20220820

Kebaktian Doa, Sabtu 20 Agustus 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:17-18

10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.

10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

 

Yesus sebagai Gembala yang baik mengemban tugas dari Bapa di Sorga yaitu memberikan nyawaNya untuk memberikannya kembali. Ini merupakan teladan bagi kita yaitu orang yang sudah tergembala harus aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Bicara pelayanan ada kaitannya dengan tangan, supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan maka di dalam melayani Tuhan kita harus memandang tangan Yesus yang berlubang paku. Artinya:

1.      Bekerja atau melayani seperti Yesus melayani.

Yohanes 4:34

4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Yaitu:

a)      Melayani sesuai kehendak Tuhan, atau sesuai Firman, bukan kehendak kita. Bahasa yang mudah dimengerti melayani dengan ketaatan pada Firman. Kadang kelihatan hebat melayani tetapi tidak sesuai Firman. Kalau tidak sesuai kehendak Tuhan nanti pribadi itu ditolak dan pelayanannyya juga ditolak Tuhan, tidak berkenan kepada Tuhan malah dicap pembuat kejahatan.

 

b)      Melayani sampai selesai = setia sampai garis akhir. Kesetiaan inilah yang mau dirusak oleh setan. Sampai rasul Paulus katakan:

II Korintus 11:3

11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

 

Ayo kita melayani sampai garis akhir hidup kita. Garis akhir manusia itu ada 2, pertama meninggal dunia dan kedua tetap hidup sampai Tuhan Yesus datang. Tidak penting bagaimana garis akhir hidup kita, yang penting melayani dengan taat dan setia sampai garis akhir.

Kalau kita melayani dengan taat dan setia itu bagaikan memberi makan Yesus, memuaskan Yesus, menyenangkan hati Tuhan. Sebagai timbal balik Tuhan juga akan memuaskan kita. Biarlah kita berupaya di hari-hari terakhir ini menjelang kedatangan Yesus yang sudah di ambang pintu kita tingkatkan ketaatan dan kesetiaan kita. Maka urusan makan minum itu menjadi urusannya Tuhan, Tuhan mampu menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita.

 

Bukan hebatnya pelayanan yang Tuhan lihat tetapi ketaatan dan kesetiaan kita. Pelayanan itu semua sama di hadapan Tuhan, hanya manusia yang membanding-bandingkan pelayanan yang besar dan kecil. Di mata manusia mungkin pelayanan kita kecil, tetapi kalau kita kerjakan dengan taat dan setia maka itu yang Tuhan lihat dan perhatikan. Tentu kehidupan kita juga mendapat perhatian Tuhan. Seperti Rut yang dari pagi sampai petang setia memungut jelai di belakang penyabit-penyabit. Dia cuma memungut, dibandingkan dengan yang menyabit lebih hebat yang menyabit, tetapi yang Boas perhatikan adalah Rut yang memungut jelai dengan setia.

 

2.      Melayani dengan kerelaan hati untuk berkorban, tidak perhitungan dengan Tuhan. Yesus nyawaNya saja Dia berikan. Melayani itu bukan meminta atau mencari sesuatu, melayani itu memberi! Nanti kita menjadi tuan rumah KKR bukan mencari atau meminta. Tugas kita melayani tamu-tamu yang datang, bukan melayani diri kita sendiri.

 

Tadi Yesus katakan “Aku berkuasa memberikan nyawaKu dan berkuasa mengambilnya kembali”. Artinya bagi kita segala sesuatu yang kita korbankan hilang tetapi mengarahkan kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus dan kita akan bertemu dengan Yehova Jireh, Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Ingat Abraham waktu mempersembahkan Ishak, di atas gunung Tuhan semua disediakan. Tuhan perintahkan Abraham persembahkan anakmu. Dia tidak menjawab “jangan Tuhan, ini anak 25 tahun dinanti, ganti saja dengan domba atau lembu dan lain-lain” tidak demikian. Abraham tetap mempersembahkan Ishak dan begitu Abraham mau mempersembahkan Ishak, Tuhan cegah “jangan kau apa-apakan anakmu” dan dia menoleh ke belakang ada domba yang terkait tanduknya lalu itu yang dipersembahkan. Dan dia berkata di atas gunung Tuhan disediakan.

 

Tetapi jangan juga kita melayani seperti togel, kita kasih sekian dapat sekian, jangan! Kita melayani serahkan saja semuanya, tidak usah hitung-hitungan, yang pasti kita bertemu Yehova Jireh yang mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. 5 roti diberikan maka bisa memberi makan 5000 orang dan ada sisa 12 bakul. 7 roti dipersembahkan memberi makan 4000 orang tetap ada kelebihannya, tidak pernah kekurangan. Inilah bahagianya kita kalau melayani meneladani Yesus, tidak pernah minus, sulprus juga.

 

Kita melayani dengan kerelaan untuk berkorban itu merupakan hasil pekerjaan Firman pengajaran. Kalau belum disentuh oleh Firman pengajaran tidak bisa dipaksa untuk berkorban. Jadi tidak usah dipaksa “saya sudah berkorban sekian, mana korbanmu!”. Memberi atau melayani itu merupakan hasil pekerjaan Firman pengajaran, Firman kasih karunia yang menyucikan kehidupan kita. Kita bisa memberi itu juga kasih karunia kepada kita.

Kisah Para Rasul 20:32,35

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

 

Firman pengajaran ini membangun rohani kita. Bukti rohani terbangun hasil pekerjaan Firman adalah lebih bahagia memberi dari pada menerima. Orang yang baru mendengar pengajaran langsung tergerak untuk melayani dan berkorban bagi Tuhan. Kita yang sudah sekian lama dalam pengajaran jangan pasif, mari kita melayani Tuhan, menyenangkan hati Tuhan.

 

Jangan takut, Tuhan sanggup menyediakan apa yang kita butuhkan. NyawaNya saja Tuhan berikan apalagi hanya kebutuhan hidup sehari-hari. Tuhan sangat mampu memberikan apa yang kita butuhkan. Jangan mengecilkan pelayanan dengan mengukur keberhasilan pelayanan itu  dari berkat-berkat jasmani, itu sebenarnya sangat mengecilkan pelayanan. Berhasil menggelar KKR dengan persembahan sekian ratus juta, begitu dibaca ada sisa saldo sekian puluh juta. Bukan itu ukuran keberhasilan pelayanan! Malu saya kalau itu yang digembar-gemborkan! Keberhasilan pelayanan itu kalau kita lebih bahagia memberi daripada menerima. Berkat yang kita terima sekian, mungkin kita butuh tetapi kita persembahkan kepada Tuhan, itu keberhasilan pengajaran!

 

Yang mau dipangkas dari konsumsi tidak usah makanan berlebihan, yang penting tamu-tamu bisa makan, kenyang, perut terisi, terpenuhi gizinya, itu saja. Bukan nanti kaledo, babi guling, ayam rica-rica banyak makanan, tetapi waktu dengar Firman tertidur karena kecapekan memasak. Ini semua yang harus dipangkas!

 

3.       Mazmur 123:1-2

123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.

123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Melayani bergantung pada belas kasih Tuhan, kemurahan Tuhan. Kita harus selalu menyadari kita ini tidak layak, tidak pantas, tidak mampu, kalau bisa melayani itu hanya karena kemurahan Tuhan sehingga mendorong kita untuk lebih giat melayani. Dulu hidup saya najis, kotor, jahat tetapi oleh kemurahan Tuhan boleh disucikan dan dilibatkan dalam pelayanan Tuhan. Itu mendorong kita lebih giat dan lebih sungguh-sungguh lagi melayani Tuhan.

 

Seperti Paulus sadar dia paling jahat, paling berdosa dibandingkan rasul-rasul yang lain sehingga mendorong dia lebih giat melayani Tuhan.

I Korintus 15:9-10

15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

Bekerja lebih keras ini bukan sombong rohani. Ini suatu kesadaran penuh sesungguhnya dia tidak layak untuk melayani, hanya kemurahan Tuhan sehingga dia kerjakan pelayanan dengan sungguh-sungguh. Biarlah kita melayani lebih keras lagi, lebih giat lagi, lebih sungguh-sungguh.

 

Sebenarnya hidup yang kita berikan kepada Tuhan ini hanya hidup yang sisa! Di dunia kalau kita berikan sesuatu yang sisa orang lain tidak mau diterima “bukan main saya tidak dihargai!”. Tetapi Tuhan mau menerima hidup yang sisa ini yang kita persembahkan kepada Tuhan! Lalu kita mau santai-santai saja melayani Tuhan. Kaum muda, ayo berikan masa muda untuk melayani Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh.

I Petrus 4:1-3

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

43 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.

 

Bukankah ini semua yang dulu kita lakukan? Sekarang Tuhan panggil dan pilih kita untuk menjadi imam dan raja untuk melayani Tuhan. Mari berikan semua, waktu yang ada ini kita manfaatkan untuk menyenangkan hati Tuhan lebih giat lagi, lebih berserah lagi dalam kita melayani Tuhan.

 

Kalau sudah bisa melihat tangan Yesus, harus ditingkatkan memandang wajah Yesus sama dengan menyembah Tuhan. Kalau tadi melihat tangan Tuhan itu melayani pekerjaan Tuhan, ayo tingkatkan memandang wajah Yesus, melayani pribadinya Tuhan lewat doa penyembahan.

Yohanes 9:37-38

9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"

9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

 

Penyembahan itu mengistirahatkan jiwa dan roh supaya semakin semangat dan kuat melayani. Apa yang kita kerjakan ini tidak sia-sia. Kita melayani pekerjaan Tuhan kita dipuasakan Tuhan. Kita melayani pribadi Tuhan juga ada hasil yang kita nikmati. Apa itu? Dari wajah Tuhan terpancar sinar kemuliaan Tuhan yang sanggup mengubahkan kehidupan kita. Waktu Yesus naik ke gunung untuk menyembah, wajahNya berubah seperti matahari.

Matius 17:1-2

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

 

Ini yang akan kita nikmati, dengan kita menyembah Tuhan dari wajah Tuhan terpancar sinar kasih karunia yang sanggup mengubahkan kita. Mengubahkan kita dari mana? Mengubahkan dari wajah. Wajah menunjukan hati, wajah juga menunjukan panca indera. Hati marah muka jadi merah, hati takut wajah pucat, hati malu wajah pink. Lewat penyembahan hati kita diubahkan, panca indera kita juga diubahkan. Penyembahhan ini suatu proses perobekan daging, proses keubahan hidup. Hati yang jahat, hati yang najis, hati yang menyimpan kepahitan. Nanti sebentar saya akan minta mengevaluasi kepanitiaan kita. Mungkin waktu terlibat dalam kepanitiaan ada pahit hati dengan yang lain “koq cuma saya yang kerja, dia duduk-duduk. Giliran makan dia duluan maju!” lewat penyembahan diubahkan. Juga panca indera diubahkan, terutama yang mau Tuhan ubahkan itu telinga dan mulut. Kalau telinga baik mulut baik semua menjadi baik.

Markus 7:37

7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

 

Nanti saat KKR kalau telinga baik, dengar-dengaran pada komando, mulut baik, maka semua menjadi baik. Telinga jangan tuli, mulut jangan bisu. Tuli itu artinya tidak suka mendengar dan dengar-dengaran pada Firman. Lewat penyembahan diubahkan menjadi bergemar mendengar Firman dan dengar-dengaran. Kalau semua dengar-dengaran pada Firman, enak semua melayani. Saat mulai emosi ingat Firman supaya dengar-dengaran, tidak jadi emosi.

 

Kemudian bisu, orang bisu itu perkataannya tidak jelas. Arti rohaninya ini perkataan yang sia-sia. Dari pada bekerja dengan hati mendongkol lebih baik rem mulutnya, tidak usah terlalu banyak komentar supaya semua enak melayani. Kalau banyak bicara banyak salah. Bisa menyakiti hati orang, termasuk gosip, fitnah, tidak bisa bersaksi, tidak bisa menyembah, diubahkan menjadi perkataan yang membangun. Mari masing-masing membangun sesamanya, bukan malah melemahkan.

 

Apa artinya kita menggelar suatu event, selesai digelar malah terjadi perpecahan di dalamnya karena tersinggung dengan perkataan yang lain! Coba kalau perkataan kita saling membangun.

Efesus 4:29

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

 

Kalau belajar Tabernakel, tudung-tudung Tabernakel itu dibuat dari benang yang dipintal. Coba meminta sambil banyak ngomong, tidak akan jadi! Kalau memintal itu sambil diam. Mulut dijaga, telinga dijaga jangan telinga tipis. Mulut jangan klep bocor, kalau klep bocor orang yang dengar jadi sakit.

 

Mulut diubahkan, telinga diubahkan maka semua menjadi baik. Pelayanan menjadi baik, menjadi kesaksian yang baik bagi tamu-tamu yang datang, sampai semua menjadi sungguh amat baik. Kapan semua menjadi sungguh amat baik? Saat kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna memakai pakaian putih yang berkilau-kilau untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Tadi di atas gunung yang berubah wajah Yesus dan pakaianNya putih berkilau-kilau. Ini juga pakaian yang akan kita miliki saat menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Wahyu 19:8

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Dunia yang kita tempati dan isinya ini semakin tidak baik, semakin hancur. Tetapi kalau telinga dan mulut kita baik maka semuanya menjadi baik. Apa yang hancur dan tidak baik Tuhan mampu pulihkan. Semakin baik dan semakin baik sampai sempurna, kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Ayo pandangan tangan Yesus, melayani Tuhan dengan kerelaan hati berkorban, taat dan setia, melayani dengan sungguh-sungguh, kita melayani hanya karena belas kasih kemurahan Tuhan sehingga lebih giat lagi melayani. Dan jangan lupa pandang wajah Tuhan, banyak menyembah Tuhan maka dari wajah Tuhan terpancar sinar kemuliaan yang mengubahkan hati kita yang jahat, najis, pahit diubahkan menjadi hati yang suci. Telinga dan mulut kita diubah semua menjadi baik sampai sempurna.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar