20210623

Kebaktian PA Imamat, Rabu 23 Juni 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:1-7

25:1 TUHAN berfirman kepada Musa di gunung Sinai:

25:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN.

25:3 Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu,

25:4 tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.

25:5 Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu.

25:6 Hasil tanah selama sabat itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu.

25:7 Juga bagi ternakmu, dan bagi binatang liar yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi makanannya.

 

Kita masih mempelajari tentang tahun sabat. 6 tahun tanah itu boleh diolah, ditanami dan dituai, tetapi pada tahun yang ketujuh, tahun sabat, tanah itu harus diistirahatkan, tidak boleh diolah. Apa yang tumbuh tidak boleh dipetik, disediakan bagi orang-orang asing dan orang-orang tidak mampu. Kalau bangsa Israel mau mentaatinya, maka Tuhan sudah memberikan jaminan bahwa pada tahun yang keenam akan ada hasil yang melimpah yang bisa dinikmati untuk 3 tahun. Jadi, sampai tahun kesembilanpun masih bisa dinikmati. Di sini Tuhan mengajarkan pada bangsa Israel untuk hidup dari iman. Ini juga bagi kita, kita mempelajari tahun sabat, berarti kita belajar untuk hidup dari iman. Hidup dari iman ini sama dengan meningkatkan iman sampai sempurna. Betul-betul rohani kita ditingkatkan, iman kita tingkatkan sampai tahap sempurna.

 

Lukas 8:18

8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

 

Jadi, yang dicari Tuhan ketika Dia datang kembali itu iman. Makanya kita belajar untuk hidup dari iman dan meningkatkan iman kita sampai sempurna. Meningkatkan iman sampai sempurna itu berarti mengalami peningkatkan rohani.

 

Sore ini kita akan mempelajari peningkatan iman dari Tabernakel.

1.      Masuk pintu gerbang, artinya percaya atau iman kepada Yesus lewat mendengar Firman di dalam urapan Roh Kudus. Pintu gerbang itu 4 tiangnya, itu menunjuk 4 injil. Ada 3 pintunya menunjuk Tuhan Yesus Kristus. Jadi, iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus adalah iman dari mendengar Injil, mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Jadi bukan iman karena melihat.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kristus itu yang diurapi, Firman Kristus berarti Firman dalam urapan Roh Kudus. Ini yang harus kita dengar untuk menumbuhkan iman dalam diri kita, bukan iman karena melihat. Contoh iman karena mendengar itulah bapa Abraham, dia mempunyai iman dari mendengar, bukan dari melihat sehingga imannya teguh.

Ibrani 11:8

11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

 

Abraham taat ketika dia dipanggil, dipanggil berarti dia mendengar. Jadi imannya timbul karena mendengar, bukan dari melihat. Dia yakin ada negeri yang Tuhan janjikan untuk dia tempati nanti. Untuk kita sekarang, lewat kita masuk pintu gerbang kita yakin ada sasaran akhir yang akan kita tuju, itulah ruangan maha suci yang menunjuk Yerusalem Baru. Kita mau masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itu iman karena mendengar, bukan karena melihat. Sebab kalau kita melihat lebarnya pintu gerbang itu 20 hasta dan tingginya 5 hasta, dikali dapat angka 100, 100 adalah angka nikah. Jadi, dari pintu gerbang kita sudah ditawari oleh Tuhan untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Iman karena melihat itu iman yang rapuh, iman yang dicela oleh Tuhan, iman yang tidak sehat seperti imannya Tomas. Tuhan katakan “engkau percaya karena melihat. Berbahagialah mereka yang mendengar dan percaya”.

 

Bukti bahwa kita memiliki iman kepada Yesus karena mendengar Firman, bukan karena melihat. Kita pelajari dari Abraham.

a)      Kejadian 12:1

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

 

Ini artinya mengalami kelepasan, itu bukti iman dari mendengar. Abraham mengalami kelepasan dari apa?

1)      Kelepasan dari negeri, sama dengan dari dunia dengan segala pengaruhnya, baik itu kesibukan, kesusahan dan kesenangannya. Pengaruh dunia ini membuat gereja Tuhan tidak setia kepada Tuhan, makanya harus mengalami kelepasan supaya kita bisa setia kepada Tuhan.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Tidak setia kepada Tuhan yaitu:

Ø  Tidak setia dalam ibadah pelayanan.

Ø  Tidak setia terhadap pengajaran yang benar.

Ø  Tidak setia menyembah Tuhan.

 

Kadangkala pengaruh dunia mengganggu dan membuat kita tidak setia. Tuhan tolong semoga kita bisa mengerti, jangan sampai tidak setia kepada Tuhan. Kalau tidak setia kepada Tuhan berarti iman mulai merosot.

 

Kita harus lepas dari dunia dengan segala pengaruhnya sehingga kita bisa setia kepada Tuhan, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, dalam pengajaran yang benar dan dalam penyembahan kepada Tuhan.

 

2)      Kelepasan dari sanak saudara, sama dengan kelepasan dari daging. Daging ini membuat kita tidak taat. Taat itu hal yang mustahil, hal yang tidak mungkin bagi daging.

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Ketidaktaatan itu dimulai dari tidak bisa tahan mendengar Firman yang keras, tajam, yang menusuk sampai ke dalam hati dan pikiran. Contohnya orang-orang Yahudi dan petinggi-petinggi agama tidak tahan mendengar Firman yang disampaikan oleh Petrus dan Yohanes, hati mereka tertusuk dan berniat untuk membunuh Petrus dan Yohanes. Juga waktu Stefanus menyampaikan Firman, hati mereka juga tertusuk, mereka tidak tahan mendengar.

Kisah Para Rasul 5:33; 7:54

5:33 Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.

7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

 

Dulu di zaman gereja mula-mula, justru para pemimpin yang tidak tahan mendengar Firman yang keras, tertusuk hati mereka. Sama juga sekarang, petinggi-petinggi agama Kristen, gembala, pelayan-pelayan Tuhan, ada yang tidak tahan mendengarkan Firman yang keras dan tajam untuk menyucikan. Tidak bisa terima berarti tidak mau lepas dari daging. Nomor satu saya sebagai gembala yang dikoreksi Tuhan, dalam menerima Firman dalam persekutuan, bisa menerima Firman atau tidak.

 

Daging yang paling keras adalah hati yang tidak taat, sehingga ketika mendengar Firman ditanggapi dengan sikap perang, tidak mau terima, marah dan sampai menghasut. Dulu zaman gereja mula-mula, petinggi-petinggi agama saat mendengar Firman mereka tidak tahan, tidak terima dan mereka menghasut umat untuk menyerang Stefanus. Saya nomor satu sebagai hamba Tuhan, jangan menjadi penghasut. Karena tidak tahan dengar Firman, saya hasut jemaat “itu pendeta palsu, jangan mau dengar!”.

Kisah Para Rasul 6:9-12

6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini -- anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria -- bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,

6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

6:11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."

6:12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

 

Di Lempinel kami belajar tentang tahbisan, seorang imam tidak boleh bergosip, harus berdiri di tengah menjadi pendamai, bukan bergosip, mengadu domba, menghasut. Karena tidak tahan menerima pengajaran yang keras, dia hasut orang lain, dia adu domba. Jangan ada roh menghasut pada kita, biar Firman kita terima dengan hati yang lemah lembut untuk kita taati, kita praktekan.

 

Jadi, lepas dari daging prakteknya bisa mendengar Firman sekeras apapun dan bisa taat pada Firman apapun resikonya. Kalau kita tahu Firman itu untuk kepentingan kita, untuk keselamatan jiwa kita, maka kita pasti bisa menerima dengan hati yang lemah lembut biarpun keras.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Seperti perempuan Siro-Fenisia, Firman Tuhan tampil keras, tetapi karena dia yakin Firman itu mampu menolong dia dan anaknya maka dia terima. “Tidak patut mengambil roti untuk dilemparkan kepada anjing!” keras sekali Firman itu. Tetapi dia berkata “benar Tuhan, anjing mau menjilat remah-remah roti”. Tuhan Yesus menjawab “karena kata-katamu anakmu sembuh”. Terima Firman demi keselamatan kita, keselamatan nikah, keselamatan buah nikah. Jangan malah disambut dengan kertakan gigi, tidak bisa terima “awas itu pendeta, dia belum tahu saya, kembalikan perpuluhanku!”. Tuhan tolong jangan jadi penghasut, jangan jadi tukang adu domba, itu hati keras, hati yang tidak taat.

 

3)      Lepas dari bapa yang lama, itulah iblis, sumbernya dosa. Terutama iblis itu bapa pembunuh atau pembenci dan bapa pendusta. Lepaskan diri dari bapa yang lama, dari iblis, terutama dari dusta dan kebencian.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Ini bukti iman kita timbul dari mendengar Firman adalah ada kelepasan, lepas dari dunia, daging dan dosa sehingga kita bisa hidup benar dan suci. Jadi, bukti iman kita dari mendengar adalah kita benar, setia, taat dan suci.

 

Mulai tidak setia berarti imannya merosot, mulai memperdebatkan Firman imannya mulai merosot, mulai tidak suci berarti imannya merosot. Kalau terus dibiarkan maka nanti imannya gugur, kosong dari iman. Makanya Firman itu bukan untuk diperdebatkan, bukan untuk dilawan tetapi untuk dipraktekan. Apalagi kalau Firman itu menyentuh kita, menyucikan kita, itu tanda kasih sayang Tuhan kepada kita. Tuhan perhatian kepada kita, Tuhan mau membersihkan kehidupan kita sekalian.

 

b)      Galatia 3:14

3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

 

Abraham menerima berkat sampai ke anak cucu, bahkan berkat Abraham sampai ke bangsa kafir. Kalau iman kita benar, iman dari mendengar Firman, itu merupakan landasan yang kuat untuk menerima berkat dari Tuhan. Tidak usah kita kejar, Tuhan yang perintahkan berkat datang kepada kita, kalau imannya dari mendengar Firman, bukan dari melihat. Tetapi bukan berarti kita bermalas-malasan, santai-santai, tidak usah kerja, tidak usah ini itu, nanti berkat datang. Bukan seperti itu, artinya kita tidak mau terikat, hidup kita bukan hanya untuk mengejar berkat-berkat yang jasmani. Sebaliknya kalau iman itu karena melihat, dia akan berupaya mengejar yang jasmani sampai mengabaikan yang rohani. Yudas sekian tahun bersama Yesus, tetapi karena imannya bukan karena mendengar tetapi karena melihat dan mencari sesuatu sampai rela menjual Yesus untuk mendapatkan yang jasmani. 3,5 tahun dia mendengar Firman bersama dengan Yesus, tertapi Firman itu tidak pernah membekas. Bahkan di saat-saat terakhir, dia menerima roti dari Yesus malah kerasukan iblis. Itu karena dia tidak punya iman. Dia bagaikan buli-buli tanah liat yang tidak ada isi, gampang retak dan hancur.

 

Kalau disimpulkan bukti kedua dari iman yang benar adalah pikiran dan pandangan kita hanya tertuju pada perkara yang rohani, bukan pada perkara-perkara jasmani atau berkat-berkat jasmani. Yakin saja, kalau pikiran dan pandangan kita pada yang rohani, berkat yang jasmani itu bonus dari Tuhan. Kami sudah mengalami dalam awal pelayanan di Tonusu, papa selalu nasihati “layani saja, jiwa itu urusan Tuhan” dan berkat jasmani itu bonus dari Tuhan. Bisa ikut KKR ke mana-mana, dari mana berkatnya? Bonus dari Tuhan. Yang penting pikiran dan pandangan hanya pada perkara yang rohani, layani Tuhan saja, Tuhan yang siapkan semuanya. Kalau pandangan yang jasmani bisa kecewa, tetapi kalau pandangan yang rohani maka yang jasmani itu bonus dari Tuhan.

 

c)      Kejadian 14:19-23

14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,

14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

14:21 Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."

14:22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:

14:23 Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.

 

Setelah diberkati, jangan lupa mengembalikan milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, itu bukti iman dari mendengar Firman, kita sudah makan Firman. Pengertian perpuluhan adalah:

1)      Pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan, kita hidup bukan dari dunia ini tetapi dari Tuhan, diberkati oleh Tuhan.

2)      Perpuluhan itu adalah pengakuan bahwa kita adalah orang yang telah menang. Selama kita masih menyandera perpuluhan dan persembahan khusus dengan alasan apapun, tidak mungkin menang, tidak akan pernah menang dalam pergumulan. Ayo kembalikan, itu miliknya Tuhan, buktikan pengakuan kita bahwa kita adalah orang yang sudah menang.

3)      Bukti bahwa kita telah lepas dari Sodom dan Gomora, dari dunia. Dan lepas dari raja Sodom, itu menunjuk setan. Jadi lepas dari dunia dan lepas dari setan.

 

Jadi, bukan banyak sedikitnya tetapi pengakuan bahwa kita telah diberkati Tuhan. Persembahan khusus adalah ucapan syukur bahwa kita telah diberkati oleh Tuhan. Ada orang yang bertanya kepada saya “saya dapat berkat ini dari seseorang, apakah saya harus kembalikan perpuluhannya? Saya jawab kalau rasa itu berkat dari Tuhan, kembalikan perpuluhannya. Kalau rasa itu bukan dari Tuhan, tidak usah! Tidak usah ngotot “harus kembalikan, kamu terkutuk nanti!”.

 

Setan tidak ingin kita terlepas dari cengkramannya, dia tidak mau kita mengalami kelepasan. Setan selalu berupaya supaya kita tidak memiliki iman yang benar. Caranya bagaimana?

a)      Setan mengganggu saat pemberitaan Firman. Dia ganggu gembala, dia ganggu jemaat. Dia ganggu gembala supaya tidak menyampaikan Firman pengajaran yang benar, dia buat supaya gembala melawak, pokoknya hanya menyampaikan yang menyenangkan hati jemaat. Iblis ganggu dengan pikiran “jangan sampaikan yang keras, nanti jemaat tidak tahan, nanti kosong gerejamu”. Akhirnya gembala melawak, sampaikan yang lucu, sampaikan Firman yang lembek, mendongeng dan lain-lain.

 

Waktu iblis ganggu gembala, tidak bisa tembus, jadi dia pergi ganggu jemaat. Dia tiup matanya, tiup telinganya, sampe mengantuk. Akhirnya jemaat tidak memiliki iman yang benar karena sudah dia ganggu, ganggu matanya, ganggu pikirannya, ganggu hatinya, banyak cara setan mengganggu. Setan itu sudah berpengalaman ribuan tahun, dari sejak taman Eden dia berhasil mengganggu kesetiaan Adam dan Hawa. Apalagi sekarang ini, sudah pengalaman dia, ada saja caranya. Sebab itu ayo kita lawan dan perangi. Itu sebabnya dikatakan perhatikanlah cara kamu mendengar supaya punya iman yang benar.

Lukas 8:18

8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

 

Kalau dengar Firman tidak perhatian, ada yang dia anggap ada padanya, dia pikir dia punya iman, itu diambil sampai kosong dari iman. Tetapi kalau memperhatikan Firman sungguh-sungguh, iman kita ditambahkan, bertumbuh iman kita. Bagaimana sikap atau cara yang benar mendengar Firman? Dengan kerinduan. Iman itu berarti masuk pintu gerbang, pemazmur mengatakan “bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran” berarti ada kerinduan.

Mazmur 118:19-20

118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.

118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.

 

Ini artinya punya kerinduan untuk menikmati pembukaan rahasia Firman, tidak mau dibiarkan tercecer sepatah katapun. Saya bersyukur dibina oleh papa, saya boleh dikata bertobat di Malang. Kalau di Malang sistem penyajian Firmannya lain dengan sistemnya papa. Kalau di Malang sementara khotbah ada rasa mau buang air lalu ke belakang, begitu kembali masih bisa cari benang merahnya. Waktu pulang di sini, dengar papa sampaikan Firman, begitu hilang sedikit perhatian, sudah bingung bagaimana cara menemukan benang merahnya. Makanya di situ saya dilatih, apalagi saya sebagai pembaca, sementara mencatat disuruh membaca lagi, tetapi direkam dengan minta kemampuan dari Roh Kudus supaya bisa merekam, menerima, mencatat dan ditemukan benang merahnya. Saya bersyukur dengan fellowship di sini, 1 kali ibadah di sini bisa untuk 3 sampai 4 kali ibadah di Tonusu.

 

Kalau dengan perhatian ada kerinduan untuk menikmati pembukaan rahasia Firman, maka kita mendapatkan iman yang benar yang menyelamatkan kehidupan kita sekalian. Yakin jika ada pembukaan rahasia Firman, maka pintu gerbang sorga terbuka maka pintu-pintu yang lain di dunia ini pasti Tuhan bukakan bagi kita. Pintu masa depan, pintu perjodohan dan lain-lain Tuhan bukakan semua, yang penting kita ada kerinduan untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman.

 

2.      Meja roti sajian

Ini adalah iman yang teguh yang kita peroleh lewat  ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Di situ kita mendengar Firman pengajaran yang disampaikan berulang-ulang untuk lebih diperdalam lagi. Mengapa perlu diulang-ulang? Apakah karena pendeta kurang bahan? Bukan!

Filipi 3:1b

3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.

 

Perlu diulang maksudnya:

a)      Untuk memberikan kepastian iman kepada kita sehingga iman kita teguh. Belajar dari Abraham yang mempunyai iman yang teguh. Berulang-ulang Tuhan menjanjikan kepada Abraham akan mendapatkan keturunan. Diulang terus sampai usianya sudah sangat lanjut, sudah mati pucuk, sudah layu isterinya, tetapi dia yakin dengan janji Tuhan, dia tidak bimbang. Makanya perlu Firman diulang-ulang untuk memberikan kepastian iman kepada kita. Jadi praktek iman yang teguh adalah tidak bimbang terhadap janji Tuhan. Janji Tuhan yang paling besar dan berharga adalah membawa kita satu kodrat dengan Tuhan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang segambar dengan Allah Tritunggal. Jangan kita bimbang akan janji Tuhan ini.

 

Roma 4:16-21

4:16 Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, --

4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.

4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,

4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

 

Abraham tidak ragu akan janji Tuhan. Katanya Tuhan sudah mau datang, mana Tuhan tidak datang-datang. Sabar, tetap miliki iman yang teguh, Tuhan pasti datang. Suami saya belum berubah, isteri saya berubah, yakin kalau kita bersama dengan Tuhan sungguh-sungguh, Tuhan yang menciptakan nikah, Tuhan pasti yang menolong dan membenahi nikah. Sudah sekian tahun dalam pengajaran belum juga suami atau isteri masuk pengajaran, tetap sabar, tetap imannya teguh, yakin pada janji Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu

 

Ini iman yang benar, sekalipun bagi manusia sudah mustahil, Abraham tetap percaya. Jadi, Firman pengajaran diulang-ulang supaya iman kita teguh yaitu:

1)      Tetap percaya bahwa Tuhan sanggup menggenapi janji-janjiNya. Makanya saya terus berdoa untuk keluarga, nikah, buah nikah, satukan dalam satu Firman pengajaran yang benar. Tidak ada yang mustahil bagiMu, juga bagi kami yang percaya. Jangan takut, pasti satu saat jika kita minta dengan sungguh-sungguh dan kita buktikan hasil garapan Firman, Tuhan pasti menolong, saya yakin sekali. Yang membuat saya kuat adalah Rahab seorang pelacur, bukan perempuan baik-baik, tetapi seluruh keluarganya diselamatkan Tuhan. Masa kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan, Tuhan tidak bisa menolong keluarga kita? Yakin suatu saat Tuhan akan menggenapi janji-janjiNya kepada kita. Jangan takut, jangan mundur, jangan putus asa, yang penting kita buktikan iman kita iman yang teguh, kita suka mendengar dan praktek Firman.

 

2)      Tetap percaya bahwa Tuhan sanggup menghapus kemustahilan. Orang yang jahat sekalipun di mata manusia, bagi manusia tidak mungkin dia berubah, tidak mungkin dia bisa ditolong, tetapi kalau Tuhan bekerja bisa. Firman Tuhan itu ya dan amin, kalau kita mau terima, taat dan praktekan, maka Tuhan sanggup menghapus kemustahilan, tidak ada yang mustahil.

 

b)      Supaya kita disucikan dan ditahirkan sampai tidak bercacat cela.

Maleakhi 3:2-3

3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

 

Firman yang diulang-ulang itu digambarkan sabun tukang penatu dan api pemurni logam. Coba kalau orang kucak pakaian, tidak bisa satu kali, harus ulang berulang.

 

Sabun tukang penatu untuk menyucikan pakaian tahbisan kita dan juga untuk menyucikan perilaku kita dari noda-noda. Kita tinggal di dunia ini, dunia sudah tercemar, di mana-mana banyak kotoran dosa dan seringkali menempel pada tahbisan kita, pada perilaku kita sehari-hari, perlu Firman diulang-ulang untuk kita disucikan dari noda-noda dosa yang ada.

Yudas 1:12

1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

 

Nafsu rakus ini mengingatkan orang Israel keluar dari Mesir dan mereka bosan makan manna. Banyak noda yang perlu dibersihkan dan disucikan lewat Firman yang diulang-ulang. Kalau dengar Firman yang diulang-ulang jangan kita bosan. Mungkin kita sudah disucikan, tetapi tetangga kita belum, jangan egois. Kalau kita sudah disucikan, mengucap syukur berterima kasih kepada Tuhan “puji Tuhan, Firman Tuhan datang memantapkan kesucian saya”. Ada yang belum dan perlu mengalami penyucian.

 

Firman bagaikan api tukang pemurni logam untuk membersihkan hati kita dari karat-karat dosa. Hati karakter kita perlu disucikan. Penyucian ini untuk menampilkan kita seperti emas dan perak. Artinya memiliki tabiat rohani. Jadi Firman diulang-ulang supaya kita memiliki tabiat rohani, tabiat daging dibuang, disingkirkan, tabiat rohani yang masuk, tabiat Tuhan masuk.

I Petrus 3:3-6

3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

 

Kita ditunjukan lagi tentang nikah Abraham karena kita belajar tentang Abraham. Di sini yang ditonjolkan adalah Sara, ada 3 karakter Ilahi di sini:

1)      Lemah lembut yaitu kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. 2 kali Sara diserahkan oleh Abraham kepada laki-laki lain karena Abraham takut mengakui Sara sebagai isteri, maka Sara diambil oleh Firaun, Sara diambil juga oleh Abimelekh. Tetapi begitu Sara dikembalikan, apakah Sara marah dan mengamuk pada Abraham? Tidak, dia bisa mengampuni dan melupakan. Isteri-isteri di sini ada yang pernah diserahkan pada laki-laki lain? Tentu tidak. Kalau disakiti dengan kata-kata? Banyak poll. Ditempeleng? Banyak juga. Ditendang? Mungkin malah isteri yang tendang suami. Tetapi bisa mengampuni dan melupakan.

 

Pengampunan itu kita praktekan di dalam nikah. Berat memang untuk mengampuni. Waktu masa pacaran dulu, semuanya yang indah-indah yang muncul. Begitu masuk dalam nikah, keluar dia punya asli. Pesan dari Pdt. Pong Dongalemba, masuk nikah tabungan kita adalah pengampunan. Bersama dengan Tuhan, segala sesuatu bisa teratasi. Makanya menikah dengan satu pengajaran. satu pengajaran saja masih sering ribut apalagi beda pengajaran, apalagi beda keyakinan.

 

2)      Tentram, pendiam, tidak banyak berkomentar miring terhadap Firman pengajaran, bisa sabar dalam penderitaan dan sabar menunggu waktu Tuhan. Menghadapi suami belum berubah sabar, menghadapi isteri yang belum berubah sabar. Biar karakter rohani ini ada dalam diri kita.

 

3)      Tunduk dan taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

 

Firman Tuhan perlu diulang-ulang supaya  kita menjadi emas dan perak. Emas dan perak itu kepunyaan Tuhan, kalau kita menjadi kepunyaan Tuhan, jangan coba ada yang ganggu gugat. Yang coba mengganggu gugat nanti berhadapan dengan Tuhan.

Hagai 2:7-9

2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;

2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

 

Kalau kita punya perhiasan rohani, memiliki karakter Ilahi, kita menjadi milik kepunyaan Tuhan yang dilindungi dan dipelihara dari kegoncangan-kegoncangan yang terjadi di dunia. Kita tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun, termasuk oleh setan. Kalau isteri memiliki karakter rohani, suami tidak bisa ganggu gugat, suami macam-macam dia berhadapan dengan Tuhan. Suami ada karakter rohani, isteri macam-macam, dia berhadapan dengan Tuhan. Tuhan yang memelihara dan melindungi. Tidak bisa diganggu-gugat oleh siapapun bahkan oleh setan. Tuhan tidak akan membiarkan hancur, nikah kita tidak akan dibiarkan hancur, Tuhan pasti pelihara.

 

Kadangkala menghadapi kegoncangan, ada perasaan kecewa yang muncul, perasaan putus asa kadang timbul. Kita bersyukur Firman berapa kali dalam ibadah bicara tenang dan damai, untuk menghadapi kegoncangan yang ada sekarang ini. Ini pentingnya Firman diulang-ulang. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan ini. Yang pasti dunia ini menuju kehancuran. Tetapi kita yang mempunyai iman, bisa menyambut kedatangan Yesus, tidak hancur bersama dengan dunia ini. Kegoncangan boleh terjadi tetapi kita tidak akan ikut goncang. Dalam kitab Hagai dikatakan kegoncangan terjadi di langit, di darat, di laut ulah setan tritunggal, tetapi kita tidak akan ikut goncang.

 

3.      Buli-buli emas berisi manna. Ini iman yang permanent, iman yang sempurna yaitu iman yang disertai perbuatan iman sekalipun harus mengalami sengsara daging tanpa dosa.

Yakobus 2:17-23,26

2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."

2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?

2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."

2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

 

Iman harus disertai perbuatan iman, itu iman yang sempurna. Abraham punya iman yang disertai perbuatan iman yaitu dia rela mengorbankan iman. Ini juga perbuatan iman yang harus ada pada kita. Abraham mempersembahkan Ishak di gunung Moria, gunung Moria adalah tempat pembangunan Bait Allah oleh Salomo. Jadi, perbuatan iman yang harus ada pada kita adalah tidak menolak apapun yang Tuhan minta demi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Sama dengan rela berkorban untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, itulah Bait Allah yang rohani.

 

Apa yang Tuhan minta, sesuatu yang kita sayangi, seperti Abraham sayang kepada Ishak, yang dia banggakan dan dia andalkan. Tetapi Tuhan minta dipersembahkan maka dia berikan. Ayo segala sesuatu kalau Tuhan minta, semua harus kita korbankan bagi Tuhan untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Cuma satu yang tidak boleh dikorbankan yaitu pengajaran yang benar.

 

Pembangunan Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah. Kaum muda masuk nikah jangan korbankan pengajaran. Jangan berpikir nanti saya tarik dia, jangan! Jangan kawin campur, kalau memang sayang bawa dulu dengar Firman. Dan lihat dia betul-betul mau terima Firman atau hanya pura-pura. Sebab banyak yang terjadi, ikut sesaat saja, masuk dengar pengajaran, akhirnya menikah. Begitu sudah menikah, dia tarik keluar yang sudah di dalam pengajaran bahkan dibawa kepada keyakinannya. Orang tua juga jangan langsung iya-iya “ini mantu kaya, ganteng/cantik, punya kedudukan”. Mantapkan dulu dalam pengajaran, kalau sudah mantap silahkan dilanjutkan. Nanti menyesal kemudian tidak ada guna kalau anak kita sudah dibawa ke agamanya. Mau disuruh cerai sudah tambah double kesalahannya.

 

Saya sebagai hamba Tuhan tidak berani memberkati orang yang tidak satu pengajaran, tidak satu baptisan, itu sama dengan menceraiberaikan. Terserah kalau dianggap tidak punya belas kasihan, saya tidak mau! Satu dulu dalam pengajaran, satu baptisan, baru dilanjutkan dengan senang hati saya layani.

 

Kalau kita rela berkorban segala sesuatu untuk pembangunan Rumah Tuhan, maka kita akan bertemu dengan Yehova Jireh, Allah menyediakan.

Kejadian 22:14

22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

 

Kalau kita rela berkorban segala sesuatu karena dorongan Firman untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempuna maka kita bertemu Yehova Jireh. Hasilnya:

a)      Tuhan menciptakan dari tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil, mujizat jasmani pasti terjadi.

 

b)      Mujizat rohani pasti terjadi yaitu Tuhan menyiapkan kita menjadi mempelai bagi Tuhan.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Semoga pengantin Tuhan yang siap sedia itulah saya dan bapak, ibu, saudara sekalian. Inilah mujizat yang rohani, Tuhan mengubahkan kita menjadi Mempelai Wanitanya. Dengan iman dan perbuatan iman, mujizat pasti terjadi. Firman Tuhan ya dan amin, pasti segera digenapi. Pesta nikah Anak Domba akan segera digelar, biarlah bersama isteri, bersama anak dan keluarga kita yang lain kita bisa menyambut kedatangan Tuhan Yesus di awan-awan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Sekarang mujizat jasmani Tuhan sudah jamin, Yehova Jireh ada di tengah-tengah kita, menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak ada yang mustahil bagi kita yang percaya. Tuhan mampu mengadakan mujizat bagi kita. Di depan ada perjamuan suci, jaminan yang pasti bahwa Tuhan mampu menyediakan semua bagi kita dan mengadakan mujizat bagi kita. Di kayu salib Yesus berseru sudah selesai. Artinya Tuhan mampu menyelesaikan segalanya bagi kita, mengadakan mujizat jasmani, mengadakan mujizat rohani, sampai mujizat terbesar kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar