20220807

Kebaktian Umum, Minggu 7 Agustus 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ada kesempatan yang besar Tuhan buka untuk kita bangsa kafir yang sebenarnya tidak layak untuk hidup tetapi dilayakkan untuk melayani Dia dan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus untuk membangkitkan cemburu bangsa Israel supaya mereka mau kembali kepada Tuhan yang hidup Allah yang benar. Kalau mereka sudah bisa menerima pengajaran ini maka akan terciptalah satu kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna antara Israel dan bangsa kafir untuk menyambut Tuhan Yesus di awan-awan yang permai. Sekarang pintu kemurahan ini masih terbuka lebar bagi kita, biarlah kita memperhatikan kemurahan Tuhan ini. Perhatikan kemurahan Tuhan, tetapi perhatikan juga kekerasanNya. Ada kemurahan, ada kekerasan Tuhan. Kemurahan Tuhan kita masih bisa mendengar Firman untuk disucikan dan dibaharui. KekerasanNya tertuju kepada orang yang tidak menghargai kemurahan Tuhan. Kalau Israel carang asli dipotong karena tidak menghargai kemurahan Tuhan, apalagi kita hanya carang yang dicangkokan. Biar kita menghargai sungguh-sungguh kasih kemurahan Tuhan.

 

Wahyu 12:17

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

 

Keturunan yang tertinggal itu adalah gereja yang tertinggal dan masuk dalam aniaya antikristus. Siapa gereja Tuhan yang tertinggal dijelaskan dalam Markus pasal 13.

Markus 13:17-18

13:17 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.

13:18 Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin.

 

Ada 3 kelompok :

1.      Ibu hamil yaitu kehidupan yang tahu berbuat baik tetapi tidak melakukannya, tahu Firman tetapi tidak praktek bahkan kandungan hatinya adalah kandungan yang jahat dan najis.

2.      Ibu yang menyusui bayi. Kaitannya dengan air susu, menunjukan Kristen kanak-kanak rohani yang tidak mau meningkat pada ajaran yang sehat.

3.      Orang yang mengalami musim dingin rohani.

 

 

Kita akan membahas 3 macam musim dingin secara rohani:

1.      Musim dingin iman atau krisis iman, iman semakin merosot sampai gugur.

2.      Musim dingin pengharapan atau krisis pengharapan, urapan yang merosot.

3.      Musim dingin kasih atau krisis kasih. Ini krisis terbesar dan menimbulkan kedurhakaan.  

 

Kita membahas tentang krisis kasih ini.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Krisis kasih sehingga kasih menjadi dingin seperti es dan kedurhakaan yang meningkat itu bagaikan api yang menyambar-nyambar. Kedua hal menarik penghukuman Tuhan. Ini sudah pernah terjadi saat tulah di Mesir dan akan terjadi lagi di akhir zaman ini. Akan ada hujan es sebesar 50 pon dan ada api yang menghanguskan bumi.

Wahyu 16:21

16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

 

II Petrus 3:10

3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

 

Jadi krisis kasih, kasih menjadi dingin disertai kedurhakaan yang meningkat hanya menarik hukuman Tuhan.

Keluaran 9:23-25

9:23 Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan api pun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir.

9:24 Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa.

9:25 Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala pohon di padang ditumbangkannya.

 

Sasaran hujan es adalah segala sesuatu yang ada di padang. Sekarang menunjukan segala aktivitas di dunia yang menyuplai kehidupan manusia. Itu yang menjadi sasaran hujan es. Artinya karena kasih semakin dingin segala sesuatu di dunia semakin sulit, kedurhakaan semakin meningkat. Sehingga manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak segan-segan untuk berbuat dosa, untuk menjatuhkan orang lain, untuk menjebak orang lain, bahkan bisa saling membunuh.       

 

Supaya kasih tidak menjadi dingin, maka kita harus memelihara kasih itu.

Yudas 1:21

1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

 

Manusia daging tidak punya kasih hanya ada emosi dan ambisi. Tetapi syukur kepada Tuhan kasih itu dicurahkan Tuhan kepada manusia lewat kayu salib.

I Yohanes 4:10

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Yohanes 3:16

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Kita sudah menerima kasih itu harus kita pelihara supaya tidak masuk dalam krisis kasih. Bagaimana cara memelihara kasih. Kasih itu berasal dari kayu salib, ada garis vertikal dan horizontal. Jadi harus kita tingkatkan kasih itu dengan mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama sampai mengasihi orang yang membenci kita. Jangan cuma salah 1 dipraktekan. Sebab kalau hanya mengasihi Tuhan dan tidak mengasihi sesama berarti pendusta dan juga sebaliknya.

I Yohanes 4:20-21

4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

 

Kalau kita sudah ada praktek mengasihi Tuhan pasti bisa mengasihi sesama. Praktek mengasihi Tuhan:

1.      Mazmur 97:10

97:10 Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.

 

Praktek mengasihi Tuhan membenci kejahatan atau membenci dosa. Apa yang Tuhan benci itu juga yang kita benci. Kadangkala kita mengasihi apa yang Tuhan benci, tetapi mengatakan mengasihi Tuhan, oh tidak demikian! Dalam kitab Amsal ada 7 perkara yang dibenci Tuhan bahkan menjadi kekejian bagi Tuhan. Ini juga yang harus kita benci dan jangan ada pada kita.

Amsal 6:16-19

6:16 Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:

6:17 mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,

6:18 hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,

6:19 seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.

 

a)      Mata sombong. Artinya pandangannya hanya tertuju pada perkara jasmani, perkara dunia, sampai mengabaikan perkara yang rohani. Bahkan berani mengorbankan perkara yang rohani. Seperti Esau yang mempunyai pandangan yang tidak baik, Esau memandang ringan hak sulung (matanya sombong) demi sepiring kacang merah. Kalau sekarang hak sulung bagi kita adalah hak untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, ini banyak dikorbankan untuk mendapatkan perkara yang jasmani.

Ibrani 12:16-17

12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

 

Kaum muda jangan karena jodoh, pekerjaan, study sehingga mengorbankan pengajaran, itu mata sombong, itu dibenci Tuhan!

Maleakhi 1:2

1:2 "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,

 

b)      Lidah dusta

Amsal 6:17 (Terjemahan Lama)

6:17 mata yang angkuh, dan lidah yang bercabang, dan tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah,

 

Lidah yang bercabang artinya perkataannya tidak bisa dipegang, suka berubah-ubah. Hari ini bilang A, besoknya bilang B. Termasuk janji-janji kemudian tidak bisa ditepati. Lebih baik tidak usah janji kalau tidak bisa ditepati. Dari pada janji-janji kemudian ditunggu-tunggu tidak bisa ditepati. Apalagi soal pengajaran, kalau pengajaran sudah berubah-ubah, apa yang bisa dipegang? Hari ini A, besok B, nanti bingung jemaat mau menerima yang mana. Makanya Tuhan memberikan satu pengajaran, Israel dan kafir mendengar 1 suara. Kalau dulu kita gado-gado, sekarang  kita pegang 1 saja pengajaran. Lidah bercabang lidahnya siapa? Lidahnya ular. Ngomong A lalu berubah lagi, nanti kalau dikonfrontir dia bilang “tidak ada saya bilang begitu!”.

 

c)      Tangan yang menumpahkan darah = perbuatan yang merugikan orang lain karena ditandai kebencian, kedengkian, tidak kenal damai.

 

d)      Hati yang membuat rencana-rencana yang jahat. Hati kita sudah mereka-reka sesuatu “kalau saya ditanya nanti saya bilang begini” itu penuh tipu daya. Apalagi kalau memperdaya sesama dalam nikah.

I Tesalonika 4:3-6

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,

4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

 

Begitu ada rencana jahat, ingat Tuhan itu pembalas. Itu baru di dalam hati Tuhan sudah benci, apalagi kalau sudah dilakukan. Justru terbanyak ini terjadi dalam nikah. Suami sudah rencana “ah gampang kalau isteri tanya nanti jawab ini” atau sebaliknya. Jangan seperti itu, itu hal yang dibenci Tuhan.

 

e)      Kaki yang jahat. Kaki bicara perjalanan hidup. Kalau soal kejahatan, soal dosa dia cepat, tetapi soal yang rohani dia berlambat-lambatan.

 

f)       Saksi dusta, mulut penuh dusta.

 

g)      Suka menimbulkan pertengkaran. Janganlah dalam nikah selalu menimbulkan pertengkaran, ada masalah sepeleh jadi besar. Begitu dinasihati malah tambah menyala, itu Tuhan benci. Seharusnya kita membawa damai. Kita dipercaya pelayanan pendamaian bukan membawa pertengkaran.

II Korintus 5:18-21

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Misalnya kita menasihati seseorang karena kita sayang dia lalu dia menyala dan ribut, yah sudah kita mundur sebab nanti bertengkar. Lebih baik mundurlah ketika pertengkaran ada, jangan malah  kita memulai pertengkaran.

 

Kalau 7 hal ini kita benci maka 7 sinar kasih Allah, 7 tanda keubahan hidup ada pada kita.

Kolose 3:10,12-14

3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah 1belas kasihan, 2kemurahan, 3kerendahan hati, 4kelemahlembutan dan 5kesabaran.

3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan 6ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah 7kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Angka 7 itu menunjuk 7 lampu pada pelita emas. Kalau itu ada pada kita maka teranglah hidup kita, masa depan terang, nikah terang, pelayanan terang. Semua terang sampai nanti kita menjadi terang dunia.

 

2.      Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Menuruti Firman atau taat dengar-dengaran pada Firman. Jadi tidak sebagian atau sepenggal-sepenggal. Ada yang mengajarkan harus pakai hukum Taurat, kalau mau pakai hukum Taurat lakukan semua! Orang Israel saja tidak mampu lalu kita bangsa kafir mau lakukan hukum Taurat. Jangan cuma sabatnya, lakukan semua hukum Taurat. Kita sekarang dalam bentuk yang rohani, sabat itu perhentian di dalam Roh Kudus.

 

Proses supaya dengar-dengaran pada seluruh Firman Tuhan apapun resikonya.

Roma 10:17-21

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

10:18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi." 

10:19 Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."

10:20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."

10:21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."

 

a)      Mendengar Firman Kristus. Kristus artinya yang diurapi. Jadi artinya mendengar Firman di dalam urapan Roh Kudus. Tanda-tanda mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

1)       I Korintus 14:39-40

14:39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.

14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

 

Tanda pertama sopan dan teratur atau tertib. Kalau dengar Firman tidak sopan, tidak tertib, itu tidak ada urapan! Gembala sampaikan Firman, jemaat di tempat duduk malah cerita sendiri, main-main, itu tidak ada urapan. Begitu penyembahan langsung bahasa roh, urapan dari mana itu! Kalau dengar Firman tidur itu tidak dalam urapan. Apalagi yang ibadah online di rumah masing-masing, tidak ada yang lihat, mari tetap beribadah dengan sopan dan teratur.

 

2)      II Korintus 3:17

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

 

Kalau ada Roh Kudus ada kemerdekaan. Kemerdekaan itu kebebasan. Bebas di sini bukan berarti bebas daging. Ini kadang disalah artikan, kalau ada Roh Kudus bebas merdeka, bebas pakaiannya, bebas jingkrak-jingkrak, jungkir balik. Bukan seperti itu! Bebas di sini maksudnya mendengar Firman tidak dibatasi oleh apapun, oleh waktu, oleh situasi kondisi, oleh logika pikiran kita. Kadang kita dengar Firman pakai logika pikiran daging sehingga tidak memberi kesempatan Roh Kudus leluasa bekerja. Itulah Firrman Tuhan, hanya bisa diterima dengan iman. Coba baca Alkitab, banyak yang kita baca hal-hal tidak masuk akal. Tongkat kering di taruh di hadapan Tuhan, besoknya bertunas, berbunga dan berbuah, itu tidak logis! Ulurkan tanganmu Musa di atas laut teberau, maka angin timur bertiup dan laut terbelah sehingga orang Israel bisa berjalan di tanah kering, tidak terlempar. Kalau pakai logika mana bisa, tidak masuk akal. Pikiran kita ini sangat terbatas. Mari dengar Firman dalam urapan biar ada kebebasan Roh Kudus, tidak dibatasi oleh apapun. Anak kecilpun bisa dengar Firman. Dengan pori-poripun bisa menerima Firman, itu urapan Roh Kudus.

 

3)      Mendengar Firman dengan sungguh-sungguh. Firman itu menjadi kesukaan, menjadi kegemaran. Begitu ayat terakhir rasanya mau suka tambah. Tetapi kalau tidak ada urapan malah berpikir kapan ayat terakhir. Kaum muda masa muda itu masa kuatnya daging, butuh urapan supaya dengar Firman dengan sopan, teratur, kebebasan dari Roh Kudus dan dengan bergemar.

Mazmur 119:92

119:92 Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.

 

Kalau Firman Tuhan tidak menjadi kegemaran maka akan binasa dalam sengsara. Sebaliknya kalau Firman itu menjadi kegemaran maka ada sukacita kebahagiaan sorga dan membawa kita pada kekekalan. Kalau tanpa urapan mendengar Firman itu sesuatu yang sangat menyiksa bagi daging.

b)      Menanggapi Firman secara positif. Mulai dari menanggapi Firman dengan pikiran yaitu mengerti Firman. Bukan mau diperdebatkan pakai logika dagingnya. Kita tanggapi Firman secara positif dengan pikiran kita artinya bisa mengerti. Kalau sudah mengerti bisa menanggapi dengan hati, percaya dan yakin pada Firman menjadi iman pada kita. Kami hamba Tuhan harus yakin dulu baru disampaikan. Bagaimana mau menyampaikan kalau dia sendiri tidak yakin.

Roma 10:20-21

10:20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."

10:21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."

 

Ini kemurahan Tuhan untuk kita bangsa kafir. Bangsa kafir sebenarnya tidak boleh dengar Firman, hanya untuk bangsa Israel asli. Tetapi kita mendapat kemurahan untuk mendengar Firman dan menanggapi Firman.

 

Roma 3:2

3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.

 

Tetapi lewat pengorbanan Yesus di kayu salib rahasia Firman dibuka kepada kita bangsa kafir. Kita mendapatkan kemurahan menanggapi Firman secara positif.

 

Kisah Para Rasul 13:46-48

13:46 Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.

13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." 

13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

 

Kesempatan diberikan kepada kita, seharusnya kita menanggapi Firman sangat bersukacita, berbahagia, yang seharusnya bukan untuk kita tetapi diberikan kepada kita. Kalau kita bisa mendengar Firman secara positif, mendengar Firman dengan bergemar, kita mengerti, percaya dan yakin pada Firman maka kita adalah orangnya Tuhan. Kelihatan kalau orang itu adalah orangnya Tuhan, kalau kita bicara Firman dan dia tanggapi dengan positif maka itu orangnya Tuhan. Tetapi kalau kita bicara Firman dan dialihkan pada perkara yang lain maka itu bukan orangnya Tuhan, tidak usah lanjut. Sikap kita terhadap Firman menentukan kita menjadi umat yang layak bagi Tuhan.

Kisah Para Rasul 15:14

15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

 

Ini kerinduan kita, biarlah kitalah umat yang dipilih itu. Jadi tidak semua bangsa kafir diselamatkan tetapi dipilih oleh Tuhan. Ini kemurahan Tuhan kalau kita bisa mendengar Firman Tuhan. Kalau menolak kemurahan Tuhan maka akan berhadapan dengan kekerasan Tuhan.

Roma 11:20-22

11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!

11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.

11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

 

Ini yang menjadi kesalahan kita yang sudah dalam pengajaran. Setelah merasa punya pengajaran kita jadi sombong. “dari zaman opa ini opa itu saya sudah dalam pengajaran. Itu dulu. Sekarang bagaimana. Begitu Firman diulang kita merasa ah sudah tahu Pdt. Pong sudah sampaikan itu, Pdt. Bernard sudah sampaikan itu, akhirnya ada kesombongan, dipotong nanti oleh Tuhan! Orang di luar rindu untuk menerima pengajaran. Kita yang sudah di dalam malah merasa kekenyangan, bosan. Mereka di luar ingin makan,  jangan sampai kita malah membuang-buang. Bahaya, hati-hati, jangan terjadi dalam kehidupan kita. Ingat kemurahan Tuhan, ingat juga kekerasan Tuhan.

 

c)      Roma 10:21

10:21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."

 

Pemberitaan Firman dalam urapan Roh Kudus itu merupakan uluran tangan Tuhan kepada kita. Proses ketiga ini mau mengulurkan tangan, mau praktek Firman. Kalau bisa mendengar Firrman sampai mengerti, yakin, menanggapi Firman maka Tuhan sedang menjamah kehidupan kita sekalian. Kemudian kita mau praktek Firman maka kita sedang dipegang oleh Tuhan, kita hidup di dalam tangan Tuhan yang kuat, tangan anugerah kasih Tuhan.

Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Mengikuti Yesus berarti taat dengar-dengaran pada Tuhan. Hasilnya kita hidup di dalam tangan Tuhan, Sang Pencipta Langit dan bumi. Kalau sudah hidup dalam tangan Tuhan apa lagi yang kita ragukan untuk hidup sehari-hari. Jadi bisa disimpulkan hidup kita di dunia ini dari Firman yang kita praktekan. Kita bukan hidup dari ijazah, dari kebun, dari pekerjaan, dari kekayaan kita tetapi dari Firman yang kita praktekan. Yang tidak punya ijazah jangan pesimis, yang penting kita praktek Firman itu sudah hidup.

 

Sudah praktek Firman sudah taat, ketaatan kita masih diuji. Kita belajar dari pribadi Yesus.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Kematian Yesus bukan kematian yang wajar seperti orang pada umumnya tetapi lewat siksaan sampai mati di kayu salib. Jadi ketaatan kita harus diuji. Diuji dengan apa? Percikan darah. Bermacam-macam bentuknya sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus, harus ada yang kehilangan pekerjaan, diizinkan mengalami sakit penyakit, dibenci dan dihina orang untuk menguji ketaatan kita. Yesus belajar taat dalam penderitaan, kita juga harus belajar taat dalam penderittaan.

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Saat diperhadapkan dengan percikan darah, sengsara daging tanpa dosa itu ujian ketaatan kita mau lakukan Firman atau tidak!

 

Hasilnya:

Ibrani 7:17

7:17 Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."

 

Kalau menurut peraturan Taurat yang boleh menjadi imam besar itu adalah dari suku Lewi, keturunan imam Harun. Sedangkan Yesus itu dari suku Yehuda, jadi tidak boleh jadi imam besar karena bukan dari suku Lewi. Tetapi oleh ketaatanNya sampai mati maka Yesus diangkat menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek, menurut peraturan sorga. Hasilnya bagi kita kalau diangkat pada Firman maka kita diangkat menjadi imam-imam, dipakai oleh Tuhan. Yang sudah melayani mari semakin taat pada Firman Tuhan.

 

Wahyu 1:5-6

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

 

Dengan matinya Yesus di kayu salib Dia menjadi Imam Besar. Dengan matinya Yesus di kayu salib juga, kita diangkat menjadi imam-imam. Dia taat sampai mati, kita juga harus taat sampai daging tidak bersuara maka kita akan diangkat menjadi imam-imam yang dipakai oleh Tuhan. Imam ini bukan nanti jadi paduan suara, ada pelayanan yang lain yang bisa kita kerjakan. Yang dibutuhkan dari seorang pelayan itu ketaatan dan kesetiaannya.

 

Daging ini tidak bisa taat, tidak bisa setia. Bagaimana supaya kita bisa taat dan setia? Kita butuh Roh Kudus. Bagaimana supaya ada Roh Kudus? Harus tergembala.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Ayo tergembala, masuk kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

1)      Ibadah raya (pelita emas)

2)      Ibadah Pendalaham Alkitab dan Perjamuan suci (meja roti sajian)

3)      Ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas)

Mari tekuni ini maka kita menerima urapan Roh Kudus sehingga bisa taat dan setia.

 

Hamba Tuhan yang ada urapan, di hadapan Tuhan dia adalah pelayan Tuhan yang hidup.

Imamat 10:7

10:7 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.

 

Kalau keluar pintu kemah, keluar penggembalaan, pasti mati. Berarti kalau di dalam penggembalaan ada urapan, pasti hidup. Kita menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang hidup, yang dikhususkan Tuhan. Paduan suara adalah paduan suara yang hidup dan dikhususkan Tuhan. Bagian keamanan yang hidup dan dikhususkan Tuhan. Pembersih gereja pelayanan yang hidup dan dikhususkan Tuhan.

 

Firman Tuhan katakan pelayan Tuhan akan makan, minum, bersukacita sementara yang lain kelaparan. Orang-orang lain sampai bingung “hah 3 kali ibadah! Berarti 1 minggu 3 kali beribadah, kapan kerjanya, kapan cari uangnya?” tetapi mereka banting tulang susah hidup, kita yang beribadah sungguh-sungguh hidup. Contohnya Daniel, di dalam gua singa dia bisa hidup karena dia hamba Tuhan yang hidup.

Daniel 6:20-25

6:20  Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;

6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"

6:22 Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!

6:23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."

6:24 Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.

6:25 Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.

 

Di dalam gua singa seharusnya Daniel mati tetapi dia hidup. Artinya kita hidup dari kemurahan Tuhan yang melampaui segala sesuatu yang ada di dunia ini baik itu kekayaan, kepandaian, kedudukan. Berapa banyak pejabat di dunia ini yang kaya, punya kedudukan, begitu terbongkar kejahatannya berakhir di penjara atau hukuman mati, berarti hidup kita bukan dari itu. Bukan berarti kita tidak boleh kaya. Silahkan kaya, saya berdoa supaya bapak ibu diberkati.

 

Kegunaan kemurahan Tuhan:

1)      Mampu memelihara hidup kita sekalipun di tengah kemustahilan. Di dalam gua singa saja bisa hidup, ini kemurahan Tuhan. Dunia yang kita tempati ini semakin sulit, bahkan mustahil. Di tengah-tengah kondisi yang tidak memungkinkan koq kita bisa hidup? Itulah kemurahan Tuhan.

2)      Melindungi kita dari singa-singa. Singa ini menunjuk pencobaan, kebencian dari dunia, dosa-dosa dan ajaran-ajaran palsu.

3)      Membela kita. Orang yang berniat jahat kepada Daniel malah mereka yang dilempar ke gua singa, mereka yang mati. Ini pembelaan Tuhan! Ada orang berniat jahat pada kita malah Tuhan balikan kepada orang itu kalau kita hidup dari kemurahan Tuhan, tetapi jangan mengutuk mereka. Banyak pengalaman kami alami, orang berkata yang tidak baik pada kami malah Tuhan balik pada orang itu.

 

4)      Daniel diangkat memiliki kedudukan tinggi.

Daniel 6:29

6:29 Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.

 

Kemurahan Tuhan mengangkat dan mempermuliakan kita mulai di dunia ini. Di bumi kita diangkat pada waktunya, nanti dipermuliakan bersama Yesus di awan-awan sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Hidup kita hanya karena kemurahan Tuhan. Jangan putus asa dan pesimis dengan keadaan kita di dunia ini. Dengan situasi yang tidak memungkinkanpun kemurahan Tuhan memberi hidup kepada kita.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar