20220518

Kebaktian PA Imamat, Rabu 18 Mei 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:29-30

25:29 "Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun.

25:30 Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun-temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas.

 

Ada 3 peraturan penebusan rumah.

1.      Ayat 29-30 Penebusan rumah di kota yang berpagar tembok.

2.      Ayat 31 Penebusan rumah di desa.

3.      Ayat 32-34 Penebusan rumah orang Lewi.

 

Kita masih bicara penebusan rumah yang berpagar tembok. Bicara rumah berbicara nikah, rumah terjual menunjuk nikah yang bermasalah, nikah yang hancur. Semua bisa dipulihkan Tuhan apapun kehancuran nikah itu. Kota ada kaitannya dengan kesibukan dunia, pagar tembok ada kaitannya dengan harta. Manusia ini terlalu sibuk mengumpulkan harta dunia karena menganggap harta adalah tembok atau kota perlindungan sehingga menyebabkan rumah terjual, nikah hancur dan buah nikah hancur. Tuhan berikan cara menolong nikah yang hancur. Disebutkan tadi dalam jangka waktu setahun harus ditebus. Setahun menunjukkan umur dari Anak Domba Paskah.

Keluaran 12:5

12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.

 

Sekarang anak domba Paskah itu menunjukkan korban Yesus Anak Domba Allah yang diwujudkan lewat perjamuan suci. Daging anak domba Paskah itu dimakan dengan roti tidak beragi.

Keluaran 12:8

12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.

 

Roti tidak beragi menunjukkan Firman pengajaran yang benar, pengajaran yang murni, tidak campur dengan perkara dunia, filsafat dunia, filsafat kosong, pengetahuan dunia. Kalau pengajaran sudah dicampur dengan pengetahuan dunia, maka itu adalah omongan kosong yang tidak suci.

 

Jadi, cara Tuhan untuk menolong nikah yang hancur adalah dengan menyediakan sarana Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Kalau mau tertolong nikahnya manfaatkan sarana itu. Bagaimana cara memanfaatkannya? Dengan makan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Kesempatan yang paling luas makan pengajaran yang benar dan perjamuan suci adalah di dalam ibadah pendalaman Alkitab seperti sore ini.

 

Dulu untuk makan perjamuan Paskah itu ada aturannya. Sekarang itu juga menjadi aturan untuk makan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci sekaligus sebagai bukti bahwa rohani kita sudah  makan.

Keluaran 12:11

12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.

 

1.      Berikat pinggang, artinya melayani dalam kebenaran dan kesetiaan. Ketika nikah mulai goncang ayo kembali kepada kebenaran dan kesetiaan sehingga bisa tertolong.

2.      Memakai kasut, artinya kerelaan hati untuk berkorban bagi pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Ketika dalam nikah ada kegoncangan, disinilah ada kerelaan hati untuk berkorban, terutama berkorban perasaan dan harga diri. Untuk mengaku salah dan mengampuni kesalahan itu semua adalah pengorbanan.

3.      Tongkat di tangan, artinya salib menjadi pengalaman hidup kita.

4.      Buru-burulah kamu memakannya.

 

3 poin pertama ini sudah dijelaskan minggu lalu. Minggu ini kita akan membahas poin ke-4. Buru-buru kamu memakannya artinya jangan berlambat-lambat dalam perkara yang rohani, tetapi ada dorongan untuk gerak cepat dalam perkara yang rohani. Terutama cepat untuk mendengar Firman sampai praktek Firman.

Mazmur 119:60

119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.

 

Mari bersegera dalam mendengar Firman dan mempraktekan Firman. Ketika kita mau berlambat-lambat dalam perkara yang rohani, ingat saja keluarga Lot, Tuhan mau selamatkan mereka malah berlambat-lambat. Akhirnya kedua malaikat yang pergi ke kota Sodom memegang tangan lot, tangan isterinya dan tangan kedua anaknya lalu dibawa ke luar kota. Tetapi karena berlambat-lambat keluarga mereka hancur, isterinya menjadi tiang garam lalu Lot dan kedua anak gadisnya jatuh dalam dosa kenajisan. Jadi kalau kita berlambat-lambat ingat saja keluarga Lot supaya kita ada rasa takut, bahaya kalau menunda-nunda. Terutama dalam mendengar dan praktek Firman jangan tunda-tunda. Mungkin sudah ada dorongan Firman di hati kita, kalau salah akui.

 

Firman pengajaran yang benar ini yang mendorong kita untuk masuk dalam kegerakan yang rohani. Itu dinubuatkan dalam Yehezkiel 47:1-12.

Yehezkiel 47:1-5

47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.

47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.

47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

 

Kita lihat di sini ada sungai yang membual keluar dari Bait Suci. Ini menunjukan kegerakan rohani yang tidak berlambat-lambat. Dalam tempo singkat air itu naik dari pergelangan kaki, lutut, pinggang, sampai tidak bisa diseberangi lagi. Firman pengajaran yang benar ini mendorong kita masuk kegerakan rohani yang cepat, tidak santai, tidak berlambat-lambat.

 

Sungai ini menunjuk:

1.      Roh Kudus.

2.      Kegerakan rohani yang tidak bisa dibendung, seperti sungai yang membual. Membual itu mengalir dengan deras.

 

Saat kegerakan terjadi kita ada di mana? Kita harus ada dalam pengajaran. Sekarang terjadi kegerakan, jangan sampai kita yang sudah ada di dalam malah keluar. Yang dari luar mau masuk, ayo kita yang sudah ada di dalam semakin bergairah, jangan berlambat-lambat dalam perkara rohani.

 

Setiap diukur 1000 hasta, ketinggian air itu naik. Angka 1000 adalah angka kesucian.

Kejadian 20:16

20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

 

Jadi soal kesucian ini harus bersegera, jangan berlambat-lambat. Kita harus berupaya memacu rohani kita untuk selalu dalam kesucian supaya dipakai dalam kegerakan ini. Kesucian meningkat, pemakaian Tuhan juga semakin meningkat, semakin nyata. Jangan sampai kita ketinggalan.

 

Jadi kalau disimpulkan buru-buru memakannya adalah masuk dalam kegerakan rohani oleh dorongan Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Saya ingat berturut-turut beberapa tahun bapak gembala di sini mengatakan tahun kegerakan Firman. Itu beberapa tahun lalu tahun kegerakan Firman, sekarang ini apakah kita masih ada dalam kegerakan Firman? Apakah telah bersegera atau sudah loyo? Sementara jiwa-jiwa di luar merindu masuk dalam kegerakan, kita yang di dalam bagaimana. Harus bersegera masuk dalam kegerakan Firman.

 

Sungai itu menuju ke timur. Sebelah timur merupakan wilayah dosa bertambah-tambah. Penjelasannya Adam dan Hawa berbuat dosa diusir ke sebelah timur, setelah Kain membunuh Habel dia lari ke sebelah timur, menara Babel dibangun di sebelah timur.  Keturunan Abraham dari gundik-gundiknya tidak mendapatkan janji, hanya mendapatkan pemberian, mereka diusir ke sebelah timur. Jadi sebelah timur adalah wilayah dosa bertambah-tambah tetapi justru kegerakan Firman ke sebelah timur. Artinya justru di saat dosa bertambah-tambah, kasih karunia semakin bertambah-tambah yang diwujudkan dengan pembukaan Firman semakin melimpah bagaikan air sungai yang membual-bual.

Roma 5:20-21

5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,

5:21 supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Ayat ini jangan disalah tafsir, kalau begitu berbuat dosa banyak supaya kasih karunia Tuhan semakin nyata bagi kita, pembukaan Firman semakin nyata, bukan begitu! Di akhir zaman ini dosa semakin hebat, semakin luar biasa apalagi ditunjang kecanggihan teknologi. Kita sangat-sangat tidak mampu menghadapinya. Sebab itu perlu pembukaan rahasia Firman yang semakin melimpah untuk menyucikan kita dan melindungi kita supaya jangan digulung oleh dosa. Kalau dalam gereja tidak ada pembukaan Firman, jangan heran kalau dosa begitu luar bisa menggulung orang yang ada di dalamnya. Pendetanya digulung, tua-tuanya digulung, jemaatnya habis semua digulung oleh dosa, ibadah hanya ceremonial saja, ibadah tidak ada terasa kuasanya, tidak terasa penyucian, yang pemabuk tetap pemabuk, yang judi tetap berjudi, jangan-jangan pendetanya juga mabuk dan berjudi. Semakin bertambahnya dosa kita membutuhkan pembukaan Firman semakin melimpah.

 

Ayo kita segera masuk dalam kegerakan Firman. Kita menghadapi dosa yang bergulung-gulung, kita membutuhkan air sungai yang membual-bual yaitu pembukaan Firman yang semakin melimpah supaya melindungi kehidupan kita sekalian. Tetapi jaga, dalam kegerakan Firman jangan menjadi orang fasik. Ini yang harus kita waspadai, justru dalam kegerakan Firman ada kehidupan yang menjadi orang fasik.

Mazmur 50:16-21

50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,

50:17 padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?

50:18 Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah.

50:19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.

50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.

50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

 

Orang fasik di sini adalah orang yang menyelidiki Firman, bertanya Firman, menyebut-nyebut perjanjian Tuhan, tetapi tidak mau menerima teguran Firman, malah marah kalau kena Firman.

 

Tanda-tanda orang fasik:

1.      Berkawan dengan pencuri.

Matius 24:43

24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

 

Pencuri ini membongkar rumah, bicara rumah itu menunjuk nikah. Jadi tanda orang fasik adalah bicara Firman, menyelidiki Firman tetapi menyetujui nikah yang salah, nikah yang terbongkar. Kawin cerai, kawin mengawinkan, kawin campur, itu semua disetujui. Celakanya kalau kami hamba Tuhan yang tugasnya menyelediki Firman, menyebut-nyebut dengan mulutnya tetapi malah menyetujui nikah yang salah. Tidak pernah diarahkan dan diperbaiki lewat Firman, malah dibiarkan. Inilah tanda orang fasik.

 

2.      Bergaul dengan orang berzinah. Artinya:

a)      Hidup dalam kenajisan. Dia menyelidiki Firman tetapi hidup di dalam kenajisan! Memang kegenapan Firman dalam Wahyu pasal 22 ada 2 arus yang berlawanan yang bergerak cepat. Arus yang positif yang benar bertambah benar, yang suci bertambah suci. Arus yang negatif yang cemar dan jahat bertambah cemar dan jahat. Kegerakan Firman terjadi tetapi orang yang berbuat jahat dan najis bertambah jahat dan najis. Kaum muda hati-hati, dan bukan hanya sebatas kaum muda, semuanya hati-hati. Ingat waktu bangsa Israel mau keluar dari Mesir ada tulah katak, katak menunjuk roh-roh najis. Katak itu mengeriap masuk dalam rumah, berarti nikah dihantam kenajisan. Masuk dalam adonan, adonan bicara Firman, sampai kenajisan masuk di situ. Sampai memanjati punggung orang Mesir, betapa kenajisan menguasai gereja Tuhan.

 

b)      Tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)

4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.

 

c)      Membuka diri terhadap ajaran campur. Dalam Yehezkiel pasal 16 bagaimana Yerusalem digambarkan sebagai gadis yang cantik, yang diberikan pakaian yang bagus dari Tuhan, diberikan makanan yang istimewa tetapi kemudian berzinah, merenggangkan kedua pahanya, membuka diri menerima ajaran-ajaran lain, itu berzinah secara rohani! Sampai agama lain dipelajari dalam gereja, ada pendeta spesialis ajaran agama lain. Enak rasanya bagi daging tetapi membuat jatuh dalam kehancuran luar biasa.

 

3.      Mulutnya jahat dan kotor. Kalau orang mulai tidak setia dalam ibadah pelayanan, menyetujui nikah yang salah, hidup dalam kenajisan, membuka diri menerima ajaran-ajaran lain, mulutnya pasti jahat dan kotor. Baik bicara secara langsung jahat, juga di media sosial jahat. Jadi jangan heran kalau orang menerima ajaran campur arahnya ke situ. Nanti orang yang berpegang teguh pada ajaran yang benar malah dihina-hina, dianggap bodoh dan lain sebagainya.

 

Jadi masuk kegerakan Firman itu harus sungguh-sungguh dan extra hati-hati, jangan sampai menjadi orang fasik. Ada penyelusup, itu yang harus kita jaga. Termasuk saya juga harus jaga, jangan sampai saya berkhotbah tetapi saya penyelusup.

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Masing-masing kita periksa diri, ini suatu awasan, jangan sampai terjadi kegerakan Firman tetapi kita didapati Tuhan sebagai orang fasik yang menyusup masuk dalam kegerakan, menyusup di dalam penggembalaan.

 

Kita kembali pada Yehezkiel pasal 47. Sentuhan air sungai itu lembut. Artinya Firman pengajaran yang benar sekeras apapun merupakan kelembutan hati Tuhan kepada kita, itu bahasa cinta kasih Tuhan kepada kita supaya kita mengalami penyucian, tidak dihukum. Seharusnya begitu kita berbuat dosa Tuhan punya hak menghukum saat itu juga. Tetapi tidak demikian, Tuhan tampil dengan teguran-teguran Firman, siapa tahu orang berdosa itu sadar, dia bertobat, luput dari penghukuman. Itulah kelembutan hati Tuhan, jangan kita salah kaprah. Kami hamba Tuhan menyampaikan bahasa cinta kasih Tuhan kepada sidang jemaat supaya jangan dihukum tetapi disucikan dan disempurnakan, dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Hanya kalau hati kita keras maka Firman Tuhan itu kita terlalu rasa keras dan tidak bisa kita terima. Seperti dalam Yohanes pasal 6 mereka berkata Firman ini keras, siapakah yang bisa menerimanya. Padahal karena hatinya keras sehingga merasa Firman Tuhan itu keras. Coba lembutkan hati, firman kita terima, kita sadar ini bahasa cinta kasih Tuhan, Tuhan tidak mau kita binasa makanya Firman bisa kita terima. Firman bisa kita terima dan kita ada di dalam kegerakan Firman itu. Lembutkanlah hati, jangan keras.

 

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Firman itu berkuasa menyelamatkan jiwa, kenapa kita tolak. Untuk perkara yang jasmani kita cari keselamatan, yang rohani kita mau diselamatkan malah tidak mau. Jadi aneh manusia ini, bahasa cinta kasih Tuhan malah dianggap bahasa ajakan perang.

 

Kegerakan air sungai dalam Yehezkiel pasal 47 itu, di mana sungai itu mengalir di situ ikan-ikan hidup berkeriapan. Kegerakan Firman ini membuat rohani kita hidup, jangan tolak.

Yehezkiel 47:8-9

47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,

47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

 

Kegerakan Firman membawa kehidupan, rohani menjadi hidup. Itulah yang dipahami oleh Petrus ketika Yesus ditinggalkan oleh banyak murid. Yesus bertanya pada 12 rasul, kamu tidak mau pergi juga? Petrus menjawab:

Yohanes 6:67-68

6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"

6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

 

Firman itu hidup, jangan tolak. Menolak kegerakan Firman berarti rohani mati. Tetapi kalua kita mau masuk di dalamnya rohani kita hidup. Makanya dalam Ibrani 4 dikatakan Firman itu hidup, I Yohanes 1:1 Firman itu hidup. Jangan kita tinggalkan, rugi kita meninggalkan kegerakan Firman pengajaran yang benar maka rohani mati. Tetapi kalau kita ada di dalamnya sementara kegerakan Firman ini semakin membesar dan luar biasa, maka rohani kita hidup.

 

Bukti atau tanda-tanda bahwa kita ada di dalam kegerakan Firman = bukti rohani kita hidup.

1.      Yehezkiel 47:7,12

47:7 Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.

47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

 

Banyak pohon di sebelah sini dan di sebelah sana, artinya ada keseimbangan. Prakteknya:

a)      Adil dalam hal waktu untuk Tuhan dan untuk perkara yang jasmani. Jangan sampai kita terlalu sibuk dengan yang jasmani sehingga mengurangi waktu untuk Tuhan. bahkan sudah tidak peduli lagi soal yang rohani, tidak peduli lagi soal ibadah. Sesibuk-sibuknya kita, yang rohani itu jangan kita terlantarkan, jangan kita kurangi. Dari soal perpuluhan saja, Tuhan minta 1/10, bagi kita 9/10. Standar Firman itu seimbang. Tuhan tidak mau merugikan kita, hanya kita yang merasa rugi memberi waktu untuk Tuhan. Waktu sehari 24 jam, Tuhan hanya minta 1 jam. Tetapi itupun sulit kita berikan sebab kita rasa rugi. Padahal Tuhan itu penjaga yang tidak pernah terlelap. Dia jaga kita sepanjang malam, Dia tidak pernah tidur.

 

Dalam seminggu 7 hari, yang Tuhan minta kita beribadah berapa hari? Sebenarnya tidak sampai 3 hari juga. Kalau dihitung jam, taruhlah 1 kali ibadah 3 jam, berarti 1 Minggu 9 jam. Sementara dalam seminggu ada 168 jam. Kalau merasa rugi memberi waktu bagi Tuhan berarti belum ada dalam kegerakan Firman, rohani belum hidup. Adillah dalam masalah waktu dengan Tuhan. Jangan biarkan Tuhan bertepuk tangan sebelah. Usaha dan gairah Tuhan bagi kita begitu besar, tetapi usaha dan gairah kita untuk Tuhan tidak ada.

 

Kalau belajar dalam kitab Kidung Agung, Salomo mengatakan pada Sulamit “engkau pohon apel dan buah dadamu gugusannya, aku rindu memanjat dan memegang gugusannya”. Itu berbicara cinta kasih. Bagi Tuhan untuk mendapatkan cinta kasih kita gerejaNya Tuhan harus berusaha sampai memanjat. Tetapi untuk dunia, kita umbar kasih kita begitu saja, padahal untuk Tuhan terlalu pelit! Jangan kita seperti itu, itu berarti belum ada dalam kegerakan Firman. Saya bicara ini dengan hati yang bergetar, kadang kami hamba Tuhan juga untuk Tuhan kita terlalu hitung-hitungan.

 

b)      Dalam nikah ada keseimbangan yaitu suami mengasihi isteri dan isteri tunduk kepada suami. Orang tua menafkahi dan membesarkan anak, anak taat dan menghormati orang tua. Kalau disimpulkan sesibuk-sibuknya kita harus saling memperhatikan di dalam nikah.

 

c)      II Korintus 8:13-14

8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.

8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.

 

Saat orang lain kekurangan dan kita berkelebihan, mari kita bisa memberi untuk mencukupkan kekurangan orang lain. Sesama di sini adalah sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan. Tuhan mengatakan yang kuat menanggung yang lemah. Bukan berarti kita mau dibantu terus, tetapi saat kita ada kelebihan kita juga bisa membantu orang yang berkekurangan.

Roma 15:1

15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.

 

Kita belajar dari papan-papan jenang. Papan jenang punya pasak dan punya lubang juga supaya bisa terhubung satu dengan yang lain. Kalau hanya papan utuh saja sulit untuk menyatu. Ada kelebihannya ada kekurangan, saling mengisi, yang punya kelebihan membantu yang kekurangan. Suatu saat yang ada kelebihan ini ada kekurangan, maka yang tadi dibantu ada kelebihannya juga bisa membantu. Begitulah papan-papan saling mengisi. Dan berdiri tegak, seimbang. Kalau miring sedikit maka angin masuk, ajaran palsu masuk, dosa-dosa masuk.

 

2.      Yehezkiel 47:12

47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

 

Buahnya selalu baru per 30 hari. Angka 30 adalah angka Korban Kristus. Jadi artinya selalu menghargai Korban Kristus. Bagaimana menghargai Korban Kristus. Ada yang mengganggap menghargai Korban Kristus dengan selalu menggelar perjamuan suci dalam setiap ibadah, bukan seperti itu. Padahal Alkitab mengatakan di mezbah dupa emas tidak boleh ada korban curahan, itu gambaran perjamuan suci. Yesus mati di kayu salib untuk melepaskan kita dari dosa, lepas dari dosa itu pertobatan. Selalu menghargai korban Kristus dengan praktek ada buah pertobatan, hidup dalam pertobatan.

Lukas 3:8-9

3:8 Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! 

3:9 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."

 

Kalau tidak menghasilkan buah pertobatan maka ditebang dan dibuang ke dalam api. Bertobat itu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Ada 3 macam buah pertobatan di sini:

a)      Lukas 3:10-11

3:10 Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"

3:11 Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."

 

Buah pertobatan yang pertama bisa membagi dan memberi. Bisa membagi di sini bukan sekedar orang di luar sana, dermawan, menolong, bikin dompet peduli dan lain sebagainya. Membagi di sini dikaitkan dengan penggembalaan.

Galatia 6:6

6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

 

Membagi di sini yaitu membagi segala sesuatu yang ada pada kita kepada orang yang memberikan pengajaran kepada kita. Penekanannya bukan yang jasmani. Terutama memberi diri untuk digembalakan oleh hamba Tuhan yang dipercaya pembukaan rahasia Firman. Kalau sudah bisa memberi dirinya untuk digembalakan, berkat yang jasmani tidak usah ditanya pasti bisa memberi. Kalau jemaat sudah memberi dirinya digembalakan maka menjadi ingatan kami gembala untuk selalu dibawa di dalam doa, digumuli terus supaya imannya dipelihara.

Titus 1:1

1:1 Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita,

 

Jadi gembala bukan mencari berkat yang jasmani, bukan itu yang utama. Tetapi mencari jiwa untuk diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan. Jemaat yang digembalakan itu jemaat anak-anak sulung, harus diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan. Gembala bertanggung jawab untuk keselamatan jiwa sidang jemaat. Berapa jiwapun dipercayakan 1, 2, 3 ataupun 1000 itu terserah Tuhan, bukan yang jasmani yang dicari.

 

Ini yang dimaksud buah pertobatan, bisa memberi diri kita untuk digembalakan oleh hamba Tuhan yang Tuhan percayakan Firman penggembalaan. Kami juga sebagai gembala harus tergembala, cari di mana hamba Tuhan yang Tuhan percayakan Firman pengajaran yang benar, di situ kami bersekutu. Hamba Tuhan harus bersekutu, saya juga bersekutu dengan tekun supaya imanku terpelihara.

 

b)      Lukas 3:12-13

3:12 Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"

3:13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."

 

Jangan merugikan orang lain = harus menjadi saksi. Di mana saja kita berada harus menjadi saksi, bukan merugikan. Di mana kita berada orang lain terhibur, kita menjadi kesaksian. Tetapi kalau di mana kita berada menjadi beban, itu belum ada buah pertobatan. Bahkan disaat kita dirugikan sekalipun kita harus berupaya bisa menjadi saksi.

I Tesalonika 4:6

4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

 

Jangan merugikan, meminjam tidak dikembalikan, ditagih malah marah, jangan seperti itu.

 

c)      Lukas 3:14

3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

 

Lukas 3:14 (Terjemahan Lama)

3:14 Maka ada beberapa laskar pula menanya dia, katanya, "Apakah yang wajib kami ini perbuat?" Maka katanya kepada mereka itu, "Jangan kamu merampas, dan jangan kamu membawa aduan yang palsu ke atas barang seorang pun; melainkan padalah kamu dengan gajimu."

 

Jangan ada kekerasan dan kepalsuan untuk menguntungkan diri sendiri.

 

Inilah 3 macam buah pertobatan sebagai bukti rohani kita hidup, ada dalam kegerakan Firman. Mulai dari dalam nikah jangan bikin aduan palsu. Di dunia aduan palsu itu sudah hal yang biasa, yang miris kalau masuk dalam gereja dan dalam organisasi gereja.

 

3.      Yehezkiel 47:12

47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

 

Buahnya menjadi makanan. Artinya bisa memuaskan Tuhan, menyenangkan hati Tuhan dan juga bisa memuaskan serta menyenangkan sesama. Menjadi berkat bagi sesama. Terutama dalam nikah, mungkin masih ada yang belum mengenal pengajaran, kita yang sudah mengenal pengajaran harus bermanfaat dan menyenangkan, menjadi kesaksian hidup, menjadi berkat bagi sesama kita.

 

Bagaimana ini menyenangkan Tuhan, memuaskan Tuhan?

Yohanes 4:34

4:34  Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Yang dimakan Tuhan, yang memuaskan Tuhan adalah melakukan kehendak Dia (taat) dan menyelesaikanya (setia). Jadi memuaskan Tuhan itu taat dan setia. Taat pada Firman apapun resikonya dan setia sampai garis akhir. Tuhan itu rindu sekali dipuaskan. Sampai Yesus katakan jika kamu tidak setia, Aku tetap setia karena Dia tidak bisa menyangkali dirinya.

II Timotius 2:13

2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."

 

Ayat ini menunjukan bahwa kerinduan hati Yesus sangat besar untuk kita bisa bisa memuaskan Tuhan, bisa tetap setia. Jadi sekalipun kita tidak setia, Dia masih membuka pintu kemurahan bagi kita untuk kita bisa kembali setia, Dia tetap menunggu  kita sampai bisa setia dalam ibadah pelayanan. Tetapi ingat, pintu itu tidak setiap saat terbuka, satu saat pintu kemurahan Tuhan tertutup. Kalau pintu sudah tertutup, sekalipun kita sudah mau setia itu sudah terlambat. Sekarang pintu masih terbuka, buktinya apa? Masih ada Firman yang kita dengar mengoreksi kita. Mari yang dulu sudah setia melayani Tuhan, ayo kembali setia, jangan keluar dari kegerakan Firman. Biarlah kita ada dalam kegerakan Firman, ikuti arus kegerakan itu sebab arus kegerakan itu akan membawa kita sampai ke takhta Tuhan. Sungai air kehidupan itu sampai ke takhta sorga. Dimanapun kita berada, kuliah atau kerja mari taat dan setialah dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

 

4.      Daunnya menjadi obat. Daun berbicara kegiatan. Artinya kegiatan pelayanan kita menyehatkan rohani orang lain, bukan menjadi sandungan. Jangan sampai kita melayani orang lain malah tersandung, itu bukan dalam kegerakan Firman. Apalagi saya sebagai gembala khotbah lalu jemaat tersandung melihat kelakuan saya, tahbisan saya atau nikah saya. Itu berarti kegiatan pelayanannya bukan menjadi obat tetapi jadi racun! Tuhan tolong kita, dalam pelayanan apa saja, janganlah menjadi sandungan. Paulus katakan janganlah makananmu menjadi sandungan bagi orang lain. Makanan ini menunjuk pelayanan, jangan menjadi sandungan. Dimulai tadi poin pertama taat dan setia, kalau sudah taat dan setia maka pelayanan kita menyehatkan orang lain, menjadi berkat, bukan menjadi sandungan.

 

Mulai dari dalam nikah, suami melayani dengan taat dan setia, jadi pelayannnya menyehatkan. Sebaliknya juga begitu, isteri pelayannya menyehatkan semua. Dalam penggembalaan juga begitu, pelayanan satu dengan yang lain saluing menyehatkan rohani, menjadi berkat bagi yang lain. Kalau bapak ibu melayani, terasa sekali hadirat Tuhan, terasa urapannya. Itu jadi berkat. Terutama kami gembala. Kadangkala melayani tetapi tidak menyehatkan isteri, membuat isteri tersandung sebab sebelum melayani kasar sama isteri. Itu sebabnya kalau ada masalah dalam nikah saya tidak berani khotbah, datang dulu minta ampun.

 

5.      Yehezkiel 47:9

47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

 

Ikan berkeriapan, bukan menggelepar mau mati. Artinya ada sukacita damai sejahtera di dalam kita melayani Tuhan. Makanya dalam surat Petrus dikatakan kejarlah kekudusan dan damai sejahtera. Inilah yang Tuhan berikan saat Dia mau terangkat ke sorga. Bukan duit yang Tuhan Yesus berikan, yang Tuhan berikan adalah damai sejahtera.

Yohanes 14:27

14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

 

Kenapa kita butuh damai sejahtera? Karena kita menghadapi dunia akhir zaman yang semakin goncang di berbagai bidang, kemanan, kesehatan, ekonomi. Dalam bidang yang rohanipun goncang, kegoncangan ibadah sehingga bingung yang mana ibadah yang benar ini. Syukurlah kita punya pola Tabernakel sehingga kita tahu mana ibadah yang berkenan kepada Tuhan.

 

Ayo dalam kegerakan Firman ada damai sejahtera dan sukacita. Kalau kita tidak mau masuk dalam kegerakan Firman maka yang kita alami adalah angin dan gelombang yang menenggelamkan rohani kita. Tetapi kalau ada dalam kegerakan Firman ada damai sukacita selalu kita rasakan.

 

Yesus sekarang sudah mau datang kembali, kedatanganNya sudah di ambang pintu. Dulu Yesus terangkat ke sorga Dia meninggalkan damai. Seharusnya menjelang kedatangan Yesus kedua kali damai dan sukacita dalam kehidupan kita harus lebih meningkat. Terutama dalam nikah! Tuhan sudah mau datang, kenapa malah peperangannya lebih meningkat. Dalam penggembalaan juga justru damai sejahtera dan sukacita sudah harus semakin meningkat karena Tuhan Yesus sudah mau datang. Dan waktu Yesus datang puncak sukacita akan kita alami dan rasakan, ketika kita menyambut Dia di awan-awan masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Wahyu 19:6-9

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Kita diperhadapkan dengan kegoncangan-kegoncangan, tetapi jangan sampai damai sejahtera dan sukacita kita hilang. Tetapi justru harus semakin meningkat karena kita tahu sebentar lagi kita akan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pada puncak sukacita, puncak kebahagiaan itulah pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Sungai ini mengalir ke timur. Kegerakan Firman sekarang sedang terjadi, orang-orang berdosa sedang ditolong, mau diarahkan ke mana? Kegerakan Firman mau membawa kita duduk di takhta sorga di Yerusalem Baru bersanding dengan Yesus selama-lamanya.

Wahyu 22:1

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Biarlah kita ada keseimbangan dalam nikah dan untuk Tuhan, bisa membagi untuk pekerjaan, beri diri untuk digembalakan oleh Tuhan. Kemudian biarlah hidup kita selalu ada buah pertobatan, pelayanan kita menjadi berkat, ada damai sejahtera sukacita senantiasa yang semakin meningkat. Kita akan segera menerima Tubuh dan darah Yesus, ini sumber kebahagiaan, sumber damai sejahtera untuk kita semua.

 

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar