20220528

Kebaktian Doa, Sabtu 28 Mei 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:7-10

10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.

10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Ini musuh yang pertama yang mau menghancurkan penggembalaan. Pencuri dan perampok menunjuk setan di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka yang mau merampas harta yang paling berharga dalam diri kita itulah kasih, sehingga mendurhaka di dalam penggembalaan dan di dalam nikah. Untuk menghadapi setan di udara Yesus tampil sebagai pintu atau jalan satu-satunya untuk masuk kerajaan Sorga. Dulu Musa disuruh oleh Tuhan membuat Tabernakel yang merupakan miniatur kerajaan Sorga, jadi pelayanan di Tabernakel adalah gambaran yang ada di dalam kerajaan sorga.

Keluaran 25:9,40

25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

25:40 Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Lewat pintu-pintu dalam Tabernakel kita mendapatkan hidup dalam kelimpahan. Ada 3 pintu dalam Tabernakel:

1.      Pintu gerbang

2.      Pintu kemah

3.      Pintu tirai

 

Sore ini kita bicara tentang pintu gerbang. Pintu gerbang Tabernakel itulah pintu gerbang kerajaan sorga.

Keluaran 27:14-16

27:14  yakni lima belas hasta layar untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;

27:15 dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu lima belas hasta layar, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;

27:16 tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya — tenunan yang berwarna-warna — dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.

 

Dalam Mazmur ini disebut pintu gerbang kebenaran.

Mazmur 118:19

118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.

 

Pintu gerbang terdiri dari 3 tirai atau kain penutup, itu menunjukan pribadi Tuhan Yesus Kristus. Tirai itu digantung pada 4 tiang, 4 tiang =  4 Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Jadi secara umum pintu gerbang berarti percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman. Jadi tidak ada yang lain yang bisa menyelamatkan selain Yesus. Itu kita imani, bukan karena melihat tetapi dari mendengar Firman. Roh Kudus inilah yang menjadi penolong bagi kita bisa percaya kepada Yesus lewat mendengar Firman.

 

Pintu gerbang itu berada pada lebar halaman yaitu 50 hasta. Angka 50 adalah angka Pentakosta atau Roh Kudus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kristus artinya yang diurapi. Jadi iman timbul karena mendengar Firman yang diurapi. Sekalipun Firman sudah diberitakan, tanpa urapan Roh Kudus manusia tidak bisa percaya kepada Firman. Jadi penting sekali Roh Kudus ini. Orang percaya Firman bukan bergantung pada kepandaian atau kehebatannya, tetapi bergantung pada urapan Roh Kudus. Saya khotbah harus dalam urapan supaya jemaat yang mendengar bisa percaya, jemaat juga mendengar Firman dalam urapan supaya percaya. Kalau tanpa urapan Firman itu hanya sebagai pengetahuan tetapi tidak sampai di hati, tidak bisa menjadi iman, tidak bisa dipercaya karena tidak ada urapan. Ini pentingnya urapan Roh Kudus. Yang terpenting dalam menyampaikan dan mendengar Firman adalah urapan Roh Kudus.

I Korintus 2:4-5

2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,

2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

 

Inilah adilnya Tuhan, kalau iman itu dari kepandaian dan hikmat manusia, kasihan yang tidak pandai, berarti yang pandai punya iman, yang tidak pandai tidak punya iman. Dulu seorang jemaat yang baru bertanya “brur Alkitab bilang orang bodoh tidak masuk sorga yah?” karena sekolahnya tidak selesai. Dia berpikir bodoh dalam pengertian umum. Padahal bukan begitu. Saya jelaskan bodoh di hadapan Tuhan itu mendengar Firman tetapi tidak melakukan. Biar dia intelek tetapi hanya sekedar mendengar Firman dan tidak praktek itu bodoh di hadapan Tuhan.

 

Ada 2 hal yang harus kita perhatikan untuk bisa masuk pintu gerbang kebenaran/pintu gerbang keselamatan.

1.      Mazmur 118:19-21

118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.

118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.

118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

 

Harus ada permohonan “bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran” artinya harus ada pembukaan rahasia Firman. Bukan Firman yang diilmiahkan tetapi yang dibukakan rahasianya. Ini adalah tugas utama kami hamba Tuhan atau gembala, bermohon kepada Tuhan supaya Tuhan bukakan rahasia Firman. Makanya di Lempinel kami diajar supaya setelah dari Lempinel dilanjutkan di bawah kaki Tuhan. Di Lempinel garis-garis besarnya kami dapatkan, itu bagaikan kunci untuk kami buka supaya dikelolah bahannya. Bukan hanya berpatokan dari apa yang kami terima di sana, tetapi pesan guru kami untuk dikembangkan. Kuncinya ini jangan ditambah kurang supaya ada pembukaan rahasia Firman.

 

2.      II Korintus 6:11-12

6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.

6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

 

Firman harus disampaikan dengan mulut dan hati yang terbuka. Artinya menyampaikan Firman harus terus terang, tidak ada yang disembunyikan atau dibijaksanai. Kadangkala karena kami melihat yang datang ini jemaat kakap tetapi Firman yang akan disampaikan menyinggung dosanya, lalu gembala membijaksanai Firman, jangan! Ini salah satu dari nasihat Tuhan Yesus yang terakhir, sampaikan Firman, jangan dimeteraikan, jangan ada yang disembunyikan demi sidang jemaat tertolong. Karena isi pembukaan rahasia Firman itu mengajar menyatakan dosa, memperbaiki kelakuan, mendidik dalam kebenaran jadi harus disampaikan dengan terus terang. Supaya sidang jemaat yang datang dalam keadaan rusak, pulang bisa diperbaiki, bukan malah disembunyikan.

Wahyu 22:6,10

22:6 Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."

22:10 Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

 

Perkataan nubuat, nubuat itu mengungkap segala sesuatu yang akan terjadi. Istilah mengungkap itu menunjuk pembukaan rahasia Firman, jangan disembunyikan, jangan dimeterai, jangan dibijaksanai. Ini adalah sikap hamba Tuhan atau gembala. Kalau disembunyikan maka pintu gerbang tertutup, berarti sidang jemaat celaka, tidak selamat. Tetapi herannya sekarang ini orang Kristen suka mendengar Firman sekedar saja, lawak atau pengetahuan. Tidak mau mencari pembukaan Firman, kalau ada pembukaan Firman malah dilawan. Orang Kristen yang tidak suka, berarti pintu gerbang ditutup baginya.

 

Sekarang sikap sidang jemaat supaya pintu gerbang terbuka:

1.      Mazmur 118:19

118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.

 

Mengucap syukur karena ada pembukaan rahasia Firman. Begitu mendengar Firman “puji Tuhan diungkap dosaku, terima kasih Tuhan, Engkau mau memperbaiki saya”. Bukan malah marah dan melawan. Semoga kita yang mendengar Firman ini sambil mengucap syukur. Dosanya dibongkar, kesalahannya diungkap, seakan-akan dipermalukan, seakan-akan dihina, tetapi bisa mengucap syukur “saya diperhatikan dan diperbaiki oleh Tuhan. Saya bersyukur saya dididik oleh 2 hamba Tuhan dengan tegas dan keras. Kalau saya lihat enak yang lain-lain, mereka tidak dikerasi seperti saya. Tetapi kembali lagi saya mengucap syukur, saya dididik dengan keras karena beliau-beliau ini mau saya menjadi hamba Tuhan.

 

2.      II Korintus 6:12

6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

 

Harus timbal balik, kalau hamba Tuhan buka hati dengan luas, masa sidang jemaat hatinya sempit. Jadi sikap kedua adalah buka hati selebar-lebarnya untuk disucikan, jangan sempit, apalagi tutup hati. Kalau hati terbuka lebar, pendeta bilang ayat terakhir, masih mau tambah. Kalau hatinya sempit, belum ayat terakhir sudah menggerutu, pas ayat terakhir dia senang sebab sudah mau pulang.

 

Ada sikap yang negatif yang tidak boleh ada pada kita.

Mazmur 107:18

107:18 mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.

 

Muak dan bosan terhadap Firman, dia bukan masuk pintu gerbang keselamatan tetapi dia sampai pada pintu gerbang maut. Pintu gerbang ini penentu. Bagaimana mau masuk pintu terakhir kalau pintu gerbang ini masih tertutup, mau lompat? Pintu gerbang dibuka dulu, buka hati terima Firman. Kami hamba Tuhan buka hati beritakan Firman, terus terang sampaikan Firman. Sidang jemaat buka hati mendengar Firman maka pintu gerbang terbuka lebar bagi kita.

 

Pintu gerbang terletak di tengah-tengah lebar halaman Tabernakel. Artinya ini merupakan keadilan Tuhan, semua orang diberi kesempatan yang sama untuk dibenarkan, masuk halaman tabernakel dan untuk diselamatkan, tinggal mau menerima atau tidak. Sarananya hanya satu yaitu darah Yesus. Semua manusia telah berbuat dosa tetapi dibenarkan cuma-cuma oleh darah Yesus. Dibuka kesempatan yang sama, tinggal mau menerima atau tidak. Penjahat yang digantung di sebelah Yesus mendapat kesempatan pembukaan pintu gerbang. Jadi semua mendapatkan kesempatan yang sama, tinggal mau atau tidak.

 

Kita raba, jangan-jangan kita masih ada di luar, belum masuk pintu gerbang. Sekarang kita pelajari bukti bahwa kita sudah masuk pintu gerbang. Pintu gerbang itu terdiri dari tirai dengan 4 warna yaitu:

1.      Lenan halus atau putih itu menunjuk pribadi Yesus sebagai Anak Allah yang diterangkan oleh Injil Yohanes.

2.      Ungu muda atau ungu, itu merupakan pribadi Yesus sebagai Raja yang diterangkan oleh Injil Matius.

3.      Ungu tua atau biru, itu menunjuk pribadi Yesus sebagai hamba yang diterangkan oleh Injil Markus.

4.      Kirmizi atau merah, itu menunjuk pribadi Yesus sebagai manusia yang sengsara yang diterangkan oleh Injil Lukas.

 

4 warna ini menunjuk 4 sifat tabiat Yesus yang diceritakan oleh 4 Injil. Kalau dihubungkan ini membentuk salib.

Jadi bukti masuk pintu gerbang adalah mengenal Yesus dengan 4 sifatnya secara penuh di dalam salib. Sama dengan mau mengalami salib untuk mengenal Yesus lebih dalam. Kalau orang Kristen tidak mau salib, berarti dia belum masuk pintu gerbang. Begitu pintu gerbang dibuka, masuk, langsung lihat mezbah korban bakaran yang ada darah-darah korban dicurahkan disitu dan daging korban dibakar di situ, itulah salib!

 

Saat kita mengalami salib, itu adalah saat yang tepat untuk mengenal Yesus lebih dalam, jangan menghindar. Jadi boleh dikatakan salib itu merupakan pintu gerbang kebenaran, pintu gerbang sorga. Salib adalah pintu gerbang untuk kita bisa dibenarkan, selanjutnya disucikan, sampai nanti kita disempurnakan.

 

Sekarang di gereja tidak diajar lagi tentang salib, itu sangat bahaya. Apa bahayanya? Kita pelajari dari salah satu murid Yesus yaitu Petrus. Petrus sudah mengenal pribadi Yesus, mujizat Yesus dia kenal, aktivitas Yesus dia kenal, tetapi dia menyangkal. Kenapa? Sebab menolak salib. Kalau kita menolak salib biarpun pelayan hebat seperti Petrus, berjalan di atas air, kepadanya Yesus katakan engkau adalah Petrus, diatas batu karang ini gerejaKu dibangun, tetapi waktu Yesus ditangkap dia potong telinga orang lalu lari. Kemudian dia ikuti Yesus dari jauh, sampai di halaman rumah imam besar dia menyangkal karena menolak salib. Jadi berbahaya kalau tidak mau salib. Bersyukur kalau ikut Tuhan lalu ada salib, nikmati saja itu, jangan kita cepat-cepat mengelak dari salib.

 

Jadi mengenal Yesus secara benar dimulai dari masuk pengalaman salib. Melayani Tuhan dimulai dengan masuk pelayanan salib, bukan mencari yang enak bagi daging. Makanya waktu penamatan Lempinel, waktu salaman guru kami katakan “cepat mati!” maksudnya cepat mengalami salib supaya cepat bangkit. Melayani pembangunan Tubuh Kristus itu dimulai dari dalam nikah, masuk nikah harus dimulai dengan salib. Kaum muda mau menikah dimulai dengan salib supaya di dalam nikah ada tanda darah sehingga setan lari, tidak berani mengganggu. Melayani di gereja harus bayar harga, itu salib. Melayani Tuhan itu bahagia, salib tetapi bahagia. Tidak bisa diterima logika, salib tetapi bahagia. Berbahagia kamu yang lapar, berbahagia kamu yang menangis, berbahagia kamu yang dinista, itu salib. Semua diawali dengan salib.

 

Salib itu sengsara bagi daging, tidak cocok dengan daging. Jangan dibuang, nanti jadi ular, nikmati saja. Jika pelayanan dimulai dengan salib maka kita akan memiliki pendirian yang teguh, tidak bisa dikalahkan oleh apapun juga. Sampai nanti puncaknya kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang berdiri di atas bulan berwarna merah, itu salib.

 

Saya bersyukur masuk melayani di Tonusu dimulai dengan salib supaya pendirian saya teguh. Saya 2 kali mendapat tawaran yang enak bagi daging, kalau saya ikuti itu enak bagi daging saya. Satu hamba Tuhan menelpon papa supaya saya menggantikannya di ibu kota kabupaten, sudah ada lagi cabangnya. Saya ingat Pdt. Pong mengatakan “belajar mengerami” saya mengerami dulu, sekarang belum menetas. Kalau sudah menetas sudah ada jiwa. Yang kedua tawaran dari Papua, gembalanya meninggal dan dapat tawaran dari ibu janda untuk melayani di sana. Kalau mau ikut daging yah saya ke sana saja. Tetapi saya tidak ke sana, belajar mengerami di sini.

 

I Korintus 11:22-24

11:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,

11:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

11:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

 

Di dalam salib kita menerima kekuatan Allah dan hikmat Allah, itu luar biasa! Hikmat dan kekuatan apa di dunia ini yang bisa mengalahkan Allah? Tidak ada! Jadi kita lebih berhikmat dari orang berhikmat di dunia ini, kita lebih kuat dari orang kuat di dunia ini asalkan kita mau menerima hikmat. Kalau ada kekuatan dan hikmat Allah maka ada mujizat. Makanya pikul salib jangan lepaskan, ada mujizat Allah di situ.

Matius 13:54

13:54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?

 

Mujizat pasti terjadi, kita mengalami mujizat secara jasmani terutama mujizat secara rohani, terjadi keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Yesus harus disalibkan dulu, mati dan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Kita juga harus mengalami salib, mati, lalu bangkit dalam tubuh kemuliaan. Yang mau menikah adalah Yesus Anak Allah di dalam tubuh kemuliaan, bukan Allah dalam wujud Roh. Karena Efesus mengatakan nikah itu satu daging. Yesus lewati salib mendapatkan tubuh kemuliaan, kita juga melewati salib akan mencapai tubuh kemuliaan. Yesus tubuh kemuliaan daging yang mulia, kita juga tubuh kemuliaan daging yang mulia, bisa menjadi satu masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Jadi jangan tolak salib, salib adalah hikmat dan kuasa Allah yang menentukan keberhasilan di dalam hidup kita. Keberhasilan dalam hidup sehari-hari, keberhasilan dalam pelayanan sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Jadi kedudukan, kekayaan, kepandaian atau pengalaman bukan faktor utama untuk berhasil, melainkan salib. Mungkin ada yang berkata “siapa bilang, saya berhasil di dunia ini!”. Saya bukan bicara sebatas keberhasilan jasmani di dunia ini, tetapi keberhasilan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Doa penyembahan merupakan salah satu praktek untuk menyalibkan daging. Banyak menyembah, tambah dengan doa puasa. Yesus sudah mau datang, nikmati salib, di balik salib ada kemuliaan bersama dengan Yesus. Kita bukan mau menghindar atau lari dari salib tetapi kita mau bermegah di dalam salib.

 

Tuhan Memberkati

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar