20211024

Kebaktian Umum, Minggu 24 Oktober 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:11-12

12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

12:12 Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

 

Tuhan memberikan 3 cara kita untuk menang terhadap setan:

1.      Lewat kuasa Roh Kudus

2.      Lewat kuasa darah Yesus

3.      Lewat kesaksian

 

Oleh Korban Kristus kita telah diangkat menjadi imam dan raja yaitu kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ini merupakan perbuatan yang besar dan ajaib dari Tuhan. Masa lalu kita semua hidup yang tidak beres, tetapi oleh kemurahan Tuhan lewat KorbanNya kita dilayakan melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

I Petrus 2:4-5,7,9-10

2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Di ayat 7 dikatakan Yesus adalah batu hidup yang dibuang oleh tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru. Artinya Yesus ditolak oleh bangsa Israel dan disalibkan. Ini merupakan perbuatan besar dan ajaib dari Tuhan bagi kita bangsa kafir yaitu memberi kesempatan bagi kita menjadi imam dan raja, kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau saja bangsa Israel tidak menolak Yesus, kita bangsa kafir tidak punya kesempatan. Bangsa kafir itu diluar Tuhan, di luar Yesus, tidak kenal Yesus, tidak tahu kebenaran, tetapi syukur bagi Tuhan, bangsa Israel menolak dan menyalibkan Yesus, maka terbuka kesempatan bagi kita bangsa kafir untuk beribadah dan melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Setelah kita dilayakkan melayani Tuhan, diangkat menjadi imam dan raja, tugas kita bersaksi/beritakan tentang segala perbuatan-perbuatan yang besar dan ajaib dari Tuhan lewat FirmanNya dalam hidup kita. Dulu kita kapuraca/amburadul sekarang boleh beribadah melayani, dilayakkan memegang jabatan ini dan itu dalam gereja, itu yang kita saksikan.

 

Bersaksi ini sama dengan menghasilkan buah kerajaan Sorga. Buah dihasilkan untuk dimakan, dimakan oleh Tuhan dan dimakan oleh sesama.

Matius 21:42

21:42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

 

Ini perbuatan ajaib dari Tuhan untuk melayakan kita menjadi imam dan raja.

Matius 21:43

21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

 

Kerajaan Allah ini diambil dari bangsa Israel karena mereka menolak Yesus dan diberikan kepada kita bangsa kafir. Kita bangsa kafir diberi kesempatan bersaksi, sama dengan menghasilkan kerajaan sorga. Lewat kesaksian kita maka setan dikalahkan dan kita mendapat tempat di sorga yang tidak dapat diganggu gugat lagi oleh setan.

 

Mari bersaksi dan kita hasilkan buah kerajaan sorga. Apa itu buah kerajaan?

Wahyu 22:1-2

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.

 

Di dalam kerajaan sorga ada pohon kehidupan. Jadi buah kerajaan sorga sama dengan buah pohon kehidupan, ini yang kita harus hasilkan, yang merupakan kesaksian yang benar.

 

Kejadian 2:8-9

2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

 

Dulu di taman Eden ada 3 macam pohon:

1.      Pohon yang baik dan menarik untuk dimakan buahnya dengan bebas. Secara rohani ini menunjukan Firman Tuhan. Bebas di sini artinya tidak boleh dibatasi oleh apapun. Jadi sangat keliru kalau dalam gereja dibatasi durasi pemberitaan Firman, berarti dia tidak mau makan. Coba kalau kita makan secara jasmani, jangan lama-lama, cepat-cepat saja, makan ikan mas cepat-cepat kalau tidak tagate tulang di leher. Tidur itu juga untuk bertumbuh, coba tidur malam jangan lama-lama, 1 jam saja. Kenapa Firman kita batasi, padahal Firman itu untuk pertumbuhan rohani kita. Jangan dibatasi harus dimakan dengan bebas dalam urapan Roh Kudus, tidak terbatas oleh waktu, situasi kondisi, oleh keadaan. Orang sakit bisa dengar Firman, tidak bisa terbatas oleh apapun. Pendeta sakit bisa khotbah, kecuali mulutnya sakit sampai tidak bisa bicara.

 

2.      Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ini menunjukan hukum Taurat. Dengan hukum Taurat orang tahu apa yang baik dan yang jahat. Tetapi sayangnya dengan hukum Taurat tidak ada seorangpun yang bisa dibenarkan. Mengapa demikian? Melanggar sebagian hukum Taurat, sama dengan melanggar seluruh hukum Taurat.

Galatia 2:16

2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

 

3.      Pohon kehidupan di tengah taman. Ini menunjukan Yesus yang menjadi sentral atau pusat kehidupan kita. Pohon kehidupan ini ada di sorga, sementara 2 pohon di atas tidak ada lagi dalam kerajaan sorga, yang ada hanya Yesus. Dia rela disalibkan dan dibunuh supaya kita bangsa kafir yang seharusnya binasa bisa hidup dan menghasilkan buah kerajaan Sorga, buah pohon kehidupan. Inilah kesaksian kita. Hasilkan buah pohon kehidupan, Yesus pusat kehidupan kita. Kita berperilaku hidup di dunia ini meneladani Yesus untuk bisa menghasilkan buah pohon kehidupan.

 

Apa buah pohon kehidupan yang harus kita hasilkan? Ada 3 macam buah pohon kehidupan sama dengan 3 macam kesaksian yang benar.

1.      Amsal 11:30

11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.

 

Yang pertama ini adalah buah kebenaran. Semua manusia telah berbuat dosa, itu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri. Berarti tidak ada seorangpun yang benar. Lalu bagaimana kita bisa menghasilkan buah kebenaran? Oleh darah Yesus, kita dibenarkan dengan cuma-cuma. Yesus sentral kehidupan kita, kalau Yesus tidak mati kita tidak bisa dibenarkan dan tidak bisa menghasilkan buah kebenaran.

Roma 3:23-24

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

 

Jadi untuk bisa menghasilkan buah kebenaran, maka kita harus menerima dan menghargai korban Kristus. Kebenaran di luar Yesus adalah kebenaran yang palsu. Kebenaran yang sesungguhnya adalah di dalam Yesus. Bagaimana praktek menerima dan menghargai korban Kristus?

a)      I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Praktek pertama adalah mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran. Seperti Yesus mati dan bangkit ada prosesnya, begitu juga kita mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran ada prosesnya:

1)      Percaya atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, Dia Raja kebenaran. Kalau masih ada kepercayaan yang lain berarti belum menghargai korban Kristus. Masih pegang-pegang yang lain untuk selamat, untuk ditakuti, apalagi kalau mau merantau, harus dikasih pegangan, kasih mandi dulu dengan 7 kembang supaya selamat, minum air dari 7 mata air, jangan seperti itu! Ini setan, dia pakai angka 7, dia tiru-tiru Tuhan.

Roma 10:4

10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

 

2)      Roma 10:10

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

 

Setelah percaya, mulut mengaku dosa. Ini praktek kedua yaitu bertobat. Bertobat yang benar itu bertobat di dalam Yesus. Di luar sana orang juga memakai istilah bertobat, tetapi di luar Yesus itu buah pertobatan yang palsu, bukan yang asli. Bertobat yang benar itu apa?

Ø  Mengaku dosa kepada Tuhan Yesus dan kepada sesama dengan jujur apa adanya, dengan hancur hati, dengan tulus. Berarti dia mati terhadap dosanya sendiri, yang dia akui dosanya sendiri.

Ø  Mengampuni dan melupakan dosa sesama dengan hancur hati dan tulus. Ini sama dengan mati terhadap dosa orang lain.

 

Maka saat itu kita diampuni dan dibenarkan oleh darah Yesus. Sudah memiliki kebenaran Tuhan. Ayo, biar darah Yesus mengampuni dan membenarkan kita dengan cuma-cuma.

 

3)      Lahir baru lewat baptisan air yang benar sehingga menghasilkan hidup dalam Roh Kudus. Roh Kudus itu roh kebenaran yang akan memimpin kita pada seluruh kebenaran.

Yohanes 16:13

16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

 

Apa itu memimpin kepada segala kebenaran? Artinya Roh Kudus memampukan kita hidup benar dalam segala hal dan menjadi senjata kebenaran. Senjata kebenaran itu apa? Aktif melayani Tuhan dengan benar. Dengan benar ini berarti sesuai Firman. Kalau tidak sesuai Firman, biar dia aktif, biar dia giat itu membangun kebenaran sendiri.

Roma 10:2-3

10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

 

Banyak orang melayani tetapi tidak sesuai Firman, Firman bilang A, dia lakukan B. Salah satu contoh yang sudah jelas tertulis dalam Alkitab adalah penilik jemaat atau gembala sidang syaratnya haruslah seorang suami. Suami itu laki-laki atau perempuan? Laki-laki! Itu kebenaran. Namun yang dominan sekarang adalah perempuan. Tetapi mereka giat dalam pekerjaan Tuhan. Sebenarnya tidak perlu diterangkan lagi panjang lebar karena sudah tertulis di Alkitab.

I Timotius 3:1-2

3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."

3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

 

Ditulis suami dari satu isteri. Sebenarnya tidak perlu lagi diterangkan, begitu dibaca sudah tahu.

 

Hasilnya:

I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Hasilnya kita sembuh atau sehat, terutama sehat secara rohani. Jadi, jangan kita menghakimi kalau ada yang sakit secara jasmani, lalu dikatakan “dia itu tidak benar hidupnya!”. Memang begitu kita sakit koreksi diri, dosa apa yang sudah kita lakukan dan minta ampun kepada Tuhan. Satu jemaat di Tonusu dicap kena tulah karena pindah dalam pengajaran. Waktu masih di luar pengajaran dia sehat dan kuat. Begitu masuk pengajaran dia stroke, mati sebelah dan sekarang sudah mulai pemulihan. Jadi jemaat ditakut-takuti “jangan dekat-dekat itu orang kena tulah, dia akan sembuh kalau dia kembali lagi”. Tetapi rohaninya sehat. Baru-baru ini dia bersaksi, tabur 500 benih ikan, pergi lihat lagi tinggal 200, pergi lagi lihat tinggal sedikit. Isterinya ngamuk-ngamuk, dia nasihati supaya sabar. Kalau dulu pasti dia cari orang itu dan mau diapa-apakan.  Ini bisa berubah karena Firman.

 

Jadi lewat kita mau mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran, kita mengalami kesehatan secara rohani, kesehatan nikah dan yakin juga kesehatan secara jasmani. Baik secara tubuh sehat, kalau diizinkan sakit koreksi diri dan minta ampun kepada Tuhan. Dan juga kesehatan secara ekonomi dan lain sebagainya.

 

b)      I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

Tidak tersesat tetapi tergembala dengan benar dan baik. Kenapa harus tergembala? Penggembalaan itu untuk memantapkan kebenaran. Kita ini hidup di padang gurun dunia. Namanya padang gurun tentu banyak debu pasir yang berterbangan yang mengotori dan mencemari kehidupan kita. Sebab itu kebenaran harus dimantapkan dan ditingkatkan pada kesucian supaya kita tidak jatuh lagi dalam dosa.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Mazmur 23:1-3

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

 

Jadi tergembala itu seperti berbaring di atas rumput hijau. Kalau berbaring di rumput hijau tidak mungkin jatuh. Kalau berbaring di tempat tidur bisa jatuh kalau mimpi dikejar apa. Apalagi kalau tidur di jendela seperti Eutikhus. Apakah ada pernah dengar orang tidur di rumput jatuh dan cedera parah, tidak ada. Tidak mungkin bisa jatuh kalau kita tergembala dengan benar dan baik dalam binaan Firman pengajaran yang benar dan sehat serta murni. Dari bawah ada gembala yang menimang-nimang dan menopang dalam doa syafaat. Dari Sorga ada Gembala Agung memegang, bagaimana mungkin bisa jatuh. Tetapi kenapa sudah tergembala masih bisa jatuh? Karena goyang-goyang, tidak mau diatur, akhirnya jatuh. Tetapi kalau tergembala dengan benar dan baik tidak mungkin jatuh. Kebenarannya mantap dan ditingkatkan pada kesucian. Jadi kesucian adalah kebenaran yang teruji. Inilah kesaksian hidup kita, ini buah kehidupan yang harus kita hasilkan yaitu kita hidup benar, kita tergembala dengan benar dan baik, bisa melayani Tuhan dengan benar, itu suatu keubahan hidup.

 

2.      Amsal 3:13,18

3:13 Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

3:18 Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.

 

Buah pohon kehidupan yang kedua adalah buah hikmat. Ayo hasilkan buah hikmat, maka kita menghasilkan kebahagiaan sorga. Bukan hikmat dari dunia loh yah, kalau cuma hikmat dari dunia tidak menghasilkan kebahagiaan. Orang pandai bisa terjerumus dalam dosa, tidak bahagia. Jadi apa itu pengertian buah hikmat?

I Korintus 1:23-24

1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

 

Jadi Yesus yang disalibkan, itu merupakan hikmat Allah dan kekuatan Allah. Untuk disalibkan Yesus rela taat kepada Allah Bapa sampai mati.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Jadi kalau disimpulkan buah hikmat adalah taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi. Ini sama dengan memikul salib. Salib itu harus kita pandang, kita angkat, kita pikul. Memang untuk taat itu sakit dan sengsara buat daging, tetapi inilah buah kehidupan, ini kesaksian yang hidup!

 

Buah kebenaran itu harus teruji, kebenaran yang teruji itu kesucian. Sekarang ketaatan kita harus teruji. Kadangkala orang Kristen taat kalau Firman itu cocok bagi daging, kalau dia dalam keadaan senang dan sukacita bisa taat. Begitu sudah dapat keuntungan banyak, lalu ada yang nipu sedikit saja “oh tidak apa-apa”. Coba kalau dapat keuntungan sedikit lalu kena tipu banyak, apakah masih mau taat? Ketaatan yang teruji adalah ketaatan ketika dalam penderitaan karena Yesus. Karena Yesus ini karena mau beribadah yang benar. Seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego, Daniel mau beribadah yang benar malah menghadapi penderitaan, menghadapi dapur api dan gua singa. Karena Yesus ini juga karena Firman pengajaran yang benar. Kita mau pegang Firman pengajaran yang benar kita malah diperhadapkan dengan penderitaan, ditekan dari berbagai penjuru, dinista karena pengajaran. Jangan takut, biar kita mau belajar taat dalam penderitaan.

 

Yesus satu-satunya manusia tidak berdosa, tetapi Dia belajar taat dalam penderitaan.

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Kalau Yesus saja manusia tidak berdosa mau belajar taat dalam penderitaan,  apalagi kita yang jelas-jelas manusia yang berdosa. Kita harus sungguh-sungguh untuk belajar taat dalam penderitaan. Namanya belajar, tidak langsung mulus-mulus. Orang belajar bawa mobil tidak langsung lurus-lurus, senggol sana, senggol sini. Kalau sudah sama seperti Guru, sudah sempurna maka kita sudah ada di sorga. Sekarang belajar taat dalam penderitaan. Waktu kita untung dan dipuji-puji kita masih bisa taat. Ketika kita dicaci maki orang, dinista orang, dirugikan, masih taat atau tidak? “Kamu jual saya beli! Kamu tidak tahu saya ini!”.

 

Saya juga pernah seperti itu, saya pernah tidak mampu untuk taat dalam penderitaan. Menghadapi teman kaum muda di Malang, baku sedu baku sedu dia malah tendang saya di dada. Langsung saya angkat kerahnya “ngana tidak tahu saya orang Poso!”. Bawa-bawa nama Poso karena di sana kalau ditanya dari mana lalu dijawab dari Poso, orang sudah tahu itu daerah kerusuhan. Itu dulu saya tidak bisa taat dalam penderitaan. Mari belajar taat dalam penderitaan, saya masih dalam proses juga, belum sempurna.

 

Belajar taat dalam penderitaan, maka kita mendapatkan buah hikmat. Hasilnya kalau ada buah hikmat:

a)      Pengkhotbah 10:10

10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

 

Hikmat menjamin keberhasilan di dunia yang semakin sulit ini. Keberhasilan di dunia ini bagaikan pedang yang tumpul menghadapi benda keras untuk dipotong. Kita diperhadapkan dengan kesulitan-kesulitan di dunia. Rumus dunia untuk berhasil perbesar tenaga. Di tengah-tengah krisis untuk berhasil harus tambah sekolahnya, tambah ijazahnya, tambah modal dan lain sebagainya. Tetapi tidak bisa juga. dulu D3 bisa jadi guru. Di zaman saya SMA sudah tidak boleh, jadi yang D3 sekolah lagi harus S1. S1 dulu bisa jadi dosen, sekarang minimal S2 dan S3.  Buka toko modalnya diperbesar, buka ladang diperbesar, tetapi tidak bisa juga menghadapi krisis! Rumus sorga menghadapi krisis milikilah hikmat sama dengan taat pada Firman, itu menjamin keberhasilan kita di dunia ini. Kaum muda mau berhasil, taat dan dengar-dengaranlah pada Firman. Masuk nikah berhasil, bisa melewati hal-hal yang tidak diinginkan, kejatuhan-kejatuhan, mulus masuk nikah. Dalam nikah juga terjaga semuanya kalau taat, itu yang menjamin keberhasilan kita.

 

b)      Pengkhotbah 7:12

7:12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.

 

Ada jaminan pemeliharaan dan perlindungan, mulai dari sekarang, masa depan, sampai nanti di zaman antikristus. Kalau antikristus berkuasa, semua diambil menjadi milik antikristus. Tidak bisa kita bilang “punyaku ini”. Berani berhadapan dengan antikristus dan tidak mau menyembah, dianiaya sampai dipenggal. Tetapi hikmat memelihara dan melindungi kita sekarang, masa depan, sampai di zaman antikristus. Barang siapa yang bijaksana biarlah dia menghitung bilangan binatang itu yaitu 666, luput dari antikristus.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Sekarang mau masuk mall saja sudah diperiksa, yang sudah divaksin saja yang boleh. Nanti zaman antikristus biar divaksin atau tidak divaksin kalau tidak ada cap 666 tidak boleh, hanya yang ada tanda 666 yang boleh. Yang penting hikmat, yang penting kita taat. Mari kita belajar untuk taat pada Firman sekalipun dalam penderitaan. Itu yang menjamin pemeliharaan dan perlindungan kita sekarang, masa depan, sampai di zaman antikristus.

 

3.      Amsal 15:4

15:4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

 

Buah lidah yang lembut. Pada umumnya manusia itu memiliki lidah yang buas karena berasal dari hati yang keras yang dikuasai oleh setan tritunggal, binatang buas. Lidah buas tak bertulang, tipu menipu, curang, menyakiti bicara ini bicara itu. Itu tidak bisa dipungkiri karena dicatat dalam Alkitab, berarti ya dan amin. Siapa orang paling lembut di dunia? Musa! Menghadapi bangsa Israel, sempat juga dia marah. Menghadapi Korah, Datan dan Abiram Musa berkata “Tuhan jangan perhatikan persembahan mereka!”. Lidahnya marah-marah, jadi betul-betul tidak ada yang dapat menjinakan lidah.

Yakobus 3:7-8

3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,

3:8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.

 

Semua binatang buas bisa dijinakan, binatang buas apapun masih bisa dijinakan. Tetapi lidah, siapa berkuasa menjinakan lidah? Susah! Karena hatinya keras dikuasai trio setan, menghasilkan lidah yang buas.

 

Praktek lidah buas:

a)      Perkataan jahat dan najis karena lidahnya dikuasai oleh setan di udara dengan roh jahat dan roh najisnya, roh-roh durhaka.

Efesus 2:1-2

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Perkataan jahat, najis, kotor sekarang ini banyak bertebaran di mana-mana, baik dunia nyata, maupun di dunia maya. Itu dikuasai oleh setan di udara dengan roh jahat dan roh najis, jangan kita seperti itu.

 

b)      Perkataan dusta. Termasuk bersaksi dan mengajar ajaran palsu, juga termasuk munafik. Ini lidah yang dikuasai nabi palsu, binatang buas yang keluar dari dalam bumi.

Wahyu 13:11

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

c)      Perkataan menghujat. Menghujat apa? Yang benar dibilang salah, hamba Tuhan benar dibilang salah, ajaran benar dibilang salah. Nanti yang salah dibilang benar, itu roh menghujat! Saya kadang ketawa-ketawa sendiri, pengalaman saya di Tonusu dianggap sesat, dianggap palsu. Tetapi coba lihat selesai ibadah apa yang mereka lakukan? Mereka makan minum, mabuk-mabuk, coba mana yang sesat dan palsu kalau seperti itu?

Wahyu 13:6

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Orang yang benar itu orang yang mau hidup benar dan suci, itu dihujat. Jangan heran kalau kita mau hidup benar malah dihujat dan dicaci maki, tidak usah kita gubris. Perkataan menghujat itu termasuk bergosip, memfitnah, ujaran-ujaran kebencian dari hati yang pahit. Perkataan-perkataan ini melemahkan orang yang mengeluarkan dan juga orang yang mendengar! Makanya dikatakan tadi ini racun yang mematikan. Kalau dikasih racun sedikit-sedikit, pasti mati! Begitu dengar gosip-gosip mulai lemah,  yang bergosip lemah, yang mendengar juga lemah. Dengar ujaran kebencian, dusta, perkataan jahat najis, mulai lemah, lama-lama sakit dan mati. Makanya dikatakan buas dan penuh racun yang mematikan.

 

Hasilkanlah lidah yang lembut, bukan lidah yang buas! Bagaimana untuk kita bisa menghasilkan buah lidah yang lembut? Lidah buas berasal dari hati keras yang dikuasai oleh setan tritunggal, binatang buas. Jadi akar masalahnya ini yang harus dikalahkan dulu. Mau menghasilkan lidah yang lembut, setan tritunggal yang buas ini harus kita kalahkan dulu.

Filipi 2:8-11

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Di dalam nama Yesus ada kemenangan atas setan di udara yang menghasilkan perkataan yang jahat dan najis, atas nabi palsu yang menghasilkan perkataan dusta dan atas antikristus yang menghasilkan perkataan hujat. Untuk bisa menghasilkan lidah yang lembut solusinya:

a)      Dari pihak Tuhan, Yesus harus taat sampai mati di kayu salib sehingga menerima nama di atas segala nama, nama Yesus yang berkuasa untuk mengalahkan setan Tritunggal.

 

b)      Sekarang dari pihak kita bagaimana jalan keluarnya untuk memiliki lidah yang lembut? Harus taat pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara. Maka kuasa nama Yesus kita bisa alami untuk mengalahkan setan tritunggal tadi. Jadi buah lidah yang lembut tadi adalah kelanjutan dari buah hikmat, yaitu buah ketaatan. Begitu taat maka ada lidah yang lembut.

 

Dari kita harus ada kemauan untuk menghasilkan buah kebenaran dan minta kepada Tuhan kekuatan untuk bisa menghasilkan buah kebenaran, Roh Kudus memimpin kita pada seluruh kebenaran. Kemudian ada kemauan untuk menghasilkan buah hikmat, buah ketaatan, minta juga kepada Tuhan kekuatan, maka Roh Kudus memampukan kita untuk taat. Kemudian mau menghasilkan buah lidah yang lembut, minta kepada Tuhan kekuatan, Roh Kudus yang memampukan kita menghasilkan lidah yang lembut. Makanya kepenuhan Roh Kudus itu tandanya berbahasa lidah.

 

Kalau bisa taat ada kuasa nama Yesus mengalahkan setan tritunggal sehingga menghasilkan hati yang lembut dan juga lidah yang lembut.

 

Praktek lidah yang lembut.

a)      Filipi 2:11

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Artinya bisa berkata-kata yang lembut untuk mengaku dosa kepada sesama dan kepada Tuhan. Jadi bukan nanti ngomongnya halus itu lidah yang lembut, ada yang halus tetapi ngomongnya menusuk. Seperti tetangga saya, suaminya kasih ayam kepada saya untuk dimasak 31 Desember. Rupanya tidak sepengetahuan isterinya. Waktu isterinya sapu-sapu halaman saya ucapkan terima kasih “terima kasih sudah dikasih ayam”. Apa jawab isterinya? Halus bicaranya “yah mau marah tapi hewan”. Langsung saya sadar berarti isterinya tidak kasih ini, suaminya tidak bilang sama isterinya. Mau diapa lagi, sudah masuk dalam belanga. Kalau masih utuh saya bisa kembalikan hewannya supaya jangan marah. Makanya kalau mau kasih-kasih sepengetahuan suami atau isteri, jangan sembunyi-sembunyi. Begitu juga kalau saya memberi untuk keluarga saya, isteri saya memberi untuk keluarganya, harus saling tahu.

 

Juga bisa berkata-kata untuk mengampuni. Ini seperti perkataan Yesus di kayu salib, perkataan yang lembut.

Lukas 23:34

23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

 

Ayo sama-sama kita belajar. Lidah kita kadang masih dominan buas.  Mari kita belajar lidah yang melembut. Waktu murid-murid bertanya kapan hari kesudahannya. Yesus katakan ketika kamu melihat ranting pohon ara sudah melembut, itu kesudahannya. Jadi, begitu kita sudah bisa melembut itulah tanda Yesus segera datang untuk menjemput kehidupan kita sekalian.

 

b)      Bisa bersaksi dan menyembah Tuhan. Bersaksi apa yang sudah kita alami lewat Firman, bukan yang belum dialami. Saksikan kemenangan hasil kebenaran Firman. Bersaksi dan banyak menyembah Tuhan supaya lidah kita semakin lembut. Sampai suatu saat nanti tidak salah lagi dalam perkataan. Kalau sudah tidak salah dalam perkataan itu sama dengan sempurna, itulah Mempelai Wanita Tuhan.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

Perkataan lembut itu perkataan manis, manis didengar Tuhan dan manis didengar oleh sesama. Kalau lidah kita baik, menghasilkan perkataan yang baik, hanya untuk mengaku dosa, mengampuni, hanya untuk bersaksi dan menyembah Tuhan maka hasilnya:

I Petrus 3:10

3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

 

Hasilnya kita akan melihat hari-hari baik. Masa depan yang baik, indah pada waktunya. Termasuk para orang tua, masa tua, hari-hari tua yang baik dan indah pada waktunya.

Kalau mau melihat hari-hari baik ayo jaga bibir lidah kita sampai nanti kita bisa menyambut kedatangan Tuhan. Waktu Tuhan datang, hari Tuhan bukan menjadi hari yang mengerikan dan mencekam seperti yang dikatakan di kitab Yoel, tetapi hari bahagia. Kita bertemu dengan Tuhan Yesus di awan-awan dan berseru dengan satu kata “haleluya”. Ayo jaga lidah, hasilkan buah kebenaran, hasilkan buah hikmat atau buah ketaatan, dan hasilkan buah lidah lembut, itu perkataan yang manis yang menyenangkan hati Tuhan dan juga menyenangkan hati sesama kita, maka hari-hari yang baik sudah dijamin oleh Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar