20211010

Kebaktian Umum, Minggu 10 Oktober 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:10-12 (Perikop: Nyanyian kemenangan)

12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

12:12 Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

 

Ini adalah nyanyian kemenangan, berarti sudah menang sehingga bisa menyanyi. Bagi kita, kita merindu mengalami kemenangan, terutama menang atas setan yang berkuasa atas maut. Kita harus mengalahkan setan supaya kita menjadi gereja Tuhan yang tidak dikuasai oleh maut. Itulah Tubuh Kristus yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan.

Matius 16:18

16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

 

Kita berupaya dan bergumul sampai menang atas setan yang menguasai maut sehingga kita menjadi gereja yang tidak dikuasai maut. Bukan berarti tidak ada yang meninggal. Garis akhir manusia ada dua:

1.      Meninggal dunia

2.      Hidup sampai Tuhan Yesus datang kembali.

 

Yang penting bukan mati hidupnya tetapi yang penting selama hidup kita berkuasa atas setan yang menguasai maut. Kalau dia meninggal dunia, dia akan dibangkitkan kembali masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai. Itu berarti dia tidak dikuasai maut dan dia dibangkitkan. Kalau dia hidup sampai Tuhan Yesus datang, dia diubahkan sekejab mata sampai sempurna seperti Yesus. Sama-sama masuk kerajaan 1000 tahun damai lalu masuk kerajaan Sorga yang kekal. Sementara maut dan kerajaan maut dibinasakan dalam lautan api dan belerang.

 

Ayo kita bergumul untuk menang. Bagimana caranya untuk menang atas setan yang berkuasa atas maut ini.

1.      Wahyu 12:7-9 Lewat kuasa Roh Kudus. Malaikat Mikhael adalah malaikat perang, malaikat penolong dan pendamping, menunjukan kuasa Roh Kudus, Roh Kudus roh penolong.

2.      Wahyu 12:11a Lewat kuasa darah Yesus Anak Domba Allah.

3.      Wahyu 12:11b Lewat kesaksian.

 

Kita pelajari poin yang kedua. Darah Yesus Anak Domba Allah memberikan kemenangan atas setan yang menguasai maut.

Ibrani 2:14

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

 

Sudah dinubuatkan dalam kisah perjalanan bangsa Israel yang keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan. Alkitab mengatakan apa yang terjadi pada bangsa Israel merupakan pembelajaran bagi kita yang hidup akhir zaman ini. Dulu bangsa Israel bisa keluar dari Mesir, mereka menang atas Firaun yang adalah gambaran setan, mereka tidak mengalami kematian anak sulung, tidak mengalami maut, oleh kuasa darah anak domba Paskah. Darahnya disapukan di ambang atas pintu rumah, serta di tiang kiri dan tiang kanan rumah. Sehingga ketika malaikat mau membunuh anak sulung, ketika dilihat ada darah, dia tidak masuk di situ. Lewat di rumah orang Mesir tidak ada tanda darah, maka malaikat maut masuk sehingga terjadilah kematian anak sulung baik anak sulung Firaun, anak sulung pegawainya, anak sulung hewan, anak sulung yang ada di Mesir mati semua. Sehingga mereka mendesak orang Israel “keluarlah kamu, jangan tinggal di sini, nanti kami mati semuanya!” maka bebaslah bangsa Israel. Itu dulu dalam Perjanjian Lama.

 

Sekarang bagi kita dalam Perjanjian Baru, darah Yesus Anak Domba Allah dibubuhkan pada 3 tempat dalam hidup kita sehingga kita bebas dari maut.

1.      Tubuh, jiwa dan roh kita dibubuhkan darah Yesus sehingga kita terlepas dari 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh.

2.      Pada pintu hati, sehingga kita terlepas dari keinginan dosa, keinginan jahat dan keinginan maut, terlepas dari maut.

3.      Darah Yesus harus dibubuhkan pada panca indra kita.

 

Kita akan membahas poin ketiga. Untuk apa pancaindera dibubuhi darah Yesus? Supaya kita terlepas dari kedurhakaan. Mendurhaka itu akibatnya mati, berarti lepas dari kedurhakaan sama dengan lepas dari maut. Kalau panca indera tidak dikuasai dan disucikan oleh darah Yesus, nanti kita mendurhaka seperti Korah. Korah bukan orang biasa, dia suku Lewi yang dipercayakan pelayanan, orang yang beribadah dan melayani. Kalau tidak dikuasai darah Yesus panca inderanya, bisa mendurhaka. Apalagi kalau tidak beribadah dan melayani, sudah jelas itu mendurhaka!

Yudas 1:11

1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

 

Bilangan 16:1-2

16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang

16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.

 

Orang-orang kenamaan dalam gereja itu imam-imam, terutama pembantu-pembantu mimbar, tua-tua. Semoga tidak ada yang mendurhaka!

 

Bilangan 16:3-4,8-11

16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"

16:4 Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.

16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!

16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,

16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?

16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

 

Ini nomor satu untuk saya sebagai gembala, jangan sampai saya menjadi gembala yang mendurhaka. Juga kita pelayan-pelayan. Korah ini dari suku Lewi berarti dia imam, jangan sampai kita mendurhaka. Sebab itu panca indera ini harus dikuasai darah Yesus.

 

Praktek mendurhaka dalam ibadah pelayanan seperti Korah. Ini kita pelajari bukan untuk kita lakukan tetapi supaya kita bercermin pada Firman. Kalau itu sudah kita lakukan segera bertobat.

1.      Mata tidak dibubuhi darah Yesus.

Tanda-tandanya:

a)      Melihat Musa hanya manusia biasa, tidak melihat Tuhan yang mengutusnya sehingga berani memberontak terhadap Musa. Artinya bagi kita, melihat gembala atau hamba Tuhan hanya manusia biasa, tidak melihat Tuhan yang mengutusnya, sehingga berani memberontak melawan gembala yang benar dan tidak diragukan tahbisannya. Saya memang manusia biasa tetapi saya yakin percaya saya diutus oleh Tuhan. Sebagai hamba Tuhan dan gembala saya harus menjaga tahbisan dan kesucian hidup saya. Sidang jemaat boleh menilai sendiri. Kalau bapak ibu menilai tidak benar tahbisan saya, saya tidak beres dalam kesucian, jangan mau digembalakan! Tidak apa-apa kalau tidak mau digembalakan. Tetapi kalau bapak ibu lihat dalam hal ini saya menjaga tahbisan dan kesucian, jangan coba-coba dilawan, nanti bapak ibu berhadapan dengan Tuhan yang mengutus saya. Saya sudah punya pengalaman dilawan oleh jemaat dampaknya ngeri, ada yang sampai meninggal dunia, betul-betul dihajar Tuhan. Ada yang nikahnya hancur bahkan sampai hancur-hancuran.

 

Bukan saya menakuti-nakuti. Memang Firman Tuhan mengatakan pemimpin yang baik pimpinannya patutlah dihormati 2 kali lipat, terutama yang berjerih payah berkhotbah dan mengajar.

I Tesalonika 5:12-13,17

5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;

5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

5:17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.

 

Yang paling berat dalam pelayanan itu persiapannya. Kalau khotbah ini sudah enak, sudah ada, sudah siap semua, tinggal khotbah. Persiapan itu paling berat, harus bergumul minta kepada Tuhan untuk dibuka rahasianya. Sesudah itu bergumul praktek dulu baru dikhotbahkan. Kalau belum praktek lalu dikhotbahkan nanti jadi penipu. Begitu datang serangan baliknya, KO dia. Ini yang harus kita kerjakan.

 

Jadi memang saya manusia daging, tetapi bapak ibu harus ingat hamba Tuhan itu ada Tuhan yang mengutusnya, dia tidak berjalan sesuai maunya sendiri. Kalau ikut daging saya buat apa khotbah keras-keras, buat apa khotbah tajam-tajam, bikin sakit hati jemaat, cuma dapat perlawanan nantinya. Tetapi karena itu dari Tuhan, demi keselamatan jiwa sidang jemaat untuk dibawa ketemu Yesus. Tugas saya bukan cuma khotbah begitu saja, tetapi jiwa ini dipertanggungjawabkan mau dibawa kepada Yesus. Kalau tidak ditegur, tidak dinasihati sehingga jemaat tetap hidup dalam dosa, tanggung jawab besar saya di hadapan Tuhan, hutang darah! Jemaat itu sudah dibeli oleh darah Yesus. Jadi yang saya hadapi ini adalah umat-umat ketebusan yang dibeli Tuhan dengan darahNya. Satu jiwa saja sangat mahal dan saya tidak boleh asal dalam pelayanan. Dan kalau bapak ibu lihat pelayanan hamba Tuhan seperti itu, topanglah dalam doa. Jangan dilawan!

 

Saya pernah lawan gembala karena menganggap papa hanya orang tua kandung saya, cuma melihat yang daging “papa tahu kelakuan saya makanya ditembak dari mimbar” itu dulu waktu belum bertobat. Tetapi setelah saya dijamah oleh Tuhan di Malang, saya minta ampun dan selesaikan semuanya. Bukan lagi melihat papa hanya sebatas manusia daging. Sampai pernah di mobil saya pernah marah besar sama saudara-saudara saya, isteri saya sampai menangis. “Itu papa gembala! Jangan dilawan seperti itu! Ada caranya. Kalau tidak senang, tanya yang baik “. Sampai di Tolambo saya datangi papa dan bertanya “kenapa papa memutuskan seperti ini, pandangan rohaninya apa, maksud tujuannya apa?”. Papa jelaskan dan saya bisa menerima. Bukan langsung main protes.

 

Misalnya isteri saya bicara  “ayah salah, tidak boleh begitu!”. Saya ini gembala, Tuhan yang mengutus saya, ada caranya untuk menghadapi gembala, bukan langsung bentak dan melawan. Nanti anda berhadapan dengan Tuhan. Jangan juga bicara di belakang melawan gembala, itu seperti Korah yang mendurhaka. Matanya tidak disucikan, tidak ada darah Yesus. Saya juga adik, jangan saya hanya dilihat adik kandung lalu mau dilawan, jangan! Ada Tuhan yang mengutus saya.

 

b)      Bilangan 16:13-14

16:13 Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami?

16:14 Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang."

 

Melihat Mesir sebagai negeri yang berlimpah susu dan madu sehingga menganggap Musa penipu, Firman Tuhan tidak benar. Artinya bagi kita pandangannya hanya tertuju pada perkara-perkara dunia, perkara-perkara yang mengenakan daging. Sehingga menganggap hamba Tuhan yang memberitakan Firman pengajaran yang benar itu salah, hanya membebani, sebab yang dia cari yang enak bagi daging! Ini yang terjadi di akhir zaman ini, perkara dunia dianggap itu baik. Kalau hamba Tuhan tegas memberitakan Firman pengajaran yang benar, tegas dalam hal kebenaran dan kesucian malah dibilang “ini salah, bekeng susah, cuma menipu!”.

 

Orang yang sudah meninggalkan ajaran sehat, dia pasti balik melawan dan jahat sekali kalau melawan. Sampai dia katakan jangan percaya cara khotbah yang bodoh! Ini orang yang dulu dipakai dalam pengajaran. Begitu dia meninggalkan ajaran yang sehat, dia berbalik melawan dan sangat tajam. Jangan kita seperti itu, melihat perkara rohani itu apa, hamba Tuhan apa itu, pengajaran apa itu, cuma bekeng susah.

 

Jadi kalau mata tanpa darah Yesus, itu sama dengan buta rohani, sehingga yang benar dibilang salah dan yang salah dibilang benar. Taruh darah Yesus di mata kita sehingga kita bisa melihat dan pegang teguh, kita tidak mau lepaskan. Yang salah katakan salah dan kita hindari. Bukan dibalik. Ini dibalik, Kanaan berlimpah susu dan madu tidak dianggap. Mesir tempat perbudakan, dicambuk dan sebagainya, malah dibilang berlimpah susu dan madu. Inilah yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Hamba Tuhan benar dicap salah, pengajaran benar dibilang palsu. Yang salah dibilang benar dan didukung mati-matian. Mereka berkata cuma beda sedikit tetapi sama saja. Bagaimana bisa beda sedikit tetapi sama saja.

 

Gambarannya taruh saja titik lalu tarik garis tegak lurus. Kemudian kasih bengkok sedikit saja dari titik itu 0, sekian derajat, lalu tarik garis. Makin lama makin jauh, tidak akan bertemu kedua garisnya itu. Kalau sudah salah katakan salah. Jangan cuma salah sedikit tetapi sama saja, jangan! Itu mata kita belum ada darah Yesus. Harus tegas hari-hari terakhir ini. Yang benar katakan benar, yang sudah salah katakan salah. Tidak usah karena perkara dunia, takut dihimpit, takut diapakan sehingga berkata “benarkan saja itu dari pada ramai”. Jangan!

 

2.      Mulut tanpa darah Yesus

Tanda-tandanya:

a)      Bilangan 16:3

16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"

 

Menuduh Musa dan Harun meninggikan diri. Artinya menuduh yang bukan-bukan, menggosipkan, memfitnah orang yang benar. Bahkan hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Jemaat kalau dia benar lalu kita tuduh itu bahaya, apalagi kalau itu hamba Tuhan, jangan kita tuduh. Yesus menghadapi tuduhan. Kalau kita dituduh lalu apa reaksi kita? Balas menuduh, lawan, klarifikasi? Tidak usah! Kalau memang kita salah, tuduhan itu benar, kita mengaku dan minta ampun “ampuni saya, terima kasih sudah kamu ingatkan” selesai sudah. Tetapi kalau kita benar, tuduhan itu salah, kita diam saja, tidak usah klarifikasi, tidak usah kita mau membela diri, tambah runyam. Kalau kita membela diri, Tuhan tidak membela kita. Tetapi kalau kita angkat tangan serahkan kepada Tuhan maka Tuhan turun tangan membela kita. Jangan coba tuduh orang benar, pasti berhadapan dengan Tuhan! Yesus teladannya.

Markus 15:1-5

15:1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.

15:2 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."

15:3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia.

15:4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"

15:5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.

 

Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, diam saja, pembalasan itu haknya Tuhan, serahkan saja kepada Tuhan. Ini mulut tanpa darah Yesus, suka menuduh yang bukan-bukan, menggosipkan, memfitnah, bahkan hamba Tuhan yang benar tahbisannya.

 

b)      Bilangan 16:1-2

16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang

16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.

 

Suka menghasut orang lain untuk melawan kebenaran! Musa ini hamba Tuhan yang benar. Korah dan pengikutnya sudah mati, tetapi rohnya menembusi dari zaman ke zaman sampai di zaman akhir. Pada zaman Yesus ada imam-imam kepala yang menghasut orang banyak yang meminta kepada Pilatus supaya Yesus dihukum mati, disalibkan dan meminta Barabas untuk dibebaskan!

Markus 15:11-15

15:11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.

15:12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"

15:13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"

15:14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"

15:15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.

 

Padahal baru beberapa hari yang lalu orang-orang banyak ini mengeluk-elukan Yesus “hosana bagi anak Daud” eh sekarang termakan hasutan “salibkan Yesus”. Ini pelajaran bagi kita, ini akibatnya kalau ikut Yesus hanya ikut ramai. Masuk pengajaran hanya ikut-ikutan, tergembala hanya ikut-ikutan. Orang yang ikut-ikutan ini yang gampang termakan hasutan. Tadinya “ini gembalaku!”. Begitu ada yang menghasut “kau sudah tahu, dia itu begini begitu” langsung termakan hasutan. Ayo jangan ikut-ikutan, ikut Yesus sungguh-sungguh.

 

Dulu waktu masih zaman Pdt. In Yuwono “ini pengajaran!” begitu beliau meninggal satu persatu undur dan menghujat “itu kabar palsu, kabar porno, kadaluarsa, tidak ada kemuliaan Tuhan”. Lalu tampil Pdt. Pong Dongalemba dipakai Tuhan memberitakan kabar yang besar, begitu beliau meninggal satu persatu keluar dan berbalik melawan “apa Van Gessel itu, itu manusia biasa, tidak ada ilham baru di luar Alkitab. Kalau memang ada ilham kepada Van Gessel bikin kitab baru tulis nama Van Gessel di situ!”. Sekarang sudah seperti itu! Jangan sampai kita seperti itu. Dulu masih hidup papa gembala di sini “pengajaran luar biasa, ini gembalaku!” Begitu papa meninggal bagaimana? Apakah sudah mulai kendor dan tinggalkan pengajaran? Begitu kalau ikut-ikutan. Jangan kita seperti itu.

 

Orang seperti itu pasti termakan hasutan untuk melawan pengajaran yang benar, untuk melawan gembala. Mana yang menguntungkan bagi daging, itu pasti dibela sekalipun salah. Barabas pembunuh dan pemberontak. Tetapi karena dia memberontak melawan penjajah waktu itu sehingga mereka bela. Ini pelajaran bagi kita, jangan main politik dalam gereja. Dalam gereja bukan tempat main politik., imam-imam kepala ini sudah ikut-ikutan berpolitik.

 

Ini yang menjadi awasan bagi saya. Jangan heran kalau orang yang awalnya api-api mendukung “brur jadi gembala kami!” besok-besok orang itu yang berteriak “salibkan dia, usir dia, ganti dengan yang lain!”. Yesus saja diperlakukan seperti itu. Kalau saya manusia diperlakukan seperti itu saya tidak heran. Tetapi kalau saya benar saya yakin Tuhan beserta saya. Mau diusir, mau disuruh ke mana Tuhan pasti menyertai, saya tidak takut! Saya percaya di sini tidak ada seperti itu. Jangan termakan hasutan! Begitu papa meninggal “om Handri harus menjadi gembala di sini, kalau bukan om Handri saya tidak mau tergembala di sini” besok-besok orang itu yang berkata “keluar! Ganti dengan gembala lain!” jangan yah, dijauhkan Tuhan jangan seperti itu. Itu sebabnya mulut harus dikasih darah Yesus. Termasuk keluarga daging saya yang berkata “ngana di sini” besok-besok tidak enak bagi daging malah berkata “kaluar ngana! Ganti dengan yang lain”. Saya bilang ini supaya jangan nanti kita heran dan kita berdoa jangan terjadi seperti itu.

 

c)      Bilangan 16:8-11

16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!

16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,

16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?

16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

 

Banyak bersungut dalam pelayanan karena menuntut hak. Apa yang seringkali dituntut? Menuntut dihormati, dihargai, menuntut selalu diperhatikan. Manusia ini selalu ingin dihormati, makanya surat Galatia bilang jangan kamu gila hormat! Nanti kalau seperti itu pasti bersungut-sungut.

 

Mohon maaf kepada sidang jemaat di Tentena, bukan berarti saya mengatakan saya sudah tutup tidak usah lagi konseling-konseling. Silahkan kalau masalahnya memang sudah tidak sanggup lagi diatasi tidak apa-apa menelpon. Tetapi diupayakan lakukan dulu Firman. Kalau satu persatu harus dilayani konseling, waktu saya untuk persiapan Firman sisa sedikit untuk memberi makan 3 sidang. Mohon maaf kalau ada telpon masuk saya tidak sempat angkat, itu karena saya sementara menyelidik, sementara persiapan. Boleh telpon isteri saya, nanti dia sampaikan sama saya. Dan doa penyahutan itu tetap saya lakukan, itu tugas seorang gembala. Tanpa bapak ibu minta, setiap saat saya berdoa untuk sidang jemaat.

 

Seharusnya hamba Tuhan atau pelayan Tuhan itu dalam melayani Tuhan hanya melakukan kewajiban, tidak usah menuntut. Yakinlah Tuhan tidak pernah menipu, begitu kita melakukan kewajiban kita, hak kita sudah ditangan Tuhan, tidak usah dituntut.

Lukas 17:7-8

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Lakukan saya kewajiban, ikat pinggang layani Tuhan, itu tugas kita. Tidak usah minta “mau makan saya, haus juga saya, kasih saya makan!”. Apa kewajiban utama kita? Gembala apakah kewajiban utamanya khotbah? Pemain musik bermain musik? Pembaca kewajiban utamanya baca Firman? Tidak sesederhana itu. Kewajiban utama semua pelayan Tuhan adalah memuliakan nama Tuhan. Kalau kewajiban utama saja hanya khotbah dan itu menjadi patokannya, di luar bisa tidak memuliakan Tuhan. Hanya karena di gereja makanya dia khotbah, pakai dasi, jas, selendang, toga apakah embel-embelnya untuk khotbah, kelihatannya hebat, tetapi di luar bagaimana. Apapun jenis pelayanan kita, memuliakan Tuhan. Mau di gereja, mau di tempat yang lain memuliakan Tuhan. Itu kewajiban utama kita.

Yesaya 49:3-4

49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

 

Hak dan upah kita terjamin pada Tuhan, tidak usah kita tuntut, Tuhan pasti berikan pada kita.

 

3.      Telinga tanpa darah Yesus

Bilangan 16:12-14

16:12 Adapun Musa telah menyuruh orang untuk memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: "Kami tidak mau datang.

16:13 Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami?

16:14 Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang."

 

Telinga tanpa darah Yesus tidak mau dengar-dengaran kepada gembala dan terutama pada Firman. Mereka dipanggil tetapi tidak mau datang, sampai Musa emosi, panas hati

Bilangan 16:15

16:15 Lalu sangat marahlah Musa dan ia berkata kepada TUHAN: "Janganlah perhatikan segala persembahan mereka. Belum pernah kuambil satu ekor keledai pun dari mereka, dan belum pernah kulakukan yang jahat kepada seseorang pun dari mereka."

 

Ini juga awasan bagi saya untuk bisa meredam emosi. Memang ada satu dua moment, jemaat tidak mau dengar-dengaran, jangan saya marah “Tuhan kutuk mereka, bakar! Habis jemaat kalau seperti itu. Usir dari gereja ini! Kosong gereja kalau seperti itu, sementara jiwa itu mahal harganya. Memenangkan satu jiwa betapa susah kemudian sudah masuk malah mau diusir.

 

Semoga kita semua menjadi kehidupan yang dengar-dengaran. Dengar-dengaran itu sangat penting, mata yang melihat dan telinga yang mendengar itu semua diciptakan oleh Tuhan. Kita mengalami kuasa penciptaan kalau telinga dengar-dengaran.

 

4.      Kulit atau perasaan tanpa tanda darah Yesus

Bilangan 16:3,11

16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"

16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

 

Perasaan tanpa darah Yesus adalah bersepakat melawan Tuhan. Bersepakat berarti lebih dari satu. Yaitu ada perkumpulan/ persekutuan atau ada ibadah pelayanan tanpa Tuhan, sama dengan tanpa ajaran yang benar. Tetapi merasa ada Tuhan di tengah-tengah kita. Merasa punya pengajaran yang benar. Jadi kulit atau perasaan tanpa darah Yesus maka akan kena penyakit merasa.

 

Dalam Matius 7:21-23 kami sudah bernubuat demi namaMu, mengusir setan demi namaMu, kami melakukan mujizat demi namaMu. Tetapi Tuhan bilang Aku tidak mengenal kamu, enyahlah kalian semua pembuat kejahatan!

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Ini penyakit merasa, merasa dipakai, merasa ada pengajaran dan sebagainya. Penyakit merasa ini akan mengarah pada kebenaran diri sendiri. Karena merasa-merasa akhirnya merasa benar sendiri, kamu yang salah! Kalau kita tampilkan kebenaran Firman, bukan merasa benar sendiri, karena ada ayat yang kita baca, ada ayat yang dibukakan. Kalau tidak ada ayat itulah kebenaran diri sendiri. Jangan dibalik-balik. Kadang yang mau mempertahankan kemurnian Firman pengajaran ayat menerangkan ayat malah dianggap merasa benar. Mereka yang cuplik-cuplik saja, diterangkan logika manusia dan filsafat dunia ini, menuduh kita yang benar sendiri. Jangan sampai ibadah kita siang ini hanya merasa ada Tuhan karena tidak ada pengajaran yang ditampilkan, hanya dominan yang ditampilkan. Tetapi merasa ada Tuhan, ada hadirat Tuhan. Kita minta kepada Tuhan supaya pengajaran yang benar itu ada diberitakan dalam setiap ibadah kita. Bukan merasa tetapi memang ada Tuhan sebab buktinya ada pembukaan Firman.

 

5.      Hidung tanpa darah Yesus

Bilangan 16:6-7,16-22

16:6 Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya,

16:7 bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!"

16:16 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan mereka dan Harun, pada esok hari.

16:17 Baiklah kamu masing-masing membawa perbaraannya membubuh ukupan di atasnya, lalu kamu mempersembahkan masing-masing perbaraannya ke hadapan TUHAN, dua ratus lima puluh perbaraan; juga engkau ini dan Harun masing-masing harus membawa perbaraannya."

16:18 Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya, membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.

16:19 Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu.

16:20 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:

16:21 "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata."

16:22 Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: "Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?"

 

Ada dupa, ada ukupan, itu menunjukan doa penyembahan. Tetapi tidak berkenan kepada Tuhan. Malah merupakan kejijikan bagi Tuhan. Mengapa? Sebab 4 indera tadi tanpa darah Yesus, maka penyembahannya pasti menjadi kejijikan bagi Tuhan.

 

Inilah praktek mendurhaka dalam ibadah pelayanan. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita. Kalau Tuhan kasih peringatan keras kepada kita bukan karena Tuhan benci dan marah kepada kita, tetapi karena Tuhan sayang kita. Tuhan tidak mau kita binasa seperti Korah, Datan dan Abiram. Itu kasih sayang Tuhan untuk kita. Nomor satu untuk saya lebih dahulu.

 

Akibat kalau panca indera kita tidak dikuasai darah Yesus sehingga mendurhaka di dalam pelayanan:

Bilangan 16:31-33

16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,

16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.

16:33 Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.

 

Karena panca indera terbuka melawan Tuhan maka bumi membuka mulut menelan Korah dan kumpulannya. Artinya semua merosot, hartanya ditelan, nyawanya juga ditelan. Ini merosot jasmani dan rohani.

Ø  Merosot secara jasmani. Bumi itu menunjuk perkara-perkara dunia, termasuk ijazah, kekayaan, kedudukan dan sebagainya. Di sini semua itu malah membuka mulutnya menelan. Jadi merosot secara jasmani apa yang kita andalkan di bumi ini justru menjadi penyebab kemerosotan dan kegagalan kita. Apa yang diandalkan, ijazahnya malah menjadi penyebab merosot, kekayaannya malah menjadi penyebab kemerosotan dan sebagainya. Kalau panca indera terbuka melawan Tuhan, maka itu semua menjadi penyebab kemerosotan dan kegagalan kita.

 

Waktu mempersiapkan Firman ini saya takut dan ngeri, Tuhan ini jangan terjadi pada diriku dan juga pada sidang jemaat yang saya layani. Mungkin yang kita andalkan selama ini semua hancur, andalkan toko habis, andalkan kebun habis, andalkan apa saja habis! Ini jangan terjadi pada kita.

 

Ø  Merosot secara rohani tenggelam dalam dosa. Kalau panca indera tidak dikuasai darah Yesus, ia akan cepat tenggelam dalam dosa. Kalau tidak cepat teratasi, maka dia tenggelam dalam lautan api belerang, neraka, binasa selama-lamanya.

 

Pengajaran itu menyatakan dosa, menegur tetapi juga memberikan nasihat. Jadi dalam pengajaran ada jalan keluarnya. Saya tidak tahu keadaan bapak ibu, mungkin kita sedang mengalami segala sesuatu mulai merosot. Periksa panca indera kita, yang mana yang tidak ada darah Yesus. Kalau lima-limanya tidak ada darah Yesus, segera minta ampun. Jalan keluarnya bagaimana?

Bilangan 16:46-48

16:46 Berkatalah Musa kepada Harun: "Ambillah perbaraan, bubuhlah api ke dalamnya dari atas mezbah, dan taruhlah ukupan, dan pergilah dengan segera kepada umat itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka, sebab murka TUHAN telah berkobar, dan tulah sedang mulai."

16:47 Maka Harun mengambil perbaraan, seperti yang dikatakan Musa, dan berlarilah ia ke tengah-tengah jemaah itu, dan tampaklah tulah telah mulai di antara bangsa itu; lalu dibubuhnyalah ukupan dan diadakannyalah pendamaian bagi bangsa itu.

16:48 Ketika ia berdiri di antara orang-orang mati dan orang-orang hidup, berhentilah tulah itu.

 

Yang tadinya dilawan malah ini yang berupaya menolong. Jadi jalan keluarnya seperti Harun berlari, bukan jalan santai, berlari membawa ukupan untuk mendamaikan orang Israel dengan Tuhan. Coba Harun tidak berlari hanya jalan santai, habis semuanya kena tulah. Artinya bagi kita:

1.      Bawa hidup kita segera untuk ditangani oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Sama dengan bawa hidup untuk tergembala dengan benar. Kalau selama ini ada tuduhan-tuduhan terselubung, suka mendengar hasutan, bahkan sudah percaya hasutan, tidak dengar-dengaran, melawan dan lain sebagainya, ayo segera perbaiki sikap yang salah dalam penggembalaan. Segera, jangan tunda waktu, jangan tunggu sudah habis semua baru berpikir saya mau tergembala. Kalau sudah habis semua mau apa! Begitu kita lihat semua sudah mulai merosot, ayo tergembala dengan benar.

 

2.      Segera berdamai dengan Tuhan, jangan tunda-tunda waktu, jangan pertahankan gengsi dan harga diri, supaya darah Yesus segera dibubuhkan pada panca indera kita. Ayo masih ada kesempatan, masih ada hamba Tuhan yang diutus, dia berlari cepat dengan cekatan memperdamaikan umat Tuhan, segera manfaatkan. Hamba Tuhan berupaya untuk menjadi pelindung dari sidang jemaat terhadap bencana di depan. Ayo segera berdamai, segera tergembala dengan benar, maka darah Yesus dibubuhkan pada panca indera kita. Waktu sudah sisa sekarang ini, sudah tidak lama lagi Tuhan datang. Jangan tunda-tunda waktu.

 

Setelah kita tergembala, kita berdamai, darah Yesus dibubuhkan pada panca indera kita, sekarang mari kita lihat bukti darah Yesus sudah ada panca indera kita.

1.      Mata sudah bisa tertuju pada perkara rohani sehingga bisa mendukung hamba Tuhan yang benar dan bisa mendukung Firman pengajaran yang benar. Bukan lagi dilawan, tetapi ditopang dalam doa. Mari periksa mata kita, siapa yang berdiri depan bapak ibu, apakah dia didukung, ditopang atau dilawan. Kalau didukung dan ditopang berarti matanya sudah ada darah Yesus.

 

Saya percaya sidang jemat di sini selalu mendoakan, sebab tanpa doa dari sidang jemaat saya tidak mampu, khususnya doa dari isteri saya. Kalau dia tidak berdoa, saya tidak akan mampu. Papa bisa melayani di sini 40 tahun lebih karena ada dukungan isteri yang menopang dalam doa. Selalu ingat perjuangan hamba Tuhan, ingat juga isteri gembala yang selalu menopang. Kadangkala kita hanya melihat sisi kekurangannya ibu rohani. Coba bayangkan, gembala itu melayani kalau tidak ada isterinya mendukung bagaimana bisa dia melayani. Pelayanan di sini kalau tidak ditopang doa seorang isteri sudah lama hancur! Betul? Bisa bertahan 40 tahun lebih karena ada isteri yang menopang dalam doa. Jadi ingat ibu gembala selalu, ingat selalu dalam doa.

 

2.      Mulut bisa berkata benar sesuai Firman. Bukan lagi menghasut, menggosip, memfitnah, tetapi berkata benar sesuai Firman. Dan tentunya yang terutama selalu mengucap syukur dalam segala hal, itu mulut ada darah Yesus. Dari pada bergosip lebih baik mengucap syukur. Waktu kita difitnah yah mengucap syukur sehingga tidak jadi membalas.

 

3.      Telinga bisa mendengar dan dengar-dengaran pada gembala dan pada Firman pengajaran yang benar. Jangan pura-pura tuli!

 

4.      Kulit atau perasaan sudah seperti perasaan Yesus. Tidak ada lagi kebenaran diri sendiri, yang ada hanya kebenaran Tuhan. Kalau ada kebenaran Tuhan dia akan peka membedakan mana ajaran yang benar mana ajaran yang palsu, mana hamba Tuhan yang benar mana hamba Tuhan yang tidak benar tahbisannya. Dia peka membedakan dan tidak asal dalam bersekutu. Minta kepada Tuhan, biarlah Tuhan membubuhi panca indera kita dengan darah Yesus sehingga mata hanya melihat perkara yang rohani, mulut hanya berkata yang benar dan baik, telinga ini dipakai untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Tuhan, kulitnya ada kepekaan dan terakhir hidung.

 

5.      Hidung hanya untuk mencium bau dupa, ini sama dengan bisa menyembah Tuhan sampai daging ini tidak bersuara lagi sehingga tidak ada lagi mau bilang capek, bosan! Saya juga berupaya meningkatkan penyembahan, menikmati saat-saat menyembah, sampai daging tidak bersuara lagi. Kadangkala kita menyembah masih banyak bersuara dagingnya, keram kaki, tikus-tikus, menganto, capek dan lain sebagainya.

 

Begitu ada ukupan dibawa oleh Harun, murka Tuhan surut. Jadi penyembahan itu untuk meredakan atau menyurutkan murka Tuhan. Mungkin selama ini panca indera kita sudah tanpa darah Yesus, sudah tidak karu-karuan, sudah mendurhaka, hukuman sudah mulai dijatuhkan, murka sudah datang dari Tuhan. Ayo menyembah supaya menyurutkan murka Tuhan.

 

Hasilnya luar biasa kalau panca indera dikuasai oleh darah Yesus yaitu kita tidak lagi dihukum, tidak merosot tetapi mengalami pengangkatan oleh Tuhan. Diangkat secara jasmani, terutama diangkat secara rohani. Arti diangkat secara rohani itu semakin disucikan, semakin diubahkan, semakin dipakai Tuhan, sampai sempurna pintu Sorga terbuka bagi kita. Kalau tadi panca indera tidak dikuasai darah Yesus, bumi membuka mulut menelan. Tetapi kalau panca indera dikuasai darah Yesus, pintu sorga terbuka bagi kita. Kita diangkat sampai masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk Kerajaan Sorga yang kekal. Yakinlah pintu-pintu di dunia ini terbuka bagi kita asalkan panca indera kita dikuasai oleh darah Yesus. Ayo kasih darah Yesus di panca indera kita maka kita pulang nanti mengalami pembukaan pintu-pintu.

 

Begitu mata mau melawan gembala, kasih darah Yesus! Mulut mau melawan dan memberontak, kasih darah Yesus. Telinga panas mendengar omongan orang, tidak taat dengar-dengaran, kasih darah Yesus. Perasaan kasih darah Yesus, hidung kasih darah Yesus, maka pintu sorga terbuka bagi kita dan pintu-pintu di dunia pasti terbuka. Pintu apa? Pintu rahim terbuka, pintu masa depan terbuka, yang penting panca indera ada darah Yesus. Jadi panca indera menentukan pintu apa yang terbuka bagi kita. Kalau ada darah Yesus maka pintu sorga dan pintu-pintu di dunia terbuka. Kalau tidak ada darah Yesus, maka bumi yang membuka mulut menelan. Semoga siang ini lewat Firman Tuhan kita sama-sama minta darah Yesus dibubuhi di panca indera kami semua sehingga pintu sorga terbuka bagi kita sekalian. Mari kita mau datang kepada Tuhan dan pintu sorga sungguh-sungguh terbuka bagi kita.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar