20220508

Kebaktian Umum, Minggu 8 Mei 2022 Pdt. Handri Legontu

 

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:14-17

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. 

12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus..

 

Di sini ditunjukkan tempat penyingkiran gereja Tuhan yaitu di padang gurun. Kalau secara logika kita, padang gurun itu tempat yang tidak enak, tempat yang tandus dan kering, tetapi kenapa penyingkiran ke padang gurun. Ini pelajaran bagi kita bahwa kehidupan yang masuk pada penyingkiran adalah kehidupan yang mengalami suasana padang gurun secara positif sekalipun tidak enak bagi daging. Di padang gurun itu ada asap yang membumbung, kemudian ditunjukkan ada joli Salomo, joli itu kaitannya dengan nikah. Memang sakit bagi daging tetapi kita dibawa menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

 

Apa itu suasana padang gurun secara positif.

Markus 1:2-3

1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; 

1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",

 

Lukas 1:17

1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

 

Dulu di padang gurun ada Yohanes Pembaptis yang bertugas mempersiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan. Jadi suasana padang gurun adalah mau dipersiapkan menjadi suatu umat yang layak bagi Tuhan sekalipun sakit bagi daging. Sekarang sengsara, nanti Tuhan bawa ke padang gurun dan kita dihiburkan.

Lukas 1:16-17

1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,

1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

 

Maleakhi 4:5-6

4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. 

4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

 

Ada 2 proses mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan.

1.      Membuat bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya atau sebaliknya.

2.      Membuat hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar

 

Ini proses yang tidak enak bagi daging, sengsara bagi daging. 2 poin ini semua berbicara hati. Kalau disimpulkan mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan adalah memperbaiki hati nurani menjadi baik. Kita masih mempelajari poin pertama, membuat hati bapa berbalik kepada anaknya atau sebaliknya.

Kolose 3:21

3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

 

Membuat hati bapa-bapa kembali kepada anak-anak pengertiannya tidak tawar hati, tidak kecewa atau putus asa. Hati yang tawar, kecewa dan putus asa itu garam yang tawar.

Markus 9:50

9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

 

Akibat kalau tawar hati:

1.      Tidak memberi rasa enak = tidak menjadi kesaksian. Dirinya tidak enak, bagi orang lain juga tidak enak. Coba kalau ada teman yang baper, kita ngomong A dia tersinggung, kita tidak ngomong dia tersinggung, kita ketawa dia tersinggung, kita murung dia juga tersinggung.

2.      Kegunaan garam itu untuk mencegah kebusukan. Jadi akibat kedua tidak bisa mencegah kebusukan sehingga jatuh bangun dalam dosa. Kaum muda cintanya ditolak oleh teman segereja sehingga kecewa dan akhirnya jatuh dalam dosa, dengan yang di luar saja yang tidak satu pengajaran, tidak satu keyakinan sampai berbuat yang najis. Kecewa putus asa, itu penyakit aids secara rohani, tidak ada daya tahan secara rohani, sehingga masuk virus dosa. Kalau kecewa terhadap pengajaran maka dia bisa dimasuki ajaran palsu.

 

Garam tawar itu hanya untuk diinjak-injak.

Matius 5:13

5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

 

Hanya untuk diinjak-injak artinya masuk aniaya antikristus. Halaman itu diserahkan kepada bangsa-bangsa lain untuk diinjak-injak selama 42 bulan lamanya. Bangsa-bangsa lain menunjuk antikristus, 42 bulan itu sama dengan 3,5 tahun aniaya antikristus. Untuk masuk Yerusalem Baru hati ini harus dibaharui, tidak ada laut berarti hati bimbang tidak boleh ada, tidak ada lagi maut berarti hati yang menyimpan kebencian tidak boleh ada, tidak ada laknat berarti hati yang tidak taat harus disingkirkan, tidak ada lagi malam artinya tidak ada lagi hati yang lemah yang gampang tersandung, putus ada dan kecewa. Ini proses yang tidak enak bagi daging, hati yang sering kecewa, putus asa mau diubahkan oleh Tuhan.

 

Mungkin dalam nikah sudah tawar, dalam penggembalaan sudah tawar, hidupnya sudah tawar. Bagaimana caranya untuk kembali menjadi asin?

Markus 9:50b

9:50b Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

 

Untuk kembali asin ayo kita kembali berdamai, berdamai kepada Tuhan mengaku dosa kepada Tuhan dan kalau sudah diampuni jangan diperbuat lagi. Dan juga berdamai dengan sesama, saling mengaku, saling mengampuni, saling melupakan dosa. Kita datang kepada sesama mengaku dan minta ampun. Terserah mau diterima atau tidak yang penting dari kita sudah mau datang minta ampun, mau berdamai. Kalau orang itu tidak mau menerima dia tetap tawar. Kita saling mengampuni dan melupakan dosa, bukan melupakan orangnya.

 

Kalau sudah berdamai maka Tuhan akan garami dengan api.

Markus 9:49

9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.

 

Api di sini menunjukkan Roh Kudus. Kalau sudah damai urapan Roh Kudus dicurahkan atas kita sekalian. Urapan Roh Kudus ini yang akan mencegah kebusukan-kebusukan dosa, tidak dipertahankan dosanya. Kalau ada Roh Kudus Dia akan menginsafkan kita akan dosa. Kebusukan dosa tidak dipertahankan, diselesaikan, dibuang. Juga mencegah kebusukan dunia masuk di dalam kehidupan kita sekalian. Ayo jangan tawar hati, kecewa, putus asa di dalam nikah dan permulaan nikah. Coba dalam masa pacaran kecewa lalu ganti yang lain, nanti bisa kecewa lagi. Masuk nikah lebih parah, masuk nikah itu masuk dalam masalah. Kalau dalam permulaan nikah ada masalah lalu sudah kecewa dan putus asa yah jangan masuk nikah! Nanti jadinya ribut dan tengkar terus, itu garam yang hambar.

 

Saya mau menikah dengan isteri saya banyak masalah, masalah dengan ipar, masalah orang ketiga, masalah dengan ini, masalah dengan itu, tetapi tidak mundur, maju terus sampai masuk nikah. Dalam perjalanan nikah buanyak poll masalahnya.

Ada 3 tempat yang sering dilanda tawar hati:

1.      Nikah. Karena masalah sehingga isteri tawar hati kepada suami, suami tawar hati kepada isteri, anak tawar hati kepada orang tua, orang tua tawar hati kepada anak. Kalau sudah tawar nikahnya pasti diisi dengan kebusukan-kebusukan. Tidak ada gunanya kalau nikah tawar, hanya banyak kebusukan-kebusukan di dalamnya. Kalau dibiarkan maka nikah itu tercerai berai. Nikah tidak memiliki air anggur manis, tidak bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Mungkin nikah sudah tawar, sudah hambar, ada kebusukan-kebusukan di dalamnya yang kita dengar dari orang lain. Pikir isteri baik padahal ada perselingkuhan. Anak kita pikir baik-baik di sekolah ternyata sudah narkoba dan sebagainya, itu membuat tawar. Jalan keluarnya bagaimana?

a)      Berdamai. Berdamai dulu dengan Tuhan, mengaku saya penyebab nikah menjadi tawar, saya suami kasar, saya isteri yang tidak tunduk, saya anak yang tidak dengar-dengaran, saya orang tua yang kejam. Setelah itu berdamai dengan sesama. Mau berdamai itu suasana padang gurun, kita yang mengaku sakit bagi daging, yang mau mengampuni itu juga sakit bagi daging, tetapi harus dilakukan.

Matius 18:21-22

18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

 

Tuhan Yesus mengajar mengampuni itu sampai tidak terhingga. Berapakalipun kita disakiti, seberapa besar kadar sakitnya, kita harus belajar mengampuni dan melupakan.

 

Bukan berarti saya sudah sempurna dan hebat dalam hal itu, saya masih belajar mengampuni dan doakan yang baik. Saya ingat dulu Yesus dianggap oleh saudara-saudaraNya tidak waras. Tetapi Yesus tidak langsung menghardik mereka, Dia terus berdoa. Dan di antara saudara-saudaranya ada 2 yang dipakai yaitu Yakobus dan Yudas. Yang satu bisa menulis surat Yakobus, yang satu menulis surat Yudas. Saya berdoa siapa tahu bisa sadar kembali dan dipakai Tuhan. Kalau sekarang masih jauh, suatu saat bisa kembali.

 

Yesus memberi contoh hamba yang berhutang banyak 10.000 talenta.

Matius 18:23-27

18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.

18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.

18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.

18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia

membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

 

Hutang 10.000 talenta. 1 talenta itu 6.000 dinar. Jadi 10.000 talenta = 60.000.000 dinar. Upah kerja sehari di Israel saat itu 1 dinar sehari. Berarti kalau dijadikan tahun 167.000 tahun. Ini menunjukkan hutang dosa kita tidak bisa dilunaskan oleh apapun di dunia ini. Apakah ada orang berusia 167.000 tahun? Tidak ada. Tidak ada yang bisa melunaskan hutang dosa, hanya dengan belas kasih Tuhan lewat korban Kristus di kayu salib. Kalau kita memahami hutang dosaku Tuhan hapus di kayu salib maka dosa orang lain juga kita ampuni. Kalau mengampuni maka hukuman di nerakapun tidak bisa melunaskan hutang dosanya.

 

Kita yang sudah mendapat pengampunan ayo biarlah bisa mengampuni dan melupakan dosa orang lain.

Matius 6:12,14-15

6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

 

Ini proses supaya nikah yang tawar bisa dipulihkan yaitu berdamai.

 

b)      Lakukan kewajiban utama di dalam nikah supaya nikah itu tidak menjadi tawar, tetapi garam asin di dalamnya.

Kolose 3:18-21

3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.

3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.

3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

 

Ini kewajiban utama kita!

1)      Dimulai dari isteri tunduk kepada suami dalam segala hal seperti kepada Tuhan. Ketika kita tidak mau tunduk disitu tawar hatinya, suaminya juga jadi tawar. Tunduk seperti kepada Tuhan bukan berarti suami ajak berbuat jahat kita tunduk, bukan! Serahkan kepada Tuhan, minta hikmat kepada Tuhan, seperti Abigail menghadapi Nabal suaminya. Nabal namanya, bebal orangnya. Tetapi Abigail tunduk dan mohon hikmat kepada Tuhan untuk menghadapi masalah dalam nikah. Kalau isteri tunduk dia menempatkan Yesus sebagai kepala dalam nikahnya sehingga Yesus yang akan membela dan Yesus yang akan menghajar suami yang bebal seperti Nabal. Isteri diam dan tunduk lalu suami sewenang-wenang dan kasar terus, nanti dia berhadapan dengan Tuhan. Tetapi isteri-isteri di sini jangan berdoa “Tuhan hajar suamiku sampai mati!”. Serahkan kepada Tuhan nanti Tuhan yang melakukan pembelaan. Nabal dihajar Tuhan sampai mati.

I Samuel 25:2,25,32-33,38

25:2 Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya.

25:25 Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.

25:32 Lalu berkatalah Daud kepada Abigail: "Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang mengutus engkau menemui aku pada hari ini;

25:33 terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.

25:38 Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati.

 

Jangan tunggu suami dihajar Tuhan seperti ini, dipukul sampai mati. Tetapi isteri-isteri jangan doakan suaminya supaya mati, doakan supaya suaminya berubah. Isteri yang tunduk bisa memenangkan suaminya.

I Petrus 3:1

3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,

 

Dengan diam bisa memenangkan suami. Tetapi diam di sini jangan juga kalau ditanya diam saja. Kadang kalau isteri seperti itu suami kepancing juga emosinya.

 

2)      Suami mengasihi isteri seperti dirinya sendiri dan jangan berlaku kasar. Isteri itu wadah yang lemah bagaikan bejana tanah liat, dikasari dengan kata-kata retak dia, dipukul hancur. Mau diperbaiki, dilem bisa, tetapi ada bagian yang cuil dan hilang, tidak ada akan sama seperti waktu pertama kali kenal.

 

Kalau suami mengasihi isteri dan tidak berlaku kasar maka Yesus menjadi kepalanya, isteri coba-coba lawan berhadapan juga dengan Tuhan. Suami sudah mengasihi isteri, sudah tidak kasar, lalu isteri membantah dan cerewet, melawan terus, akibatnya berhadapan dengan Tuhan. Contoh isteri cerewet dan suka melawan suaminya adalah Mikhal, isteri Daud, sampai mengejek suaminya.

II Samuel 6:20-23

6:20 Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"

6:21 Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, — di hadapan TUHAN aku menari-nari,

6:22 bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."

6:23 Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.

 

Ini akibat kalau isteri tidak mau tunduk pada suami malah mengejek suami, tidak punya anak sampai matinya. Artinya:

Ø  Tetap hidup dalam aib dosa sampai rohaninya mati. Bagi orang Israel tidak punya anak itu adalah aib.

Ø  Rohaninya tidak berbuah. Punya anak itu menunjuk perkembangan.

 

Daud ini seorang gembala, ini awasan bagi kami gembala dan ibu gembala. Gembala Nabal, isteri gembala Mikhal, apa jadinya jemaat yang mau digembalakan. Nomor 1 saya dan isteri koreksi diri, saya jangan kasar, dia jangan melawan. Kalau saya kasar saya dipukul Tuhan, dia melawan maka aib dosanya kekal, rohaninya tidak berbuah sampai mati. Kaum muda yang mau menikah, ingat jangan kasar pada isteri, jangan melawan suami.

 

3)      Orang tua jangan membuat tawar hati anak dengan memaksakan yang tidak sesuai Firman atau menuruti kehendak anak yang tidak sesuai Firman. Begitu terjadi apa-apa, hati anak tawar karena orang tua.

 

4)      Anak taat kepada orang tua dalam segala hal. Soal sekolah taat, soal yang lain taat, soal jodoh seringkali tidak taat. Beda pengajaran, beda keyakinan, orang tua bilang “jangan nak” malah dijawab “saya sudah terlanjur cinta!”. Jangan seperti itu.

 

Kalau bisa berdamai, bisa melaksanakan kewajiban dalam nikah, maka nikah itu memiliki air anggur yang manis yang akan mencapai kebahagiaan pesta nikah Anak Domba. Air anggur itu kaitannya dengan pesta kawin di Kana.

 

Periksa nikah kita masing-masing, jangan-jangan tawar. Atau ada yang sudah pahit. Tuhan tolong siang ini berdamai satu dengan yang lain, lakukan kewajiban utamanya, tidak usah menuntut hak. Yakinlah Tuhan pasti curahkan air anggur yang manis dalam nikah kita. Ada kemanisan yang memuncak pada kemanisan pesta nikah Anak Domba Allah.

 

2.      Tawar hati di dalam ibadah pelayanan.

II Korintus 4:1

4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

 

Mengapa beribadah melayani tetapi tawar hati? Karena tidak menghargai kemurahan Tuhan, tidak menghargai korban Kristus. Bagaimana kalau gembala tawar hati kepada jemaat, khotbah tawar. Jemaat juga sudah tawar hati kepada gembala, mau datang ibadah sudah tawar. Yang tergembala jarak jauh, mari periksa, kalau sudah tawar minta ampun. Sebab itu ibadah pelayanan itu harus dalam sistem kemurahan. Praktek tidak menghargai kemurahan Tuhan sehingga ibadah pelayanannya tawar, bosan, jenuh:

a)      Roma 2:4

2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

 

Prakteknya melayani tetapi tidak bertobat, dosa yang dipertahankan itu yang membuat tawar. Khotbah tidak bertobat, menyanyi tidak bertobat, main musik tidak bertobat, operasikan laptop tidak bertobat, tim doa tidak bertobat, pelayanan apapun kalau tidak bertobat semua menjadi tawar, menjadi jenuh. Apalagi saya yang khotbah pagi sore, kalau tidak bertobat bosan nanti sampai gulung tikar. Tetapi kalau kita bertobat semakin berkobar-kobar, pelayanan terasa manis. Kapan lagi ibadah, kapan lagi doa puasa, kapan lagi doa semalaman.

 

Kalau tidak bertobat mau datang ibadah raya malas, ibadah pendalaman Alkitab malas, ibadah doa malas. Datang hanya karena ada tugas di gereja, kalau tidak ada tugas tidak datang. Tuhan tolong jangan kita seperti itu.

 

b)      Roma 12:1

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

 

Tidak mau mempersembahkan tubuh atau seluruh hidupnya. Seharusnya ibadah pelayanan itu dalam tanda mempersembahkan tubuh/ seluruh hidup.

 

1)      Mulai dari mempersembahkan tubuh yang hidup, tubuh yang dikuasai Roh Kudus.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Ini hasil ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dan karunia-karunianya. Jadi praktek tidak menghargai kemurahan Tuhan tidak mau bertekun dalam ibadah raya.

 

2)      Mempersembahkan tubuh yang kudus adalah tubuh yang dikuasai Firman.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Mazmur 119:9-11

119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

119:10 Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

 

Ini hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Jadi kehidupan yang tidak menghargai kemurahan Tuhan tidak mau tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, bosan, malas dan tawar hatinya.

 

3)      Tubuh yang berkenan adalah tubuh yang dikuasai kasih Allah sebagai hasil ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.

 

Kalau disimpulkan praktek tidak mau menghargai kemurahan Tuhan adalah tidak mau tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Ini yang membuat tawar dan bosan. Kalau kita tekuni tidak akan pernah bosan. Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok bukan keharusan tetapi kebutuhan. Kalau kita butuh pasti kita tekun. Mau dari daerah manapun kita datang. Bukan masalah online atau offline tetapi ketekunannya. Di gereja maupun di rumah kita tetap tekun beribadah karena kita butuh. Saya butuh Roh Kudus, saya butuh Firman, saya butuh kasih Allah, maka kita datang beribadah.

 

Sehancur apapun seseorang kalau masih mau beribadah, masih mau tergembala, masih mau dengar Firman, masih bisa dipulihkan. Perempuan yang terkenal berbuat dosa, dia dengar Yesus sedang makan, dia datang kepada Yesus maka dia dipulihkan. Perempuan Siro Fenesia, anaknya kerasukan setan, dia datang kepada Yesus maka dia dipulihkan. Sebaliknya orang yang tidak setia, yang tidak mau tekun dalam ibadah, tidak ada harapan untuk dipulihkan, dia akan semakin jahat dan semakin najis.

Wahyu 22:11

22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Ini nasihat ke-4 dari 7 nasihat terakhir Yesus. Tuhan suruh pilih salah satu, benar bertambah benar suci bertambah suci atau jahat bertambah jahat cemar bertambah cemar. Kalau benar bertambah benar, suci bertambah suci masuklah ibadah pelayanan dan dengarkan Firman. Kalau tidak mau masuk ibadah pelayanan berarti dia pilih jahat bertambah jahat, cemar bertambah cemar. Kaum muda ayo tergembala sungguh-sungguh, hargai kemurahan Tuhan. Tekuni 3 macam ibadah pokok, jangan jadikan keharusan, tetapi jadikan ini sebagai suatu kebutuhan.

 

c)      Roma 12:2

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Praktek tidak menghargai kemurahan Tuhan adalah tidak berubah, tetap manusia daging yang tidak tahu membedakan mana benar mana salah terutama soal pengajaran. Kalau sudah seperti itu pasti tawar hati. Makanya kita ikut Tuhan, bukan ikut manusia, ikutlah pengajaran yang benar. Kalau ikut manusia kita tawar. Kalau saya ikuti daging saya tawar, saya kepada guru saya, orang tua rohani saya. Isteri saya ikut tawar karena dicap pengkhianat. Tetapi saya ikut pengajaran, bukan ikut orangnya sehingga bisa mengikuti pergerakan tabut perjanjian. Kalau ikut pengajaran kita tetap bertahan sampai garis akhir.

 

Ini soal makanan kita harus tahu membedakan.

Ibrani 5:14

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

3.      Pengalaman sengsara daging bersama Yesus

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Banyak yang tawar hati, saya ikut Yesus, sudah tergembala, kenapa menderita! Mana Yesus ini! Saya juga pernah begitu sampai ngomel-ngomel sendiri, tetapi saya cabut dan minta ampun. Katanya beranak cucu bertambah banyak tetapi tidak ada ini! Apalagi sudah membanding-bandingkan “itu pendeta sana baru menikah sudah punya anak, tahbisan dia dengan saya lebih benar saya” mulai kebenaran diri sendiri.

 

Siang hari ini mungkin diperhadapkan sengsara daging karena Yesus, karena pengajaran, karena ibadah, sengsara daging tanpa dosa, jangan kita tawar. Jangan kita tidak ibadah, lalu terjadi apa-apa malah kita bilang ini percikan darah, bukan! Itu sengsara karena dosa sengaja tidak beribadah! Kita periksa kalau tidak ada dosa maka itu percikan darah. Kalau kita raba lalu ada dosa, minta ampun sehingga sengsara itu diubah menjadi sengsara daging tanpa dosa.

 

Tujuan mengalami sengsara supaya mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Kalau masih tawar itu manusia daging, kalau kita bertahan, sabar, diam itu manusia rohani. Apa kekuatan yang bisa menguatkan kita menghadapi percikan darah? Daging tidak bisa, karena daging ini selalu mau yang enak. Ini yang menguatkan kita:

II Korintus 4:7-9

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

 

Kekuatan kita adalah harta yang indah, harta sorga. Apa itu harta sorga, harta indah yang dimaksud?

I Timotius 1:13-14

1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

 

Itu harta indah, harta sorga. Jadi yang mampu menguatkan kita dalam menghadapi sengsara atau percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus adalah harta sorga itulah ajaran yang sehat, ajaran yang benar yang kita terima dari pendahulu kita. Musa 40 hari di atas gunung menerima Tabernakel ini. Pdt. Van Gessel menerima dalam bentuk yang rohani. Kita tinggal terima jadi, kenapa kita mau otak-atik lagi, mau tambah ini tambah itu, seharusnya tinggal praktek. Tuhan sudah mau datang tetapi malah mau tambah kurang, ketinggalan nanti orang itu! Makanya begitu diperhadapkan sengsara daging dia tidak kuat, mundur, berhenti melayani dan berkata habis panggilan. Padahal bukan habis panggilan tetapi pengajarannya sudah tidak benar.

 

Jadi saat kita menghadapi sengsara daging tanpa dosa jangan jauh dari Tuhan, justru perbanyak dengar Firman, perbanyak kumpulkan harta sorga, pasti kuat! Kita bagaikan bejana tanah liat yang dihimpit dari berbagai sisi, dihempas dan dibanting, tetapi kekuatan Firman pengajaran itu yang memampukan dan menguatkan kita. Sudah lama gulung tikar dalam pelayanan kalau tidak ada pengajaran ini saat menghadapi sengsara. Pengajaran ini yang membuat kita tabah. Ayo mari jadilah kehidupan yang tabah, kuat teguh hati.

II Korintus 5:6-8

5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,

5:7 — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —

5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

 

Tabah kuat dan teguh hati, jangan putus asa dan kecewa. Menghadapi masalah tetap berharap Tuhan, itu kuat teguh hati. Tidak mudah tercemar oleh dosa, tetap pertahankan kebenaran dan kesucian. Dan tidak mau melepaskan pengajaran ini, pengajaran yang sehat, apapun resikonya, apapun yang dihadapi. Banyak yang sudah melepaskan, jangan tampah jumlah Yudas Iskariot, pertahankan pengajaran.

 

Kalau kuat teguh hati ada hasilnya:

a)      Yosua 1:6,7,9,18

1:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.

1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.

1:9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."

1:18 Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apa pun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"

 

Hasilnya Yosua dipakai Tuhan menuntun bangsa Israel masuk Kanaan. Kanaan itu negeri kegerakan. Artinya kita dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kita lihat di depan ini akan ada kegerakan yang lebih besar lagi sampai mengarah ada Israel yang asli. Kalau mereka telah menerima ajaran yang sehat maka kita akan disatukan dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna. Kegerakan penginjilan sudah terjadi di mana-mana, dari Israel sampai ke ujung bumi. Sekarang kegerakan pengajaran dari ujung bumi sampai ke Israel. Ayo semua dipakai terlibat di dalamnya. Ayo jangan tawar hati, tetap kuat teguh hati. Ada masalah dalam nikah kuat teguh hati, masalah dalam pelayanan kuat teguh hati, menghadapi percikan darah tetap kuat teguh hati maka Tuhan akan memakai.

 

b)      Tuhan menyertai kita. Kalau Tuhan menyertai kita maka Tuhan tahu apa masalah kita sehingga Dia selesaikan. Tuhan tahu apa kebutuhan kita dan Dia sediakan. Masakan Tuhan biarkan orang itu sengsara dan menderita sementara ada Tuhan beserta, pasti Tuhan tolong. Manusia saja melihat sesamanya ada dalam penderitaan dia menolong, apalagi Tuhan. Pertolongan manusia terbatas, kalau pertolongan Tuhan Yesus tidak terbatas, sebab Dia menyertai kita.

 

c)      Tuhan membela kita. Jangan coba-coba usik kehidupan yang kuat dan teguh hati, kalau dia diam lalu dicaci maki maka Tuhan ada, Hakim yang adil ada bersama denganNya, orang yang melawan dihukum mati.

 

Kenapa Tuhan pakai, kenapa Tuhan sertai, kenapa Tuhan bela? Karena Tuhan rindu kita menjadi Mempelai WanitaNya. Suami yang baik tidak akan mungkin membiarkan dan menelantarkan isterinya. Yesus suami yang sejati, Mempelai Pria Sorga, Dia selalu memakai kita, menyertai, membela kita. Tuhan selalu berperang ganti kita.

II Tawarikh 32:7

32:7 "Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya, karena yang menyertai kita lebih banyak dari pada yang menyertai dia.

 

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar