20210620

Kebaktian Umum, Minggu 20 Juni 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:4b-6

12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Naga merah padam menunjukan kemarahan setan yang diwujudkan dengan antikristus. Di sini yang mau ditelan adalah anak laki-laki. Anak laki-laki ini statusnya adalah pelepas dan seorang gembala. Jadi roh antikristus mau menghancurkan sistem penggembalaan supaya gereja Tuhan tidak mengalami kelepasan dari dosa, dari daging dan dari dunia dengan segala pengaruhnya, sampai satu saat betul-betul ditelan oleh setan, dikuasai setan sepenuhnya, menyatu dengan setan untuk binasa selama-lamanya.

 

Dengan kekuatan sendiri tidak bisa kita menghadapi setan. Lalu bagaimana caranya kita menghadapi roh antikristus ini? Kita lihat di sini anak laki-laki sesudah dilahirkan dia dirampas dan dibawa lari ke takhta Tuhan. Setelah anak itu dirampas dan dibawa lari kepada Tuhan, perempuan yang tadinya mengandung dan sudah melahirkan, lari ke padang gurun. Ini disebut dengan menyingkir. Jadi, cara menghadapi setan dengan menyingkir. Ini sudah dinubuatkan dalam Injil Markus pasal 13. Di sini diperinci tindakan penyingkiran itu bagaimana.

Markus 13:14-16

13:14 "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.

13:15 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya,

13:16 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

 

Ada 3 tindakan penyingkiran di sini:

1.      Orang Yudea lari ke pegunungan. Orang Yudea itu orang yang sudah selamat, pegunungan menunjuk Yerusalem Baru. Artinya kita harus kerjakan keselamatan kita, tingkatkan sampai pada kesempurnaan. Itu sudah diterangkan.

2.      Tetap di peranginan. Ini akan dibahas lagi pada siang ini.

3.      Tetap di ladang.

 

Kita tetap membahas poin kedua, tetap di peranginan. Peranginan itu tempat yang sejuk, artinya hidup dalam damai sejahtera. Tidak damai itu berarti terpisah dengan Tuhan, terpisah juga dengan sesama. Yang membuat tidak damai adalah dosa.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Coba dalam nikah, kalau ada dosa disimpan maka suami isteri tidak damai, sekalipun satu tempat tidur tetapi terpisah, tidak damai sejahtera. Keadaan terpisah dengan Tuhan itu sengsara. Yesus sudah tunjukan waktu Dia mati di kayu salib, Dia berseru Eloi, Eloi, Lama sabakhtani artinya AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku. Dia mati di kayu salib untuk menggantikan kita, jadi sebenarnya itu seruan kita manusia berdosa. Terpisah dengan Tuhan itu sengsara, betapa mengerikannya keadaan Yesus di kayu salib. Keadaan sengsara yaitu:

1.      Doa tidak dijawab oleh Tuhan. Kalau ada dosa doa tidak dijawab sehingga semua menjadi kering, rohani kering. Makanya kalau mau berdoa selesaikan dulu dosa baru kita naikan doa kepada Tuhan supaya doa kita diterima.

2.      Kalau doa tidak dijawab maka masalah tidak pernah selesai, malah menumpuk terus, bertambah terus, bebannya semakin berat. Tetapi kalau dosa diselesaikan semua enak dan ringan. Tuhan Yesus katakan “marilah kepadaKu kamu yang berletih lesu dan berbeban berat” berarti berbeban dosa. “Belajarlah kepadaKu sebab aku ini rendah hati dan lemah lembut” berarti belajar rendah hati belajar mengaku dosa, belajar lemah lembut belajar mengampuni dosa. Maka semua menjadi enak dan ringan.

3.      Seperti Adam dan Hawa waktu mereka berbuat dosa, mereka bersembunyi. Waktu Tuhan tanya “Adam di manakah engkau”. Adam jawab “waktu aku mendengar Engkau, aku bersembunyi sebab aku takut”. Keadaan ketiga adalah takut, kuatir, gelisah dan sebagainya.

Kejadian 3:9-10

3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

 

Secara jasmani saja kalau ada yang kita sembunyi dari bos kita, pasti ada perasaan was-was. Nanti kalau ketahuan bagaimana. Begitu juga Adam dan Hawa, takut bertemu Tuhan. Ketakutan akibat dosa ini terjadi sejak taman Eden sampai sekarang di akhir zaman ini. Bahkan ketakutan ini menjadi pembunuh utama manusia di akhir zaman. Itu sudah Tuhan Yesus katakan:

Lukas 21:25-26

21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.

21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

 

Di taman Eden yang semuanya serba ada, mau makan semua ada, karena dosa Adam dan Hawa mengalami ketakutan. Apalagi di akhir zaman ini yang semua serba sulit. Betul-betul ketakutan itu mematikan rohani dan mematikan juga secara jasmani. Dengan krisis yang terjadi sekarang ini betul-betul menimbulkan ketakutan yang mengakibatkan kematian rohani. Karena takut tidak mendapat ini dan itu sehingga apa yang dilakukan sudah tidak sesuai Firman, itu mati rohani. Juga mematikan secara jasmani.

 

Jadi, walaupun kita memiliki segalanya tetapi ada dosa, ada suasana ketakutan. Apalagi kalau tidak memiliki apa-apa di dunia ini, lalu ada dosa disimpan dan dipertahankan, betul-betul suasana dosa itu sangat mencekam dan mengerikan sekali. Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita.

 

Selain dosa memisahkan dengan Tuhan, juga memisahkan dengan sesama, kita tidak bisa masuk kesatuan Tubuh Kristus kalau ada dosa. Kalau ada dosa dipertahankan jangan makan bersama-sama, berarti terpisah dengan sesama.

I Korintus 5:11

5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Sekalipun suami isteri satu tempat tidur, kalau ada dosa pasti terpisah, tidak bisa masuk persekutuan Tubuh Kristus. Kalau tidak bersekutu, berarti ada perpecahan. Di mulai dari nikah ada perpecahan, di penggembalaan ada perpecahan, antara penggembalaan ada perpecahan.

 

Di ayat di atas ada 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh, ini dosa yang mendarah daging. Cabul dan pemabuk itu dosa yang mengikat tubuh. Kikir, pemfitnah dan penipu itu dosa yang mengikat jiwa, menjadi karakter. Penyembah berhala itu mengikat roh, tidak bisa menyembah Tuhan lagi. Jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

 

Kalau pemisahan ini tidak segera diatasi, maka akan terjadi pemisahan dengan Tuhan untuk selama-lamanya. Kehidupan itu tidak akan masuk penyingkiran, waktu Yesus datang kembali dia ketinggalan dan dia masuk aniaya antikristus. Kalau dia tahan dianiaya dan tetap menyembah Yesus, dia selamat. Tetapi kalau tidak tahan, dia binasa dengan dunia ini, terpisah dengan Tuhan Yesus selama-lamanya.

 

Sebab itu tetaplah tinggal di peranginan, kejarlah segala sesuatu yang mendatangkan damai sejahtara. Segera hidup dalam perdamaian, mulai berdamai dengan Tuhan, akui dosa kita kepada Tuhan. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Kalau ini kadang masih bisa karena tidak ada yang tahu, hanya hubungan pribadi dengan Tuhan. Berdamai dengan sesama ini yang sulit. Kalau mengaku mungkin masih bisa. Mengampuni dan melupakan itu paling berat, dosa kita sendiri sudah kita selesaikan, dosa orang lain kita simpan. Makanya Tuhan bilang berusahalah hidup damai, itu suatu perjuangan. Dan kita tidak berjuang sendiri, kita berjuang dengan Tuhan. Yang penting kita mau berdamai, Tuhan pasti berikan kemampuan. Sesakit apapun kita disakiti, kita pasti bisa melupakan karena kekuatan dari Tuhan. Dari kita pasti tidak bisa “enak saja mau dilupakan, enak saja mau didoakan, so saki sekali kita pe hati kong kita mo lupa, tidak!” Akhirnya orang itu ketinggalan saat Yesus datang.

 

Untuk berdamai tentu ada yang menjadi pendamai bagi kita. Siapa pelayan pendamaian?

1.      Sebelum Tabernakel dibangun yang menjadi pelayan pendamaian adalah Musa.

Keluaran 32:30

32:30 Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu."

 

2.      Sesudah Tabernakel dibangun yang menjadi pelayan pendamaian adalah Harun sebagai Imam Besar dan dilanjutkan keturunannya. Setahun sekali Harun masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan dupa untuk mengadakan pendamaian bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaat Israel.

 

3.      Sekarang Imam Besar Yesus, ini pelayanan pendamaian sejak zaman Perjanjian Baru sampai sekarang.

I Yohanes 2:1-2

2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

 

Kalau dulu Harun membawa darah lembu jantan atau darah domba, kalau sekarang kita memiliki Yesus yang membawa darahNya sendiri untuk mengadakan pendamaian bagi dosa-dosa kita. Jadi kalau kita sudah terlanjur berbuat dosa, masih ada Yesus yang sanggup menyelesaikan dosa-dosa kita oleh darahNya. Ayo selesaikan semuanya, sebab kita masih memiliki Yesus Imam Besar sebagai pendamai kita, asalkan kita mau mengaku, maka darah Yesus aktif mengampuni dan mencabut akar-akar dosa.

 

Kalau kita tahu kita berbuat dosa dan kita tidak mau mengakui, malah salah-salahkan orang maka dosa itu disebut dosa sengaja yang tidak bisa terampunkan. Bagaimana kita tahu itu dosa? Lewat Firman pengajaran.

II Timotius 4:2; 3:16

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Pengajaran itu menyatakan dosa, sehingga kita tahu itu dosa untuk kita perdamaikan sehingga darah Yesus mengampuni dan mencabut akar-akar dosa. Jangan sampai kita sudah tahu itu dosa kemudian kita simpan, tidak mau diselesaikan, nanti jadi dosa sengaja yang tidak bisa terampuni lagi.

 

Imam Besar Yesus sudah membawa darahNya sendiri untuk mengampuni kita dan membasuh dosa kita sampai tidak berbekas. Dan Dia juga membawa dupa, senantiasa menaikan dosa syafaat supaya kita tidak jatuh dalam dosa.

Ibrani 9:12

9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

 

I Yohanes 2:1 (Terjemahan Lama)

2:1 Hai anak-anakku, inilah kusuratkan kepadamu supaya jangan kamu berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka kita ada seorang Juru Syafaat kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu,

 

Untuk berdamai itu ada 3 saksinya:

1.      Allah Bapa

2.      Yesus Anak Allah

3.      Allah Roh Kudus

Jadi, jangan main-main soal pendamaian, mengaku sungguh-sungguh, mengampuni juga sungguh-sungguh. Jangan itu dipermainkan karena ada saksi di sorga yang melihat kita. Kalau kita tidak sungguh-sungguh, saksi itu bisa menuntut.

 

Kalau kita mau berdamai, saling mengakui dan saling mengampuni, maka ada hasil yang kita peroleh. Firman Tuhan itu praktis, kalau kita mau praktek ada hasilnya. Jika tidak mau kita praktekan ada akibatnya.

Hasil pendamaian:

1.      II Korintus 5:18-21

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Hasil pertama kita dibenarkan oleh darah Yesus dan bisa hidup dalam kebenaran. Kalau sudah dibenarkan dan hidup dalam kebenaran baru Tuhan percayakan pelayanan. Sama dengan kita dipakai sebagai senjata kebenaran. Coba kita renungkan, kita manusia berdosa, orang yang tidak layak lalu bisa berkhotbah, main musik dan melakukan pelayanan apa saja dalam gereja, itu semua oleh darah Yesus.

 

Kalau sudah menjadi senjata kebenaran, dosa tidak bisa menguasai kita lagi. Mengapa masih mengulang-ulang dosa? Karena belum menjadi senjata kebenaran, masih ada yang disembunyikan atau dia mengaku tetapi tidak tuntas, makanya belum bisa menjadi senjata kebenaran, masih bisa dikuasai dosa lagi. Makanya jadilah senjata kebenaran, segala sesuatu kita lakukan untuk kebenaran, sehingga ketika saya khotbah, pemain musik bermain musik, semuanya melayani dalam kebenaran, maka jemaat yang datang dalam keadaan berdosa bisa ditolong dan dibenarkan. Tetapi kalau kita melayani bukan sebagai senjata kebenaran, orang datang dalam keadaan benar, tetapi karena melihat pelayanan kita yang masih dalam dosa, dia kembali juga tercemar oleh dosa. Ini yang harus kita perhatikan, segala sesuatu harus benar.

Roma 6:13-14

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

 

Ayo, jadilah senjata kebenaran supaya kita tidak dikuasai oleh dosa. Menjadi senjata kebenaran itu artinya kita melayani dengan benar, semua harus benar sehingga ketika kita melayani, orang berdosa bisa dimenangkan. Senjata itu diumpamakan pistol, orang datang dalam keadaan berdosa kita tembak dengan peluru kebenaran dan dia pulang bisa dibenarkan. Tetapi kalau kita menjadi senjata kelaliman, kita melayani namun hidup dalam dosa, maka orang datang mungkin dalam keadaan benar, dia pulang malah jadi cemar karena perbuatan kita! Ini yang kita harus perhatikan. Dengan kata lain, menjadi senjata kebenaran itu sama dengan menjadi saksi yang benar.

 

Jangan putus asa kalau dalam rumah tangga baru sendiri ikut dalam pengajaran. Yang penting kita menjadi senjata kebenaran, maka suatu saat keluarga kita yang belum bersama-sama dalam pengajaran bisa dimenangkan karena kita menjadi senjata kebenaran. Kita melayani dengan benar, kita tunjukan hidup benar itu seperti apa. Nanti suami yang belum dalam pengajaran bertanya-tanya kalau melihat perubahan isterinya “dulu dia ini isteri yang suka menanduk, sekarang kok bisa tunduk”. Atau suami yang kasar, sekarang bisa mengasihi. Itu karena apa? Karena Firman pengajaran. Jadi kesempatan kita bisa bersaksi, menjadi senjata kebenaran, menjadi saksi yang benar.

 

Jadi, jangan takut sekalipun sendiri, kita bisa memenangkan yang lain. Contohnya tadi, kalau kita menjadi senjata kebenaran kita hidup dari kasih karunia.

Roma 6:14

6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

 

Satu contoh yang mendapat kasih karunia dan berdampak pada nikahnya adalah Nuh.

Kejadian 6:8

6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

 

Alkitab mengatakan “lalu Nuh mendapat kasih karunia”. Tidak dikatakan “lalu Nuh sekeluarga mendapat kasih karunia”. Hanya Nuh seorang diri yang mendapat kasih karunia dan keluarganya ikut diselamatkan dari ancaman air bah.

 

Jadi jangan kecil hati dulu yang baru sendiri ikut Tuhan, ikut dalam pengajaran ini. Yang penting kita menjadi senjata kebenaran, kita mendapat kasih karunia maka kasih karunia itu berdampak bagi yang lain. Kalau saya gembala, saya menjadi senjata kebenaran, saya hidup dari kasih karunia maka menjadi saluran kasih karunia bagi sidang jemaat.

Filipi 1:7

1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.

 

Semua turut mendapat bagian kasih karunia yang diberikan pada Paulus. Ini menjadi pergumulan saya sebagai gembala. Bukan sekedar khotbah lalu saya tidak menjadi senjata kebenaran, saya khotbah A lalu saya lakukan B. Kalau saya khotbah A dan saya lakukan A, maka kasih karunia ada dalam diri saya dan mengalir pada sidang jemaat, semua mendapat kasih karunia. Jemaat yang baru sendiri ikut pengajaran ini dia mendapat kasih karunia, mengalir lagi kepada keluarganya, maka akan tercipta kegerakan yang besar, penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna. Ayo berdamai, maka hasilnya kita dibenarkan oleh darah Yesus, kita hidup dalam kebenaran, kita dipercaya pelayanan pendamaian.

 

Kasih karunia Tuhan ini yang menentukan hidup kita di dunia ini sampai hidup kekal bersama Yesus. Kita hidup bukan dari segala sesuatu yang ada di dunia ini, tetapi kita hidup dari kasih karunia Tuhan. Yang penting benar, hidup dalam kebenaran, pasti kita hidup!

Orang benar diberkati, dipagari lagi oleh Tuhan. Tidak usah kita ragu!

Mazmur 37:25; 5:13

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

 

Jadi, kasih karunia Tuhan mampu memelihara dan melindungi kita di tengah-tengah dunia yang serba sulit dan di tengah-tengah manusia yang jahat, yang menjalankan hidup yang rusak. Oleh kasih karunia Tuhan kita tidak ikut-ikutan rusak, kita dilindungi oleh Tuhan.

 

Kasih karunia Tuhan melindungi dari air bah. Sekarang ini melindungi kita dari penghukuman Tuhan atas dunia ini. Ada 3 kali 7 penghukuman Allah Tritunggal atas dunia ini. 7 meterai itu penghukuman dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala penghukuman dari Anak Allah, 7 bokor atau 7 cawan itu penghukuman dari Allah Bapa. Tetapi karena kasih karunia kita dilindungi oleh Tuhan. Biarlah kita mau berlomba-lomba mengejar pendamaian ini sehingga kita hidup dalam kasih karunia Tuhan.

 

2.      Ibrani 10:8-10

10:8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.

10:9 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.

10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

 

Hasil kedua kita disucikan oleh Korban Kristus. Penyucian itu mulai dari hati, kemudian pikiran, itu bagian dalam. Kemudian penyucian perkataan dan perbuatan, itu bagian luar. Peti Perjanjian itu disalut dengan emas bagian dalam baru luar. Jadi, penyucian itu bagian dalam baru luar. Karena seringkali kelihatan hanya bagian luar, tetapi di dalam tidak. Di depan orang terlihat perbuatan dan perkataannya suci, tetapi begitu diteropong bagian dalam, disenter dengan Firman, ada sesuatu yang tidak suci yang disembunyikan, ada dosa yang disembunyikan.

 

Suci ini kebenaran yang teruji. Mengapa kita harus disucikan? Supaya kita bisa naik gunung penyembahan.

Mazmur 24:3-4

24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

 

Berdamai itu naik gunung Golgota. Kalau sudah berdamai kita dibenarkan dan dipakai Tuhan, kemudian disucikan supaya meningkat. Sebab ada gunung yang besar dan tinggi yang kita tuju, itulah gunung Yerusalem Baru. Kalau sudah disucikan kita meningkat naik gunung penyembahan, baru nanti bisa naik gunung Yerusalem Baru. Ayo, sekarang bawa hidup kita untuk disucikan.

 

Matius 17:1-3

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

 

Murid Yesus ada 12, murid disebut juga rasul berarti ada jabatan. Sudah dipakai menjadi senjata kebenaran, berarti menjadi hamba kebenaran. Tetapi kita lihat di sini yang naik gunung hanya 3 orang, Petrus, Yakobus dan Yohanes. 9 orang murid yang lain ada di bawah, di kaki gunung. Dari sini kita bisa melihat jangan hanya puas menjadi hamba kebenaran, sebab yang naik gunung penyembahan hanya sedikit, 9 orang di bawah. Sudah melayani itu baik “di gereja saya pelayan, saya pengkhotbah” itu baik, tetapi jangan berpuas diri dulu. Sudah menjadi hamba kebenaran itu baik, ayo tingkat kesucian, tingkatkan penyembahan kita. Bagaimana cara meningkatkan kesucian, meningkatkan kebenaran? Hamba kebenaran tempatnya di mana? Sudah melayani, tempatnya harus benar, harus tergembala. Orang yang sudah melayani harus tergembala.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Banyak orang mengaku pelayan Tuhan tetapi tidak tergembala. Makanya banyak hamba kebenaran, tetapi yang disucikan itu sedikit. Yang mau meningkat pada gunung penyembahan sampai di gunung Yerusalem Baru itu hanya sedikit, 3 banding 9. Ayo kita meningkatkan kerohanian kita, biar kita mau mantap dalam penggembalaan, tergembala dengan sungguh-sungguh.

 

Ada orang sudah melayani dan tergembala, tetapi penggembalaannya belum tepat. Memang mengikut Tuhan itu seleksi yang ketat. Bukan seperti perkataan “kita masuk sorga” lalu semua masuk sorga dengan gampang, tidak! Kita lihat saja dari Harun bisa melayani Tuhan, itu seleksi yang ketat. Dari dari seluruh bangsa di dunia dipilih satu bangsa yaitu bangsa Israel. Dari 12 suku bangsa Israel, dipilih satu suku yaitu suku Lewi. Dari suku Lewi ada 3 kaum, Kehat, Merari dan Gersom, yang dipilih kaum Kehat. Dari kaum Kehat banyak keluarga, yang dipilih keluarga Harun, seleksinya ketat. Jadi ikut Tuhan itu bukan gampang-gampang “oh saya sudah melayani, sudah lurus-lurus masuk sorga”.

 

Di mana kita harus tergembala supaya kita mengalami peningkatan penyucian dan bisa menaikan doa penyembahan?

Yohanes 15:1

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

 

Bicara pengusaha berarti ada pekerjanya, ini menunjuk pelayanan.

 

Yohanes 15:2-3

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Dimana kita tergembala? Seperti ranting yang melekat pada satu pokok anggur yang benar, itulah Yesus, sama dengan tergembala pada Firman pengajaran yang benar, maka kita akan mengalami penyucian. Terus disucikan sehingga pelayanan kita menghasilkan buah-buah yang berkenan kepada Tuhan. Tergembala bukan pada organisasi, organisasi boleh beda-beda tetapi pengajarannya hanya satu. Tidak boleh banyak pokok, melekatnya hanya pada satu pokok itulah Yesus, Firman pengajaran yang benar. Di situ kita dibersihkan dan disucikan terus, pelayanan kita semakin berkenan, menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan. Semakin meningkat kesuciannya, semakin meningkat penyembahannya, selangkah lagi kita mau naik ke gunung Yerusalem Baru.

 

Saya tidak katakan harus tergembala di sini, terserah bapak ibu, yang penting tergembala pada Firman pengajaran yang benar. Apa Firman pengajaran yang benar? Firman yang dikatakan oleh Yesus, Firman yang dibukakan rahasianya, ayat yang menerangkan ayat dalam Alkitab. Ayat itu adalah perkataan Yesus, diterangkan oleh ayat yang lain yang juga perkataan Yesus, sampai ayat yang terakhir perkataan Yesus, maka seluruh pemberitaan Firman adalah perkataan Yesus. Kalau disampaikan ayat lalu diterangkan dengan logika, dengan pengetahuan, dengan lawak, itu bukan lagi perkataan Yesus. Mungkin kedengaran bagus, indah, segar, lucu, tetapi tidak ada kuasa penyucian. Maka tidak akan bisa naik gunung penyembahan, tidak bisa naik gunung Yerusalem Baru.

 

Apa yang terutama harus disucikan bagi hamba-hamba kebenaran?

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Ada ayat yang kalimatnya hampir mirip:

Yohanes 13:10-11

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

 

Dikatakan tidak semua karena masih ada Yudas di situ. Jadi, yang pertama harus disucikan bagi hamba-hamba kebenaran adalah kaki atau perjalanan hidupnya Yudas, roh Yudas harus disucikan dari dalam diri kita. Banyak roh Yudas yaitu 4P, pencuri, pendusta, pendakwa dan pengkhianat. Saya tidak menekankan itu, namun ada satu roh Yudas masih melekat kuat dalam diri kita. Apa itu? Mundur maju. Maju rohani, mundur lagi, maju, mundur. Waktu Yesus dijamu di Betania, ada Yudas di situ. Kemudian dia keluar bersekutu dengan imam-imam kepala, berarti dia mundur. Waktu makan Paskah dia ada lagi di situ bersama-sama dengan murid-murid dan Yesus, berarti dia maju lagi. Kemudian setelah dia menerima roti, dia pergi keluar dan dia mundur untuk selama-lamanya, binasa selama-lamanya.

 

Apa tandanya roh mundur maju ini ada dalam diri kita? Ketika kita mulai condong pada perkara yang jasmani, disitu roh Yudas mulai masuk. Yudas mundur sebab dia mau menjual Yesus, berarti karena perkara yang jasmani. Sampai Yesus mengatakan sahabatKu yang makan roti bersama-sama Aku angkat tumit melawan Aku. Kalau mengangkat tumit, pasti badannya condong ke depan. Begitu kita mulai condong pada perkara yang jasmani, pikiran kita mulai tertuju hanya pada yang jasmani, berpikir bagaimana mau meraih yang jasmani, hanya itu yang ada dalam pikiran kita, itu berarti sudah mulai mundur. Kalau dibiarkan nanti mundur selama-lamanya seperti Yudas. Tuhan tolong jangan ada roh mundur maju seperti Yudas di dalam diri kita. Orang mundur maju itu orang yang binasa, seperti itulah Yudas akhirnya binasa.

Ibrani 10:37-39

10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

 

Orang yang mundur itu predikatnya binasa. Jangan mundur maju, sebentar ada dalam penggembalaan, sebentar lagi hilang. Sekarang mengalami penyucian, kemudian kecewa lagi, putus asa lagi. Kemudian kuat lagi, namun kemudian takut lagi. Biarlah kita terus disucikan, terus maju sampai garis finish. Jangan maju mundur, begitu dia mundur lalu Yesus datang, dia binasa. Ini suatu perjuangan. Memang tidak mudah bagi daging, tetapi kalau bersama Tuhan, Roh Kudus pasti memampukan, terus maju! Bapak gembala dipanggil Tuhan, ini benar-benar suatu pukulan telak bagi kita. Tetapi ini bukan untuk membuat kita mundur, namun untuk melatih kita supaya dewasa rohani, terus maju!

Kalau sudah disucikan, doa penyembahan pasti naik. Doa penyembahan itu proses perobekan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Matius 17:1

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

 

Angka 6 itu angka daging. 6 hari kemudian, berarti sudah dilewati 6 hari itu. Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya dimatikan. Jadi, kalau lewat penggembalaan kita disucikan, doa penyembahan naik, maka daging kita dirobek dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Kalau kita bisa mengalami perobekan daging dan penyembahan naik, maka mata kita bisa melihat Tuhan. Ini hasil menyembah Tuhan:

a)      Bisa melihat Yesus artinya mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Hidup Yesus menjadi nyata dalam diri kita. Mulai dari pikiran perasaan Yesus menjadi nyata dalam diri kita. Dalam surat Filipi pasal 2 ada 7 pikiran perasaan Yesus yang dikunci dengan taat dan dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Itu kalau hidup Yesus menjadi nyata dalam hidup kita yaitu kita menjadi kehidupan yang taat. Jadi, biar kita tidak ucapkan “saya menyembah berjam-jam sehari, saya menyembah jam sekian” bisa dilihat dari ketaatannya. Kalau taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara, berarti dia penyembah Tuhan.

 

b)      Melihat Musa. Salah satu yang paling nyata dalam pelayanan Musa adalah bagaimana dia menuntun bangsa Israel menyeberang laut Teberau yang seharusnya mustahil untuk diseberangi. Kiri kanan padang gurun, di belakang ada Firaun dan tentaranya mengejar dan di depan ada laut Teberau. Tetapi dengan Musa mau mengikuti perintah Tuhan “berangkat, ulurkan tongkatmu” maka laut terbelah dan mereka bisa menyeberang. Jadi, melihat Musa di sini artinya kita memiliki kuasa untuk menghapus kemustahilan. Apa yang mustahil kita hadapi, mungkin seperti bangsa Israel menghadapi laut Teberau, kiri kanan tidak ada jalan, muka belakang tidak ada jalan, yah sudah jalannya tinggal angkat muka ke atas, tinggal menyembah saja, berseru kepada Yesus, maka kita akan melihat kuasa Tuhan menghapus kemustahilan baik secara jasmani, maupun secara rohani.

 

c)      Melihat Elia. Salah satu pelayanan Elia yang menonjol pada waktu dia berdoa supaya hujan jangan turun dan hujan tidak turun selama 3,5 tahun. Kemudian dia berdoa lagi maka hujan turun. Jadi, melihat Elia artinya mengalami kuasa pencurahan hujan berkat. Doa penyembahan itu mezbah dupa, dupanya dibakar asapnya naik kepada Tuhan dan abunya turun. Abunya itu berkat untuk kita. Tetapi jangan kita menyembah untuk dapat berkat, keliru kalau seperti itu. Menyembah untuk menyenangkan Tuhan. Tuhan tahu berkat apa yang kita butuhkan, Tuhan pasti sediakan.

Mamzur 24:5

24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

 

Berkat jasmani dicurahkan, sampai zaman antikristus kita diberkati dan dilindungi Tuhan di situ, terutama berkat rohani semakin melimpah hujan Firman pengajaran dalam gereja sehingga kita dimandikan dan disucikan. Juga berkat kebahagiaan sorga. Semua ini yang dicari manusia di dunia ini, berkat pemeliharaan, berkat perlindungan, berkat keadilan dan berkat kebahagiaan, manusia berupaya bagaimana caranya untuk mendapatkan semua ini. Bagi kita Tuhan kasih satu jalan yaitu menyembah, tingkatkan kesucian maka semuanya pasti Tuhan berikan, Tuhan curahkan hujan berkat bagi kita.

Matius 17:4

17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

 

3.      Ibrani 10:14

10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

 

Tuhan mampu membenarkan kita, Tuhan menyucikan, sampai menyempurnakan kita. Kita disempurnakan oleh Korban Kristus sehingga kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang tanpa cacat cela dan noda layak menyambut kedatanganNya kedua kali.

II Petrus 3:14

3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

 

Semua kita dapatkan kalau berdamai, tetap di peranginan, maka kita dibenarkan, disucikan sampai disempurnakan. Untuk sempurna ini ada proses, tidak serta merta begitu saja. Hanya bisa dilakukan oleh orang yang mau berdamai, kalau tidak mau berdamai, proses ini tidak bisa dia lakukan.

Kolose 1:24

1:24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.

 

Kalau kita baca ini seakan-akan penderitaan Yesus masih kurang, sehingga Paulus harus menggenapkan penderitaan Kristus. Yang dimaksud apa yang kurang dari penderitaan Kristus adalah waktu Yesus mati di kayu salib, Tubuh Kristus belum terwujud. Kalau sudah terwujud kita tidak ada sekarang ini, sebab saat Yesus naik ke sorga semuanya sudah ikut naik ke sorga, tetapi belum. Jadi, yang masih kurang dari penderitaan Yesus adalah Tubuh Kristus belum terwujud. Proses untuk mewujudkan Tubuh Kristus ini adalah penderitaan, percikan darah. Ini prosesnya, untuk mencapai kesempurnaan kita harus rela menerima percikan darah, rela menerima sengsara daging karena Yesus, karena ibadah pelayanan.

 

Ketika kita menderita, kita lihat Tubuh Kristus belum terwujud jadi nikmati, terus nikmati. Jangan cepat-cepat berhenti “Tuhan saya tidak mampu, saya mau tinggalkan pelayanan, saya mau tinggalkan pengajaran” jangan seperti itu! Terus kita nikmati penderitaan sampai Tubuh Kristus terbentuk. Ayub mengatakan hidup kita di dunia ini berpuas-puas dengan penderitaan, nikmati saja. Tetapi jangan juga menguji Tuhan, begitu menderita dia malah berteriak “tambah lagi!”. Jangan juga begitu. Itu namanya merasa hebat, merasa kuat. Saat kita menderita kita mohon “Tuhan mampukan saya”. Dalam penderitaan nikmati saja, Tuhan tidak pernah meninggalkan kehidupan kita.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Tuhan tahu daging kita tidak mampu, sebab itu di tengah-tengah penderitaan kita Tuhan curahkan Roh Kudus, roh kemuliaan, untuk kita bisa bertahan sampai garis akhir, sampai Tubuh Kristus selesai terbangun, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Saat tidak mampu, pandang Korban Kristus. Yesus sudah lebih dahulu menderita dan Dia mampu menolong kita dalam penderitaan yang kita alami. Dia menghibur dan pasti menolong pada waktunya. Ketika puncak penderitaan itu terjadi, disitulah waktu untuk Tuhan menolong kita.

 

Percikan darah tujuannya untuk membaharui hidup kita.

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Kenapa disebut ringan? Karena Tuhan kasih Roh Kudus. Bagi daging memang berat, tetapi Roh Kudus yang memampukan kita untuk menghadapi semuanya.

II Korintus 4:18

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Beribadah itu suatu percikan darah. Kita harus tinggalkan pekerjaan untuk beribadah, ada yang harus menempuh jarak jauh untuk bisa beribadah. Belum lagi duduk lama mendengar Firman, apalagi kalau sore sudah mulai panas, datang kehujanan, pulang kehujanan. Semua itu penderitaan demi Tubuh Kristus terwujud. Nikmati semua, jangan kita mundur, sebab Tubuh Kristus belum terwujud, itu yang harus selalu kita ingat. Penderitaan kita untuk menggenapi apa yang masih kurang dari penderitaan Kristus yaitu supaya kita bisa terwujud menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Ada Roh Kudus, Roh Kemuliaan yang akan memampukan kita, memberikan kebahagiaan dan Roh Kudus juga yang akan menyelesaikan semuanya bagi kita. Sampai nanti kita sempurna, itulah puncak pendamaian oleh darah Yesus, kita sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk Kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem yang baru.

 

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar