20210627

Kebaktian Umum, Minggu 27 Juni 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:4b-6

12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Naga merah padam menunjukan kemarahan setan yang diwujudkan dengan antikristus. Sekarang roh antikristus sedang bekerja luar biasa. Pekerjaan setan itu mau menelan anak laki-laki. Anak laki-laki itu adalah pelepas dan gembala. Artinya setan mau menghalangi kelepasan gereja Tuhan dari dosa, daging dan dunia. Dan mau menghancurkan dan mengaburkan sistem penggembalaan, tidak tahu mana lagi yang benar, sehingga membuat gereja Tuhan tetap terikat sampai nanti dikuasai oleh setan, menyatu dengan setan.

 

Lalu bagaimana cara menghadapi setan, menghadapi roh antikristus? Anak laki-laki itu dirampas, dibawa lari ke takhta Allah kemudian perempuan itu dibawa ke padang gurun, ini menyingkir. Jadi, cara menghadapi setan adalah menyingkir. Sekarang kita mulai menyingkir dari setan dari roh antikristus, sehingga saat antikristus menguasai dunia, kita masuk pada penyingkiran besar-besaran ke padang gurun jauh dari mata antikristus. Ini bukan dongeng, akan menjadi wujud nyata, apa yang difirmankan Tuhan pasti akan digenapi.

 

Kalau kita melihat sekarang ini pekerjaan antikristus begitu hebat, dia masuk menyelusup di dalam organisasi-organisasi gereja lalu menguasai pengurus dan pemimpin-pemimpin. Seperti di zaman gereja mula-mula, mereka menghadapi pemimpin-pemimpin agama, para ulama yang menekan kehidupan mereka, tidak boleh memberitakan tentang Yesus, tidak boleh memberitakan kebenaran. Sekarang juga seperti itu, terjadi tekanan dari atas ke bawah kepada gereja Tuhan yang mau hidup benar, yang mau mempertahankan kemurnian pengajaran yang benar. Cara menghadapinya bukan melawan dengan fisik, bukan melawan lewat debat adu argument dan sebagainya, kalah kita kalau mau menghadapi seperti itu. Kalaupun menang, kalau dilihat kita bertengkar itu tidak menjadi kesaksian. Cara yang benar kita menyingkir.

 

Bagaimana tindakan penyingkiran?

Markus 13:14

13:14 "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.

 

Pembinasa keji ini antikristus yang berada di Bait Allah.

 

Markus 13:15-16

13:15 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya,

13:16 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

 

1.      Orang Yudea lari ke pegunungan artinya tingkatkan keselamatan sampai sempurna.

2.      Tinggal di peranginan artinya hidup dalam damai sejahtera.

3.      Tetap di ladang, ini yang akan kita pelajari pada kesempatan ini.

 

Tetap di ladang artinya tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Tekanan datang bukan untuk membuat kita loyo dan mundur atau takut sehingga ikut maunya manusia, tidak! Tetap di ladang Boas, tetap di ladang Tuhan, jangan ke ladang lain.

 

Ladang Tuhan ada kaitannya dengan bangunan Allah.

I Korintus 3:9

3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

 

Jadi, ibadah pelayanan kita harus mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Bukan sekedar kumpul memuji Tuhan, kemudian dengar Firman, bawa persembahan, doa nikmat dan sudah selesai. Tidak ada nilai rohani, tidak terasa hadirat Tuhan, bukan begitu. Semua ibadah pelayanan yang kita kerjakan harus mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Supaya mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus, ini perlengkapan yang harus  kita miliki:

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Jadi, supaya pelayanan kita mengarah masuk pada pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, maka kita harus memiliki jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Tidak boleh nganggur, semua harus punya jabatan pelayanan. Kesempatan pandemi ini, tidak ada paduan suara dan pelayanan yang tampil di depan. Sekarang ditingkatkan semua menjadi pendoa syafaat untuk pekerjaan Tuhan, pelayanan di tempat ini, pelayanan di tempat-tempat yang lain, untuk penyebarluasan Kabar Mempelai, semua butuh doa.

Efesus 6:18-19

6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,

 

Kalau tidak ada doa kita lemah dan tidak mampu. Tanda dewasa itu siap berperang. Apa itu siap berperang? Tekun dalam doa penyembahan. Karena kita memerangi musuh dari dalam dan dari luar. Dari dalam daging kita sendiri. Kalau kita tidak atasi dengan doa penyembahan, kalah kita, kita ikuti maunya daging, ikuti keinginan dan hawa nafsunya. Musuh dari luar siapa? Setan tritunggal dengan roh jahat, roh najis, ikatan uang dan kepalsuan, semua kita perangi. Mari semua meningkat menjadi pendoa, jangan nganggur harus ada jabatan dan karunia-karunia Roh Kudus. Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus itu jubah maha indah, kita harus punya jubah maha indah, jubah pelayanan.

 

Sikap terhadap jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, jangan kembali untuk mengambil pakaian di rumah.

Markus 13:16

13:16 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

 

Artinya jangan lepaskan jabatan pelayanan kita untuk kembali kepada hidup yang lama. Ayo yang sudah melayani terus melayani sampai garis akhir. Terus jadi pendoa sampai garis akhir, jangan kita lepaskan hanya untuk mencari pakaian lama. Contoh dalam Alkitab orang yang melepaskan jubah dan dia tanggalkan, nasibnya sangat tragis, itulah Esau.

Kejadian 25:27;27:15

25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

27:15 Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.

 

Esau punya pakaian jubah yang indah, tetapi dia tanggalkan untuk mengambil pakaian lama yaitu pakaian untuk berburu daging. Artinya bagi kita sudah beribadah melayani Tuhan, sudah dipakai Tuhan, tetapi tinggalkan semua itu untuk berburu daging, perkara-perkara yang jasmani, ini jangan kita lakukan, nanti kalau antikristus datang bisa ketinggalan. Memang setan telah merubah dunia ini menjadi padang perburuan daging yang luas. Contohnya memburu uang, kaum muda memburu jodoh. Buktinya berburu jodoh ada acara take me out. Sampai tinggalkan pelayanan untuk jodoh, tinggalkan ibadah untuk pekerjaan, untuk yang berbau daging. Jangan seperti itu. Kalau menanggalkan jabatan pelayanan untuk berburu daging, maka orang itu tidak bisa masuk penyingkiran dan ketinggalan saat Yesus datang. Akibatnya seperti Esau dapat buruan tetapi hidupnya penuh air mata. Mungkin dapat jodoh, dapat pekerjaan, dapat kedudukan tetapi hidupnya penuh air mata sampai menangis selamanya di neraka.

Ibrani 12:16-17

12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

 

Jadi jangan berburu daging, tetap seperti Yakub tinggal di kemah, tetap tergembala, tetap di ladang Tuhan, tetap melayani Tuhan. Mungkin dianggap “bodoh kamu, rugi kamu, memangnya di gereja mau dapat apa” tidak apa orang di luar menghina. Tetapi seperti Yakub, dia tetap tinggal di kemah akhirnya mendapatkan hak dan berkat sulung. Kalau kita mau tetap di ladang Tuhan, tetap mau melayani, setia berkobar sampai garis akhir, maka hak dan berkat sulung sudah dijamin itu pasti kita miliki.

 

Hak sulung adalah hak untuk masuk pesta nikah Anak Domba dan hak untuk mewarisi kerajaan Sorga. Pelayanan itu adalah hak penuh untuk masuk kerajaan sorga.

II Petrus 1:10-11

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

 

Kaum muda jangan berburu jodoh sampai lepaskan jabatan pelayanan. Silahkan sekolah, kuliah dan kerja dengan baik, tetapi jangan lupa ladang Tuhan itu nomor satu. Arahkan pandangan kita ke ladang Tuhan. Pandanglah sekeliling, lihat ladang sudah menguning. Tuaian banyak, pekerja sedikit, ayo kita aktif. Jangan lepaskan pelayanan, jangan tinggalkan pelayanan, terus melayani sampai garis akhir. Tidak ada istilah pensiun dalam pelayanan, maka hak sulung kita dapatkan, berkat sulung juga kita dapatkan. Seperti Yakub, dia dapat berkat sulung, dia dapat hak sulung. Kenapa kita mau dibodohi setan, dipicu kita untuk berburu daging sehingga kehilangan berkat sulung, sementara berkat sulung Tuhan sediakan untuk kita. Apa itu berkat sulung yang akan kita nikmati?

Kejadian 27:27-29

27:27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.

27:28 Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.

27:29 Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk

engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."

 

1.      Ada pemeliharaan secara rohani yang didapat di dalam penggembalaan yaitu ada embun. Apa itu embun? Roti manna itu seperti embun.

Keluaran 16:14-15

16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

16:15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.

 

Manna itu roti malaikat.

Mazmur 78:25

78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Jadi, pemeliharaan lewat embun dari langit itulah Firman penggembalaan, Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain untuk menyucikan dan membaharui kehidupan kita. Kalau kita mau setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, tetap di ladang Tuhan, maka Tuhan pelihara kita lewat pembukaan rahasia Firman, untuk membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Salomo berkata “dinda manisku, buka pintu. Kepalaku penuh embun”. Di kepala Salomo yang menunjuk Mempelai Pria Sorga ada embun, itu mau diberikan kepada kita. Jadi, embun itu ada kaitannya dengan mempelai, kita mau dibawa menjadi Mempelai Wanitanya Tuhan kalau ada pembukaan rahasia Firman yang melimpah dalam gereja.

 

Dikatakan embun dari langit, pembukaan rahasia Firman itu dari langit, jadi tidak bisa dipelajari di manapun di dunia ini. Banyak tersungkur di kaki Tuhan, di situ Tuhan akan membukakan rahasia Firman. Ini berkat sulung, jangan kita takut. Biar kita dihina “kenapa kamu ikut 3 macam ibadah, ibadah-ibadah terus tidak pernah maju-maju” tidak usah kita peduli. Yang penting rohani kita terpelihara dengan manna, embun dari langit yaitu Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan.

 

Ada pemeliharaan secara jasmani. Jangan takut, kalau rohani Tuhan pelihara, yang jasmani Tuhan pasti pelihara. Yakub berkata “aku pergi hanya membawa sebatang tongkat, tetapi sekarang aku kembali dengan dua pasukan”. Berkat-berkat Tuhan dia bawa, isteri, anak, perolehan ternak dan harta dibawa. Tuhan pelihara secara rohani dan Tuhan pelihara secara jasmani. Jadi jangan dibalik, rohani dulu baru jasmani. Kalau rohani terpelihara maka jasmani pasti terpelihara.

 

2.      Ada pembelaan dan perlindungan Tuhan, yang penting kita setia beribadah melayani. Menghadapi cacian, umpatan dan tekanan dari luar kita diam saja, yang pasti berkat sulung itu kita dapatkan yaitu pembelaan dan perlindungan Tuhan. Kita akan melihat nanti bagaimana Tuhan melindungi kita sampai kita terheran-heran “koq bisa”.

3.      Berkat atas nikah dan buah nikah

Kejadian 28:1-5

28:1 Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan.

28:2 Bersiaplah, pergilah ke Padan-Aram, ke rumah Betuel, ayah ibumu, dan ambillah dari situ seorang isteri dari anak-anak Laban, saudara ibumu.

28:3 Moga-moga Allah Yang Mahakuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak, sehingga engkau menjadi sekumpulan bangsa-bangsa.

28:4 Moga-moga Ia memberikan kepadamu berkat yang untuk Abraham, kepadamu serta kepada keturunanmu, sehingga engkau memiliki negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yang telah diberikan Allah kepada Abraham."

28:5 Demikianlah Ishak melepas Yakub, lalu berangkatlah Yakub ke Padan-Aram, kepada Laban anak Betuel, orang Aram itu, saudara Ribka ibu Yakub dan Esau.

 

Jadi tidak usah berburu daging. Kaum muda tidak usah berburu jodoh, nanti dapat berkat nikah dan buah nikah, Tuhan siapkan semua sesuai kehendak Tuhan. Ada orang yang dikarunia untuk menikah, ada yang dikarunia untuk tidak menikah, sama-sama berkat. Ada yang dikarunia memiliki buah nikah, ada juga yang dikaruniai untuk tidak memiliki buah nikah, semua itu berkat. Jadi kita berserah saja, kehendak Tuhan yang mana. Kalau Tuhan karuniai buah nikah berarti Tuhan tahu kita mampu menjaga buah nikah kita untuk jangan masuk aniaya antikristus. Kalau Tuhan tidak karuniai buah nikah berarti Tuhan lihat kita tidak mampu. Begitu dikaruniai buah nikah, bisa-bisa sudah tidak beribadah.

 

Itu tadi contoh dari Perjanjian Lama. Contoh dari Perjanjian Baru si bungsu. Tadinya di ladang bapa tetapi dia tinggalkan dan berakhir di ladang babi.

Lukas 15:11-15

15:11 Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.

15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.

15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

 

Kalau tinggalkan ladang Tuhan, nanti berujung ke ladang babi. Masuk ke ladang babi artinya masuk dalam dosa kenajisan, dosa Babel, pemuncakan dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Jangan seperti si bungsu berakhir di ladang babi. Ayo sekarang kembali ke ladang Tuhan. Si bungsu masih mendapat kemurahan, dia masih bisa kembali. Tetapi ada yang tidak mendapat kemurahan lagi yaitu Yudas Iskariot. Dia tanggalkan pelayanannya dan dia binasa.

Kisah Para Rasul 1:17-20

1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."

1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah --.

1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

 

Ini Yudas, jabatannya diambil orang lain. Tadi Esau tidak bisa kembali lagi, tidak tertolong, di sini Yudas juga tidak tertolong. Akibat berburu daging, berburu uang, perutnya pecah, isi perutnya tertumpah keluar. Artinya kalau kita meninggalkan ibadah pelayanan maka segala kebusukan dosa kita nanti akan Tuhan buka dan ungkap tetapi tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat seperti Yudas dan binasa selamanya. Tadinya murid-murid berpikir Yudas ini dipakai Tuhan luar biasa. Waktu Tuhan berkata “Pergilah Yudas, perbuatlah apa yang engkau harus perbuat”. Murid-murid yang lain berpikir Yudas ini mau mempersiapkan segala sesuatu untuk Paskah. Mereka kira dia dipakai, padahal tidak. Semua dibuka oleh Tuhan, kesalahannya diungkap oleh Tuhan, tetapi tidak bisa bertobat lagi. Yudas menyesal bahwa dia salah, tetapi hanya sebatas menyesal, dia tidak bisa bertobat, dia gantung diri dan mati binasa. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Jangan tinggalkan ibadah pelayanan untuk berburu daging. Jangan dikorbankan tetapi biar kita kobarkan ibadah pelayanan karunia Roh Kudus yang ada pada kita. Semangat dan setia sampai garis akhir kehidupan kita.

 

Tujuan Tuhan memberikan jubah maha indah atau jabatan pelayanan sebenarnya bukan untuk menyiksa, kita melayani bukan untuk disiksa, tetapi untuk hidup kita dijadikan indah oleh Tuhan pada waktunya. Mungkin kita berpikir kalau beribadah melayani terus kapan majunya hidup saya, tidak akan indah hidup saya. Tetapi kalau kita mau sungguh-sungguh melayani Tuhan, suatu saat hidup kita akan indah pada waktunya. Kalau kita melayani Tuhan, di hadapan Tuhan kita menjadi batu hidup. Batu hidup itu Tuhan susun rapi, semua rapi dan indah pada waktunya.

 

Ladang Tuhan juga merupakan tempat penaburan benih. Ada satu ketentuan di ladang Tuhan, ladang Tuhan hanya boleh ditaburi dengan satu benih, jangan dicampur benihnya. Artinya kehidupan kita yang adalah ladang Tuhan hanya boleh ditaburi oleh satu Firman pengajaran yang benar, jangan dicampur-campur ajaran lain. Apa yang sudah kita terima dari pendahulu, sudah menjadi pengalaman  hidup kita, itu yang kita pegang, jangan mau ditaburi benih yang lain. Kalau ada ajaran campur, akibatnya fatal. Sampai dibawa keluar perkemahan dan dilempari batu.

Imamat 19:19

19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

Benih pengajaran jangan dicampur benih yang lain, termasuk benih adat istiadat.

 

Sekarang disimpulkan, tadi ladang Tuhan dikaitkan bangunan Tuhan, itu menunjukan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ladang Tuhan hanya boleh ditaburi satu jenis benih yaitu Firman pengajaran yang benar. Jadi, pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dikomandoi atau diatur dan dipimpin oleh Firman pengajaran yang benar. Ini yang harus menjadi komando kita, jangan ada komando lain. Terhadap komando bagaimana sikap kita? Taat. Inilah tindakan penyingkiran, aktifkan diri dalam ibadah pelayanan yang dipimpin oleh Firman pengajaran yang benar. Tubuh Kristus kepalanya satu yaitu Yesus. Kalau pengajarannya gado-gado berarti kepalanya banyak, kalau 10 kepalanya itu Rahwana, musuhnya Hanoman. Biar kita mau taat pada komando kita, taat pada Firman pengajaran yang benar.

 

Di sini saya mau tunjukan ada 2 model pelayanan. Ada pelayanan yang dikomandoi oleh Firman pengajaran yang benar, ada yang tanpa komando Firman pengajaran yang benar. Yang dikomandoi oleh Firman pengajaran yang benar itu di hadapan manusia kelihatannya malas. Yang tanpa komando Firman pengajaran yang benar, di hadapan manusia kelihatan aktif luar biasa.

 

Contoh pelayanan tanpa komando Firman pengajaran yang benar adalah pelayanan Marta di Alkitab.

Lukas 10:40-41

10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

 

Ini pelayanan tanpa Firman, dia sibuk melayani tetapi tidak dikomandoi oleh Firman, ini pelayanan tubuh tanpa kepala. Coba kalau kita dilayani orang tanpa kepala, ini pelayanan yang ngeri. Akan berakhir pada aniaya antikristus sampai nanti dipancung kepalanya. Harus aktif melayani, tetapi jangan aktif maunya sendiri, harus berdasarkan komando Firman pengajaran yang benar.

 

Tanda pelayanan tanpa Firman pengajaran yang benar:

1.      Melayani tetapi bersungut-sungut.

2.      Kuatir dan susah. Melayani tanpa Firman pengajaran yang benar itu susah, tetapi syukur kepada Tuhan sebab kepada kita sudah diberikan embun, Firman pengajaran. Kalau sudah susah nanti akhirnya mengorbankan yang rohani dan mencari yang enak, yang gampang dan menguntungkan.

3.      Marta berkata “suruhlah dia membantu aku”. Yesus kepala tetapi dia menyuruh kepala. Dan dia menyuruh Maria menjadi penolongnya. Artinya Marta menempatkan diri sebagai kepala. Sama dengan perempuan mau memerintah dan mengajar laki-laki di dalam nikah dan ibadah pelayanan.

I Timotius 2:11-12

2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

 

Ini pelayanan tanpa komando, tanpa Firman pengajaran yang benar, hanya ditandai persungutan, kuatir dan susah. Coba KKR tanpa firman pengajaran yang benar, kumpul dananya susah. Kita sudah buktikan KKR dengan komando Firman pengajaran yang benar, memang kelihatan korban untuk KKR sudah dekat hari H belum mencukupi. Tetapi setelah hari H ada saldo sisanya, tidak minus tetapi surplus. Tidak pernah pertanggungjawaban bendahara, minus keuangannya, malah banyak dananya tersisa. Semoga dalam waktu dekat bisa menggelar KKR. Sama seperti waktu kami mau menggelar Paskah di Tonusu, tinggal 2 minggu mau menggelar Paskah, uang yang ada baru 2 juta. Saya berpikir 2 juta ini baru bisa membeli sembelihan, bumbu-bumbunya belum, yang lainnya bagaimana. Tetapi begitu hari H nya malah surplus, Tuhan menyediakan karena ada komando kepala yaitu pengajaran. Jadi kita tidak harus ribut harus mencari dana, menjalankan bazar sampai paksa-paksa orang “beli ini untuk gereja, kalau kamu tidak mau beli terkutuk kamu!”. Tidak usah seperti itu karena Tuhan sudah sediakan semuanya.

 

Pelayanan yang benar adalah pelayanan Maria yang dikomando oleh Firman pengajaran yang benar.

Lukas 10:39,42

10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

 

Ini pelayanan Maria, dia duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan Firman. Sama dengan menempatkan Yesus sebagai kepala atas hidup kita. Prakteknya bahwa Yesus adalah kepala atas hidup kita, mau mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Jangan kamu hanya menjadi pendengar, hendaklah kamu menjadi pelaku Firman. Tuhan katakan pelayanan seperti ini adalah pelayanan yang terbaik.

 

Mungkin bapak ibu merasa sudah memberikan pelayanan yang terbaik, menyanyi yang terbaik, main musik yang terbaik, pimpin pujian yang terbaik, waktu dengar Firman bagaimana? Itu yang nomor satu, itu yang utama, kalau dengar Firman sungguh-sungguh itulah pelayanan yang terbaik. Apa artinya main musik jago sekali, tetapi waktu dengar Firman ngantuk-ngantuk, tidak fokus, jangan seperti itu. Banyak yang seperti itu, kalau saat puji-pujian semangat luar biasa sampai jingkrak-jingkrak, pujian 1 jam tidak terasa. Begitu dengar Firman, di mana itu pelayan yang tadi jingkrak-jingkrak? Malah ada di luar duduk-duduk atau ada di pastori di bawah, nanti ayat terakhir baru lari naik ke atas. Jangan seperti itu, pelayanan terbaik itu dengar Firman dan mempraktekan Firman. Dulu kami pemain musik di Malang, setelah main musik kami duduk di situ, dengar Firman dari tempat main musik. Begitu gembala berkata “ayo kita nyanyikan” langsung kami siap, bukannya baru mau datang di situ. Pendetanya sudah mau menyanyi, pemain musik baru lari-lari. Lain kali pemain musik duduk saja di tempat main musik, langsung bawa buku dan Alkitab.

 

Lukas 10:42

10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

 

Hanya satu saja yang perlu di dalam hidup di dunia yang serba sulit ini yaitu mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Dan Tuhan sudah jamin, kita akan menerima segala yang terbaik dari Tuhan, kalau kita fokus mendengar dan dengar-dengaran pada Firman. Yakub mendapat berkat sulung, kita juga akan menerima itu, yang terbaik dan tidak bisa diambil dari pada kita, berarti kekal. Masa depan Tuhan berikan yang terbaik, perjodohan Tuhan berikan yang terbaik, sampai hidup kekal.

 

Jika pelayanan kita benar, kita berada di bawah kaki Tuhan, tempat yang paling aman. Berarti tempat yang paling tenang, tempat paling damai sejahtera.

I Korintus 15:25-26

15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Tempat paling aman di bawah kaki Tuhan, sudah terjamin semua, damai, aman, kemenangan. Semua kita dapatkan dengan mendengar dan dengar-dengaran. Bagi orang dunia “mendengar Firman terlalu lama, sudah apa dibilang itu, lama sekali!” Padahal itulah pelayanan yang terbaik, di situ kita mendapatkan semuanya. Rugi kita kalau kita tinggalkan kesempatan untuk mendengarkan Firman, maka kita tidak mendapatkan ketenangan, yang ada stress, kuatir, tidak mendapatkan yang terbaik. Tidak serius mendengar Firman itu sungguh tidak baik. Kalau kita sungguh-sungguh dengar Firman itu yang terbaik.

 

Ambillah posisi di bawah kaki Tuhan, tempat yang paling aman, yang terbaik. Taruh hidup kita di situ. Semua kita dapatkan, ada naungan Tuhan.

Yesaya 6:1

6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

 

Jadi, kalau kita mau beribadah dan melayani Tuhan dengan cara yang terbaik yaitu mau mendengar dan dengar-dengaran pada Firman, maka kita berada di bawah naungan ujung jubah Tuhan. Naungan PBB masih bisa diterobos, naungan dari pemerintah masih ada jebolnya. Tetapi kalau Tuhan yang menaungi tidak pernah jebol.

 

Suatu saat akan terjadi pemisahan antara orang yang melayani tanpa kepala dan orang yang melayani dengan komando Firman pengajaran. kapan itu terjadi? Saat menghadapi masa pra aniaya. Di situ baru terlihat pemisahannya. Sebelum aniaya akan ada masa pra aniaya, sebelum salib ada Getsemani, di situlah terjadi pemisahan. Dalam cerita Maria dan Marta ini digambarkan dengan peristiwa Lazarus yang mati. Yang diandalkan, yang jadi tulang punggung diizinkan mati.

Yohanes 11:31-32

11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.

11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

 

Ada 2 sikap saat menghadapi masa pra aniaya atau saat menghadapi pengalaman salib.

1.      Orang yang melayani tanpa Firman pengajaran pasti meratap. Arti meratap:

a)      Bersungut-sungut, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan. Coba waktu diperhadapkan orang mati, begitu datang keluarga apa yang dia katakan, utamanya kita orang Pamona? Ode inege arawenu nupalaika yaku! Artinya kenapa kamu kasih tinggal saya, sampai dipukul-pukul petinya. Sudah salahkan orang yang mati, salahkan lagi Tuhan “oh Pue arawenu nutima sia! (kenapa Tuhan ambil dia).

b)      Kesedihan tanpa harapan, putus asa, kecewa.

 

Selain meratap, orang yang tanpa Firman pengajaran itu tidak percaya lagi kepada Tuhan. Coba kita lihat bagaimana sikap Marta, kalau dibaca di sini Marta tidak pernah tersungkur menyembah.

Yohanes 11:39-40

11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."

11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

 

Berarti Marta tidak percaya kuasa Tuhan. Ketidakpercayaan itu dibuktikan dengan menyembunyikan yang busuk, menyembunyikan dosa. Itulah orang yang melayani tanpa pengajaran. Nanti terlihat perbedaannya ketika diperhadapkan masa pra aniaya, kalau sekarang saat diperhadapkan dengan salib, dia meratap dan dia tidak percaya. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian.

 

2.      Orang yang melayani dikomandoi Firman pengajaran yang benar dia pasti tersungkur di bawah kaki Tuhan. Artinya mau menyembah Tuhan, menyerahkan segala perkara hanya kepada Tuhan dengan satu keyakinan Tuhan pasti menolong.

Yohanes 11:32

11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

 

Jadi ada perbedaan, kalau ada pengajaran dia pasti tersungkur, dalam pengalaman sengsara dia langsung menyembah. Kalau tidak ada pengajaran maka dia sudah bersungut, kuatir, stres, sampai tidak percaya Tuhan dan tinggalkan Tuhan.

 

Posisi kita di mana? Pelayanan yang ada komando pengajaran atau tanpa pengajaran. Biarlah kita mau memposisikan diri pada pelayanan yang dikomandoi oleh Firman pengajaran yang benar, selalu mau berada di kaki Tuhan, mendengar dan dengar-dengaran pada Firman, mau tersungkur menyembah Tuhan di bawah kaki Tuhan, bahkan ketika kita sengsara dalam pengalaman salib, bisa menyembah Tuhan. Kalau kita seperti itu, pasti akan meningkat pelayanan kita.

Yohanes 12:3-8

12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:

12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.

12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

 

Pelayanan Maria meningkat, di sini dia tetap di bawah kaki Tuhan. Dia meminyaki kaki Yesus dengan minyak Narwastu murni kemudian dia seka dengan rambutnya. Artinya mengalami perobekan daging dari keinginan akan uang. 300 dinar itu upah kerja hampir 1 tahun. Tetapi Maria rela korbankan, dia berikan kepada Tuhan. Artinya mau mengalami perobekan daging dari segala daging dari segala keinginan, terutama keinginan akan uang. Dan mengalami perobekan daging dari segala kebanggaan-kebanggaan. Rambut itu kebanggaan, tetapi dia mau pakai melap kaki Tuhan Yesus. Ketika kita bisa merobek daging dari segala keinginan, merobek daging kita dari segala kebanggaan itu suatu peningkatan pelayanan. Bukan mau bangga-bangga, apa yang mau dibanggakan!

 

Biarlah kita selalu merasa sehebat apapun kita hanya sehelai rambut. Sehelai rambut bisa untuk apa? Sehelai rambut mau dipakai mencat? Tidak akan selesai-selesai. Tidak ada yang patut kita banggakan dan sombongkan, semua hanya Tuhan yang patut kita banggakan, kita agungkan, kita puji dan kita sembah.

 

Gaji setahun dipakai untuk meminyaki kaki Yesus. Ini pelayanan yang meningkat, sampai puncaknya nanti kita bisa menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Buktinya apa menyerahkan seluruh hidup? Menyembah Tuhan karena mengasihi Tuhan, bukan karena ingin sesuatu, bukan supaya ditolong, bukan supaya dipelihara dan lain sebagainya. Pokoknya karena mengasihi Tuhan, mau bagaimana hidup saya terserah Tuhan. Kita sama-sama belajar untuk sampai di tahap seperti itu.

 

Kadangkala kita menyembah Tuhan ada air mata ketika ada pergumulan. Tetapi waktu sudah aman-aman malah tertidur. Waktu ada pergumulan menangis sampai bantal kursi basah semua. Itu tidak salah, memang sengaja diizinkan Tuhan supaya kita bisa menyembah. Tetapi sekarang kita tingkatkan, kita menyembah karena kita mengasihi Yesus. Itu yang Tuhan tunggu dari kita, penyembahan karena kita mengasihi Tuhan, bukan karena ingin sesuatu. Hasilnya kita selalu dibela oleh Tuhan, Yudas protes tetapi Maria dibela Tuhan. Yesus Mempelai Pria Sorga tidak pernah membiarkan kita Mempelai WanitaNya diganggu oleh siapapun. Dan bukan hanya dibela tetapi kita selalu menang, sampai kemenangan yang trakhir kita duduk setakhta dengan Tuhan Yesus, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ayo bawa hidup kita di bawah kaki Tuhan. Hidup mati kita urusannya Tuhan sampai kita bisa menyerah sepenuh hanya kepada Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar