20220504

Kebaktian PA Imamat, Rabu 4 Mei 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:29-30

25:29 "Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun.

25:30 Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun-temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas.

 

Ada 3 peraturan penebusan rumah.

1.      Ayat 29-30 Penebusan rumah di kota yang berpagar tembok.

2.      Ayat 31 Penebusan rumah di desa.

3.      Ayat 32-34 Penebusan rumah orang Lewi.

 

Kita membahas penebusan rumah di kota yang berpagar tembok. Kota ada kaitannya dengan kesibukan dunia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pagar tembok ada kaitannya dengan harta.

Amsal 18:11

18:11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.

 

Bagi orang kaya harta itu adalah tembok sehingga harta itu dijadikan perlindungan utama, bukan lagi Tuhan.

Amsal 10:15

10:15 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.

 

Padahal harta itu tidak meluputkan kita dari hari kemurkaan Tuhan.

Amsal 11:4

11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

 

Inilah penebusan kota yang berpagar tembok. Rumah bicara nikah, kota yang berpagar tembok itu bicara harta yang dijadikan perlindungan, bukan lagi Tuhan. Kalau disimpulkan manusia terlalu sibuk untuk mengumpulkan harta dunia karena menganggap harta itu adalah tembok perlindungan sehingga mengakibatkan rumah terjual, nikah dan buah nikah sedang hancur. Harta itu bisa menjadi sandungan yang membuat nikah dan buah nikah kita hancur.

Yehezkiel 7:19-20

7:19 Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.

7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

 

Menjadi sandungan itu berarti harta itu membuat terikat dengan uang, angkuh, sombong kemudian menjadi serakah, merampas milik Tuhan dan sesama.

 

Kalau harta sudah dianggap sebagai tembok perlindungan maka akibatnya:

Yehezkiel 7:22

7:22 Aku akan memalingkan wajah-Ku dari pada mereka dan perampok-perampok akan menajiskan rumah-Ku yang berharga; mereka akan masuk ke dalamnya dan menajiskannya,

 

Akibatnya Tuhan memalingkan wajah dari kehidupan kita. Artinya tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman. Ingat Yohanes di Pulau Patmos memandang wajah Yesus dan menerima Wahyu. Jadi, wajah Tuhan ini ada kaitannya dengan pembukaan rahasia Firman. Tuhan memalingkan wajah berarti tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman. Kalau sudah tidak ada pembukaan rahasia Firman maka semua menjadi kering, nikah kering, ibadah kering. Kalau nikah sudah kering maka yang ada dalam nikah roh perampokan dan kenajisan. Apa yang dirampok? Harta yang paling berharga dalam nikah yaitu kasih! Tidak ada lagi kasih sebab sudah dirampok, hilang dari dalam nikah. Inilah ngerinya kalau harta sudah dijadikan tembok perlindungan, bukan lagi Tuhan, Tuhan akan memalingkan wajahNya. Padahal Tuhan adalah kota yang berkubu pertahanan kita. Nikah kalau sudah tidak ada kasih maka yang ada hanya kenajisan. Kaum muda jangan sampai memasuki nikah sudah diisi dengan kenajisan-kenajisan.

 

Bagaimana cara Tuhan menolong nikah yang kering, nikah yang najis? Kita kembali pada kitab Imamat, di situ ada jangka waktu penebusan yaitu 1 tahun. Dalam jangka waktu 1 tahun diberikan kesempatan rumah itu ditebus, jika lewat setahun maka tidak bisa lagi ditebus. Apa artinya waktu setahun? Setahun mengingatkan kita umur anak domba Paskah.

Keluaran 12:5

12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.

 

Kalau sudah lebih dari 1 tahun atau belum 1 tahun tidak bisa dijadikan anak domba Paskah. Anak Domba Paskah harus dimakan dengan roti tidak beragi.

Keluaran 12:8

12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.

Anak Domba Paskah menunjukkan Korban Kristus, wujudnya adalah Perjamuan Suci. Roti tidak beragi adalah pengajaran yang benar dan murni. Murni itu tidak campur dengan filsafat dunia. Benar-benar dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab, disampaikan dengan maksud-maksud murni. Jadi cara Tuhan menolong nikah yang kering adalah Tuhan sediakan pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Jadi sangat keliru kalau mengalami masalah nikah lalu tidak mau datang dan tidak mau tekun dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, kalau seperti itu berarti sarana dari Tuhan ditolak.

 

Itu dari pihak Tuhan, Tuhan sediakan sarana pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Dari pihak kita ayo makan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Tetapi mau makan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci itu tidak sembarang, ada aturannya, sekaligus bukti bahwa rohani kita sudah makan.

Keluaran 12:11

12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.

 

Ada 4 aturan makan domba Paskah dan roti tidak beragi.

1.      Pinggang berikat

2.      Ada kasut pada kaki

3.      Tongkat di tangan

4.      Buru-buru memakannya

 

Kita bahas poin pertama, berikat pinggang.

Efesus 6:14

6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,

 

Yesaya 11:5

11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

 

Berikat pinggang artinya hidup dalam kebenaran dan kesetiaan. Ketika kita mengalami nikah yang kekeringan ayo kembali pada kebenaran dan kesetiaan. Mungkin keringnya karena berpisah, keringnya karena ada perselingkuhan, ayo kembali setia dan benar. Kaum muda mungkin sudah kering hubungannya dalam rumah tangga, tinggalkan orang tua, tidak bicara lagi dengan orang tua. Atau sengaja menghindar dan menjauh, ditelpon tidak diangkat, disms dan di wa tidak dibalas. Apalagi yang sekolah dan kerja jauh dari orang tua, ditelpon mau tanya bagaimana kabar malah tidak diangkat, tidak dibalas, tidak ditanggapi. Hati-hati, kalau anak mulai liar, ada sesuatu yang tidak benar yang dia buat itu. Apalagi kalau ditanya ibadahnya lalu ngomel-ngomel, itu betul-betul ada sesuatu yang tidak benar dia buat.

 

Apa itu hidup dalam kebenaran?

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Kebenaran itu Firman yang menguduskan. Hidup dalam kebenaran itu hidup sesuai Firman pengajaran yang benar. Kalau mau kembali hidup sesuai Firman pengajaran yang benar bisa teratasi kekeringannya dan kenajisan didalamnya, bisa tertolong nikahnya. Firman bilang A lakukan A, jangan ditambah jangan dikurang, itu hidup dalam Firman pengajaran yang benar.

 

Hidup dalam kesetiaan artinya hidup di dalam urapan Roh Kudus. Salah satu buah roh itu kesetiaan.

Galatia 5:22

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Setia itu dimulai dari setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Dan setia berkobar-kobar dalam mendengar Firman. Ingat waktu Yesus menampakan diri serta menerangkan tentang Firman kepada 2 murid yang ke Emaus, hati mereka berkobar-kobar mendengarkan Firman. Kenapa nikah kering, kasihnya hilang? Periksa bagaimana sikap mendengar Firman, jangan-jangan duduk di jendela seperti Eutikhus. Periksa sikap dalam ibadah dan dalam mendengar Firman supaya masalah nikah teratasi, kekeringannya tertolong dan kenajisan-kenajisan yang ada disucikan serta dipulihkan oleh Tuhan.

 

Kebenaran dan kesetiaan itu ada kaitannya dengan nikah yang rohani. Mempelai Wanita Tuhan adalah isteri Tuhan dalam kebenaran dan kesetiaan.

Hosea 2:18-19

2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

2:19 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.

 

Untuk masuk nikah yang rohani maka nikah yang jasmani ini harus dijaga kebenarannya dan kesetiaannya. Mulai dari permulaan nikah, dijaga masa pacaran dan tunangan, harus benar dan setia. Jangan mengumbar cinta ke mana-mana, di sini ada, di sana ada, bahaya kalau seperti itu. Harus benar, harus setia. Benar itu satu Firman pengajaran yang benar dan jangan diisi dengan kenajisan, itu yang benar. Kemudian setia itu artinya tidak ada hal lain antara suami dan isteri yang mengurangi kasih antara suami dan isteri. Hal yang lain ini bermacam-macam, bisa orang ketiga itu pria idaman lain atau wanita idaman lain, orang ketiga bisa juga mertua.  Karena suami sayang sekali sama orang tua, orang tua ikut campur, isterinya yang kasihan. Begitu sudah punya cucu jangan juga cucu mengganggu kasih oma dan opa. Punya cucu tetapi oma harus lebih sayang opa, opa lebih sayang oma dari pada cucu. Antara orang tua dan anak, antara kakak dan adik jangan ada juga yang merusak kasih. Kembali benar, kembali setia.

Maleakhi 2:13-16

2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

 

Masa pacaran dan tunangan ayo setia, jangan gampang-gampangan ditinggal, harus berjuang. Kalau sudah komitmen pacaran dan tunangan harus sampai menikah. Tujuan pacaran itu sampai menikah. Saya dan isteri 6 tahun pacaran, memang banyak halangannya dan sudah terancam tidak mau diberkati. Tidak juga kalau begitu cari saja yang lain,  berusaha sampai bisa diberkati. Belajar setia, setia sampai garis akhir.

 

Setia dan kasih itu berkaitan erat. Kalau sudah tidak setia kasihnya sudah dirampok. Kalau nikah sudah kering ibadahnya juga pasti kering. Kamu menutupi mezbah dengan air mata, tetapi Tuhan tidak mau dengar karena nikahnya kering. Begitu juga kalau ibadahnya kering nikahnya ikut kering. Ayo kita berupaya untuk benar dan setia. Melayani Tuhan dengan benar dan setia, melayani di dalam nikah dengan benar dan setia itu sama dengan memberi makan minum Tuhan, Tuhan dipuaskan sehingga Tuhan kawal nikah kita.

Lukas 17:7-8

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:7 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Persoalan makan minum bukan itu yang kita urus. Urusan kita adalah memberi makan Tuhan, beribadah melayani Tuhan dengan benar dan setia. Puaskan Tuhan, bukan mencari perkara makan minum dan persoalan jasmani, bukan mencari harta dunia sampai nikah kering, tetapi setia dan benar memuaskan Tuhan. Itu bagaikan berikat pinggang.

 

Dari mana kita mendapatkan ikat pinggang kebenaran dan kesetiaan? Dari dikatakan hamba yang menggembalakan ternak majikannya. Jadi dari penggembalaan. Kita harus tergembala, maka kita akan memperoleh ikat pinggang kebenaran dan kesetiaan. Tergembala dengan benar dan baik itu adalah tekun dalam 3 macam ibadah pokok, di situ ada 3 macam alat, menunjukkan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

1.      Meja roti sajian, itu adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Yakinkan bahwa meja roti sajian ini adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kalau ada yang mau mengaburkan keyakinan kita jangan mau terima! Ini sudah memberkati kita bertahun-tahun kenapa mau dirombak. Di sini kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan kurbannya.

2.      Pelita emas, itu adalah ketekunan dalam ibadah Raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dan karunia-karunianya, kita mendapat minum air kehidupan.

3.      Mezbah dupa emas, itu adalah ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihnya, kita bernafas mendapatkan udara segar.

 

Dengan bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, kita sudah memperoleh ikat pinggang kesetiaan, tetapi itu baru separuh. Yang kedua tergembala dengan benar dan baik itu adalah melekat pada pokok anggur yang benar, melekat pada Firman pengajaran yang benar. Ini mendapatkan ikat pinggang kebenaran sehingga setia dan benar, utuh ikat pinggangnya. Banyak yang tekun 3 macam ibadah, tetapi sayang ajarannya sudah campur-campur. Ini baru setia tetapi belum benar.

 

Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, tidak bisa dijamah oleh setan. Kalau benar dan setia betul-betul nikah kita aman, hidup kita aman dari jangkauan setan. Sebaliknya kalau tidak setia dan tidak benar, dia sedang dijamah oleh setan. Kalau sudah dijamah setan tetap tidak setia dan tidak benar maka dia sudah dipeluk setan. Kalau setan sudah peluk dia tidak akan lepaskan dan bebaskan.

Yesaya 14:17

14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

 

Kalau mulai tidak setia, mulai tidak benar, setan mulai menjamah dia sehingga berbuat dosa ini dan itu. Lama-lama sudah dipeluk, sudah susah mau lepas. Orang tua mari gumuli anak-anak, sejak dari kecil ajak beribadah. Kalau sampai sudah dipeluk oleh setan, kita sendiri yang akan menangis. Jadi berupaya, kita nasihati, ingatkan, doakan supaya anak bisa setia beribadah melayani Tuhan. Apalagi yang sudah tidak dilihat, jauh dari orang tua. Sekalipun sekarang canggih bisa dilihat langsung mukanya, kalau dia sudah tidak setia benar lalu kita lengah, tidak didoakan, tidak digumuli, dia bisa dipeluk setan. Akibatnya kalau sudah dipeluk setan dia akan hidup dalam suasana ratap tangis, kesusahan, beban berat, kutukan, sampai binasa. Mari biar sore ini kita bergumul, kalau ada saudara yang sudah dipeluk setan kita perangi setannya supaya dia bisa kembali! Kasihan kalau sudah dipeluk setan, susah payah, ratap tangis, beban berat. Mungkin kelihatan dia jaya dapat ini dan itu, tetapi sebenarnya hidupnya dalam suasana kutukan.

 

Sebaliknya kalau kita tergembala kita sedang dijamah oleh Tuhan, dipeluk oleh Tuhan, ada kebahagiaan sorga. Waktu saya dalam kenakalan remaja kejatuhan-kejatuhan masa lampau, papa katakan “biar ngana tidak bilang apa yang ngana buat papa sudah tahu”. Saya sudah dagdigdug kalau papa sudah tahu berarti sebentar lagi dapat ikat pinggang. Lalu papa lanjut lagi “dalam doanya papa, papa lihat semua wajah anak-anaknya papa, wajahmu murung. Dan papa dapat penglihatan, ngana terikat di tebing yang sebentar lagi longsor, ngana somo jatuh dengan longsor itu. Tetapi untung papa segera lompat, papa buka ikatannya lalu lompat ke tanah yang aman”. Di situ saya menangis, saya ini nakal sekali. Tetapi syukur di dunia ada gembalaku yang terus bergumul untuk saya. Orang tua jasmani orang tua rohani terus bergumul untuk melepaskan saya dari ikatan dosa. Memang kalau tanpa doa orang tua, hidup saya sudah hancur-hancuran.

 

Orang tua ayo doakan anakmu. Jangan sampai dia sedang terikat di tiang dan sebentar lagi longsong. Segera lepaskan, bawa kepada Tuhan kembali. Tergembalalah, kita ada dalam pelukan Tuhan, ada dalam kebahagiaan sorga.

 

Memang untuk benar dan setia, untuk memuaskan Tuhan itu sakit bagi daging. Harus tinggalkan kesibukan datang beribadah. Masih capek sebenarnya, maunya istirahat tetapi datang beribadah, itu sakit bagi daging. Tetapi kita tidak dibiarkan, kita ada dalam jamahan dan pelukan Tuhan. Sakit bagi daging untuk benar dan setia. Kalau sekarang enak-enak bagi daging, tidak benar, tidak setia, hanya ada dalam pelukan setan, hanya ada dalam suasana air mata sampai air mata kekal di neraka. Mari tetap hidup dalam kebenaran dan kesetiaan. Kalau sudah benar dan setia pasti taat.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Untuk benar, untuk setia, untuk taat, kita harus rela diambil hak-haknya. Mungkin haknya istirahat pulang sekolah, tetapi harus ibadah. Kami gembala harus rela bergadang, diambil haknya untuk setia memberi makan sidang jemaat cari pembukaan Firman.

Lukas 17:7-10

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

 

Di sini ada hamba yang bekerja di ladang, sudah capek, pulang dirumah tidak dipersilahkan makan minum malah disuruh siapkan makan minum tuannya. Tuannya sudah selesai makan minum, dia tidak mendapat ucapan terima kasih. Benar-benar diambil hak-haknya. Biarlah ktia menjadi hamba Tuhan yang benar dan setia serta taat, tidak pernah menuntut hak, hanya melakukan kewajiban. Lakukan saja kewajiban, tidak usah tuntut harus dihormati dan dipuji. Dalam nikah juga layani saja, lakukan kewajiban utama nanti dapat hak. Suami lakukan kewajiban, isteri adalah hak suami yang tidak boleh diganggu gugat. Isteri lakukan kewajiban maka suami adalah hak isteri yang tidak boleh diganggu gugat.

 

Bahkan setelah kita dipakai Tuhan tetap merasa tidak berguna.

Lukas 17:10

17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna (dan berhutang banyak); kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

 

Kalau kita punya sikap seperti ini maka tidak akan pernah sombong atau bangga ketika dipakai Tuhan atau diberkati Tuhan sehingga tidak akan pernah jatuh. Itulah hamba yang dipakai Tuhan, dia taat dan dia rendah hati. Tidak perlu menuntut hak, mau dihormati atau dipuji. Nanti Tuhan yang puji. Tidak usah cari hormat dari manusia, nanti Bapa di sorga yang menghormati kita.

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Biasa kami yang sudah lama melayani, lalu ada yang baru melayani, mau cari hormat dari yang baru melayani. Tidak usah! Nanti Bapa di sorga yang hormati. Manusia mau hina dan caci maki terserah, yang penting Tuhan menghormati saya. Mungkin kita melayani suami tetapi suami hina terus, biarkan saja tidak usah tuntut apa-apa, yang penting Bapa di sorga yang menghormati. Atau suami sudah mengasihi isteri, baik sama isteri, tetapi isteri pandang enteng mungkin karena isteri lebih tinggi ijazahnya, tidak usah kita marah, Bapa di Sorga yang menghormati kita. Kita benar dan setia maka Tuhan yang beracara, Tuhan yang menolong semuanya.

 

Kita lihat teladan dari Yesus, waktu makan perjamuan Paskah Dia ikat pinggangnya, berarti benar dan seti, dan Dia melayani murid-muridNya, Dia taat dan rendah hati.

Yohanes 13:4-5

13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,

13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

 

Yesus Imam Besar memberi teladan bagi kita Dia melayani dengan benar dan setia, Dia membasuh kaki murid-muridNya. Ini adalah saat terakhir Yesus dengan murid-muridNya sebab Dia akan segera ditangkap dan disalibkan. Ini pelajaran bagi kita, mau menjadi hamba yang benar dan setia jangan hindari salib. Memang kita akan hadapi itu, seperti Yesus, setelah mengikat pinggangnya beberapa jam kemudian Dia ditangkap dan disalibkan. Ingat pesan Yesus kepada Petrus “saat engkau muda engkau pergi ke tempat di mana engkau mau. Tetapi saat engkau tua, engkau dibawa ke tempat yang engkau tidak inginkan” Kita menghadapi itu, menghadapi salib, sengsara tanpa dosa bersama Yesus. Saya sudah benar, sudah setia, sudah taat, sudah rendah, kenapa diizinkan ekonomi merosot, diizinkan kena penyakit, difitnah, dihina, dikucilkan? Itulah salib, harus kita hadapi, jangan hindari. Tetapi dibalik salib ada hasil yang kita akan nikmati mulai sekarang sampai hasil yang akan datang.

1.      Tadi dalam Lukas pasal 17 sudah capek, lapar, haus, kerja sepanjang hari lalu pulang masih harus menyiapkan makanan tuannya. Tetapi ada kalimat selanjutnya “engkau boleh makan dan minum”. Artinya Tuhan akan memberikan kepuasan sorga yang tidak bisa diukur dengan apapun yang ada di dunia ini sehingga kita tidak akan mencari lagi kepuasan di dunia, apalagi kepuasan dengan berbuat dosa. Kita dalam pengajaran sudah puas dengan pengajaran ini, tidak mau cari lagi tambah ini, tambah itu. Kita di ladang Boas saja, tidak usah pergi ke ladang lain, nanti disusahi.

 

2.      Urusan makan minum kita adalah urusannya Tuhan. Urusan hidup jasmani kita adalah urusannya Tuhan, Tuhan mampu sediakan bagi kita. Bukan berarti tidak boleh bekerja, silahkan bekerja dengan giat, tetapi jangan lalaikan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau sudah sibuk dengan kegiatan dunia lalu melupakan Tuhan, itu berarti harta sudah dijadikan tembok perlindungan, Tuhan memalingkan wajah, tidak ada pembukaan rahasia Firman. Kalau sudah melalaikan Tuhan, itu sama dengan pakai celana tidak pakai ikat pinggang, tidak rapi malah melorot. Jangan heran kalau tidak benar tidak setia hidupnya tidak rapi, pelayanannyapun susah payah tidak pernah maju. Jangan urus urusan Tuhan, urus saja urusan kita memuaskan Tuhan.

 

3.      Wahyu 19:11

19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

 

Kuda putih ini menunjuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Jadi kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Suatu saat kegerakan besar tidak ada lagi panitia, tetapi semua dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

 

Di akhir zaman ini ada 2 macam kegerakan, yang pertama kegerakan Roh Kudus hujan akhir pembangunan Tubuh Kristus, yang kedua kegerakan pembangunan tubuh babel. Sama-sama keduanya dalam perkembangan. Kita ada di mana? Kalau benar dan setia kita ada dalam pembangunan Tubuh Kristus, kalau tidak benar dan tidak setia berarti ada dalam pembangunan tubuh babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan. Tidak ada istilah di tengah-tengah, kalau tidak dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus pasti dipakai dalam pembangunan tubuh babel.

 

Ingat saja raja Daud, sementara raja-raja maju berperang dia tidak pergi berperang. Tidak dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus, dia dipakai dalam pembangunan tubuh babel, dia jatuh dengan Betsyeba. Kalau tidak mau aktif dalam kegerakan Tubuh Kristus akibatnya jatuh dalam kegerakan tubuh babel. Tuhan tolong kita, biarlah kita semua dipakai dalam kegerakan Tubuh Kristus, masuk dalam kesempurnaan Tubuh Kristus, bukan masuk dalam kesempurnaan kejahatan dan kenajisan.

 

Wahyu 19:11 itu menunjukan akhir kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Jadi hanya orang yang setia dan benar bisa dipakai dalam kegerakan Tubuh Kristus sampai garis akhir, sampai terwujud Tubuh Kristus yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, yang siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Dulu setia dan benar, ayo sekarang tetap setia benar dan semakin ditingkatkan sampai garis akhir kehidupan kita. Dalam melayani Tuhan jangan berhenti di tengah jalan. yang sudah berhenti ayo aktif kembali melayani Tuhan, jangan ditinggalkan jabatannya itu.

 

Awal kegerakan Roh Kudus hujan akhir dicatat dalam Wahyu pasal 6.

Wahyu 6:1-2

6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

 

Ini bukan antikristus, ini awal kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Ini adalah penghukuman meterai pertama dari Roh Kudus. Apa yang dihukum? Daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Jadi untuk masuk dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna tidak bisa dengan kekuatan daging, daging harus dimatikan dengan segala keinginan, hawa nafsu, emosi dan ambisinya, baru kita dipakai sampai garis akhir. Begitu juga dalam menangkap Firman, tidak bisa dengan kedagingan kita, harus dalam urapan Roh Kudus.

 

4.      Mazmur 18:40

18:40 Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.

 

Tuhan mengikat pinggang kita dengan keperkasaan untuk berperang dan kita menang. Memang kita diperhadapkan dengan banyak halangan dan tantangan, tetap setia benar, pasti menang. Kekuatan apa itu untuk berperang? Bukan kekuatan daging, bukan kekuatan otak dan logika.

I Yohanes 2:14

2:14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.

Ini kekuatan kita Firman pengajaran yang benar. Yang penting kita setia, benar dan taat maka kita mengalami kekuatan Firman pengajaran untuk:

a)      Mengalahkan dosa sampai puncaknya dosa. Kita ini begitu dikepung dengan dosa hari-hari terakhir ini. Seperti Lot orang benar batinya tersisa melihat kejahatan orang Sodom dan Gomora. Begitu juga batin kita tersiksa menghadapi kepungan dosa, memang sakit tetapi kekuatan Firman pengajaran yang benar memampukan kita tidak terjerumus dalam dosa, tidak terbawa arus kematian dosa. Kaum muda ayo benar dan setia pegang itu. Biar digoda, dipaksa, diancam, tetap tidak mau berbuat dosa. Kekuatan Firman pengajaran yang benar menyucikan kita dan memampukan kita untuk tetap hidup benar dan suci. Hidupkan televisi ada dosa, lihat handphone ada dosa, keluar di luar ada dosa, memang dunia ini sudah dikuasai oleh si jahat, di mana-mana ada dosa. Tinggal kekuatan Firman pengajaran yang bisa membuat kita menang atas dosa. Begitu lepaskan Firman pengajaran mulai tidak benar, tidak setia, mulai kalah dengan dosa. Tetapi kalau benar dan setia kita menang, kalau menang dapat mahkota, sampai di atas kepala banyak mahkota karena sudah menang dan menang.

 

b)      Menang atas masalah, atas pencobaan. Kita diperhadapkan dengan masalah yang datang silih berganti. Kemenangan itu dimulai dengan damai menghadapi masalah. Sebentar lagi kita pasti menang. Firman pengajaran yang benar menguatkan kita untuk tetap damai, tenang, tidak putus asa, tidak kecewa, tidak tinggalkan Yesus, tidak tinggalkan Firman pengajaran. Ingat waktu murid-murid menghadapi danau yang bergelora, Yesus tidur, bangunkan Yesus yang tidur diburitan. Begitu kita menghadapi pencobaan bangunkan kembali pengajaran yang kita dengar dulu, ingat pengajaran yang pernah kita terima. Waktu Yesus bangun, Yesus berseru kepada danau “diam, tenang!”. Kalau sudah diam dan tenang itu tanda kemenangan.

 

Apalagi kalau mulai berpikir “lebih baik saya akhiri hidup” jangan seperti itu. Atau dalam nikah “kita pisah dulu untuk menenangkan diri” jangan, tidak selesai masalah kalau seperti itu. Alkitab mengatakan boleh pisah untuk sementara waktu untuk berdoa dan berpuasa supaya tenang. Firman pengajaran yang benar memberi jalan keluar dari segala masalah sampai yang mustahil sekalipun.

II Korintus 4:7-9

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

 

Saat menghadapi masalah tenang dulu. Kalau sakit tenang dulu, kalau tidak tenang nanti sakitnya tambah parah. Jangan dulu cari obat, cari Yesus dulu.

 

c)      Menang atas ajaran palsu. Kita diperhadapkan dengan serangan angin pengajaran palsu. Pengajaran yang benar ini memberikan ketegasan kepada kita untuk menghindari dari persekutuan ajaran palsu. Menghindar itu praktek menyingkir ke padang gurun. Mulai sekarang belajar menghindari, kalau sudah berbeda dengan ajaran yang kita terima dari pendahulu, hindari! Saya juga belajar menghindar, kadangkala mengintip di facebook, ahkirnya terpancing emosi. Sekarang hindari, blokir! Hindari tetapi bukan musuhi orangnya.

Roma 16:17

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

 

Kita ada pada ajaran puncak, kalau ada yang jatuh jangan coba kita tahan, kita doakan saja. Hamba Tuhan yang sudah senior saja bisa melenceng dari ajaran yang sehat. Saya yang masih baru berupaya ekstra untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar.

 

5.      Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Kalau kita benar dan setia Tuhan akan mengaruniakan 2 sayap burung nazar yang besar kepada kita untuk menyingkirkan kita jauh dari antikristus dan juga nanti mengangkat kita ke awan-awan untuk bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai sampai masuk kerajaan sorga kekal. Berarti dua sayap burung nazar yang besar yaitu Firman dan Roh Kudus membawa kita kepada kesempurnaan sebagai Mempelai Wanita Sorga.

 

Pengajaran Firman sudah kita terima, sekarang kita mau makan perjamuan suci. Nikah yang hancur bisa dipulihkan, semua yang kering bisa dipulihkan asalkan kita mau benar dan setia sampai garis akhir kehidupan kita sekalian.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar