20220827

Kebaktian Doa, Sabtu 27 Agustus 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 10:17-18

10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.

10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

 

Yesus mengemban tugas memberikan nyawaNya dan menerimanya kembali. Ini menunjukan orang yang tergembala harus aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jangan pasif apalagi mundur.

Markus 10:45

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Dari 2 pembacaan tadi ada 2 teladan dalam pelayanan dari Yesus:

1.      Bukan untuk dilayani tetapi melayani.

2.      Berkorban apapun sampai berkorban nyawa.

 

Kita belajar poin pertama, bukan untuk dilayani tetapi melayani. Artinya tidak menuntut hak tetapi hanya melakukan kewajiban. Sebagai hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, kita bekerja tanpa menuntut apa-apa, hanya melakukan kewajiban.

 

Apa kewajiban seorang hamba Tuhan?

Yesaya 49:3-4

49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

 

Kewajiban utama seorang hamba Tuhan adalah memuliakan Tuhan. Sebagai manusia daging untuk memuliakan Tuhan sangat tidak mampu sebab daging ini tidak bisa taat kepada Firman Tuhan karena ditandai begitu banyak kekurangan. Lalu bagaimana untuk bisa memuliakan Tuhan?

I Korintus 6:19-20

6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (dan rohmu juga yang keduanya adalah miliknya Tuhan)

 

Kita yang sudah dibeli dengan darah yang mahal, kita sekarang adalah Bait Roh Kudus. Jadi jawabannya bagaimana untuk bisa memuliakan Tuhan, harus dikuasai oleh Roh Kudus. Bagaimana bisa dikuasai Roh Kudus?

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Jadi untuk bisa dikuasai Roh Kudus kita harus masuk ruangan suci, masuk kandang penggembalaan, harus tergembala sehingga Roh Kudus menguasai kita dan memampukan kita untuk bisa memuliakan Tuhan.  

 

Praktek memuliakan Tuhan dengan kekuatan Roh Kudus.

1.      Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Roh Kudus mematikan perbuatan-perbuatan daging = mematikan segala dosa, dosa tidak bisa lagi berkembang biak dan bertumbuh dalam kehidupan kita sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian. Kalau rohani hidup maka yakinlah yang jasmani pasti hidup. Kita hidup benar dulu, hidup benar dan suci, maka yang jasmani urusan Tuhan, Roh Kudus mampu menyediakan bagi kita sekalian, Roh Kudus mampu menghidupkan kerohanian kita.

 

Roma 8:11

8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

 

Roh Kudus mampu melakukan semua itu yang penting kita lakukan kewajiban kita yaitu memuliakan Tuhan. Harus hidup benar dan suci dengan kekuatan Roh Kudus. Harus ada batas kebenaran dan kemurnian, maka jasmani kita pasti diberkati dan dipelihara oleh Tuhan, kita hidup dalam anugerahnya Tuhan. Raja Daud mengatakan:

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Sungguh-sungguh yang harus kita kerjakan sekarang ini memuliakan Tuhan yaitu hidup benar dan suci. Memang resikonya ditinggal sendiri, dihina, ditertawakan orang tetapi tidak apa-apa yang penting kita dipelihara Tuhan, ada pagar anugerah Tuhan.

 

Mazmur 5:13

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

 

Jadi jangan dulu kejar berkatnya. Kadang yang dominan kita kejar berkatnya tetapi tidak bisa memuliakan Tuhan. Upayakan dulu hidup benar dan suci maka berkat sudah Tuhan sediakan, bahkan kita dipagari dengan berkat dan anugerah. Ke manapun kita melangkah baik di kota, di desa, di tempat terpencil, kita hidup dalam anugerah Tuhan. Anugerah Tuhan itu lebih dari segalanya. Punya ratusan juta, punya milliar kalau kena kasus bisa habis. Orang kaya, punya kedudukan, tetapi kalau tidak benar dan tidak suci tidak ada pagar, bisa habis dalam sekejap. Jadi yang kita upayakan hidup benar dan suci. Sedikit saja tidak benar dan tidak suci, pagarnya mulai miring. Begitu tidak benar, tidak suci berarti pagarnya tercabut, hilang pemeliharaan dan perlindungan dari Tuhan.

 

2.      Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Terutama berkobar-kobar dalam mendengar Firman. Kalau dengar Firman sudah mulai loyo, malas, ngantuk-ngantuk, itu tidak memuliakan Tuhan! Waktu Yesus menampakan diri kepada 2 murid yang ke Emaus, begitu mereka mengenal Yesus mereka berkata:

Lukas 24:32,53

24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

24:53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

 

Senantiasa dalam Bait Allah berarti setia beribadah melayani Tuhan. Mari kita berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan. Kekuatan Roh Kudus ini tidak bisa dibatasi oleh apapun, oleh usia, oleh situasi kondisi tidak bisa membatasi. Sebagai timbal baliknya Tuhan lihat kita setia berkobar-kobar melayani Tuhan dan mendengarkan Firman Tuhan maka timbal baliknya Tuhan berikan kebahagiaan sorga kepada kita.

Matius 26:21

26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."

 

Setia dan baik, setia dan berkorbar-kobar, itu sama. Ayo kita setia berkobar-kobar dulu dalam ibadah pelayanan di dalam penggembalaan. Kalau sudah setia dalam penggembalaan baru Tuhan percayakan perkara yang lebih besar, persekutuan antara penggembalaan, ibadah persekutuan Tubuh Kristus, KKR. Saya sangat tidak setuju kalau kita sebagai tuan rumah lalu tidak mendapatkan berkat yang rohani, yang mendapat berkat hanya tamu undangan, karena kita hanya terlalu sibuk dengan yang jasmani. Kelihatan setia tetapi tidak mendapat berkat waktu Firman disampaikan tidak berkobar-kobar karena kita terlalu capek. Apanya kebangunan rohani kalau kita tidak mendengarkan Firman. Orang luar mendapat kebangunan rohani lalu tuan rumah bagaimana. Jadi kita upayakan menggelar ibadah KKR lalu tenaga kita terlalu diforsir sehingga tidak bisa mendengarkan Firman. Apalagi berkat ibadah tidak diterima secara penuh sebab belum selesai doa nikmat sudah lari untuk urus perkara yang jasmani. Doa nikmat itu mengunci berkat yang kita terima selama ibadah. Kalau ditinggalkan tidak dapat berkat, makanya selesai KKR tidak terasa kebangunan rohani. Nomor 1 kita yang menggelar KKR yang harus mendapat berkat. Tamu-tamu itu nomor 2. Masa kita yang mengundang, kita yang capek malah tidak dapat berkatnya. Kalau sudah dalam penggembalaan kita setia maka Tuhan percayakan yang lebih besar, Tuhan berikan kebahagiaan sorga.

 

Kita ibadah ini mau cari makan Firman, bukan mau makan yang jasmani. Kalau mau makan enak yah ke restoran bukan ke tempat ibadah. Yang kita utamakan berkobar-kobar mendengar Firman, ini yang kita utamakan.

Lukas 24:34-32

24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.

24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

 

Mana lebih dahulu makan Firman atau makan makanan yang jasmani? Makan Firman dulu. Jadi yang utama itu makanan rohani, jangan yang jasmani malah kita utamakan Mereka makan Firman dalam perjalanan, hanya sedikit waktu saja mereka mempersiapkan waktu untuk makanan yang jasmani. Tetapi karena mereka sudah berkobar-kobar mendengarkan Firman maka pasti ada roti untuk dimakan. tinggal kita minta hikmat dari Tuhan bagaimana kita menggelar makanan yang jasmani tanpa mengganggu waktu kita mendengar Firman.

 

Jadi setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, terutama dalam mendengarkan Firman itu adalah latihan hidup di Yerusalem Baru. Kalau sekarang tidak setia dan tidak berkobar, bagaimana bisa masuk Yerusalem Baru. Di Yerusalem Baru yang kita kerjakan adalah melayani dan beribadah.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Kalau beribadah dirasa sesuatu yang menyiksa, mendengarkan Firman sesuatu yang menyusahkan, dia tidak akan bisa masuk Yerusalem Baru. Orang seperti ini pelan dan pasti akan menjadi hamba yang jahat dan malas, tidak berguna! Biar dia punya keahlian, tetapi kalau tidak setia dan tidak berkobar dalam ibadah pelayanan tidak akan berguna dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Matius 25:26,30

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Karena ibadah dia anggap menyiksa akhirnya Tuhan masukan dia dalam siksaan kekal. Tetapi karena kita anggap ibadah dan mendengarkan Firman itu suatu kebahagiaan maka Tuhan bawa kita ke dalam kebahagiaan kekal di Yerusalem Baru, selamanya melayani Tuhan.

 

Poin 1 dan 2 ini kalau tidak ditopang dengan poin ketiga maka semuanya itu sia-sia.

 

3.       Roma 8:26-28

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

 

Roh Kudus menolong kita untuk bisa berdoa menyembah Tuhan = menjadi rumah doa. Sudah benar dan suci, sudah setia itu baik, tetapi kalau tidak ditopang dengan doa penyembahan bisa merosot. Yang tadinya sudah hidup benar dan suci, tiba-tiba dihantam gelombang dosa sehingga tenggelam, bisa merosot, bisa tinggalkan ibadah pelayanan. Kenapa bisa begitu? Kalau ditelusuri penyembahannya kurang. Makanya poin 1 dan 2 sudah harus ada pada kita dan harus ditambah dengan berdoa menyembah Tuhan, doa pribadi 1 jam sehari, ditambah doa puasa, ditambah doa semalaman. Supaya hidup kita betul-betul hanya untuk memuliakan Tuhan menjadi Bait Roh Kudus, dikuasai oleh Roh Kudus.

 

Menyembah Tuhan itu = memuliakan Tuhan.

Wahyu 14:7

14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Selalu dikunci dengan sembahlah Dia. Takut akan Tuhan, itulah hidup benar dan suci, muliakan Tuhan dan ditambah dengan menyembah, ini harus kita galakan hari-hari terakhir ini. Kehidupan yang sudah hidup benar dan suci, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan dan bisa menaikan doa penyembahan kepada Tuhan, dia berada di dalam rencana Allah. Jadi apa yang kita kerjakan tidak sia-sia. Sekalipun ditertawakan orang, dihina, dibenci dan dikucilkan orang, setia berkobar dalam ibadah, setia berkobar dengar Firman, tekun dalam doa penyembahan sepertinya membuang-buang waktu, sepertinya sia-sia, sebab kita hanya mendapat ejekan orang, tetapi sebenarnya tidak demikian. Semua yang kita kerjakan itu membawa kita pada rencana Allah, kita menjadi kehidupan yang dipanggil, dipilih dan memuliakan Allah. Sekarang kita memuliakan Tuhan, nanti Tuhan juga memuliakan kita. Ini luar biasa! Dipanggil di istana Presiden menyanyi di muka pak Jokowi saja sudah luar biasa, senang. Kita mau dimuliakan di hadapan Tuhan kenapa kita tidak mau! Jangan cari kemuliaan di dunia sebab itu bersifat fana. Muliakan Tuhan maka Tuhan akan memuliakan kita.

Roma 8:28-30

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

 

Kita ada dalam rencana Allah, menjadi kehidupan yang dipanggil, dipilih dan dimuliakan. Dimuliakan secara jasmani, terutama dimuliakan secara rohani, nanti kita dimuliakan bersama Yesus di awan-awan. Sementara semua orang yang lain memandang Yesus datang di awan-awan dengan ratapan karena mereka yang ketinggalan akan masuk dalam penghukuman kekal, tetapi kita berbahagia bersama dengan Tuhan.

 

Ayo kebenaran, kesucian jangan kendor, jangan merosot. Kalau merosot berarti kita sedang keluar dari rencana Allah. Lalu masuk di mana? Masuk dalam rencana setan. Rencana setan itu pembangunan Tubuh Babel, mempelai wanita setan. Dia juga ingin mempunyai mempelai wanita yang menemani dia di neraka. Pilih mana, dalam rencana Allah atau dalam rencana setan. Kalau rencana setan memang kelihatan berkembang dan maju. Jadi jangan dulu kita bangga dengan banyak orang, belum tentu itu masuk dalam rencana Allah.

 

Hasil berada dalam rencana Allah

Roma 8:28

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

 

Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Semua tentunya berupaya untuk menjadikan hidup lebih baik. Ini tanaman yang lagi bagus harganya, ditanam supaya ekonomi baik. Tetapi dalam segala upaya kita menjadikan hidup lebih baik jangan abaikan kebenaran dan kesucian, jangan abaikan kesetiaan, jangan abaikan penyembahan. Biarpun sekolah setinggi-tingginya, tambah modal, buka usaha ini dan itu, kalau tidak disertai kebenaran, kesucian, kesetiaan, ketekunan dalam penyembahan maka tidak akan pernah baik, akan semakin hancur dan binasa bersama dunia ini. Tetapi kalau kita mengupayakan hidup kita baik dan disertai kebenaran, kesucian, ibadah diutamakan, kesetiaan, ketekunan dalam penyembahan maka Allah turut bekerja. Orang berupaya untuk hambat dan gagalkan upaya kita, tetapi Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita, semua menjadi baik. Ini yang seringkali dilupakan, mereka bekerja ini dan itu supaya baik, tetapi kebenaran dan kesucian mulai dilupakan, kesetiaan diabaikan, penyembahan dilalaikan. Sampai akhirnya kecewa “saya sudah tambah modal, tanam ini, tambah itu kenapa malah tambah buruk dan hancur? Ah Tuhan tidak perhatikan, Tuhan tidak peduli saya” sampai akhirnya dia tinggalkan Tuhan. Jangan seperti itu! Yang terutama kebenaran, kesucian, kesetiaan, ketekunan dalam penyembahan maka Tuhan jadikan semua baik sampai sungguh amat baik.

Kejadaian 1:31

1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

 

Ibrani 11:40

11:40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

 

Apa itu sesuatu yang lebih baik, yang sungguh amat baik? Dalam kitab Kejadian waktu Tuhan menciptakan langit dan bumi, kecuali menciptakan cakrawala, Tuhan katakan semuanya itu baik. Namun sesudah Tuhan menciptakan sepasang nikah yaitu nikah Adam dan Hwa maka Tuhan berkata sungguh amat baik. Jadi yang dimaksud dengan sungguh amat baik di sini, kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kita ada di dalam rencana Allah, itulah kegenapan rencana Allah, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Mari kita periksa hidup kita, upaya sudah banyak kita kerjakan untuk menjadikan semua baik, kenapa tidak tambah baik, malah tambah buruk. Periksa kebenaran dan kesucian, periksa kesetiaan, periksa juga ketekunan di dalam penyembahan. Yakinlah bagi kita yang ada dalam rencana Tuhan, Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita, semua menjadi baik sampai sungguh amat baik.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar