20211020

Kebaktian PA Imamat, Rabu 20 Oktober 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:10,13

25:10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.

25:13 Dalam tahun Yobel itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.

 

Ini masih tentang perintah Tuhan. Pada Tuhan Yobel Tuhan memerintahkan supaya orang Israel pulang kepada tanah miliknya dan kepada kaumnya. Tanah milik kita adalah kerajaan Sorga sebab kita ini warga kerajaan sorga.

Filipi 3:20-21

3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

 

Kita di bumi ini adalah tempat persinggahan sementara dan kita akan kembali ke sorga. Kaum kita adalah keluarga Allah.

 

Tahun Yobel adalah tahun pembebasan. Pembebasan yang terakhir bagi gereja Tuhan adalah kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, terangkat ke awan-awan menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Mempelai Wanita Tuhan adalah kehidupan yang dipilih dari keluarga Allah. Makanya bangsa Israel dikatakan pulang kepada tanah miliknya, kepada kaumnya. Untuk kita sekarang ayo kita berupaya supaya tetap sebagai warga kerajaan Sorga dan juga sebagai keluarga Allah, sebab mempelai Wanita itu dipilih dari keluarga Allah. Itu sudah dinubuatkan dengan pernikahan Ishak dan Ribka. Ribka dipilih dari antara keluarganya Abraham. Jadi tidak boleh dari luar, apalagi dari orang Kanaan.

 

Abraham biasa disebut juga yang lanjut usia, itu menunjukan gambaran lemah dari Allah Bapa, Ishak adalah gambaran lemah dari Anak Allah dan Ribka adalah gambaran lemah dari Mempelai Wanita Tuhan.

Kejadian 24:2-4

24:2 Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: "Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku,

24:3 supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam.

24:4 Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."

 

Abraham mempercayakan tugas untuk mencari isteri bagi Ishak kepada hambanya yang paling tua yaitu Eliezer, seorang Damsyik.

Kejadian 15:2

15:2 Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."

 

Arti nama Eliezer adalah Allah penolong. Sekarang menunjukan Roh Kudus, Roh Kudus adalah Roh Penolong.

Yohanes 14:16

14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

 

Sekarang Roh Kudus sedang bekerja mencari isteri untuk Yesus dari keluarga Allah. Dan tugas itu dipercayakan kepada hamba Tuhan. Roh Kudus bekerja lewat perantaraan hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Tugas kami mencari dan mempersiapkan isteri atau Mempelai Wanita bagi Yesus Mempelai Laki-laki dari keluarga Allah. Tugas ini adalah sumpah atau janji hamba Tuhan, gembala, ikrar kepada Tuhan yaitu bertanggung jawab membawa sidang jemaat berapa saja Tuhan percayakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tidak boleh kami hamba Tuhan mengetengkan ini. 

 

Pdt. Pong mengatakan jiwa itu harganya mahal, satu jiwa saja harganya mahal seharga Korban Kristus. Sebab itu hamba Tuhan tidak boleh main-main dalam pelayanan. Betul-betul harus pegang sumpah, janji kepada Tuhan.

Keluaran 24:3

24:3 supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam.

 

Kalau sudah merupakan sumpah berarti harus ditepati, harus dikejakan sungguh-sungguh sampai berhasil membawa sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Tadi dari keluarga Abraham diambil seorang untuk menjadi isterinya Ishak. Jadi untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan adalah suatu pilihan yang ketat, bukan pilihan yang gampang. Dari sekian banyak orang dunia ini yang mau menjadi keluarga Allah hanya berapa. Dari keluarga Allah dipilih lagi kehidupan yang layak untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sebab sebagai keluarga Allah kita harus berjuang sungguh-sungguh untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan sebab ini pilihan ketat. Kalau di dunia saja pemilihan miss universe itu sudah ketat, apalagi ini pilihan yang rohani. Jangan ikut Tuhan santai-santai saja, tidak serius, tidak sungguh-sungguh lalu berpikir “yang penting saya sudah dalam pengajaran pasti jadi Mempelai Wanita Tuhan” belum tentu! Atau berpikir yang penting saya sudah dibaptis, lahir baru dalam keluarga Allah pasti jadi mempelai, belum tentu! Ada pilihan yang ketat untuk bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Apa yang harus kita perjuangkan? Kita harus berjuang untuk memenuhi kriteria atau tanda-tanda untuk layak dipilih menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kita pelajari tanda-tanda ini dari Ribka. Kita pelajari supaya tanda-tanda ini ada pada kita, sehingga begitu Yesus datang kita terangkat di awan-awan, mengalami pembebasan terakhir menyambut Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

 

1.      Bukan perempuan Kanaan

Dulu Abraham tinggal sebagai orang asing di Kanaan. Sekarang kita tinggal sebagai orang asing di dunia. Jadi bukan perempuan Kanaan artinya harus tampil beda dengan dunia ini. Kaum muda jangan ikut-ikutan orang dunia. Apapun yang kita kerjakan harus tampil beda dengan dunia ini. Pakaian yang kita pakai pakaian dunia, sepatu yang kita pakai ini sepatu dunia. Lalu bagaimana caranya supaya bisa tampil beda dengan dunia sementara kita tinggal di dunia? Kita belajar dari doa Tuhan Yesus.

Yohanes 17:14,16

17:14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

 

Dalam doa syafaat Yesus untuk murid-muridNya Yesus berkata murid-muridNya bukan dari dunia dan kepada murid-muridNya Yesus memberikan Firman. Apa maksudnya ini? Murid adalah orang yang menerima pengajaran. Jadi supaya tampil beda dengan dunia, maka tidak bisa ditawar-tawar, kita harus menerima Firman pengajaran yang benar. Tidak bisa kita berkata “saya biar tanpa pengajaran bisa jadi mempelai” tidak akan bisa! Sama dengan mau mandi air Firman pengajaran yang benar supaya kita disucikan. Dikatakan dalam Efesus 5:27 Mempelai Wanita Tuhan itu tanpa cacat dan cela. Sementara kita tinggal di dunia yang bagaikan padang gurun, debu, pasir dan kotorannya nempel di badan kita. Kalau tidak mau mandi bagaimana mau menghilangkan kecemaran debu dari dunia ini. Makanya harus mandi air Firman pengajaran yang benar.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Jadi kita harus mandi air Firman pengajaran yang benar untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kita sudah bertahun-tahun dalam pengajaran, sudah sekian lama dimandikan dengan air Firman pengajaran yang benar, sudah harus ada bukti. Kalau sudah mandi pasti ada bedanya. Tuhan mau lihat bukti, bukan cuma omongan kita. Apa buktinya kita sudah mandi dan menerima Firman pengajaran yang benar?

Kejadian 24:5-6

24:5 Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: "Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?"

24:6 Tetapi Abraham berkata kepadanya: "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana.

 

Di sini bukan Ishak yang mengikuti Ribka tetapi Ribka yang mengikuti Ishak. Artinya bisa mengorbankan kehendak daging untuk taat dengar-dengaran pada Firman, untuk mengikuti kehendak Tuhan. Kalau sekarang dibalik, Firman itu yang mengikuti kehendak daging  manusia. Pokoknya Firman mengikuti maunya gereja, itu salah! Kita yang harus mengikuti maunya Firman, kehendak Tuhan. Sekarang firman dikemas untuk mengikuti kehendak daging. Kalau sakit bagi daging, keras menyucikan, mereka mengomel, marah dan lain sebagainya.

 

Jadi ini tandanya, bukan Firman yang mengikuti maunya kita tetapi kita yang mengikuti maunya Firman. Memang sakit bagi daging tetapi harus kita lakukan.

Kejadian 24:8

24:8 Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini; hanya saja, janganlah anakku itu kaubawa kembali ke sana."

 

Kalau perempuan itu tidak mau mengikuti Eliezer maka Eliezer lepas dari sumpahnya. Artinya kalau ada orang yang tidak mau mentaati Firman, kalau ada sidang jemaat tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar, maka gembala lepas dari sumpahnya. Gembala tidak berhutang darah kalau hukuman Tuhan jatuh terhadap orang itu. Semoga kita bisa mengerti. Makanya saya bilang sama pengerja, kalau saya melayani siapa yang mau dengar, kalau tidak mau yah saya doakan, sudah didoakan tetap tidak mau, urusannya dengan Tuhan. Bukan saya mau pecat-pecat yang tidak mau dengar.

 

Saya beberapa minggu ini membaca-baca Firman terutama dalam II Timotius 4:2 di situ saya diingatkan Tuhan, Firman pengajaran itu menyatakan dosa, menegur, menasihati, tetapi ingat harus disampaikan dengan segala kesabaran. Kadangkala kami hamba Tuhan kesabaran ini dihapus dan langsung pengajaran. Sampaikan pengajaran, kalau tidak mau diterima marah, paka mimbar, doa kepada Tuhan “singkirkan!”. Habis jemaat kalau tiap ada yang menolak gembala langsung doa “Tuhan ini mengganggu, singkirkan!”. Akhirnya tidak ada yang mau didoakan, semua sudah habis disingkirkan. Baru mau doakan “Tuhan jiwa-jiwa yang sudah undur tarik kembali”. Tuhan bilang “kamu sudah suruh singkir sekarang minta tarik kembali!”.

Kalau sudah berulang-ulang diajar dengan kesabaran tetapi tidak mau dengar maka gembala lepas dari sumpahnya. Tidak berhutang darah lagi kalau hukuman Tuhan jatuh atas orang itu dan kalau orang itu gagal menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi jemaat ingat ini, jangan main-main dan berpikir oh tidak apa-apa tidak dengar-dengaran. Nanti kalau gembala sudah tidak mendoakan, sudah lepas dari sumpah, bagaimana?

 

Sebab itu gembala harus lebih dahulu taat pada Firman sehingga berani memberitakan Firman pengajaran yang keras demi sidang jemaat berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bukan mau cari gara-gara, mau ajak jemaat berperang, bukan! Sampaikan Firman yang keras ini demi jemaat untuk berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sampai rasul Paulus mengatakan siapakah mahkota kemegahanku kalau bukan kamu, kalau bukan jemaat! Semoga sidang jemaat bisa mengerti, bisa memahami, sehingga bisa menopang pelayanan hamba Tuhan yang bersungguh-sungguh bergumul untuk sidang jemaat, bergumul untuk mendapatkan pembukaan Firman, semua untuk sidang jemaat.

 

Dalam perjalanan Yesus menuju Yerusalem, Yesus yang menunggangi keledai, jangan keledai yang menunggangi Yesus. Kita ini keledai, Yesus Firman, kita harus mau diatur oleh Firman.

 

2.      Kejadian 24:16

24:16 Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik.

 

Seorang perawan, sama dengan menjaga kesucian. Kesucian itu harga mati, harus kita jaga sungguh-sungguh. Tempat menjaga kesucian itu di mana? Di ruangan suci = kandang penggembalaan = ketekunan di dalam 3 macam ibadah pokok:

Ø  Meja roti sajian, menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kita disucikan oleh Yesus Anak Allah lewat Firman pengajaran yang benar dan Kurban Kristus. Di sini domba-domba diberi makan.

Ø  Pelita emas, menunjuk ketekunan dalam ibadah raya. Kita disucikan oleh Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Di sini domba-domba diberi minum.

Ø  Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita disucikan oleh Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita diberi udara segar untuk bernafas.

 

Di ruangan suci kita disucikan secara terus menerus oleh Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan, sampai kita bisa sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Begitu keluar dari ruangan suci, bisa tercemar, bisa dirusak keperawanannya. Ingat Dina anak Yakub, ketika keluar dari kemah maka dirusak kesuciannya oleh Sikhem. Ayo masuk dalam kandang, masuk dalam kemah, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

 

Firman pengajaran itu bagaikan air. Air itu ada mata airnya, ada sumurnya. Penggembalaan itu adalah sumur atau mata air Firman pengajaran untuk kita mengalami penyucian terus menerus. Di tepi sumur penggembalaan inilah terjadi pertemuan Mempelai. Pertemuan Eliezer dan Ribka terjadi di tepi sumur, begitu juga pertemuan Ishak dan Ribka terjadi di tepi sumur Lahai-Roi.

Kejadian 24:62-67

24:62 Adapun Ishak telah datang dari arah sumur Lahai-Roi; ia tinggal di Tanah Negeb.

24:63 Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta datang.

24:64 Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya.

24:65 Katanya kepada hamba itu: "Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?" Jawab hamba itu: "Dialah tuanku itu." Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia.

24:66 Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang dilakukannya.

24:67 Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.

 

Sumur menunjukan tempat penggembalaan. Saya berupaya sebagai hamba Tuhan, biarlah penggembalaan di Tonusu, Tentena dan Diora yang Tuhan percayakan ada sumur, ada tempat keluarnya air Firman pengajaran yang terus menerus memancar untuk menyucikan gereja Tuhan. Bukan menjadi sumur yang kering. Kalau kami melayani tidak benar tahbisannya, nanti jadi nabi palsu, sumur palsu, pengajaran palsu, mata air kering. Tetapi kalau benar tahbisannya, betul-betul penggembalaan itu tempat keluarnya air Firman pengajaran yang benar yang terus menerus memancar menyucikan rohani kita. Memancar itu ke atas, semakin disucikan semakin terangkat rohani kita sampai terangkat ke awan-awan, untuk menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Doakan kami hamba Tuhan supaya Tuhan percayakan rahasia Firman. Ayo sidang jemaat jangan salah membawa diri digembalakan. Bawalah pada alamat yang tepat yang ada mata air Firman pengajaran yang benar untuk diarahkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 22:17

22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

 

Untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan tidak bisa lepas dari air kehidupan, Firman pengajaran yang benar ini yang menyucikan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Pertemuan Eliezer dan Ribka terjadi di tepi sumur, begitu juga pertemuan Ishak dan Ribka terjadi di tepi sumur. Eliezer gambaran Roh Kudus. Tugasnya untuk mencari isteri bagi Yesus dipercayakan kepada hamba Tuhan atau gembala. Jadi hamba Tuhan atau gembala merupakan suami bayangan untuk sidang jemaat untuk membawa gereja kepada suami yang sesungguhnya yaitu Yesus Mempelai Pria Sorga. Sidang jemaat harus memahami, kalau menyakiti hati gembala yang membawa sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu sama dengan menyakiti hati Yesus Mempelai Pria Sorga kita. Bagaimana jadi menikah kalau disakiti terus tunangannya, lama-lama batal menikah. Biar sudah ditentukan tanggalnya, batal! Begitu juga kita dengan Tuhan, kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan, ada hamba Tuhan yang dipercaya melayani jemaat untuk dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, hamba Tuhan itulah suami bayangan. Kalau dia disakiti terus yah gagal nanti jemaat yang menyakiti itu menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Sebab itu mari bawa hidup untuk ditangani dengan baik oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya, yang dipercayakan Firman pengajaran yang benar oleh Tuhan. Jangan banyak berulah, kalau banyak berulah tidak akan berhasil. Rencana Tuhan pasti akan berhasil, pasti akan digenapi, tidak akan pernah gagal. Yang menjadi pertanyaannya apakah kita berhasil masuk dalam kegenapan rencana Allah atau gagal. Kalau kita memberi diri ditangani dengan baik, berhasil nanti jadi Mempelai.

 

Sebagai gembala tetap harus menyampaikan Firman dengan pengajaran dan kesabaran. Kalau tidak berubah, yah terus! Sampai brur Fendri tanya “bagaimana perasaan om menghadapi seperti itu?”. Kalau mengikuti keinginan daging bisa marah dan emosi. Tetapi saya ingat kalau emosi nanti seperti Musa. Musa emosi, Musa gagal masuk Kanaan, orang Israel yang 20 tahun ke atas juga gagal masuk Kanaan. Jadi kalau mau disikapi dengan emosi daging, gagal semua. Makanya Tuhan ingatkan sampaikan Firman pengajaran dengan kesabaran. Sekarang belum mau, yah sabar, tunggu, terus. Belum berubah, sampaikan terus pengajaran. Selama dia masih datang beribadah, masih mau dengar Firman pengajaran yang benar, ada harapan untuk berubah. Kecuali kalau dia memang penyelusup di dalam penggembalaan yang ditentukan untuk dihukum. Semoga jangan ada yang jadi penyelusup.

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Mereka menyalahgunakan kasih karunia. Sudah ada gembala yang benar tahbisannya Tuhan utus, ada Firman pengajaran yang benar, itu kasih karunia, tetapi disalah gunakan. Mereka itulah yang dihukum. Sebab itu mari, bawalah hidup ditangani dengan sungguh-sungguh supaya dibawa bertemu Yesus. Gembala juga sungguh-sungguh, ini calon mempelai wanitanya Tuhan, saya suami bayangan harus menjaga sungguh-sungguh. Bawa jemaat sebagai perawan yang suci untuk Yesus Mempelai Pria Sorga.

II Korintus 11:2-4

11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

 

Tugas seorang hamba Tuhan itu tidak gampang, dia menjaga sidang jemaat jangan dirusak kesuciannya oleh laki-laki yang lain. Di sini ada 3 laki-laki lain:

1.      Yesus yang lain, Yesus tanpa salib. Wujudnya sekarang ajaran palsu yang hanya mengenakan daging. Kami harus jaga, jangan sampai jemaat disusupi ajaran palsu yang hanya mengenakan daging. Harus dijaga sungguh-sungguh. Makanya mohon maaf sidang jemaat kalau melihat saya sebagai gembala mengatakan harus begini, harus begitu. Semua itu untuk jemaat supaya jangan sampai rusak kesuciannya, bukan apa-apa! Kaum muda selalu diperingati, hati-hati kaum muda, jangan begini, jangan begitu, maksudnya untuk dijaga kesuciannya jangan sampai rusak.

 

Tadi pagi saya teledor, saya jaga anak saya lalu saya tertidur. Dia sudah bangun, waktu saya terbangun dia sudah jatuh, jidatnya duluan turun di lantai. Kaget saya, saya peluk dia. Lalu Tuhan ingatkan kalau anak jasmani lengah kamu jaga sampai jatuh, awas anak yang rohani, jangan lengah! Kalau jatuh, kamu bertanggung jawab. Saya menangis, Tuhan ampuni saya! Tuhan percayakan berapa jiwa, kalau ada yang jatuh karena saya lengah, saya tanggung jawab di hadapan Tuhan. Sidang jemaat mari bawalah diri, tergembala sungguh-sungguh. Di luar sana ada Yesus yang lain, ada ajaran palsu yang mengenakan daging itu bisa merusak kesucian.

 

2.      Roh yang lain itu roh antikristus. Terutama ikatan akan uang, ini juga harus dijaga. Makanya mulai dari saya sebagai gembala, jangan sampai saya melayani terikat uang. Kalau saya melayani terikat uang, bagaimana mau menjaga jemaat. Sementara gembala sendiri kesuciannya sudah rusak karena terikat dengan uang, apa yang mau diharapkan. Antikristus itu menguasai ekonomi, tidak ada seorangpun yang bisa membeli dan menjual kecuali yang memiliki cap 666 di tangan dan dahinya.

 

3.      Injil yang lain itulah Firman yang diputarbalikan ditambah kurang. Oleh sebab itu saya berupaya apa yang diterima dari Lempinel, apa yang saya terima dari orang tua kandung, itu yang harus diteruskan, bukan buat jalur yang baru. Saya ingat pentahbisan saya menjadi gembala di Diora, penekanan Firman di situ hamba Tuhan jangan bikin jalur yang baru di luar jalur Firman. Sudah ada jalur yang benar, sudah ada pola yang benar yang kami tinggal terima dari pendahulu, yang menerima waktu itu Pdt. Van Gessel kami tinggal meneruskan. Tidak usah bikin jalur yang lain.

 

Bukan hal yang gampang untuk meneruskan apa yang sudah diterima dari gembala. Gereja yang sudah dilayani hamba Tuhan dengan tahbisan yang luar biasa, begitu gembala itu meninggal isteri dan anak tidak bisa meneruskan. Ini awasan bagi saya dan mama, jangan sampai yang melanjutkan, tidak bisa meneruskan karena bikin jalur yang lain. Jemaat sudah diarahkan pada jalur yang tepat, tetapi begitu gembala meninggal jalurnya malah dibelokan. Doakan kami terus supaya kami tidak asal melayani. Tadi yang betul-betul membuat terketuk di hati saya “kalau anak yang jasmani saja tidak bisa kamu jaga jatuh dari tempat tidur, bagaimana dengan anak yang rohani!”. Hati-hati jangan lengah.

 

Tanda-tanda tergembala dengan baik:

1.      Tidak sabar saja, artinya tegas dan berani berpegang pada Firman pengajaran yang benar apapun resikonya, serta tegas dan berani menolak ajaran yang palsu apapun resikonya. Yohanes tegas dan berani memberitakan Firman pengajaran yang benar, resikonya dia dipancung. Memang resikonya besar, seperti Yohanes bisa dipancung, tetapi harus tegas. Tentu bukan dengan kekuatan sendiri, namun kekuatan Roh Kudus. Dan kekuatan seorang gembala pasti datang dari doa-doa sidang jemaat. Sekarang belum ada paduan suara lagi. Kalau di Malang om Wi katakan meningkat semua menjadi pendoa syafaat supaya kita ada ketegasan, keberanian berpegang pada Firman pengajaran yang benar.

 

2.      Kejadian 24:58

24:58 Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: "Maukah engkau pergi beserta orang ini?" Jawabnya: "Mau."

 

Ribka belum lama kenal dengan Eliezer, dia baru ketemu, baru kenal. Begitu ditanya kalau mau ikut orang itu, dia jawab mau. Bukan berkata “tunggu dulu, kenalan dulu, orang asing itu!”. Dia yakin Eliezer orang baik, apa yang dia bilang itu betul, tidak nipu. Artinya bisa menyerah sepenuh kepada Firman sehingga bisa berkata mau atau ya pada Firman apapun resikonya. Perintah Firman Tuhan datang, dia jawab ya, mau lakukan. Bukan “ah tunggu dulu, mau dicerna dulu ini logis atau tidak”.

 

Kadang kita seperti itu, saat Firman datang kita terima dengan pikiran. Memang Firman datang kita terima dengan pikiran tetapi pikiran ditaklukan kepada Tuhan. Yang sering dilakukan begitu terima Firman, langsung pikirannya jalan, dikelola dengan pikirannya “ah masa begitu, ambigu, tidak pas itu, tidak cocok”. Akhirnya tidak bisa praktek Firman. Seperti orang-orang Nazaret, Yesus khotbah, datang mengajar dengan hikmat dan kuasa, mereka takjub mendengar Firman. Tetapi langsung pakai pikiran dagingnya “eh tunggu dulu, dia inikan anaknya Yusuf, tukang kayu. Itukan saudaraNya ada sama kita, ada Yudas, Yakobus dan lainnya” ah langsung kecewa, langsung menolak. Itu kalau pikiran tidak ditaklukan, tidak menyerah sepenuh kepada Tuhan. Jadi begitu dengar Firman langsung jalan pikirannya “ah tidak cocok, ah Yesus cuma anak tukang kayu, saya pikir ahli Taurat dari mana, jebolan dari mana, yah hanya anak tukang kayu!”. Akhirnya kecewa.

Matius 13:53-54

13:53 Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ.

13:54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?

 

Awalnya terima, mereka takjub. Tetapi sayangnya karena menggunakan logikanya sehingga banyak mempertanyakan Firman akhirnya tidak praktek. Sudah bimbang, tidak praktek, malah ditolak.

 

Matius 13:55-57

13:55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?

13:56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"

13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

 

Ayo menyerah saja pada Tuhan. Ketika Firman datang, mungkin pikiran kita tidak bisa menerima, tidak cocok, tidak logis, tidak sesuai kehendak kita, jawab saja mau, terima dan praktekan. Firman itu membawa kita bertemu Yesus, bukan bertemu yang lain.

 

3.      Kejadian 24:17-21

24:17 Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: "Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu."

24:18 Jawabnya: "Minumlah, tuan," maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum.

24:19 Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum."

24:20 Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu.

24:21 Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil atau tidak.

 

Tanda ketiga memberi pelayanan yang memuaskan Tuhan dan sesama tanpa pamrih, tanpa mencari keuntungan jasmani. Kalau kita melayani masih mencari sesuatu, waduh! Cari apa? Cari hormat, cari popularitas.

 

Kami hamba Tuhan harus jaga itu. Sekarang ini siaran langsung secara online, jangan sampai mau banyak-banyakan subscribe, banyak-banyak pengikuti, banyak-banyakan penonton, banyak-banyakan like. Saya dulu berpikir sudah tidak ada yang mau nonton, buat apa live. Tetapi saya pikir apa ruginya live, sampaikan saja. Kalau yang ikut siaran langsung satu dua saja, nanti pasti ada yang ikut tunda. Saya lihat sampai ada berapa kali dibagikan juga. Jadi sampaikan saja Firman, bukan untuk mencari popularitas, banyak-banyakan, tidak rugi memberitakan Firman pengajaran.

Eliezer mengamat-amati Ribka. Jadi setiap kegiatan pelayanan kita ada mata yang mengamat-amati. Baik itu mata Tuhan maupun mata sesama. Dan ingat juga, setanpun turut mengamat-amati. Untuk apa? Untuk mencari-cari kesalahan dan mendakwa kita. Karena ada yang mengamat-amati, sebab itu biarlah kita memberikan pelayanan yang terbaik untuk Tuhan sampai Tuhan puas. Bagaimana pelayanan yang memuaskan Tuhan.

Lukas 17:7-8

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Pelayanan yang memuaskan Tuhan adalah pelayanan dengan berikat pinggang yaitu ikat pinggang kebenaran dan kesetiaan. Kalau tidak ada ikat pinggang, tidak indah. Ikat pinggang ini untuk memperindah.

Yesaya 11:5

11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

 

Kebenaran itu melayani sesuai Firman, bukan sesuai kehendak dan maunya kita. Kadangkala pelayanan itu disesuaikan tradisi di daerah atau kebiasaan di suatu tepat, salah itu! Harus sesuai dengan Firman. Dan harus sesuai jabatan dan karunia masing-masing. Jabatan gembala yah khotbah. Jabatannya apa lakukan itu sesuai jabatan dan karunia masing-masing, itu kebenaran, itu pelayanan yang memuaskan Tuhan. Kesetiaan itu berarti setia berkobar-kobar sampai garis akhir, bukan separuh jalan. Kalau setianya hanya separuh jalan, itu ikat pinggangnya hanya setengah. Dulu setia berkobar-kobar, sekarang bagaimana? Apakah mulai kendor? Kalau diizinkan Tuhan meninggal dunia, setia berkobar sampai garis akhir. Kalau diizinkan hidup sampai Tuhan Yesus datang, setia berkorbar sampai garis akhir. Dan Tuhan tidak menipu, begitu kita melayani memuaskan Tuhan, setia dan benar maka Tuhan menyediakan upah pelayanan yang kita tidak duga baik secara jasmani, terutama upah secara rohani.

 

Ribka tidak menyangka dia akan mendapatkan perhiasan-perhiasan, dia melayani saja. Eliezer dan orang-orangnya dia beri minum, unta-untanya juga dia layani sampai puas minum. Dia tidak mengharapkan mendapat sesuatu. Begitu selesai dia melayani, langsung dia mendapatkan pemberian-pemberian dari Eliezer, upah yang tidak diduga.

Kejadian 24:22

24:22 Setelah unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil anting-anting emas yang setengah syikal beratnya, dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya,

 

Kami banyak alami dalam pelayanan, sampai kadang saya bingung, bagaimana isteri saya menabung. Begitu mau KKR ada biaya untuk pergi pulang. Pernah beberapa kali untuk pembangunan di Tonusu orang kirim semen yang saya tidak tahu orangnya sampai saat ini. Pernah juga kirim kapur aci, saya tidak tahu siapa orangnya. Yang penting melayani Tuhan dengan benar dan setia, itu urusan kita. Upah jasmani itu urusan Tuhan, Dia akan berikan yang tidak kita duga secara jasmani. Terutama upah rohani akan Dia berikan. Apa itu? Yesus menjadi milik kita. Memiliki Yesus itu lebih dari emas, perak dan permata. Kekasihku kepunyaanku, aku kepunyaan kekasihKu! Itu upah yang rohani. Kaum muda melayani Tuhan jangan ragu. Ada yang bantu pengerja bersihkan gereja,  tetapi jangan cari upah. Nanti Tuhan yang sediakan, Tuhan berikan.

Kidung Agung 2:16

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Kaitannya di sini dengan penggembalaan, kita dimiliki Yesus dan kita memiliki Yesus. Kalau ini kita pahami upah kita melayani adalah memiliki Yesus, maka kita tidak akan mengejar upah-upah yang jasmani. Jangan menjadi Kristen Laban. Begitu Ribka pulang, Laban lihat “dari mana itu anting-anting, dari mana itu gelang?” Ribka jawab ada orang yang memberi. Langsung Laban kejar “mari pak singgah di rumah, ada tempat bermalam, ada tempat untuk unta-unta, semua tersedia” itu karena mau dapat upah.

Kejadian 24:29-31

24:29 Ribka mempunyai saudara laki-laki, namanya Laban. Laban berlari ke luar mendapatkan orang itu, ke mata air tadi,

24:30 sesudah dilihatnya anting-anting itu dan gelang pada tangan saudaranya, dan sesudah didengarnya perkataan Ribka, saudaranya, yang bunyinya: "Begitulah dikatakan orang itu kepadaku." Ia mendapatkan orang itu, yang masih berdiri di samping unta-untanya di dekat mata air itu,

24:31 dan berkata: "Marilah engkau yang diberkati TUHAN, mengapa engkau berdiri di luar, padahal telah kusediakan rumah bagimu, dan juga tempat untuk unta-untamu."

 

Jangan jadi Kristen Laban, melayani Tuhan hanya mencari upah yang jasmani. Begitu tidak dapat mulai dia putus asa dan kecewa. “Katanya ikut Yesus diberkati, katanya ikut Yesus dipelihara, katanya ikut Yesus bahagia! Kenapa sekarang saya susah, ekonomi saya merosot, saya sakit, oh Yesus ini ndak bener! Pengajaran ndak bener.” Itu karena cari yang jasmani. Tuhan tolong jangan kita seperti itu. Ingat upah kita memiliki Yesus dan Yesus juga memiliki kita. Kalau kita memiliki Yesus dan Yesus memiliki kita, maka Dia pasti tahu apa yang kita butuhkan. Tetapi kalau mengejar upah yang jasmani, memang dapat tetapi tidak mendapat pribadi Yesus. Harta kekayaan tidak bisa menyelamatkan dari hari kemurkaan. Tetapi kalau Yesus memiliki kita, Dia tahu apa yang kita butuhkan, Dia menyediakan tepat pada waktunya.

 

4.      Kejadian 24:53

24:53 Kemudian hamba itu mengeluarkan perhiasan emas dan perak serta pakaian kebesaran, dan memberikan semua itu kepada Ribka; juga kepada saudaranya dan kepada ibunya diberikannya pemberian yang indah-indah.

Diberikan perhiasan emas dan perak serta pakaian mempelai. Artinya diberikan perhiasan rohani dan pakaian mempelai. Mau menikah harus memiliki pakaian mempelai. Secara jasmani saja orang yang menikah cari pakaian yang pas. Begitu juga yang rohani, kita punya perhiasan rohani dan pakaian mempelai.

 

Perhiasan itu diberikan oleh Eliezer. Eliezer gambaran Roh Kudus yang bekerja mencari isteri bagi Yesus lewat perantaraan hamba Tuhan atau gembala. Jadi tugas kami hamba Tuhan mengupayakan supaya sidang jemaat memiliki perhiasan rohani dan pakaian Mempelai lewat tekun memberitakan Firman pengajaran yang benar serta tekun menaikan doa penyahutan bagi sidang jemaat. Ini bukan tugas yang bisa dientengkan, ini tugas yang berat, bukan tugas yang ringan. Tugas hamba Tuhan adalah pelayanan Firman dan doa.

Kisah Para Rasul 6:2-4

6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.

6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,

6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

 

Saya bilang sama isteri saya, sesibuk-sibuknya kita dalam pekerjaan pelayanan dan mengurus anak, jangan lupa baca Firman dan doa. Itu tugas hamba Tuhan demi sidang jemaat memiliki perhiasan rohani dan memiliki pakaian mempelai. Sebab itu dukunglah pelayanan hamba Tuhan dan topanglah dalam doa. Saya percaya sidang jemaat di sini selalu menopang dalam doa, sebab tujuan utamanya supaya jemaat punya perhiasan dan punya pakaian mempelai. Kalau sudah sudah punya pakaian mempelai, dikatakan sudah siap menjadi mempelai. Kalau tidak punya pakaian berarti tidak punya persiapan, tidak siap sedia.

 

Apa perhiasan rohani gereja Tuhan? Ini sudah berulang kali disampaikan supaya kita semakin mengerti dan terus mengupayakan supaya perhiasan ini ada.

I Petrus 3:4-5

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

 

Ini 3 perhiasan rohani. Hanya 3 saja tetapi ini sudah lebih dari segalanya untuk kita siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

a)      Lemah lembut, artinya:

1)      Kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Pasangannya rendah hati, kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Itu perhiasan kita, kalau sudah bisa mengampuni itu sudah perhiasan. Kadangkala untuk mengaku kita bisa, tetapi untuk mengampuni itu berat. Paling banyak suami salah dan minta ampun kepada isteri, lalu suami paksa “ampuni jo, cuma begitu leh, bagaimana ngana ini!”. Ayo minta ampun sungguh-sungguh dan melupakan, jangan diungkit-ungkit, Tuhan saja tidak mengungkit-ungkit. Tadi isterinya sudah dia ampuni, tetapi waktu sarapan lihat muka isterinya lagi “kamu tega seperti itu, apa kejahatanku sama kamu sampai tega seperti itu!”. Padahal kemarin sudah mengampuni, namun diungkit lagi. Bagaimana perasaan kita kalau diungkit-ungkit. Coba kalau Tuhan ungkit-ungkit terus, begitu kita datang ibadah Tuhan ungkit lagi “kamu tadi begini, kamu tadi begitu” dosa kita yang sudah berkarung-karung diungkit lagi! Tetapi Tuhan tidak pernah ungkit, tidak penah membangkit-bangkitkan. Jika Tuhan membangkit-bangkitkan siapa dapat tahan. Tuhan sudah lupakan di kayu salib “sudah selesai, Bapa ampuni mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”. Begitu diampuni, sudah selesai, jangan diungkit-ungkit lagi.

 

2)      Kemampuan untuk menerima Firman sekeras apapun.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Ini perhiasan rohani yang harus ada pada kita demi keselamatan jiwa kita.

 

b)      Tentram atau pendiam, ini pasangannya sabar. Saat menghadapi segala sesuatu permasalahan dan pergumulan, tidak berkomentar miring atau negatif terhadap Firman. Sabar menunggu waktu Tuhan, sabar dalam penderitaan.

 

c)      Tunduk taat pada Firman apapun resikonya

 

Sudah memiliki perhiasan Mempelai, kita juga harus memiliki pakaian Mempelai yaitu pakaian putih berkilau-kilau.

Wahyu 19:8

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Pakaian ini tinggal kita terima dari Tuhan sebab Tuhan yang mengaruniakan. Tetapi untuk menerima ada prosesnya. Proses menerima pakaian mempelai yaitu putih berkilau-kilauan:

a)      Harus dicelup dalam darah Anak Domba

Wahyu 7:14

7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

 

Ayo celup dalam darah, artinya rela menerima percikan darah. Saya sudah lemah lembut, sudah tentram, sudah tunduk, kenapa saya menderita? Itu sudah betul! Untuk pakaian kita bisa putih harus dicelup dalam darah, rela menerima percikan darah. Saya sudah menerima pengajaran, sudah tergembala, sudah memberikan pelayanan yang cuma-cuma, yang memuaskan, koq saya sengsara, saya dibenci orang, saya dikucilkan? Itu sudah betul, dicelup dalam darah. Saya sudah melayani suami saya tetapi saya masih dapa tampeleng/ tampar? Sudah betul itu dicelup dalam darah. Jangan balas tampeleng. Begitu kita bereaksi berarti belum putih pakaiannya, masih ada noda. Celup dalam darah, rela menerima sengsara daging tanpa dosa bersama dengan Yesus. Ini langkah terakhir menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Setelah pakai pakaian mempelai, maka siap sedia masuk pesta nikah.

 

Kita sudah menerima pakaian putih, harus ada kilaunya. Bagaimana prosesnya? Kita lihat yang kedua.

 

b)      Lukas 9:22,29

9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Supaya bisa berkilau maka harus tekun dalam doa penyembahan! Seperti Yesus, untuk menerima salib, Dia harus berdoa dulu di taman Getsemani supaya mampu. Jadi, doa penyembahan ini untuk memampukan kita menerima percikan darah. Imam Besar masuk Ruangan Maha Suci membawa darah untuk dipercik di atas tutup dan di depan tabut, juga bawa dupa. Jadi dua hal ini harus ada, terima percikan darah dan tekun dalam doa penyembahan. Waktu sengsara kesempatan menyembah, menikmati hubungan pribadi dengan Tuhan. Seperti orang buta yang disembuhkan, begitu dia diusir, dia ketemu Yesus, dia bisa menyembah dan berkata-kata dengan Yesus.

 

Kejadian 24:67

24:67 Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.

 

Begitu kita memiliki 4 kriteria tadi, maka kita dicintai oleh Yesus dan kita menghiburkan hati Yesus atau menggirangkan hati Yesus. Ayo hidup kita ini kita gunakan untuk menyenangkan hati Yesus. Berjuang untuk memiliki 4 tanda tadi, biar Yesus kita senangkan, kita girangkan, kita hibur dan kita dicintai oleh Yesus.

Yesaya 62:5

62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

 

Seperti Ishak dihiburkan dengan hadirnya Ribka, Yesus juga rindu digirangkan, dihiburkan dengan perjuangan kita  mau memiliki kriteria sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Biar Yesus disenangkan, kita menyenangkan hati Yesus. Tidak rugi kita menyenangkan hati Tuhan. Mungkin orang lain lihat “untuk apa ke gereja 3 kali dalam seminggu, dengar Firman terlalu keras dan terlalu lama, rugi kamu, susah kamu nanti” tidak! Kalau kita menyenangkan hati Tuhan maka ada timbal baliknya. Yesus bukan cuma mau dilayani, Dia juga mau melayani. Dia bukan hanya mau dihiburkan, Dia juga menghiburkan kita. Sebagai timbal balik Yesus juga mau menghibur kita dalam kesesakan. Dia sanggup untuk merubah suasana padang gurun, suasana penderitaan dan susah menjadi taman Eden. Mungkin malam ini mengalami suasana padang gurun, ayo senangkan dulu Tuhan, berjuang untuk memiliki 4 kriteria tadi. Kalau Yesus digirangkan dan dihiburkan, maka Dia pasti menghiburkan kita di dalam kesesakan.

Yesaya 51:3

51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

 

Sion itu Mempelai Wanita Tuhan, orang yang mau menerima Firman pengajaran. Tuhan girang dan Dia juga menggirangkan hati kita. Mulai di dunia ini kita merasakan suasana taman Eden, suasana Firdaus. Dalam doa Bapa kami dikatakan jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga. Ini suasana taman Eden, suasana Firdaus, sampai nanti kita benar-benar masuk pesta nikah di awan-awan, kemudian masuk kerajaan 1000 tahun damai, Firdaus yang akan datang dan masuk kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru. Ayo kita mau menyenangkan dan menggirangkan hati Tuhan. Berjuang untuk selalu menyenangkan hati Tuhan.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar