20220501

Kebaktian Umum, Minggu, 1 Mei 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:14-17

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. 

12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus..

 

Gereja Tuhan yang sempurna mendapatkan naungan sayap Tuhan. Ada 3 macam naungan sayap Tuhan, yang ketiga itulah naungan sayap burung nazar yang besar. Untuk apa? Untuk membawa gereja Tuhan masuk pada penyingkiran di padang gurun jauh dari mata antikristus. Jangankan dianiaya, dilihat saja tidak. Itulah luar biasanya naungan Tuhan yang kita butuhkan hari-hari terakhir ini. Kita diperhadapkan dengan keadaan dunia yang semakin goncang, tetapi kalau kita dinaungi Tuhan ada ketenangan dan damai sejahtera. Puncak kegoncangan nanti adalah aniaya antikristus tetapi kita disingkirkan ke padang gurun. Jadi gereja Tuhan yang mengalami naungan sayap Tuhan adalah kehidupan yang mengalami suasana padang gurun yang positif.

 

Dunia ini sudah rusak sehingga mengalami suasana padang gurun yang negatif. Serba sulit, sukar, penuh ratap tangis dan air mata, itulah keadaan dunia akhir zaman ini. Sekalipun kita berada di dunia yang bagaikan padang gurun, kita mengalami suasana padang gurun yang positif.

Yesaya 14:17

14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

 

Dunia sudah hancur seperti padang gurun, semua serba sulit, penuh air mata. Apa itu suasana padang gurun yang positif?

Markus 1:2-3

1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; 

1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",

 

Lukas 1:17

1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

 

Jadi di padang gurun ada Yohanes Pembaptis yang bertugas mempersiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan. Itu dulu sudah luar biasa, sekarang ini harus lebih luar biasa lagi. Siapa itu Yohanes Pembaptis?

1.      Lukas 1:5

1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

 

Yohanes Pembaptis itu murni dari suku Lewi, tidak campur. Artinya bagi kita hamba Tuhan yang benar tahbisannya, bergantung dan menyerah sepenuh kepada Tuhan, tidak ada pekerjaan sambilan. Atau melayani Tuhan dengan sepenuhnya. Ini suatu perjanjian Tuhan kepada imam dari suku Lewi yang tidak bisa dibongkar. Dan Tuhan sudah jamin Tuhan menjadi milik pusaka dari hamba Tuhan yang sungguh-sungguh melayani.

Bilangan 18:20

18:20 TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.

 

Ulangan 18:2-3

18:2 Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya. 

18:3 Inilah hak imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan, kedua rahang dan perut besar.

 

Ini perjanjian Tuhan yang tidak bisa dibongkar. Tuhan katakan seandainya matahari bisa terbit dari barat, siang jadi malam, malam jadi siang, maka boleh dibongkar. Tetapi itu sesuatu yang tidak pernah terjadi. Jadi perjanjian Tuhan kepada suku Lewi itu turun temurun sampai sekarang bahkan selama-lamanya, tidak boleh punya milik pusaka, Tuhan milik pusakanya. Artinya tidak boleh ada pekerjaan sampingan, Tuhanlah yang menjadi milik pusaka yang memelihara kehidupannya. Tidak usah ragu Tuhan siapkan semuanya. Perjanjian ini tidak boleh dibongkar dan tidak bisa dibongkar.

Yeremia 33:19-21

33:19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:

33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,

33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

 

2.      Selain nabi, Yohanes Pembaptis juga seorang imam. Nabi ada kaitannya dengan Firman nubuatan, imam kaitannya dengan Firman pengajaran. Jadi Yohanes Pembaptis adalah hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Keduanya ini tidak bisa dipisah.

Maleakhi 2:6-7

2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

 

Yehezkiel 7:26

7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.

 

Kalau disimpulkan suasana padang gurun secara positif adalah mau dipersiapkan menjadi umat yang layak bagi Tuhan lewat praktek yakin untuk digembalakan oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya, yang dipercaya oleh Tuhan Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Saya menyampaikan ini bukan untuk mengedepankan diri, sidang jemaat boleh menilai. Kalau bapak ibu menilai saya tidak benar tahbisannya, jangan mau digembalakan, rugi. Tetapi kalau melihat benar tahbisannya, ada Firman nubuatan, ada Firman pengajaran maka yakinlah untuk digembalakan, jangan ragu. Kalau kita ragu dengan hamba Tuhan yang melayani kita maka kita yang rugi, tidak akan berhasil dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Firman nubuatan berbicara apa yang nanti akan terjadi yaitu peristiwa besar yang akan terjadi dan pasti terjadi, yaitu aniaya antikristus, penghukuman atas dunia ini dan Yesus Mempelai Pria Sorga datang mau menjemput Mempelai WanitaNya. Firman pengajaran mengajar dan menuntun kita menggenapi nubuatan yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Karena keduanya berbicara Mempelai maka disebut Kabar Mempelai. Ini tidak ngawur, ini ada dalam Alkitab, itulah Kabar Mempelai, di situ ada nubuatan dan juga pengajaran.

 

Hamba Tuhan seperti ini harus dihormati dan ditopang. Bukan dipuji dan dikultuskan. Kemuliaan hanya untuk Tuhan, jangan untuk gembala, kalau dipuji nanti pasti hamba Tuhan itu jatuh.

I Tesalonika 5:12-13

5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;

5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

 

Rasul Yohanes sempat salah, dia mendapat penglihatan dari Tuhan lewat malaikat, dia malah menyembah malaikat. Malaikat itu tahu diri “eh jangan sembah aku, aku sama seperti engkau, kita ini hamba. Sembahlah Tuhan!” begitu yang benar. Jangan dipuji-puji jangan dikultusindividukan.

 

Kita sudah yakin yang menggembalakan itu benar tahbisannya, ada pembukaan rahasia Firman, ada Firman nubuatan, ada Firman pengajaran, sekarang mau diproses menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Prosesnya:

Lukas 1:16-17

1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,

1:17dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

 

Maleakhi 4:5-6

4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. 

4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

 

Ada 2 proses di sini:

1.      Membuat hati bapa berbalik kepada anaknya atau sebaliknya.

2.      Membuat hati orang durhaka kembali kepada pikiran orang benar.

 

Kalau digabungkan ini sama dengan memperbaiki hati nurani menjadi baik. Jadi mau menjadi umat yang layak bagi Tuhan hatinya lebih dahulu diperbaiki.

 

Siang ini kita pelajari yang pertama yaitu hati bapa berbalik kepada anaknya atau sebaliknya. Ada 3 macam bapa.

1.      Bapa sorgawi

Kita ini manusia berdosa yang digambarkan seperti si bungsu meninggalkan bapa. Tetapi hati Bapa Sorgawi selalu rindu dekat dengan anak-anakNya. Sehancur apapun kita kalau mau kembali kepada Bapa Sorgawi, Dia siap menerimanya.

Lukas 15:20

15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

 

Si bungsu dari ladang babi yang bau busuk datang kembali kepada bapanya. Masih jauh bapanya sudah lihat, bapanya lari dan merangkul dan mencium dia. Itulah betapa rindunya hati Bapa Sorgawi untuk menerima kita sehancur apapun kehidupan kita karena dosa. Bapa di sorga itu sama dengan penjunan. Kita ini tanah liat yang hancur, kotor, busuk, tetapi di tangan Bapa Sang Penjunan Dia mau membentuk kita. Bahkan ketika menjadi bejana dan rusak, Dia tetap mau membentuk kita. Itulah hati Bapa yang begitu besar kasihNya kepada kita.

Yesaya 64:8

64:8 Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.

 

Jadi bukti hati nurani kita baik, mau berbalik kepada Bapa adalah mengaku hanya tanah liat. Seharusnya kalimat selanjutnya “kamilah anakMu” tetapi di sini “kamilah tanah liat”. Ini hati nurani yang baik yang mengaku hanya tanah liat. Artinya:

a)      Memiliki kerendahan hati, merendahkan diri serendah-rendahnya untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi. Itu hati nurani yang baik, tanah liat. Kadang suami paksa isteri mengaku “saya benar, kamu salah!” jarang suami minta ampun. Begitu juga gembala sama jemaat, jarang gembala mau mengaku sama jemaat “saya gembala, saya benar”. Tetapi berupaya belajar, sekalipun di mata manusia saya benar, harus tetap saya datang mengaku dan minta ampun. Kalau mau diampuni dan dimaafkan puji Tuhan, kalau tidak yang penting saya sudah tidak berhutang darah. Begitulah hati yang baik, mau merendahkan diri serendah-rendahnya. Kalau dibilangi “kamu kotor berdosa!” memang saya tanah liat, saya minta ampun supaya dibersihkan oleh Tuhan.

 

b)      Mengaku tidak layak, hanya pantas untuk diinjak-injak. Sehingga tidak berontak ketika dihina, direndahkan karena hanya tanah liat. Semakin diinjak semakin merendah. Kalau diinjak malah melawan itu berarti ular. Kita diam saja mengaku tidak layak hanya pantas untuk diinjak-injak, sehingga kita bisa menyerah sepenuh   kepada Tuhan “Engkau hakim yang adil, Engkau pembela, tidak usah kita membalas”. Itu tanah lihat, hati nurani yang baik sebab diperbaiki oleh Tuhan.

 

Apa yang mendorong hati kita untuk bisa berbalik kepada Bapa di sorga. Apakah karena mau diberkati, mau dapat ini dan itu? Bukan!

Lukas 15:17

15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

 

Yang mendorong kita untuk kembali ke rumah Bapa adalah makanan di rumah. Itulah makanan rohani, ajaran yang sehat,  pengajaran yang benar.

Yohanes 6:44-45

6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Kalau di gereja tidak ada makanan rohani, tidak ada Firman pengajaran yang benar, maka sampai Tuhan datang nanti tidak akan kembali kepada Bapa di Sorga. Hanya di mulut saja mengaku “Bapa kami di sorga” tetapi Tuhan di sorga geleng-geleng kepala “kamu buat dosa itu, mengaku-mengaku Bapaku di sorga!”. Nanti Tuhan jawab dari sorga “iblislah yang menjadi bapamu!” iblis bapa pembunuh, bapa pendusta.

 

Hasilnya setelah kita kembali pada Bapa di sorga, kita berada di tangan Bapa Sang Penjunan yang akan membentuk kita menjadi bejana kemuliaan yaitu kehidupan yang disucikan dan dipakai oleh Tuhan untuk memuliakan Tuhan. Tadinya orang berdosa, orang yang cemar, orang yang tidak betul hidupnya namun mau kembali kepada Bapa, ingat makanan, ingat Firman, datang kepada Bapa, mohon ampun kepada Tuhan dan kepada sesama, mengaku hanya tanah liat maka Tuhan bentuk menjadi bejana kemuliaan.

Roma 9:20-23

9:20 Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"

9:21 Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan --

9:23 justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,

 

Semoga ini menjadi kenyataan dalam hidup kita, kita dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan. Kala dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna maka hak dan upah kita terjamin di tangan Tuhan. Yang tadinya tanah liat yang hina, sekarang hak dan upah terjamin di tangan Tuhan, betapa bahagianya kita.

 

Jangan merasa seperti emas. Ini yang seringkali sadar atau tidak sadar kita lakukan, kita bukan merasa tanah liat tetapi merasa emas. Artinya merasa mampu, merasa benar, tidak ada salahnya, tidak ada dosanya dan tidak mau bergantung pada Tuhan tetapi bergantung pada kekayaan, kepandaian, kedudukannya dan sebagainya. Ada juga yang lain, secara jasmani tidak tidak mampu apa-apa, tidak punya apa-apa, tetapi masih menggunakan kekuatan sendiri tidak mau bergantung kepada Tuhan, itu sama juga merasa emas. Orang seperti itu tidak di tangan Tuhan, hanya tanah liat yang di tangan Tuhan. Yang kaya, punya kepandaian, punya kedudukan, jangan bergantung pada itu, gantungkan hidup kepada Tuhan. Yang tidak punya apa-apa sebenarnya kesempatan gantungkan hidup kepada Tuhan. Kalau yang punya sesuatu, untuk bergantung kepada Tuhan dia harus menolkan dirinya baru bergantung pada Tuhan. Yang tidak punya apa-apa dia sudah nol, kesempatan besar untuk bergantung kepada Tuhan. Jangan merasa emas, jangan merasa mampu, bisa bergantung pada kekuatan sendiri. Karena sudah tidak mampu akhirnya bukan bergantung pada Tuhan tetapi bergantung pada orang. Ini juga bukan emas. Dia berada di luar tangan Tuhan berada di tangan iblis. Ikut Tuhan itu tidak ada netral, kalau bergantung pada Tuhan berada di tangan Tuhan, kalau tidak berarti tidak ada di tangan Tuhan pasti ada di tangan setan. Ayo kita selalu berupaya ada di tangan Tuhan.

 

Sebagai contoh orang yang merasa mampu, hebat, dia emas bukan tanah liat adalah orang kaya yang bodoh.

Lukas 12:15-21

12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

 

Praktek merasa seperti emas:

a)      Tamak sama dengan merampas milik Tuhan. Kalau milik Tuhan dirampas apalagi milik sesama. Milik Tuhan ada 3,

1)      yang terkecil adalah perpuluhan dan persembahkan khusus, kembalikan itu jangan dirampas.

2)      Doa penyembahan, ayo kembalikan. Tuhan minta sejam sehari, ayo luangkan waktu menyembah Tuhan. Jangan malas menyembah Tuhan atau menyembah tetapi tidak mencapai ukuran. Penyembahan kita harus sampai ukuran yaitu daging tidak bersuara lagi. Makanya dalam Wahyu 19:6 penyembahan itu bagaikan desau air bah, tidak terdengar lagi suara yang lain, hanya suara haleluya. Jangan dirampas penyembahan kepada Tuhan, ayo kita belajar taat sampai daging tidak bersuara lagi.

 

3)      Milik Tuhan yang terbesar adalah mempelai Wanita Tuhan, jangan dirampas. Bagaimana praktek merampas Mempelai Wanita Tuhan? Tidak mau menyerahkan dirinya untuk disucikan oleh Firman pengajaran, tetap keras hati pertahankan dosa.

 

b)      Kikir. Tidak ada dia bilang jiwaku, padamu ada bertimbun-timbun harta, apa yang harus kulakukan? Oh bagikan kepada sesama. Tidak ada seperti itu! Dia berpikir rombak lumbung, bikin sebesar-besar, taruh semua di situ, simpan untuk kesenangan daging. Ini kikir tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan sekalipun sudah digerakan. Ini merasa mampu, merasa emas. Dasar memberi itu bukan limpah kekayaan jasmani, tetapi limpah kekayaan sorgawi sehingga bisa memberi. Biar yang jasmani kita tidak kaya, tetapi kalau yang rohani kaya maka kita bisa memberi.

II Korintus 8:1-5

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

 

Jemaat Makedonia ini mereka yang meminta dan mendesak untuk memberi, itu kalau kaya dalam kemurahan. Itu adilnya Tuhan, semua diberikan kesempatan untuk memberi yang penting kaya secara rohani. Tidak adil kalau hanya yang kaya yang bisa memberi, kita yang tidak kaya bagaimana. Sidang jemaat Makedonia ini dalam keadaan miskin dan dicobai tetapi bisa memberi karena kaya di dalam kemurahan. Apa itu kaya dalam kemuliaan?

1)      Hidup bergantung pada iman. Abraham kaya raya tetapi dia tidak mengandalkan kekayaannya, dia bisa memberi yang dia kasihi dan andalkan itulah Ishak. Karena dia kaya dalam kemurahan, dia bergantung pada iman.

Kejadian 22:5

22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

 

Seharusnya Abraham berkata sesudah itu aku akan kembali kepadamu, bukan kami akan kembali kepadamu. Tetapi karena dia yakin Ishak tidak akan dipersembahkan kepada Tuhan maka dia berkata begitu. Ini hidup bergantung kepada Tuhan, bergantung pada Tuhan, itu kaya dalam kemurahan. Sekalipun kita dalam keadaan susah lalu Tuhan gerakan kita berbuat untuk pekerjaan Tuhan, kita yakin hidup kita bergantung pada iman jadi kita berbuat.

 

Janda di Sarfat hanya punya segenggam tepung dan sedikit minyak, buat roti untuk dirinya dan anaknya kemudian mati. Tetapi Elia katakan buat roti bundar untukku, berarti untuk Tuhan. Sebenarnya Elia ini mewakili Tuhan. Dia mau taat maka dia hidup, selama 3,5 tahun dipelihara. Janda miskin mempersembahkan 2 peser, Yesus katakan dia persembahkan seluruh nafkahnya, seluruh hidupnya dia berikan karena dia kaya dalam kemurahan.

 

Iman itu timbul dari mendengar Firman. Jadi Firmanlah yang mendorong kita untuk memberi, jangan yang lain. Memberi waktu, tenaga, harta semua karena dorongan Firman. Apalagi memberikan seluruh hidup kepada Tuhan, menjadi hamba Tuhan sepenuh harus karena dorongan Firman, jangan karena didorong orang tua, dorongan kakak dan adik atau siapapun. Apalagi kalau sengaja didorong dari mimbar “keluarga ini sekian, mana keluarga yang lain!”. Yang menurut saya juga kurang pas adalah janji iman. Sementara Firman Tuhan mengatakan biarlah pemberianmu itu berdasar dari apa yang ada padamu.

 

2)      II Korintus 8:5

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

 

Memberikan diri sama dengan menyerahkan segenap hidup kepada Tuhan. Biar Tuhan yang atur semuanuya, Tuhan yang tanggung jawab, kita serahkan semua hidup kepada Tuhan, itu tahbisan! Kalau belajar tentang tahbisan salah satu korban tahbisan adalah domba jantan pertama, itulah korban penyerahan diri. Seluruh hidup kita serahkan kepada Tuhan, biarlah Tuhan yang atur, itu kaya dalam kemurahan.

 

Kalau sudah tamak dan kikir arahnya jatuh dalam dosa makan minum dan dosa kawin mengawingkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Ayo miliklah hati nurani yang baik, mengaku hanya tanah liat, kita berada di tangan bapa Sorgawi, kita disucikan, dibentuk menjadi bejana kemuliaan, dipakai Tuhan untuk kemuliaan Tuhan. Berarti hubungan dengan Bapa Sorgawi pulih.

 

2.      Bapa secara rohani itulah gembala.

I Korintus 4:15

4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.

 

I Tesalonika 2:11

2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Periksa hati nurani kita baik atau tidak. Kalau hati nuraninya baik maka hubungan dalam penggembalaan pasti baik. Kenapa gegeran dalam penggembalaan? Karena hati nuraninya tidak baik. Praktek hubungan dalam penggembalaan baik:

a)      Gembala dengan kerelaan hati dan setia memberi makan domba-domba dengan makanan rohani yang sehat dan murni, itulah pengajaran yang sehat dan murni itulah pengajaran yang benar. Gembala setia berdoa syafaat bagi domba-domba dan mengunjungi domba-domba yang membutuhkan dengan kerelaan hati, bukan mendongkol atau marah-marah.

 

I Petrus 5:2-3

5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

 

Gembala yang hati nuraninya baik, dia melakukan tugasnya dengan kerelaan hati, bukan maunya sendiri. Dan bukan mencari keuntungan tetapi dengan pengabdian diri dan untuk bisa menjadi teladan bagi sidang jemaat. Teladan yang terutama dari gembala adalah teladan iman yaitu keteguhannya dalam Firman pengajaran yang sehat yang sudah diterima dari pendahulu.

 

Ibrani 13:7

13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

 

Mari doakan supaya saya sebagai gembala ada kerelaan hati dan setia mau melayani jemaat dengan setia dan bisa menjadi teladan. Kalau sudah bimbang soal pengajaran, apanya yang mau diteladani. Dulu ajar A, sekarang ajar B. Dulu boleh bilang haleluya, sekarang tidak boleh, tidak lama kemudian boleh lagi bilang haleluya.

 

b)      Jemaat ada kerelaan hati dan kerendahan hati untuk tergembala, mau masuk di bawah tongkat penggembalaan. Rela dan rendah hati untuk tekun dalam 3 macam ibadah pokok dan untuk tekun makan Firman penggembalaan. Kadang gembala sudah rela, jemaat yang tidak rela dosanya ditunjuk. Gembala sudah rela bergumul tetapi jemaat tidak mau makan, macam-macam seleranya mau ini mau itu. Jangan seperti itu.

I Petrus 5:5-6

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Orang muda menunjuk orang yang muda rohaninya sehingga butuh binaan gembala, itulah jemaat. Orang tua itulah gembala harus lebih tua rohaninya untuk membina sidang jemaat. Masa boleh jemaat lebih rohani dari gembala, jemaat yang ajar gembala menyembah “om menyembah, jangan hanya main game!”.

 

Untuk bisa tergembala dibutuhkan kerendahan hati. Orang sombong sulit tergembala, yang ada malah muak dalam penggembalaan, terutama muak terhadap Firman.

Zakharia 11:8

11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku.

 

Jangan seperti itu, muak terhadap Firman, mulai ngantuk dan bosan dengar Firman. Ah ayat itu lagi, ah tentang rokok lagi disinggung, ah apa itu pendeta tidak ada bahan. Jangan kita seperti itu. Kalau hatinya tidak rela dan tidak mau merendah untuk tergembala, ngeri akibatnya.

Zakharia 11:10,14

11:10 Aku mengambil tongkatku "Kemurahan", lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa.

11:14 Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu "Ikatan", untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel.

 

1)      Tongkat kemurahan dipatahkan, itu tongkat penggembalaan. Artinya hubungan vertikal dengan Tuhan putus. Seruan Yesus di kayu salib Eloi, Eloi lama sabat tani itu seruan orang yang terpisah dengan Tuhan. Kalau terpisah dengan Tuhan seperti itu, keadaannya ngeri. Disalibkan, diolok-olok, dihina, itulah sebenarnya keadaan orang yang terpisah dengan Tuhan, sudah Tuhan Yesus peragakan kepada kita. Kalau putus dengan Tuhan semua jadi kering. Mungkin secara jasmani berhasil tetapi tidak damai, tidak ada kepuasan di hati. Dapat roda 2 mau roda 3, dapat roda 3 mau roda 4, dapat roda 4 mau roda 8, tidak pernah puas. Kalau rohani kering, berdampak juga dengan nikah menjadi kering.

2)      Tongkat ikatan, itu ikatan secara horisontal dengan sesama putus. Yang mengikat itu kasih, tetapi tidak ada lagi kasih. Dalam nikah tidak ada kasih, dalam penggembalaan tidak ada kasih, putus semua hubungannya.

 

Hubungan vertikal putus, hubungan horizontal putus. Vertikal dan horizontal kalau digabungkan membentuk salib. Jadi orang sombong muak dalam penggembalaan tidak pernah mengalami kuasa salib, kuasa kematian dan kebangkitan Tuhan. Dia tidak pernah berubah, tidak pernah mengalami kelepasan, tidak pernah damai. Orang seperti ini hanya akan dibiarkan Tuhan. Kalau masih dihajar itu berarti masih dikasihi. Kalau sudah dibiarkan itu ngeri.

Zakharia 11:9

11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"

 

Kalau Tuhan sudah tidak mau menggembalakan itu ngeri, sudah dibiarkan Tuhan. Dia rasa saya diberkati, saya sehat. Napa yang bagereja-gereja so diopname, kita yang tidak bagereja-gereja sehat. Itu sudah dibiarkan Tuhan! Tinggal tunggu binasa dengan dunia ini.

 

Biarlah hati nurani kita baik, hubungan dengan bapa sorgawi baik. Ingat makanan di rumah Bapa, ingat Firman, kembali kepada Tuhan, menjadi seperti tanah liat ada di tangan Bapa, mengaku banyak kesalahan dosa, hina, tidak mampu, bergantung kepada Tuhan. Kemudian hubungan dalam bapa rohani yaitu gembala baik. Saya sebagai gembala harus rela hati, setia, layani sidang jemaat dengan baik, dengan pengabdian diri, menjadi teladan. Sidang jemaat juga rela hati dan rendah hati untuk digembalakan, mau makan Firman penggembalaan.

 

3.      Bapa secara jasmani. Ini menunjuk nikah. Ini hubungan dalam nikah harus baik.

Kolose 3:21

3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

 

Hubungan dalam nikah baik, tidak ada lagi tawar hati, kecewa, putus asa dalam nikah. Kadangkala di luar ekspektasi, mau punya suami atau isteri seperti ini. Waktu pacaran sudah betul punya dia ini, begitu menikah keluar aslinya. Itulah tawar hati, kecewa, putus asa. Anak kecewa pada orang tua “kenapa saya lahir dalam keluarga seperti ini!” atau “Tuhan kenapa Kau kasih suami/isteri seperti ini?” itu sudah tawar hati, kalau pernah diucapkan harus dicabut. Kalau sudah tawar sebentar lagi asam. Kalau dibiarkan akan jadi pahit. Betapa nikah itu bagaikan neraka mini. Biarlah nikah itu kita isi dengan kemanisan dari sorga, anggur dari sorga, anggur yang baru itulah Roh Kudus. Tawar hati itu sama dengan garam yang tawar. Garam yang tawar harus diasinkan dengan api Roh Kudus. Mintalah kepada Tuhan supaya nikah kita diisi dengan Roh Kudus.

 

Tidak usahlah kita berandai-andai mau dapat suami seperti ini, mau dapat isteri seperti itu, nanti akhirnya putus asa dan kecewa “ternyata tidak seperti yang saya angan-angankan”. Lalu kalau tidak sesuai mau diceraikan? Tidak boleh! Berdoa Tuhan mampukan saya untuk menghadapi suami, isteri, kakak, adik, orang tua, itu hati nurani yang baik.

 

Markus 9:50

9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

 

Akibat kalau nikah itu tawar hati bagaikan garam yang tawar:

a)      Tidak ada rasa enak = tidak menjadi kesaksian. Orang lain dengar sedikit-sedikit baku marah dalam rumah, pintu baru dibuat sudah jebol, sofa baru dibeli tinggal per nya, habis semuanya.

 

b)      Garam tawar tidak bisa mencegah  kebusukan. Artinya tetap hidup dalam dosa. Nikah itu menjadi sarang penyamun. Tidak sedikit orang tua menggagahi anaknya, membunuh anak, membunuh isteri, membunuh suami. Nikah menjadi busuk tempatnya dosa.

 

c)      Kalau sudah tawar akibat ketiga diinjak-injak, tidak ada gunanya hanya untuk dinjak-injak.

Wahyu 11:2

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

 

Itu masuk aniaya antikristus. Nikah sudah neraka mini, masuk lagi aniaya antikristus, betapa ngeri dan menderitanya itu.

 

Mungkin kita datang dengan keadaan nikah yang tawar. Mau digarami? Cara menggaraminya dengan apa? Dengan api Roh Kudus.

Markus 9:49

9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.

 

Nikah sudah hambar, siang ini minta Roh Kudus. Mungkin sangking kasarnya suaminya, isteri hatinya sudah tawar, sekarang minta Roh Kudus supaya hatinya dipulihkan. Suami masih kasar tetapi isteri bisa masakan yang enak-enak buat suami. Isteri cerewetnya minta ampun tetapi karena suami ada Roh Kudus suami tetap bisa mengasihi. Dengan sendirinya kalau kita punya Roh Kudus maka menjadi asin kembali, jadi enak lagi nikahnya. Ayo minta Roh Kudus, Roh Kudus itu kuasa kebangkitan Yesus. Ayo anak kepada orang tua mungkin sudah hambar “papa saya kejam!” ayo minta Roh Kudus biar dipulihkan hatinya. Hati yang baik pulih kembali, maka nikah itu menjadi baik kembali.

 

Hubungan dengan Bapa Sorgawi baik, hubungan dalam penggembalaan baik, hubungan dalam nikah baik. Semua menjadi baik sampai sungguh amat baik, kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Ayo diperbaiki semua supaya kita menjadi suatu umat yang layak bagi Tuhan. Ada api Roh Kudus, kita minta, Roh Kudus yang memulihkan semua, membuat yang hancur menjadi pulih.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar