20220512

Kebaktian Doa Semalaman, Kamis 12 Mei 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 27:16

27:16 tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya — tenunan yang berwarna-warna — dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.

 

Pada pintu gerbang ada tirai dengan 4 warna:

1.      Warna putih, ini menunjukan pribadi Yesus sebagai Anak Allah yang ditampilkan dalam Injil Yohanes. Makanya dalam Injil Yohanes tidak ada silsilah, Tuhan tidak punya silsilah.

2.      Warna ungu, ini menunjuk pribadi Yesus sebagai Raja yang ditampilkan dalam Injil Matius. Makanya dalam Injil Matius ada silsilah Yesus.

3.      Warna biru, ini menunjuk pribadi Yesus sebagai hamba yang ditampilkan dalam Injil Markus. Seorang hamba yang dibutuhkan tenaganya, jadi tidak perlu silsilahnya.

4.      Warna merah, ini menunjuk pribadi Yesus sebagai manusia yang sengsara yang dicerita dalam Injil Lukas. Seorang manusia ada silsilahnya.

 

Kalau keempat warna ini dihubungkan membentuk salib Kristus. Jadi tirai pintu gerbang dengan 4 warna menunjukan 4 sifat tabiat Yesus yang diceritakan oleh 4 Injil. 4 Injil itulah 4 tiang pintu gerbang. Jadi masuk pintu gerbang adalah mengenal Yesus dengan 4 sifat tabiatnya lewat mau menerima salib. Doa semalaman salah satu bentuk salib. Kita tidak istirahat, tidak tidur, sudah kerja seharian datang lagi dalam doa semalaman. Kita paksa daging ini untuk bisa mendengar dan menyembah Tuhan. Itu salib sakit bagi daging tetapi kita bisa mengenal Yesus dengan jelas. Yakin kalau kita mengenal Yesus dan Yesus mengenal kita maka segala kebutuhan dan pergumulan kita Tuhan tahu.

 

Saat mengalami pengalaman salib merupakan saat yang tepat untuk kita mengenal Yesus seutuhnya dan kita juga dikenal Yesus seutuhnya. Mengenal dan dikenal Yesus adalah suatu kebahagiaan. Yesus Mempelai Pria Sorga kita dan kita mempelai wanitaNya. Mengenal Yesus Mempelai Pria Sorga adalah suatu kebahagiaan. Sebagaimana dulu bagi yang sudah menikah, mengenal pasangannya itu suatu kebahagiaan. Jangan tolak salib, itu suatu kebahagiaan. Kebahagiaan yang sejati, kebahagiaan yang sesungguhnya itu di dalam salib. Bagi manusia itu tidak logis, tetap itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.

Lukas 6:20-23

6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.

6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.

6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.

6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

 

Kenapa kebahagiaan yang sejati adalah kebahagiaan di dalam salib? Sebab sifat tabiat Yesus masuk dalam diri kita. Kalau kita masih mempertahankan tabiat daging kita maka saat Yesus datang kita tidak terangkat, malah binasa bersama dengan dunia ini. Sebab manusia darah daging tidak mendapat tempat di dalam kerajaan sorga.

I Korintus 15:50

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

 

Jangan ngomel kalau diajak doa puasa dan doa semalaman, itu salib supaya kita bahagia!

 

Dalam Lukas 6:20-23 ada 4 sifat tabiat Yesus:

1.      Berbahagia yang miskin sebab dia yang empunya kerajaan sorga. Di sini kita menerima sifat tabiat Yesus sebagai Raja yang memiliki kerajaan sorga. Kita bahagia sebab kita yang miskin bisa menerima sifat tabiat Yesus sebagai Raja. Bagaimana sifat tabiat Yesus sebagai Raja?

II Korintus 8:9

8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

 

Dia Raja, Dia kaya tetapi rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Tetapi ini jangan kita artikan kaya dalam arti secara jasmani. Akhirnya begitu tidak kaya secara jasmani persalahkan Tuhan. Yang dimaksud dengan kaya di sini adalah kaya dalam hal yang rohani, yaitu:

a)      Kaya dalam iman.

Yakobus 2:5

2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?

 

Arti kaya dalam iman adalah bergemar mendengar Firman karena iman timbul dari mendengar Firman. Tadi ibadah Pendalaman Alkitab kita mendengar Firman, doa semalaman sesi 1 kita dengar Firman, sekarang sesi 2 kita mendengar Firman, nanti sesi 3 dengar lagi Firman, tetapi kita bergemar bersukacita. Malah kalau beribadah tidak ada Firman kita merasa hambar. Berbahagia mendengar Firman sampai mempraktekan.

 

b)      Kaya dalam kebajikan.

I Timotius 6:18

6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi

 

Kaya dalam kebajikan yaitu suka memberi dan membagi kepada sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan, terutama membagi berkat rohani. Apa artinya membagi berkat jasmani tetapi tidak bisa membagi berkat rohani kepada sesama. Misalnya kita suka berbagi kepada tetangga, tetapi tetangga sering mendengar kita ribut dalam rumah, apa artinya itu! Membagi berkat yang rohani lewat kesaksian hidup kitta. Kita berdoa semalaman supaya kita menjadi orang yang kaya dalam iman dan kaya dalam kebajikan, sehingga bisa membagi kepada sesama terutama membagi perkara yang rohani.

 

2.      Berbahagia yang lapar karena kamu akan dipuaskan. Ini menunjukan sifat Yesus sebagai hamba. Hamba itu tugasnya melayani. Kita lihat Yesus, sebelum Dia melakukan pelayanan apa yang Yesus lakukan? Berpuasa, berarti lapar! Dia berpuasa supaya bisa melakukan pelayanan. Bukti bahwa lewat salib kita menerima sifat Yesus sebagai hamba yaitu melayani dengan rasa lapar. Sama dengan melayani dengan suatu kebutuhan, dengan setia sampai memuaskan Tuhan. Jadi pelayanan itu bukan kewajiban di gereja tetapi suatu kebutuhan kita, sampai memuaskan Tuhan. Ini yang harus kita tanamkan di dalam diri kita sehingga tidak asal melayani.

 

Coba bapak ibu bekerja untuk memenuhi kebutuhan, pasti berupaya dengan sekuat tenaga untuk bisa memenuhi kebutuhan. Coba kalau tidak serius, sebentar lagi di PHK, bagaimana lagi bisa memenuhi kebutuhannya.

 

Lukas 17:7-10

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

 

Lihat Yesus dalam pelayananNya, bagi Yesus melakukan pelayanan itu seperti orang lapar yang melihat makan. Yesus lapar, murid-muridNya pergi membeli makanan untuk Yesus, setelah mereka pulang dan menyuguhkan Yesus makan tetapi Yesus berkata “padaku ada makanan yang kamu tidak kenal”.

Yohanes 4:32-34

4:32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal."

4:33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"

4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Kalau di dunia orang sudah kelaparan lalu melihat makanan pasti berebutan. Begitu juga dengan pelayanan, mari kita melayani seperti orang lapar melihat makanan. Bagi yang bersihkan gereja tidak usah pikir siapa yang mau bantu bersihkan gereja, lihat saja itu sebagai makanan, saya lapar butuh makan. Kamu tidak mau nanti saya makan semua! Kita melayani dalam bentuk apa saja itu makanan, ayo kita makan, jangan kita tolak! Sebagai timbal balik, kita memuaskan Tuhan maka Tuhan juga akan memuaskan kita, memelihara kita secara jasmani, terutama memelihara kita secara rohani.

 

3.      Berbahagia hai kamu yang sekarang ini menangis karena kamu akan tertawa. Ini kita menerima sifat Yesus sebagai manusia sengsara. Sebagai manusia seperti kita Yesus banyak menangisi dosa kita. Sampai Dia rela sengsara bahkan mati di kayu salib untuk menanggung dosa kita. Pernah Yesus meratap begitu melihat Yerusalem, menghadapi Lazarus yang mati juga Yesus menangis.

 

Bukti kita menerima sifat tabiat Yesus sebagai manusia sengsara adalah menangisi dosa. Apa ini menangisi dosa? Menyadari dosa, menyesali dosa dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama dengan hancur hati dan setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi. Termasuk mengampuni dosa orang lain itu dengan hancur hati, mau melupakan juga dengan hancur hati.

 

Kalau dosa sudah diselesaikan maka kita tertawa bahagia.

Mazmur 32:1-2

32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

 

Ayo banyak menangisi dosa, mengaku dosa kita kepada sesama lewat dorongan Firman, bukan dorongan manusia. Kita sadar, menyesal, mengaku dosa dan diampuni dosa kita, itu suatu kebahagiaan. Sebaliknya kalau sudah tertawa dalam dosa, sudah menikmati berbuat dosa, nanti kehidupan seperti itu akan menangis ketika masuk aniaya antikristus dan menangis selamanya dalam penghukuman api neraka. Neraka itu selamanya. Lebih baik sekarang kita menangisi dosa, menyadari dan menyesali dosa serta mengakuinya dari pada sekarang kita tertawa dalam dosa.

 

4.      Berbahagia kamu yang dibenci dan dianiaya. Ini menerima sifat Yesus sebagai Anak Allah. Waktu Yesus diperhadapkan dalam sidang mahkama agama, waktu bicara tentang kebenaran belum dijatuhi hukuman mati. Waktu ditampilkan saksi-saksi yang berkata Dia akan merubuhkan Bait Allah dan akan membangun kembali dalam 3 hari, Yesus juga belum dijatuhi hukuman mati. Tetapi begitu Yesus mengakui bahwa Dia Anak Allah, langsung Imam Besar mengoyakan pakaiannya dan Yesus dijatuhi hukuman mati.

Matius 26:63-66

26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."

6:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.

26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"

 

Anak Allah itulah Mempelai Pria Sorga, karena yang menikah bukan Bapa tetapi Anak. Lewat pengalaman salib kita menerima sifat Yesus Anak Allah Mempelai Pria Sorga dalam kemuliaan. Apa sifatnya? Rela menderita, rela dibenci karena pengajaran yang benar. Jangan kecewa dan putus asa jika kita dicaci maki dan dibenci. Itu sama dengan jubah pelayanan kita dicelup dalam darah untuk menjadi putih berkilau-kilauan, memang sakit bagi daging. Termasuk doa semalaman ini mencelup jubah dalam darah.

 

Wahyu 7:13-14

7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"

7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

 

Lewat sengsara karena Yesus, menderita karena pengajaran yang benar kita memperoleh pakaian putih. Tetapi pakaian Mempelai Wanita itu bukan hanya putih, namun putih berkilau-kilau. Babel juga memakai lenan putih, cuma tidak berkilau. Jadi kalau hanya sekedar putih nanti seperti Babel. Lalu dari mana kilauannya kita dapatkan? Ingat Yesus naik ke gunung berdoa dan pakaianNya berubah menjadi putih berkilau-kilau. Jadi kita kilaunya dapatkan dari penyembahan. Ketika kita diperhadapkan dengan sengsara karena pengajaran yang benar dan kita bisa bertekun menyembah Tuhan, disitulah kita mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan.

 

Kita sudah menderita tidak tidur, lalu menyembah lagi, nanti pulang kita mendapat pakaian putih. Luar biasa, tadi pulang jadi orang kaya secara rohani. Lalu sekarang pulang punya pakaian putih berkilau-kilau. Saya percaya kalau Yesus datang malam ini juga kita sudah menjadi Mempelai WanitaNya. Yang penting menyembah tidak tidur!

Lukas 9:28-29

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Kita sudah sengsara menderita, mungkin tidak tahan bergadang sampai sudah sakit kepala, tetapi kita bisa menyembah berarti kita miliki pakaian putih berkilau-kilauan. Pakaian putih berkilau-kilauan itu keubahan hidup yang dimulai dari hati dan terpancar keluar. Hati diubahkan terpancar pada perbuatan dan perkataan kita. Setelah doa semalaman, pulang kita sudah harus berubah menjadi manusia yang rohani. Bukan hanya pulang berubah menjadi mata panda.

 

Manusia yang rohani itu bisa dilihat dari ketaatannya seperti Yesus.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Manusia yang rohani itu manusia yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Hasilnya:

Filipi 2:9-11

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Kita mendapatkan kuasa nama Yesus yang berkuasa mengalahkan trio setan. Yang di langit itu setan di udara, yang di bumi itu nabi palsu, yang di laut itulah antikristus sumbernya masalah, sumbernya air mata, sumbernya kegagalan, sumbernya dosa, sumbernya yang jelek-jelek. Lewat doa penyembahan kita bergumul di bawah kaki Tuhan, kita tersungkur menyembah Tuhan sampai kita memiliki hati yang taat dengar-dengaran, kita memiliki kuasa nama Yesus. Masalah apapun Tuhan pasti selesaikan bagi kita. Siapa tahu malam ini giliran kita untuk ditolong. Kalau belum tetap berseru namanya Yesus, tetap tersungkur menyembah Tuhan. Yakin kuasa nama Yesus pasti kita alami. Ini pengharapan yang pasti, Tuhan tidak pernah menipu. Begitu kita mau menderita sengsara karena pengajaran dan kita mau bertekun menyembah Tuhan sampai hati kita taat, kuasa nama Yesus pasti kita alami.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar