadi kaum muda! Sekarang belum ada ibadah kaum muda, semuanya gabung ikut ibadah umum. Yang banyak keras hati dan tidak suka dengar Firman itu kaum muda! Jangan main-main, orang lain mencatat Firman, kaum muda malah menggambar yang lain! Jangan-jangan cuma whatsapp atau sms. Sudah terlalu banyak kaum muda yang hancur dan berguguran karena tidak mau makan Firman pengajaran.

 

d)      Tenggelam dalam dosa Babel

Wahyu 18:21

18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

 

Babel dilempar seperti batu kilangan, berarti tenggelam dalam dosa babel, puncaknya dosa.

 

Hal ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Sebab itu biarlah kita mau belajar untuk melembut. Terima palu Firman pengajaran yang benar yang dipukulkan ulang berulang untuk menghancurkan kekerasan hati kita. Kalau kita bisa melembut pasti bisa menyembah Tuhan. Sehingga leher kita bukan diikatkan batu kilangan tetapi dikalungi kasih setia Tuhan.

Amsal 3:3

3:3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

 

Ikut Tuhan itu tidak dipaksa, terserah mau pilih yang mana. Sebagai hamba Tuhan saya sudah beritakan Firman supaya kita pilih dikalungi kasih setia. Tetapi kalau tidak mau menerima berarti dikalungi batu kilangan. Jadi nanti jangan protes “kenapa saya begini, pendeta tidak pernah mendoakan saya, tidak pernah peduli saya!”. Periksa dulu apa yang ada di lehermu, batu kilangan atau kasih setia. Kalau selama ini keras hati, yah batu kilangan. Kalau mau melembut kita menerima kasih setia Tuhan, kita hidup dari kasih setia Tuhan. Hidup dari ijazah terbatas, hidup dari kekayaan terbatas, hidup dari kedudukan terbatas, semua fana. Tetapi kalau hidup dari kasih setia Tuhan, kasih setia Tuhan itu besar, kasih setia Tuhan itu abadi.

 

Hasilnya mau melembut dan dikalungi kasih setia Tuhan:

a)      Mazmur 51:1-3

51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,

51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.

51:3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!

 

Raja Daud sudah melakukan dosa yang besar yang seharusnya dihukum mati. Tetapi di sini kasih setia Tuhan menghapuskan segala dosa dan pelanggaran kita. Sebesar apapun dosa kita, semerah apapun dosa kita, sekotor, senajis, sejahat apapun kehidupan kita, kalau sekarang mau belajar melembut, mau menerima Firman sehingga bisa menyembah, maka kasih setia Tuhan mampu menghapus segala dosa dan pelanggaran kita.

 

Manusia sulit untuk menerima sesama yang bersalah kepadanya dan mau kembali minta ampun. Tetapi Tuhan tidak demikian. Sejahat dan senajis apapun kita, kasih karunia Tuhan lewat korban Kristus di kayu salib mampu menghapuskan dosa kita sampai tidak berbekas lagi.

 

b)      Kejadian 39:21-23

29:21 Sesudah itu berkatalah Yakub kepada Laban: "Berikanlah kepadaku bakal isteriku itu, sebab jangka waktuku telah genap, supaya aku akan kawin dengan dia."

29:22 Lalu Laban mengundang semua orang di tempat itu, dan mengadakan perjamuan.

29:23 Tetapi pada waktu malam diambilnyalah Lea, anaknya, lalu dibawanya kepada Yakub. Maka Yakub pun menghampiri dia.

 

Kasih setia Tuhan menjadikan hidup kita berhasil pada waktunya, sekalipun dalam suasana penjara. Inikan tidak masuk akal. Suasana penjara ini artinya suasana terbatas. Mungkin modal terbatas, keahliannya terbatas, ijazahnya terbatas, di mata manusia tidak mungkin berhasil. Tetapi kalau kita mau melembut, mau menerima Firman, kasih setia Tuhan membuat kita berhasil pada waktunya dalam suasana terbatas. Kami sudah alami, secara ekonomi sangat terbatas untuk mendirikan suatu bangunan gereja di Tonusu. Tetapi kalau hidup dari kasih setia Tuhan, kasih setia Tuhan itu kekal tidak terbatas dan mampu membuat semua berhasil pada waktunya.

 

c)      Mazmur 103:4

103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,

 

Kasih setia Tuhan menjadi mahkota, artinya kasih setia Tuhan menjadikan kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Coba renungkan, hidup kita begitu hina, begitu kotor, begitu jahat, begitu najis, banyak kali menyakiti hati Tuhan, tetapi kasih setia Tuhan tidak pernah berubah, tidak habis-habis bagi kita. Dia mau menjadikan kita sebagai Mempelai WanitaNya, asalkan kita mau melembut, Dia tetap tawarkan kasih setiaNya.

 

Mahkota ini menunjukan mahkota mempelai untuk masuk pesta nikah.

Kidung Agung 3:11

3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

 

Salomo gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga, memakai makhota. Kita juga mau memakai makhota untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah, itulah kasih setia Tuhan yang besar, yang kekal, yang ajaib, yang abadi, Dia berikan kepada kita. Ayo belajar melembut, jangan keraskan hati, biar kita hidup dari kasih setia Tuhan. Ada pertolongan pada waktunya, ada masa depan yang berhasil pada waktunya, bahkan kita dijadikan Mempelai WanitaNya. Dosa apapun dihapuskan oleh kasih setia Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar