20210609

Kebaktian PA Imamat, Rabu 9 Juni 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25 dalam terang Tabernakel terkena pada Tabut Perjanjian yang berbicara kelepasan gereja untuk menyongsong Yesus di awan-awan yang permai. Imamat pasal 25 terbagi menjadi 5 bagian.

1.      Ayat 1-12 tahun sabat dan tahun Yobel.

2.      Ayat 13-38 hak menerima kembali waris yang telah dijual, dalam tahun Yobel.

3.      Ayat 39-43 tahun Yobel dan pekerjaan perhambaan orang Israel.

4.      Ayat 44-46 kaum kafir menjadi hamba untuk selama-lamanya.

5.      Ayat 47-55 hak untuk menebus perhambaan orang Israel yang menjadi hamba orang kafir pada tahun Yobel.

 

Kita masih mempelajari poin pertama yaitu tahun sabat dan tahun Yobel.  

Imamat 25:1-12

25:1 TUHAN berfirman kepada Musa di gunung Sinai:

25:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN.

25:3 Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu,

25:4 tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.

25:5 Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu.

25:6 Hasil tanah selama sabat itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu.

25:7 Juga bagi ternakmu, dan bagi binatang liar yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi makanannya.

25:8 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.

25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

25:10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.

25:11 Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya.

25:12 Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil dari ladang.

 

Tahun sabat atau tahun ketujuh adalah tahun perhentian bagi tanah. Tanah itu 6 tahun boleh diolah dan tahun ketujuh harus diistirahatkan, tidak boleh diolah. Tuhan sudah jamin pada bangsa Israel, kalau bangsa Israel taat dan mau menguduskan tahun sabat, maka Tuhan memberikan hasil yang berlipat ganda pada tahun keenam yang bisa dinikmati sampai pada tahun yang kesembilan.

Imamat 25:21-22

25:21 Maka Aku akan memerintahkan berkat-Ku kepadamu dalam tahun yang keenam, supaya diberinya hasil untuk tiga tahun.

25:22 Dalam tahun yang kedelapan kamu akan menabur, tetapi kamu akan makan dari hasil yang lama sampai kepada tahun yang kesembilan, sampai masuk hasilnya, kamu akan memakan yang lama."

 

Dari sini Tuhan menuntut bangsa Israel untuk menguduskan tahun sabat. Berarti Tuhan ingin supaya bangsa Israel itu percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan, pada Firman Tuhan. Sama dengan belajar taat pada Firman Tuhan. Kita tidak lagi menguduskan tahun sabat seperti bangsa Israel, tetapi kita mengambil pelajaran yang rohani yaitu Tuhan ingin supaya kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan, kepada Firman Tuhan. Sama dengan Tuhan mau supaya kita taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan dan Tuhan sudah menjamin akan memberkati kehidupan kita.

 

Sabat secara rohani adalah perhentian di dalam Roh Kudus.

Yesaya 63:14

63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

 

Roh Kudus ini yang menolong kita untuk bisa taat dengar-dengaran pada Firman, sebab daging tidak mampu untuk taat. Bagi daging untuk bisa taat pada firman itu adalah hal yang mustahil. Tetapi kalau ada Roh Kudus maka kita bisa taat dengar-dengaran pada Firman, mengalami sabat.

Roma 8:7,13,15

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Roh Kudus memampukan kita bisa berseru ya Abba, ya Bapa berarti taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

 

Manusia diciptakan dari tanah. Ketika manusia jatuh dalam dosa, manusia dikutuk oleh Tuhan dan tanah juga dikutuk oleh Tuhan. Apa penyebab manusia jatuh dalam dosa? Karena tidak taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan, makanan yang dilarang malah dimakan. Begitu tidak taat, langsung dikutuk oleh Tuhan dan tanahpun dikutuk oleh Tuhan. Dalam kitab Kejadian tanah dikutuk, diulangi lagi dalam kitab Ulangan. Begitu mereka tidak taat, maka tanah dikutuk menjadi besi.

Kejadian 3:17

3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

 

Ulangan 28:15,23

28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:

28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi.

 

Ketidaktaatan Adam Hawa menyangkut soal makanan. Ada makanan yang diperintahkan Tuhan untuk dimakan, ada makanan yang dilarang Tuhan untuk dimakan. Adam dan Hawa justru memakan makanan yang terlarang. Sekarang makanan yang Tuhan perintahkan untuk kita makan adalah ajaran sehat atau Firman pengajaran yang benar. Setiap ibadah tugas kami hamba Tuhan untuk menyediakan ajaran sehat, ini yang harus dimakan. Tetapi banyak orang Kristen justru memakan makanan yang dilarang Tuhan untuk dimakan, itulah ajaran campur, ajaran palsu. Ajaran sehat justru dihina, pengajaran benar justru dibilangi palsu. Yang tidak boleh, ajaran tidak sehat, ajaran sesat, ajaran palsu, justru itu yang dimakan. Ini yang harus kita waspadai. Ingat begitu tidak taat soal makanan, maka yang dikutuk adalah tanah. Bicara tanah menyangkut mata pencaharian.

 

Ayo jangan sampai kita yang sudah ada dalam pengajaran justru melecehkan bahkan menghina Firman pengajaran ini dan tidak menghargai Firman pengajaran. Sudah diberikan kesempatan datang beribadah, ada hamba Tuhan menyajikan Firman pengajaran yang benar, tetapi yang datang malah tidak menghargai, bosan dengar Firman, malas dengar Firman, tidak sungguh-sungguh, main-main, ngantuk dan sebagainya. Hati-hati, kalau soal makanan kita tidak taat, maka yang dikutuk adalah tanah. Tanah dikutuk artinya susah payah dalam hal ekonomi. Kaum muda remaja hargai pemberitaan Firman, kalau tidak dikutuk mata pencaharian. Kuliah tinggi-tinggi tapi susah mencari pekerjaan atau kuliahnya mandek, karena apa? Tidak ada penghargaan dalam Firman.

 

Susah payah dalam ekonomi artinya:

1.      Ekonominya diizinkan merosot, apa yang sudah dirintis selama ini malah menurun.

2.      Selalu merasa tidak cukup, sekalipun dia kelihatan punya rumah, kendaraan, kebun dan sebagainya, sehingga menyiksa diri dengan berbagai-bagi duka untuk memburu uang.

I Timotius 6:6

6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

 

Ibadah disertai rasa cukup itu kalau kita bisa menikmati Firman. Ingat waktu Yesus bertanya apa yang ada padamu, dijawab dua pedang dan Yesus berkata cukup. 2 pedang itu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, pengajaran yang sehat. Kalau kita bisa makan dan menikmati Firman selalu merasa cukup dan puas, mendapat keuntungan besar yaitu dua sayap burung nazar yang besar. Ini akibatnya kalau tidak merasa cukup:

I Timotius 6:10

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Dia menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka. Tidak pernah mengalami perhentian dan damai sejahtera. Makanya saya selalu menekankan, bedakan kebutuhan dan keinginan. Keinginan ini yang selalu membuat tidak cukup. Makanya yang diutamakan kebutuhan. Misalnya sudah ada sepatu, yah sudahlah. Tetapi karena ada keinginan ditambah lagi satu pasang, tambah dua pasang, sampai selalu merasa tidak cukup. Makanya bedakan kebutuhan dan keinginan, jangan diikuti keinginan. Silahkan memenuhi kebutuhan, tetapi nomor satu hargai Firman, utamakan mendengarkan Firman. kalau ibadah disertai rasa cukup memberi keuntungan besar. Apalagi kami hamba Tuhan harus tahu ini kebutuhan pelayanan dan itu keinginan. Keinginan tidak usah diikuti, jadi berkatnya bisa disimpan untuk kebutuhan pelayanan. Keinginan inilah yang membuat susah payah, karena tidak taat sehingga ekonomi merosot, selalu merasa tidak cukup sehingga berupaya memburu uang, sampai menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka. Tidak pernah mengalami perhentian damai sejahtra.

 

Manusia digambarkan seperti bejana tanah liat yang mudah retak dan hancur. Mudah retak dan hancur berarti tidak ada perhentian.

II Korintus 4:7

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

 

Ini bejana tanah liat, mau dia punya kepandaian, kedudukan, kekayaan dan sebagainya, di hadapan Tuhan hanya bejana tanah liat, mudah retak, mudah hancur. Sebab itu hidup kita harus diisi dengan harta sorga, harta yang indah, yaitu:

II Korintus 4:4

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Ini harta sorga, cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, sama dengan Firman pengajaran yang benar. Kita diisi sama dengan makan Firman. Ayo makan yang diperintahkan Tuhan, jangan yang dilarang Tuhan. Yang diperintahkan Tuhan itulah Firman pengajaran yang benar. Makan Firman pengajaran yang benar sehingga kita memiliki kekuatan ekstra, kekuatan yang melimpah untuk menghadapi tekanan-tekanan dan himpitan-himpitan. Baik tekanan dari dunia yaitu krisis ekonomi, kesulitan dan kesenangan dunia, tekanan dan himpitan dari dosa sampai puncaknya dosa. Juga tekanan dari daging dengan segala hawa nafsu dan tabiatnya. Kalau ada isi Firman, kita mau makan Firman pengajaran yang benar maka kita kuat, ada perhentian, ada damai sejahtera, ada sabat.

 

Dalam proses pengisian ini sangat dibutuhkan Roh Kudus. Bagi daging untuk mengerti Firman itu terbatas. Daging tidak bisa menyelidiki hati Tuhan, tidak bisa memahami rencana dan kehendak Tuhan. Tetapi kalau ada Roh Kudus, Roh Kudus yang menyelidik apa yang ada di dalam hati Tuhan dan Roh Kudus yang memberitahu kepada kita.

I Korintus 2:10-14

2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.

2:12 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.

2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.

2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

 

Kalau tidak ada Roh Kudus, Firman pengajaran yang benar yang dibukakan rahasianya malah dihina. Firman pengajaran yang tidak benar malah dimakan.

 

Orang yang rohani tidak menilai dirinya sendiri “oh saya ini rohani”. Kita tidak bisa mengatakan diri kita rohani tetapi orang lain yang menilai.

I Korintus 2:15

2:15 Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.

 

Untuk diisi dengan Firman pengajaran, untuk makan Firman pengajaran yang benar kita membutuhkan Roh Kudus. Roh Kudus ini yang menentukan Firman menjadi iman dalam hati kita sehingga kita bisa mempercayakan hidup kepada Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan tahun sabat. Dulu memang dirayakan tahun ketujuh, sekarang kita makan Firman pengajaran, nikmati, menjadi iman dalam kita dan kita percaya serta mempercayakan hidup kepada Tuhan. Itulah tahun sabat yang harus ada dalam diri kita.

 

Kapan proses pengisian? Saat pemberitaan Firman pengajaran yang benar seperti sore ini. Kami hamba Tuhan yang memberitakan Firman harus di dalam urapan Roh Kudus dan orang yang mendengar juga harus dalam urapan Roh Kudus. Maka kita bisa mengetahui apa yang tersembunyi di dalam Allah. Sama dengan kita bisa mengetahui isi hati Tuhan, pikiran Tuhan, kehendak Tuhan. Makanya perlu dalam doa masuk ibadah dan doa masuk Firman minta supaya diurapi Roh Kudus, supaya kami yang memberitakan ada urapan, yang mendengarkan ada urapan sehingga kita bisa mengerti isi hati Tuhan.

 

Semua akan dibukakan kepada kita kalau ada Roh Kudus. Sebab itu Firman pengajaran yang benar disebut juga hikmat Allah.

I Korintus 2:6-7

2:6 Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.

2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

 

Jadi Firman pengajaran benar, pembukaan rahasia Firman itu disebut hikmat Allah. Hikmat Allah itu diberitakan kepada orang-orang yang sudah matang rohaninya. Artinya bagi kita, pemberitaan Firman pengajaran yang benar atau pembukaan rahasia Firman bertujuan untuk mematangkan rohani kita. Kalau rohani matang bisa dinikmati oleh Tuhan, memuaskan Tuhan, menyenangkan hati Tuhan. Orang yang matang rohani adalah orang yang selalu mengalami perhentian dan damai sejahtera. Kalau sering kecewa, galau, putus asa apalagi berniat meninggalkan Tuhan berarti rohaninya belum matang. Kalau sudah matang, menghadapi tantangan dan pergumulan apapun dia tenang menghadapinya, ada perhentian, ada damai sejahtera. Bagaimana bisa matang? Lewat Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.

 

Sekarang kita mau raba diri kita masing-masing, mulai dari saya nomor satu, apakah kita sudah memiliki tanda-tanda matang rohani? Kita belajar dari hikmat.

Amsal 1:20-21

1:20 Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,

1:21 di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

 

1.      Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan

Jalan adalah tempat lalu lalang orang dengan kesibukan dunia. Jadi tanda matang rohani pertama adalah tidak terhimpit atau tidak terikat dengan perkara-perkara duniawi. Silahkan kerja dengan keras, sekolah dengan baik dan semampunya, jangan paksa orang tua untuk biayai, kalau bisa biayai diri sendiri puji Tuhan. Tetapi jangan terikat dengan perkara-perkara dunia. Kalau terikat dengan perkara dunia, maka dia menjadi Kristen jalanan, Kristen yang beredar-edar yang tidak tergembala. Ayo kita lepas dari perkara dunia sehingga kita bisa mantap tergembala, itulah orang yang matang rohani. Sesibuk-sibuknya kerja, sibuk-sibuknya sekolah, tetap penggembalaan nomor satu. Saya memahami juga bagaimana bapak ibu yang bekerja lalu harus beribadah sore, karena saya juga dulu seperti itu. Ayo kita perjuangkan ibadah penggembalaan nomor satu.

 

Dalam penggembalaan kita memperoleh kesempatan luas untuk mengerti isi hati Tuhan, kehendak Tuhan, terutama memahami rahasia Tuhan. Ada 2 rahasia Tuhan yang besar dalam Alkitab.

a)      Rahasia ibadah

I Timotius 3:16

3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

 

Yesus telah menyatakan dirinya dalam rupa manusia. Dia adalah Firman yang telah lahir menjadi manusia. Untuk apa? Untuk mengubahkan kita manusia daging menjadi sama dengan Yesus, sama dengan Firman.

Yohanes 1:1,14

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Jadi, rahasia ibadah adalah rahasia keubahan hidup, hanya kita dapatkan kalau kita mantap tergembala. Orang yang matang rohaninya adalah orang yang mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai nanti sama mulia dengan Tuhan Yesus. Kita periksa diri, betulkah kita sudah matang rohani atau tidak. Matang rohani ini bukan diukur dari lamanya ikut Tuhan. Belum tentu lama ikut Tuhan sudah matang rohaninya. Mungkin masih baru dalam pengajaran tetapi kalau dia sungguh-sungguh dan mengalami keubahan hidup, dia matang rohaninya.

II Timotius 3:5

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Ini sudah beribadah, tetapi ada 18 tabiat daging yang dipertahankan, tidak berubah. Contohnya Yudas Iskariot 3,5 tahun bersama Yesus tetapi tidak mengalami keubahan hidup. Kesempatan terakhirpun untuk berubah dia tolak. Diberikan kesempatan dalam perjamuan Paskah, begitu dia menerima roti, bukannya mengalami keubahan hidup, malah dia kerasukan iblis. Ini yang kita jaga.

 

Jadi, bukan lamanya dalam pengajaran atau lamanya ikut Tuhan itu ukuran dia matang rohaninya. Kalau dia sungguh-sungguh tergembala dan mau diisi dengan Firman dan dia berubah, itu orang yang matang rohaninya. Ada yang singkat, baru masuk, tetapi karena dia sungguh-sungguh, dia lebih melejit dari yang sudah lama. Makanya ada ayat mengatakan yang terdahulu menjadi terkemudian, yang terkemudian menjadi yang terdahulu. Kita yang sudah dalam pengajaran, yang sudah bertahun-tahun, jangan sampai menjadi yang terkemudian. Biar kita tetap maju sampai mencapai garis finish menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Waktu ini waktu yang sisa, sudah sangat singat. Biar kita pacu rohani kita, diisi Firman sampai memiliki kerohanian matang.

 

b)      Rahasia nikah

Efesus 5:32

5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

 

Ini rahasia nikah yaitu rahasia nikah Yesus dengan gereja yang sempurna, kehidupan yang mengalami keubahan hidup, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi, untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita harus mengalami penyucian dan pembaharuan sampai tidak bercacat cela.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Dari sini kita melihat orang yang matang rohaninya, dia mau menerima penyucian sampai tidak bercacat cela. Bukan marah, mengomel, bersungut waktu dosanya disingkapkan oleh Firman Tuhan. Kita raba selama ini bagaimana sikap kita waktu mendengar Firman dan Firman menunjukan kesalahan kita, apakah kita mengomel dan bersungut. Kalau ada Firman menyentuh kesalahan kita, membongkar dosa kita, itu kasih sayang Tuhan kepada kita. Firman ini Firman kasih karunia, tidak semua orang menerima, hanya orang yang mendapat kasih karunia.

Kisah Para Rasul 20:32

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Jadi, kalau ada Firman menyatakan dosa kita, kita mendapat kasih karunia Tuhan. Terima itu untuk kita dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, rohani yang dewasa siap menikah dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

2.      Hikmat berseru di lapangan-lapangan

Banyak kejadian di lapangan, salah satunya kita lihat dalam kitab Hakim-hakim. Lapangan di situ menjadi tempat untuk memancing orang-orang dursila datang mau menghancurkan nikah.

Hakim-hakim 19:17,20-22

19:17 Ketika ia mengangkat mukanya dan melihat orang yang dalam perjalanan itu di tanah lapang kota, berkatalah orang tua itu: "Ke manakah engkau pergi dan dari manakah engkau datang?"

19:20 Lalu berkatalah orang tua itu: "Jangan kuatir! Segala yang engkau perlukan biarlah aku yang menanggung, tetapi janganlah engkau bermalam di tanah lapang kota ini."

19:21 Sesudah itu dibawanyalah dia masuk ke rumahnya, lalu keledai-keledai diberinya makan; maka mereka pun membasuh kaki, makan dan minum.

19:22 Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya, datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila, mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu, supaya kami pakai dia."

 

Orang dursila melihat ada orang Lewi yang dalam perjalanan pulang lalu mau bermalam di lapangan. Untung ada orang tua yang mengajak ke rumahnya. Tetapi orang dursila terlanjur melihatnya dan diikutilah, mereka gedor-gedor pintu orang tua itu dan berkata “bawa keluar orang itu supaya kami pakai dia”. Pakai di sini artinya berhubungan badan, dosa kenajisan. Jadi, tanda matang rohani adalah mau dan berusaha untuk terlepas dari roh dursila. Apa itu roh dursila? Kita lihat perbuatan noda di Gibea ini.

a)      Mempermainkan nikah

Hakim-hakim 19:25

19:25 Tetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya dan membawanya kepada mereka ke luar, kemudian mereka bersetubuh dengan perempuan itu dan semalam-malaman itu mereka mempermainkannya, sampai pagi. Barulah pada waktu fajar menyingsing mereka melepaskan perempuan itu.

 

Ini roh dursila yang bekerja luar biasa di akhir zaman ini, mempermainkan nikah. Mulai dari permulaan nikah, masa pacaran dan tunangan, kalau bosan ganti, tidak cocok ganti, jangan begitu! Makanya kalau pacaran harus direstui oleh Tuhan, diketahui oleh orang tua dan gembala, jangan main belakang. Enak kalau lapor sama orang tua dan gembala, itu bagus, direstui, aman terlindungi, terutama terlindungi dari roh dursila ini. Jangan main belakang apalagi dengan yang tidak satu agama, tidak satu pengajaran. Kita yang sudah menikah juga, jaga nikah kita.

 

Keadaan ini seperti perempuan Samaria, 5 kali kawin cerai dan yang keenam kumpul kebo, bukan suami yang sah. Ini tanda dia haus, tanda tidak ada Roh Kudus, tidak ada perhentian.

Yohanes 4:15-16

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

 

Ketahuan dia bukan haus soal air sesungguhnya, tetapi haus dalam persoalan tidak puas dengan nikah.

Yohanes 4:17-18

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

 

Di sini perempuan yang gonta ganti. Paling banyak malah laki-laki yang gonta ganti. Sampai pernah saya dengar istilah dikoleksi untuk diseleksi, memangnya barang! Jangan seperti itu. Nikah jangan dipermainkan, nikah itu sangat suci.

 

b)      Roh dursila itu juga laki-laki dengan laki-laki. Ini nikah yang tidak wajar atau penyimpangan seks. Orang yang matang rohaninya menjaga kesucian nikah, baik permulaan nikah maupun perjalanan nikah. Ada juga perempuan dengan perempuan, ada orang tua dengan anaknya, kakak dengan adiknya sendiri, itu semua penyimpangan dan itu roh dursila! Jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

 

Hikmat berseru di lapangan untuk membebaskan kita dari roh dursila, itu tanda matang rohani.

 

3.      Hikmat berseru di tembok-tembok

Yesaya 62:6

62:6 Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang

 

Di atas tembok-tembok Yerusalem, Tuhan tempatkan pengintai atau penjaga. Siapa penjaga di atas tembok? Itulah gembala yang berjaga-jaga atas kerohanian sidang jemaat supaya berhasil masuk kota Yerusalem Baru, bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi, tanda matang rohani ketiga adalah sungguh-sungguh tergembala. Dia menghargai gembala yang melayaninya.

 

Kalau kita lihat, tugas gembala luar biasa, dia mengingatkan Tuhan akan Sion. Artinya menimang-nimang sidang jemaat di hadapan Tuhan supaya diingat oleh Tuhan. Kalau kita tergembala kita selalu diingat oleh Tuhan. Di luar penggembalaan tidak ada yang mengingatkan sehingga dia tergembala. Ini pentingnya penggembalaan. Mantap tergembala itu bukti rohani kita matang. Gembala itu berjaga-jaga siang dan malam, jangan dilawan, tetapi topang gembala.

 

Praktek gembala menimang-nimang sidang jemaat di hadapan Tuhan supaya selalu diingat Tuhan.

a)      Sion itu adalah tempat keluarnya pengajaran. Jadi, praktek pertama adalah tekun memberitakan Firman pengajaran yang benar. Makanya sepanjang hari dia bergumul di kaki Tuhan mencari pembukaan rahasia Firman demi jemaat. Makanya pelayanan seorang gembala tidak bisa digaji dan tidak bisa dibayar, Firman itu tidak bisa dibayar. Firman itu cuma-cuma dari Tuhan, jemaat tidak bisa bayar. Itu sebabnya gembala tidak bisa digaji. Gembala tekun dulu bergumul mencari, tekun praktek baru tekun memberitakan.

b)      Tekun berdoa syafaat untuk sidang jemaat. Bahkan yang sudah melawanpun masih didoakan karena kasihnya kepada jemaat, jangan sampai jemaat binasa. Seperti nabi Amos, begitu melihat ancaman hukuman Tuhan datang kepada sidang jemaat, dia pasang badan mohon belas kasih Tuhan “jangan Tuhan, bukankah Yakub itu kecil”. Itu tugas seorang gembala. Jadi jika ada yang suka melawan, kalau sampai sekarang kelihatan aman-aman, itu karena masih ada gembala yang menaikan doa penyahutan sehingga tidak dihukum Tuhan. Bayangkan bangsa Israel sudah tidak peduli dengan Tuhan karena mereka sibuk dengan kegiatan duniawi di zaman nabi Amos, tetapi Amos selalu pasang badan “jangan Tuhan”. Jadi jangan petantang petenteng dan merasa tidak apa-apa. Itu karena ada gembala yang berdoa syafaat sepanjang hari, sepanjang malam untuk sidang jemaat.

 

Orang yang matang rohaninya menopang penggembalaan, menjunjung di dalam kasih.

I Tesalonika 5:12-13

5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;

5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

 

Kami tidak minta yang jasmani, cukup dengan mendoakan, menjunjung di dalam kasih itu sudah penghiburan bagi kami gembala. Kalau melawan itu duri dalam daging. Tetapi memang harus ada yang seperti itu, rasul Paulus saja mengakui ada utusan iblis yang mengocoh aku, duri dalam daging. Paulus katakan disaat aku lemah, disitu aku kuat. Tekanan paling dahsyat itu dari dalam, dari keluarga sendiri, tetapi serahkan kepada Tuhan. Bukan malah berdoa “Tuhan hukum, hantam dia Tuhan”. Berdoa “Tuhan tolong, ampuni Tuhan”.

 

 

4.      Hikmat berseru di pintu-pintu gerbang kota

Apa yang terjadi di pintu gerbang?

Rut 4:1-2,9-11

4:1 Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.

4:2 Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka.

4:9 Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi;

4:10 juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi."

4:11 Dan seluruh orang banyak yang hadir di pintu gerbang, dan para tua-tua berkata: "Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem,

 

Ini sudah menyangkut mempelai. Peristiwa di pintu gerbang adalah Boas menebus Rut menjadi isterinya. Ini puncak kematangan rohani, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Boas artinya di dalam dia ada kuat kuasa Allah. Ini menunjukan Yesus Mempelai Pria Sorga. Rut artinya diisi. Biarlah kita mau diisi. Rut adalah gambaran bangsa kafir yang mau diisi. Diisi dengan apa? Diisi dengan Firman pengajaran yang benar. Mau makan Firman pengajaran yang benar sehingga mengalami penyucian dan pembaharuan terus menerus sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Jadi, tanda matang rohani ada kerinduan untuk diisi, disucikan oleh Firman pengajaran yang benar secara terus menerus sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau baca mulai pasal kedua bagaimana Rut itu aktif memungut jelai di ladang Boas, dia tidak mau ke ladang lain. Yang dia pungut jelainya Boas, yang dia pungut Firman mempelai, itu yang dia cari, dia tidak mau ke ladang lain. Biarlah itu juga ada pada kita. Bukti kita matang rohani, kita selalu rindu diisi Firman pengajaran yang benar, untuk disucikan secara terus menerus sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kalau kita punya kerinduan untuk diisi oleh Firman pengajaran yang benar, maka ada jaminan perlindungan oleh Yesus untuk tidak diganggu oleh pengerja-pengerja laki-laki. Artinya ada jaminan perlindungan kesucian. Kalau aktif memungut jelai, memungut Firman pengajaran yang benar, ada jaminan perlindungan kesucian di tengah-tengah dunia yang semakin jahat dan makin najis. Buka handphone, lihat televisi, semua kenajisan merajalela, semuanya itu sudah tercemar. Tentu kita juga hidup bermasyarakat, ada pertemuan di desa, kalau kerja tidak mungkin kerja sendiri. Tetapi kalau kita memungut jelai, betul-betul dijamin ada perlindungan.

Rut 2:8-10

2:8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.

2:9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."

2:10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"

 

Kalau kita di ladang mempelai, kita mendapatkan perhatian Tuhan. Banyak pekerja-pekerja perempuan di ladang Boas, tetapi yang mendapat perhatian khusus adalah Rut, karena dia selalu sibuk  dari pagi sampai petang untuk mengumpulkan jelai. Jadi, kalau kita selalu ada kerinduan untuk mendengar Firman, tekun untuk diisi dengan Firman pengajaran yang benar, kita mendapat belas kasihan Yesus, kita selalu diperhatikan oleh Yesus, Mempelai Pria Sorga sungguh-sungguh. Kalau kesucian Dia jaga dan Dia jamin, maka untuk kebutuhan hidup sehari-hari jangan takut, sudah Tuhan jamin dan siapkan semuanya.

 

Rut 2:17-19

2:17 Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.

2:18 Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu,

2:19 maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas."

 

Sudah makan, dia bawa pulang lagi sisanya. Ini pemeliharaan yang melimpah. Jadi betul-betul kalau kita di ladang mempelai, kita tidak diterlantarkan Tuhan, kita diperhatikan Tuhan secara khusus. Secara rohani kita diperhatikan supaya kita tidak tercemar, kesucian kita terjaga. Secara jasmani juga kita diperhatikan. Sudah makan, makanan yang sisa dibawa pulang. Sudah bawa pulang makanan yang sisa, dapat lagi jelai untuk dibawa pulang. Jadi, ada makanan untuk dimakan saat itu yaitu makanan sisa dan dia bisa berikan kepada mertuanya. Serta ada jelai untuk hari esok. Jadi, Tuhan sudah jamin pemeliharaan sekarang dan masa depan. Ini orang yang matang rohaninya tidak ragu, tidak mau tinggalkan ladang mempelai karena dia sudah dapatkan semuanya di sini. Bukan cuma makanan tetapi sampai mendapatkan pribadi pemilik ladang. Dia menikah dengan Boas. Mempelai Pria Sorga kita dapatkan, tidak usah kita ragu.

 

Biarlah kita punya rohani yang matang, makanlah makanan yang diperintahkan Tuhan, jangan makan makanan yang dilarang oleh Tuhan. Sungguh-sungguh tergembala, mantapkan diri tergembala. Ada pengajaran yang benar untuk kita selalu mengalami penyucian dan pembaharuan.

 

Poin ketiga dan keempat itu berkaitan. Ketiga itu penggembalaan dan keempat itu mempelai. Bawalah hidup kita untuk tergembala dalam binaan Kabar Mempelai untuk kita diarahkan masuk kota Yerusalem Baru.

Yesaya 60:18

60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

 

Tembok Sion itu disebut selamat dan pintu gerbangnya disebut pujian. Jadi, kalau kita tergembala sungguh-sungguh dalam binaan Kabar Mempelai, tidak mau pindah ke ladang lain, maka ada jaminan keselamatan. Selamat dari apa? Dari aniaya antikristus dan dari penghukuman Tuhan. Dan ketika Tuhan Yesus datang kembali kedua kali, kita bisa menyambut Yesus dengan pujian sukacita, sorak haleluya, menyambut kedatangan Yesus di awan-awan rohani. Ini arah matang rohani, bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Ini adalah makna tembok selamat dan pintu gerbang pujian. Menjadi kerinduan saya bersama isteri, anak-anak, keluarga dan seluruh jemaat serta keluarga jemaat untuk menyambut Yesus di awan-awan yang permai.

 

Untuk lepas dari ikatan dunia, dari roh dursila, untuk bisa tergembala dalam binaan Kabar Mempelai dan mengalami penyucian secara terus menerus, daging ini tidak mampu. Sebab itu kita sangat membutuhkan kuasa Roh Kudus. Ini yang harus kita minta dan mohon kepada Tuhan. Asal kita punya kerinduan untuk lepas dari ikatan dunia, dari roh dursila, merindu untuk tergembala dalam binaan Kabar Mempelai dan disucikan secara terus menerus, maka Tuhan pasti mencurahkan Roh KudusNya kepada kita. Tetapi kalau kita beribadah santai-santai saja, tidak ada kerinduan untuk terlepas, tidak ada kerinduan untuk tergembala dan disucikan, Tuhan tidak akan kasih Roh Kudus. Harga pencurahan Roh Kudus seharga Korban Kristus.

Yohanes 16:7

16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

 

Istilah pergi di sini Yesus harus mati, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Yesus tahu kita ini manusia daging yang lemah, hanya seperti bejana tanah liat yang mudah rusak, mudah hancur. Sebab itu Yesus rela dirusak, Yesus rela hancur di kayu salib untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita, supaya kita ada kemampuan untuk lepas dari dunia, lepas dari roh dursila, ada kemampuan untuk tergembala sungguh-sungguh dalam binaan Kabar Mempelai, mengalami penyucian terus menerus, sampai sempurna. Perjamuan suci ini adalah jaminan bahwa Yesus akan mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Tuhan melihat kerinduan kita untuk memiliki rohani yang matang.

 

Kerinduan itu dibuktikan dengan apa? Ayo berjuanglah sungguh-sungguh untuk makan makanan yang diperintahkan Tuhan, ajaran sehat, kabar mempelai, pengajaran yang sehat. Saya terbatas berkata-kata, biar Roh Kudus memberikan penerangan lebih lanjut. Biarlah matang rohani kita. Jangan makan yang dilarang, makan saja yang diperintahkan Tuhan, pasti ada perhentian, ada damai sejahtera dan kita mendapat perhatian Tuhan yang utama. Dari sekian banyak pengerja-pengerja perempuan, Rut yang mendapat perhatian yang utama. Sore ini kita juga mendapat perhatian Tuhan yang utama, mau dijadikan Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar