20220515

Kebaktian Umum, Minggu 15 Mei 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:14-17

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. 

12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus..

 

Di sini ditujukan tempat penyingkiran gereja Tuhan yang sempurna yaitu padang gurun. Secara logika padang gurun bukan tempat yang baik, enak dan sejuk. Padang gurun tempat yang panas, tempat binatang buas, tetapi Tuhan mau menyingkirkan kita di sana. Bukan padang gurun seperti di dunia ini yang ditandai kekeringan dan ketandusan tetapi tempat kebahagiaan, tempat kita luput dari antikristus.

 

Kehidupan yang mengalami penyingkiran adalah kehidupan yang mengalami pengalaman padang gurun secara positif.

Markus 1:2-3

1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; 

1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",

 

Lukas 1:17

1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

 

Di padang gurun ternyata ada Yohanes Pembaptis, hamba Tuhan yang bertugas mempersiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan. Jadi suasana padang gurun adalah mau masuk pada proses persiapan menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Kita sudah mempelajari proses yang pertama yaitu membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya atau sebaliknya. Siang ini kita lanjut pada poin kedua, membuat hati orang durhaka kembali kepada pikiran orang benar. Sama dengan untuk menjadi umat yang layak bagi Tuhan, maka kita harus memiliki hati yang penuh kasih.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Kalau kedurhakaan meningkat maka kasih menjadi dingin bahkan beku. Kedurhakaannya dibuang maka yang ada di dalam hati adalah kasih. Kita raba dan periksa hati kita masing-masing. Kasih itu bukan hanya kita ukur sekedar memberi secara jasmani. Praktek hati penuh dengan kasih:

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Jadi praktek hati penuh kasih adalah taat pada segala Firman Tuhan. Kadang hati manusia itu mau taat tetapi masih pilih-pilih. Yang enak dan cocok bagi daging ditaati. Kalau tidak cocok bagi daging, tidak cocok dengan logikanya dia tidak bisa taat. Teladan yang sempurna adalah pribadi Yesus, Dia taat pada kehendak Bapa sampai mati di kayu salib.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Jadi kalau kita lihat teladan pribadi Yesus, untuk taat pada segala Firman harus rela berkorban. Memang tidak enak bagi daging, tetapi harus! Semua dikorbankan kecuali pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Itukan Yesus, Dia Allah makanya bisa Dia lakukan. Sekarang kita belajar contoh-contoh kehidupan yang taat dengar-dengaran disertai pengorbanan-pengorbanan dari zaman ke zaman.

 

1.      Zaman Allah Bapa.

Kurang lebih 2000 tahun, kenapa disebut zaman Bapa? Karena diapit 2 bapa, Adam bapa manusia pertama sampai Abraham bapa orang percaya. Contohnya diwakili oleh Abraham.

Ibrani 11:8,17-19

11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,

11:18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."

11:19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

 

Ada 2 ketaatan Abraham:

a)      Meninggalkan negerinya untuk menerima panggilan dan pilihan Tuhan ke negeri yang tidak diketahuinya yaitu Kanaan. Kanaan artinya adalah negeri kegerakan. Apa yang dikorbankan oleh Abraham di sini? Pengorbanan harta, dia tinggalkan semua. Atau pengorbanan sesuatu yang berharga. Mari kita praktekkan ketaatan Abraham mau berkorban sesuatu yang berharga. Bagi kita praktek ketaatan adalah menerima panggilan dan pilihan Tuhan untuk masuk dalam kegerakan Tubuh Kristus atau masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Penekanannya adalah panggilan Tuhan, bukan panggilan manusia, bukan panggilan organisasi. Kita periksa kita dipanggil dan dipilih melayani oleh siapa? Apakah oleh organisasi? Kalau dari organisasi pasti tidak akan berkenan kepada Tuhan. Tetapi kalau panggilan dan pilihannya dari Tuhan maka kita akan bertanggung jawab kepada Tuhan. Kalau kita yakin panggilan dan pilihan itu dari Tuhan maka kita yakin juga Tuhan pasti berikan kekuatan, ada kemampuan yang ajaib dari Tuhan untuk melayani. Ingat Musa, Tuhan yang utus “Musa, kau Kuutus” dia jawab “jangan Tuhan, saya orang yang tidak tahu bicara, tidak petah lidahnya”. Tetapi karena Tuhan yang utus maka Tuhan yang kasih kekuatan.

 

Orang yang melayani Tuhan disebut imam dan raja.

I Petrus 2:9-10

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kita dipanggil oleh Tuhan keluar dari kegelapan masuk pada terangNya yang ajaib untuk melayani Tuhan. Inilah ketaatan kita, dengarkan panggilan Tuhan, Tuhan panggil kita jawab ya. Tuhan panggil dan Tuhan pilih untuk kita melayani dalam bidang apa. Makanya dibagikan formulir supaya kita rasakan panggilan Tuhan lewat Firman, jangan karena ditunjuk-tunjuk.

 

Kita bekerja di pemerintahan ada syaratnya, bekerja di swasta ada syaratnya. Panggilan Tuhan juga ada syaratnya, kita belajar dari pribadi Abraham. Kita yang melayani harus ada syarat ini, jangan sampai tidak ada.

Kejadian 12:1

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

 

1)      Tinggalkan negeri, artinya lepas dari pengaruh dunia. Dunia dengan segala pengaruhnya membuat gereja Tuhan tidak setia. Jadi syarat pertama adalah setia, dapat dipercaya oleh Tuhan.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Kalau tidak setia bagaimana bisa dipakai Tuhan. Yang menunggang kuda putih itu namanya yang setia dan yang benar.

 

2)      Tinggalkan sanak saudara, artinya lepas dari daging dengan segala hawa nafus dan keinginannya. Sama dengan dalam urapan Roh Kudus, bukan dengan daging. Melayani kalau dengan daging awalnya kelihatan bisa tetapi lama-lama pasti jenuh dan bosan. Apalagi kalau hanya mau pamer, mau show, kelihatan semangat, tetapi lama-lama merosot sampai hilang. Tetapi kalau dalam urapan Roh Kudus terus melayani sampai garis akhir.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Bapak ibu kekasih dalam Tuhan semua melayani dalam urapan, nyanyi dalam urapan Roh Kudus, main musik dalam urapan Roh Kudus, bersihkan gereja dalam urapan Roh Kudus, khotbah dalam urapan Roh Kudus, semua pelayanan kita kerjakan dalam urapan Roh Kudus. Roh Kudus itu tertib. Kalau ada urapan Roh Kudus melayaninya tertib, tidak sembarang. Namanya dalam urapan berarti daging tidak bebas lagi. Yang sudah terlibat dalam pelayanan harus tampil beda, tidak bisa kita mengumbar hawa nafsu daging ini.

 

3)      Tinggalkan rumah bapa, artinya tinggalkan bapa iblis. Siapa iblis? Bapa pembuat dosa. Jadi tinggalkan dosa, hidup benar dan suci itu syaratnya. Jadi bukan melayani supaya tinggalkan dosa tetapi tinggalkan dosa dulu baru melayani.

 

Jadi kalau digabungkan syaratnya melayani Tuhan dengan setia, dalam urapan Roh Kudus, dengan benar dan suci. Semua bergantung pada hati nurani yang baik. Hati bapa kembali kepada bapa, hati anak kembali kepada bapa itu hati nurani yang baik. Hati orang durhaka kembali kepada pikiran orang benar itu juga hati nurani yang baik. Jadi semua soal hati. Kalau hati nurani baik tidak usah disuruh atau diminta untuk melayani, tetapi kita yang menawarkan diri untuk melayani. Contohnya Yesaya, mulutnya najis, mulut najis itu keluar dari hati. Setelah hatinya disucikan, Tuhan tanya “siapakah yang akan Kuutus?”. Langsung Yesaya menawarkan diri.

Yesaya 6:5-8

6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.

6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

 

Biarlah perkataan Yesaya ada pada mulut kita, ini aku, utuslah aku. Tidak usah diminta, tidak usah disuruh, hatinya sudah terdorong untuk melayani Tuhan.

 

Kita manusia daging, memang masih banyak kekurangan, tetapi kita mau disucikan dan sementara disucikan. Itulah tujuan kita beribadah. Jangan jadikan kekurangan sebagai alasan untuk tidak melayani Tuhan. Kekurangannya dibuang, mau disucikan dan layanilah Tuhan. Saya juga dulu begitu, lama saya lari dari panggilan Tuhan karena saya jadikan kekurangan saya untuk tidak melayani. Saya tidak tahu bicara, tidak tahu berdoa, mau melayani khotbah dan berdoa, saya tidak mau. Makanya saya tolak, lama saya lari dari panggilan Tuhan padahal sudah lama saya rasakan panggilan Tuhan. Setelah kekurangannya mau disucikan mari mau layani Tuhan. Dan juga kalau Tuhan sudah panggil dan gerakan lewat Firman, jangan tunda-tunda waktu untuk melayani Tuhan. Kalau kita tunda-tunda waktu, suatu saat kita baru mau melayani, Tuhan sudah cegah tidak berikan kesempatan lagi. Sudah tidak ada lowongan, sudah ada yang isi, tidak bisa lagi.

 

Ingat dalam pembangunan Tabernakel Tuhan katakan kepada Musa “pungutlah persembahan khusus dari orang Israel yang terdorong hatinya”. Ketika ada yang baru terdorong untuk berkorban, ternyata bahan untuk pembangunan Tabernakel sudah melimpah sehingga Tuhan cegah sebab sudah cukup bahannya. Kalau terjadi seperti itu baru mau melayani, sudah ditolak Tuhan, tinggal gigit jari, habislah sudah!

Keluaran 35:21; 36:5-6

35:21 Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.

36:5 dan berkata kepada Musa: "Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan."

36:6 Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: "Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi.

 

Pelayan Tuhan itu digambarkan seperti angin. Suatu saat angin itu ditahan, tidak bisa berhembus lagi, baru mau melayani sudah dicegah. Sekarang masih ada kesempatan, Tuhan panggil “tinggalkan negerimu, pergi ke negeri Kanaan”. Ayo layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, dengan setia, dalam urapan Roh Kudus, dengan setia dan kudus. Sekarang masih dibuka kesempatan melayan, jangan tunggu nanti Tuhan sudah cegah baru melayani. Biarlah semua terlibat dalam pelayanan. Sebab anggota Tubuh Kristus itu tidak nganggur, semua beraktivitas. Jabatan pelayanan itu tempat kita di dalam Tubuh Kristus. Tidak mau melayani berarti tidak ada tempat dalam Tubuh Kristus.

 

b)      Mempersembahkan Ishak. Bagi kita tidak menolak apapun yang Tuhan minta sekalipun bertentangan dengan kehendak kita. Di sini yang dikorbankan adalah perasaan. Betapa hancur perasaan Abraham, Tuhan minta anaknya, tetapi dia rela. Kalau kita bisa memberi apapun yang Tuhan minta sekalipun bertentangan dengan kehendak Tuhan, itu adalah pelayanan kasih kita kepada Tuhan. Mungkin diminta seluruh hidup kita untuk melayani full di ladang Tuhan. Tuhan minta waktu serahkan, Tuhan minta tenaga serahkan, Tuhan minta harta serahkan, Tuhan minta segalanya serahkan, inilah pelayanan kasih.

Kejadian 22:10-14

22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."

22:11 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

 

Hasilnya kita bertemu dengan Jehova Jireh, semua pengorbanan kita tidak sia-sia. Tuhan yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

2.      Di zaman Anak Allah. Disebut zaman Anak karena diapit 2 anak, Ishak anak tunggal Abraham dan Sara sampai Yesus Anak Tunggal Allah. Diwakili oleh janda di Sarfat.

I Raja-raja 17:10-16

17:10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."

17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."

17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."

17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."

17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.

17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

 

Praktek ketaatannya adalah membuat sebuah roti bundar kecil untuk Elia. Elia ini utusan Tuhan, jadi memberikan untuk Elia berarti untuk Tuhan. Artinya:

a)      Tadi perempuan itu berkata aku akan mengumpulkan 2 potong kayu api, lalu aku akan membuat dari tepung yang sedikit dan minyak yang sisa itu 2 potong, untuk aku dan akanku, setelah kami makan kami mati. Banyak akunya. Jadi artinya mengorbankan kepentingan diri sendiri. Kalau dia egois, dia makan dengan anaknya maka matilah dia sesudah itu. Tetapi kalau dia korbankan kepentingan diri sendiri maka dia hidup. Ini kadangkala kita terbentur dengan kepentingan kita “kalau saya korbankan rugi saya” jadinya benaran rugi. Tetapi kalau kita praktek malah kita hidup.

 

Saya belajar melayani. Untuk siapa? Semua untuk jemaat, bukan untuk pribadi. Kalau saya bisa beli ini dan itu, itu semua hanya hiburan dari Tuhan, balas jasa pelayanan. Menyelidiki Firman, berpuasa, untuk siapa? Semua untuk jemaat. Kepentingan diri ditanggalkan, kepentingan keluarga ditanggalkan, semua untuk jemaat. Mulai dari saya dikoreksi Tuhan, pelayanan untuk siapa? Untuk kepentingan Tubuh Kristus.

I Petrus 1:10-12

1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.

1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.

1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

 

Ada pembukaan Firman semuanya untuk siapa? Untuk jemaat. Bayangkan, sampai malaikat-malaikat ingin tahu, tetapi kepada mereka tidak dibukakan. Rahasia Firman justru dibuka kepada sidang jemaat. Itulah yang digumuli kami hamba Tuhan. Kami selidiki, kami baca semua untuk jemaat. Pembukaan rahasia Firman itu untuk menyatakan dosa, semua itu untuk jemaat. Kalau dipikir saya sampaikan Firman menyatakan dosa jemaat bukan untuk kepentingan saya, malah ada yang berbalik melawan. Kalau jemaat menerima maka jemaat untung, saya tidak untung apa-apa! Kalau jemaat menolak maka jemaat rugi, saya tidak rugi apa-apa. Tetapi karena rindu membawa jemaat bertemu Yesus maka korbankan semuanya. Korban perasaan, korban kepentingan diri sendiri, demi jemaat terbentuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan.

 

b)      Tadi dia katakan kalau saya makan ini roti maka kami tidak ada makanan, jadi setelah ini kami mati. Kalau dia serahkan pada Elia berarti sama saja dia korbankan seluruh hidupnya. Jadi artinya bisa memberi bahkan memberi seluruh hidup untuk pekerjaan Tuhan tanpa mementingkan kepentingan diri sendiri, tanpa memikirkan hak kita.

 

Segengga, tepung menunjukan Firman Tuhan, minyak menunjukan urapan Roh Kudus. Tepung diolah dengan minyak menjadi roti bundar kecil. Bundar itu tidak ada ujung pangkalnya sama dengan kasih. Jadi kalau Firman Tuhan kita praktekkan dalam urapan Roh Kudus, maka itu menimbulkan kasih. Ketaatan kita dengan korban kepentingan diri, dengan mengorbankan seluruh hidup itu menghasilkan kasih yang murni, kasih yang tulus ikhlas.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Kadang mau taat pada Firman itu kita sepelehkan, ah itu hanya perkara kecil. Yang diminta Elia itu sepotong roti bundar kecil. Ketaatan itu dari perkara kecil, kalau perkara kecil tidak bisa taat, omong kosong bisa taat perkara yang besar. Mari kita taat dari perkara-perkara yang kecil dan Tuhan pasti memakai kehidupan kita.

 

Kalau disimpulkan praktek ketaatan kedua belajar dari janda di Sarfat ini adalah melayani Tuhan sesuai kehendak Tuhan atau sesuai Firman pengajaran yang benar sekalipun harus berkorban hak. Hak makan itu hak paling asasi dia korbankan. Apalagi hak yang lain, contohnya hak tidur, begadang untuk cari pembukaan rahasia Firman. Hak makan, dikorbankan untuk puasa. Hak untuk dihargai dan dihormati dikorbankan semua. Ini pelayanan tanpa menuntut hak, hanya melakukan kewajiban. Saya dulu hamba Tuhan yang dikoreksi Tuhan. Apalagi kalau merasa gembala dengan massa banyak, menuntut dihargai, menuntut hormat, tidak usah!

Yesaya 49:3

49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

Kewajiban mutlak hamba Tuhan adalah memuliakan Tuhan. Apa yang kita korbankan itu untuk memuliakan Tuhan. Kita korban hak untuk memuliakan Tuhan. Kepentingan kita korbankan, seluruh hidup kita korbankan untuk memuliakan Tuhan. Itu seruan terakhir sebelum penghakiman yang terakhir . Malaikat yang melayang-layang di antara langit dan bumi berseru “muliakanlah Tuhan!”.

Wahyu 14:6-7 (Pemberitahuan tentang penghakiman)

14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

 

Ini kewajiban kita, muliakan Tuhan! Kalau tidak kita masuk penghakiman. Lebih baik sekarang kitta memuliakan Tuhan dalam segala hal. Kalau diterangkan lagi muliakan Tuhan dengan harta, dengan tubuh, jiwa dan roh.

 

Mau taat ada hasilnya:

a)      Yesaya 49:4

49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

 

Hasilnya hak dan upah kita terjamin di tangan Tuhan. Tidak usah tuntut hak, nanti Tuhan yang kasihkan hak dan upah yang tidak pernah kita pikirkan, tidak pernah timbul dalam hati, tidak pernah kita lihat, tidak pernah kita dengar itu Tuhan sediakan bagi kita. Hak kita ada di tangan Tuhan, tidak bisa direbut oleh siapapun. Kita layani Tuhan saja, korban kepentingan diri, korban seluruh hidup, Tuhan sudah jamin, Tuhan tidak pernah membiarkan kita. Saya sudah banyak menikmati hak dan upah terjadi di tangan Tuhan, tidak usah saya bela diri, Tuhan yang bela! Upah sudah Tuhan sediakan semua.

 

Dulu waktu mau masuk Tonusu halangannya luar biasa, dihambat oleh satu pendeta. Pendeta itu dipanggil Tuhan dan saya bisa masuk melayani di Tonusu. Saya ngeri, kalau hamba Tuhan sungguh-sungguh lalu dilawan. 2 kali ada yang melawan malah dipanggil Tuhan.

 

b)      Perempuan dan anaknya bersama Elia terpelihara beberapa waktu lamanya. Lamanya ini diterangkan dalam surat Yakobus.

Yakobus 5:17

5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

 

Jadi hasil kedua dipelihara oleh Tuhan sampai di zaman antikristus. Sebaliknya kalau melayani Tuhan mempertahankan kepentingan diri sendiri dan menuntut hak malah mati, masuk aniaya antikristus. Tuhan perhadapkan pada kita pilihan, tidak ada istilah netral. Pilih hidup atau mati.

 

3.      Di zaman Allah Roh Kudus. Diwakili oleh kaum muda.

I Petrus 5:5 (Gembalakanlah kawanan domba Allah)

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

 

Contoh ketiga adalah penundukan kaum muda lewat praktek tergembala. Apa yang dikorbankan di sini? Untuk tergembala yang dikorbankan keinginan daging. Masa muda itu masa kuatnya daging, kalau kaum muda bisa tergembala sampai saat ini adalah kemurahan Tuhan. Tidak gampang kaum muda bisa tergembala. Saya pernah menjadi guru sekolah minggu, pembina kaum muda juga pernah. Saya lihat waktu sekolah minggu ada tergembala, begitu remaja hilang, dewasa lebih hilang lagi. Kalau kaum muda bisa tergembala itu suatu kemurahan Tuhan. Mari kaum muda tergembala sungguh-sungguh, nanti menerima hasil seperti Yusuf. Yesus 12 tahun di Bait Allah. Yusuf usia 17 tahun biasa tergembala. Masa muda 12 sampai 17 tahun itu masa paling mantap untuk tergembala. Kalau tergembala di situ untuk seterusnya, dewasa sampai tua pasti tergembala.

 

Ayo orang tua perhatikan anak, setelah lepas dari sekolah minggu arahkan untuk tergembala. Kalau tidak bapak ibu menciptakan monster di rumah. Dalam penggembalaan tidak tunduk, di rumah juga pasti tidak tunduk, pasti melawan terus! Nanti begitu lepas dari orang tua dia berontak lagi pada pemerintah. Kalau sudah menikah berontak kepada mertua. Dia menjadi monster yang sulit terkontrol. Mari kita berdoa untuk bisa tergembala

 

Untuk tergembala dibutuhkan kerendahan hati. Kalau tidak rendah hati tidak akan bisa. Dalam Yehezkiel pasal 20 gembala menurunkan tongkat dan domba lewat dibawa tongkat gembala, bukan melompat. Gampang-gampangannya saja keadaan kita sekarang, kalau bukan kerendahan hati, orang tua di sini tidak akan mungkin digembalakan oleh saya yang muda ini. Tidak mungkin orang yang tinggi ijazahnya mau digembalakan oleh yang lebih rendah ijazahnya kalau bukan karena rendah hati.

I Petrus 5:5-6

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Penggembalaan adalah tempat untuk membendung keinginan daging. Kalau daging diumbar maka menjadi keledai liar. Kalau sudah liar arahnya ke mana? Menjadi keledai jalang, jatuh dalam dosa. Jadi penggembalaan tempat membendung keinginan daging kita. Jangan biarkan liar. Kalau sudah liar itu mengerikan.

Ayub 39:8

39:8 Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?

 

Sebutan jalang ini tidak bagus, artinya hidup dalam hawa nafsu daging yang tidak terkontrol sehingga cepat atau lambat jatuh dalam puncaknya dosa yaitu dosa kawin mengawinkan dan dosa makan minum. Biarlah kita mau tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah pokok dan tekun makan Firman penggembalaan. Sikap makan Firman penggembalaan ini menentukan hidup matinya kita, baik secara jasmani terutama secara rohani.

 

Kita lihat satu contoh kaum muda, kalau makan dia hidup, kalau tidak makan dia mati.

Markus 5:35,42-43

5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"

5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.

5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

 

Bukti rohani hidup bisa makan Firman, kalau tidak makan yah mati. Kalau kita makan Firman dengan sungguh-sungguh maka rohani hidup jasmani hidup. Tetapi kalau tidak mau maka rohani mati, jasmani juga. Kaum muda jangan menambah barisan kaum muda yang mati rohani. Kaum muda mau dipakai ditunggangi Yesus masuk Yerusalem Baru. Yang muda yang ditunggangi, yang tua menyertai. Jadi dititikberatkan kepada yang muda. Kaum muda ditunggangi, induknya menyertai, sama-sama masuk Yerusalem Baru. biarlah kita menjadi kehidupan yang mau tergembala sungguh-sungguh.

 

Hasil tergembala:

a)      I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

Ada jaminan pemeliharaan jiwa dari Yesus Gembala Agung bagi kehidupan yang tergembala. Ada ketenangan sekalipun dunia ini sedang sulit dan serba goncang. Banyak sekarang orang sakit jiwa karena masalah-masalah yang dihadapi. Tetapi Tuhan jamin pemeliharaan jiwa, ada ketenangan. Kalau tergembala bisa tenang, tetapi yang tidak tergembala galau terus, akhirnya miring. Kalau kita tergembala yakinlah roh, jiwa dan roh kita tergembala.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Hasil tergembala kami bisa terpelihara, saya sampai heran bagaimana isteri saya menabung, koq bisa. Tidak pernah kami puasa karena sudah tidak ada makanan. Tuhan pelihara, Tuhan tolong semuanya.

 

b)      I Petrus 5:6

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Tangan Yesus Gembala Agung sanggup mengangkat kita dari kemerosotan pada waktunya. Apa yang sudah merosot, mungkin sudah mau tenggelam, jasmani, rohani, ayo kembali tergembala, maka tangan Yesus mampu mengangkat pada waktunya. Sampai mengangkat kita ke awan-awan yang permai, bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Kepada orang yang mau tergembala, mau disucikan, mau dipakai oleh Tuhan, Tuhan sediakan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

I Petrus 5:4

5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

 

Jadi untuk mendapat mahkota ini jangan layu dan loyo dalam penggembalaan. Usia boleh semakin bertambah, kekuatan fisik semakin menurun, tetapi tidak pernah layu di dalam penggembalaan. Apalagi kaum muda dalam penggembalaan. Yang tua saja kuat dan semangat beribadah. Semoga kita semua setia dan semangat melayani Tuhan. Kita mau cinta Yesus selamanya. Tidak mau layu, tidak mau mundur dalam pelayanan. Tetapi mau taat, mau setia berkorban sampai garis akhir kehidupan kita.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar