20211003

Kebaktian Umum, Minggu 3 Oktober 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:10-12 (Perikop: Nyanyian kemenangan)

12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

12:12 Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

 

Di sini kita melihat nyanyian kemenangan atas setan. Berarti gereja Tuhan pasti menang menghadapi setan si pendakwa. Dia selalu mendakwa dan menuduh, menuduh kita yang bukan-bukan untuk melemahkan kerohanian kita. Banyak cara setan untuk melemahkan, mengalahkan, menggugurkan, menggagalkan kita mengikut Tuhan. Tetapi jika kita bersama dengan Tuhan ada jaminan kemenangan.

 

Ada 3 cara Tuhan berikan untuk menang terhadap setan.

1.      Lewat malaikat Mikhael. Malaikat Mikhael adalah malaikat perang, malaikat pendamping dan malaikat penolong. Itu menunjuk kuasa Roh Kudus, Roh Kudus roh penolong. Jadi cara menang pertama lewat kuasa Roh Kudus.

2.      Lewat darah Anak Domba Allah.

3.      Lewat kesaksian. Jadi jangan malu bersaksi, itu memberikan kita kemenangan. Tentu yang kita saksikan apa yang sudah kita alami bersama dengan Yesus.

 

Kita masih membahas poin kedua yaitu lewat Darah Anak Domba Allah. Darah Yesus Anak Domba Allah ini memberikan kemenangan kepada kita atas setan yang berkuasa atas maut. Ini yang kita hadapi sekarang, kita diperhadapkan dengan arus kematian, maut! Secara jasmani di mana-mana terjadi kematian, baik karena pandemi ini, maupun karena kecelakaan dan lain sebagainya. Daud mengatakan jarak kita dengan maut itu hanya selangkah. Selangkah itu satu detak jantung, satu denyut nadi.

I Samuel 20:3

20:3 Tetapi Daud menjawab, katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."

 

Menghadapi pandemi, menghadapi bencana alam, hanya satu langkah jarak kita dengan maut. Itu maut secara jasmani. Kemudian kita diperhadapkan dengan maut secara rohani yaitu dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Orang tidak malu-malu lagi berbuat dosa, itu mengakibatkan kematian rohani. Juga ajaran-ajaran palsu yang menyimpang dari Alkitab, itu kita hadapi sekarang ini. Kalau kita dikalahkan maut maka arah kita kepada kematian kedua, maut kekal di dalam neraka. Oleh kuasa darah Yesus kita diberi kekuatan untuk menang atas maut.

 

Dulu sudah dinubuatkan dalam perjalanan hidup bangsa Israel ketika mau keluar dari Mesir. Ada 10 tulah kena kepada Mesir dan tulah kesepuluh adalah maut, kematian anak sulung. Sekarang secara rohani, kematian anak sulung ini menunjukan kegagalan untuk menjadi jemaat anak-anak sulung Tuhan. Dulu nubuatannya sekarang kita penggenapannya. Apa yang ditulis dalam Alkitab akan digenapi dengan segera dan dengan sempurna di bumi ini.

Roma 9:28

9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."

 

Jadi kita membaca perjalanan bangsa Israel itu merupakan nubuatan untuk kita sekarang ini. Dulu ada tulah kesepuluh kematian anak sulung, sekarang kita diperhadapkan dengan maut yang mau menggagalkan kita menjadi jemaat anak-anak sulung Tuhan.

 

Ibrani 12:22-23

12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

 

Kita mau dibawa sebagai jemaat anak-anak sulung. Dalam Wahyu pasal 14, jemaat anak-anak sulung inilah yang disebut dengan Mempelai Wanita Tuhan atau tubuh Kristus yang sempurna. Istilah Mempelai ini supaya kita tahu bahwa hubungan kita dengan Tuhan mau dibawa pada hubungan yang tidak terpisahkan dengan Tuhan selama-lamanya. Yesus adalah Mempelai Pria Sorga, Dia itu kepala. Gereja Tuhan yang sempurna disebut Tubuh Kristus, itu mempelai wanita Tuhan. Kepala dan tubuh tidak boleh terpisah satu detikpun. Itulah arah kita. Kalau sekarang kita masih sering terpisah, kita beribadah tetapi masih berbuat dosa, takut, kuatir, itu terpisah dengan Tuhan. Tuhan mau membawa kita pada level tidak lagi terpisah dengan Tuhan satu detikpun, sempurna, tidak ada lagi dosa. Itulah jemaat anak-anak sulung, itulah Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 14:4

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

 

Ini jangan disalah artikan dan berkata gereja Tuhan tidak boleh menikah, bukan begitu. Perempuan-perempuan ini menunjuk ajaran palsu, ada perempuan Izebel, ada perempuan Babel.

 

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Ini jemaat anak-anak sulung yang tidak ada lagi cela, tidak ada lagi dosa. Dosa ini yang memisahkan kita dari Tuhan. Tadi kita menyanyi “kumau sepertiMu Yesus” Yesus tidak berdosa dan kita mau dibawa ke sana. Jangan hanya kita nyanyikan tetapi tidak ada tindakan untuk seperti Yesus, untuk sampai pada tahap tidak ada dosa lagi. Dosa ini yang perlu dilepaskan oleh kuasa darah Yesus. Menghadapi maut kita membutuhkan darah Yesus Anak Domba Allah.

 

Dulu bangsa Israel untuk lepas dari maut, dari kematian anak sulung mereka harus menyembelih Anak Domba Paskah. Lalu darahnya mereka harus bubuhkan pada kedua tiang pintu mereka dan pada ambang atas. Di bawah tidak boleh sebab darah Yesus tidak boleh diinjak-injak. Dulu seperti itu, sehingga ketika malaikat maut datang mau membunuh anak-anak sulung yang ada di Mesir, mereka lihat pintu rumah orang Israel ada tanda darah sehingga mereka lewati. Begitu sampai di pintu rumah orang Mesir tidak ada tanda darah, maut masuk dan terjadilah kematian anak sulung.

 

Sekarang bagi kita dalam Perjanjian Baru ini, Darah Yesus Anak Domba Allah dibubukan pada 3 tempat supaya kita lepas dari maut sehingga tidak mengalami kematian. Secara tubuh mungkin diizinkan meninggal dunia, itu urusannya Tuhan, tetapi akan dibangkitkan masuk dalam Kerajaan 1000 tahun damai, berarti tidak dikuasai maut.

 

1.      Tubuh, jiwa dan roh kita harus dibubuhkan darah Yesus di situ. Sebab ada 6 dosa yang mau mengikat tubuh, jiwa dan roh kita.

I Korintus 5:11

5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Kalau tidak ada darah Yesus maka dosa ini mengikat kita dan dosa melahirkan maut. Sebab itu perlu darah Yesus dibubuhkan pada tubuh, jiwa dan roh kita.

 

2.      Pintu hati kita.

3.      Panca indera.

 

Sekarang kita membahas poin yang kedua, darah Yesus dibubuhkan pada pintu hati kita. Mengapa harus ditaruh darah Yesus pada pintu hati kita? Supaya kita disucikan dari keinginan jahat dan keinginan najis. Hati itu tempat keinginan, ingin jahat, ingin najis itu ada di hati. Perlu dibubuhkan darah Yesus supaya kita terlepas dari keinginan jahat dan keinginan najis, berarti kita terlepas dari maut.

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Sehebat atau sebaik apapun manusia di mata orang, tetap di dalam hati pasti ada keinginan jahat dan keinginan najis, karena hati adalah gudangnya dosa yang akan meluap pada perbuatan jahat dan perbuatan najis. Dalam Alkitab orang yang hebat dan baik yaitu raja Daud, dia dipilih Tuhan, diurapi menjadi raja, apakah dalam hatinya tidak ada keinginan? Ada! Keinginan najis, ketika melihat Betsyeba isteri Uria, timbul keinginan najis. Dia ambil, dia bunuh suaminya. Keinginan jahat timbul juga, waktu sudah jadi raja, menang dan menang, dia suruh Yoab panglimanya menghitung semua orang Israel.

 

Rasul hebat, dipakai Tuhan, apakah tidak ada keinginan jahat dan najis? Ada! Satu ketika Yohanes dan Yakobus berkata “Tuhan biar kami minta api dari langit membakar orang-orang yang menolak”. Bayangkan, ini rasul tetapi ada keinginan membinasakan orang. Coba kalau pendeta seperti itu, begitu ada jemaat tidak mau dengar Firman sungguh-sungguh dia langsung berdoa “Tuhan binasakan dia, Tuhan hukum dia” maka habis jemaat. Elia juga begitu “biar api turun dari langit membakar kamu semua”. Semua ada keinginan jahat dan najis, sebab itu perlu darah Yesus. Yesus tidak demikian, Dia ditolak sampai disalibkan namun Dia berdoa “Bapa ampuni mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” itu teladan bagi kita. Jadi perlu penyucian, hati ini taruh darah Yesus untuk kita bisa terlepas atau disucikan dari keinginan jahat dan najis.

 

Darah Yesus atau korban Kristus itu merupakan wujud kasih Tuhan kepada kita. Jadi kalau hati disucikan maka hati itu akan berisi kasih Tuhan. Tidak ada lagi ingin jahat, tidak ada lagi ingin najis, yang ada hanya kasih Tuhan. Ini merupakan suatu proses, bukan seperti sulap simsalabim merubah hati. Kalau sekarang sudah terlalu banyak keinginan kita, mohon darah Yesus membasuh hatiku, supaya hati ini hanya berisi kasih Tuhan.

 

Tetapi ingat, hati-hati, Firman Tuhan sudah nubuatkan dan pasti terjadi bahwa di akhir zaman ini kasih kebanyakan orang menjadi dingin, bukan hanya dingin tetapi menjadi beku. Akan terjadi krisis kasih di akhir zaman ini.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Karena sudah dingin maka hati manusia kembali seperti hati manusia di zaman Nuh yang cenderung jahat. Jahat pasangannya najis, berarti cenderung jahat dan najis sehingga mengundang hukuman Tuhan, air bah menyapu bersih semua yang hidup di zaman Nuh. Kalau sekarang ini hati kita tidak berubah maka akan mengundang hukuman Tuhan akan membinasakan kita. Sebab itu hati-hati, di akhir zaman ini kita harus waspada, terjadi krisis kasih sekarang ini.

 

Dulu waktu kecil jarang mendengar berita pembunuhan, paling berita peperangan. Kalau orang melakukan kejahatan, pembunuhan dan sebagainya masih jarang. Semakin ke sini semakin banyak berita-berita diisi dengan pembunuhan. Sudah membunuh di mutilasi lagi, bakar lagi, itu hati manusia semakin jahat.

Kejadian 6:5

6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

 

Hati cenderung jahat, pasangannya najis, sehingga membuahkan perbuatan serta perkataan yang jahat dan najis. Lalu bagaimana supaya hati kita tidak mengalami krisis kasih, supaya hati kita tetap terjaga memiliki kasih Tuhan.

Yudas 1:21

1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

 

Oleh darah Yesus, kasih Tuhan dicurahkan di hati kita. Sekarang kita mau jaga dan pelihara supaya tidak dingin, tidak cenderung jahat dan najis lagi. Bagaimana carahnya menjaga hati tetap memiliki kasih Tuhan:

Amsal 3:3

3:3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

 

Caranya kasih itu kita kalungkan pada leher. Artinya apa? Yesus adalah Kepala, kita adalah tubuhnya. Yang menghubungkan kepala dan tubuh adalah leher. Kepala dan tubuh tidak boleh terpisah satu detikpun. Saya pernah baca artikel para peneliti mau mencoba cangkok kepala, tetapi saya rasa tidak mungkin. Kepala dan tubuh tidak boleh terpisah satu detikpun. Jadi arti kalungkan kasih pada leher adalah tetap jaga hubungan dengan Yesus sebagai kepala tetap harmonis, tetap baik, tetap terjalin dengan erat, jangan terpisah satu detikpun.

 

Sekarang praktek menjaganya bagaimana? Tekun tergembala. Mari bawalah hidup kita tergembala sungguh-sungguh, mantap tergembala. Itu hubungan dengan Yesus terjaga, tubuh, jiwa dan roh kita melekat kepada Yesus.

Praktek tekun tergembala:

1.      Setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tergembala di mana? Di Langgadopi 4, tetapi tidak pernah ibadah, onlinepun tidak, berarti bukan tergembala namanya. Nanti ada kalau sudah mau menkah. Om saya ada rencana mau menikah tanggal ini, minta tolong om layani. Enak saja, tidak muncul-muncul gereja, tiba-tiba datang minta menikah! Saya sebagai gembala tidak boleh segampang itu! Saya tidak tahu bagaimana kerohaniannya lalu langsung mau dinikahkan. Harus dibina dulu, sebab saya bertanggung jawab bagaimana kelanjutan hidup mereka dalam pernikahan. Kalau ada apa-apa nanti dia salahkan lagi gembalanya “pendeta itu yang tumpangi tangan saya!”. Ayo tekun setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Kalau dia setia tekun berkobar-kobar, tidak usah dia minta dinikahkan, malah gembala yang tanya-tanya “kapan kawin, kapan menikah” lebih cepat lebih baik.

 

Kenapa digandeng setia dengan berkobar-kobar? Sebab setia saja belum cukup, harus disertai dengan berkobar-kobar. Berkobar itu dari dalam hati. Kalau disertai kobaran dari dalam hati maka tidak mudah terhalang oleh apapun dan oleh siapapun. Mau terhalang oleh pekerjaan dan masalah, tidak akan bisa karena dia berkobar. Kapan lagi ibadah, saya mau datang. Mau jarak jauh dia datang, mau dalam keadaan lemah dan sakit dia datang. Waktu di Malang dulu ada ibu yang digendong untuk datang beribadah, Pdt. Tumbur yang gendong bawa ke gereja. Tidak ada alasan saya lumpuh, tidak bisa beribadah. Ada paduan suara lumpuh, maju dibawa ke depan pakai kursi roda, jadi tidak bisa terhalang! Sampai ada pelayan perjamuan suci parkinson, saya yang lihat berpikir bagaimana dia bisa bawa perjamuan suci tangannya goyang-goyang, tumpah semua anggurnya nanti. Dia dituntun anaknya bawa baki perjamuan dan tidak tumpah juga. Itu karena kobarannya dari dalam hati. Bukan hanya setia, tetapi berkobar-kobar, itu dari dalam hati, tidak bisa terhalang oleh apapun dan oleh siapapun! Semoga kita semua berkobar-kobar!

 

Kalau hanya setia dan tidak berkobar-kobar maka ibadah pelayanannya itu hanya menjadi suatu kebiasaan. Tidak ada rasa apa-apa. Nomor satu kami yang tinggal di pastori, kalau tidak berkobar-kobar hanya menjadi suatu kebiasaan. Namanya di pastori yah harus ibadah. Masa orang lain ibadah lalu kita tinggal di kamar atau main pimpong di belakang. Harus berkorbar-kobar jangan hanya suatu kebiasaan. Sebaliknya kalau setia disertai berkobar-kobar, ibadah pelayanan itu menjadi suatu kebutuhan. Biarlah ibadah itu merupakan suatu kebutuhan, seperti kita butuh makan. Jadikan sebagai suatu kebutuhan, sehingga pasti diperjuangkan. Coba bapak ibu butuh makan? Butuh! Jadi harus bekerja untuk bisa makan. Kalau tidak bekerja, tidak ada gaji, mati saya. Begitu juga ibadah, disertai dengan berkobar-kobar menjadi suatu kebutuhan yang akan terus kita perjuangkan sekalipun menderita.

 

Dulu bangsa kita memperjuangkan kemerdekaan karena butuh merdeka, sekalipun berkorban nyawa. Begitu juga dengan ibadah pelayanan. Dan Tuhan tidak menipu kita, Tuhan sudah menjamin kita, di dalam ibadah sudah terjamin kebutuhan kita sekarang, masa depan, sampai hidup kekal. Yang dari jarak jauh ayo berjuang, yang jarak dekat ada juga perjuangannya, bukan berarti jarak dekat tidak berjuang. Kami kalau hari minggu mau datang ke sini itu perjuangan, memang gerak semua jam sibuk itu.

I Timotius 4:8-10

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Ayo perjuangkan ibadah pelayanan sekalipun harus menderita. Bukannya malah kita mau mundur “aduh capek saya beribadah” kalau sudah menderita itu sudah betul!

 

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

 

Hidup beribadah artinya ibadah itu sudah menjadi kebutuhan utama kita. Banyak penderitaan, dihina “kayak tidak ada gereja di sini, jauh-jauh datang ke Tentena” dan sebagainya. Nanti akan terjadi menderita dalam bentuk aniaya fisik, bisa sampai ke sana dan arahnya memang ke sana. Seperti rekan satu hamba Tuhan, dia saksi sampai dalam kamarnya dia berteriak “terlalu!”. Karena semua rumah ibadah agama lain yang dekat dengan dia mengarahkan toa nya ke gerejanya. Jadi terganggu sekali, mereka mau menyanyi tepuk tangan seperti kita di sini sudah tidak bisa. Jadi nyanyinya pelan-pelan. Sudah begitu didatangi lagi ormas disuruh bubar. Padahal ormas itu bukan penduduk dari situ, sedangkan warga sekitar menerima boleh ibadah. Didatangi “pak ini rumah pribadi atau tempat ibadah!” mereka disuruh bubar. Akhirnya kalau ibadah harus pindah-pindah tempat. Kalau ada di vila yang bebas dari kerumunan orang, di situ baru mereka kasih puas menyanyi tepuk tangan. Itu terjadi di daerah-daerah minoritas. Kita di sini bebas, mau nyanyi ukur tobat boleh. Ayo kita perjuangkan ibadah pelayanan kita sekalipun harus menderita.

 

Kenapa harus berkobar-kobar? Sebab ada bahayanya. Sebab kalau hanya setia dan tidak berkobar-kobar maka hati bisa kembali jahat dan najis sehingga akan berkorbar-kobar pada perkara yang negatif.

a)      Roma 1:27

1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

 

Berkorbar-kobar dalam kenajisan, arahnya ke sana nanti. Kalau sudah tidak berkorbar-kobar dalam ibadah, pasti berkobar-kobar dalam kenajisan. Bosan dengan yang ini, ganti dengan yang lain, putus gonta ganti. Itu sudah berkobar-kobar dalam kenajisan! Jangan kita seperti itu. Kita enak bisa beribadah dengan bebas. Ada beberapa kekasih kita kalau beribadah sembunyi-sembunyi, harus pura-pura pakai pakaian rumah supaya tidak ketahuan ibadah online. Kita di sini bebas beribadah, mau pakai gaunpun boleh, yang lain susah beribadah, tidak bisa tepuk tangan seperti kita. Ayo kita berjuang, kobarannya jangan redup, terus berjuang!

 

b)      Kisah Para Rasul 9:1-2

9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

9:2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

 

Berkobar-kobar dalam kebencian, arahnya ke sana. Dalam nikah hanya diisi dengan kebencian, benci satu dengan yang lain. Seharusnya nikah itu tempatnya kasih, tetapi banyak sekarang nikah itu tempat kebencian, tempat pembunuhan. Memang Alkitab sudah menubuatkan pembunuhan pertama terjadi di mana? Dalam nikah! Kain membunuh Habel.

 

Yang menjadi sasaran kebencian adalah orang yang sungguh-sungguh ikut Tuhan, orang yang benar dan suci, yang mau hidup beribadah. Jadi jangan heran kalau kita dibenci, itu sudah sesuai Firman. Yesus benar, tidak ada alasan apapun untuk dihukum, tetapi tetap disalibkan, karena kebencian. Barabas yang sudah jelas-jelas salah, tidak ada alasan untuk bebas, maka dibebaskan. Ini yang kita hadapi, ketidakadilan. Kita benar malah dituduh, difitnah, dibenci. Yang salah justru dibela, didukung, dieluk-elukan, diagungkan, itu yang kita hadapi. Memang untuk setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan butuh perjuangan.

 

2.      Setia dan berkobar-kobar makan Firman. Kita beribadah ini apakah semangatnya hanya kalau memuji Tuhan, lalu waktu mendengar Firman loyo, itu salah! Justru waktu memuji Tuhan kita semangat, mendengar Firman makin semangat. Jangan terbalik, waktu pujian semangat sampai lompat-lompat, tetapi waktu dengar Firman malah loyo. Ayo semangat terus. Justru saat mendengar Firman harus semakin semangat, semakin berkobar.

Lukas 24:22

24:22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,

 

Yesus bukan bicara yang lain, Yesus bicara Firman, mereka semangat dan berkobar-kobar. Mari makan Firman, nanti sebentar makan yang jasmani, pasti Tuhan siapkan semua.

Leher ini adalah saluran makanan dari kepala ke tubuh. Kecuali kalau sakit, makanan dari infus. Ayo setia berkobar-kobar makan Firman supaya rohani kita hidup. Kalau tidak makan yah mati. Setia berkobar makan Firman, ini yang disebut berbahagia membaca, mendengar dan menuruti Firman. Apalagi kalau dapat makanan kegemarannya, babi ragey, masakan mau marah-marah sampai banting piring. Pasti semangat makan, satu piring tidak cukup, 2 piring tambah lagi.

Wahyu 1:3

1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

 

Tuhan itu sudah mau datang, kalau sekarang ini tidak makan dan tidak mau bertumbuh, saat Tuhan datang, rohaninya kurus kering, rohaninya kerdil, bagaimana mau masuk pesta nikah.

 

Lalu pertanyaannya, Firman yang bagaimana yang harus kita makan di akhir zaman di waktu yang sudah dekat ini? Sebab Alkitab mengatakan ada ajaran yang tidak sehat, ada makan racun, ada makanan asing. Firman juga, kelihatan dari Alkitab, tetapi ternyata makanan asing, ajarannya tidak sehat.

 

Hubungan kepala dan tubuh itu hubungan suami isteri, suami itu kepala, isteri tubuh. Yesus Kepala kita, Dia Mempelai Pria Sorga. Kita tubuh, kita Mempelai Wanita Tuhan. Jadi Firman yang bagaimana yang harus kita dengar dan harus kita konsumsi? Firman yang mengarahkan kita menjadi Mempelai WanitaNya Tuhan. Jelas ayatnya:

Wahyu 19:6-9; 21:9-10

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Yohanes 3:29

3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

 

Yesaya 54:5

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

 

Itu semua bicara Mempelai. Jadi yang harus kita dengar adalah yang mengarahkan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itulah yang disebut dengan ajaran yang sehat, bukan milik satu organisasi, ini milik seluruh gereja sebab tertulis dalam Alkitab. Itulah yang dikatakan oleh rasul Paulus percayakanlah ajaran ini kepada orang yang dapat dipercaya.

 

Ada 2 macam pemberitaan Firman seperti yang diajarkan oleh Paulus dan diteladankan Yesus.

a)      Injil keselamatan atau disebut juga Firman penginjilan.

Efesus 1:13

1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

 

Itu susu yang membawa orang berdosa datang kepada Yesus, dibenarkan dan diselamatkan. Disebut juga kabar baik, diberitakan kepada orang-orang yang dalam kekeringan dan ketandusan di padang gurun dunia ini karena dosa.

Amsal 25:25

25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

 

Bagaikan air sejuk bagi jiwa yang dahaga. Kita sudah lewati, kita menjadi orang Kristen karena Firman penginjilan. Dulu kita bukan orang Kristen, nenek moyang kita bukan orang Kristen, menyembah berhala. Tetapi dengan masuknya Injil di tanah Poso, masuknya Injil di negara kita ini, kita bisa menjadi orang Kristen, percaya Yesus, dibenarkan dan diselamatkan. Pemberitaan Injil yang kedua ini peningkatannya:

 

b)      Injil kemuliaan Kristus.

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Ini Injil tentang kemuliaan Kristus karena memberitakan tentang Yesus yang akan datang kembali dalam kemuliaan, bukan lagi sebagai Juruselamat atau Penebus. Dia akan datang kembali sebagai Mempelai Pria sorga, Raja segala raja. Makanya disebut juga Kabar Mempelai. Firman pengajaran yang benar.

Matius 25:6

25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

 

Inilah kabar Mempelai, tertulis dalam Alkitab berarti milik semua gereja, tinggal mau dibukakan, mau diterima atau tidak. Makanan keras ini yang kita mau makan dengan berkobar-kobar. Penginjilan sudah kita lewati, itu susu, sekarang harus meningkat pada makanan keras. Berkobar-kobar menyala-nyala mendengar dan menuruti firman, sebab kita mau diarahkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan Tubuh Kristus yang sempurna menyatu dengan Yesus sebagai kepala Mempelai Pria Sorga.

 

Ini sudah berkali-kali kita dengar tetapi tidak apa-apa diulangi lagi supaya kita tidak goyah mendengarkan ajaran asing, supaya  kita mengerti yang saya dengar ini sehat, racun atau makanan asing. Tanda-tanda ajaran yang sehat

a)      Tertulis dalam Alkitab.

Kalau tidak tertulis dalam Alkitab, berarti sudah asing itu, sudah makanan lain itu! Dulu anak-anak di Tonusu sampai bilang sama isteri saya “tanta Cici ada Nobita dalam Alkitab!”. Lama-lama ada ajaran doraemon, donal bebek. Yang tertulis dalam Alkitab itu yang sehat. Saya berbahagia kalau sidang jemaat bawa Alkitab dan kita sama-sama baca, ternyata tidak dusta ini pendeta. Yesus menghadapi setan dengan pencobaannya dikatakan ada tertulis. Jadi Firman yang tertulis dalam Alkitab mengandung kuasa kemenangan.

 

b)      Diilhamkan Tuhan

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Diilhamkan oleh Tuhan sama dengan dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Jadi bukan ditafsirkan, diilmiahkan. Kemarin saya baca suatu artikel di internet, penelitian sains tentang Yunus bisa hidup dalam perut ikan. Sekarang semua diilmiahkan, oh bisa hidup karena ada enzim ini dan itu dalam perut ikat, saya tidak mengerti yang gitu-gitu. Sampai pernah dulu saya nonton sendiri di acara televisi tentang penelitian 10 tulah di Mesir secara ilmiah. Ternyata semua bisa secara ilmiah, kenapa air jadi darah karena ini, kenapa bisa muncul katak-katak karena itu dan seterusnya. Diilmiahkan semua, berarti bukan lagi ilham Tuhan.

 

Tanda kedua ajaran yang sehat diilhamkan oleh Tuhan sama dengan dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. jadi jangan bosan baca ayat.

 

c)      Keras dan tajam untuk menyucikan sampai ke dalam hati dan pikiran. Firman itu lebih tajam dari pedang bermata dua sampai menusuk ke dalam hati dan pikiran sehingga menyucikan dari keinginan jahat dan najis.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Jangan heran kalau datang ibadah kemudian ditunjuk dosanya, ditunjuk kesalahannya. Itu sudah betul dari pada dielus-elus “kami diberkati, kamu damai” tetapi dosa tumbuih subur, Yesus datang malah ketinggalan.. lebih baik kita ditegur firman “anjing, babi!” tetapi kita mengalami penyucian. Tuhan bilang “enyahlah kamu pembuat kejahatan! Lebih baik kita ditegur Firman “anjing, babi!” tetapi kita mengalami penyucian. Perempuan Siro-Fenesia datang kepada Tuhan Yesus memohon “tolong anakku kerasukan setan”. Apa yang Yesus katakan? Tidak patut mengambil roti untuk anak-anak dan dilempar kepada kau anjing! Tetapi dia tidak surut langkah, dia mau makan Firman. “Benar Tuhan” dia akui benar saya anjing, tetapi anjing itu menjilat remah-remah roti yang jatuh dari meja tuannya. Yesus katakan “karena kata-katamu anakmu sembuh, jadilah sesuai dengan perkataanmu. Jangan marah kalau kita kena Firman.

 

Saya pernah marah dan tersinggung waktu dengar Firman yang disampaikan Pdt. Widjaja. Saya sampai berprasangka buruk “oh papa ini, lapor-lapor kelakuan saya sama om Widjaja!”. Padahal tidak, papa tidak pernah lapor dan om Widjaja tidak tahu kelakuan saya. Nanti seiring waktu baru mereka tahu. Tante sampai bilang “oh ternyata ngana begini ee!” iya dulu tetapi sekarang sudah berubah.

 

Ayo mari terima Firman sekeras apapun untuk menyucikan kita dari keinginan jahat dan najis. Makanya ada ayat mengatakan taruhlah pisau pada lehermu kalau besar nafsumu. Ini bukan soal makan dan minum secara jasmani tok, ini penekanan utamanya keinginan di hati ini.

Amsal 23:2

23:2 Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!

 

Ini kadang dipakai tembak orang kalau makan seperti gunung galunggung. Ini bukan sebatas yang jasmani, Firman itu penekanannya bukan yang jasmani, tetapi yang rohani. Nafsu ini keinginan yang jahat dan najis. Leher itu yang menghubungkan tubuh dengan kepala. Taruh pisau disitu, harus ada penyucian supaya hubungan kita dengan kepala terjaga, jangan ada keinginan lagi yang jahat dan najis, perlu penyucian.

 

d)      Wahyu 22:17

22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

 

Diberitakan secara cuma-cuma. Jadi tidak mencari sesuatu. Kita tidak bisa bayar Firman, tidak bisa! Pembukaan rahasia Firman itu seharga Korban Kristus. Karena Yesus mati di kayu salib maka rahasia firman dibuka, kita tidak bisa beli. Jadi jangan sombong kalau kita punya uang banyak lalu bilang sama pendeta “karena uang saya sampai bisa beli jas, sampai bisa beli ini, beli itu”. Kita tidak bisa bayar Firman, tidak bisa bayar hamba Tuhan, tidak bisa! Semua itu dengan cuma-cuma. Makanya kami dididik melayani bukan mencari yang jasmani, layani dengan cuma-cuma. Kita tidak ada sistem gaji, tidak ada gajinya, tidak dibayar, tidak ada sponsornya!

 

Mungkin ada yang berpikir, oh enak dia karena sudah melayani di Tentena makanya diberkati. Saya sejak melayani di Tonusu, 4 jiwa, tidak digaji, tidak dibayar, bisa hidup sampai sekarang. Malah bisa membangun gereja, tidak meminta apa-apa, tidak pernah jalankan les atau proposal. Tuhan yang menyediakan semua. Karena yang sala layani Tuhan, Tuhan majikan saya, masa Tuhan tidak bisa menjamin pelayanNya. Kalau kita bekerja di dunia sungguh-sungguh, bosnya pasti menjamin “anakmu nanti saya kuliahkan yah, kamu kerja sungguh-sungguh”. Pasti kita senang. Apalagi kita melayani Tuhan yang memiliki semuanya, yang menciptakan langit dan bumi, tidak usah kita takut.

 

Tanda keempat diberitakan dengan cuma-cuma, tidak cari sesuatu. Dulu sempat ada seorang hamba Tuhan mengatakan “ini juga Kabar Mempelai”. Yang dia maksud ajaran yang juga membenahi nikah, kelihatan seperti Kabar Mempelai, ajaran sehat. tetapi untuk masuk komunitas itu, untuk masuk acaranya, harus bayar tiket. Ketika pulang memang seperti terbenahi. Di dalam situ dibikin bagaimana rupa suami isteri sampai berpelukan, nangis-nangis, sayang-sayang, pulang baku gandeng. Sepertinya benar, tetapi harus bayar.

 

Kita datang di sini apakah ada yang kumpul tiket di muka? Tidak ada! Cuma-cuma! Makanya kalau KKR atau ibadah syukuran tidak ada kumpul kolekte. Bukan berarti kami sudah kaya, tidak butuh uang, tidak! Tetapi melatih diri untuk membagikan Kabar Mempelai secara cuma-cuma. Warta jangan diperjualbelikan. Bagi secara cuma-cuma. Kita siaran langsung di yutub tidak cari uang. Semakin banyak subcribenya kan makin banyak uangnya, jadi yutuber nanti saya, dapat duit, kalah nanti Atta Halilintar, bukan, tidak ada maksud seperti itu! Gereja mau disponsori dunia, itu terlalu, masa dunia mau sponsori gereja! Bukan begitu sistem sorga.

 

Diberitakan dengan cuma-cuma dan dengan maksud yang murni.

II Koirntus 2:17

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

 

Ini khusus untuk kami hamba Tuhan, sampaikan Firman harus dengan maksud yang murni. Kami diajar kalau uang sudah menipis, jangan khotbah perpuluhan, nanti ada maksud supaya jemaat kasih perpuluhan dan dompetmu terisi. Jadi kalau hatimu tidak ada keinginan untuk uang silahkan sampaikan soal perpuluhan. Kadang begitu lihat dompet sudah kempes langsung cari ayat tentang perpuluhan atau tentang korban. Betul ada ayatnya dalam Alkitab “lebih bahagia memberi dari pada menerima” tetapi dia sampaikan karena dompetnya sudah kosong! Jadi harus disampaikan dengan maksud murni membawa jemaat bertemu dengan Yesus.

 

e)      Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

 

Dipraktekan dulu baru disampaikan. Belum praktek sudah diajar, bagaimana itu. Apalagi sekarang ini gampang kalau mau cari khotbah, di Internet sudah tersedia semua. Pendeta siapa saja ada di situ, tinggal copy paste saja, catat atau print, baru sampaikan pada jemaat. Tetapi tidak ada praktek, hasilnya nol besar! Jadinya seperti ahli Taurat, memberikan beban kepada umat tetapi dengan satu jaripun dia tidak mau sentuh. Mereka sampaikan Friman luar biasa, tetapi tidak praktek.

 

Kerjakan dulu baru ajarkan! Dijauhkan Tuhan bukan suatu kesombongan, dalam setiap doa sebelum pemberitaan Firman itu kerinduan hati saya, Tuhan biar apa yang sudah dikerjakan itu yang diajarkan, jangan sampai saya menjadi penipu. Saya khotbah kesucian saya sendiri najis, saya khotbah berkorban saya sendiri kikir.

 

3.      Setia dan berkobar-kobar dalam doa penyembahan.

Jujur saja ini yang masih kurang. Kadang kita sepi-sepi saja menyembah, tidak ada suara. Bicara leher = penundukan. Setia berkorbar-kobar dalam doa penyembahan maka Tuhan akan berikan kalung yang luar biasa di leher kita, lebih dari kalung emas, lebih dari kalung permata. Ayo setia berkorbar dalam doa penyembahan.

a)      Kidung Agung 4:4

4:4 Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

 

Kalung pertama namanya 1000 perisai mau Tuhan kasih pada kita. Artinya:

1)      Perisai ini mengingatkan pada perisai iman untuk menangkal dan memadamkan panah api si jahat. Jadi orang yang menyembah Tuhan ada kekuatan untuk menghadapi dan memadamkan panah api si jahat

Efesus 6:16

6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,

 

Setan tembak dengan panah api hawa nafsu, panah api emosi, panah api dosa, tetapi kita punya perisai untuk menangkis dan memadamkan semuanya. Karena dia tekun menyembah, saat emosi mau meledak bisa dia redam “darah Yesus, dalam nama Yesus”. Kalau kurang penyembahan cepat sekali naik emosinya, cepat sekali api hawa nafsu daging membakar hidupnya. Kalau bisa menyembah bisa ditangkis semua.

 

2)      Angka 1000 meningatkan kerajaan 1000 tahun damai, Firdaus yang akan datang. Jadi lewat doa penyembahan kita merasa damai sejahtera. Saat menghadapi kegoncangan lalu kita menyembah, pasti tenang, sampai satu saat kita benar-benar masuk kerajaan 1000 tahun damai.

 

Pengalaman saya begitu, ada masalah dengan isteri yah menyembah, ada masalah dalam pelayanan menyembah, selesai masalah, damai semuanya. Apalagi awal-awal nikah, butuh penyatuan 2 karakter itu tidak gampang, saya orang Poso/Sawidago dapat isteri orang jawa. Tetapi lewat penyembahan selesai. Biasanya kalau kles, kalau bukan saya yang menyembah, dia yang duluan menyembah. Kalau sudah menyembah sudah takut itu, sudah datang minta ampun, karena sudah melapor sama Tuhan. Tempat saya menyembah itu di balik mimbar, tidak lama sudah terdengar bunyi langkah kaki, sudah mau datang penyelesaian itu. Sebaliknya dia penyembahan di kamar sambil peluk bantal guling, saya sudah datang minta maaf itu, sudah selesai, tenang, damai. Bukan malah kalau ada yang menyembah didatangi “tidak usah menyembah, air mata buaya!” jangan begitu.

 

b)      Amsal 3:3

3:3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

 

Kasih setia Tuhan yang mampu melaukan keajaiban-keajaiban besar dalam hidup kita.

Mazmur 136:4

136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Yesus seorang diri di kayu salib mampu melakukan keajaiban-keajaiban besar bagi kita. Contohnya raja Daud, dia tidak mau terpisah sedikitpun dari Tuhan. Lebih baik satu hari di pelataranMu dari pada 1000 hari di tempat lain, itu kata Daud.

Mazmur 27:4

27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

 

Mari kita tidak mau terpisah dengan Tuhan maka kita akan mengalami keajaiban-keajaiban besar dalam hidup kita. Kita belajar dari Daud:

1)      Dari seorang gembala diangkat menjadi seorang raja, itu suatu mujizat. Dibandingkan kakak-kakaknya postur Daud kalah jauh. Kakak-kakaknya Daud yaitu Eliab dan sebagainya adalah prajurit yang gagah perkasa, tetapi yang diangkat oleh raja adalah Daud seorang gembala. Seharusnya yang jadi raja itu prajurit yang punya pengalaman dalam berperang, koq yang diangkat Daud seorang gembala. Mungkin di hadapan manusia kita tidak dipandang, kasih setia Tuhan mampu memberikan masa depan yang indah dan berhasil bagi kita. Masa depan di luar dugaan kita, Tuhan berikan kepada kita.

 

2)      Daud kecil menang melawan Goliat yang dari masa mudanya sudah dilatih menjadi prajurit dan seorang tinggi besar, raksasa. Sekarang bagi kita kasih setia Tuhan mampu memberikan kemenangan bagi kita atas masalah-masalah yang besar, masalah-masalah yang mustahil. Kita tidak mampu menghadapi masalah, bagaikan Daud dengan tongkat menghadapi Goliat yang membawa pedang dan tombak. Saya menghadapi masalah dalam nikah dan dalam pelayanan, hanya bisa seperti Daud menyembah, maka kasih setia Tuhan melakukan keajaiban. Sampai saya bilang sama isteri saya dalam menghadapi masalah ini, mereka besar membawa pedang, tombak dan sebagainya, kita hanya seperti Daud tetapi kita datang dengan nama Tuhan. Kasih setia Tuhan memberikan kemenangan atas masalah yang besar, atas hawa nafsu daging kita yang besar. Ayo jangan putus asa, jangan kecewa. Yesus itu ajaib, kita akan melihat keajaibannya atas hidup kita Dia kerjakan.

 

3)      Daud jatuh dengan Betsyeba dalam dosa zinah. Menurut hukum Taurat orang berzinah harus mati, tetapi karena Daud mau mengaku dosa maka dia diampuni. Mungkin kita sudah jatuh dalam dosa yang besar, dosa yang sudah terlampau jahat dan najis seperti Daud. Tetapi kalau kita mau mengaku dosa kepada Tuhan, kasih setia Tuhan yang besar mengampuni dosa kita sebesar apapun. Jangan pesismis, jangan malu “ah saya sudah tidak layak melayani Tuhan, saya sudah jatuh, saya sudah najis” mungkin sudah seperti Daud berzinah, kasih setia Tuhan yang besar mampu mengampuni dan menghapus dosa kita.

 

Bahkan oleh kemurahan Tuhan, dari Betsyeba melahirkan Salomo bagi Daud,  seorang yang penuh hikmat, raja yang luar biasa. Kasih setia Tuhan mampu merubah kutuk menjadi berkat. Seharusnya dari kandungan isteri hasil perzinahan yah hasilnya kutukan semua itu. Tetapi karena Daud mau mengaku maka kasih setia Tuhan mampu merubah kutuk menjadi berkat.

 

4)      Daud jatuh dalam dosa sombong, dia hitung semua orang Israel hingga kena tulah. Tuhan bilang kepada Daud lewat nabi pilih jatuh ke pedang musuh atau jatuh ke tangan Tuhan. Daud masih diberikan kesempatan untuk jatuh ke dalam tangan Tuhan. Ayo kita mungkin sudah jatuh dalam dosa, sudah jahat, ada kesombongan, kalau kita mau mengaku dosa, kita bisa jatuh dalam tangan kasih sayang Tuhan yang mampu memulihkan kita.

II Samuel 24:14

24:14 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."

 

Sudah jatuh dalam dosa, seharusnya Daud mati dan binasa, tetapi dia masih bisa jatuh dalam kasih sayang Tuhan. Kalau sampai sekarang kita orang yang berdosa masih bisa beribadah, masih dapat kemurahan dengar firman, masih dapat kesempatan mengaku dan bertobat, kita ada di dalam tangan kasih sayang Tuhan yang besar. Keajaiban yang terakhir kita manusia berdosa diubahkan menjadi sempurna seperti Yesus, layak menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Ayo siang ini mari jaga hubungan dengan Tuhan, taruh darah Yesus di hati. Setia berkobar dalam ibadah, setia berkobar makan Firman, setia berkobar menyembah Tuhan, kita hidup dalam kasih setia Tuhan yang besar yang mampu melakukan keajaiban-keajaiban Tuhan dalam hidup kita.

 

Tuhan Memberkati.

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar